fluor

28
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1901 seorang dokter gigi amerika, Dr. F. McKay, yang baru saja pindah dari Pensylvania ke Colorado Spring, menemukan apa yang dinamakan email yang berbintik (motlled enamel) pada gigi kebanyakan pasien. Ia menggambarkannya sebagai email yang d i tandai bintik kecil putih, atau bintik/daerah kuning/coklat, yang tersebar tidak beraturan di seluruh permukaan gigi. Atau seluruh gigi terlihat bagai kertas yang berwarna putih mati seperti warna piring porselen. Baru pada tahun 30an diketahui penyebab timbulnya bintik tersebut adalah kadar fluor air minum yang berlebihan atau lebih dari 2,0 bagian atau 2mg fluor per liter. Keadaan ini juga dihubungkan dengan rendahnya prevalensi karies di daerah itu. Penelitian mengenai hal tersebut dilakukan di Amerika dan Inggris. Istilah fluorosis gigi lalu dipakai dan penelitianpun segera diadakan untuk mengetahui manfaat fluor terhadap gigi. Pada tahun 1942 Dean dkk menerbitkan hasil penelitian epidemologi klasik yang dibuat oleh US Public Health Service. Penelitian dilakukan terhadap anak-anak umur antara 12-14 tahun tinggal di 20

Upload: inayatul-maulana

Post on 05-Dec-2014

533 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: FLUOR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Pada tahun 1901 seorang dokter gigi amerika Dr F McKay yang

