format otonomi

45
04/07/22 04/07/22 1 FORMAT OTONOMI DAN PENYELENGGARAANNYA Mata Kuliah HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH Fakultas Hukum

Upload: bekti-puspita-sari

Post on 18-Feb-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Otonomi Daerah

TRANSCRIPT

Page 1: Format Otonomi

22/04/2322/04/23 11

FORMAT OTONOMI DAN PENYELENGGARAANNYA

Mata KuliahHUKUM PEMERINTAHAN DAERAH

Fakultas Hukum

Page 2: Format Otonomi

Indonesia adalah Negara Kesatuan yang Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik yang terdiri dari provinsi-berbentuk Republik yang terdiri dari provinsi-provinsi dan kabupaten/kota yang merupakan provinsi dan kabupaten/kota yang merupakan daerah otonom dan memiliki hak otonomi daerah daerah otonom dan memiliki hak otonomi daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Daerah

Hak otonomi bukan berarti untuk memecah Hak otonomi bukan berarti untuk memecah daerah-daerah yang ada di Indonesia melainkan daerah-daerah yang ada di Indonesia melainkan untuk lebih memajukan daerah dengan untuk lebih memajukan daerah dengan melibatkan peran aktif masyarakat daerah. Peran melibatkan peran aktif masyarakat daerah. Peran aktif masyarakat di daerah dapat dilakukan aktif masyarakat di daerah dapat dilakukan dengan cara pemberian otonomi tersebut. dengan cara pemberian otonomi tersebut.

22/04/2322/04/23 22

Page 3: Format Otonomi

Sebagai daerah otonom yang memiliki Sebagai daerah otonom yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, setiap daerah berdasarkan aspirasi masyarakat, setiap daerah memiliki kewenangan menyusun Peraturan memiliki kewenangan menyusun Peraturan Daerah (Perda) sesuai dengan kebutuhan Daerah (Perda) sesuai dengan kebutuhan daerahnya. daerahnya.

Perda sebagai salah satu bentuk peraturan Perda sebagai salah satu bentuk peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Dewan perundang-undangan yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibahas Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibahas bersama dengan kepala daerah untuk mendapat bersama dengan kepala daerah untuk mendapat persetujuan bersama.persetujuan bersama. Dalam praktik perda itu Dalam praktik perda itu bisa berasal dari eksekutif atau kepala daerah bisa berasal dari eksekutif atau kepala daerah atau inisiatif dari anggota DPRD. atau inisiatif dari anggota DPRD.

22/04/2322/04/23 33

Page 4: Format Otonomi

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengatur bahwa hakekat dari Pemerintahan Daerah telah mengatur bahwa hakekat dari otonomi daerah adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan otonomi daerah adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan dapat terlaksananya pembangunan kerjasama antar daerahdapat terlaksananya pembangunan kerjasama antar daerah

Otonomi sendiri diharapkan dapat mempercepat laju Otonomi sendiri diharapkan dapat mempercepat laju pertumbuhan masyarakat di daerah dalam berbagai bidang, pertumbuhan masyarakat di daerah dalam berbagai bidang, terutama dengan adanya asas desentralisasi, dekonsentrasi, terutama dengan adanya asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan pembantuan sehingga kesejahteraan masyarakat dan dan pembantuan sehingga kesejahteraan masyarakat dan kerjasama pembangunan di daerah semakin meningkat. kerjasama pembangunan di daerah semakin meningkat.

Indonesia yang merupakan negara yang terdiri dari daerah-Indonesia yang merupakan negara yang terdiri dari daerah-daerah baik provinsi, kabupaten/kota mempunyai hubungan daerah baik provinsi, kabupaten/kota mempunyai hubungan yang erat dalam pelaksanaan otonomi. yang erat dalam pelaksanaan otonomi.

Otonomi yang melibatkan daerah-daerah diseluruh Indonesia Otonomi yang melibatkan daerah-daerah diseluruh Indonesia diharapkan akan berdampak baik dalam menjalin hubungan diharapkan akan berdampak baik dalam menjalin hubungan kerjasama daerah di Indonesia, selain untuk memotivasi kerjasama daerah di Indonesia, selain untuk memotivasi prestasi-prestasi daerah di bidang pembangunan daerahnya prestasi-prestasi daerah di bidang pembangunan daerahnya masing-masing. masing-masing.

22/04/2322/04/23 44

Page 5: Format Otonomi

Hakekat Otonomi Daerah Dalam Negara Hakekat Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan Republik IndonesiaKesatuan Republik Indonesia

Di dalam ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Di dalam ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 1 ayat (1), menyatakan Republik Indonesia 1945 Pasal 1 ayat (1), menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang bahwa “Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”. Istilah Negara Kesatuan (bersusun berbentuk republik”. Istilah Negara Kesatuan (bersusun tunggal), adalah bahwa susunan negaranya hanya terdiri tunggal), adalah bahwa susunan negaranya hanya terdiri dari satu negara. Dengan kata lain Indonesia tidak dari satu negara. Dengan kata lain Indonesia tidak mengenal konsep negara bagian di dalam mengenal konsep negara bagian di dalam penyelenggaraan pemerintahan negaranya.penyelenggaraan pemerintahan negaranya.

Dengan demikian dalam “negara kesatuan” hanya ada Dengan demikian dalam “negara kesatuan” hanya ada satu pemerintah, yaitu Pemerintahan Pusat yang satu pemerintah, yaitu Pemerintahan Pusat yang mempunyai kekuasaan serta wewenang tertinggi dalam mempunyai kekuasaan serta wewenang tertinggi dalam bidang pemerintahan negara, menetapkan kebijaksanaan bidang pemerintahan negara, menetapkan kebijaksanaan pemerintahan dan melaksanakan pemerintahan negara pemerintahan dan melaksanakan pemerintahan negara baik di pusat maupun di daerah-daerah.baik di pusat maupun di daerah-daerah.

22/04/2322/04/23 55

Page 6: Format Otonomi

Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kekuasaan negara kesatuan terletak pada republik. Kekuasaan negara kesatuan terletak pada pemerintah pusat dan tidak pada pemerintah daerah, pemerintah pusat dan tidak pada pemerintah daerah, walaupun dalam implementasinya, negara kesatuan bisa walaupun dalam implementasinya, negara kesatuan bisa berbentuk sentralisasi, yang segala kebijaksanaan berbentuk sentralisasi, yang segala kebijaksanaan dilakukan secara terpusat ataupun berbentuk dilakukan secara terpusat ataupun berbentuk desentralisasi, yang segala kebijaksanaan dalam desentralisasi, yang segala kebijaksanaan dalam penyelenggaraan negara (pemerintahan) dipencarkan. penyelenggaraan negara (pemerintahan) dipencarkan.

Ciri yang melekat pada negara kesatuan, yaitu (1) adanya Ciri yang melekat pada negara kesatuan, yaitu (1) adanya supremasi dari parlemen atau lembaga perwakilan rakyat supremasi dari parlemen atau lembaga perwakilan rakyat pusat dan (2) tidak adanya badan-badan bawahan yang pusat dan (2) tidak adanya badan-badan bawahan yang mempunyai kedaulatan mempunyai kedaulatan (the absencee of subsidiary (the absencee of subsidiary soveriegn bodies). Kedaulatan yang terdapat dalam soveriegn bodies). Kedaulatan yang terdapat dalam negara kesatuan tidak dapat dibagi-bagi, bentuk negara kesatuan tidak dapat dibagi-bagi, bentuk pemerintahan desentralisasi dalam negara kesatuan pemerintahan desentralisasi dalam negara kesatuan adalah sebagai usaha mewujudkan pemerintahan adalah sebagai usaha mewujudkan pemerintahan demokrasi, di mana pemerintahan daerah dijalankan demokrasi, di mana pemerintahan daerah dijalankan secara efektif, guna pemberdayaan kemaslahatan rakyat.secara efektif, guna pemberdayaan kemaslahatan rakyat.

22/04/2322/04/23 66

Page 7: Format Otonomi

Makna berbentuk Republik dalam ketentuan Pasal 1 ayat Makna berbentuk Republik dalam ketentuan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, adalah ditujukan pada bentuk Pemerintahan Tahun 1945, adalah ditujukan pada bentuk Pemerintahan Negara Indonesia. Republik adalah sebagai lawan dari Negara Indonesia. Republik adalah sebagai lawan dari Monarki. Perbedaan antara monarki dan republik, benar-Monarki. Perbedaan antara monarki dan republik, benar-benar mengenai perbedaan dari pada sistim benar mengenai perbedaan dari pada sistim pemerintahannya. Untuk membedakannya digunakan pemerintahannya. Untuk membedakannya digunakan kriteria suatu pertanyaan tentang bagaimana kriteria suatu pertanyaan tentang bagaimana terbentuknya “kemauan” negaraterbentuknya “kemauan” negara

Kemauan negara dipergunakan sebagai kriteria untuk Kemauan negara dipergunakan sebagai kriteria untuk mengklasifikasikan negara, oleh karena negara itu mengklasifikasikan negara, oleh karena negara itu dianggap sebagai sesuatu kesatuan yang mempunyai dianggap sebagai sesuatu kesatuan yang mempunyai dasar-dasar hidup dan dengan demikian negara itu dasar-dasar hidup dan dengan demikian negara itu mempunyai kehendak atau kemauan. Kemauan negara mempunyai kehendak atau kemauan. Kemauan negara ini sifatnya abstrak, sedangkan dalam bentuknya yang ini sifatnya abstrak, sedangkan dalam bentuknya yang kongkrit kemauan negara itu menjelma sebagai hukum kongkrit kemauan negara itu menjelma sebagai hukum atau undang-undangatau undang-undang

22/04/2322/04/23 77

Page 8: Format Otonomi

Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam menyelenggarakan pemerintahannnya dianut 3 Dalam menyelenggarakan pemerintahannnya dianut 3 (tiga) asas yaitu: (tiga) asas yaitu: 1.1. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh

Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Republik Indonesia.

2.2. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

3.3. Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

22/04/2322/04/23 88

Page 9: Format Otonomi

Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sedangkan daerah dengan peraturan perundang-undangan, sedangkan daerah otonom selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat otonom selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.Indonesia.

Istilah otonomi sendiri secara Istilah otonomi sendiri secara etimologi berasal dari kata bahasa etimologi berasal dari kata bahasa Yunani, yaitu auto (sendiri), dan nomos (peraturan) atau Yunani, yaitu auto (sendiri), dan nomos (peraturan) atau “undang-undang”. “undang-undang”.

