foto metri praktek ai 1

12
Laporan Praktikum ANALISIS INSTRUMENT I fotometriNama : ****** No. BP : ****** Jurusan : Kimia Analisis Kelompok : I.B Anggota : *** *** *** Dosen : Drs.Zulfarman M.Si Akademi Teknologi Industri Padang (A.T.I.P) 2010 2011

Upload: uda-trooper

Post on 14-Jul-2015

266 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Foto Metri Praktek AI 1

Laporan Praktikum

ANALISIS INSTRUMENT I

“fotometri”

Nama : ******

No. BP : ******

Jurusan : Kimia Analisis

Kelompok : I.B

Anggota : ***

***

***

Dosen : Drs.Zulfarman M.Si

Akademi Teknologi Industri Padang (A.T.I.P)

2010 – 2011

Page 2: Foto Metri Praktek AI 1

2

A. TUJUAN

Untuk memahami prinsi kerja pengukuran fotometer secara fotometris

Untuk menentukan konsentrasi larutan contoh (Cx) secara fotometer

Untuk pengenalan sifat-sifat absorpsi sinar

B. TEORI DASAR

Metoda kolorimetri dan fotometri merupakan salah satu metoda yang

penting dalam analisis kuantitatif.

Fotometris adalah suatu metoda analisa berdasarkan pengukuran

serapan (relative) sinar monokromatis tertentu oleh suatu lajur larutan dengan

menggunakan detector fotosel.

Metoda ini didasarkan atas metoda hukum BEER yang menyatakan

bahwa harga penyerapan sinar oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi

eksponen dari konsentrasi dan tebal sel.

A = a x b x c

A = besaran penyerapan

b = diameter sel

a = absorptivity

c = konsentrasi

Untuk melakukan analisis secara fotometris sinar tampak ada tiga

langkah yang dilakukan:

1. Pembentukan warna

2. Pemilihan panjang gelombang

3. Membuat kurva kalibrasi / standar

Pembentukan warna biasanya ada beberapa yang dapat dipergunakan

untuk memilih cara mana yang akan dipakai. Zat pembentuk warna harus

selektif dan dengan zat-zat asing (pengganggu) tidak membentuk warna yang

dapat mengganggu.

Panjang gelombang yang dipakai untuk penentuan kuantitatif adalah

panjang gelombang dimana terjadi penyerapan warna yang maksimum. Hal ini

dapat ditentukan dengan membuat spectrum absorbsinya yaitu antara

absorban Vs panjang gelombang. Untuk membuat kurva kalibrasi atau standar

agar memenuhi hukum Beer maka perlu diukur absorban dari larutan standar.

Page 3: Foto Metri Praktek AI 1

3

Fotometri adalah ilmu pengetahuan pengukuran cahaya, yaitu dari segi

kecerahan yang diserap oleh mata manusia. Ini berlainan dengan radiometri,

yaitu silmu pengetahuan pengukuran cahaya dari segi kuasa mutlak.

Kepekaan mata manusia tidaklah sama bagi semua panjang gelombang

dalam cahaya tampak. Fotometri mencoba untuk mengambil ciri ini dengan

memberi pemberat kepada setiap panjang gelombang ini dengan satu faktor

yang mewakili kepekaan mata terhadap panjang gelombang tersebut.

Tindak balas mata terhadap cahaya sebagai fungsi panjang gelombang

ditunjukkan dalam fungsi kekilauan. Mata mempunyai tindak balas yang

berbeda sebagai fungsi panjang gelombang apabila ia menyesuaikan diri dalam

keadaan terang (penglihatan fotopik) dan dalam keadaan gelap (penglihatan

skotopik). Fotometri adalah berdasarkan tindak balas fotopik mata, dan oleh itu

pengukuraan fotometri tidak akan menjelaskan dengan tepatnya sekiranya

kecerahan sumber yang diserap adalah di bawah keadaan pencahayaan yang

malap.

