format pengkajian pada anak
DESCRIPTION
lapkas keperawatan anakTRANSCRIPT
26
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Anamnesa
Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 April 2015 pukul 11.00 WIB
2.1.1 Identitas klien
Nama Klien : An. D
TTL : Sidoarjo, 08 September 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SLB
Alamat : Panti Werdha Bakti Luhur
Diagnosa Medis : Tuna Netra
2.1.2 Identitas penanggung jawab
Nama Klien : Ny. J
TTL : NTT 01 Januari 1962
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : NTT
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Suster
Alamat : Panti Artopodo
Hubungan keluarga : Pengasuh Klien
2.1.3 Keluhan Utama
Suster mengatakan klien tidak bisa melakukan mobilisasi secara mandiri
karena mengalami kerusakan penglihatan.
2.1.4 Riwayat kesehatan
2.1.4.1 Riwayat kesehatan sekarang
An.D Selama satu tahun terakhir tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.
Jika sakit hanya pilek biasa.
26
27
2.1.5 Riwayat kesehatan lalu
Riwayat prenatal sampai postnatal tidak bisa dikaji. Karena karena
kurangnya informasi dari orang tua klien dan klien tidak bisa diajak
berkomunikasi.
2.1.6 Riwayat kesehatan keluarga
Tidak dapat di kaji karena klien tinggal di panti werdha
2.1.7 Susunan genogram 3 (tiga) generasi
Tidak dapat di kaji karena suster kurang mendapat informasi dari orang
tua dan klien tidak bisa dikaji karena tidak bisa berkomunikasi.
2.1.8 Pemeriksaan Fisik
2.1.8.1 Keadaan umum
Keadaan umum An.D cukup rapi, kesadaran compos mentis, klien selalu
duduk dan menundukkan kepalanya.
2.1.8.2 Tanda vital
Tekanan darah Klien 110/70, nadi klien saat di hitung selama 1 menit
adalah 84x/menit, suhu tubuh klien 36,60C, pernafasan klien saat di hitung
adalah 18x/ menit.
2.1.8.3 Kepala dan wajah
a) Ubun-ubun menutup, keadaannya rata, tidak cembung dan tidak cekung
dan tidak ada kelainan.
b) Rambut berwarna hitam, tampak lebat, tidak mudah rontok dan dicabut,
rambut tampak bersih dan tidak kusam.
c) Kepala klien tidak ada kelainan, keadaan kulit kepala klien bersih dan
tidak ada lesi, tidak terdapat peradangan dan benjolan.
d) Mata klien simetris kiri dan kanan, konjungtiva klien berwarna merah
muda, skelera berwarna putih, kornea ditutupi selaput putih dan klien
mengalami kebutaan sejak lahir.
e) Bentuk telinga kiri-kanan simetris, tidak ada serumen dan sekret, tidak
ada peradangan dan klien memberikan respon ketika dipanggil namanya.
f) Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada kotoran, klien bisa
mencium bau makanan di depan nya.
g) Bibir klien tampak lembab, berwarna merah muda, palatum lunak.
28
h ) Gigi klien lengkap, tidak ada caries dan jumlah gigi sebanyak 32 buah.
2.1.8.4 Leher dan tenggorokan klien berbentuk simetris, reflek menelan baik,
tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada peradangan
2.1.8.5 Dada klien simetris, ada retraksi dada saat bernafas,
2.1.8.6 Bentuk punggung klien simetris, tidak ada peradangan, tidak ada benjolan
2.1.8.7 Abdomen simetris, bising usus 8 kali permenit,tidak ada massa, tidak ada
hepatomegali, tidak ada spenomegali.
2.1.8.8 Ekstremitas tonus otot baik, tidak ada oedem dan tidak ada sianosis dan
tidak ada clubbing finger
2.1.8.9 Pada genitalia klien tidak dilakukan pengkajian.
2.1.9 Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Klien tampak ideal dengan berat badan dan tinggi badannya.
