fraktur pasang pen femur sinistra.docx
TRANSCRIPT
Nama Mahasiswa : Nuranggraini R. Putri
Tanggal Pengkajian : 04 Maret 2013
OPERASI FRAKTUR PASANG PEN OS FEMUR SINISTRA
A. Identitas diri pasienNama : Tn. B.STTL : Jakarta, 13 Agustus 1978Status : MenikahAgama : IslamPendidikan : SLTAPekerjaan : Pegawai SwastaDx. Medis : KLL, fraktur tertutup tulang femur sinistra
B. Pengkajian Pasien (Here & Now)1. Keluhan utama:
Pasien mengatakan nyeri pada kaki kiri dan tidak bisa digerakan.2. Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien dengan post KLL (Kecelakaan Lalu Lintas). Ps sadar, mengeluh sakit pada kaki kiri, sakit sekali dan tidak bisa digerakan,Dalam pemeriksaaan ada tanda fungsiolesa, deformasi, dan bengkak.
3. Riwayat kesehatan dahulu : Pasien blm pernah mengalami patah tulang(fraktur) sebelumnya, tidak mempunyai riwayat hipertensi ataupun DM
4. Riwayat kesehatan keluarga : Keluarga pasien tidak ada yg mempunyai penyakit hipertensi ataupun DM
5. Pemeriksaan fisik
KU : Gelisah
Kesadaran : Composmentis GCS : 15 E4M6V5)
Tanda-tanda Vital
- TB : 160 cm, BB : 60 kg
- TD : 120/80 mmHg
- S : 36 0 C
- N : 82 x/mnt
- RR : 22 x/mnt
1
Head to toe:
- Kepala : bentuk ovale
- Rambut : rambut agak kotor
- Mata : ananemis, sklera anikterik
- Telinga : tidak ada discharge, terdapat luka robek
- Hidung :Hidung tidak ada discharge, tidak ada sumbatan
- Gigi dan mulut : mukosa bibir kering, gigi agak kotor, ada gigi
yang tanggal
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
- Dada : dinding dada simetris, tidak menggunakan otot
bantu pernafasan
- Paru : suara paru vesikuler,tidak ada wheezing, sonor
diseluruh paru
- Jantung : cor: reguler, gallop dan murmur tdk ada
- Abdomen : dinding perut datar, supel, tympani, bising usus
5x/mnt
- Punggung : tidak ada luka dekubitus atau yang lain
- Genitalia : jenis kelamin laki-laki
- Anggota gerak atas : tidak ada fraktur, kedua tangan mampu
digerakkan
- Anggota gerak bawah : bagian kiri tidak dapat digerakan,hasil rontgent
terdapat fraktur femur kiri
- Turgor kulit : baik
6. Data Penunjang
- Diagnosa medis: KLL, Fraktur femur tertutup sinistra
- Hasil pemeriksaan radiologi
Rontgen terdapat fraktur femur tertutup sinistra
2
- Hasil Laboratorium (4-05-2013)
Pemeriksaan Hasil Normal
Hb
Hematokrit
14,3 g/dL
49 %
11.7 – 17.3
35.0 – 52.0
A. PREOPERATIF Mengganti baju operasi di ruangan dengan baju operasi di ruangan OK. Memakai sarung kepala. Sudah dilakukan pembersihan kolon pada saat di ruangan. Pasien sudah mencukur bulu di daerah kaki Personal hygine sudah dilakukan pada saat di ruangan perawatan Di lakukan pengkajian apakah pasien memiliki riwayat sesak, penyakit jantung. Apakah menggunakan gigi palsu Mengecek surat ijin persetujuan tindakan oprasi Mengisi buku daftar pasien operasi Memasang infus pada pasien.
