formalin

6

Click here to load reader

Upload: bandem-arista-putra

Post on 07-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori

TRANSCRIPT

Page 1: Formalin

NIK TOLONG SAMPEL NE SESUAIIN NAH..

HEHEHEEHE :D

FORMALIN

A. ALAT dan BAHAN

ALAT

1. Mortar dan stamper

2. Erlenmeyer 250ml

3. Beaker glass

4. Tabung reaksi

5. Rak tabung

6. Gelas beaker 100ml

7. Gelas ukur 250ml

8. Pipet volume 10ml

9. Batang pengaduk

10. Neraca analitik

11. Ball pipet

12. Kompor listrik

13. Corong

14. Pipet volume 5ml

15. Erlenmeyer

16. Buret dan statif

BAHAN

1. Ikan/Bakso

2. Asam Sulfat 60%

3. Asam Kromatofat 0,5%

4. Hidrogen peroksida

5. NaOH 0,1N

6. HCL 0,1N

7. Indikator fenolftalein

8. Aquadest

9. Kertas saring

10. Aluminium foil

B. CARA KERJA

B.1 Pembuatan Reagen

1. Asam Sulfat 60% : Dipepet sebanyak 62,5ml asam sulfat pekat dan dimasukkan

kedalam labu ukur 100ml, kemudian diencerkan dengn aquadest sampai tanda batas.

2. Reagen Asam Kromatofat : Ditimbang 0.5gram dan dilarutkan dengan 100ml asam

sulfat 60%.

B.2 Prosedur Uji Kualitatif

1. Sampel digerus dan dihaluskan kemudian ditimbang sebanyak 5,0gram.

2. Diencerkan 100ml aquadest dan disaring untuk mengambil filtratnya.

Page 2: Formalin

3. Filtrat diambil sebanyak 1ml dan ditambahkan sebnyak 5ml Asam Kromatofat 0,5%

(pada proses ini seharussnya dicari destilatnya, tetapi karena keterbatasan alat hanya

dilakukan penyaringan).

4. Dididihkan larutan tersebut dalam penangas air selama 15 menit dan diamati

perubahan warna yang terjadi. Adanya HCHO ditunjukkan dengan adanya warna

ungu muda sampai ungu tua.

B.3 PROSEDUR UJI KUANTITATIF

1. Dipipet 10 ml hasil filtrate dipindahkan ke Erlenmeyer, kemudian ditambahkan

dengan campuran 25 ml hidrogen peroksida encer dan 50 ml natrium hidroksida 0,1N.

2. Kemudian dipanaskan di atas penangas air hingga pembuihan berhenti, dan dititrasi

dengan asam klorida 0,1N menggunakan indicator larutan fenolftalein.

3. Dilakukan penetapan blanko, dipipet 50 ml NaOH 0.1N ditambah 2-3 tetes indicator

fenolftalein dititrasi dengan HCL 0.1N. dimana 1ml natrium hidroksida 0,1N ~ 3,003

mg HCHO.

BORAKS

A. ALAT DAN BAHAN

ALAT

1. Mortar dan stamper

2. Erlenmeyer 250ml

3. Beaker glass

4. Tabung reaksi

5. Rak tabung

6. Gelas beaker 100ml

7. Gelas ukur 250ml

8. Pipet volume 10ml

9. Batang pengaduk

10. Neraca analitik

11. Ball pipet

12. Kompor listrik

13. Corong

14. Pipet volume 5ml

15. Erlenmeyer

16. Buret dan statif

17. Erlenmeyer

18. Blender

BAHAN

1. Bakso / sampel lainnya

2. NaOH 0.1N

3. HCL pekat

4. Kunyit

Page 3: Formalin

5. Asam Oksalat 0,1N

6. Indikator fenolftalein

7. Manitol

8. Asam Boraks

9. Aquadest

10. Kertas saring

B. CARA KERJA

B.1 TAHAP PERSIAPAN

B.1.1 Pembuatan Air Kunyit

Kunyit segar diparut kemudian disaring airnya.

B.1.2 Pembutan Kertas Tumerik

Dicelupkan kertas saring ke air kunyit dan dibolak-balik sampai merata pada

seluruh permukaan kertas saring. Kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu

500C.

B.1.3 Preparasi Sampel

Sejumlah 18 gram sampel dihaluskan menggunakan blender, direndam dengan

100ml aquadest selama 24 jam kemudian disaring dan diambil filtratnya.

B.1.4 Pembuatan larutan NaOH 0,1N

Ditimbang 2 gram NaOH kemudian dilarutkan dalam aquadest sebanyak 500ml

B.1.5 Pembuatan larutan Asam Oksalat 0,1N

Ditimbang sebanyak 1,5753 asam oksalat terhidrat (H2C2O4. 2H2O) kemudian

dilarutkan dalam 250ml. (BM = 126 g/ml, BE = ½ x BM = ½ x 126= 63, N= g/BE

x 1000/v)

B.1.6 Standarisasi NaOH 0,1N

Dipipet sebanyak 10ml larutan asam oksalat 0,1N dan diteteskan dengan indicator

fenolftalein. Kemudian dititrasi dengan NaOH sehingga terjadi perubahan warna

dari bening tak berwarna menjadi merah muda dan catat volume NaOH yang

diperlukan. Dilakukan secara triplo . Hitunglah konsentrasi NaOH.

B.2 TAHAP PENGUJIAN

B.2.2 Analisa Kualitatif

B.2.2.1 Pembuatan Kontrol Positif

Page 4: Formalin

Dilarutkan 1 sendok asam boraks ke dalam air,kemudian diteteskan pada kertas

tumerik dan diamati sampai perubahan warna menjadi jingga dan merah

kecoklatan.

B.2.2.2 Pengujian Sampel

Filtrat sampel diteteskan ke kertas tumerik dan diamati apakah terdapat perubahan

warna menjadi jingga dan merah kecoklatan atau kertas tetap berwarna kuning.

B.2.3 Analisa Kuantitatif

1. Larutan sampel sebanyak 25ml dimasukkan ke dalamlabu Erlenmeyer.

Ditambahkan 2 tetes HCL 37% pekat dan 0,2gram mannitol. Kemudian

diteteskan indikator fenolftlein 3-4 tetes.

2. Titrasi sampel dengan larutan NaOH dan diamati perubahan warnanya dari tidak

berwarna menjadi merah muda. Catat volumeNaOH yang diperlukan dan lakukan

pengulangan sebanyak 3 kali. Hitunglah konsentrasi boraks yang terkandung

dalam sampel (konversi ke satuan ppm).