fluor
TRANSCRIPT
![Page 1: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/1.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pada tahun 1901 seorang dokter gigi amerika Dr F McKay yang
baru saja pindah dari Pensylvania ke Colorado Spring menemukan apa
yang dinamakan email yang berbintik (motlled enamel) pada gigi
kebanyakan pasien Ia menggambarkannya sebagai email yang d i tandai
bintik kecil putih atau bintikdaerah kuningcoklat yang tersebar tidak
beraturan di seluruh permukaan gigi Atau seluruh gigi terlihat bagai kertas
yang berwarna putih mati seperti warna piring porselen Baru pada tahun
30an diketahui penyebab timbulnya bintik tersebut adalah kadar fluor air
minum yang berlebihan atau lebih dari 20 bagian atau 2mg fluor per liter
Keadaan ini juga dihubungkan dengan rendahnya prevalensi karies di
daerah itu Penelitian mengenai hal tersebut dilakukan di Amerika dan
Inggris Istilah fluorosis gigi lalu dipakai dan penelitianpun segera
diadakan untuk mengetahui manfaat fluor terhadap gigi
Pada tahun 1942 Dean dkk menerbitkan hasil penelitian
epidemologi klasik yang dibuat oleh US Public Health Service Penelitian
dilakukan terhadap anak-anak umur antara 12-14 tahun tinggal di 20 kota
dan dicari hubungan antara karies yang terjadi dengan kandungan fluor
pada air minum yang digunakan Hasilnya menunjukan bahwa jika kadar
fluor dalam air minum kira-kira satu bagian atau 106F (bagian per sejuta
=1bps) maka ggi penduduk yang berumur panjang di daerah tersebut
mempunyai prevlensi yang terendah tapi tanda-tanda fluorosis
Kesimpulan hasil penelitian tersebut adalah bahwa menurunkan karies
dengan menambah fluor dengan kadar optimal merupakan sesuatu yang
mungkin dilakukan
Berbagai macam konsep tentang mekanisme kerja fluor yang
berkaitan dengan pengaruhnya pada gigi sebelum dan sesudah gigi erupsi
Pemberian fluor yang teratur baik secara sistemik maupun lokal
merupakan hal yang penting diperhatikan dalam mengurangi terjadinya
2
karies oleh karena dapat meningkatkan remineralisasi Namun demikian
jumlah kandungan fluor dalam air minum dan makanan harus
diperhitungkan pada waktu memperkirakan kebutuhan tambahan fluor
karena pemasukan fluor yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis
Pada tahun 1938 Dr Trendly Dean melaporkan bahwa ada hubungan
timbal balik antara konsentrasi fluor dalam air minum dengan prevalensi
karies Penelitian epidemiologis Dean ditandai dengan perlindungan
terhadap karies secara optimum dan terjadinya mottled enamel yang
minimal apabila konsentrasifluor kurang dari 1 ppm
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode
untuk menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara
mekanis atau mengurangi aktivitas kariogenik dengan
bahan kimia tetapi penggunaan fluor yang tepat masih
merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi karies
gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi
percaya bahwa prinsip kerja fluor adalah meningkatkan
resistensi email terhadap asam pada plak gigi yang
dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme
bakteri plak yang dapat memfermentasi karbohidrat
melalui perubahan hidroksi apatit pada enamel menjadi
fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6
(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap
asam sehingga dapat menghambat proses demineralisasi
dan meningkatkan remineralisasi yang merangsang
perbaikan dan penyembuhan lesi karies
3
B Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan
a Memenuhi salah satu tugas mata kuliah obat kedokteran gigi
b Sebagai media pembelajaran menyusun makalah
c Menambah pengetahuan tentang fluor
C Rumusan Masalah
a Bagaimana reaksi fluor terhadap email
b Bagaimana mekanisme dasar fluor
c Apa saja macam-macam obat-obatan larutan fluor yang dapat
dipergunakan
d Bagaimana dosis yang diberikan dalam penggunaan fluor
e Apa yang dimaksud sistemik dan lokal
4
BAB II
PEMBAHASAN
A Pelekatan fluor terhadap email
Penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah
email tersebut sehat atau tidak atu apakah proses etsa atau karies telah
menyababkan lebih porus karena larutnya substansi interprismata
Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan
fluor Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih
banyak dari pada email yang telah matang
Reaksi fluor dengan email
Agar fluor bisa diikat oleh email maka fluor tersebut harus
diletakan dalam bentuk fluor apatit dimana ion hidroksil diganti oleh ion
fluor Fluor yang diperoleh dari cairan jaringan selama periode
pembentukan gigi dan dari saliva serta air minum pada periode paska
erupsi diikat email dalam bentuk ini Akan tetapi karena rendahnya
konserntarasi fluor dalam media ini maka dibutuhkan waktu lama untuk
memperoleh akumulasi fluor apatit yang cukup pada email Oleh karena
itu tujuan topikal aplikasi fluor adalah untuk membentuk fluor apatit
dalam jumlah yang cukup dalam waktu yang tidak lama Hal ini akan
sukar dicapai karena ada dua reaksi berbeda yang diperkirakan akan terjadi
antara email dan fluor dalam larutan dan terkandung dalam kadar fluornya
Setelah berkonyak dengan konsentrasi fluor yang relative rendah
misalnya dibawah 75bps hidroksi apatit akan berubah menjadi fluor apatit
C10(PO4)6(OH)2 + 2F C10(PO4)6F2+2OH
5
Dari larutan yang mengandung kosentrasi fluor yang lebih tinggi
akan diserap F yang lebih banyak pula Tetapi tidak seluruhnya dari fluor
ini dibentuk menjadi fluor apatit Sebagian ion fluor akan diserap kedalam
permukaan kristal tapi sisinya akan bergabung dengan ion kalsium dari
kisi-kisi untuk membentuk kalsiym fluoride (CaF2) membebaskan ion
phosfate dan sebagian menguraikan kisi-kisi dalam proses
C10(PO4)6(OH)2 + 20F 10CaF2+2OH
Karena CaF2 dapat larut sedikit dalam air kebanyakan zat ini akan
larut dan hilang dalm beberapa jam setelah terapi tetapi sejumlah tertentu
memang dapat diikat oleh email Disamping itu tidak mustahil fluor apatit
mengedap kembali Apabila setelah terapi fluor email ditutup dengan
ulasan pernis fluor yang akan diikat oleh email lebih banyak
B Mekanisme Aksi Dasar Fluor
Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri
Fluor yang terionisasi (F-) tidak dapat menembus
dinding dan membran bakteri tetapi dapat masuk
ke sel bakteri kariogenik dalam bentuk HF
Ketika pH plak turun akibat bakteri yang
menghasilkan asam ion hydrogen akan berikatan
dengan fluor dalam plak membentuk HF yang dapat
berdifusi secara cepat ke dalam sel bakteri
Di dalam sel bakteri HF akan terurai menjadi H+ dan
F- H+ akan membuat sel menjadi asam dan F- akan
mengganggu aktivitas enzim bakteri Contohnya fluor
menghambat enolase (enzim yang dibutuhkan
bakteri untuk metabolisme karbohidrat)
Terperangkapnya fluor di dalam sel merupakan
proses yang kumulatif
2 Menghambat demineralisasi
6
Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan
tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan
formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u
Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang
hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan
terbentuknya ruangan di dalam kristal
Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah
karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak
akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh
mineral yang baru
Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi
kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam
selama demineralisasi
Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam
daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan
fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada
hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP
yang sangat resisten terhadap disolusi asam
Fluor menghambat demineralisasi
Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif
menghambat demineralisasi daripada fluor yang
tergabung di dalam kristal pada email
Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-
100 ppm tidak memberikan pengaruh pada
solubilitas terhadap asam
Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan
kristal yang baru selama remineralisasi dapat
mengubah solubilitas terhadap asam
Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam
cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah
7
permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat
ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan
menyebabkan mekanisme proteksi yang poten
melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada
gigi
Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan
plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau
produk fluor
Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan
signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga
perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup
3 Meningkatkan remineralisasi
Ketika saliva mengenai plak dan komponen-
komponennya saliva dapat menetralisasi asam
sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan
demineralisasi
Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik
komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali
menyusun gigi Permukaan kristal yang
terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan
bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru
akan terbentuk
Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu
penggantian mineral pada daerah-daerah yang
terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada
email atau dentin (termasuk bagian akar)
Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion
8
kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan
mineral baru
Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang
tidak mengandung karbonat dan komposisinya
memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP
mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki
kelarutan terhadap asam yang rendah
Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti
FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah
daripada CAP
Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk
mencegah dan menghambat terjadinya karies
yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri dalam
bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel
bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga
metabolisme bakteri terhambat
2 Menghambat demineralisasi Fluor yang
diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral
email) dan menyebabkan mekanisme proteksi
9
yang poten melawan disolusi asam pada
permukaan kristal pada gigi sehingga
demineralisasi dapat dihambat
3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan
meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik
ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk
pembentukan mineral baru
C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat
Dipergunakan
Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran
gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)
Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2
Sodium Fluoride NaF
Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi
mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF
Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air
dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan
Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan
yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana
intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari
Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash
anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur
ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini
mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)
Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai
kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu
a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin
b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik
c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan
10
d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai
pengobatan selama satu sri kunjungan
Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama
kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna
gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini
disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan
mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas
Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)
Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg
asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah
diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali
kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan
bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil
timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan
pada kasus rampan karies
Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan
dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi
Stanous fluorideSnF2
Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai
konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2
dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang
dewasa
Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu
1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya
Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain
2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF
3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup besar
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 2: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/2.jpg)
2
karies oleh karena dapat meningkatkan remineralisasi Namun demikian
jumlah kandungan fluor dalam air minum dan makanan harus
diperhitungkan pada waktu memperkirakan kebutuhan tambahan fluor
karena pemasukan fluor yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis
Pada tahun 1938 Dr Trendly Dean melaporkan bahwa ada hubungan
timbal balik antara konsentrasi fluor dalam air minum dengan prevalensi
karies Penelitian epidemiologis Dean ditandai dengan perlindungan
terhadap karies secara optimum dan terjadinya mottled enamel yang
minimal apabila konsentrasifluor kurang dari 1 ppm
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode
untuk menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara
mekanis atau mengurangi aktivitas kariogenik dengan
bahan kimia tetapi penggunaan fluor yang tepat masih
merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi karies
gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi
percaya bahwa prinsip kerja fluor adalah meningkatkan
resistensi email terhadap asam pada plak gigi yang
dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme
bakteri plak yang dapat memfermentasi karbohidrat
melalui perubahan hidroksi apatit pada enamel menjadi
fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6
(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap
asam sehingga dapat menghambat proses demineralisasi
dan meningkatkan remineralisasi yang merangsang
perbaikan dan penyembuhan lesi karies
3
B Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan
a Memenuhi salah satu tugas mata kuliah obat kedokteran gigi
b Sebagai media pembelajaran menyusun makalah
c Menambah pengetahuan tentang fluor
C Rumusan Masalah
a Bagaimana reaksi fluor terhadap email
b Bagaimana mekanisme dasar fluor
c Apa saja macam-macam obat-obatan larutan fluor yang dapat
dipergunakan
d Bagaimana dosis yang diberikan dalam penggunaan fluor
e Apa yang dimaksud sistemik dan lokal
4
BAB II
PEMBAHASAN
A Pelekatan fluor terhadap email
Penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah
email tersebut sehat atau tidak atu apakah proses etsa atau karies telah
menyababkan lebih porus karena larutnya substansi interprismata
Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan
fluor Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih
banyak dari pada email yang telah matang
Reaksi fluor dengan email
Agar fluor bisa diikat oleh email maka fluor tersebut harus
diletakan dalam bentuk fluor apatit dimana ion hidroksil diganti oleh ion
fluor Fluor yang diperoleh dari cairan jaringan selama periode
pembentukan gigi dan dari saliva serta air minum pada periode paska
erupsi diikat email dalam bentuk ini Akan tetapi karena rendahnya
konserntarasi fluor dalam media ini maka dibutuhkan waktu lama untuk
memperoleh akumulasi fluor apatit yang cukup pada email Oleh karena
itu tujuan topikal aplikasi fluor adalah untuk membentuk fluor apatit
dalam jumlah yang cukup dalam waktu yang tidak lama Hal ini akan
sukar dicapai karena ada dua reaksi berbeda yang diperkirakan akan terjadi
antara email dan fluor dalam larutan dan terkandung dalam kadar fluornya
Setelah berkonyak dengan konsentrasi fluor yang relative rendah
misalnya dibawah 75bps hidroksi apatit akan berubah menjadi fluor apatit
C10(PO4)6(OH)2 + 2F C10(PO4)6F2+2OH
5
Dari larutan yang mengandung kosentrasi fluor yang lebih tinggi
akan diserap F yang lebih banyak pula Tetapi tidak seluruhnya dari fluor
ini dibentuk menjadi fluor apatit Sebagian ion fluor akan diserap kedalam
permukaan kristal tapi sisinya akan bergabung dengan ion kalsium dari
kisi-kisi untuk membentuk kalsiym fluoride (CaF2) membebaskan ion
phosfate dan sebagian menguraikan kisi-kisi dalam proses
C10(PO4)6(OH)2 + 20F 10CaF2+2OH
Karena CaF2 dapat larut sedikit dalam air kebanyakan zat ini akan
larut dan hilang dalm beberapa jam setelah terapi tetapi sejumlah tertentu
memang dapat diikat oleh email Disamping itu tidak mustahil fluor apatit
mengedap kembali Apabila setelah terapi fluor email ditutup dengan
ulasan pernis fluor yang akan diikat oleh email lebih banyak
B Mekanisme Aksi Dasar Fluor
Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri
Fluor yang terionisasi (F-) tidak dapat menembus
dinding dan membran bakteri tetapi dapat masuk
ke sel bakteri kariogenik dalam bentuk HF
Ketika pH plak turun akibat bakteri yang
menghasilkan asam ion hydrogen akan berikatan
dengan fluor dalam plak membentuk HF yang dapat
berdifusi secara cepat ke dalam sel bakteri
Di dalam sel bakteri HF akan terurai menjadi H+ dan
F- H+ akan membuat sel menjadi asam dan F- akan
mengganggu aktivitas enzim bakteri Contohnya fluor
menghambat enolase (enzim yang dibutuhkan
bakteri untuk metabolisme karbohidrat)
Terperangkapnya fluor di dalam sel merupakan
proses yang kumulatif
2 Menghambat demineralisasi
6
Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan
tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan
formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u
Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang
hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan
terbentuknya ruangan di dalam kristal
Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah
karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak
akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh
mineral yang baru
Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi
kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam
selama demineralisasi
Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam
daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan
fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada
hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP
yang sangat resisten terhadap disolusi asam
Fluor menghambat demineralisasi
Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif
menghambat demineralisasi daripada fluor yang
tergabung di dalam kristal pada email
Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-
100 ppm tidak memberikan pengaruh pada
solubilitas terhadap asam
Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan
kristal yang baru selama remineralisasi dapat
mengubah solubilitas terhadap asam
Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam
cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah
7
permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat
ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan
menyebabkan mekanisme proteksi yang poten
melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada
gigi
Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan
plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau
produk fluor
Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan
signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga
perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup
3 Meningkatkan remineralisasi
Ketika saliva mengenai plak dan komponen-
komponennya saliva dapat menetralisasi asam
sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan
demineralisasi
Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik
komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali
menyusun gigi Permukaan kristal yang
terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan
bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru
akan terbentuk
Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu
penggantian mineral pada daerah-daerah yang
terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada
email atau dentin (termasuk bagian akar)
Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion
8
kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan
mineral baru
Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang
tidak mengandung karbonat dan komposisinya
memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP
mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki
kelarutan terhadap asam yang rendah
Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti
FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah
daripada CAP
Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk
mencegah dan menghambat terjadinya karies
yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri dalam
bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel
bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga
metabolisme bakteri terhambat
2 Menghambat demineralisasi Fluor yang
diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral
email) dan menyebabkan mekanisme proteksi
9
yang poten melawan disolusi asam pada
permukaan kristal pada gigi sehingga
demineralisasi dapat dihambat
3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan
meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik
ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk
pembentukan mineral baru
C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat
Dipergunakan
Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran
gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)
Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2
Sodium Fluoride NaF
Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi
mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF
Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air
dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan
Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan
yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana
intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari
Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash
anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur
ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini
mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)
Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai
kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu
a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin
b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik
c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan
10
d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai
pengobatan selama satu sri kunjungan
Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama
kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna
gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini
disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan
mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas
Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)
Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg
asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah
diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali
kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan
bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil
timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan
pada kasus rampan karies
Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan
dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi
Stanous fluorideSnF2
Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai
konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2
dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang
dewasa
Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu
1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya
Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain
2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF
3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup besar
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 3: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/3.jpg)
3
B Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan
a Memenuhi salah satu tugas mata kuliah obat kedokteran gigi
b Sebagai media pembelajaran menyusun makalah
c Menambah pengetahuan tentang fluor
C Rumusan Masalah
a Bagaimana reaksi fluor terhadap email
b Bagaimana mekanisme dasar fluor
c Apa saja macam-macam obat-obatan larutan fluor yang dapat
dipergunakan
d Bagaimana dosis yang diberikan dalam penggunaan fluor
e Apa yang dimaksud sistemik dan lokal
4
BAB II
PEMBAHASAN
A Pelekatan fluor terhadap email
Penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah
email tersebut sehat atau tidak atu apakah proses etsa atau karies telah
menyababkan lebih porus karena larutnya substansi interprismata
Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan
fluor Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih
banyak dari pada email yang telah matang
Reaksi fluor dengan email
Agar fluor bisa diikat oleh email maka fluor tersebut harus
diletakan dalam bentuk fluor apatit dimana ion hidroksil diganti oleh ion
fluor Fluor yang diperoleh dari cairan jaringan selama periode
pembentukan gigi dan dari saliva serta air minum pada periode paska
erupsi diikat email dalam bentuk ini Akan tetapi karena rendahnya
konserntarasi fluor dalam media ini maka dibutuhkan waktu lama untuk
memperoleh akumulasi fluor apatit yang cukup pada email Oleh karena
itu tujuan topikal aplikasi fluor adalah untuk membentuk fluor apatit
dalam jumlah yang cukup dalam waktu yang tidak lama Hal ini akan
sukar dicapai karena ada dua reaksi berbeda yang diperkirakan akan terjadi
antara email dan fluor dalam larutan dan terkandung dalam kadar fluornya
Setelah berkonyak dengan konsentrasi fluor yang relative rendah
misalnya dibawah 75bps hidroksi apatit akan berubah menjadi fluor apatit
C10(PO4)6(OH)2 + 2F C10(PO4)6F2+2OH
5
Dari larutan yang mengandung kosentrasi fluor yang lebih tinggi
akan diserap F yang lebih banyak pula Tetapi tidak seluruhnya dari fluor
ini dibentuk menjadi fluor apatit Sebagian ion fluor akan diserap kedalam
permukaan kristal tapi sisinya akan bergabung dengan ion kalsium dari
kisi-kisi untuk membentuk kalsiym fluoride (CaF2) membebaskan ion
phosfate dan sebagian menguraikan kisi-kisi dalam proses
C10(PO4)6(OH)2 + 20F 10CaF2+2OH
Karena CaF2 dapat larut sedikit dalam air kebanyakan zat ini akan
larut dan hilang dalm beberapa jam setelah terapi tetapi sejumlah tertentu
memang dapat diikat oleh email Disamping itu tidak mustahil fluor apatit
mengedap kembali Apabila setelah terapi fluor email ditutup dengan
ulasan pernis fluor yang akan diikat oleh email lebih banyak
B Mekanisme Aksi Dasar Fluor
Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri
Fluor yang terionisasi (F-) tidak dapat menembus
dinding dan membran bakteri tetapi dapat masuk
ke sel bakteri kariogenik dalam bentuk HF
Ketika pH plak turun akibat bakteri yang
menghasilkan asam ion hydrogen akan berikatan
dengan fluor dalam plak membentuk HF yang dapat
berdifusi secara cepat ke dalam sel bakteri
Di dalam sel bakteri HF akan terurai menjadi H+ dan
F- H+ akan membuat sel menjadi asam dan F- akan
mengganggu aktivitas enzim bakteri Contohnya fluor
menghambat enolase (enzim yang dibutuhkan
bakteri untuk metabolisme karbohidrat)
Terperangkapnya fluor di dalam sel merupakan
proses yang kumulatif
2 Menghambat demineralisasi
6
Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan
tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan
formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u
Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang
hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan
terbentuknya ruangan di dalam kristal
Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah
karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak
akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh
mineral yang baru
Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi
kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam
selama demineralisasi
Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam
daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan
fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada
hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP
yang sangat resisten terhadap disolusi asam
Fluor menghambat demineralisasi
Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif
menghambat demineralisasi daripada fluor yang
tergabung di dalam kristal pada email
Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-
100 ppm tidak memberikan pengaruh pada
solubilitas terhadap asam
Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan
kristal yang baru selama remineralisasi dapat
mengubah solubilitas terhadap asam
Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam
cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah
7
permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat
ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan
menyebabkan mekanisme proteksi yang poten
melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada
gigi
Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan
plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau
produk fluor
Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan
signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga
perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup
3 Meningkatkan remineralisasi
Ketika saliva mengenai plak dan komponen-
komponennya saliva dapat menetralisasi asam
sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan
demineralisasi
Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik
komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali
menyusun gigi Permukaan kristal yang
terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan
bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru
akan terbentuk
Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu
penggantian mineral pada daerah-daerah yang
terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada
email atau dentin (termasuk bagian akar)
Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion
8
kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan
mineral baru
Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang
tidak mengandung karbonat dan komposisinya
memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP
mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki
kelarutan terhadap asam yang rendah
Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti
FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah
daripada CAP
Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk
mencegah dan menghambat terjadinya karies
yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri dalam
bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel
bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga
metabolisme bakteri terhambat
2 Menghambat demineralisasi Fluor yang
diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral
email) dan menyebabkan mekanisme proteksi
9
yang poten melawan disolusi asam pada
permukaan kristal pada gigi sehingga
demineralisasi dapat dihambat