C. PROSEDUR KERJA

Kuvet

Buret schelbach 50 mL

Gelas piala 250 mL

Labu ukur 100 mL

Labu ukur 25 mL

Pipet takar 10 mL

Standard an klem

Labu semprot

Fotometer

Ammonium feri sulfat 500 ppm

Asam asetat 0,1 N

Asam salisilat

Page 4: Foto Metri Praktek AI 1

4

A. Pembentukan warna

1. Sediakan 6 buah labu ukur 25 mL dan 1 buah labu ukur 100 mL.

Dibuat larutan standar ammonium feri sulfat 25 ppm dengan jalan

mengambil 5 mL larutan ammonium feri sulfat 500 ppm dengan teliti

kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL lalu diencarkan

dengan asam asetat 0,1 N sampai tanda batas dan dihomogenkan

2. Kedalam masing-masing labu ukur 25 mL dimasukkan larutan

ammonium feri sulfat 25 ppm dengan mL larutan ammonium feri

sulfat 0 ; 0,5 ; 1,0 ; 2,0 ; 4,0 dan 7,0 mL. Kedalam masing-masing

labu ditambahkan 2 mL asam salisilat dan diencerkan dengan asam

asetat 0,1 N sampai tanda batas dan dihomogenkan

3. Serahkan 1 buah labu ukur 25 mL dan beri etiket nama untuk

mendapatkan larutan tugas, tambahkan 2 ml asam salisilat ke dalam

larutan tugas dan encerkan sampai batas dengan larutan asam

asetat 0,1 N

B. Pengukuran dengan fotometer

1. Standarisasi alat fotometer dengan menggunakan larutan blanko dan

terakan pembacaan blanko ini dengan 100%T dengan menggunakan

panjang gelombang 580 nm

2. Isi kuvet dengan larutan standar dan dibaca %T nya pada panjang

gelombang 580 nm.

3. Lakukan juga pengukura %T deretan larutan standar ini pada

panjang gelombang 600 nm dan 640 nm. Dimana pada setiap

pertukaran panjang gelombang alat harus distandarisasi dengan

menggunakan larutan blanko dan terakan pembacaan blanko ini

dengan 100 %T.

4. Diukur %T larutan tugas pada panjang gelombang dimana

serapannya maksimum.

5. Dibuat kurva kalibrasi antara absorban dan konsentrasi (Absorban

yang diambil baik untuk deretan larutan standar maupun larutan

tugas adalah pada panjang gelombang yang serapannya maksimum).

Page 5: Foto Metri Praktek AI 1

5

Gambar alat

D. HASIL DAN PERHITUNGAN

Deretan larutan standar ammonium feri sulfat

Tabung ke I II III IV V VI

mL ammonium feri

sulfat 0 0,5 1,0 2,0 4,0 7,0

mL asam salisilat 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0

Pengukuran larutan standar

[ ] Fe+++

(ppm)

470

nm

λ 515

nm

λ 585

nm

0 100 %T 100 %T 100 %T

0,5 99 %T 98 %T 98 %T

1,0 90 %T 92 %T 92 %T

2,0 78 %T 80 %T 82 %T

4,0 60 %T 62 %T 64 %T

7,0 40 %T 46 %T 48 %T

10,0 32 %T 38 %T 40 %T

Page 6: Foto Metri Praktek AI 1

6

Konsentrasi Ammonium Feri Sulfat :

0 ppm

%T = 100 %T

A = log T%

100

A = log 100

100

A = 0

0,5 ppm

%T = 99 %T

A = log99

100

A = 0.0044

1 ppm

%T = 90 %T

A = log 90

100

A = 0.04578

2 ppm

%T = 78 %T

A = log 78

100

A = 0.1079

4 ppm

%T = 60 %T

A = log 60

100

A = 0.2218

Page 7: Foto Metri Praktek AI 1

7

7 ppm

%T = 40 %T

A = log 40

100

A = 0.3979

10 ppm

%T = 32 %T

A = log 32

100

A = 0.4949

Konsentrasi Ammonium Feri Sulfat :