Penguatan pelaksanaan otonomi daerah oleh Pemerintahan Penguatan pelaksanaan otonomi daerah oleh Pemerintahan Daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia secara historis sudah ada sejak lahirnya Undang-Undang Nomor secara historis sudah ada sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 sampai lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1 Tahun 1945 sampai lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai dampak dari 2004 sebagai dampak dari reformasi konstitusi (Constitutional reformasi konstitusi (Constitutional Reform) yang terjadi di Indonesia. Reform) yang terjadi di Indonesia.

22/04/2322/04/23 99

Page 10: Format Otonomi

Pengejawantahan desentralisasi adalah otonomi daerah Pengejawantahan desentralisasi adalah otonomi daerah dan daerah otonom. Baik dalam definisi daerah otonom dan daerah otonom. Baik dalam definisi daerah otonom maupun otonomi daerah mengandung elemen wewenang maupun otonomi daerah mengandung elemen wewenang mengatur dan mengurus. Wewenang mengatur dan mengatur dan mengurus. Wewenang mengatur dan mengurus merupakan substansi daerah otonomi yang mengurus merupakan substansi daerah otonomi yang diselenggarakan secara konseptual oleh Pemerintah diselenggarakan secara konseptual oleh Pemerintah Daerah. Daerah.

Dari pemaknaan asas desentralisasi tersebut dapat Dari pemaknaan asas desentralisasi tersebut dapat diklasifikasi dalam beberapa hal, diantaranya: diklasifikasi dalam beberapa hal, diantaranya: 1.1. desentralisasi sebagai penyerahan kewenangan dan desentralisasi sebagai penyerahan kewenangan dan

kekuasaan; kekuasaan; 2.2. desentralisasi sebagai pelimpahan kekuasaan dan desentralisasi sebagai pelimpahan kekuasaan dan

kewenangan; kewenangan; 3.3. desentralisasi sebagai pembagian, penyebaran, desentralisasi sebagai pembagian, penyebaran,

pemencaran, dan pemberian kekuasaan dan kewenangan; pemencaran, dan pemberian kekuasaan dan kewenangan; sertaserta

4.4. desentralisasi sebagai sarana dalam pembagian dan desentralisasi sebagai sarana dalam pembagian dan pembentukan daerah pemerintahan.pembentukan daerah pemerintahan.

22/04/2322/04/23 1010

Page 11: Format Otonomi

Bagir Manan berpandangan bahwa desentralisasi Bagir Manan berpandangan bahwa desentralisasi dilihat dari hubungan pusat dan daerah yang dilihat dari hubungan pusat dan daerah yang mengacu pada UUD 1945, maka: mengacu pada UUD 1945, maka: pertama, pertama, bentuk bentuk hubungan antara pusat dan daerah tidak boleh hubungan antara pusat dan daerah tidak boleh mengurangi hak-hak rakyat daerah untuk turut mengurangi hak-hak rakyat daerah untuk turut serta (secara bebas) dalam penyelenggaraan serta (secara bebas) dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah. pemerintahan di daerah. Kedua, Kedua, bentuk hubungan bentuk hubungan antara pusat dan daerah tidak boleh mengurangi antara pusat dan daerah tidak boleh mengurangi hak-hak (rakyat) daerah untuk berinisiatif atau hak-hak (rakyat) daerah untuk berinisiatif atau berprakarsa. berprakarsa. Ketiga, Ketiga, bentuk hubungan antara pusat bentuk hubungan antara pusat dan daerah dapat berbeda-beda antara daerah dan daerah dapat berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya.yang satu dengan daerah yang lainnya. Keempat, Keempat, bentuk hubungan antara pusat dan daerah adalah bentuk hubungan antara pusat dan daerah adalah dalam rangka mewujudkan keadilan dan dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial di daerah.kesejahteraan sosial di daerah.

22/04/2322/04/23 1111

Page 12: Format Otonomi

Ada beberapa alasan ideal mengapa asas desentralisasi Ada beberapa alasan ideal mengapa asas desentralisasi diterapkan bagi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, diterapkan bagi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, sebagaimana yang diungkapkan oleh The Liang Gie, diantaranya:sebagaimana yang diungkapkan oleh The Liang Gie, diantaranya:a.a. Dilihat dari sudut politik sebagai permainan kekuasaan, desentralisasi Dilihat dari sudut politik sebagai permainan kekuasaan, desentralisasi

dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja yang pada akhirnya dapat menimbulkan tirani. yang pada akhirnya dapat menimbulkan tirani.

b.b. Dalam bidang politik, penyelenggaraan desentralisasi dianggap sebagai Dalam bidang politik, penyelenggaraan desentralisasi dianggap sebagai tindakan pendemokrasian, untuk menarik rakyat ikut serta dalam tindakan pendemokrasian, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalam mempergunakan hak-hak demokrasi.pemerintahan dan melatih diri dalam mempergunakan hak-hak demokrasi.

c.c. Dari sudut teknik organisatoris pemerintahan, alasan mengadakan Dari sudut teknik organisatoris pemerintahan, alasan mengadakan Pemerintahan Daerah (desentralisasi) adalah semata-mata untuk mencapai Pemerintahan Daerah (desentralisasi) adalah semata-mata untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien. Apa yang dianggap lebih utama untuk suatu pemerintahan yang efisien. Apa yang dianggap lebih utama untuk diurus oleh pemerintah setempat, pengurusannya diserahkan kepada diurus oleh pemerintah setempat, pengurusannya diserahkan kepada daerah. daerah.

d.d. Dari sudut kultur, desentralisasi perlu diadakan supaya adanya perhatian Dari sudut kultur, desentralisasi perlu diadakan supaya adanya perhatian dapat sepenuhnya ditumpukan kepada kekhususan sesuatu daerah, seperti dapat sepenuhnya ditumpukan kepada kekhususan sesuatu daerah, seperti geografi, keadaan penduduk, kegiatan ekonomi watak kebudayaan atau latar geografi, keadaan penduduk, kegiatan ekonomi watak kebudayaan atau latar belakang sejarahnya. belakang sejarahnya.

e.e. Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi, desentralisasi diperlukan Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi, desentralisasi diperlukan karena pemerintah daerah dapat lebih banyak dan secara langsung karena pemerintah daerah dapat lebih banyak dan secara langsung membantu pembangunan tersebut. membantu pembangunan tersebut.

22/04/2322/04/23 1212

Page 13: Format Otonomi

Kompleksitas konsep desentralisasi tersebut, secara umum, dapat Kompleksitas konsep desentralisasi tersebut, secara umum, dapat dikategorikan dalam 2 (dua) perspektif utama, yakni: dikategorikan dalam 2 (dua) perspektif utama, yakni: political and political and administrative decentralisation perspectives (perspektif administrative decentralisation perspectives (perspektif desentralisasi politik dan desentralisasi administrasi). desentralisasi politik dan desentralisasi administrasi). Adapun yang Adapun yang menjadikan perbedaan mendasar dari dua perspektif ini terletak menjadikan perbedaan mendasar dari dua perspektif ini terletak pada rumusan definisi dan tujuan desentralisasi itu sendiri. pada rumusan definisi dan tujuan desentralisasi itu sendiri. Perspektif desentralisasi politik mendefinisikan desentralisasi Perspektif desentralisasi politik mendefinisikan desentralisasi sebagai devolusi kekuasaan dari Pemerintah Pusat kepada sebagai devolusi kekuasaan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Apabila pengertian desentralisasi ditinjau dari Pemerintah Daerah. Apabila pengertian desentralisasi ditinjau dari perspektif administrasi diartikan sebagai delegasi wewenang perspektif administrasi diartikan sebagai delegasi wewenang administrasi dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. administrasi dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah.

Adanya perbedaan diantara dua perspektif tersebut dalam Adanya perbedaan diantara dua perspektif tersebut dalam mendefinisikan desentralisasi, tidak dapat dihindari, memiliki mendefinisikan desentralisasi, tidak dapat dihindari, memiliki implikasi pada pebedaan dalam merumuskan tujuan utama yang implikasi pada pebedaan dalam merumuskan tujuan utama yang hendak dicapai. Secara umum perspektif desentralisasi politik lebih hendak dicapai. Secara umum perspektif desentralisasi politik lebih menekankan tujuan yang hendak dicapai pada aspek politis, antara menekankan tujuan yang hendak dicapai pada aspek politis, antara lain: untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan politik lain: untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan politik para penyelenggaraan pemerintah dan masyarakat, serta untuk para penyelenggaraan pemerintah dan masyarakat, serta untuk mempertahankan integrasi nasional. mempertahankan integrasi nasional.

22/04/2322/04/23 1313

Page 14: Format Otonomi

Tujuan desentralisasi secara umum tidak terlepas Tujuan desentralisasi secara umum tidak terlepas dari upaya penyelenggaraan pemerintahan di dari upaya penyelenggaraan pemerintahan di daerah lebih disesuaikan dengan keadaan daerah daerah lebih disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing. Bahasan desentralisasi baik secara masing-masing. Bahasan desentralisasi baik secara konseptual maupun aktualisasi tidak terlepas dari konseptual maupun aktualisasi tidak terlepas dari keberadaan suatu sistem yang lebih besar, keberadaan suatu sistem yang lebih besar, mengingat asas desentralisasi bukan merupakan mengingat asas desentralisasi bukan merupakan suatu sistem yang berdiri sendiri melainkan suatu sistem yang berdiri sendiri melainkan rangkaian dari sistem yang sudah terbangun rangkaian dari sistem yang sudah terbangun sebelumnya, yaitu “sentralisasi”.sebelumnya, yaitu “sentralisasi”.

Pendelegasian wewenang dalam desentralisasi juga Pendelegasian wewenang dalam desentralisasi juga berlangsung antara lembaga-lembaga di pusat berlangsung antara lembaga-lembaga di pusat dengan lembaga-lembaga otonom di daerah. dengan lembaga-lembaga otonom di daerah. Sementara, pendelegasian dalam dekonsentrasi Sementara, pendelegasian dalam dekonsentrasi berlangsung antara petugas perorangan pusat di berlangsung antara petugas perorangan pusat di pusat kepada petugas perorangan pusat di daerah. pusat kepada petugas perorangan pusat di daerah.

22/04/2322/04/23 1414

Page 15: Format Otonomi

Kekuasaan (Kewenangan) Negara diberikan secara Kekuasaan (Kewenangan) Negara diberikan secara atributif oleh konstitusi, yang dijabarkan melalui atributif oleh konstitusi, yang dijabarkan melalui peraturan perundang-undangan organik dalam rangka peraturan perundang-undangan organik dalam rangka pendelegasian, delegasi menyentuh dalam aspek pendelegasian, delegasi menyentuh dalam aspek pembagian kewenangan antara lembaga-lembaga pembagian kewenangan antara lembaga-lembaga Negara dan antara pemerintahan pusat dengan Negara dan antara pemerintahan pusat dengan pemerintah daerah. pemerintah daerah.

