form a kuesioner profil usaha tani · nama pemilik : nama kelompok : alamat : kabupaten : nomor...
TRANSCRIPT
200
Lampiran 1 Profil Usahatani, Industri Kecil Penyulingan dan
Pedagang/Pengumpul
Form A
Kuesioner Profil Usaha Tani Program Penelitian Pemberdayaan Agroindustri
Nilam di Pedesaan dalam Sistem Klaster
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Status : a. Pemilik b. Pekerja Tetap c. Pekerja Lepas
Alamat :
Institut Pertanian Bogor Program Pasca Sarjana Teknologi Industri Pertanian
2011
201
I. DEFINISI USAHA TANI
Usaha Tani adalah suatu usaha yang berorientasi secara subsistem, semi komersial, komersial, yang dilakukan di alam terbuka dan memakan waktu yang lama, luas lahan yang sangat terbatas, permodalan padat karya, dengan sistem produksi yang sederhana dimana peralatan dan sarana pendukung lainnya dimiliki oleh perorangan.
Usaha Tani dikelola oleh petani dan anggota keluarga meski tidak selalu demikian apabila dikaitkan dengan kelompok usaha bersama ekonomi ataupun sistem klaster. Usaha Tani umumnya mempunyai kesulitan dalam penjualan dan pendistribusian produk. Pada saat ini banyak didukung melalui pemberdayaan masyarakat setempat dan bisnis lokal yang berkelanjutan.
II. IDENTITAS USAHA
Nama pemilik :
Nama kelompok :
Alamat :
Kabupaten :
Nomor telpon / HP :
Status kepemilikan
III. PRODUKSI TANAMAN NILAM
Nama Keterangan
Luas lahan
Populasi tanaman
Jarak tanam
Jumlah % kematian bibit (penyulaman)
Jumlah bibit yang disediakan
Umur tanaman saat panen pertama
Berapa kali panen dalam satu tahun
Jumlah tanaman nilam basah yang dihasilkan
Jumlah tanaman nilam kering yang dihasilkan
202
Form A
Kuesioner Profil Industri Penyulingan Program Penelitian Pemberdayaan
Klaster Agroindustri Nilam di Pedesaan
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Status : a. Pemilik b. Pekerja Tetap c. Pekerja Lepas
Alamat :
Institut Pertanian Bogor Program Pasca Sarjana Teknologi Industri Pertanian
Pebruari 2011
203
IV. DEFINISI INDUSTRI PENYULINGAN
Industri Penyulingan adalah suatu sistem produksi lokal yang berada di rumah perseorangan atau kelompok tani dimana peralatan dan sarana pendukung lainnya dimiliki oleh perorangan atau kelompok. Produk yang dihasilkan adalah minyak nilam kasar yang dikerjakan secara khusus.
Industri Penyulingan dikelola oleh petani-penyuling dan anggota keluarga meski tidak selalu demikian apabila dikaitkan dengan kelompok usaha bersama ekonomi ataupun sistem klaster. Industri Penyulingan umumnya mempunyai kesulitan dalam penjualan dan pendistribusian produk. Pada saat ini banyak didukung melalui pemberdayaan masyarakat setempat dan bisnis lokal yang berkelanjutan.
V. IDENTITAS USAHA
Nama usaha :
Status hukum
: PT/CV/UD/Koperasi/KUBE/Tidak ada
Alamat :
Kabupaten :
Tahun berdiri
:
Izin usaha :
Kategori usaha
: 1. Jasa 2. Perkebunan 3. Pengolahan 4. Pembiayaan Mikro
VI. TENAGA KERJA (TK)
A. Jumlah dan Tingkat Pendidikan TK
Jumlah TK Tetap
Jumlah TK Tidak
Tetap/ Harian
Tingkat Pendidikan TK
Wanita
Laki-laki
Wanita
Laki-laki
Wanita Laki-laki
SD
SLTP
SLTA
PT
SD
SLTP
SLTA
PT
204
Form A
Kuesioner Profil Pedagang / Pengumpul Program Penelitian Pemberdayaan
Klaster Agroindustri Nilam di Pedesaan
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Alamat :
Institut Pertanian Bogor Sekolah Pasca Sarjana Teknologi Industri Pertanian
Pebruari 2011
205
VII. DEFINISI PEDAGANG / PENGUMPUL
Pedagang/ Pengumpul adalah suatu pelaku usaha yang berorientasi komersial. Pedagang/ Pengumpul sebagai perantara antara usaha tani dan industri penyulingan.
VIII. IDENTITAS USAHA
Nama pemilik :
Nama kelompok :
Alamat :
Kabupaten :
Nomor telpon / HP :
III. DATA USAHA
A. Penjualan
Volume Penjualan Per bulan : ... kg Harga produk/kg : Rp. Daerah Pemasaran : 1.
