forensik_tbl dan pembahasan.docx

27
FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL 1. Perempuan 17 tahun dibawa ke UGD RS setelah menjadi korban tabrak lari. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien harus dilakukan operasi untuk live saving. Namun tidak ada keluarga pasien. Apa yang harus dilakukan dokter? a. Meminta polisi menyetujui informed consent b. Melakukan tindakan konservatif c. Melakukan operasi sampai keluarga pasien ditemukan. d. Melakukan operasi segera tanpa informed consent e. Informed consent dilakukan oleh orang yang mengantar Berdasarkan Permenkes No. 290 Tahun 2008 Pasal 4: Dalam keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkan jiwa pasien dan/atau mencegah kecacatan tidak diperlukan persetujuan tindakan kedokteran. Sumber: Buku Ilmu Kedokteran Forensik UI 2. Laki-laki 45 tahun, berencana menutut RS A setelah memulangkan anaknya dengan diagnosis ISPA. Setelah 12 jam, anak tersebut mengalami penurunan kesadaran dan dibawa ke RS B dengan diagnosis dengue syok syndrom. Laki-laki tersebut mendatangi RS A dan meminta rekam medis kepada pihak RS. Namun RS tidak memberinya. Apa alasan RS tidak memberi rekam medis? a. Rekam medis adalah hak RS b. Rekam medis adalah hak RS dan pasien c. Rekam medis dikeluarkan atas persetujuan pengadilan d. Rekam medis adalah hak kementrian kesehatan e. Rekam medis adalah hak polisi Berdasarkan pasal 48 Undang-Undang No 29 Tahun 2009: (1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan Team Based Learning Medical Faculty of Unissula 1

Upload: selamet-susanto

Post on 02-Feb-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

1. Perempuan 17 tahun dibawa ke UGD RS setelah menjadi korban tabrak lari. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien harus dilakukan operasi untuk live saving. Namun tidak ada keluarga pasien. Apa yang harus dilakukan dokter?a. Meminta polisi menyetujui informed consentb. Melakukan tindakan konservatifc. Melakukan operasi sampai keluarga pasien ditemukan.d. Melakukan operasi segera tanpa informed consente. Informed consent dilakukan oleh orang yang mengantar

Berdasarkan Permenkes No. 290 Tahun 2008 Pasal 4:

Dalam keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkan jiwa pasien dan/atau mencegah

kecacatan tidak diperlukan persetujuan tindakan kedokteran.

Sumber: Buku Ilmu Kedokteran Forensik UI

2. Laki-laki 45 tahun, berencana menutut RS A setelah memulangkan anaknya dengan diagnosis ISPA. Setelah 12 jam, anak tersebut mengalami penurunan kesadaran dan dibawa ke RS B dengan diagnosis dengue syok syndrom. Laki-laki tersebut mendatangi RS A dan meminta rekam medis kepada pihak RS. Namun RS tidak memberinya.Apa alasan RS tidak memberi rekam medis?a. Rekam medis adalah hak RSb. Rekam medis adalah hak RS dan pasienc. Rekam medis dikeluarkan atas persetujuan pengadiland. Rekam medis adalah hak kementrian kesehatane. Rekam medis adalah hak polisi

Berdasarkan pasal 48 Undang-Undang No 29 Tahun 2009:(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib

menyimpan rahasia kedokteran.(2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan

pasien,memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakanhukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan PeraturanMenteri.

Sumber: Buku Ilmu Kedokteran Forensik UI

1

Page 2: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

3. Seorang laki- laki berusia 55 tahun dirawat di ICU, setelah operasi 5 bulan lalu masih koma sampai sekarang. Dokter mengatakan kepada keluarga bahwa pasien dapat bertahan hanya karena dibantu alat medis. Setelah melihat kondisi pasien yang tidak mengalami perkembangan, keluarga meminta dokter untuk melepas semua alat medis dengan alasan tidak ada lagi biaya dan sudah banyak berhutang. Apakah kesimpulan yang paling tepat dari tindakan keluarga tersebut......a. Euthanasia volunterb. Euthanasia involunterc. Euthanasia pasif involunterd. Euthanasia aktif involuntere. Euthanasia aktif pasif

Euthanasia pasif dilakukan dengan menghentikan pemberian bantuan medis yang

dapat memperpanjang hidup pasien secara sengaja. Euthana pasif diminta oleh pihak

keluarga dari pasien.

Referensi : Billy N. Aspek Hukum dan Pelaksanaan Euthanasia diIndonesia. 2008.