Delegasi kewenangan kepada daerah bisa berbentuk Delegasi kewenangan kepada daerah bisa berbentuk penyerahan (otonomi), pelimpahan (dekonsentrasi) dan penyerahan (otonomi), pelimpahan (dekonsentrasi) dan penugasan (medebewind) bisa berwujud penyerahan penugasan (medebewind) bisa berwujud penyerahan secara penuh dan secara tidak penuh yang harus secara penuh dan secara tidak penuh yang harus dilandasi suatu aturan supaya mendapat legitimasi dilandasi suatu aturan supaya mendapat legitimasi formalistik dalam bingkai hukum, seperti kewenangan formalistik dalam bingkai hukum, seperti kewenangan melalui undang-undang organik pemerintahan daerah, melalui undang-undang organik pemerintahan daerah, undang-undang pembentukan daerah serta peraturan undang-undang pembentukan daerah serta peraturan pemerintah penyerahan kewenangan sebagai pemerintah penyerahan kewenangan sebagai penjabaran dari amanat undang-undang. penjabaran dari amanat undang-undang.

22/04/2322/04/23 1515

Page 16: Format Otonomi

Pedelegasian kewenangan dalam menjalankan NKRI ini Pedelegasian kewenangan dalam menjalankan NKRI ini mengalami pasang surut dalam implementasinya,yang mengalami pasang surut dalam implementasinya,yang disebabkan oleh beberapa hal berikut :disebabkan oleh beberapa hal berikut :a.a. Penyerahan kewenangan secara formal, namun tidak ditangani Penyerahan kewenangan secara formal, namun tidak ditangani

sepenuhnya oleh daerah karena berbagai alasan;sepenuhnya oleh daerah karena berbagai alasan;b.b. Suatu kewenangan yang telah diserahkan secara formal, namun tidak Suatu kewenangan yang telah diserahkan secara formal, namun tidak

ditangani sepenuhnya oleh daerah karena berbagai alasan;ditangani sepenuhnya oleh daerah karena berbagai alasan;c.c. Suatu kewenangan sudah diserahkan,baik secara formal maupun Suatu kewenangan sudah diserahkan,baik secara formal maupun

secara material. Daerah telah melaksanakan sebagaimana mestinya secara material. Daerah telah melaksanakan sebagaimana mestinya (sepenuhnya) tetapi dengan berbagai kebijakan pemerintah pusat (sepenuhnya) tetapi dengan berbagai kebijakan pemerintah pusat mengakibatkan urusan tersebut ditarik secara tersirat;mengakibatkan urusan tersebut ditarik secara tersirat;

d.d. Suatu kewenangan belum diserahkan kepada daerah sebagai Suatu kewenangan belum diserahkan kepada daerah sebagai wewenangnya, namun kenyataannya sudah lama diselenggarakan wewenangnya, namun kenyataannya sudah lama diselenggarakan oleh daerah secara nyata,seolah-olah urusan itu sudah menjadi oleh daerah secara nyata,seolah-olah urusan itu sudah menjadi menjadi wewenang daerah;menjadi wewenang daerah;

e.e. Suatu wewenang sudah lama diserahkan secara formal kepada Suatu wewenang sudah lama diserahkan secara formal kepada daerah, tetapi dengan adanya perubahan dengan perkembangan daerah, tetapi dengan adanya perubahan dengan perkembangan zaman, urusan tersebut sudah tidak sesuai dengan kenyataan dan zaman, urusan tersebut sudah tidak sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan atau urusan tersebut tidak faktual lagi ditangan daerah;kebutuhan atau urusan tersebut tidak faktual lagi ditangan daerah;

f.f. Suatu kewenangan sesuai dengan perkembangan daerah sudah Suatu kewenangan sesuai dengan perkembangan daerah sudah selayaknya menjadi urusan pemerintah pusat selayaknya menjadi urusan pemerintah pusat

22/04/2322/04/23 1616

Page 17: Format Otonomi

Kesejahteraan Masyarakat Dan Kerjasama Antar Daerah Kesejahteraan Masyarakat Dan Kerjasama Antar Daerah Desentralisasi (politik, administratif dan fiskal) adalah penyerahan Desentralisasi (politik, administratif dan fiskal) adalah penyerahan

kekuasaan, kewenangan, sumberdaya, keuangan dan tanggungjawab dari kekuasaan, kewenangan, sumberdaya, keuangan dan tanggungjawab dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Pemerintah daerah mempunyai pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Pemerintah daerah mempunyai “hak” jika berhadapan dengan pusat, sebaliknya ia mempunyai “hak” jika berhadapan dengan pusat, sebaliknya ia mempunyai “tanggungjawab” mengurus barang-barang publik untuk dan kepada “tanggungjawab” mengurus barang-barang publik untuk dan kepada rakyat. Secara teoretis tujuan antara desentralisasi adalah menciptakan rakyat. Secara teoretis tujuan antara desentralisasi adalah menciptakan pemerintahan yang efektif-efisien, membangun demokrasi lokal dan pemerintahan yang efektif-efisien, membangun demokrasi lokal dan menghargai keragaman lokal. Tujuan akhirnya adalah menciptakan menghargai keragaman lokal. Tujuan akhirnya adalah menciptakan kesejahteraan rakyat. kesejahteraan rakyat.

Negara merupakan aktor pertama dan utama yang bertanggungjawab Negara merupakan aktor pertama dan utama yang bertanggungjawab mencapai janji kesejahteraan. Pemerintah daerah, sebagai representasi mencapai janji kesejahteraan. Pemerintah daerah, sebagai representasi negara, dapat menggandeng swasta (sektor kedua) untuk memacu negara, dapat menggandeng swasta (sektor kedua) untuk memacu pertumbuhan ekonomi sekaligus memfasilitasi elemen-elemen masyarakat pertumbuhan ekonomi sekaligus memfasilitasi elemen-elemen masyarakat lokal dalam menggerakkan ekonomi rakyat untuk menciptakan lokal dalam menggerakkan ekonomi rakyat untuk menciptakan pemerataan. Pertumbuhan dan pemerataan itu merupakan dua skema pemerataan. Pertumbuhan dan pemerataan itu merupakan dua skema untuk membangun kemakmuran. Di sisi lain pemerintah daerah dapat untuk membangun kemakmuran. Di sisi lain pemerintah daerah dapat melancarkan reformasi pelayanan publik dan kebijakan (pembangunan) melancarkan reformasi pelayanan publik dan kebijakan (pembangunan) sosial untuk mencapai kesejahteraan sosial. Pelayanan publik yang paling sosial untuk mencapai kesejahteraan sosial. Pelayanan publik yang paling dasar adalah pendidikan dan kesehatan, sementara pengurangan dasar adalah pendidikan dan kesehatan, sementara pengurangan kemiskinan merupakan aksi mendasar dalam kebijakan sosial kemiskinan merupakan aksi mendasar dalam kebijakan sosial

22/04/2322/04/23 1717

Page 18: Format Otonomi

Kerjasama antar daerah dilakukan dalam rangka Kerjasama antar daerah dilakukan dalam rangka pengelolaan urusan pemerintahan yang memberikan pengelolaan urusan pemerintahan yang memberikan dampak lintasdaerah, Dengan demikian masyarakat dampak lintasdaerah, Dengan demikian masyarakat akan mendapatkan manfaat yang sebesar besarnya dari akan mendapatkan manfaat yang sebesar besarnya dari pengelolaan urusan pemerintahan secara bersama.pengelolaan urusan pemerintahan secara bersama.

Beberapa substansi penting yang diatur dalam pasal 2 Beberapa substansi penting yang diatur dalam pasal 2 PP 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja PP 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah, antara lain : Kerjasama daerah dilakukan Sama Daerah, antara lain : Kerjasama daerah dilakukan dengan prinsip: efesiensi, efektivitas, sinergi, saling dengan prinsip: efesiensi, efektivitas, sinergi, saling menguntungkan, kesepakatan bersama, itikad baik, menguntungkan, kesepakatan bersama, itikad baik, mengutamakan kepentingan nasional dan keutuhan mengutamakan kepentingan nasional dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kesamaan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kesamaan kedudukan, transparansi, keadilan dan kepastian hukum.kedudukan, transparansi, keadilan dan kepastian hukum.

Obyek kerja sama daerah adalah seluruh urusan Obyek kerja sama daerah adalah seluruh urusan pemerintahan yang telah menjadi kewenangan daerah pemerintahan yang telah menjadi kewenangan daerah otonomi dan dapat berupa penyediaan pelayanan publik. otonomi dan dapat berupa penyediaan pelayanan publik.

22/04/2322/04/23 1818

Page 19: Format Otonomi

Dalam pasal 5 PP 50 Tahun 2007 bahwa kerja sama daerah Dalam pasal 5 PP 50 Tahun 2007 bahwa kerja sama daerah dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja sama : dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja sama : 1.1. Dalam rangka membantu kepala daerah melakukan kerja Dalam rangka membantu kepala daerah melakukan kerja

sama dengan daerah lain yang dilakukan secara terus sama dengan daerah lain yang dilakukan secara terus menerus atau diperlukan waktu paling singkat 5 (lima) menerus atau diperlukan waktu paling singkat 5 (lima) tahun, kepala daerah dapat membentuk badan kerja sama. tahun, kepala daerah dapat membentuk badan kerja sama.

2.2. Badan kerja sama sebagaimana dimaksud diatas adalah Badan kerja sama sebagaimana dimaksud diatas adalah bukan perangkat daerah.bukan perangkat daerah.

Sedangkan dalam pasal 24 Sedangkan dalam pasal 24 PP 50 Tahun 2007 PP 50 Tahun 2007 di atur mengenai di atur mengenai 1.1. Pembentukan dan susunan organisasai badan kerja sama ditetapkan Pembentukan dan susunan organisasai badan kerja sama ditetapkan

dengan keputusan kepala daerah. dengan keputusan kepala daerah. 2.2. Badan kerja sama mempunyai tugas :Badan kerja sama mempunyai tugas :

(a)membantu melakukan pengelolaan, monitoring dan evaluasi atas (a)membantu melakukan pengelolaan, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kerja sama, pelaksanaan kerja sama,

(b)memberikan masukan dan saran kepada kepala daerah masing-(b)memberikan masukan dan saran kepada kepala daerah masing-masing mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan apabila masing mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan apabila ada permasalahan; ada permasalahan;

(c)(c) melaporkan pelaksanaan tugas kepada kepala daerah masing-melaporkan pelaksanaan tugas kepada kepala daerah masing-masing, masing,

22/04/2322/04/23 1919

Page 20: Format Otonomi

Jika kita memperhatikan prinsip-prinsip pemberian dan Jika kita memperhatikan prinsip-prinsip pemberian dan penyelenggaraan Otonomi Daerah dapat diperkirakan prospek penyelenggaraan Otonomi Daerah dapat diperkirakan prospek ke depan dari Otonomi Daerah tersebut. Untuk mengetahui ke depan dari Otonomi Daerah tersebut. Untuk mengetahui prospek tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan prospek tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan. Salah satu pendekatan yang kita berbagai pendekatan. Salah satu pendekatan yang kita gunakan disini adalah aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan gunakan disini adalah aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. pertahanan keamanan.