2.1.10 Pola aktivitas sehari-hari
2.1.10.1 Klien setiap hari makan sebanyak 3 kali yaitu pada pukul 07.00 WIB,
11.00 WIB dan 17.00 WIB dengan menu yang berbeda seperti sayur,
daging, ikan dan nasi dan Buah-Buahan. Klien bisa makan sendiri
dengan bantuan minimal dari pengasuh.
2.1.10.2 Untuk eliminasi, frekuensi BAB sebanyak 1-2 kali dengan konsistensi
lunak sedangkan BAK sebanyak 2-3 kali sehari dan klien menggunakan
popok.
2.1.10.3 Pola istirahat klien setiap hari yaitu istirahat siang dari jam 11.30-15.00
WIB dan istirahat malam dari pukul 20.00-05.00 WIB
2.1.10.4 Personal hygiene klien setiap hari yaitu setiap hari mandi dengan
dibantu oleh pengasuh sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari
pukul 17.00 WIB.
2.1.11 Data penunjang
Klien tidak minum obat.
Surabaya, 7 April 2015
Mahasiswa,
Dosi Megarya
29
2.2 ANALISIS DATA
Data Subyektif dan Data Obyektif
Kemungkinan Penyebab
Masalah
1. DS : Pengasuh mengatakan, klien tidak mampu melakukan aktifitas secara mandiri.
DO : Klien tampak dibantu
ketika berjalan Klien tampak dibantu
ketika mandi Klien tampak dibantu
ketika memakai pakaian Mata klien tidak
berfungsi Kornea ada selaput putih Reflek pupil (-)
2. DS: Pengasuh mengatakan klien tidak bisa melakukan mobilisasi dan aktifitas sederhana lainya tanpa dibantu.
DO: Klien tampak duduk
diatas kursi tanpa menggunakan pengamanan
Klien tampak dikamar mandi sendiri
Klien selalu di bantu ketika melakukan aktivitas ringan seperti berjalan
Kerusakan organ penglihatan
Kerusakan organ penglihatan.
Gangguan sensori persepsi penglihatan
Resiko terjadinya cidera
30
2.3 PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan Sensori persepsi penglihatan berhubungan dengan kerusakan pada organ penglihatan.
2. Resiko terjadinya cidera berhubungan dengan kerusakan pada organ penglihatan.
31
2.4 RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : An. DRuang Rawat : Santi Buana
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Rasional1. Gangguan persepsi
Sensori penglihatan berhubungan dengan kerusakan pada indera penglihatan.
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x7 jam diharapkan masalah gangguan persepsi sensori dapat diatasi dengan kriteria hasil : Mengenal gangguan sensori
dan menerima terhadap keadaan.
Mengidentifikasi potensial bahaya dalam lingkungan.
1. Orientasikan klien terhadap lingkungan
2. Letakan barang yang dibutuhkan dalam jangkauan klien
3. Memberi penjelasan kepada opengasuh untuk proteksi terhadap klien
4. Latih makan dengan cara meraba sendok, kemudian menyendok nasi dan memasukan nya ke mulut
5. Latih Berjalan dengan cara meraba tembok dan benda disekitar
1. Klien lebih mengenal lingkungan
2. Memudahkan klien mengambil barang yang diperlukan Tanpa meminta bantuan kepada pengasuh.
3. Menurunkan resiko cidera dan member rasa nyaman pada anak.
4. Melatih klien melakuukan adl yang sering dilakukan
5. Melatih klien agar bisa mandiri dalam aktivitas sederhana.
32
2. Resiko terjadinya cidera berhubungan dengan kerusakan pada organ penglihatan
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan selama 1 x7 jam diharapkan tidak terjadi cidera dengan kriteria hasil : Klien melakukan aktifitas
sederhana tanpa mengalami cidera
Klien mampu melakukan aktifitas sederhana dengan bantuan minimal dari pengasuh dan tidak mengalami cidera.