4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati setelah meminum obat yang diberikan dokter. Pasien tersebut merasa tidak mendapat pelayanan yang memuaskan dari dokter, sehingga berniat mengadukan dokter tersebut pada komite profesi dokter.Jika tindakan dokter tersebut terbukti salah, sanksi yang diberikan dalam bentuk....a. Etika moralb. Pidanac. Perdatad. Administrasie. Disiplin

Pidana adalah kelalaian yang mengakibatkan luka sedang atau luka berat, atau

mengakibatkan mati, pembuatan keterangan palsu, aborsi illegal, penipuan dan

misrepresentasi, pidana perpajakan, pencemaran lingkungan hidup, euthanasia,

penyerangan seksual. perdata perbuatan melanggar hokum, melakukan tindakan

2

Page 3: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

tanpa memperoleh persetujuan, membuka rahasia.

Sumber: Aspek medikolegal praktik kedokteran

1. Prinsip moral dan etik dasar yang tidak tertulis dan berlaku umum.2. Prinsip moral dan etik tertulis, tidak mempunyai sanksi hukum Kodeki3. Prinsip moral dan etik yang mengatur tata tertib administrasi disiplin4. Prinsip moral dan etik yang mengatur perilaku yang dilarang dan sangsi hukum bila larangan tersebut dilanggar Undang-UndangPELANGGARAN ETIK MURNI1. Menarik imbalan jasa yang tidak wajar dari klien / pasien atau menarik imbalan jasa dari sejawat dokter dan dokter gigi beserta keluarga kandungnya.2. Mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnya.3. Memuji diri sendiri di depan pasien, keluarga atau masyarakat.4. Pelayanan kedokteran yang diskriminatif.5. Kolusi dengan perusahaan farmasi atau apotik.6. Tidak pernah mengikuti pendidikan kedokteran berkesinambungan.7. Dokter mengabaikan kesehatannya sendiri.Sumber: Buku Ilmu Kedokteran Forensik UI

Moral : Sistem nilai tentang perbuatan manusia yang dianggap baik/ buruk, benar / salah, pantas / tidak pantas

ETIKA:1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral

(akhlak)2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenanan dengan akhlak 3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat Hukum

menurut standar moral yang minimal berisikan larangan-larangan Etika menurut standar moral yang tertinggiberisikan larangan-larangan dan hal- hal yang positif dokter kepada pasiennya

Sumber :ETIKA PROFESI oleh Humaryanto, FK UNJA.2010

5. Seorang pasien datang dengan tidak sadarkan diri dikarenakan kecelakaan lalu lintas. Pasien tidak sadarkan diri dan harus dilakukan amputasi. Keluarga pasien tidak kunjung datang dan dokter mengambil tindakan untuk mengamputasi kedua kaki pasien agar keadaan pasien tidak semakin parah. Apakan dasar dari tindakan yang dokter lakukan...a. Beneficenceb. non maleficencec. Justiced. Autonomye. Fidelity

3

Page 4: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

1. Prinsip “Autonomy” (self-determination) Yaitu prinsip yang menghormati hak-hak

pasien, terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination) dan merupakan

kekuatan yang dimiliki pasien untuk memutuskan suatu prosedur medis. Prinsip

moral

inilah yang kemudian melahirkan doktrin Informed consent.

2. Prinsip tidak merugikan “Non-maleficence” Adalah prinsip menghindari

terjadinya kerusakan atau prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk

keadaan pasien. Prinsip ini dikenal sebagai “primum non nocere” atau “ above all do

no harm “.

3. Prinsip murah hati “Beneficence” Yaitu prinsip moral yang mengutamakan

tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien atau penyediaan keuntungan dan

menyeimbangkan keuntungan tersebut dengan risiko dan biaya. Dalam Beneficence

tidak hanya dikenal perbuatan untuk kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang

sisi

baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisi buruknya (mudharat).

4. Prinsip keadilan “Justice” Yaitu prinsip moral yang mementingkan fairness dan

keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive

justice) atau pendistribusian dari keuntungan, biaya dan risiko secara adil.

Sumber : http://fk.unhalu.ac.id/dokumenhpeq/modul/modul-Dilema-

Etik.pdf

6. Laki-laki penderita TB ingin pindah pengobatan di RS lain, tetapi saat meminta rekam medis dirumah sakit yang lama ia tidak diizinkan, sebagai dokter di RS tersebut. apa yang Anda lakukan?a. Melaporkan kepada direkturb. Meminta pihak administrasi untuk menyerahkan semua

dokumen RMc. Meminta pihak administrasi untuk membuat salinannyad. Membuat RM berdasarkan autoanamnesise. Tidak berbuat apa-apa

7. Anak perempuan 6 thn dibawa oleh tetangga dan pembantunya karena sesak nafas. Sesak dirasakan progresif. Pada pemeriksaan thorak didapatkan fraktur clavicula dan terdapat robekan yang

