format rancangan penyuluhan1

16
FORMAT RANCANGAN PENYULUHAN A. LATAR BELAKANG Gastritis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi radang selaput perut . Peradangan ini (gastritis) sering kali terjadi karena adanya infeksi bakteri Helicobacter Pylori yang menyebabkan radang perut. Di negara berkembang tingkat infeksi Helicobacter Pylori pada orang dewasa mendekati angka 90%, terutama pada usia dewasa muda ( remaja ), sedangkan pada anak-anak tingkat infeksinya lebih tinggi lagi. Banyak faktor penyebab terjadinya gastritis, seperti pola makan tidak teratur, sters, cedera – traumatis, penggunaan obat penghilang rasa sakit tertentu atau minum alkohol terlalu banyak juga dapat menyebabkan terjadinya gastritis. Namun, pada remaja yang menjadi faktor utama terjadinya gastritis adalah pola makan tidak teratur dan stres. Seperti kejadian yang kami temui pada mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Teknik Sipil. Berdasarkan hasil angket yang kami sebar untuk mengetahui angka kejadian gastritis pada remaja, khususnya mahasiswa Teknik Sipil. Kami mendapatkan data, bahwa sekitar 60 % mahasiswa teknik sipil mengalami penyakit gastritis, 10 % memiliki resiko terkena gastritis. 40% gastritis terjadi pada mahasiswa teknik sipil semester 5 dan 7. Hal ini terjadi karena padatnya jadwal kuliah dan banyaknya tugas yang didapat. Gastritis dapat terjadi secara mendadak (gastritis akut) atau kami terjadi perlahan-lahan dari waktu ke waktu

Upload: eko-dwi-purnomo

Post on 09-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

FORMAT RANCANGAN PENYULUHAN

1. LATAR BELAKANGGastritis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi radang selaput perut . Peradangan ini (gastritis) sering kali terjadi karena adanya infeksi bakteri Helicobacter Pylori yang menyebabkan radang perut. Di negara berkembang tingkat infeksi Helicobacter Pylori pada orang dewasa mendekati angka 90%, terutama pada usia dewasa muda ( remaja ), sedangkan pada anak-anak tingkat infeksinya lebih tinggi lagi.Banyak faktor penyebab terjadinya gastritis, seperti pola makan tidak teratur, sters, cedera traumatis, penggunaan obat penghilang rasa sakit tertentu atau minum alkohol terlalu banyak juga dapat menyebabkan terjadinya gastritis.Namun, pada remaja yang menjadi faktor utama terjadinya gastritis adalah pola makan tidak teratur dan stres. Seperti kejadian yang kami temui pada mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Teknik Sipil. Berdasarkan hasil angket yang kami sebar untuk mengetahui angka kejadian gastritis pada remaja, khususnya mahasiswa Teknik Sipil. Kami mendapatkan data, bahwa sekitar 60 % mahasiswa teknik sipil mengalami penyakit gastritis, 10 % memiliki resiko terkena gastritis. 40% gastritis terjadi pada mahasiswa teknik sipil semester 5 dan 7. Hal ini terjadi karena padatnya jadwal kuliah dan banyaknya tugas yang didapat.Gastritis dapat terjadi secara mendadak (gastritis akut) atau kami terjadi perlahan-lahan dari waktu ke waktu (gastritis kronis). Dalam beberapa kasus, gastritis dapat menyebabkan bisul ( ulkus )pada lambung dan peningkatan risiko kanker perut. Bagi kebanyakan orang, gastritis tidaklah serius dan dapat dengan cepat mereda bahkan sembuh dengan pengobatan.

1. RENCANA KEPERAWATAN1. Tujuan Penyuluhan1. Tujuan UmumDiharapkan keluarga yang diberikan penyuluhan dapat memahami penyakit gastritis atau yang lebih mereka kenal dengan maag. 1. Tujuan KhususPeserta penyuluhan dapat : Memahami pengertian dari Gastritis/ Maag dan jenis-jenisnya. Menjelaskan penyebab dan gejala terjadinya Gastritis/ Maag Mengetahui komplikasi, penanganan dan pencegahan terjadinya Gout

1. STRATEGI PELAKSANAAN 1. Topik: Mengenal Lebih Dekat dengan Penyakit Gastritis (Maag)1. Sasaran: Keluarga Tuan S1. Target : 6 Orang (Terutama Ny. R)1. Waktu: Sabtu, 17 Oktober 2014 pukul 08.00-08.40 WIB1. Tempat: Jln. Sepakat 2.Gg. Padat Kayu1. Media/alat: 1. leafleat, flipchart untuk penyampaian materi berupa visual.1. Alat pendukung kursi dan meja.1. Properti pendukung roleplay dan demonstrasi (seperti : Sagu, mangkuk, air panas, gula)1. Proses Penyuluhan :TAHAP KEGIATANKEGIATAN PENGAJARKEGIATAN KELUARGAESTIMASI WAKTU

