free google slides...

25
Statistika Lanjut Pertemuan 1 Tasha Ekaputri P.

Upload: others

Post on 29-Jan-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Statistika Lanjut

    Pertemuan 1

    Tasha Ekaputri P.

  • Distribusi Sampling

  • Statistik:

    Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan, penyajian,

    analisis dan penafsiran data dalam suatu penyelidikan terencana atau

    penelitian ilmiah.

    Terdiri dari 2, yaitu:

    1. Statistika deskriptif = berkaitan dengan metode dalam pengumpulan

    dan penyajian data (e.g. grafik perkembangan harga). Bersifat

    memberikan gambaran (descriptive).

    2. Statistika inferensia = berkaitan dengan metode dalam analisis data

    untuk menentukan kesimpulan, pendugaan atau ramalan pada

    keseluruhan data. Bersifat melakukan generalisasi (inferential).

  • Populasi dan Sampel

    Subjek penelitian = sumber utama data penelitian.

    Subjek penelitian akan dikenai kesimpulan hasil

    penelitian.

    Studi populasi dapat dilakukan apabila subjek

    penelitiannya terbatas dan masih dalam jangkauan

    sumber daya.

    Studi sampel dilakukan apabila subjek penelitian

    sangat banyak dan berada di luar jangkauan

    sumber daya peneliti.

  • Populasi

    Kelompok subjek yang akan dikenai generalisasi hasil

    penelitian.

    Penelitian bertujuan untuk memperoleh deskripsi objektif

    mengenai keadaan populasi sehingga karakteristik dan

    batasan populasi harus jelas agar target generalisasinya

    pun jelas.

    Sebagai Populasi, suatu kelompok subjek harus memiliki

    karakteristik atau ciri-ciri bersama yang dapat

    membedakannya dengan kelompok subjek yang lain.

  • Populasi Contoh populasi:

    Penduduk kota X

    Populasi dapat lebih spesifik bila ditentukan beberapa

    karakteristik. Contoh:

    Penduduk kota X yang berusia 24 sampai 28 tahun

    berpendidikan minimal S1 dan memiliki pekerjaan tetap.

    Semua penduduk yang tinggal di lokasi Kota X akan dikenai

    generalisasi dari hasil penelitian

    Tidak semua penduduk kota X dapat dijadikan populasi, hanyak

    penduduk yang sesuai dengan karakteristik tersebut.

  • Populasio Semakin sedikit karakteristik populasi maka akan

    semakin heterogen dikarenakan terdapat beberapa ciri

    subjek yang akan terdapat dalam populasi.

    o Semakin banyak karakteristik yang diidentifikasikan

    populasi maka akan semakin homogen karena semakin

    banyak ciri subjek yang terdapat pada populasi.

    o Karakteristik populasi harus dapat diketahui dengan jelas

    sebelum menentukan cara pengambilan sampel agar

    mendapat sampel yang representatif.

  • Populasi

    Kekurangan penggunaan populasi untuk penelitian:

    1. Keterbatasan sumber daya penelitian seperti

    waktu, tenaga dan biaya.

    2. Dapat merusak populasi.

    3. Tidak dapat dilakukan untuk penelitian jangka

    panjang jika berhubungan dengan aspek

    perkembangan.

    Contoh : penelitian jangka panjang pada subjek

    berumur 12 sampai 17 tahun.

  • Sampel Keterbatasan sumber daya membuat penelitian

    dilakukan hanya pada sebagian anggota populasi

    yang disebut dengan sampel.

    Hasil penelitian sampel akan digeneralisasikan pada

    populasi.

    Sampel harus representatif = mencerminkan

    karakteristik dan keadaan populasi

    Berdasarkan ukurannya, sampel dibedakan menjadi 2:

    a. Sampel besar: (n) ≥ 30

    b. Sampel kecil: (n) < 30

  • Sampel

    Sampel yang baik (representatif) dapat diperoleh

    dengan memperhatikan:

    a. Keacakannya = sampel acak: setiap anggota

    populasi memiliki peluang yang sama untuk

    terpilih menjadi sampel.

    b. Ukuran

    c. Teknik pengambilan sampel (sampling

    technique): probability sampling dan

    nonprobability sampling.

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    A. Probability Sampling

    • Setiap subjek dalam populasi harus memiliki peluang

    yang sama besar untuk dapat menjadi sampel.

    • Penarikan sampel dilakukan dengan sampel acak yang

    terdapat 2 cara:

    1) Penarikan sampel tanpa pemulihan: sampel

    diambil, didata, tidak dikembalikan lagi menjadi

    sampel.

    2) Penarikan sampel denan pemulihan: sampel

    diambil, didata, dapat dikembalikan menjadi

    sampel.

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    A. Probability Sampling

    Beberapa jenis probability sampling:

    1. Sampel acak sederhana (Simple Randomized

    sampling).

    • Menggunakan undian, tabel bilangan acak dan

    program komputer.

    • Hanya untuk populasi homogen.