1. Orientasikan lingkungan dan situasi serta keadaan disekitar klien.
2. Anjurkan klien untuk mempelajari kembali ADL yang sering dilakukan
3. Mengatur lingkungan sekitar klien, jauhkan benda benda yang dapat menimbulkan kecelakaan
4. Awasi / temani klien saat melakukan aktivitas
5. Motifasi klien melakukan aktivitas sederhana
1. Meningkatkan pengenalan dan meningkatkan daya ingat terhadap lingkungan sekitar
2. Meningkatkan respon stimulus dan menurunkan ketergantungan
3. Mencegah cidera dan meningkatkan kemandirian
4. Meminimalkan resiko cidera memberikan perasaan aman bagi klien.
5. Mengontrol kegiatan klien dan menurunkan bahaya keamanan.
33
2.5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATANHari/Tanggal
jamImplementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan dan
Nama PerawatSelasa 7 April
2015Pukul: 07.00
wib
Diagnosa 1:
1. Mengorientasikan klien terhadap lingkungan dengan cara memperkenalkan keadaan lingkungan disekitar tempat klien melakukan ADL
2. Meletakan barang yang dibutuhkan dalam Jangkauan klien dengan cara menyimpan benda yang dibutuhkan klien di dekat klien misalnya sendok ketika klien ingin makan.
3. Melatih makan dengan cara meraba sendok, kemudian menyendok nasi dan memasukan nya ke mulut
4. Melatih klien Berjalan dengan cara meraba tembok dan benda disekitar klien.
5. Memberi penjelasan kepada pengasuh untuk proteksi terhadap klien dengan cara menjelaskan kepada pengasuh bahwa jika tidak di lindungi dn diawasi maka klien bisa cidera
Selasa 7 April 2015
S : Pengasuh mengatakan, klien tidak mampu melakukan aktifitas secara mandiri dan harus dibantu.
O : - klien tampak dibantu ketika berjalan- klien tampak dibantu ketika mandi- klien tampak dibantu ketika memakai pakaian
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Rabu 8 April 2015S : Pengasuh mengatakan, klien tidak dapat
melakukan aktivitas ringan dan harus dibantu.O :- klien tampak dibantu ketika berjalan- klien tampak dibantu ketika mandi- klien tampak dibantu ketika memakai pakaianA : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Dosi Megaya
Dosi Megaya
34
Selasa 8 April 2015
Pukul: 07.00 wib
Diagnosa 2:1. Mengorientasikan lingkungan dan situasi serta
keadaan disekitar klien dengan cara memperkenalkan lingkungan disekitar klien dan mengingatkan benda benda yang ada di dalam ruangan seperti meja dan kursi serta lemari.
2. Menganjurkan klien untuk mempelajari kembali ADL yang sering dilakukan dengan cara melatih klien berjalan dengan cara memegang tembok, makan dengan meraba piring, mengganti baju dengan cara meraba baju.
3. Mengatur lingkungan sekitar klien,dengan cara menjauhkan benda benda yang dapat menimbulkan kecelakaan seperti vas bunga, lantai kamar mandi yang licin, serta benda benda tajam yang dapat melukai klien.
4. Mengawasi / menemani klien saat melakukan aktivitas dengan cara selalu memantau dan mendampingi klien ketika klien melakukan aktivitas sederhana seperti berjalan, makan, dan duduk diatas kursi
Selasa 7 April 2015S : Pengasuh mengatakan klien tidak bisa
melakukan mobilisasi dan aktifitas sederhana lainya tanpa dibantu.
O : Klien tampak duduk diatas kursi tanpa
menggunakan pengamanan Klien tampak dikamar mandi sendiri Klien selalu di bantu ketika melakukan
aktivitas ringan seperti berjalan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Rabu 8 April 2015S : Pengasuh mengatakan klien masih tidak bisa
melakukan mobilisasi dan aktifitas sederhana lainya tanpa dibantu.
O : Klien tampak duduk diatas kursi tanpa
menggunakan pengamanan Klien tidak mampu melakukan aktivitas
sederhana seperti mandi, berjalan.A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Dosi Megaya
Dosi Megaya
35
5. Mendorong klien melakukan aktivitas sederhana dengan cara meyakinkan klien bahwa perawat dan pengasuh akan mengawasi ketika klien melakukan aktifitas sehingga akan tetap aman untuk klien melakukan aktifitas.