Pendahuluan1. Memberi salam1. Menyebutkan kontrak waktu penyuluhan1. Menyampaikan tujuan diadakannya penyuluhan1. Menjelaskan pokok materi yang akan dibahas dan metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan.1. Peserta menjawab salam2. Peserta memperhatikan

3. Peserta memperhatikan

4. Peserta memperhatikan08.00-08.05

Penyajian1. Menjelaskan materi secara benar dan jelas1. Memberikan contoh yang mudah dipahami1. Memberikan kontak dan feedback kepada peserta1. Memberikan demonstrasi1. Memberi kesempatan untuk bertanya1. Menjawab pertanyaan1. Melemparkan pertanyaan1. Memberikan reinforcement positif1. Peserta memperhatikan

2. Peserta memperhatikan

3. Peserta memperhatikan

4. Peserta memperhatikan5. Peserta bertanya

6. Peserta memperhatikan 7. Peserta menjawab8. Peserta memperhatikan08.05-08.30

Penutup1. Menyimpulkan materi1. Memberikan rencana selanjutnya1. Memberi salam1. Peserta memperhatikan2. Peserta memperhatikan3. Peserta menjawab salam08.30-08.35

9. Pengorganisasian Tempat PPPP Keterangan :PPPY: Penyaji PYO: ObserverODP: Peserta D: Dokumentator

D. METODE PENYULUHAN1. Ceramah1. Demonstrasi 1. Diskusi/tanya jawab1. Evaluasi terhadap materi penyuluhan untuk mengetahui seberapa paham peserta memahami materi penyuluhan

E. MATERI PENYULUHAN1. Pengertian dari Arthritis Gout, penyebab terjadinya.1. Tanda dan Gejala Gout, Pencegahan dan Saran untuk Keluarga.

F. RENCANA EVALUASIAspekWaktuMetodeAlatEvaluator

1. Kognitif1. Afektif1. PsikomotorSetelah materi selesaiPertanyaan1. Daftar pertanyaan1. Alat peragaTim penyaji

1. Evaluasi struktur1. Rancangan Penyuluhan telah dikonsultasikan selama 3 hari sebelumnya.1. Peralatan dan media telah dipersiapkan selama 3 hari sebelumnya.1. Kontrak tempat dan waktu penyuluhan selama 3 hari sebelumnya.

1. Evaluasi Proses1. Minimal 85% (4 dari 5 anggota keluarga) peserta penyuluhan hadir pada pertemuan pendidikan kesehatan keluarga.1. Minimal 10% (2 dari 5 anggota keluarga) peserta aktif pada penyuluhan dengan tanya jawab kegiatan.

1. Evaluasi Hasil1. Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan rencana yang telah dirancang.1. Peserta penyuluhan dapat :1. Menyebutkan apa itu Gastritis/ maag, 3 penyebab nya dan 3 gejalanya.1. Menyebutkan apa saja pencegahan yang dapat dilakukan untuk penyakit gastritis / maag1. Anggota keluarga mampu mengaplikasikan hasil penyuluhan berupa pembuatan obat tradisional untuk mengurangi resiko timbulya penyakit maag

MATERI PENYULUHANA. Definisi GastritisGastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung paling sering diakibatkan oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi ( Smaltzer dan Bare, 2002 ).

Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung, secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut ( Suyono, 2001 ).

Gatritis adalah suatu keadaan peradangan atau peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronis, difus dan lokal. Ada dua gastritis yang terjadi yaitu gastritis akut dan kronik ( Price dan Wilson, 2005 )

Jadi, Gastritis adalah suatu keadaan peradangan pada mukosa lambung atau yang lebih dikenal dengan maag.

B. Etiologi Infeksi bakteriSebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung. Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi H. pylori ini sekarang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan perlindungan dinding lambung. Salah satu perubahan itu adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung secara perlahan rusak.

Obat analgetik anti inflamasi, terutama aspirin. Obat analgesic anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika pemakaian obat-obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.

Merokok Nikotin dapat merusak lambung dan menyebabkan perdarahan dan gastritis.

Alkohol berlebihanAlkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.

Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat.

Kelainan AutoimunAutoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan dinding lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung dan mengganggu produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat yang membantu tubuh mengabsorpsi vitamin B12). Kekurangan B12 akhirnya dapat mengakibatkan pernicious anemia, sebuah konsisi serius yang tidak dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh.