4

Page 5: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

menyebabkan terjadinya tension pneumothorak. Orangtua berada diluar kota dan tidak dapat dihubungi. Apa tindakan selanjutnya ?a. Segera dilakukan pertolongan pertama tanpa menunggu

orangtua pasien.b. Segera menghubungi kembali orangtua pasienc. Meminta persetujuan tetangga atau pembantunya untuk

melakukan tindakan segerad. Menghubungi keluarga terdekat pasiene. Tidak melakukan tindakan karena tidak ada yang

bertanggungjawab

8. Seorang pasien berobat ke dokter dan telah diberitahu mengenai diagnosis dan tatalaksana. Tetapi pasien menginginkan pengobatan secara tradisional. Termasuk dalam sikap apakah pasien tersebut?a. autonomib. benefiencec. non malafienced. justicee. althruisme

9. Seorang ibu ingin mencari anak perempuannya yang mengalami kecelakaan pesawat terbang di hutan setengah jam setelah lepas landas. Kemudian ibu tersebut melaporkannya ke DVI (Disaster Victims Identivication). Lalu DVI tersebut melakukan anamnesa dan mengolah hasil anamnesa tersebut menjadi sebuah data dan membuat pemberkasan. Data apakah yang dimaksudkan oleh DVI tersebut ?a. Data premortemb. Data postmortemc. Data korband. Data pelapore. Data DVI

10. Seorang laki-laki terdapat luka dibagian perut datang ke IGD RS dikawal oleh seorang polisi dengan membawa surat keterangan permintaan VER. Kemudian setelah dilakukan operasi kepada pasien, pasien dirawat inap. Setelah 3 hari dirawat, akhirnya pasien meninggal. VER jenis apakah yang harus dibuat oleh dokter untuk menjawab permintaan penyidik ?a. VER sementara dan VER lanjutan

5

Page 6: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

b.VER sementara dan VER jenazahc. VER jenazah dan VER lanjutand. VER korban hidup dan VER Jenazahe. VER korban hidup dan VER lanjutan

Ada 3 jenis visum et repertum, yaitu:

1. VeR hidup

VeR hidup dibagi lagi menjadi 3, yaitu:

a. VeR definitif, yaitu VeR yang dibuat seketika, dimana korban tidak memerlukan

perawatan dan pemeriksaan lanjutan sehingga tidak menghalangi pekerjaan korban.

Kualifikasi luka yang ditulis pada bagian kesimpulan yaitu luka derajat I atau luka

golongan C.

b. VeR sementara, yaitu VeR yang dibuat untuk sementara waktu, karena korban

memerlukan perawatan dan pemeriksaan lanjutan sehingga menghalangi pekerjaan

korban. Kualifikasi luka tidak ditentukan dan tidak ditulis pada kesimpulan.

Ada 5 manfaat dibuatnya VeR sementara, yaitu

- Menentukan apakah ada tindak pidana atau tidak

- Mengarahkan penyelidikan

- Berpengaruh terhadap putusan untuk melakukan penahanan sementara terhadap

terdakwa

- Menentukan tuntutan jaksa

- Medical record

c. VeR lanjutan, yaitu VeR yang dibuat dimana luka korban telah dinyatakan sembuh

atau pindah rumah sakit atau pindah dokter atau pulang paksa. Bila korban meninggal,

maka dokter membuat VeR jenazah. Dokter menulis kualifikasi luka pada bagian

kesimpulan VeR.

2. VeRjenazah, yaitu VeR yang dibuat terhadap korban yang meninggal. Tujuan

pembuatan VeR ini adalah untuk menentukan sebab, cara, dan mekanisme kematian.

Sumber: Makalah Kesehatan. Visum et Repertum

11. Pasien laki-laki berusia 2 tahun dengan riwayat laringotrakeobronkhitis di rawat di RS. Pasien mengalami 2 episode dispneu yang pendek. Kemudian pasien mengalami hanti jantung dan henti nafas. Dokter jaga ruangan tidak segera melakukan

6

Page 7: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

intubasi sesegera mungkin. 20 menit kemudian pasien meninggal. Masalah etik yang muncul pada kasus tersebut?a. Pembunuhan b. Euthanasia aktifc. Euthanasia pasifd.Medical negligancee. Physician assisted medicine

Medical negligance adalah setiap kesalahan profesional yang diperbuat oleh dokter

pada waktu melakukan pekerjaan profesionalnya, tidak memeriksa, tidak menilai,

tidak berbuat atau meninggalkan hal-hal yang diperiksa, dinilai, diperbuat atau

dilakukan oleh dokter pada umumnya didalam situasi dan kondisi yang sama.