Analisa Data dan Masalah Keperawatan
NO Data Etiologi Masalah
1 DS : Klien mengatakan kaki kiri nya sakit sekali, P:
Nyeri bertambah ketika kaki digerakan ,nyeri berkurang
saat diimobilisasi, Q: Nyeri seperti diiris, R: area femur,
S: 8 , T: Saat digerakan sampai selesai diimobilisasi
DO: - ps terlihat meringis menahan nyeri, merintih,
bengkak, px. rontgen fraktur femur sinistra, RR: 22
x/mnt , TD: 120/80 mmHg, S: 356o C ,N: 82 x/mnt
Diskontinuitas
tulang
Nyeri
akut
2. DS: Pasien mengatakan kaki kiri tidak bisa digerakan
DO: dalam pemeriksaan hasil Radiologi diperoleh hasil
fraktur femur sinistra.
Kerusakan
musculo
skeletal
Kelemah
an fisik
3
B. INTRAOPERATIF1. Persiapan pasien
Posisi pasien : supinasiAnestesi : anestesi umumTD :120/80 mmHgNadi : 82 x/menitRR :22x/menitPemasangan : bed side monitorOperator : Prof. Joko Simbardjo
2. Persiapan alat
Basic set Jmlh Alat tambahan Jmlh
o Gunting kassa
o Gunting jaringan
o Klem
o Pinset anatomis
(besar/kecil)
o Pinset cirugis
(besar/kecil)
o Kocher
o Dukklem
o Nail fuder
o Scuple (no 4)
o Kom
o Bengkok
1
1
10
2
2
4
5
2
2
2
2
o Jas operasi
o Handscoon
o Duk besar
o Duk sedang/sarung kaki
o Canul suction
o Selang suction
o Kassa
o Pisturi no. 22
o Cutter
o Benang: crumic 2/0, side 2/0, plain 2/0
o Jarum: taper no: 24, cutting no 30
o Set ORIF:
Bone klem
Reduction
Raspatorium
Kuret
Mata bor
Screw driver 3,5
Plate 1/3 tubuler 6 whole
4
4
3
1
1
1
5
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1 set
4
3. Penatalakasanaan/instrumen
No Tindakan Peralatan
1 Desinfeksi Kom, betadin, alcohol,
klempanjang, kassa
2 Drapping Duk besar, duk lubang, duk klem
3 Menandai daerah sayatan Pisau, klem, kassa
4 Melakukan sayatan pada kulit sampai
otot
Pisau, kassa, klem arteri,
Pinset cirugis, gunting
5 Mempertahankan hemostatis Kassa klem cutter, suction
6 Membersihkan area fraktur Kuret
7 Reposisi fraktur menahan area fraktur Raspatorium
8 Fiksasi fraktur Bone klem, Raspatorium
9 Bor 6 whole area fraktur Bor, mata bor
10 Memasang plate Plate, screw driver
11 Mencuci daerah operasi NaCL
12 Hecting otot Plain 2/0, taper no 30
13 Hecting sub cutis Chromic 2/0, taper no 24
14 Hecting kulit Side 2/0, cuting no 30
15 Desinfeksi Kassa betadin
16 Balut luka Kassa steril, kassa betadin dan
hipafix
4. Narasi Tindakan Operasi
Pasien memasuki ruang operasi dengan menggunakan brangkar, kemudian pasien dipindahkan ke meja operasi.
Saat pasien sudah berada di atas meja operasi, dipasang penyangga tangan, posisi pasien diatur dengan posisi supine.
Dipersiapkan monitor TTV untuk memonitor keadaan pasien pada saat operasi berlangsung.
Dipersiapkan alat – alat yang diperlukan ( pinset silugis dan anatomis, klem, gunting, pisau untuk menyayat daerah yang dioperasi,mesin koter untuk membakar lemak/subkutis, meja tempat alat, kasa, betadine, benang jahit, air steril untuk membersihkan darah, duk untuk penutup daerah steril, tempat pembuangan sampah medis dan non medis, suction untuk menyedot darah
5
yang keluar) pen dan plat pen berbagai ukuran di dlm kotak pen steril, tang tulang besar, pen blocked pemotong plat) .
Setelah semuanya yang diperlukan unutk memperlancar jalannya opeasi sudh siap, pasien dilakukan anastesi oleh dokter anastesi. Pasien di posisikan duduk dengan memeluk bantal kemudian Dilakukan desinfektan daerah lumbal dengan betadine setelah itu di lap dengan kain kassa anestesi spinal PL 3-4 dengan anestesi ketamin 100 mg . setelah selesei dilakukan anastesi pasien dibaringkan dan akan mengalami penurunan kesadaran , setelah itu pasien tertidur.