Dari Dari aspek ideologi , aspek ideologi , sudah jelas dinyatakan bahwa Pancasila sudah jelas dinyatakan bahwa Pancasila merupakan pandangan, falsafah hidup dan sekaligus dasar merupakan pandangan, falsafah hidup dan sekaligus dasar negara. Nilai-nilai Pancasila mengajarkan antara lain pengakuan negara. Nilai-nilai Pancasila mengajarkan antara lain pengakuan Ketuhanan, semangat persatuan dan kesatuan nasional, Ketuhanan, semangat persatuan dan kesatuan nasional, pengakuan hak azasi manusia, demokrasi, dan keadilan dan pengakuan hak azasi manusia, demokrasi, dan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat. Jika kita kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat. Jika kita memahami dan menghayati nilai-nilai tersebut maka dapat memahami dan menghayati nilai-nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan Otonomi Daerah dapat diterima disimpulkan bahwa kebijakan Otonomi Daerah dapat diterima dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui Otonomi Daerah nilai-nilai luhur Pancasila tersebut akan Melalui Otonomi Daerah nilai-nilai luhur Pancasila tersebut akan dapat diwujudkan dan dilestarikan dalam setiap aspek dapat diwujudkan dan dilestarikan dalam setiap aspek kehidupan bangsa Indonesia .kehidupan bangsa Indonesia .

22/04/2322/04/23 2020

Page 21: Format Otonomi

Dari Dari aspek politik , aspek politik , pemberian otonomi dan kewenangan kepada pemberian otonomi dan kewenangan kepada Daerah merupakan suatu wujud dari pengakuan dan kepercayaan Daerah merupakan suatu wujud dari pengakuan dan kepercayaan Pusat kepada Daerah. Pengakuan Pusat terhadap eksistensi Daerah Pusat kepada Daerah. Pengakuan Pusat terhadap eksistensi Daerah serta kepercayaan dengan memberikan kewenangan yang luas serta kepercayaan dengan memberikan kewenangan yang luas kepada Daerah akan menciptakan hubungan yang harmonis antara kepada Daerah akan menciptakan hubungan yang harmonis antara Pusat dan Daerah. Selanjutnya kondisi akan mendorong tumbuhnya Pusat dan Daerah. Selanjutnya kondisi akan mendorong tumbuhnya dukungan Derah terhadap Pusat dimana akhirnya akan dapat dukungan Derah terhadap Pusat dimana akhirnya akan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Kebijakan Otonomi memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Kebijakan Otonomi Daerah sebagai upaya pendidikan politik rakyat akan membawa Daerah sebagai upaya pendidikan politik rakyat akan membawa dampak terhadap peningkatan kehidupan politik di Daerah. dampak terhadap peningkatan kehidupan politik di Daerah.

Dari Dari aspek ekonomi, aspek ekonomi, kebijakan Otonomi Daerah yang bertujuan untuk kebijakan Otonomi Daerah yang bertujuan untuk pemberdayaan kapasitas daerah akan memberikan kesempatan bagi pemberdayaan kapasitas daerah akan memberikan kesempatan bagi Daerah untuk mengembangkan dan meningkatkan perekonomiannya. Daerah untuk mengembangkan dan meningkatkan perekonomiannya. Peningkatan dan pertumbuhan perekonomian daerah akan membawa Peningkatan dan pertumbuhan perekonomian daerah akan membawa pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat di Daerah. Melalui kewenangan yang dimilikinya untuk mengatur dan di Daerah. Melalui kewenangan yang dimilikinya untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat, daerah akan berupaya untuk mengurus kepentingan masyarakat, daerah akan berupaya untuk meningkatkan perekonomian sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan meningkatkan perekonomian sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan. Kewenangan daerah melalui Otonomi Daerah diharapkan kemampuan. Kewenangan daerah melalui Otonomi Daerah diharapkan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada para pelaku ekonomi dapat memberikan pelayanan maksimal kepada para pelaku ekonomi di daerah, baik lokal, nasional, regional maupun global. di daerah, baik lokal, nasional, regional maupun global.

22/04/2322/04/23 2121

Page 22: Format Otonomi

Dari Dari aspek sosial budaya, aspek sosial budaya, kebijakan Otonomi Daerah merupakan kebijakan Otonomi Daerah merupakan pengakuan terhadap keanekaragaman Daerah, baik itu suku pengakuan terhadap keanekaragaman Daerah, baik itu suku bangsa, agama, nilai-nilai sosial dan budaya serta potensi lainnya bangsa, agama, nilai-nilai sosial dan budaya serta potensi lainnya yang terkandung di daerah. Pengakuan Pusat terhadap yang terkandung di daerah. Pengakuan Pusat terhadap keberagaman Daerah merupakan suatu nilai penting bgi eksistensi keberagaman Daerah merupakan suatu nilai penting bgi eksistensi Daerah. Dengan pengakuan tersebut Daerah akan merasa setara Daerah. Dengan pengakuan tersebut Daerah akan merasa setara dan sejajar dengan suku bangsa lainnya, hal ini akan sangat dan sejajar dengan suku bangsa lainnya, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap upaya mempersatukan bangsa dan negara. berpengaruh terhadap upaya mempersatukan bangsa dan negara. Pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya lokal akan dapat Pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya lokal akan dapat ditingkatkan dimana pada akhirnya kekayaan budaya lokal akan ditingkatkan dimana pada akhirnya kekayaan budaya lokal akan memperkaya khasanah budaya nasional. memperkaya khasanah budaya nasional.

Dari Dari aspek pertahanan dan keamanan , aspek pertahanan dan keamanan , kebijakan Otonomi Daerah kebijakan Otonomi Daerah memberikan kewenangan kepada masing-msing daerah untuk memberikan kewenangan kepada masing-msing daerah untuk memantapkan kondisi Ketahanan daerah dalam kerangka memantapkan kondisi Ketahanan daerah dalam kerangka Ketahanan Nasional. Pemberian kewenangan kepada Daerah akan Ketahanan Nasional. Pemberian kewenangan kepada Daerah akan menumbuhkan kepercayaan Daerah terhadap Pusat. Tumbuhnya menumbuhkan kepercayaan Daerah terhadap Pusat. Tumbuhnya hubungan dan kepercayaan Daerah terhadap Pusat akan dapat hubungan dan kepercayaan Daerah terhadap Pusat akan dapat mengeliminir gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari mengeliminir gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia . Negara Kesatuan Republik Indonesia .

22/04/2322/04/23 2222

Page 23: Format Otonomi

Memperhatikan pemikiran dengan menggunakan Memperhatikan pemikiran dengan menggunakan pendekatan aspek ideologi, politik, sosal budaya dan pendekatan aspek ideologi, politik, sosal budaya dan pertahanan keamanan, secara ideal kebijakan Otonomi pertahanan keamanan, secara ideal kebijakan Otonomi Daerah merupakan kebijakan yang sangat tepat dalam Daerah merupakan kebijakan yang sangat tepat dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Hal ini berarti penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Hal ini berarti bahwa kebijakan Otonomi Daerah mempunyai prospek bahwa kebijakan Otonomi Daerah mempunyai prospek yang bagus di masa mendatang dalam menghadapi yang bagus di masa mendatang dalam menghadapi segala tantangan dalam penyelenggaraan kehidupan segala tantangan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Untuk mewujudkan pembagian kewenangan yang Untuk mewujudkan pembagian kewenangan yang concurrent concurrent secara proporsional antara Pemerintah, secara proporsional antara Pemerintah, Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Kota maka Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Kota maka disusunlah kriteria yang meliputi: disusunlah kriteria yang meliputi: (i) eksternalitas, (ii) (i) eksternalitas, (ii) akuntabilitas, dan (iii) efisiensi akuntabilitas, dan (iii) efisiensi dengan dengan mempertimbangkan keserasian hubungan pengelolaan mempertimbangkan keserasian hubungan pengelolaan urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan. urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan.

22/04/2322/04/23 2323

Page 24: Format Otonomi

Pertama,Pertama, kriteria eksternalitas adalah pendekatan dalam pembagian kriteria eksternalitas adalah pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan dampak/akibat yang urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan dampak/akibat yang ditimbulkan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut. ditimbulkan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut. Apabila dampak yang ditimbulkan bersifat lokal, maka urusan Apabila dampak yang ditimbulkan bersifat lokal, maka urusan pemerintahan tersebut menjadi kewenangan kabupaten/kota, apabila pemerintahan tersebut menjadi kewenangan kabupaten/kota, apabila regional menjadi kewenangan provinsi, dan apabila nasional menjadi regional menjadi kewenangan provinsi, dan apabila nasional menjadi kewenangan Pemerintah. kewenangan Pemerintah.

Kedua, Kedua, Kriteria akuntabilitas adalah pendekatan dalam pembagian Kriteria akuntabilitas adalah pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan pertimbangan bahwa tingkat pemerintahan urusan pemerintahan dengan pertimbangan bahwa tingkat pemerintahan yang menangani sesuatu bagian urusan adalah tingkat pemerintahan yang menangani sesuatu bagian urusan adalah tingkat pemerintahan yang lebih langsung/dekat dengan dampak/akibat dari urusan yang yang lebih langsung/dekat dengan dampak/akibat dari urusan yang ditangani tersebut. Dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan ditangani tersebut. Dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan bagian urusan pemerintahan tersebut kepada masyarakat akan lebih bagian urusan pemerintahan tersebut kepada masyarakat akan lebih terjamin.terjamin.