Sumber: medical negligance

12. Laki2 35 tahun, ditemukan tewas dalam keadaan tergantung dalam kamarnya. Dilakukan otopsi pada mayat ditemukan adanya asfiksia. Temuan intravital apa yang menunjukan adanya asfiksia pada otopsi?

a. Temperatur mayat >32ºcb. Adanya lebam mayat kebiruan diujung ekstrimitasc. Adanya lidah menjulurd.Rembesan darah pada jeratane. Kaku mayat tidak bisa dilawan

Pada kematian karena asfiksia ditemukan tanda-tanda umum asfiksia yaitu:

Sianosis

Bintik-bintik perdarahan dan pelebaran pembuluh darah

Kongesti di daerah kepala, leher, dan otak

Darah lebih gelap dan encer

Tanda-tanda khusus kematian karena gantung:

Adanya Jejas jerat yang mengarah ke atas menuju simpul warna jejas merah

kecoklatan

Resapan darah pada jaringan bawah kulit dan otot

Patah tulang, yaitu os hyoid atau cartilago cricoid

7

Page 8: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

Lebam mayat pada anggota tubuh bagian bawah, anggota badan bagian distal

serta alat genitalia bagian distal

Sumber: Ilmu Kedokteran Forensik. Sofwan Dahlan

13. Polisi membawa mayat laki-laki dengan usia berkisar 40 tahun ke tempat pemulasaraan jenazah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan rigor mortis hampir di seluruh tubuh. Kapan perkiraan waktu kematian mayat tersebut ?a. 0,5 jamb. 2 jamc. 12 jamd. 48 jame. 72 jam

Rigor mortis atau kaku mayat terjadi akibat proses biokimiawi yaitu pemecahan

ATP menjadi ADP. Rigor mortis mulai terlihat lebih kurang 6 jam sesudah

mati, dan lebih kurang 6 jam kemudian seluruh tubuh akan menjadi kaku.

Kekakuan tersebut berlangsung 36-48 jam. Sesudah itu mayat akan mengalami

relaksasi kembali.

Sumber: Ilmu Kedokteran Forensik. Sofwan dahlan

14. Wanita datang ke UGD dengan luka terbuka 8cm di lengan kiri

bagian dalam, 3cm dibawah ketiak dengan sebagian bekas luka

kering dan sebagian bernanah disertai warna kuning kehijauan.

Selain itu didapatkan luka di pipi dan pergelangan tangan

berwarna kebiruan dengan tepi kehijauan. Dokter curiga

adanya KDRT dengan kesimpulan?

a.Kekerasan berulang

b. Korban datang dengan didampingi pelaku

c. Kekerasan akibat benda tumpul

d. Kekerasan akibat benda tajam

e. Luka yang dibuat sendiri

8

Page 9: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

Memar merupakan salah satu bentuk luka yang ditandai oleh kerusakan jaringan tanpa

disertai diskontinuitas permukaan kulit. Kerusakan tersebut disebabkan oleh pecahnya

kapiler sehingga darah keluar meresap ke jaringan sekitarnya. Mula-mula terlihat

pembengkakan, berwarna merah kebiruan. Sesudah 4 sampai 5 hari berubah

menjadi kuning kehijauan dan sesudah lebih dari seminggu menjadi

kekuningan. Dilihat sepintas lalu luka memar terlihat seperti lembam mayat, tetapi

jika diperiksa dengan seksama akan dapat dilihat perbedaannya. Memar lokasinya

bisa dimana saja, pembengkakan positif, bila ditekan warna tetap, pemeriksaan

mikroskopik didapatkan reaksi jaringan. Lebam lokasinya pada bagian terendah,

pembengkakan negatif, bila ditekan memucat/menghilang, pemeriksaan mikroskopik

tidak didapatkan reaksi jaringan.

Sumber pustaka : Ilmu Kedokteran Forensik Undip, halaman 68-69

15. Mayat bayi laki-laki ditemukan dalam kantong plastik, diagfragma mengembang. dilakukan otopsi. pada uji apung paru positif, terdapat gambaran mozaik paru, pusat pertumbuhan di distal femur. terdapat resapan darah pada bagian jaringan ikat dan otot leher bayi. Sebab kematian adalah...a. Jeratan benda tumpulb. Jeratan benda tajamc. Pencekikand. Pembunuhane. Tenggelam

Otopsi atas jenazah bayi memusatkan pada:

Bayi viabel atau tidak

o Tanda terukur: panjang badan 35 cm atau lebih, BB 1,5 kg atau lebih

o Tanda tak terukur:

Jenis kelamin sudah dapat dibedakan

Bulu badan, alis dan bulu mata sudah tumbuh

Kuku sudah melewati ujung jari

Inti penulangan sudah terbentuk

Pertumbuhan gigi sudah sampai kalsifikasi

Bayi lahir hidup atau mati

Tanda-tanda bayi lahir hidup

9

Page 10: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

Sistem pernapasan sudah pernah berfungsi:

Dada mengembang

Tulang iga mendatar

Sela iga melebar

Paru-paru: memenuhi rongga dada, tepi tumpul, warna berubah dari

merah keunguan menjadi bercak merah muda seperti mozaik

Perabaan lembut seperti busa

Ter apung paru (+)

Pemeriksaan mikroskopik terlihat edema, alveoli sudah mengembang,

diseliputi membran hialin.