Saat anastesi sudah bereaksi langsung dilakukan tindakan operasi oleh dokter bedah.
Sebelumnya perawat mempersiapkan dulu kain penutup untuk mengekspos hanya bagian yang akan di operasi saja , selebihnya ditutup dengan kain steril hijau
Dengan menggunakan pisau, bagian femur pasien disayat kurang lebih 15 cm dengan kedalaman sampai tulang femur yang patah terlihat. setelah itu asisten menarik kaki bagian bawah untuk meluruskan tulang , asisten lain memegang tulang dengan tang tulang besar, bagian atas dan bawah tulang femur yang patah, asisten lain menarik otot dengan plat bengkok seperti dongkrak agar tidak menghalangi, tulang femur yang patah disatukan dan diluruskan , kemudian dokter memegang bor tulang, dan mengebor daerah tulang femur bagian atas 3 buah . bagian bawah 3 buah, setelah itu plat dipasang, dan sekrup dipasang satu satu, asisten lain mendeep darah yang keluar dengan kassa steril, dan menggunakan suction, serta air bersih untuk irigasi. Setelah selesai pasien kemudian dilakukan penjahitan pada bagian sayatan, luar dalam.
Setelah tindakan operasi selesei, darah yang menempel pada kaki pasien dibersihkan oleh perawat. Setelah pasien sudah bersih, kemudian dipindahkan ke ruangan recovery room.
Perawat merapikan peralatan dan membuang sampah yang sudah dipakai. Pasien dibawa ke recovery room.
5. Analisa Data dan Masalah
6
No Data Fokus Etiologi Masalah
1. Subjektif : -
Objektif :
- Insisi ± 20 cm
- Perdarahan ± 750 cc
- TD : 128/90 mmHg
- Nadi : 78x/menit
- RR : 18x/menit
Perdarahan
akibat
pembedahan
Resiko syok
hipovolemik
C. POST OPERATIFSaat berada di ruangan pemulihan, pasien dipasang saturasi oksigen, selimut penghangat dan alat pengukur tekanan darah. Pasien dimonitoring sampai keadaannya stabil sehingga siap dipindahkan kembalike ruang perawatan.TD pasien saat di ruangan pemulihan 111/60 mmHg, N 64 x/mnt, Saturasi oksigen 100%.
Analisa data dan masalah
No Waktu Data Etiologi Masalah
1. Subjektif: -
Objektif:
Pasien hanya tiduran saat dipindahkan,
kaki belum dapat digerakan, kaki
kanan terdapat luka post operasi
pasien dipindahkan ke ruang RR
dengan brankar.
Proses
pemindahan
brankar
Resiko tinggi
cedera
Aldrete Score pasien :
7
Penilaian :
Nilai Warna
Merah muda, 2 Pucat, 1 Sianosis, 0
Pernapasan
Dapat bernapas dalam dan batuk, 2 Dangkal namun pertukaran udara adekuat, 1 Apnoea atau obstruksi, 0
Sirkulasi
Tekanan darah menyimpang <20% dari normal, 2 Tekanan darah menyimpang 20-50 % dari normal, 1 Tekanan darah menyimpang >50% dari normal, 0
Kesadaran
Sadar, siaga dan orientasi, 2 Bangun namun cepat kembali tertidur, 1 Tidak berespons, 0
Aktivitas
Seluruh ekstremitas dapat digerakkan, 2 Dua ekstremitas dapat digerakkan,1 Tidak bergerak, 0
Jumlah Total : 8
Jika jumlahnya > 8, penderita dapat dipindahkan ke ruangan
D. TERAPI MEDIKASI1. Decain 15 mg
8
2. MO 0,01 mg3. Catapid 0,03 mg4. Sedacum 5 mg5. Narfoz 4 mg6. Fentanyl 0,05 mg7. Ketamine 100 mg8. Rorulax 30 mg9. Transamin 500 mg10. Remopain 30 mg11. Petnidin 50 mg12. Neostymin 113. Ketesse 40 mg
9