2. 3. 4. dst
Cara Distribusi Penjualan :
Cara Pembayaran :
B. Modal
Jumlah modal awal : Modal sendiri : Modal luar/pinjaman : Sumber pinjaman : LKM/ Koperasi Simpan Pinjam/
Perbankan Sistem pembayaran pinjaman : Bunga Pinjaman :
206
Lampiran 2 Kuesioner Pembobotan Indikator Kinerja Usahatani dan
Industri Kecil Penyulingan
Form C
Kuesioner Pembobotan Indikator Kinerja Usaha Tani
Program Penelitian Perancangan Kinerja Agroindustri Nilam di Pedesaan
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Status : a. Petani Pemilik b. Petani Penggarap
Alamat :
Institut Pertanian Bogor
Sekolah Pasca Sarjana Teknologi Industri Pertanian Pebruari 2011
207
Form C
Kuesioner Pembobotan Indikator Kinerja Industri Penyulingan
Program Penelitian Perancangan Kinerja Agroindustri Nilam di Pedesaan
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Status : a. Pemilik b. Pekerja tetap c. Pekerja lepas
Alamat :
Institut Pertanian Bogor
Sekolah Pasca Sarjana Teknologi Industri Pertanian Pebruari 2011
208
Lampiran 4 Expert Survey Interpretive Structural Modelling (ISM)
Direktif : Pemberdayaan Agroindustri Minyak Nilam di
Pedesaan
Strategi : Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan dalam
Klaster Agroindustri Minyak Nilam
Topik Operasionalisasi : Program Peningkatan Pendapatan Pelaku
Usaha Melalui Keseimbangan Harga Jual Nilam
dan Minyak Nilam
Kuesioner Interpretive Structural Modelling (ISM)
Expert survey
Identitas Responden Pakar
1. Nama : _________________________________
2. Bidang Keahlian/ Profesi : _________________________________
3. Pendidikan : S1 S2 S3
4. Institusi / Lembaga : _________________________________
5. Tanggal Pengisian : _________________________________
6. Alamat :
Telp: _________________________________
Hp: ________________________________
E-mail: _________________________________
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PROGRAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
MARET 2011
209
B. METODE ISM
Program Pemberdayaan Klaster Agroindustri Minyak Atsiri di Pedesaan
dalam metode ISM diuraikan menjadi 8 elemen yaitu:
1. Sektor masyarakat yang terpengaruh
2. Kebutuhan dari program
3. Kendala utama
4. Perubahan yang dimungkinkan
5. Tujuan program
6. Tolok ukur untuk menilai setiap tujuan
7. Aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan
8. Lembaga yang terlibat dengan pelaksanaan program
Setiap elemen terdiri dari sub-elemen yang mempunyai hubungan
kontekstual satu sama lain yang ditetapkan sesuai dengan implementasi
Program Pemberdayaan Klaster Agroindustri Minyak Atsiri di Pedesaan yaitu :
Elemen Hubungan Kontekstual
1. Sektor masyarakat yang terpengaruh (M)i Mi peranannya mendukung
Mj
2. Kebutuhan dari program (B)i Bi mendukung Bj
3. Kendala utama (K)i Ki menyebabkan Kj
4. Perubahan yang dimungkinkan (R)i Ri mengakibatkan Rj
5. Tujuan program (S)i Si berkontribusi
tercapainya Sj
6. Tolok ukur untuk menilai tujuan (TS)i TSi berpengaruh terhadap
TSj
7. Aktivitas yang dibutuhkan guna Ai mempengaruhi Aj
perencanaan kerja (A)i
8. Lembaga yang terlibat dengan Li peranannya mendukung
Lj
pelaksanaan program (L)i
Ij = 1,2,3,.........(i,j ≤ 10)
210
Masukan informasi dalam rangka aplikasi metode ISM adalah
pendapat dari responden (para pakar) tentang hubungan kontekstual antar
sub-elemen dari setiap elemen Program Pemberdayaan Klaster Agroindustri
Minyak Atsiri di Pedesaan. Untuk itu diharapkan partisipasi Bapak / Ibu
sebagai nara sumber untuk memberikan kontribusi pendapat sesuai dengan
kepakaran dan pengalaman Bapak / Ibu.
C. TATA CARA PENGISIAN KUESIONER
1. Sektor masyarakat yang terpengaruh dalam Program Pemberdayaan
Klaster Agroindustri Minyak Atsiri di Pedesaan
Terdapat 6 sub elemen sektor masyarakat yang terpengaruh dalam
Program Pemberdayaan Klaster Agroindustri Minyak Atsiri di Pedesaan yang
telah dirumuskan dan Saudara dimohon untuk memberikan pendapat tentang
Hubungan Kontekstual (tingkat peranan) antar sub elemen sektor masyarakat
yang terpengaruh dalam program, dengan mengisi pada Sel Matriks
Hubungan Kontekstual sektor masyarakat yang terpengaruh dengan :
V : Apabila menurut pendapat saudara sub-elemen ke-i dari elemen sektor
masyarakat yang terlibat peranannya mendukung sub-elemen ke-j dari
elemen masyarakat yang terpengaruh
A : Apabila menurut pendapat saudara sub-elemen ke-j dari elemen sektor
masyarakat yang terlibat peranannya mendukung sub-elemen ke-i dari
elemen masyarakat yang terpengaruh
X : Apabila menurut pendapat saudara sub-elemen ke-i dan sub-elemen ke-j
dari elemen sektor masyarakat yang terpengaruh mempunyai
peranannya saling mendukung dalam program
O : Apabila menurut pendapat saudara sub-elemen ke-i dan sub-elemen ke-j
dari elemen sektor masyarakat yang terpengaruh peranannya tidak
saling mendukung dalam program
Sebagai contoh :
211
Jika sub-elemen sektor masyarakat yang terlibat (1) Pelaku usaha
peranannya saling mendukung dibandingkan sub-elemen sektor masyarakat
yang terpengaruh (2) Masyarakat non petani nilam
Sub-Elemen Sektor
Masyarakat ke-j
Sub-Elemen Sektor Masyarakat ke-i
(1) (2)
(1) Pelaku usaha x
(2) Masyarakat non
petani nilam
SEKTOR MASYARAKAT YANG TERPENGARUH
Sub elemen ke-j
Sub elemen ke-i
1.
Peta
ni
2.
Peta
ni-p
enyu
ling
3.
Pedag
ang/
Pen
gum
pul
4.
Kelu
arg
a p
ela
ku u
sah
a
5.
Masyara
kat
lokal
1. Petani
2. Petani-penyuling
3. Pedagang/ Pengumpul
4. Keluarga pelaku usaha
5. Masyarakat lokal