KetigaKetiga, kriteria efisiensi adalah pendekatan dalam pembagian urusan , kriteria efisiensi adalah pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan tersedianya sumber daya pemerintahan dengan mempertimbangkan tersedianya sumber daya (personil, dana, dan peralatan) untuk mendapatkan ketepatan, kepastian, (personil, dana, dan peralatan) untuk mendapatkan ketepatan, kepastian, dan kecepatan hasil yang harus dicapai dalam penyelenggaraan bagian dan kecepatan hasil yang harus dicapai dalam penyelenggaraan bagian urusan. urusan. Ukuran dayaguna dan hasilguna tersebut dilihat dari Ukuran dayaguna dan hasilguna tersebut dilihat dari besarnya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat besarnya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat

22/04/2322/04/23 2424

Page 25: Format Otonomi

Urusan yang menjadi kewenangan daerah, meliputi urusan Urusan yang menjadi kewenangan daerah, meliputi urusan wajib dan urusan pilihan. Penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib yang berpedoman pada pemerintahan yang bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Urusan pemerintahan wajib adalah ditetapkan oleh Pemerintah. Urusan pemerintahan wajib adalah suatu urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan suatu urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan dasar, kesehatan, pemenuhan dasar seperti pendidikan dasar, kesehatan, pemenuhan kebutuhan hidup minimal, prasarana lingkungan dasar; kebutuhan hidup minimal, prasarana lingkungan dasar; sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terkait sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terkait erat dengan potensi unggulan dan kekhasan daerah. erat dengan potensi unggulan dan kekhasan daerah.

Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan perundang-penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan kepada Daerah untuk perlindungan hak undangan kepada Daerah untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, serta ketenteraman dan ketertiban umum dalam masyarakat, serta ketenteraman dan ketertiban umum dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan serta pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional. dengan perjanjian dan konvensi internasional.

22/04/2322/04/23 2525

Page 26: Format Otonomi

Elaborasi dari urusan wajib yang harus dilakukan oleh Pemda meliputi: Elaborasi dari urusan wajib yang harus dilakukan oleh Pemda meliputi: a.a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan; Perencanaan dan pengendalian pembangunan; b.b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; c.c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; d.d. penyediaan sarana dan prasarana umum; penyediaan sarana dan prasarana umum; e.e. penanganan bidang kesehatan; penanganan bidang kesehatan; f.f. penyelenggaraan pendidikan; penyelenggaraan pendidikan; g.g. penanggulangan masalah sosial;penanggulangan masalah sosial;h.h. pelayanan bidang ketenagakerjaan; pelayanan bidang ketenagakerjaan; i.i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah; fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah; j.j. pengendalian lingkungan hidup; pengendalian lingkungan hidup; k.k. pelayanan pertanahan; pelayanan pertanahan; l.l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; m.m. pelayanan administrasi umum pemerintahan; pelayanan administrasi umum pemerintahan; n.n. pelayanan administrasi penanaman modal; pelayanan administrasi penanaman modal; o.o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan p.p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-

undangan. undangan.

22/04/2322/04/23 2626

Page 27: Format Otonomi

Urusan wajib dalam pelaksanaan otonomi daerah akan Urusan wajib dalam pelaksanaan otonomi daerah akan berkonsekuensi pada, pertama, penentuan organisasi perangkat berkonsekuensi pada, pertama, penentuan organisasi perangkat daerah dan kedua, standar pelayanan minimal. Dua hal tersebut daerah dan kedua, standar pelayanan minimal. Dua hal tersebut saling berkaitan, dimana bidang-bidang yang menjadi kewajiban saling berkaitan, dimana bidang-bidang yang menjadi kewajiban pemda dilaksanakan oleh perangkat daerah dan dilain pihak pemda dilaksanakan oleh perangkat daerah dan dilain pihak pelaksanaan tugas perangkat daerah harus dilakukan dengan pelaksanaan tugas perangkat daerah harus dilakukan dengan memenuhi standar pelayanan minimal. memenuhi standar pelayanan minimal.

Perangkat daerah dibentuk dalam rangka penyelenggaraan Perangkat daerah dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas pemerintah daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Satuan Polisi Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan kebutuhan daerah. Pamong Praja sesuai dengan kebutuhan daerah.

Organisasi Perangkat Daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan; Organisasi Perangkat Daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan; (i) kewenangan pemerintah yang dimiliki oleh Daerah, (ii) (i) kewenangan pemerintah yang dimiliki oleh Daerah, (ii) karakteristik, potensi, dan kebutuhan Daerah, (iii) kemampuan karakteristik, potensi, dan kebutuhan Daerah, (iii) kemampuan keuangan Daerah, (iv) ketersediaan sumber daya aparatur, dan (v) keuangan Daerah, (iv) ketersediaan sumber daya aparatur, dan (v) pengembangan pola kerja sama antar Daerah dan/atau dengan pengembangan pola kerja sama antar Daerah dan/atau dengan pihak ketiga. Dalam melaksanakan urusan (wajib) pemerintah harus pihak ketiga. Dalam melaksanakan urusan (wajib) pemerintah harus memenuhi standar pelayanan minimal yaitu ketentuan tentang jenis memenuhi standar pelayanan minimal yaitu ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

22/04/2322/04/23 2727

Page 28: Format Otonomi

Pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik Pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan. Dengan sosial, ekonomi dan pemerintahan. Dengan demikian otda dan penyelenggaran urusan demikian otda dan penyelenggaran urusan wajib pemda ditujukan agar warga masyarakat wajib pemda ditujukan agar warga masyarakat memperoleh pemenuhan kebutusan sosial, memperoleh pemenuhan kebutusan sosial, ekonomi dan pemerintahan. ekonomi dan pemerintahan.

Prinsip standar pelayanan minimal yang Prinsip standar pelayanan minimal yang dilaksanakan oleh pemda harus menjami akses dilaksanakan oleh pemda harus menjami akses dan mutu pelayanan masyarakat secara dan mutu pelayanan masyarakat secara merata. Partisipasi publik memiliki peran merata. Partisipasi publik memiliki peran penting untuk menjaga pelaksanaan otda penting untuk menjaga pelaksanaan otda dapat memenuhi standar pelayanan minimal. dapat memenuhi standar pelayanan minimal.

22/04/2322/04/23 2828

Page 29: Format Otonomi

Faktor-faktor dan strategi dalam pelaksanaan Faktor-faktor dan strategi dalam pelaksanaan otonomi daerah antara lain : otonomi daerah antara lain :

1.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Otonomi Daerah Otonomi Daerah Banyak faktor dan variabel yang mempengaruhi Banyak faktor dan variabel yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan ontomoni daerah. Tidak keberhasilan pelaksanaan ontomoni daerah. Tidak sedikit pula para pakar yang mengidentifikasikan sedikit pula para pakar yang mengidentifikasikan faktor-faktor dan variabel-variabel yang mempengaruhi faktor-faktor dan variabel-variabel yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah itu. keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah itu. Disamping terdapat perbedaan-perbedaan dalam Disamping terdapat perbedaan-perbedaan dalam mengidentifikasikan faktor-faktor dan variabel-variabel mengidentifikasikan faktor-faktor dan variabel-variabel itu. Pada umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi itu. Pada umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan otonomi daerah adalah kemampuan keberhasilan otonomi daerah adalah kemampuan keuangan (finansial), kemampuan manajemen, kondisi keuangan (finansial), kemampuan manajemen, kondisi sosial budaya masyarakat dan karakteristik ekologis.sosial budaya masyarakat dan karakteristik ekologis.

22/04/2322/04/23 2929

Page 30: Format Otonomi

2.2. Keefektifan Strategi Pelaksanaan Otonomi Daerah. Keefektifan Strategi Pelaksanaan Otonomi Daerah. Strategi dikatakan sebagai karakteristik yang paling Strategi dikatakan sebagai karakteristik yang paling mendasar dan terpadu dari apa yang ingin dicapai mendasar dan terpadu dari apa yang ingin dicapai organisasi terhadap nilai-nilai dan sumber daya yang ada organisasi terhadap nilai-nilai dan sumber daya yang ada dari lingkungannya. Paling tidak ada empat kriteria untuk dari lingkungannya. Paling tidak ada empat kriteria untuk mengukur keefektifan suatu pemerintahan daerah,mengukur keefektifan suatu pemerintahan daerah,

diantaranya: diantaranya: a.a. Kebutuhan masyarakat secara implisit dapat Kebutuhan masyarakat secara implisit dapat

dikontrol.dikontrol.b.b. Adanya program layanan khusus yang dapat Adanya program layanan khusus yang dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat. memenuhi kebutuhan masyarakat. c.c. Mengukur kualitas layanan pemerintahan daerah Mengukur kualitas layanan pemerintahan daerah

terutama dengan ukuran kepuasan dan persepsi terutama dengan ukuran kepuasan dan persepsi masyarakat. masyarakat.

d.d. Pemberian pelayanan harus dapat menyesuaikan diri Pemberian pelayanan harus dapat menyesuaikan diri dengan masalah-masalah yang ada di masyarakat. dengan masalah-masalah yang ada di masyarakat.

22/04/2322/04/23 3030

Page 31: Format Otonomi

Tujuan Pembangunan Milennium yang diterapkan di Indonesia Tujuan Pembangunan Milennium yang diterapkan di Indonesia meliputi 8 tujuan (Laporan Perkembangan Pencapaian Millennium meliputi 8 tujuan (Laporan Perkembangan Pencapaian Millennium Development Goals Indonesia 2005: 45) yaitu : Development Goals Indonesia 2005: 45) yaitu : 1.1. Menanggulangi Kemiskinan Dan Kelaparan. Dengan target : Menurunkan proporsi Menanggulangi Kemiskinan Dan Kelaparan. Dengan target : Menurunkan proporsi

penduduk yang tingkatannya di bawah $ 1 per hari menjadi setengahnya antara tahun penduduk yang tingkatannya di bawah $ 1 per hari menjadi setengahnya antara tahun 1990-2015, Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi 1990-2015, Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990-2015 setengahnya antara tahun 1990-2015

2.2. Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semuanya. Dengan target : Memastikan pada tahun Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semuanya. Dengan target : Memastikan pada tahun 2015 semua anak di manapun, laki-laki maupun perempuan, dapat menyelesaikan 2015 semua anak di manapun, laki-laki maupun perempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar. pendidikan dasar.

3.3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Dengan target : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Dengan target : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005 dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015 tahun 2005 dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

4.4. Menurunkan Angka Kematian Anak Dengan target : Menurunkan angka kematian balita Menurunkan Angka Kematian Anak Dengan target : Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya, antara tahun 1990 dan 2015 sebesar dua pertiganya, antara tahun 1990 dan 2015

5.5. Meningkatkan Kesehatan Ibu. Dengan target : Menurunkan angka kematian ibu sebesar Meningkatkan Kesehatan Ibu. Dengan target : Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara tahun 1990-2015tiga perempatnya antara tahun 1990-2015

6.6. Memerangi HIV / AIDS dan Penyakit Menular Lainnya Dengan target : Mengendalikan Memerangi HIV / AIDS dan Penyakit Menular Lainnya Dengan target : Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus baru pada 2015, penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus baru pada 2015, Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria dan Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit lainnya. penyakit lainnya.