Radiasi dan kemoterapiPerawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer. Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak kelenjar penghasil asam lambung.

Refluks empedu ke lambung. Empedu adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu akan melewati serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam kondisi normal, sebuah otot sphincter yang berbentuk seperti cincin (pyloric valve) akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam lambung dan mengakibatkan peradangan dan gastritis.

C. Jenis-Jenis1. Gastritis AkutTukak beban atau tukak seres merupakan suatu reaksi selintas pada permukaan mukosa lambung oleh akibat iritasi. Pada gastritis ini biasanya ada tukak multiple yang kecil.Gastritis akut tedapat 2 bentuk reaksi:1) Gastritis akut tanpa pendarahan.2) Gastritis dengan pendarahan (gastritis hemoragik atau gastritis erosive)Etiologi:Obat analgetik anti inflamasi, Merokok , Alkohol berlebihan, Stres fisik , radiasi dari kemoterapi, dan refluk empedu ke lambung.2. Gastritis Kronik1) Gastritis kronik autoimun terjadi karena terbentuknya atibodi terhadap sel pariental2) Gastritis kronik autoimun dan aklorhidra dapat berubah menjadi karsinoma lambungEtiologi:Ulkus benigna atau maligna dari lambung atau oleh infeksi Helicobacter pylory (H. pylori)

D. Tanda dan GejalaGejalanya tergantung kepada jenis gastritisnya. Penderita gastritis mengalami gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman di perut sebelah atas. Pada gastritis karena stress akut, penyebabnya biasanya menutupi gejal-gejala lambung, tetapi perut sebelah atas terasa tidak enak. Segera setelah cedera, timbul memar kecil di dalam lapisan lambung. Penderita lainnya merasakan gejala yang mirip ulkus, yaitu nyeri ketika perut kosong. Gejala lainnya dari gastritis kronik adalah anoreksia, mual, muntah, diare, sakit epigastrik dan demam. (Brunner dan Suddarth, 2000)

Perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati). Mual dan sering muntah Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin. Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar Sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut Kepala terasa pusing. Dan pada radang lambung dapat terjadi pendarahan.

E. Proses Penyakit1. Gastritis akutZat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiritasi mukosa lambung.Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :1) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.2) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.2. Gastritis kronikGastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

F. Komplikasi1. Gastritis AkutKomplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.

2. Gastritis KronikKomplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

G. Penatalaksanaan.1. Gastritis Akut Pantang minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala menghilang; ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV. Jika terdapat perdarahan, penatalaksanaannya serupa dengan hemoragie yang terjadi pada saluran gastrointestinal bagian atas Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida, antagonis reseptor H2, inhibitor pompa proton, antikolinergik dan sukralfat (untuk sitoprotektor). Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi

2. Gastritis Kronik Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi H. phylory mungkin diatasi dengan antibiotik (mis; tetrasiklin atau amoxicillin) dan garam bismuth (pepto bismol)

H. PencegahanGastritis tentunya t disembuhkan, namun bm mengalaminya Anda t mkkn beberapa pencegahan br: 1. Berolahraga secara rutin2. Menjauhi stres 3. Mengonsumsi makanan sehat n bergizi4. Mengonsumsi air putih n makanan berserat, 5. Menghindari makanan pedas/asam/coklat6. Tk merokok7. Tk mengonsumsi alkohol, kopi n teh n terlalu pekat8. Mengatur pola makan 4-5 kali sehari, m porsi sedikit namun nn kandungan kalori n cukup m sehari

I. PengobatanTerapi tradisional1. KanjiBahan: 2 sendok makan kanji untuk 1 gelas, sendok teh gula (bila suka)Cara Pemakaian: kanji disedu dengan air panas, kemudian diaduk sampai mengental seperti lem (kole/bapeda), kemudian tambahkan sendok teh gula bila suka. Minum ramuan ini ketika hangat pada pagi hari sebelum sarapan dan malam hari sebelum tidur.2. Lidah BuayaBahan: 1 pelepah besar lidah buaya, gula pasir secukupnya, 2 gelas air garam, 1 gelas air beras, 1 gelas air putihCara pemakaian: Kulit lidah buaya dikupas dan dipotong-potong bentuk dadu, lalu cuci dengan air garam. Bilas dengan air bersih dan rendam dalam air beras selama semalam.Esok harinya, cuci lagi dengan air bersih lalu tiriskan. Setelah ditiriskan, bahan dikukus selama 10 menit, kemudian diblender. Masukkan bahan yang sudah halus ini ke dalam rebusan air gula yang sudah disiapkan. Minum ramuan ini dua kali sehari, pagi dan sore.