Sebab kematian bayi

Kematian tidak wajar yang sering dilakukan ibu dengan cara pembekapan,

pemukulan kepala, pencekikan, dan penjeratan

Lama hidup di luar kandungan

Tanda-tanda kekerasan

Tanda-tanda perawatan

Dari tanda-tanda kematian yang ditemukan menunjukkan bahwa bayi viabel dan

terdapat tanda-tanda bayi lahir hidup. Kemudian resapan darah pada jaringan ikat dan

otot menunjukkan penekanan pada daerah tersebut karena pencekikan.

Sumber: Ilmu kedokteran Forensik. Sofwan dahlan

16. Terjadi kecelakaan pesawat setengah jam setelah lepas landas. Dengan daftar penumpang lengkap. 3 jam baru terdengar kabar pesawat jatuh dan mulai dilakukan identifikasi. Selama seminggu hanya setengah korban yang sudah teridentifikasi. Waktu masih cukup hanya saja dilakukan rapat oleh DIV dikarenakan harus segera di umumkan . Keputusan rapat tersebut sebaiknya...a. identifikasi korban di hentikanb. identifikasi korban diteruskan sampai jumlah korban yang

teridentifikasi setengahnyac. identifikasi berdasarkan simbol-simbol yang terdapat disanad.identifikasi melibatkan keluarga korbane. identifikasi diserahkan kepada polisi karena waktu terbatas

Identifikasi korban dapat dilakukan dari data antemortem dan postmortem. Data

10

Page 11: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

postmortem adalah data-data hasil pemeriksaan forensic yang dilihat dan ditemukan

pada jenazah korban. Data antemortem/premortem merupakan data ciri-ciri fisik

seseorang seperti sidik jari, gigi, tanda lahir, pakaian atau perhiasan yang terakhir

digunakan korban sebelum kematian. Data antemortem dapat didapatkan juga dari

keterangan keluarga korban. Sehingga keluarga korban dapat dilibatkan dalam proses

identifikasi.

Sumber: Disaster Victim Investigation. FK USU

17. Seorang wanita 39 thn G8P7A0 datang ke dokter dengan kelainan obstetrik pada kehamilannya. Setelah memutuskan melakukan SC dokter menyarankan agar pasien disteril namun pasien menolak karena tidak diizinkan oleh suami pasien. Bagaimana tindakan dokter selanjutnya ?

a. diam-diam melakukan tindakan sterilisasi b. meminta persetujuan kepada pasien dan suaminya c. melakukan sterilisasi walaupun pasien menolakd. memaksa suami dengan menceritakan akibat jika tidak disterile. tidak melakukan karena merupakan hak pasien untuk

memilih

Pembahasan : Dokter tidak dapat melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien karena inform consent dokter memberikan penjelasan dan alternatif tindakan yang akan dilakukan, sedangkan keputusan tergantung pada pasien. Dokter tidak dapat melakukan tindaka tanpa persetujuan pasien.

18. Seorang laki-laki datang dengan luka tusuk diperut. Pasien datang dengan polisi membawa surat permintaan visum et repertum. Pasien dioperasi dan mendapatkan perawatan di RS. Tiga hari kemudian pasien meninggal. Penyebab kematian pasien dapat diketahui dengan?a. Anamnesis dari keluarga terdekatb. Keterangan saksi dari tkpc. Otopsid. Pemeriksaan luar oleh ahli forensike. Pemeriksaan luar dengan mengkaitkan keterangan dari saksi

Berdasarkan tujuannya otopsi dibagi menjadi 3, yaitu :

11

Page 12: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

a. Otopsi klinik

Dilakukan pada pasienn suatu rumah sakit atas izin keluarga dengan tujuan

untuk mengetahui penyakit atau kelainan yang menjadi sebab kematian,

menilai hasil usaha dari pemulihan kesehatan, serta penelitian untuk

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

b. Otopsi anatomis

Bertujuan untuk pendidikan calon dokter serta tenaga kesehatan lainnya.

c. Otopsi medikolegal atau otopsi forensic

Dilakukan terhadap jenazah seseorang yang diduga meninggal akibat suatu sebab

yang tidak wajar seperti pada kasus kecelakaan, pembunuhan, maupun bunuh diri.

Pelaksanaan otopsi ini harus berdasarkan permintaan tertulis dari penyidik sesuai

dengan yang tercantum dalam pasal 133 KUHAP. Dalam KUHAP pasal 134

keluarga tidak mempunyai hak menolak namun mempunyai hak untuk diberitahu.