0 ppm

%T = 100 %T

A = log T%

100

A = log 100

100

A = 0

0,5 ppm

%T = 98 %T

A = log98

100

A = 0.0088

1 ppm

%T = 92 %T

A = log 92

100

A = 0.03621

Page 8: Foto Metri Praktek AI 1

8

2 ppm

%T = 80 %T

A = log 80

100

A = 0.0969

4 ppm

%T = 62 %T

A = log 62

100

A = 0.2076

7 ppm

%T = 46 %T

A = log 46

100

A = 0.3372

10 ppm

%T = 38 %T

A = log 38

100

A = 0.4202

Konsentrasi Ammonium Feri Sulfat :

0 ppm

%T = 100 %T

A = log T%

100

A = log 100

100

A = 0

Page 9: Foto Metri Praktek AI 1

9

0,5 ppm

%T = 98 %T

A = log98

100

A = 0.0088

1 ppm

%T = 92 %T

A = log 92

100

A = 0.0362

2 ppm

%T = 82 %T

A = log 82

100

A = 0.0861

4 ppm

%T = 64 %T

A = log 64

100

A = 0.1938

7 ppm

%T = 48 %T

A = log 48

100

A = 0.3188

10 ppm

%T = 40 %T

A = log 40

100

A = 0.3979

Page 10: Foto Metri Praktek AI 1

10

Hubungan Antara %T dan A dengan konsentrasi pada berbagai λ

Cx Penulis diukur pada 470 nm: karena memiliki %T terrkecil pada konsentrasi

10ppm

%T = 77 %T

A = log 77

100

A = 0.1135

Kurva kalibrasi antara absorban dengan konsentrasi pada 470 nm

[ ] (ppm) 0 0,5 1,0 2,0 4,0 7,0 10,0 Cx

Absorban 0.0000 0.0044 0.0458 0.1079 0.2218 0.3979

0.4949 0.1135

Konsentrasi

Standar(ppm)

λ 470 nm λ 515 nm λ 585 nm

% T A % T A % T A

0 100 0.0 100 0.0 100 0.0

0.5 99 0.0044 98 0.0088 98 0.0088

1.0 90 0.0458 92 0.0362 92 0.0362

2.0 78 0.1079 80 0.1079 82 0.0861

4.0 60 0.2218 62 0.2076 64 0.1938

7.0 40 0.3979 46 0.3372 48 0.3188

10,0 32 0.4949 38 0.4202 40 0.3979

Page 11: Foto Metri Praktek AI 1

11

Konsentrasi Cx secara Sistematis

C std = 10 ppm

=

=

Cx =

= 1,2405 ppm

E. pembahasan

Dari pratikum yang dilakukan didapatkan konsentrasi larutan tugas sebagai berikut :

Cx pennulis diukur pada 470 nm karena memiliki %T terrkecil pada konsentrasi 10ppm

yaitu = 1,2405ppm

mL larutan tugas

Cx = 1,2405 ppm

VStd x CStd = VCx x Cx

Vstd x 25 ppm = 25 mL x 1,2405 ppm

V std = 1,2 mL

F. kesimpulan

1. Metoda kolorimetri dan fotometri merupakan salah satu metoda yang

penting dalam analisis kuantitatif.

2. Cx penulis : 1,2405 ppm = 1,2 ml

3. Tindak balas mata terhadap cahaya sebagai fungsi panjang gelombang

ditunjukkan dalam fungsi kekilauan. Mata mempunyai tindak balas yang

berbeda sebagai fungsi panjang gelombang apabila ia menyesuaikan diri

dalam keadaan terang (penglihatan fotopik) dan dalam keadaan gelap

(penglihatan skotopik)

Page 12: Foto Metri Praktek AI 1

12

G. Daftar pustaka

Bluedhowie, M, 1983, Petunjuk Praktikum Pengawasan Mutu Hasil Pertanian

I, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Jakarta.

Darmawangsa, Z.A, 1986, Penuntun PraktikumAnalisis Instrumental, CV.

Grayuna, Jakarta.

Khopyor, S.N, 1984, Konsep Dasar Kimia Analisis, Universitas Indonesia, Jakarta.