  • Contoh: (angota populasi harus

    diberi nomor urut)

    N = 40

    n = 10

    Pilih kolom dan baris secara acak,

    misalnya: kolom 1 baris 4

    Tentukan dua digit angka dibawah

    40 untuk dijadikan sampel

    49 17 4 1 20 74 98 55 1 3 78 95

    X X X X X X X

    Sampel yang terpilih adalah nomor:

    17

    20

    13

    Dst sampai mencapi 10 sampel.

  • Angka acak

    decimal

    antara 0 dan

    1

    Angka acak

    decimal lebih

    besar

    Angka acak

    bilangan asli

    Angka acak antara 1 sampai 500

    Angka acak decimal antara 50

    sampai 80

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    A. Probability Sampling

    2. Sampel Sistematik (Systematic Sampling)

    • Menentukan Interval, kemudian pilih secara acak

    anggota pertama sampel.

    Contoh : Interval = 10

    Pilih secara acak sampel pertama

    - Anggota ke 5 (sampel pertama)

    - Anggota ke 15 (sampel kedua)

    - Anggota ke 25 (sampel ketiga)

    - Anggota ke 35 (sampel keempat), dst.

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    A. Probability Sampling

    3. Sampel Berstrata (Stratified Sampling).

    • Apabila populasi terdiri dari beberapa

    kelas/kelompok. Dari setiap kelas diambil sampel

    secara acak.

    • Antar kelas atau kelompok cenderung bersifat

    heterogen.

    • Antar anggota dalam kelas atau kelompok

    cenderung bersifat homogen

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    A. Probability Sampling

    3. Sampel Berstrata (Stratified Sampling).

    Contoh:

    Dari 500 Siswa SMA kelas 2 (250 siswa IPA dan 250

    siswa IPS) akan diambil 100 orang untuk sampel,

    sampel acak dapat diambil sbb:

    Kelas IPA: 50 orang

    Kelas IPS: 50 orang

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    A. Probability Sampling

    3. Sampel Berstrata (Stratified Sampling).

    Contoh:

    Dari 1200 penumpang kereta api, akan diambil 150

    orang sebagai sampel, maka sampel acak dapat

    diambil sbb:

    Kelas Eksekutif : 50 orang

    Kelas Bisnis : 50 orang

    Kelas Ekonomi : 50 orang

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    A. Probability Sampling

    4. Sampel Gerombol/kelompok/kluster (Cluster sampling)

    • Populasi terdiri dari beberapa kelas atau kelompok

    • Sampel acak diambil berupa kelompok bukan

    individu

    • Antar kelas/kelompok cenderung bersifat homogen

    • Antar anggota kelompok cenderung bersifat

    heterogen

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    A. Probability Sampling

    4. Sampel Gerombol/kelompok/kluster (Cluster sampling)

    Contoh:

    Subjek penelitian akan diambil dari suatu asrama yang

    terdiri dari 100 kamar. Setiap kamar berisi 5 orang

    mahasiswa dengan total 500 mahasiswa dan sampel

    yang dibutuhkan sebanyak 250 orang. Sampel diambil

    dengan memilih secara acak 50 kamar dan setiap

    penghuni kamar yang terpilih menjadi anggota sampel.

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    A. Probability Sampling

    5. Sampel Area (Area Sampling/Multistage Sampling)

    • Sama seperti cluster sampling, hanya saja

    pengelompokan ditentukan oleh letak geografis atau

    administratif.

    Contoh:

    Sampel diambil di daerah Jakarta, dapat dipilih secara

    acak kabupaten/kota tempat pengambilan sampel,

    seperti kepulauan seribu, jakarta barat, jakarta timur,

    jakarta pusat, dsb.

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    B. Non-Probability Sampling

    • Besarnya peluang anggota populasi untuk menjadi

    sampel tidak diketahui

    • Sampel diambil tidak secara acak.

    • Populasi biasanya berjumlah sangat besar.

    • Hasil penelitian dengan menggunakan sampel ini tidak

    dapat digeneralisasikan dengan valid pada populasinya.

    • Digunakan jika penelitian mengalami keterbatasan dana

    dan hanya untuk menguji hipotesis bukan untuk

    memberikan gambaran populasi.

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    B. Non-Probability Sampling

    Jenis Non-probability sampling:

    1. Sampel kuota

    Ukuran atau banyaknya sampel ditetapkan secara

    proporsional sesuai dengan ukuran populasi.

    2. Sampel purposive

    Sampel diambil dengan kriteria-kriteria khusus.

    Pendapat ahli atau pakar menjadi pertimbangan dari

    kriteria-kriteria tersebut.

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    B. Non-Probability Sampling

    Jenis Non-probability sampling:

    3. Sampel Bola Salju (Snowball sample)

    Awalnya sampel yang di ambil hanya satu atau

    beberapa, tapi kemudian dibiarkan bergulir agar data

    yang terkumpul lebih banyak

    4. Sampel Self-section

    Membuka kesempatan responden untuk mendaftar

    menjadi anggota sampel

  • SampelTeknik Pengambilan Sampel (Sampling Technique)

    B. Non-Probability Sampling

    Jenis Non-probability sampling:

    5. Sampel Convenience

    Pada populasi yang jumlahnya besar dan cenderung

    homogen, peneliti mengambil sampel sedapatnya.