Sumber :

Abraham, et al. Tanya jawab ilmu kedokteran forensik. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro Semarang. 2009; 64-65.

Otopsi forensik ialah yang dilakukan untuk kepentingan peradilan, yaitu membantu

penegak hukum dalam rangka menemukan kebenaran material.

Kegunaan otopsi forensik pada hakekatnya adalah membantu penegak hukum untuk

menjawab persoalan-persoalan yang dihadapinya, yaitu :

- Membantu menentukan cara kematian, yaitu pembunuhan, bunuh diri, dan

kecelakaaan.

- Membantu mengungkapkan proses terjadinya tidak pidana yang menyebabkan

kematiannya yaitu, kapan dilakukan, dimana dilakukan, senjata benda dan zat

kimia apa yang digunakan, cara melakukan, dan sebab kematian.

- Membantu mengungkapkan identitas jenazah.

- Membantu mengungkapkan pelaku kejahatan.

Kepustakaan :

Dahlan, sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang : Badan Penerbit Universitas

Diponegoro. 2007.

12

Page 13: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

19. Seorang laki-laki ditemukan sudah meninggal di sungai. Terdapat jejas di dada. Pada pemeriksaan paru di dapatkan diatom 5/LPB.Apa penyebab kematiannya?a. Trauma dadab. Trauma kepalac. Tenggelam d. Pencekikan e. Asfiksia

Pada peristiwa tenggelam, seluruh tubuh tidak harus tenggelam di dalam air. Asalkan

lubang hidung dan mulut berada di bawah permukaan air maka hal itu sudah cukup

memenuhi kriteria sebagai peristiwa tenggelam. Penyebab kematian dapat karena agal

refleks, spasme laring, dan pengaruh air yang masuk paru-paru. Cara kematian dapat

karena kecelakaan, bunuh diri, dan pembunuhan.

Kelaianan post mortem pemeriksaan luar, didapatkan :

Pakaian basah, kadang-kadang bercampur lumpur.

Kulit basah, keriput, dan kadang-kadang seperti kulit angsa (cuti anserina).

Kulit telapak tangan dan telapak kaki kadang-kadang menyerupai washer womans

skin.

Lebam mayat terutama pada kepala dan leher.

Dapat ditemukan adanya tanda-tanda asfiksia.

Kadang-kadang ditemukan cadavericspasm.

Adanya buih halus yang terbentuk akibat acute pulmonary edema.

Kelainan post mortem pemeriksaan dalam :

Saluran napas (trakhea dan bronkhus) ditemukan adanya buih.

Paru-paru membesar dan pucat, bila permukaannya ditekan meninggalkan lekukan

dan bila diiris terlihat buih berair.

Lambung dan esofagus berisi air dengan butir-butir pasir dan alga.

Bila terjadi hemolisis akan akan terlihat adanya bercak hemolisis pada dinding

aorta.

Tes konfirmasi :

13

Page 14: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

Tes asal air untuk membedakan apakah air dalam paru-paru berasaldari luar atau

proses edema, untuk mencocokkan air dalam paru-paru dengan air dislokasi tempat

tenggelam.

Tes kimia darah untuk mengetahui ada tidaknya hemokonsetrasi atau

hemodilusi pada asing-masing sisi dari jantung.

Tes diatom jaringan untuk menemukan adanya diatom pada jaringan

tubuh. Jika pada hati, otak, atau sumsum tulang ditemukan diatom maka hal

ini dapat dijadikan bukti kuat terjadinya tenggelam.

Sumber pustaka : Ilmu Kedokteran Forensik Undip, halaman 119-123

20. Seorang pemain bola menabrak tiang gawang secara tidak sengaja. Pelatih memeriksa pemain dan tidak ditemukan luka robek, perdarahan dan deformitas. Tak lama kemudian timbul bengkak dan warna ungu pada kulitnya. Apa istilah untuk luka tersebut?a. Luka lecet tekanb. Kontusioc. Luka lecet geserd. Luka lecet gorese. Fraktur

21. Pasien perempuan muda usia 24 tahun datang ke UGD RS diantar penyidik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan banyak tipe luka. Salah satunya luka akibat benda tumpul. Luka tersebut kadang berbatas tegas yang terjadi akibat rupturnya pembuluh darah dan dapat ditentukan usianya dari perubahan warna yang terjadi. Apakah istilah yang sesuai dengan jenis luka tersebut?a. Abrasi b. Kontusioc. Luka bacokd. Pungsie. Laserasi