7.7. Memastikan Keberlanjutan Lingkungan Hidup Dengan target : Memadukan prisip-prinsip Memastikan Keberlanjutan Lingkungan Hidup Dengan target : Memadukan prisip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional. Penurunan pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional. Penurunan sebesar separuh penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan sebesar separuh penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015. Mencapai perbaikan yang berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015. Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh pada tahun 2020 berarti dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh pada tahun 2020

8.8. Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan 3131

Page 32: Format Otonomi

Format Ideal Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Di Indonesia Format Ideal Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Tujuan utama penyelenggaraan pemerintahan daerah, sesungguhnya Tujuan utama penyelenggaraan pemerintahan daerah, sesungguhnya adalah pengembangan semangat demokrasi, peningkatan peran serta adalah pengembangan semangat demokrasi, peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat, dan pemerataan keadilan bagi dan pemberdayaan masyarakat, dan pemerataan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Demikian andasan filosofi yang seluruh rakyat Indonesia. Demikian andasan filosofi yang melatarbelakangi lahirnya UU 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah. melatarbelakangi lahirnya UU 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah. Namun harus diakui bahwa penyusunan UU tersebut dipengaruhi Namun harus diakui bahwa penyusunan UU tersebut dipengaruhi euforia demokrasi yang tidak terkendali dan dipacu perubahan kondisi euforia demokrasi yang tidak terkendali dan dipacu perubahan kondisi politik yang begitu cepat. Akibatnya, upaya mengatur kebijakan politik yang begitu cepat. Akibatnya, upaya mengatur kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah kurang sempurna, baik dalam desentralisasi dan otonomi daerah kurang sempurna, baik dalam menafsirkan isi dan substansi UU tersebut, maupun pada menafsirkan isi dan substansi UU tersebut, maupun pada implementasinya di lapangan. implementasinya di lapangan.

Dari pelaksanaan di lapangan, muncul berbagai persoalan yang Dari pelaksanaan di lapangan, muncul berbagai persoalan yang cenderung kompleks dan multidimensional. Berbagai kalangan telah cenderung kompleks dan multidimensional. Berbagai kalangan telah memprediksi akan terjadi kesimpangsiuran pemahaman dan memprediksi akan terjadi kesimpangsiuran pemahaman dan pengkotak-kotakan dalam penyelenggaraan otonomi daerah. Hal ini pengkotak-kotakan dalam penyelenggaraan otonomi daerah. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan inefisiensi pengelolaan dikhawatirkan akan menimbulkan inefisiensi pengelolaan pemerintahan daerah, kemudian hubungan serasi antara Pemerintah pemerintahan daerah, kemudian hubungan serasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak terpelihara. Akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa melemah dan terpelihara. Akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa melemah dan menimbulkan disintegrasi bangsa. menimbulkan disintegrasi bangsa. 3232

Page 33: Format Otonomi

UU Nomor 32 Tahun 2004 sesungguhnya telah memberikan UU Nomor 32 Tahun 2004 sesungguhnya telah memberikan peluang kepada daerah untuk mengatur dan mengurus peluang kepada daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan yang diarahkan untuk mempercepat pembantuan yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peranserta masyarakat serta pelayanan, pemberdayaan dan peranserta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah. Dalam kaitan dengan upaya peningkatan daya saing daerah. Dalam kaitan dengan upaya tersebut, undang-undang memfasilitasi dilakukannya tersebut, undang-undang memfasilitasi dilakukannya kerjasama antarpemerintah daerah dan dengan pihak ketiga, kerjasama antarpemerintah daerah dan dengan pihak ketiga, sejauh kerjasama itu dilakukan dan didasarkan pada sejauh kerjasama itu dilakukan dan didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan yang dapat diwujudkan sinergi dan saling menguntungkan yang dapat diwujudkan dalam bentuk badan kerjasama yang diatur dengan dalam bentuk badan kerjasama yang diatur dengan Keputusan Bersama. Di samping itu pelaksanaan urusan Keputusan Bersama. Di samping itu pelaksanaan urusan pemerintahan yang mengakibatkan dampak lintas Daerah dan pemerintahan yang mengakibatkan dampak lintas Daerah dan untuk menciptakan efisiensi, Daerah wajib mengelola untuk menciptakan efisiensi, Daerah wajib mengelola pelayanan publik secara bersama dengan Daerah sekitarnya pelayanan publik secara bersama dengan Daerah sekitarnya untuk kepentingan masyarakat. untuk kepentingan masyarakat.

22/04/2322/04/23 3333

Page 34: Format Otonomi

Kerja sama antar daerah dapat terealisasi dengan setidaknya Kerja sama antar daerah dapat terealisasi dengan setidaknya memperhatikan dua motovasi utama dalam perwujudannya, yaitu: memperhatikan dua motovasi utama dalam perwujudannya, yaitu: 1)1) Pertama, sebagai usaha untuk mengurangi kemungkinan adanya Pertama, sebagai usaha untuk mengurangi kemungkinan adanya

kemajuan pembangunan yang pesat di satu daerah dengan kemajuan pembangunan yang pesat di satu daerah dengan membawa akibat distruktif terhadap daerah-daerah sekitarnya, membawa akibat distruktif terhadap daerah-daerah sekitarnya, langsung maupun tidak langsung. Dalam hubungan ini titik berat langsung maupun tidak langsung. Dalam hubungan ini titik berat perhatian ditujukan pada usaha untuk mewujudkan keserasian perhatian ditujukan pada usaha untuk mewujudkan keserasian perkembangan wilayah dari daerah-daerah yang berdekatan. perkembangan wilayah dari daerah-daerah yang berdekatan.

2)2) Kedua, sebagai usaha untuk memecahkan maslah bersama dan Kedua, sebagai usaha untuk memecahkan maslah bersama dan atau untuk mewujudkan tujuan-tujuan bersama, terlepas dari atau untuk mewujudkan tujuan-tujuan bersama, terlepas dari kenyataan apakah daerah-daerah itu secara geografis kenyataan apakah daerah-daerah itu secara geografis berdekatan atau tidak. Jadi motivasi yang pertama dientuk berdekatan atau tidak. Jadi motivasi yang pertama dientuk melalui kenyataan tidak seimbangnya kemampuan daerah yang melalui kenyataan tidak seimbangnya kemampuan daerah yang satu terhadap yang lain, sehingga perlu langkah-langkah satu terhadap yang lain, sehingga perlu langkah-langkah penyesuaian. Motivasi yang kedua dibentuk melalui kesadaran penyesuaian. Motivasi yang kedua dibentuk melalui kesadaran bahwa suatu tujuan tertentu yang hendak diwujudkan tidak bahwa suatu tujuan tertentu yang hendak diwujudkan tidak mungkin tercapai secara berdaya guna dan hasil guna tanpa mungkin tercapai secara berdaya guna dan hasil guna tanpa melalui kerja sama antar daerah. melalui kerja sama antar daerah.

22/04/2322/04/23 3434

Page 35: Format Otonomi

Dalam konteks yuridis, amanat UU No.32/2004 tersebut kendati baru Dalam konteks yuridis, amanat UU No.32/2004 tersebut kendati baru ditindaklanjuti pengaturannya dengan Peraturan Pemerintah No.50 ditindaklanjuti pengaturannya dengan Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah, namun Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah, namun demikian secara empiris telah cukup banyak daerah yang melaksanakan demikian secara empiris telah cukup banyak daerah yang melaksanakan kerjasama ini, bahkan termasuk kerjasama dengan Luar Negeri karena kerjasama ini, bahkan termasuk kerjasama dengan Luar Negeri karena terlebih dahulu telah diatur dalam UU No.24/2000 tentang Perjanjian terlebih dahulu telah diatur dalam UU No.24/2000 tentang Perjanjian Internasional. Dalam PP dimaksud di atas, yang dimaksud dengan Internasional. Dalam PP dimaksud di atas, yang dimaksud dengan kerjasama daerah adalah “kerjasama daerah adalah “...kesepakatan antara gubernur dengan ...kesepakatan antara gubernur dengan gubernur atau gubernur dengan bupati/walikota atau antara bupati/wali gubernur atau gubernur dengan bupati/walikota atau antara bupati/wali kota dengan bupati/wali kota yang lain, dan atau gubernur, bupati/wali kota dengan bupati/wali kota yang lain, dan atau gubernur, bupati/wali kota dengan pihak ketiga, yang dibuat secara tertulis serta kota dengan pihak ketiga, yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajiban.” (Ps.1). Selanjutnya, berdasarkan PP menimbulkan hak dan kewajiban.” (Ps.1). Selanjutnya, berdasarkan PP tersebut kerjasama dimaksud haruslah didasarkan pada prinsip-prinsip: tersebut kerjasama dimaksud haruslah didasarkan pada prinsip-prinsip: efisiensi, efektivitas, sinergi, saling efisiensi, efektivitas, sinergi, saling menguntungkan, kesepakatan menguntungkan, kesepakatan bersama, itikad baik, mengutamakan kepentingan nasional dan bersama, itikad baik, mengutamakan kepentingan nasional dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, persamaan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, persamaan kedudukan, transparansi, keadilan, dan kepastian hukum (Ps.2); yang kedudukan, transparansi, keadilan, dan kepastian hukum (Ps.2); yang dilaksanakan pada objek kerja sama daerah yang mencakup seluruh dilaksanakan pada objek kerja sama daerah yang mencakup seluruh urusan pemerintahan yang telah menjadi kewenangan daerah otonom urusan pemerintahan yang telah menjadi kewenangan daerah otonom dan dapat berupa penyediaan pelayanan publik. (Ps.4). dan dapat berupa penyediaan pelayanan publik. (Ps.4).

22/04/2322/04/23 3535

Page 36: Format Otonomi

Dengan terbitnya PP No.7 Tahun 2008 tentang Dengan terbitnya PP No.7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, pemerintah Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, pemerintah provinsi pun dapat memberikan penugasan dari provinsi pun dapat memberikan penugasan dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, untuk melaksanakan tugas tertentu dan/atau desa, untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan (Ps.11). Melalui mekanisme tugas menugaskan (Ps.11). Melalui mekanisme tugas pembantuan ini maka paling tidak pelaksana dan pembantuan ini maka paling tidak pelaksana dan pelaksanaan pekerjaan dapat semakin dekat dengan pelaksanaan pekerjaan dapat semakin dekat dengan pengguna/pemanfaat kegiatan sehingga pengguna/pemanfaat kegiatan sehingga discrepancy discrepancy antara hasil kegiatan dengan kebutuhan pengguna dapat antara hasil kegiatan dengan kebutuhan pengguna dapat relatif diminimalisir. Selain itu, tugas pembantuan dapat relatif diminimalisir. Selain itu, tugas pembantuan dapat lebih mengikat hubungan antara yang menugaskan lebih mengikat hubungan antara yang menugaskan dengan yang diberi tugas sehingga hasil-hasil pekerjaan dengan yang diberi tugas sehingga hasil-hasil pekerjaan dapat lebih terukur, tepat guna dan berhasil guna.dapat lebih terukur, tepat guna dan berhasil guna.