3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan
meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik
ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk
pembentukan mineral baru
C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat
Dipergunakan
Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran
gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)
Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2
Sodium Fluoride NaF
Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi
mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF
Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air
dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan
Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan
yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana
intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari
Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash
anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur
ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini
mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)
Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai
kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu
a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin
b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik
c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan
10
d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai
pengobatan selama satu sri kunjungan
Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama
kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna
gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini
disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan
mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas
Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)
Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg
asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah
diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali
kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan
bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil
timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan
pada kasus rampan karies
Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan
dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi
Stanous fluorideSnF2
Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai
konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2
dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang
dewasa
Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu
1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya
Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain
2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF
3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup besar
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 4: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/4.jpg)
4
BAB II
PEMBAHASAN
A Pelekatan fluor terhadap email
Penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah
email tersebut sehat atau tidak atu apakah proses etsa atau karies telah
menyababkan lebih porus karena larutnya substansi interprismata
Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan
fluor Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih
banyak dari pada email yang telah matang
Reaksi fluor dengan email
Agar fluor bisa diikat oleh email maka fluor tersebut harus
diletakan dalam bentuk fluor apatit dimana ion hidroksil diganti oleh ion
fluor Fluor yang diperoleh dari cairan jaringan selama periode
pembentukan gigi dan dari saliva serta air minum pada periode paska
erupsi diikat email dalam bentuk ini Akan tetapi karena rendahnya
konserntarasi fluor dalam media ini maka dibutuhkan waktu lama untuk
memperoleh akumulasi fluor apatit yang cukup pada email Oleh karena
itu tujuan topikal aplikasi fluor adalah untuk membentuk fluor apatit
dalam jumlah yang cukup dalam waktu yang tidak lama Hal ini akan
sukar dicapai karena ada dua reaksi berbeda yang diperkirakan akan terjadi
antara email dan fluor dalam larutan dan terkandung dalam kadar fluornya
Setelah berkonyak dengan konsentrasi fluor yang relative rendah
misalnya dibawah 75bps hidroksi apatit akan berubah menjadi fluor apatit
C10(PO4)6(OH)2 + 2F C10(PO4)6F2+2OH
5
Dari larutan yang mengandung kosentrasi fluor yang lebih tinggi
akan diserap F yang lebih banyak pula Tetapi tidak seluruhnya dari fluor
ini dibentuk menjadi fluor apatit Sebagian ion fluor akan diserap kedalam
permukaan kristal tapi sisinya akan bergabung dengan ion kalsium dari
kisi-kisi untuk membentuk kalsiym fluoride (CaF2) membebaskan ion
phosfate dan sebagian menguraikan kisi-kisi dalam proses
C10(PO4)6(OH)2 + 20F 10CaF2+2OH
Karena CaF2 dapat larut sedikit dalam air kebanyakan zat ini akan
larut dan hilang dalm beberapa jam setelah terapi tetapi sejumlah tertentu
memang dapat diikat oleh email Disamping itu tidak mustahil fluor apatit
mengedap kembali Apabila setelah terapi fluor email ditutup dengan
ulasan pernis fluor yang akan diikat oleh email lebih banyak
B Mekanisme Aksi Dasar Fluor
Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri
Fluor yang terionisasi (F-) tidak dapat menembus
dinding dan membran bakteri tetapi dapat masuk
ke sel bakteri kariogenik dalam bentuk HF
Ketika pH plak turun akibat bakteri yang
menghasilkan asam ion hydrogen akan berikatan
dengan fluor dalam plak membentuk HF yang dapat
berdifusi secara cepat ke dalam sel bakteri
Di dalam sel bakteri HF akan terurai menjadi H+ dan
F- H+ akan membuat sel menjadi asam dan F- akan
mengganggu aktivitas enzim bakteri Contohnya fluor
menghambat enolase (enzim yang dibutuhkan
bakteri untuk metabolisme karbohidrat)
Terperangkapnya fluor di dalam sel merupakan
proses yang kumulatif
2 Menghambat demineralisasi
6
Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan
tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan
formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u
Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang
hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan
terbentuknya ruangan di dalam kristal
Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah
karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak
akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh
mineral yang baru
Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi
kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam
selama demineralisasi
Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam
daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan
fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada
hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP
yang sangat resisten terhadap disolusi asam
Fluor menghambat demineralisasi
Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif
menghambat demineralisasi daripada fluor yang
tergabung di dalam kristal pada email
Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-
100 ppm tidak memberikan pengaruh pada
solubilitas terhadap asam
Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan
kristal yang baru selama remineralisasi dapat
mengubah solubilitas terhadap asam
Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam
cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah
7
permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat
ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan
menyebabkan mekanisme proteksi yang poten
melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada
gigi
Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan
plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau
produk fluor
Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan
signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga
perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup
3 Meningkatkan remineralisasi
Ketika saliva mengenai plak dan komponen-
komponennya saliva dapat menetralisasi asam
sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan
demineralisasi
Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik
komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali
menyusun gigi Permukaan kristal yang
terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan
bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru
akan terbentuk
Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu
penggantian mineral pada daerah-daerah yang
terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada
email atau dentin (termasuk bagian akar)
Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion
8
kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan
mineral baru
Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang
tidak mengandung karbonat dan komposisinya
memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP
mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki
kelarutan terhadap asam yang rendah
Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti
FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah
daripada CAP
Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk
mencegah dan menghambat terjadinya karies
yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri dalam
bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel
bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga
metabolisme bakteri terhambat
2 Menghambat demineralisasi Fluor yang
diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral
email) dan menyebabkan mekanisme proteksi
9
yang poten melawan disolusi asam pada
permukaan kristal pada gigi sehingga
demineralisasi dapat dihambat
3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan
meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik
ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk
pembentukan mineral baru
C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat
Dipergunakan
Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran
gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)
Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2
Sodium Fluoride NaF
Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi
mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF
Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air
dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan
Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan
yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana
intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari
Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash
anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur
ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini
mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)
Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai
kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu
a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin
b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik
c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan
10
d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai
pengobatan selama satu sri kunjungan
Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama
kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna
gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini
disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan
mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas
Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)
Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg
asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah
diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali
kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan
bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil
timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan
pada kasus rampan karies
Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan
dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi
Stanous fluorideSnF2
Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai
konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2
dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang
dewasa
Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu
1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya
Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain
2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF
3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup besar
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 5: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Dari larutan yang mengandung kosentrasi fluor yang lebih tinggi
akan diserap F yang lebih banyak pula Tetapi tidak seluruhnya dari fluor
ini dibentuk menjadi fluor apatit Sebagian ion fluor akan diserap kedalam
permukaan kristal tapi sisinya akan bergabung dengan ion kalsium dari
kisi-kisi untuk membentuk kalsiym fluoride (CaF2) membebaskan ion
phosfate dan sebagian menguraikan kisi-kisi dalam proses
C10(PO4)6(OH)2 + 20F 10CaF2+2OH
Karena CaF2 dapat larut sedikit dalam air kebanyakan zat ini akan
larut dan hilang dalm beberapa jam setelah terapi tetapi sejumlah tertentu
memang dapat diikat oleh email Disamping itu tidak mustahil fluor apatit
mengedap kembali Apabila setelah terapi fluor email ditutup dengan
ulasan pernis fluor yang akan diikat oleh email lebih banyak
B Mekanisme Aksi Dasar Fluor
Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri
Fluor yang terionisasi (F-) tidak dapat menembus
dinding dan membran bakteri tetapi dapat masuk
ke sel bakteri kariogenik dalam bentuk HF
Ketika pH plak turun akibat bakteri yang
menghasilkan asam ion hydrogen akan berikatan
dengan fluor dalam plak membentuk HF yang dapat
berdifusi secara cepat ke dalam sel bakteri
Di dalam sel bakteri HF akan terurai menjadi H+ dan
F- H+ akan membuat sel menjadi asam dan F- akan
mengganggu aktivitas enzim bakteri Contohnya fluor
menghambat enolase (enzim yang dibutuhkan
bakteri untuk metabolisme karbohidrat)
Terperangkapnya fluor di dalam sel merupakan
proses yang kumulatif
2 Menghambat demineralisasi
6
Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan
tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan
formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u
Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang
hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan
terbentuknya ruangan di dalam kristal
Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah
karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak
akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh
mineral yang baru
Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi
kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam
selama demineralisasi
Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam
daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan
fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada
hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP
yang sangat resisten terhadap disolusi asam
Fluor menghambat demineralisasi
Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif
menghambat demineralisasi daripada fluor yang
tergabung di dalam kristal pada email
Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-
100 ppm tidak memberikan pengaruh pada
solubilitas terhadap asam
Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan
kristal yang baru selama remineralisasi dapat
mengubah solubilitas terhadap asam
Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam
cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah
7
permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat
ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan
menyebabkan mekanisme proteksi yang poten
melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada
gigi
Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan
plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau
produk fluor
Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan
signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga
perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup
3 Meningkatkan remineralisasi
Ketika saliva mengenai plak dan komponen-
komponennya saliva dapat menetralisasi asam
sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan
demineralisasi
Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik
komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali
menyusun gigi Permukaan kristal yang
terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan
bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru
akan terbentuk
Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu
penggantian mineral pada daerah-daerah yang
terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada
email atau dentin (termasuk bagian akar)
Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion
8
kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan
mineral baru
Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang
tidak mengandung karbonat dan komposisinya
memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP
mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki
kelarutan terhadap asam yang rendah
Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti
FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah
daripada CAP
Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk
mencegah dan menghambat terjadinya karies
yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri dalam
bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel
bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga
metabolisme bakteri terhambat
2 Menghambat demineralisasi Fluor yang
diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral
email) dan menyebabkan mekanisme proteksi
9
yang poten melawan disolusi asam pada
permukaan kristal pada gigi sehingga
demineralisasi dapat dihambat
3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan
meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik
ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk
pembentukan mineral baru
C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat
Dipergunakan
Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran
gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)
Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2
Sodium Fluoride NaF
Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi
mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF
Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air
dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan
Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan
yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana
intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari
Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash
anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur
ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini
mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)
Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai
kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu
a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin
b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik
c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan
10
d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai
pengobatan selama satu sri kunjungan
Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama
kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna
gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini
disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan
mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas
Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)
Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg
asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah
diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali
kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan
bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil
timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan
pada kasus rampan karies
Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan
dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi
Stanous fluorideSnF2
Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai
konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2
dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang
dewasa
Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu
1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya
Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain
2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF
3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup besar
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 6: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan
tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan
formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u
Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang
hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan
terbentuknya ruangan di dalam kristal
Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah
karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak
akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh
mineral yang baru
Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi
kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam
selama demineralisasi
Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam
daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan
fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada
hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP
yang sangat resisten terhadap disolusi asam
Fluor menghambat demineralisasi
Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif
menghambat demineralisasi daripada fluor yang
tergabung di dalam kristal pada email
Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-
100 ppm tidak memberikan pengaruh pada
solubilitas terhadap asam
Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan
kristal yang baru selama remineralisasi dapat
mengubah solubilitas terhadap asam
Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam
cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah
7
permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat
ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan
menyebabkan mekanisme proteksi yang poten
melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada
gigi
Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan
plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau
produk fluor
Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan
signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga
perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup
3 Meningkatkan remineralisasi
Ketika saliva mengenai plak dan komponen-
komponennya saliva dapat menetralisasi asam
sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan
demineralisasi
Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik
komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali
menyusun gigi Permukaan kristal yang
terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan
bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru
akan terbentuk
Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu
penggantian mineral pada daerah-daerah yang
terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada
email atau dentin (termasuk bagian akar)
Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion
8
kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan
mineral baru
Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang
tidak mengandung karbonat dan komposisinya
memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP
mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki
kelarutan terhadap asam yang rendah
Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti
FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah
daripada CAP
Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk
mencegah dan menghambat terjadinya karies
yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri dalam
bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel
bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga
metabolisme bakteri terhambat
2 Menghambat demineralisasi Fluor yang
diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral
email) dan menyebabkan mekanisme proteksi
9
yang poten melawan disolusi asam pada
permukaan kristal pada gigi sehingga
demineralisasi dapat dihambat
3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan
meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik
ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk
pembentukan mineral baru
C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat
Dipergunakan
Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran
gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)
Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2
Sodium Fluoride NaF
Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi
mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF
Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air
dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan
Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan
yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana
intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari
Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash
anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur
ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini
mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)
Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai
kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu
a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin
b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik
c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan
10
d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai
pengobatan selama satu sri kunjungan
Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama
kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna
gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini
disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan
mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas
Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)
Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg
asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah
diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali
kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan
bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil
timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan
pada kasus rampan karies
Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan
dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi
Stanous fluorideSnF2
Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai
konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2
dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang
dewasa
Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu
1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya
Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain
2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF
3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup besar
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 7: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/7.jpg)
7
permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat
ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan
menyebabkan mekanisme proteksi yang poten
melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada
gigi
Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan
plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau
produk fluor
Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan
signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga
perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup
3 Meningkatkan remineralisasi
Ketika saliva mengenai plak dan komponen-
komponennya saliva dapat menetralisasi asam
sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan
demineralisasi
Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik
komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali
menyusun gigi Permukaan kristal yang
terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan
bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru
akan terbentuk
Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu
penggantian mineral pada daerah-daerah yang
terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada
email atau dentin (termasuk bagian akar)
Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion
8
kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan
mineral baru
Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang
tidak mengandung karbonat dan komposisinya
memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP
mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki
kelarutan terhadap asam yang rendah
Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti
FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah
daripada CAP
Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk
mencegah dan menghambat terjadinya karies
yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri dalam
bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel
bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga
metabolisme bakteri terhambat
2 Menghambat demineralisasi Fluor yang
diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral
email) dan menyebabkan mekanisme proteksi
9
yang poten melawan disolusi asam pada
permukaan kristal pada gigi sehingga
demineralisasi dapat dihambat
3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan
meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik
ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk
pembentukan mineral baru
C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat
Dipergunakan
Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran
gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)
Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2
Sodium Fluoride NaF
Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi
mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF
Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air
dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan
Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan
yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana
intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari
Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash
anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur
ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini
mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)
Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai
kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu
a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin
b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik
c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan
10
d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai
pengobatan selama satu sri kunjungan
Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama
kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna
gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini
disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan
mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas
Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)
Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg
asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah
diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali
kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan
bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil
timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan
pada kasus rampan karies
Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan
dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi
Stanous fluorideSnF2
Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai
konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2
dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang
dewasa
Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu
1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya
Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain
2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF
3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup besar
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 8: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/8.jpg)
8
kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan
mineral baru
Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang
tidak mengandung karbonat dan komposisinya
memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP
mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki
kelarutan terhadap asam yang rendah
Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti
FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah
daripada CAP
Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk
mencegah dan menghambat terjadinya karies
yaitu
1 Menghambat metabolisme bakteri dalam
bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel
bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga
metabolisme bakteri terhambat
2 Menghambat demineralisasi Fluor yang
diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral
email) dan menyebabkan mekanisme proteksi
9
yang poten melawan disolusi asam pada
permukaan kristal pada gigi sehingga
demineralisasi dapat dihambat
3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan
meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik
ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk
pembentukan mineral baru
C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat
Dipergunakan
Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran
gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)
Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2
Sodium Fluoride NaF
Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi
mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF
Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air
dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan
Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan
yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana
intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari
Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash
anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur
ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini
mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)
Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai
kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu
a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin
b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik
c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan
10
d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai
pengobatan selama satu sri kunjungan
Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama
kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna
gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini
disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan
mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas
Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)
Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg
asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah
diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali
kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan
bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil
timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan
pada kasus rampan karies
Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan
dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi
Stanous fluorideSnF2
Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai
konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2
dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang
dewasa
Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu
1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya
Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain
2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF
3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup besar
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 9: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/9.jpg)
9
yang poten melawan disolusi asam pada
permukaan kristal pada gigi sehingga
demineralisasi dapat dihambat
3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan
meningkatkan remineralisasi dengan
mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik
ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk
pembentukan mineral baru
C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat
Dipergunakan
Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran
gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)
Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2
Sodium Fluoride NaF
Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi
mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF
Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air
dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan
Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan
yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana
intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari
Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash
anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur
ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini
mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)
Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai
kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu
a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin
b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik
c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan
10
d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai
pengobatan selama satu sri kunjungan
Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama
kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna
gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini
disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan
mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas
Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)
Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg
asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah
diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali
kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan
bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil
timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan
pada kasus rampan karies
Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan
dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi
Stanous fluorideSnF2
Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai
konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2
dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang
dewasa
Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu
1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya
Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain
2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF
3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup besar
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 10: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/10.jpg)
10
d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai
pengobatan selama satu sri kunjungan
Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama
kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna
gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini
disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan
mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas
Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)
Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg
asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah
diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali
kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan
bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil
timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan
pada kasus rampan karies
Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan
dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan
pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi
Stanous fluorideSnF2
Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai
konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2
dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang
dewasa
Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu
1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya
Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain
2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF
3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride
dalam air minum cukup besar
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 11: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/11.jpg)
11
4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat
melindungi gigi terhadap karies
Keburukannya yaitu
1) Bau dan rasanya tidak enak
2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi
3) Dapat mengiritasi gingival
4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi
D Dosis Yang Direkomendasikan
Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya
remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk
menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri
Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal
sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk
mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01
ppm
Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang
diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang
terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di
mulut dan prevalensi karies individu tersebut
(Featherstone 2006)
Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi
desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi
permanen memberikan efek baik pada resistensi karies
Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa
fluorosis ringan sampai sedang
Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12
mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi
karies namun tanpa gejala fluorosis
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 12: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/12.jpg)
12
Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan
email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang
kemudian menjadi lebih tua
Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya
cekungan-cekungan pada email
Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa
flouridasi air pada level optimal dapat mencegah
terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis
Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa
aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik
dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak
Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami
oleh setiap individu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah perkembangan karies
Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada
permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan
membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan
mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi
lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam
Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada
gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif
yaitu sekitar 01 ppm
E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal
Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan
dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara
lokal
1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik
Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan
tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 13: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/13.jpg)
13
melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek
topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada
gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang
termasuk pemberian secara sistemik adalah
a Melalui Air Minum (PAM)
Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan
cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak
berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air
minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan
kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan
kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal
tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu
Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan
kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor
dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi
karies sampai 60
Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus
diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu
penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum
dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain
Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia
kurang efektif
Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat
antara lain
1) Mudah didapat dan murah harganya
2) Mudah larut dalam air
3) Mudah melepaskan ion fluor bebas
b Mengkonsumsi Tablet Fluor
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 14: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/14.jpg)
14
Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat
dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun
Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet
fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama
yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya
Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat
pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor
diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun
Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1
tablet hari
Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap
keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum
tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet
fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya
c Obat Tetes Fluor
Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan
vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan
balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan
minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah
fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan
pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4
tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari
untuk anak umur diatas 3 tahun
2 Penggunaan Fluor Secara Lokal
Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email
secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara
lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh
pemberian fluor secara lokal
a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi
Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium
fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 15: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/15.jpg)
15
1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai
untuk setiap hari
2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1
atau 2 atau 4 bulan sekali
Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self
application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui
self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi
dan dapat dilakukan sendiri di rumah
b Mouth Rinsing (kumur-kumur)
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10
cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien
berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3
menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan
waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok
gigi
c Topikal Aplikasi
Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor antara lain
1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan
fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber
cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan
memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan
fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet
2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2
20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis
(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan
diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas
dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu
dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah
dikeringkan
3) Fluor dalam bentuk gel
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 16: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/16.jpg)
16
Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard
sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai
2-3 menit
Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi
biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a Minta anak menggosok giginya
Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan
flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa
makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor
b Isolasi gigi geligi
Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau
bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat
Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut
(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)
atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang
atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan
dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi
yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien
Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak
kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga
mulut anak pada tahap gigi geligi campuran
c Keringkan gigi yang diisolasi
Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara
Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan
larutan atau gel
d Ulaskan larutan gel atau varnish
Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh
pinset oleskan larutan gel varnish pada semua
permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga
agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 17: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/17.jpg)
17
larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan
diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit
merupakan tindakan standar
e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan
gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha
membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah
larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi
jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan
pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan
kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa
fluor
f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut
dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan
agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit
untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan
aproksimal gigi
d Spot Aplication
Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan
perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah
yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF
20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada
larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3
menit
Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada
berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah
Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan
kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini
seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies
kesehatan umum dan kebersihan mulut
Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 18: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/18.jpg)
18
Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()
SitemikTopikal
Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)
1225
900
100012300
2000080000
50-6030-40
30-40
2040-50
40-5040-50
BAB III
KESIMPULAN
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 19: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/19.jpg)
19
Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk
menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau
mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan
fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi
karies gigi
Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa
prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam
pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit
pada enamel menjadi fluor apatit
Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies
Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal
sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses
pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk
kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga
memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu
fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal
hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi
DAFTAR PUSTAKA
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html
![Page 20: FLUOR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/54810d57b4795990048b4602/html5/thumbnails/20.jpg)
20
Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar
ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi
http guna-fluor-untuk-gigi html