Kekerasan akibat benda tumpul:

a. Abrasi : luka lecet yang disebabkan oleh rusaknya atau lepasnya lapisan

luar kulit, dengan ciri-ciri: bentuk luka tak teratur, batas luka tak

teratur, tepi luka tidak rata, warna cokelat kemerahan, kadang

ditemukan perdarahan

14

Page 15: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

b. Kontusio : bentuk luka yang ditandai oleh kerusakan jaringan tanpa disertai

diskontinuitas permukaan kulit. Kerusakan tersebut disebabkan

oleh pecahnya kapiler sehingga darah keluar dan meresap ke

jaringan di sekitarnya. Mula-mula terlihat pembengkakan,

berwarna merah kebiruan. Sesudah 4 sampai 5 hari berubah

menjadi kuning kehijauan dan sesudah lebih dari seminggu

menjadi kekuningan.

c. Laserasi : luka akibat persentuhan dengan benda tumpul dengan kekuatan

yang mampu merobek seluruh lapisan kulit dan jaringan di

bawahnya, dengan ciri bentuk garis luka tak teratur, bila ditautkan

tidak rapat, tebing luka tak rata

Sementara luka bacok adalah luka akibat kekerasan benda tajam

Kepustakaan : Sofwan Dahlan. Ilmu Kedokteran Forensik. 2004

22. Dokter puskesmas diminta untuk melakukan otopsi oleh pengadilan. Mayat diduga mati gantung diri dan telah dikubur 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan pada mayat didapatkan jejas jerat yang tidak begitu jelas, letaknya lebih rendah dan lebih horizontal. Apa yg dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian ?

a. Otopsi karna mungkin masih ada bukti yang tertinggalb. Tidak otopsi karna bukti medis pasti sudah hilang semuac. Otopsi jika keluarga mengizinkand. Otopsi jika ada permintaan dari jaksa penuntute. Boleh tidak diotopsi karena sudah terlanjur dikubur

Syarat melakukan otopsi forensik ada permintaan tertulis dari penyidik yang

bersifat definitif, ada persetujuan tertulis dari pihak keluarga/ahli waris korban,

penyidik : pejabat kepolisian RI serendak-rendahnya Kapolsek berpangkat

serendah-rendahnya IPDA; polisi militer (min. Kapten); pejabat sipit (hakim,

jaksa).

Referensi : Ilmu Kedokteran Forensik. Universitas Indonesia. 2007

15

Page 16: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

23. Ditemukan wanita gantung diri di kamarnya. Ditemukan tanda-tanda asfiksia yaitu dengan sebab penekanan saluran napas terhadap tekanan dari luar. Apakah kesimpulannya?a. Darah menjadi hitamb. Ekstremitas dan bagian badannya menjadi biru c. Terdapat resapan darah pada jaringan dibawah jeratand. Organ-organnya distensi e. Organ-organnya nekrosis

24. Ditemukan bayi dalam keadaan sudah meninggal di pinggir jalan. Tim medis membawanya untuk visum et repertum. Dilakukan uji apung hasilnya masih mengapung. Maka kesimpulan dari uji apung tersebut adalah...a. Bayi sudah meninggal ketika dilahirkanb. Bayi masih hidup ketika dilahirkanc. Aspirasid. Bayi tidak diinginkane. Infanticide

Pembahasan: tes apung paru digunakan untuk melihat apakah sudah ada udara yang masuk ke dalam alveoli. Bayi dikatakan lahir hidup jika sudah dikeluarkan hasil konsepsiyang lengkap, yang setelah pemisahan bernapas atau menunjukkan tanda kehidupan lain, tanpa mempersoalkan usia gestasi, sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan plasenta dilahirkan. Bayi dikatakan lahir mati bila kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau dikeluarkan ibunya tanpa mempersoalkan usia kehamilan (baik sebelum atau setelah kehamilan berumur 28 minggu dalam kandungan). Kematian ditandai oleh janin yang tidak bernapas atau tidak menunjukkan adanya tanda kehidupan lain, seperti denyut jantung, denyut nadi tali pusat atau gerakan otot rangka.Bayi dikatakan viabel jika mampu untuk bertahan hidup di luar kandungan tanpa peralatan canggih. Kriterianya adalah telah dikandung ibunya selama paling tidak 28 minggu dan tidak mempunyai cacat berat.Bayi dikatakan aterm jika memiliki ciri – ciri

Panjang badan 35 cm atau lebih Berat badan 1,5 kg atau lebih Jenis kelamin sudah dapat dibedakan meskipun testis pada bayi laki – laki

belum tentu turun ke dalam skrotum. Bulu badan sudah jarang, alis dan bulu mata sudah tumbuh Kuku sudah melewati ujung jari. Inti penulangan sudah terbentuk pada tulang kalkaneus atau talus.