22/04/2322/04/23 3636

Page 37: Format Otonomi

Yurisdiksi administrasi pemerintahan tidak sama dengan wilayah fungsional, Yurisdiksi administrasi pemerintahan tidak sama dengan wilayah fungsional, maka seringkali bisa diobservasi ketergantungan antar daerah. maka seringkali bisa diobservasi ketergantungan antar daerah. Ketergantungan ini bisa dikenali dari jenis-jenis interaksi antar daerah, Ketergantungan ini bisa dikenali dari jenis-jenis interaksi antar daerah, seperti: arus barang, arus keuangan masyarakat, arus keuangan seperti: arus barang, arus keuangan masyarakat, arus keuangan pemerintah, ketergantungan administrasi, mobilitas penduduk, pemerintah, ketergantungan administrasi, mobilitas penduduk, ketergantungan fisik geografis, ketergantungan kultural, dsb. ketergantungan fisik geografis, ketergantungan kultural, dsb.

Salah satu langkah penting pertama dalam mendorong sinergi sektoral dan Salah satu langkah penting pertama dalam mendorong sinergi sektoral dan daerah adalah monitoring perkembangan sektoral dan daerah. Hasil daerah adalah monitoring perkembangan sektoral dan daerah. Hasil monitoring adalah informasi keadaan daerah. Monitoring memerlukan monitoring adalah informasi keadaan daerah. Monitoring memerlukan kerangka yang harus disusun berdasarkan orientasi untuk mendorong kerangka yang harus disusun berdasarkan orientasi untuk mendorong sinergi sektoral dan daerah. Lebih spesifik, yang harus dimonitor adalah sinergi sektoral dan daerah. Lebih spesifik, yang harus dimonitor adalah indikator-indikator agregat keadaan sektoral (nilai tambah ekonomi, jumlah indikator-indikator agregat keadaan sektoral (nilai tambah ekonomi, jumlah tenaga kerja, pertumbuhan, dsb.), indikator disagregat (struktur skala), tenaga kerja, pertumbuhan, dsb.), indikator disagregat (struktur skala), struktur sektoral (peran pemerintah, peran swasta, peran lokal, peran struktur sektoral (peran pemerintah, peran swasta, peran lokal, peran daerah lain/hubungan antar daerah, peran luar negeri, keterkaitan daerah lain/hubungan antar daerah, peran luar negeri, keterkaitan intersektoral dan inter sub-sektoral, dsb.), permasalahan sektoral, intersektoral dan inter sub-sektoral, dsb.), permasalahan sektoral, kedudukan tiap sektor dalam perkembangan daerah, dsb. Termasuk yang kedudukan tiap sektor dalam perkembangan daerah, dsb. Termasuk yang perlu dimonitor adalah aspek-aspek perilaku sosial, seperti perlu dimonitor adalah aspek-aspek perilaku sosial, seperti commuting, commuting, migrasi, pola migrasi, pola wisata, mobilitas tahuan atau semitahunan (mudik dan wisata, mobilitas tahuan atau semitahunan (mudik dan implikasi sosial-ekonominya, dsb.), disamping produk-produk dan dampak implikasi sosial-ekonominya, dsb.), disamping produk-produk dan dampak tata pemerintahan. tata pemerintahan.

22/04/2322/04/23 3737

Page 38: Format Otonomi

Analisis kebutuhan kerjasama sektoral dan daerah ditujukan untuk Analisis kebutuhan kerjasama sektoral dan daerah ditujukan untuk menghasilkan informasi pada tingkat lebih bernilai, dalam konteks menghasilkan informasi pada tingkat lebih bernilai, dalam konteks perumusan kebijakan, dibanding nilai informasi hasil monitoring. perumusan kebijakan, dibanding nilai informasi hasil monitoring. Analisis ini untuk memperoleh informasi mengenai; Analisis ini untuk memperoleh informasi mengenai; 1)1) persoalan atau potensi ketidakserasian sektoral dan daerah; persoalan atau potensi ketidakserasian sektoral dan daerah; 2)2) pemahaman permasalahan ketidakserasian tsb.; pemahaman permasalahan ketidakserasian tsb.; 3)3) potensi atau peluang untuk menggunakan instrumen kerjasama potensi atau peluang untuk menggunakan instrumen kerjasama

sektoral dan daerah dalam rangka mengatasi persoalan atau sektoral dan daerah dalam rangka mengatasi persoalan atau meningkatkan sinergi. meningkatkan sinergi.

Kerjasama antar daerah meliputi berbagai skema sangat luas. Mulai Kerjasama antar daerah meliputi berbagai skema sangat luas. Mulai dari kerjasama bersifat mikro (misalnya penempatan TPA di daerah dari kerjasama bersifat mikro (misalnya penempatan TPA di daerah lain), transfer fiscal antar daerah (telah ada contoh, misalnya antara lain), transfer fiscal antar daerah (telah ada contoh, misalnya antara Denpasar dan Kabupaten Badung dengan beberapa daerah Denpasar dan Kabupaten Badung dengan beberapa daerah disekitarnya; hal ini disebabkan oleh kesadaran eksternalitas ekstra disekitarnya; hal ini disebabkan oleh kesadaran eksternalitas ekstra yurisdiksi kegiatan pariwisata), kerjasama ekonomi antar daerah yurisdiksi kegiatan pariwisata), kerjasama ekonomi antar daerah (misalnya kasus kerjasama antar provinsi se-Sumatra), hingga (misalnya kasus kerjasama antar provinsi se-Sumatra), hingga kerjasama tata pemerintahan antar daerah (misalnya pembentukan kerjasama tata pemerintahan antar daerah (misalnya pembentukan Supra DPRD dengan kewenangan tertentu pada tingkat Supra DPRD dengan kewenangan tertentu pada tingkat regional/beberapa daerah, akan tetapi belum pernah terjadi hingga regional/beberapa daerah, akan tetapi belum pernah terjadi hingga saat ini di Indonesia). saat ini di Indonesia).

22/04/2322/04/23 3838

Page 39: Format Otonomi

Koordinasi sektoral untuk keserasian antar daerah bisa Koordinasi sektoral untuk keserasian antar daerah bisa dilakukan oleh pemerintahan pada tingkat lebih tinggi, dilakukan oleh pemerintahan pada tingkat lebih tinggi, sepanjang tersedia kerangka analisis dan instrumennya. sepanjang tersedia kerangka analisis dan instrumennya. Contohnya adalah kerangka Contohnya adalah kerangka Multiregional Input-Output dan Multiregional Input-Output dan kewenangan perencanaan dan alokasi anggaran sektoral kewenangan perencanaan dan alokasi anggaran sektoral oleh Bappenas pada masa lalu.Kerjasama antar daerah oleh Bappenas pada masa lalu.Kerjasama antar daerah sering tidak terjadi dengan sendirinya, meskipun sering tidak terjadi dengan sendirinya, meskipun terdapat terdapat potensi sinergi. Hal ini terjadi karena ada satu atau lebih potensi sinergi. Hal ini terjadi karena ada satu atau lebih hambatan. Salah satu bentuk hambatan paling nyata yang hambatan. Salah satu bentuk hambatan paling nyata yang sering dijumpai adalah infrastruktur perhubungan antar sering dijumpai adalah infrastruktur perhubungan antar daerah. Stimulan sektor infrastruktur bisa merupakan daerah. Stimulan sektor infrastruktur bisa merupakan langkah awal untuk mendorong perkembangan kerjasama langkah awal untuk mendorong perkembangan kerjasama antar daerah pada tahap berikutnya. Tetapi stimulan ini antar daerah pada tahap berikutnya. Tetapi stimulan ini juga bisa berupa sesuatu yang tidak fisik, melainkan juga bisa berupa sesuatu yang tidak fisik, melainkan bantuan teknis dalam tata pemerintahan, misalnya bantuan teknis dalam tata pemerintahan, misalnya mendorong skema transfer fiskal antar daerah untuk mendorong skema transfer fiskal antar daerah untuk menyerasikan wilayah pinggiran perkotaan. menyerasikan wilayah pinggiran perkotaan.

22/04/2322/04/23 3939

Page 40: Format Otonomi

Berdasarkan beberapa ketentuan diatas, sesungguhnya terdapat pilihan-pilihan Berdasarkan beberapa ketentuan diatas, sesungguhnya terdapat pilihan-pilihan yang dapat diambil oleh provinsi guna mengoptimalkan kinerja yang dapat diambil oleh provinsi guna mengoptimalkan kinerja pembangunannya, khususnya dalam mencapai target-target makro pembangunannya, khususnya dalam mencapai target-target makro pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam dokumen RPJMD 2007-2012, pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam dokumen RPJMD 2007-2012, yaitu: yaitu: 1)1) Membentuk kerjasama daerah uni-sektoral guna melakukan Membentuk kerjasama daerah uni-sektoral guna melakukan drilling terhadap drilling terhadap