16

Page 17: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

Pertumbuhan gigi sudah sampai pada tingkat kalsifikasi (dapat dibuktikan dengan melakukan pengirisan secara langsung atau dengan pemeriksaan ronsenologik)

Kepustakaan : Ilmu kedokteran forensik fakultas kedokteran universitas indonesia.1997.hlm.87

25. Seorang bayi perempuan ditemukan meninggal di dalam sebuah kardus di pinggir empang. Bayi tersebut kemudian dibawa ke RS untuk diotopsi. Hasil otopsi: uji apung paru (+). Apa yang menyebabkan hal tersebut?a. Masuknya udara lingkungan sekitar saat pemeriksaanb. Pembusukan oleh bakteri menghasilkan gasc. Menarik nafas meninggalkan volume residud. Berpindahnya gas di usus ke diafragmae. Berpindahnya gas dari lingkungan

26. Seorang perempuan berusia 76 tahun ditemukan tewas di dalam bath tub rumahnya. Dari hasil otopsi didapatkan perdarahan subarachnoid dengan kontusio bilateral pada lobus inferior frontal. Apakah penyebab dasar kematian korban ?a.Trauma tumpul di kepalab. Terhalangnya jalan nafas oleh airc. Heat stroked. Hipotermie. Trauma listrik

27. Anak laki2, 13 th ditemukan tidak bernyawa di pinggir danau dekat rumahnya. Pada pemeriksaan otopsi didapatkan penyebab kematian adalah asfiksia karena terhalangnya jalan nafas oleh air. (danau air tawar)Pada hasil otopsi didapatkan :

a. Berat jenis darah di jantung kiri lebih besarb. Kadar kalium darah menurun seharusnya meningkatc. Sel darah merah mengalami hemokonsentrasi bila tenggelan di air asind. Paru-paru relativ basahe. Kadar natrium dalam darah meningkat bila tenggelan di air asin

17

Page 18: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

Tenggelam di air tawar:

Masuknya air tawar di dalam paru – paru hemodilusi dan hemolisis sel

darah merah pecah ion Kalium intrasel terlepas hiperkalemia fibrilasi

ventrikel

Tanda-tanda post mortem:

- tanda-tanda asfiksi (+)

- kadar NaCl jantung kanan lebih tinggi dari jantung kiri

- adanya buih dan benda-benda air pada paru-paru.

Tenggelam di air asin:

Terjadi anoksia dan hemokonsentrasi:

Tanda-tanda post mortem:

- tanda-tanda asfiksi (+)

- kadar NaCl jantung kiri lebih tinggi dari jantung kanan

- adanya buih dan benda-benda air pada paru-paru.

Sumber: Buku Ilmu Kedokteran Forensik Undip

28. Dokter akan melakukan pemeriksaan pada mayat. Saat pemeriksaan dilakukan dokter mendapatkan perubahan lanjut yang terjadi pada mayat, yaitu berupa Rigor Mortis maksimal diseluruh tubuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa tanda Rigor Mortis maksimal diseluruh tubuh pada saat?a. 2 jamb. 12 jamc. 48 jamd. 50 jame. 60 jam

29. Ditemukan seorang jenazah dengan luka tembak masuk di kepala, berbentuk cruciform, terdapat memar bentuk sirkuler di sekitar luka, terdapat jelaga, dan terdapat tattoo. Termasuk jenis luka tembak apakah luka pada jenazah tersebut?a. Luka tembak tempelb. Luka tembak dekatc. Luka tembak sangat dekatd. Luka tembak jauhe. Luka tembak sangat jauh

18

Page 19: Forensik_TBL dan pembahasan.docx

FORENSIK, BIOETIK, MEDIKOLEGAL

Pembahasan : bentuk luka tembak berdasarkan jarak tembak

Jarak kontak (tempel) : bentuk bintang (cruciform), sering terdapat memar bentuk

sirkuler di sekitar luka, terdapat jelaga, terdapat tattoo.

Jarak dekat (1 inci-2 kaki) : bentuk luka bulat, ditengah berupa lubang, bagian

tepi dikelilingi cincin lecet yang diameternya sedikit lebih kecil dibanding anak

peluru, terdapat tattoo, rambut sekitar luka terbakar.

Jarak jauh (>2kaki) : bentuk luka bulat, ditengah berupa lubang, bagian tepi

dikelilingi cincin lecet yang diameternya sedikit lebih kecil dibanding anak

peluru, tidak terdapat produk dari ledakan mesiu.

Sumber : ilmu kedokteran forensic, sofwan dahlan

30. Ditemukan mayat tercium bau seperti amandel, kulit sianosis,

dan lebam bewarna merah terang. Kemungkinan pasien meminum

racun yang mengandung apa?

a. Timbal

b. Mercury

c. Arsen

d. Sianida

e. Formaldehid

Pembahasan : keracunan zat sianida akan mempengaruhi darah dan enzim pernafasan.

Pada keracunan sianida akan didapatkan tanda khas berupa lebam mayat berwarna

merah cerah (cherry red)

Sumber : ilmu kedokteran forensic, sofwan dahlan

19