satu atau lebih isu strategis dalam bidang/sektor tertentu. Misalnya isu satu atau lebih isu strategis dalam bidang/sektor tertentu. Misalnya isu strategis rendahnya tingginya buta aksara, hingga isu sekolah roboh atau strategis rendahnya tingginya buta aksara, hingga isu sekolah roboh atau bangunan pendidikan rusak di daerah tertentu, atau isu strategis tingginya bangunan pendidikan rusak di daerah tertentu, atau isu strategis tingginya kematian bayi/ibu melahirkan di daerah tertentu, tingginya balita gizi buruk, kematian bayi/ibu melahirkan di daerah tertentu, tingginya balita gizi buruk, dll; dapat ditangani melalui kerjasama uni-sektoral antara pemerintah dll; dapat ditangani melalui kerjasama uni-sektoral antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Sebagai forum kerjasama, maka dalam provinsi dan kabupaten/kota. Sebagai forum kerjasama, maka dalam prakteknya diikat oleh kesepakatan tertentu (MoU) antar kepala daerah, yang prakteknya diikat oleh kesepakatan tertentu (MoU) antar kepala daerah, yang diinisiasi dan difasilitasi oleh satuan kerja terkait. Kemudian mengingat sifat diinisiasi dan difasilitasi oleh satuan kerja terkait. Kemudian mengingat sifat kerjasama yang uni-sektoral, maka kerjasama ini dilakukan pada sektor kerjasama yang uni-sektoral, maka kerjasama ini dilakukan pada sektor tertentu mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Perencanaan tertentu mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Perencanaan dilakukan oleh salah kedua level pemerintahan daerah, sementara dilakukan oleh salah kedua level pemerintahan daerah, sementara pembiayaan pembiayaan dan pelaksanaan kegiatan dapat di-dan pelaksanaan kegiatan dapat di-share berdasarkan urusan share berdasarkan urusan daerah atau berdasarkan komitmen politik tertentu. Mekanisme daerah atau berdasarkan komitmen politik tertentu. Mekanisme pelaksanaannya dapat saja dilakukan melalui mekanisme hibah untuk tujuan pelaksanaannya dapat saja dilakukan melalui mekanisme hibah untuk tujuan tertentu (spesific grants), melalui tugas pembantuan (bila domain urusan ada tertentu (spesific grants), melalui tugas pembantuan (bila domain urusan ada pada level pemerintahan yang lebih tinggi), atau melalui sharing peran dan pada level pemerintahan yang lebih tinggi), atau melalui sharing peran dan pembiayaan antarpemerintahan daerah. Dengan bentuk kerjasama ini, maka pembiayaan antarpemerintahan daerah. Dengan bentuk kerjasama ini, maka pengentasan masalah-masalah pada sektor tertentu yang terkait dengan pengentasan masalah-masalah pada sektor tertentu yang terkait dengan penurunan atau peningkatan indikator tertentu dapat secara terukur dan penurunan atau peningkatan indikator tertentu dapat secara terukur dan feasible dilakukan secara efisien dan efektif. feasible dilakukan secara efisien dan efektif.

4040

Page 41: Format Otonomi

2)2) Membentuk forum kerjasama daerah multi-sektoral guna Membentuk forum kerjasama daerah multi-sektoral guna melakukan drilling terhadap satu atau lebih isu strategis melakukan drilling terhadap satu atau lebih isu strategis lintas bidang/sektor. Misalnya isu strategis rendahnya IPM di lintas bidang/sektor. Misalnya isu strategis rendahnya IPM di daerah tertentu. IPM merupakan isu strategis lintas sektor daerah tertentu. IPM merupakan isu strategis lintas sektor mengingat indeks pembangunan manusia merupakan hasil mengingat indeks pembangunan manusia merupakan hasil dari indikator pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dari indikator pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Realisasi forum kerjasama ini dapat dilakukan dan ekonomi. Realisasi forum kerjasama ini dapat dilakukan secara massal (seluruh kabupaten/kota dan provinsi) secara massal (seluruh kabupaten/kota dan provinsi) maupun terbatas (sebagian), melalui kesepakatan maupun terbatas (sebagian), melalui kesepakatan kerjasama dalam bentuk forum kerjasama daerah.Wujud kerjasama dalam bentuk forum kerjasama daerah.Wujud nyata dari kerjasama ini dapat diwujudkan dalam bentuk nyata dari kerjasama ini dapat diwujudkan dalam bentuk forum kerjasama tahunan di luar agenda Musyawarah forum kerjasama tahunan di luar agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrenbang), seperti yang Perencanaan Pembangunan (musrenbang), seperti yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. dilakukan oleh pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Sebagaimana kerjasama uni-sektoral di atas, output Sebagaimana kerjasama uni-sektoral di atas, output kerjasama multi-sektoral dapat diwujudkan dalam bentuk kerjasama multi-sektoral dapat diwujudkan dalam bentuk spesific grants maupun tugas pembantuan. spesific grants maupun tugas pembantuan.

22/04/2322/04/23 4141

Page 42: Format Otonomi

Guna memfasilitasi terlaksananya kedua hal di atas, pemerintah Guna memfasilitasi terlaksananya kedua hal di atas, pemerintah daerah perlu memfasilitasi pengaturannya melalui Peraturan Daerah, daerah perlu memfasilitasi pengaturannya melalui Peraturan Daerah, yang akan menjadi payung hukum bagi setiap pelaksanaan kerjasama yang akan menjadi payung hukum bagi setiap pelaksanaan kerjasama daerah, khususnya memfasilitasi terwujudnya daerah, khususnya memfasilitasi terwujudnya spesific grants untuk spesific grants untuk menangani isu uni-sektoral maupun multi-sektoral. Pilihan pada menangani isu uni-sektoral maupun multi-sektoral. Pilihan pada spesific grants, secara obyektif sesungguhnya paling akuntabel dan spesific grants, secara obyektif sesungguhnya paling akuntabel dan rasional, mengingat dengan hibah spesifik tersebut maka target rasional, mengingat dengan hibah spesifik tersebut maka target kinerja pencapaian prioritas daerah provinsi dapat lebih terarah, kinerja pencapaian prioritas daerah provinsi dapat lebih terarah, terukur, dan terpadu; sejauh beberapa prakondisinya terpenuhi, yaitu: terukur, dan terpadu; sejauh beberapa prakondisinya terpenuhi, yaitu: 1.1. perencanaan pekerjaan/kegiatan pada sektor prioritas dan perencanaan pekerjaan/kegiatan pada sektor prioritas dan

menjadi isu strategis di kabupaten/kota, dilakukan oleh menjadi isu strategis di kabupaten/kota, dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan; pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan;

2.2. hasil perencanaan disampaikan, dimatangkan, dan diputuskan hasil perencanaan disampaikan, dimatangkan, dan diputuskan bersama dalam forum kerjasama daerah yang difasilitasi bersama dalam forum kerjasama daerah yang difasilitasi pemerintah provinsi; pemerintah provinsi;

3.3. pelaksanaan pekerjaan diserahkan/dilaksanakan oleh pemerintah pelaksanaan pekerjaan diserahkan/dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota (bila menjadi urusan kabupaten/kota), namun bila kabupaten/kota (bila menjadi urusan kabupaten/kota), namun bila kegiatan tersebut adalah urusan provinsi maka dapat diwujudkan kegiatan tersebut adalah urusan provinsi maka dapat diwujudkan melalui tugas pembantuan; melalui tugas pembantuan;

22/04/2322/04/23 4242

Page 43: Format Otonomi

Penyaluran Penyaluran block grants block grants seperti yang selama ini dilakukan seperti yang selama ini dilakukan sesungguhnya kurang fokus dan terukur, kurang akuntabel, sesungguhnya kurang fokus dan terukur, kurang akuntabel, dan kurang mencerminkan keadilan mengingat persoalan dan kurang mencerminkan keadilan mengingat persoalan proporsionalitas pasti akan selalu muncul dan diklaim proporsionalitas pasti akan selalu muncul dan diklaim sebagai sebuah keniscayaan. Block grants itu sendiri bukan sebagai sebuah keniscayaan. Block grants itu sendiri bukan tidak dapat dilakukan, namun tentu dengan besaran yang tidak dapat dilakukan, namun tentu dengan besaran yang terbatas dan cenderung bersifat charity, sehingga secara terbatas dan cenderung bersifat charity, sehingga secara normatif tidak boleh dijadikan agenda tetap melainkan normatif tidak boleh dijadikan agenda tetap melainkan temporer, guna membantu mengatasi permasalahan yang temporer, guna membantu mengatasi permasalahan yang muncul sewaktu-waktu dan temporer sifatnya, seperti: muncul sewaktu-waktu dan temporer sifatnya, seperti: bencana alam, wabah penyakit, dll. bencana alam, wabah penyakit, dll.

Otonomi daerah seperti yang di atur dalam Undang-Undang Otonomi daerah seperti yang di atur dalam Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah pada nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan dan mencapai dasarnya bertujuan untuk menciptakan dan mencapai kesejahteraan rakyat, termasuk pelaksanaan kerjasama luar kesejahteraan rakyat, termasuk pelaksanaan kerjasama luar negeri oleh pemerintah daerah. Salah satu cara pemecahan negeri oleh pemerintah daerah. Salah satu cara pemecahan masalah pensejahteraan rakyat dan pemberdayaan daerah, masalah pensejahteraan rakyat dan pemberdayaan daerah, tentu harus ada bentuk dan sistem wewenangnya. tentu harus ada bentuk dan sistem wewenangnya.

22/04/2322/04/23 4343

Page 44: Format Otonomi

Kerjasama luar negeri merupakan salah satu bentuk Kerjasama luar negeri merupakan salah satu bentuk kerjasama internasional dengan kata lain berarti ikut kerjasama internasional dengan kata lain berarti ikut meletakkan kerjasama luar negeri sebagai salah satu unsur meletakkan kerjasama luar negeri sebagai salah satu unsur wewenang pemerintah eksekutif, termasuk daerah dapat wewenang pemerintah eksekutif, termasuk daerah dapat berwenang untuk itu. Kerjasama dimaksud bisa berupa berwenang untuk itu. Kerjasama dimaksud bisa berupa kerjasama di Bidang ekonomi, seperti: Perdagangan, kerjasama di Bidang ekonomi, seperti: Perdagangan, kerjasama ekonomi regional/sub-regional, pinjaman luar kerjasama ekonomi regional/sub-regional, pinjaman luar negeri, penanaman modal asing, ekspor inpor investasi, negeri, penanaman modal asing, ekspor inpor investasi, ketenagakerjaan, kelautan dan perikanan, ilmu pengetahuan ketenagakerjaan, kelautan dan perikanan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain. Kerjasamasosial dan budaya: dan teknologi, dan lain-lain. Kerjasamasosial dan budaya: kerjasama di bidang pendidikan, kesehatan, bantuan kerjasama di bidang pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusiaan, kepemudaan dan lain-lain. Kerjasama kota kemanusiaan, kepemudaan dan lain-lain. Kerjasama kota kembar (Sister city), kerjasama tehnik dan masih banyak kembar (Sister city), kerjasama tehnik dan masih banyak bentuk kerjasama serupa lainnya termasuk dalam kategori bentuk kerjasama serupa lainnya termasuk dalam kategori hubungan atau urusan dan bidang atau objek ranah treaty of hubungan atau urusan dan bidang atau objek ranah treaty of contract, termasuk pula semua urusan, bidang-bidang atau contract, termasuk pula semua urusan, bidang-bidang atau objek yang telah menjadi wewenang daerah otonom/otonomi objek yang telah menjadi wewenang daerah otonom/otonomi daerah.daerah.

22/04/2322/04/23 4444

Page 45: Format Otonomi

4545

SEKIANTERIMA KASIH