baru saja pindah dari Pensylvania ke Colorado Spring menemukan apa

yang dinamakan email yang berbintik (motlled enamel) pada gigi

kebanyakan pasien Ia menggambarkannya sebagai email yang d i tandai

bintik kecil putih atau bintikdaerah kuningcoklat yang tersebar tidak

beraturan di seluruh permukaan gigi Atau seluruh gigi terlihat bagai kertas

yang berwarna putih mati seperti warna piring porselen Baru pada tahun

30an diketahui penyebab timbulnya bintik tersebut adalah kadar fluor air

minum yang berlebihan atau lebih dari 20 bagian atau 2mg fluor per liter

Keadaan ini juga dihubungkan dengan rendahnya prevalensi karies di

daerah itu Penelitian mengenai hal tersebut dilakukan di Amerika dan

Inggris Istilah fluorosis gigi lalu dipakai dan penelitianpun segera

diadakan untuk mengetahui manfaat fluor terhadap gigi

Pada tahun 1942 Dean dkk menerbitkan hasil penelitian

epidemologi klasik yang dibuat oleh US Public Health Service Penelitian

dilakukan terhadap anak-anak umur antara 12-14 tahun tinggal di 20 kota

dan dicari hubungan antara karies yang terjadi dengan kandungan fluor

pada air minum yang digunakan Hasilnya menunjukan bahwa jika kadar

fluor dalam air minum kira-kira satu bagian atau 106F (bagian per sejuta

=1bps) maka ggi penduduk yang berumur panjang di daerah tersebut

mempunyai prevlensi yang terendah tapi tanda-tanda fluorosis

Kesimpulan hasil penelitian tersebut adalah bahwa menurunkan karies

dengan menambah fluor dengan kadar optimal merupakan sesuatu yang

mungkin dilakukan

Berbagai macam konsep tentang mekanisme kerja fluor yang

berkaitan dengan pengaruhnya pada gigi sebelum dan sesudah gigi erupsi

Pemberian fluor yang teratur baik secara sistemik maupun lokal

merupakan hal yang penting diperhatikan dalam mengurangi terjadinya

2

karies oleh karena dapat meningkatkan remineralisasi Namun demikian

jumlah kandungan fluor dalam air minum dan makanan harus

diperhitungkan pada waktu memperkirakan kebutuhan tambahan fluor

karena pemasukan fluor yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis

Pada tahun 1938 Dr Trendly Dean melaporkan bahwa ada hubungan

timbal balik antara konsentrasi fluor dalam air minum dengan prevalensi

karies Penelitian epidemiologis Dean ditandai dengan perlindungan

terhadap karies secara optimum dan terjadinya mottled enamel yang

minimal apabila konsentrasifluor kurang dari 1 ppm

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode

untuk menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara

mekanis atau mengurangi aktivitas kariogenik dengan

bahan kimia tetapi penggunaan fluor yang tepat masih

merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi karies

gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi

percaya bahwa prinsip kerja fluor adalah meningkatkan

resistensi email terhadap asam pada plak gigi yang

dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme

bakteri plak yang dapat memfermentasi karbohidrat

melalui perubahan hidroksi apatit pada enamel menjadi

fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6

(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap

asam sehingga dapat menghambat proses demineralisasi

dan meningkatkan remineralisasi yang merangsang

perbaikan dan penyembuhan lesi karies

3

B Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan

a Memenuhi salah satu tugas mata kuliah obat kedokteran gigi

b Sebagai media pembelajaran menyusun makalah

c Menambah pengetahuan tentang fluor

C Rumusan Masalah

a Bagaimana reaksi fluor terhadap email

b Bagaimana mekanisme dasar fluor

c Apa saja macam-macam obat-obatan larutan fluor yang dapat

dipergunakan

d Bagaimana dosis yang diberikan dalam penggunaan fluor

e Apa yang dimaksud sistemik dan lokal

4

BAB II

PEMBAHASAN

A Pelekatan fluor terhadap email

Penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah

email tersebut sehat atau tidak atu apakah proses etsa atau karies telah

menyababkan lebih porus karena larutnya substansi interprismata

Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan

fluor Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih

banyak dari pada email yang telah matang

Reaksi fluor dengan email

Agar fluor bisa diikat oleh email maka fluor tersebut harus

diletakan dalam bentuk fluor apatit dimana ion hidroksil diganti oleh ion

fluor Fluor yang diperoleh dari cairan jaringan selama periode

pembentukan gigi dan dari saliva serta air minum pada periode paska

erupsi diikat email dalam bentuk ini Akan tetapi karena rendahnya

konserntarasi fluor dalam media ini maka dibutuhkan waktu lama untuk

memperoleh akumulasi fluor apatit yang cukup pada email Oleh karena

itu tujuan topikal aplikasi fluor adalah untuk membentuk fluor apatit

dalam jumlah yang cukup dalam waktu yang tidak lama Hal ini akan

sukar dicapai karena ada dua reaksi berbeda yang diperkirakan akan terjadi

antara email dan fluor dalam larutan dan terkandung dalam kadar fluornya

Setelah berkonyak dengan konsentrasi fluor yang relative rendah

misalnya dibawah 75bps hidroksi apatit akan berubah menjadi fluor apatit

C10(PO4)6(OH)2 + 2F C10(PO4)6F2+2OH

5

Dari larutan yang mengandung kosentrasi fluor yang lebih tinggi

akan diserap F yang lebih banyak pula Tetapi tidak seluruhnya dari fluor

ini dibentuk menjadi fluor apatit Sebagian ion fluor akan diserap kedalam

permukaan kristal tapi sisinya akan bergabung dengan ion kalsium dari

kisi-kisi untuk membentuk kalsiym fluoride (CaF2) membebaskan ion

phosfate dan sebagian menguraikan kisi-kisi dalam proses

C10(PO4)6(OH)2 + 20F 10CaF2+2OH

Karena CaF2 dapat larut sedikit dalam air kebanyakan zat ini akan

larut dan hilang dalm beberapa jam setelah terapi tetapi sejumlah tertentu

memang dapat diikat oleh email Disamping itu tidak mustahil fluor apatit

mengedap kembali Apabila setelah terapi fluor email ditutup dengan

ulasan pernis fluor yang akan diikat oleh email lebih banyak

B Mekanisme Aksi Dasar Fluor

Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri

Fluor yang terionisasi (F-) tidak dapat menembus

dinding dan membran bakteri tetapi dapat masuk

ke sel bakteri kariogenik dalam bentuk HF

Ketika pH plak turun akibat bakteri yang

menghasilkan asam ion hydrogen akan berikatan

dengan fluor dalam plak membentuk HF yang dapat

berdifusi secara cepat ke dalam sel bakteri

Di dalam sel bakteri HF akan terurai menjadi H+ dan

F- H+ akan membuat sel menjadi asam dan F- akan

mengganggu aktivitas enzim bakteri Contohnya fluor

menghambat enolase (enzim yang dibutuhkan

bakteri untuk metabolisme karbohidrat)

Terperangkapnya fluor di dalam sel merupakan

proses yang kumulatif

2 Menghambat demineralisasi

6

Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan

tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan

formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u

Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang

hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan

terbentuknya ruangan di dalam kristal

Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah

karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak

akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh

mineral yang baru

Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi

kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam

selama demineralisasi

Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam

daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan

fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada

hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP

yang sangat resisten terhadap disolusi asam

Fluor menghambat demineralisasi

Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif

menghambat demineralisasi daripada fluor yang

tergabung di dalam kristal pada email

Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-

100 ppm tidak memberikan pengaruh pada

solubilitas terhadap asam

Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan

kristal yang baru selama remineralisasi dapat

mengubah solubilitas terhadap asam

Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam

cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah

7

permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat

ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan

menyebabkan mekanisme proteksi yang poten

melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada

gigi

Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan

plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau

produk fluor

Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan

signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga

perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup

3 Meningkatkan remineralisasi

Ketika saliva mengenai plak dan komponen-

komponennya saliva dapat menetralisasi asam

sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan

demineralisasi

Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik

komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali

menyusun gigi Permukaan kristal yang

terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan

bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru

akan terbentuk

Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu

penggantian mineral pada daerah-daerah yang

terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada

email atau dentin (termasuk bagian akar)

Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion

8

kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan

mineral baru

Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang

tidak mengandung karbonat dan komposisinya

memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP

mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki

kelarutan terhadap asam yang rendah

Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti

FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah

daripada CAP

Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk

mencegah dan menghambat terjadinya karies

yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri dalam

bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel

bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga

metabolisme bakteri terhambat

2 Menghambat demineralisasi Fluor yang

diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral

email) dan menyebabkan mekanisme proteksi

9

yang poten melawan disolusi asam pada

permukaan kristal pada gigi sehingga

demineralisasi dapat dihambat

3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan

meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik

ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk

pembentukan mineral baru

C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat

Dipergunakan

Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran

gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)

Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2

Sodium Fluoride NaF

Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi

mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF

Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air

dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan

Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan

yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana

intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari

Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash

anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur

ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini

mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)

Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai

kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu

a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin

b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik

c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan

10

d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai

pengobatan selama satu sri kunjungan

Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama

kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna

gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini

disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan

mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas

Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg

asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah

diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali

kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan

bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil

timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan

pada kasus rampan karies

Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan

dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan

pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi

Stanous fluorideSnF2

Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai

konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2

dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang

dewasa

Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu

1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya

Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain

2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF

3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride

dalam air minum cukup besar

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 2: FLUOR

2

karies oleh karena dapat meningkatkan remineralisasi Namun demikian

jumlah kandungan fluor dalam air minum dan makanan harus

diperhitungkan pada waktu memperkirakan kebutuhan tambahan fluor

karena pemasukan fluor yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis

Pada tahun 1938 Dr Trendly Dean melaporkan bahwa ada hubungan

timbal balik antara konsentrasi fluor dalam air minum dengan prevalensi

karies Penelitian epidemiologis Dean ditandai dengan perlindungan

terhadap karies secara optimum dan terjadinya mottled enamel yang

minimal apabila konsentrasifluor kurang dari 1 ppm

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode

untuk menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara

mekanis atau mengurangi aktivitas kariogenik dengan

bahan kimia tetapi penggunaan fluor yang tepat masih

merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi karies

gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi

percaya bahwa prinsip kerja fluor adalah meningkatkan

resistensi email terhadap asam pada plak gigi yang

dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme

bakteri plak yang dapat memfermentasi karbohidrat

melalui perubahan hidroksi apatit pada enamel menjadi

fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6

(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap

asam sehingga dapat menghambat proses demineralisasi

dan meningkatkan remineralisasi yang merangsang

perbaikan dan penyembuhan lesi karies

3

B Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan

a Memenuhi salah satu tugas mata kuliah obat kedokteran gigi

b Sebagai media pembelajaran menyusun makalah

c Menambah pengetahuan tentang fluor

C Rumusan Masalah

a Bagaimana reaksi fluor terhadap email

b Bagaimana mekanisme dasar fluor

c Apa saja macam-macam obat-obatan larutan fluor yang dapat

dipergunakan

d Bagaimana dosis yang diberikan dalam penggunaan fluor

e Apa yang dimaksud sistemik dan lokal

4

BAB II

PEMBAHASAN

A Pelekatan fluor terhadap email

Penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah

email tersebut sehat atau tidak atu apakah proses etsa atau karies telah

menyababkan lebih porus karena larutnya substansi interprismata

Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan

fluor Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih

banyak dari pada email yang telah matang

Reaksi fluor dengan email

Agar fluor bisa diikat oleh email maka fluor tersebut harus

diletakan dalam bentuk fluor apatit dimana ion hidroksil diganti oleh ion

fluor Fluor yang diperoleh dari cairan jaringan selama periode

pembentukan gigi dan dari saliva serta air minum pada periode paska

erupsi diikat email dalam bentuk ini Akan tetapi karena rendahnya

konserntarasi fluor dalam media ini maka dibutuhkan waktu lama untuk

memperoleh akumulasi fluor apatit yang cukup pada email Oleh karena

itu tujuan topikal aplikasi fluor adalah untuk membentuk fluor apatit

dalam jumlah yang cukup dalam waktu yang tidak lama Hal ini akan

sukar dicapai karena ada dua reaksi berbeda yang diperkirakan akan terjadi

antara email dan fluor dalam larutan dan terkandung dalam kadar fluornya

Setelah berkonyak dengan konsentrasi fluor yang relative rendah

misalnya dibawah 75bps hidroksi apatit akan berubah menjadi fluor apatit

C10(PO4)6(OH)2 + 2F C10(PO4)6F2+2OH

5

Dari larutan yang mengandung kosentrasi fluor yang lebih tinggi

akan diserap F yang lebih banyak pula Tetapi tidak seluruhnya dari fluor

ini dibentuk menjadi fluor apatit Sebagian ion fluor akan diserap kedalam

permukaan kristal tapi sisinya akan bergabung dengan ion kalsium dari

kisi-kisi untuk membentuk kalsiym fluoride (CaF2) membebaskan ion

phosfate dan sebagian menguraikan kisi-kisi dalam proses

C10(PO4)6(OH)2 + 20F 10CaF2+2OH

Karena CaF2 dapat larut sedikit dalam air kebanyakan zat ini akan

larut dan hilang dalm beberapa jam setelah terapi tetapi sejumlah tertentu

memang dapat diikat oleh email Disamping itu tidak mustahil fluor apatit

mengedap kembali Apabila setelah terapi fluor email ditutup dengan

ulasan pernis fluor yang akan diikat oleh email lebih banyak

B Mekanisme Aksi Dasar Fluor

Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri

Fluor yang terionisasi (F-) tidak dapat menembus

dinding dan membran bakteri tetapi dapat masuk

ke sel bakteri kariogenik dalam bentuk HF

Ketika pH plak turun akibat bakteri yang

menghasilkan asam ion hydrogen akan berikatan

dengan fluor dalam plak membentuk HF yang dapat

berdifusi secara cepat ke dalam sel bakteri

Di dalam sel bakteri HF akan terurai menjadi H+ dan

F- H+ akan membuat sel menjadi asam dan F- akan

mengganggu aktivitas enzim bakteri Contohnya fluor

menghambat enolase (enzim yang dibutuhkan

bakteri untuk metabolisme karbohidrat)

Terperangkapnya fluor di dalam sel merupakan

proses yang kumulatif

2 Menghambat demineralisasi

6

Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan

tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan

formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u

Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang

hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan

terbentuknya ruangan di dalam kristal

Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah

karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak

akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh

mineral yang baru

Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi

kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam

selama demineralisasi

Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam

daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan

fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada

hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP

yang sangat resisten terhadap disolusi asam

Fluor menghambat demineralisasi

Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif

menghambat demineralisasi daripada fluor yang

tergabung di dalam kristal pada email

Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-

100 ppm tidak memberikan pengaruh pada

solubilitas terhadap asam

Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan

kristal yang baru selama remineralisasi dapat

mengubah solubilitas terhadap asam

Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam

cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah

7

permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat

ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan

menyebabkan mekanisme proteksi yang poten

melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada

gigi

Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan

plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau

produk fluor

Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan

signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga

perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup

3 Meningkatkan remineralisasi

Ketika saliva mengenai plak dan komponen-

komponennya saliva dapat menetralisasi asam

sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan

demineralisasi

Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik

komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali

menyusun gigi Permukaan kristal yang

terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan

bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru

akan terbentuk

Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu

penggantian mineral pada daerah-daerah yang

terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada

email atau dentin (termasuk bagian akar)

Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion

8

kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan

mineral baru

Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang

tidak mengandung karbonat dan komposisinya

memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP

mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki

kelarutan terhadap asam yang rendah

Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti

FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah

daripada CAP

Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk

mencegah dan menghambat terjadinya karies

yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri dalam

bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel

bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga

metabolisme bakteri terhambat

2 Menghambat demineralisasi Fluor yang

diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral

email) dan menyebabkan mekanisme proteksi

9

yang poten melawan disolusi asam pada

permukaan kristal pada gigi sehingga

demineralisasi dapat dihambat

3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan

meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik

ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk

pembentukan mineral baru

C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat

Dipergunakan

Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran

gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)

Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2

Sodium Fluoride NaF

Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi

mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF

Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air

dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan

Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan

yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana

intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari

Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash

anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur

ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini

mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)

Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai

kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu

a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin

b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik

c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan

10

d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai

pengobatan selama satu sri kunjungan

Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama

kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna

gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini

disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan

mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas

Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg

asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah

diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali

kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan

bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil

timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan

pada kasus rampan karies

Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan

dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan

pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi

Stanous fluorideSnF2

Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai

konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2

dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang

dewasa

Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu

1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya

Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain

2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF

3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride

dalam air minum cukup besar

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 3: FLUOR

3

B Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan

a Memenuhi salah satu tugas mata kuliah obat kedokteran gigi

b Sebagai media pembelajaran menyusun makalah

c Menambah pengetahuan tentang fluor

C Rumusan Masalah

a Bagaimana reaksi fluor terhadap email

b Bagaimana mekanisme dasar fluor

c Apa saja macam-macam obat-obatan larutan fluor yang dapat

dipergunakan

d Bagaimana dosis yang diberikan dalam penggunaan fluor

e Apa yang dimaksud sistemik dan lokal

4

BAB II

PEMBAHASAN

A Pelekatan fluor terhadap email

Penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah

email tersebut sehat atau tidak atu apakah proses etsa atau karies telah

menyababkan lebih porus karena larutnya substansi interprismata

Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan

fluor Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih

banyak dari pada email yang telah matang

Reaksi fluor dengan email

Agar fluor bisa diikat oleh email maka fluor tersebut harus

diletakan dalam bentuk fluor apatit dimana ion hidroksil diganti oleh ion

fluor Fluor yang diperoleh dari cairan jaringan selama periode

pembentukan gigi dan dari saliva serta air minum pada periode paska

erupsi diikat email dalam bentuk ini Akan tetapi karena rendahnya

konserntarasi fluor dalam media ini maka dibutuhkan waktu lama untuk

memperoleh akumulasi fluor apatit yang cukup pada email Oleh karena

itu tujuan topikal aplikasi fluor adalah untuk membentuk fluor apatit

dalam jumlah yang cukup dalam waktu yang tidak lama Hal ini akan

sukar dicapai karena ada dua reaksi berbeda yang diperkirakan akan terjadi

antara email dan fluor dalam larutan dan terkandung dalam kadar fluornya

Setelah berkonyak dengan konsentrasi fluor yang relative rendah

misalnya dibawah 75bps hidroksi apatit akan berubah menjadi fluor apatit

C10(PO4)6(OH)2 + 2F C10(PO4)6F2+2OH

5

Dari larutan yang mengandung kosentrasi fluor yang lebih tinggi

akan diserap F yang lebih banyak pula Tetapi tidak seluruhnya dari fluor

ini dibentuk menjadi fluor apatit Sebagian ion fluor akan diserap kedalam

permukaan kristal tapi sisinya akan bergabung dengan ion kalsium dari

kisi-kisi untuk membentuk kalsiym fluoride (CaF2) membebaskan ion

phosfate dan sebagian menguraikan kisi-kisi dalam proses

C10(PO4)6(OH)2 + 20F 10CaF2+2OH

Karena CaF2 dapat larut sedikit dalam air kebanyakan zat ini akan

larut dan hilang dalm beberapa jam setelah terapi tetapi sejumlah tertentu

memang dapat diikat oleh email Disamping itu tidak mustahil fluor apatit

mengedap kembali Apabila setelah terapi fluor email ditutup dengan

ulasan pernis fluor yang akan diikat oleh email lebih banyak

B Mekanisme Aksi Dasar Fluor

Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri

Fluor yang terionisasi (F-) tidak dapat menembus

dinding dan membran bakteri tetapi dapat masuk

ke sel bakteri kariogenik dalam bentuk HF

Ketika pH plak turun akibat bakteri yang

menghasilkan asam ion hydrogen akan berikatan

dengan fluor dalam plak membentuk HF yang dapat

berdifusi secara cepat ke dalam sel bakteri

Di dalam sel bakteri HF akan terurai menjadi H+ dan

F- H+ akan membuat sel menjadi asam dan F- akan

mengganggu aktivitas enzim bakteri Contohnya fluor

menghambat enolase (enzim yang dibutuhkan

bakteri untuk metabolisme karbohidrat)

Terperangkapnya fluor di dalam sel merupakan

proses yang kumulatif

2 Menghambat demineralisasi

6

Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan

tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan

formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u

Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang

hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan

terbentuknya ruangan di dalam kristal

Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah

karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak

akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh

mineral yang baru

Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi

kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam

selama demineralisasi

Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam

daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan

fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada

hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP

yang sangat resisten terhadap disolusi asam

Fluor menghambat demineralisasi

Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif

menghambat demineralisasi daripada fluor yang

tergabung di dalam kristal pada email

Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-

100 ppm tidak memberikan pengaruh pada

solubilitas terhadap asam

Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan

kristal yang baru selama remineralisasi dapat

mengubah solubilitas terhadap asam

Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam

cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah

7

permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat

ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan

menyebabkan mekanisme proteksi yang poten

melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada

gigi

Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan

plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau

produk fluor

Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan

signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga

perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup

3 Meningkatkan remineralisasi

Ketika saliva mengenai plak dan komponen-

komponennya saliva dapat menetralisasi asam

sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan

demineralisasi

Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik

komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali

menyusun gigi Permukaan kristal yang

terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan

bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru

akan terbentuk

Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu

penggantian mineral pada daerah-daerah yang

terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada

email atau dentin (termasuk bagian akar)

Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion

8

kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan

mineral baru

Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang

tidak mengandung karbonat dan komposisinya

memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP

mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki

kelarutan terhadap asam yang rendah

Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti

FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah

daripada CAP

Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk

mencegah dan menghambat terjadinya karies

yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri dalam

bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel

bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga

metabolisme bakteri terhambat

2 Menghambat demineralisasi Fluor yang

diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral

email) dan menyebabkan mekanisme proteksi

9

yang poten melawan disolusi asam pada

permukaan kristal pada gigi sehingga

demineralisasi dapat dihambat

3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan

meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik

ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk

pembentukan mineral baru

C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat

Dipergunakan

Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran

gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)

Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2

Sodium Fluoride NaF

Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi

mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF

Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air

dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan

Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan

yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana

intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari

Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash

anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur

ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini

mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)

Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai

kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu

a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin

b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik

c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan

10

d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai

pengobatan selama satu sri kunjungan

Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama

kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna

gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini

disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan

mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas

Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg

asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah

diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali

kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan

bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil

timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan

pada kasus rampan karies

Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan

dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan

pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi

Stanous fluorideSnF2

Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai

konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2

dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang

dewasa

Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu

1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya

Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain

2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF

3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride

dalam air minum cukup besar

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 4: FLUOR

4

BAB II

PEMBAHASAN

A Pelekatan fluor terhadap email

Penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah

email tersebut sehat atau tidak atu apakah proses etsa atau karies telah

menyababkan lebih porus karena larutnya substansi interprismata

Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan

fluor Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih

banyak dari pada email yang telah matang

Reaksi fluor dengan email

Agar fluor bisa diikat oleh email maka fluor tersebut harus

diletakan dalam bentuk fluor apatit dimana ion hidroksil diganti oleh ion

fluor Fluor yang diperoleh dari cairan jaringan selama periode

pembentukan gigi dan dari saliva serta air minum pada periode paska

erupsi diikat email dalam bentuk ini Akan tetapi karena rendahnya

konserntarasi fluor dalam media ini maka dibutuhkan waktu lama untuk

memperoleh akumulasi fluor apatit yang cukup pada email Oleh karena

itu tujuan topikal aplikasi fluor adalah untuk membentuk fluor apatit

dalam jumlah yang cukup dalam waktu yang tidak lama Hal ini akan

sukar dicapai karena ada dua reaksi berbeda yang diperkirakan akan terjadi

antara email dan fluor dalam larutan dan terkandung dalam kadar fluornya

Setelah berkonyak dengan konsentrasi fluor yang relative rendah

misalnya dibawah 75bps hidroksi apatit akan berubah menjadi fluor apatit

C10(PO4)6(OH)2 + 2F C10(PO4)6F2+2OH

5

Dari larutan yang mengandung kosentrasi fluor yang lebih tinggi

akan diserap F yang lebih banyak pula Tetapi tidak seluruhnya dari fluor

ini dibentuk menjadi fluor apatit Sebagian ion fluor akan diserap kedalam

permukaan kristal tapi sisinya akan bergabung dengan ion kalsium dari

kisi-kisi untuk membentuk kalsiym fluoride (CaF2) membebaskan ion

phosfate dan sebagian menguraikan kisi-kisi dalam proses

C10(PO4)6(OH)2 + 20F 10CaF2+2OH

Karena CaF2 dapat larut sedikit dalam air kebanyakan zat ini akan

larut dan hilang dalm beberapa jam setelah terapi tetapi sejumlah tertentu

memang dapat diikat oleh email Disamping itu tidak mustahil fluor apatit

mengedap kembali Apabila setelah terapi fluor email ditutup dengan

ulasan pernis fluor yang akan diikat oleh email lebih banyak

B Mekanisme Aksi Dasar Fluor

Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri

Fluor yang terionisasi (F-) tidak dapat menembus

dinding dan membran bakteri tetapi dapat masuk

ke sel bakteri kariogenik dalam bentuk HF

Ketika pH plak turun akibat bakteri yang

menghasilkan asam ion hydrogen akan berikatan

dengan fluor dalam plak membentuk HF yang dapat

berdifusi secara cepat ke dalam sel bakteri

Di dalam sel bakteri HF akan terurai menjadi H+ dan

F- H+ akan membuat sel menjadi asam dan F- akan

mengganggu aktivitas enzim bakteri Contohnya fluor

menghambat enolase (enzim yang dibutuhkan

bakteri untuk metabolisme karbohidrat)

Terperangkapnya fluor di dalam sel merupakan

proses yang kumulatif

2 Menghambat demineralisasi

6

Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan

tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan

formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u

Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang

hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan

terbentuknya ruangan di dalam kristal

Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah

karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak

akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh

mineral yang baru

Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi

kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam

selama demineralisasi

Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam

daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan

fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada

hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP

yang sangat resisten terhadap disolusi asam

Fluor menghambat demineralisasi

Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif

menghambat demineralisasi daripada fluor yang

tergabung di dalam kristal pada email

Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-

100 ppm tidak memberikan pengaruh pada

solubilitas terhadap asam

Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan

kristal yang baru selama remineralisasi dapat

mengubah solubilitas terhadap asam

Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam

cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah

7

permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat

ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan

menyebabkan mekanisme proteksi yang poten

melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada

gigi

Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan

plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau

produk fluor

Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan

signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga

perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup

3 Meningkatkan remineralisasi

Ketika saliva mengenai plak dan komponen-

komponennya saliva dapat menetralisasi asam

sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan

demineralisasi

Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik

komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali

menyusun gigi Permukaan kristal yang

terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan

bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru

akan terbentuk

Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu

penggantian mineral pada daerah-daerah yang

terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada

email atau dentin (termasuk bagian akar)

Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion

8

kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan

mineral baru

Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang

tidak mengandung karbonat dan komposisinya

memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP

mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki

kelarutan terhadap asam yang rendah

Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti

FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah

daripada CAP

Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk

mencegah dan menghambat terjadinya karies

yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri dalam

bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel

bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga

metabolisme bakteri terhambat

2 Menghambat demineralisasi Fluor yang

diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral

email) dan menyebabkan mekanisme proteksi

9

yang poten melawan disolusi asam pada

permukaan kristal pada gigi sehingga

demineralisasi dapat dihambat

3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan

meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik

ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk

pembentukan mineral baru

C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat

Dipergunakan

Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran

gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)

Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2

Sodium Fluoride NaF

Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi

mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF

Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air

dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan

Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan

yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana

intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari

Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash

anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur

ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini

mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)

Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai

kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu

a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin

b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik

c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan

10

d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai

pengobatan selama satu sri kunjungan

Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama

kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna

gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini

disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan

mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas

Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg

asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah

diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali

kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan

bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil

timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan

pada kasus rampan karies

Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan

dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan

pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi

Stanous fluorideSnF2

Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai

konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2

dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang

dewasa

Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu

1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya

Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain

2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF

3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride

dalam air minum cukup besar

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 5: FLUOR

5

Dari larutan yang mengandung kosentrasi fluor yang lebih tinggi

akan diserap F yang lebih banyak pula Tetapi tidak seluruhnya dari fluor

ini dibentuk menjadi fluor apatit Sebagian ion fluor akan diserap kedalam

permukaan kristal tapi sisinya akan bergabung dengan ion kalsium dari

kisi-kisi untuk membentuk kalsiym fluoride (CaF2) membebaskan ion

phosfate dan sebagian menguraikan kisi-kisi dalam proses

C10(PO4)6(OH)2 + 20F 10CaF2+2OH

Karena CaF2 dapat larut sedikit dalam air kebanyakan zat ini akan

larut dan hilang dalm beberapa jam setelah terapi tetapi sejumlah tertentu

memang dapat diikat oleh email Disamping itu tidak mustahil fluor apatit

mengedap kembali Apabila setelah terapi fluor email ditutup dengan

ulasan pernis fluor yang akan diikat oleh email lebih banyak

B Mekanisme Aksi Dasar Fluor

Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri

Fluor yang terionisasi (F-) tidak dapat menembus

dinding dan membran bakteri tetapi dapat masuk

ke sel bakteri kariogenik dalam bentuk HF

Ketika pH plak turun akibat bakteri yang

menghasilkan asam ion hydrogen akan berikatan

dengan fluor dalam plak membentuk HF yang dapat

berdifusi secara cepat ke dalam sel bakteri

Di dalam sel bakteri HF akan terurai menjadi H+ dan

F- H+ akan membuat sel menjadi asam dan F- akan

mengganggu aktivitas enzim bakteri Contohnya fluor

menghambat enolase (enzim yang dibutuhkan

bakteri untuk metabolisme karbohidrat)

Terperangkapnya fluor di dalam sel merupakan

proses yang kumulatif

2 Menghambat demineralisasi

6

Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan

tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan

formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u

Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang

hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan

terbentuknya ruangan di dalam kristal

Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah

karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak

akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh

mineral yang baru

Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi

kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam

selama demineralisasi

Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam

daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan

fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada

hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP

yang sangat resisten terhadap disolusi asam

Fluor menghambat demineralisasi

Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif

menghambat demineralisasi daripada fluor yang

tergabung di dalam kristal pada email

Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-

100 ppm tidak memberikan pengaruh pada

solubilitas terhadap asam

Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan

kristal yang baru selama remineralisasi dapat

mengubah solubilitas terhadap asam

Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam

cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah

7

permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat

ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan

menyebabkan mekanisme proteksi yang poten

melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada

gigi

Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan

plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau

produk fluor

Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan

signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga

perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup

3 Meningkatkan remineralisasi

Ketika saliva mengenai plak dan komponen-

komponennya saliva dapat menetralisasi asam

sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan

demineralisasi

Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik

komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali

menyusun gigi Permukaan kristal yang

terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan

bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru

akan terbentuk

Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu

penggantian mineral pada daerah-daerah yang

terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada

email atau dentin (termasuk bagian akar)

Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion

8

kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan

mineral baru

Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang

tidak mengandung karbonat dan komposisinya

memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP

mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki

kelarutan terhadap asam yang rendah

Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti

FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah

daripada CAP

Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk

mencegah dan menghambat terjadinya karies

yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri dalam

bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel

bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga

metabolisme bakteri terhambat

2 Menghambat demineralisasi Fluor yang

diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral

email) dan menyebabkan mekanisme proteksi

9

yang poten melawan disolusi asam pada

permukaan kristal pada gigi sehingga

demineralisasi dapat dihambat

3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan

meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik

ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk

pembentukan mineral baru

C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat

Dipergunakan

Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran

gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)

Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2

Sodium Fluoride NaF

Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi

mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF

Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air

dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan

Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan

yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana

intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari

Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash

anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur

ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini

mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)

Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai

kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu

a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin

b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik

c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan

10

d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai

pengobatan selama satu sri kunjungan

Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama

kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna

gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini

disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan

mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas

Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg

asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah

diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali

kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan

bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil

timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan

pada kasus rampan karies

Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan

dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan

pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi

Stanous fluorideSnF2

Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai

konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2

dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang

dewasa

Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu

1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya

Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain

2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF

3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride

dalam air minum cukup besar

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 6: FLUOR

6

Mineral di dalam gigi (email sementum dentin) dan

tulang adalah karbonat hidroksiapatit dengan

formula Ca10-x(Na)x(PO4)6-y(CO3)z(OH)2-u(F)u

Pada saat perkembangan gigi mineral pertama yang

hilang adalah karbonat (CO3) yang menyebabkan

terbentuknya ruangan di dalam kristal

Saat demineralisasi mineral yang hilang adalah

karbonat tetapi selama remineralisasi karbonat tidak

akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh

mineral yang baru

Pada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi

kaya karbonat akan lebih rentan terhadap asam

selama demineralisasi

Karbonat hidroksiapatit (CAP) lebih larut dalam asam

daripada hidroksiapatit (HAP= Ca10(PO4)6(OH)2) dan

fluorapatit (FAP= Ca10(PO4)6F2) dimana ion OH- pada

hidroksiapatit digantikan oleh F- menghasilkan FAP

yang sangat resisten terhadap disolusi asam

Fluor menghambat demineralisasi

Fluor yang menyelubungi kristal CAP lebih efektif

menghambat demineralisasi daripada fluor yang

tergabung di dalam kristal pada email

Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 20-

100 ppm tidak memberikan pengaruh pada

solubilitas terhadap asam

Namun Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan

kristal yang baru selama remineralisasi dapat

mengubah solubilitas terhadap asam

Pada saat bakteri menghasilkan asam fluor dalam

cairan plak akan masuk bersama asam ke bawah

7

permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat

ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan

menyebabkan mekanisme proteksi yang poten

melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada

gigi

Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan

plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau

produk fluor

Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan

signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga

perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup

3 Meningkatkan remineralisasi

Ketika saliva mengenai plak dan komponen-

komponennya saliva dapat menetralisasi asam

sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan

demineralisasi

Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik

komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali

menyusun gigi Permukaan kristal yang

terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan

bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru

akan terbentuk

Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu

penggantian mineral pada daerah-daerah yang

terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada

email atau dentin (termasuk bagian akar)

Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion

8

kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan

mineral baru

Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang

tidak mengandung karbonat dan komposisinya

memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP

mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki

kelarutan terhadap asam yang rendah

Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti

FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah

daripada CAP

Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk

mencegah dan menghambat terjadinya karies

yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri dalam

bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel

bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga

metabolisme bakteri terhambat

2 Menghambat demineralisasi Fluor yang

diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral

email) dan menyebabkan mekanisme proteksi

9

yang poten melawan disolusi asam pada

permukaan kristal pada gigi sehingga

demineralisasi dapat dihambat

3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan

meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik

ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk

pembentukan mineral baru

C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat

Dipergunakan

Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran

gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)

Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2

Sodium Fluoride NaF

Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi

mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF

Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air

dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan

Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan

yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana

intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari

Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash

anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur

ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini

mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)

Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai

kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu

a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin

b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik

c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan

10

d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai

pengobatan selama satu sri kunjungan

Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama

kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna

gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini

disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan

mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas

Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg

asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah

diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali

kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan

bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil

timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan

pada kasus rampan karies

Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan

dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan

pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi

Stanous fluorideSnF2

Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai

konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2

dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang

dewasa

Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu

1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya

Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain

2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF

3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride

dalam air minum cukup besar

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 7: FLUOR

7

permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat

ke permukaan Kristal CAP (mineral email) dan

menyebabkan mekanisme proteksi yang poten

melawan disolusi asam pada permukaan kristal pada

gigi

Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan

plak melalui aplikasi topikal seperti air minum atau

produk fluor

Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan

signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga

perlu diberikan fluor terus-menerus sepanjang hidup

3 Meningkatkan remineralisasi

Ketika saliva mengenai plak dan komponen-

komponennya saliva dapat menetralisasi asam

sehingga menaikkan pH yang akan menghentikan

demineralisasi

Saliva bersama kalsium dan fosfat akan menarik

komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali

menyusun gigi Permukaan kristal yang

terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan

bertindak sebagai lsquonukleatorrsquodan permukaan baru

akan terbentuk

Proses tersebut disebut remineralisasi yaitu

penggantian mineral pada daerah-daerah yang

terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada

email atau dentin (termasuk bagian akar)

Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion

8

kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan

mineral baru

Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang

tidak mengandung karbonat dan komposisinya

memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP

mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki

kelarutan terhadap asam yang rendah

Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti

FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah

daripada CAP

Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk

mencegah dan menghambat terjadinya karies

yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri dalam

bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel

bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga

metabolisme bakteri terhambat

2 Menghambat demineralisasi Fluor yang

diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral

email) dan menyebabkan mekanisme proteksi

9

yang poten melawan disolusi asam pada

permukaan kristal pada gigi sehingga

demineralisasi dapat dihambat

3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan

meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik

ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk

pembentukan mineral baru

C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat

Dipergunakan

Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran

gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)

Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2

Sodium Fluoride NaF

Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi

mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF

Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air

dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan

Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan

yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana

intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari

Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash

anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur

ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini

mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)

Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai

kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu

a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin

b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik

c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan

10

d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai

pengobatan selama satu sri kunjungan

Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama

kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna

gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini

disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan

mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas

Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg

asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah

diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali

kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan

bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil

timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan

pada kasus rampan karies

Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan

dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan

pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi

Stanous fluorideSnF2

Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai

konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2

dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang

dewasa

Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu

1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya

Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain

2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF

3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride

dalam air minum cukup besar

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 8: FLUOR

8

kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan

mineral baru

Mineral yang baru terbentuk disebut veneer yang

tidak mengandung karbonat dan komposisinya

memiliki kemiripan antara HAP dan FAP FAP

mengandung sekitar 30000 ppm fluor dan memiliki

kelarutan terhadap asam yang rendah

Mineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti

FAP yang kelarutan dalam asam lebih rendah

daripada CAP

Ada 3 mekanisme aksi mendasar untuk

mencegah dan menghambat terjadinya karies

yaitu

1 Menghambat metabolisme bakteri dalam

bentuk HF fluor dapat menembus dinding sel

bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga

metabolisme bakteri terhambat

2 Menghambat demineralisasi Fluor yang

diadsorpsi ke permukaan kristal CAP (mineral

email) dan menyebabkan mekanisme proteksi

9

yang poten melawan disolusi asam pada

permukaan kristal pada gigi sehingga

demineralisasi dapat dihambat

3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan

meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik

ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk

pembentukan mineral baru

C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat

Dipergunakan

Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran

gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)

Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2

Sodium Fluoride NaF

Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi

mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF

Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air

dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan

Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan

yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana

intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari

Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash

anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur

ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini

mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)

Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai

kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu

a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin

b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik

c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan

10

d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai

pengobatan selama satu sri kunjungan

Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama

kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna

gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini

disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan

mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas

Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg

asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah

diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali

kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan

bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil

timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan

pada kasus rampan karies

Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan

dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan

pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi

Stanous fluorideSnF2

Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai

konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2

dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang

dewasa

Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu

1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya

Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain

2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF

3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride

dalam air minum cukup besar

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 9: FLUOR

9

yang poten melawan disolusi asam pada

permukaan kristal pada gigi sehingga

demineralisasi dapat dihambat

3 Meningkatkan remineralisasi Fluor akan

meningkatkan remineralisasi dengan

mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik

ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk

pembentukan mineral baru

C Macam-macam Obat-obatan Larutan Fluor yang dapat

Dipergunakan

Larutan atau obat-obatan fluor yang dipakai di bidang kedokteran

gigi untuk mencegah karies adalah (1) Sodium FluorideNaF (2)

Acidulated-phospat-fluorideFl3 (APF) dan (3) Stanous Fluoride SnF2

Sodium Fluoride NaF

Menurut Knutson dalam penyelidikannya dengan topical aplikasi

mempergunakan larutan fluor dalam bebtuk sodium fluoride NaF

Dimana sodium fluoride ini digunakan dalam bentuk larutan dengan air

dengan konsentrasi 2 2 mg NaF dalam 100 mg larutan

Topikal aplikasi dengan NaF 2 mempunyai satu seri perawatan

yang terdiri dari 4 kali kunjungan topical aplikasi dengan fluor dimana

intervaljangka waktunya dari kunjungan 123 dan 4 adalah 2-7 hari

Topikal aplikasi pada jenis perawatan ini dianjurkan diberikan pada anak ndash

anak umur 3 tahun 7 tahun 10tahun dan 13 tahun Mengapa pada umur

ini perlu diberikan topikal aplikasi Topikal aplikasi dengan cara ini

mempunyai efek profilaksis (tindakan pencegahan)

Pemakaian topikal aplikasi dengan larutan Naf ini mempunyai

kekurangan maupun kebaikannya masing-masing Kebaikannya yaitu

a Rasanya cukup enak tidak pahit meskipun ada rasa asin

b Tidak menimbulkan pewarnaan ekstrinsik

c Tidak mengiritasi jaringan gingival dan

10

d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai

pengobatan selama satu sri kunjungan

Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama

kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna

gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini

disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan

mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas

Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg

asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah

diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali

kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan

bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil

timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan

pada kasus rampan karies

Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan

dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan

pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi

Stanous fluorideSnF2

Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai

konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2

dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang

dewasa

Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu

1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya

Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain

2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF

3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride

dalam air minum cukup besar

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 10: FLUOR

10

d Mendidik penderita untuk melaksanakan disiplin kunjungan kebalai

pengobatan selama satu sri kunjungan

Kekurangan dari pemakian NaF yaitu larutan ini tidak tahan lama

kecuali jika disimpan dalam botol polietilen dimana botol ini berwarna

gelap sehingga tidak tembus cahaya matahari Apabila larutan ini

disimpan dalam botol tembus cahaya maka sinar matahari akan

mengadakan reaksi kimia dengan ion fluor yang bebas

Acidulated-phosfat-fluorideFl3PO4(APF)

Larutan fluor ini terdiri dari 12 larutan fluor didalam 01 mg

asam fosfat Pemakaian topikal aplikasi denagn larutan fluor yang telah

diasamkan ini mempunyai satu seri perawatan yang terdiri dari 2 kali

kunjungan untuk topikal aplikasi dalam satu tahun Disini dikatakan

bahwa lebih sering topikal aplikasi dilakukan maka lebih efektif pula hasil

timbulnya pencegahan karies gigi Topikal aplikasi ini terutama diberikan

pada kasus rampan karies

Kebaikan memakai larutan ini yaitu larutan stabil bila disimpan

dalam botol polietilen sedangkan keburukannya yaitu dapat menimbulkan

pewarnaan ekstrinsik pada gigi-geligi

Stanous fluorideSnF2

Untuk topikal aplikasi yang menggunakan larutan SnF2 dipakai

konsentrasi 8-10 Jika digunakan dengan teknik topikal aplikasi SnF2

dipakai setiap 4-6 bulan dimulai umur 3 tahun Juga efektif untuk orang

dewasa

Kebaikan pemakaian SnF2 yaitu

1) Larutan ini sangat aktif sehingga akan cepat kehilangan kekuatannya

Oleh karena itu harus dibuat larutan baru untuk setiap kali pemakain

2) Pemakaian pada orang dewasa lebih efektif dari pada pemakaian NaF

3) Dapat memberi efek walaupun pada daerah dimana kadar fluoride

dalam air minum cukup besar

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 11: FLUOR

11

4) Penggunaan stanous fluoride 8 sekali per tahun sudah dapat

melindungi gigi terhadap karies

Keburukannya yaitu

1) Bau dan rasanya tidak enak

2) Dapat menimbulkan pigmentasi pada gigi

3) Dapat mengiritasi gingival

4) Mudahnya teroksidasi sehingga tidak efektif lagi

D Dosis Yang Direkomendasikan

Dosis fluor yang dibutuhkan untuk terjadinya

remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk

menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri

Saliva hanya mempunyai dosis fluor maksimal

sebanyak 003 ppm dan dosis yang efektif untuk

mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar 01

ppm

Walaupun pada tahap selanjutnya dosis yang

diperlukan disesuaikan dengan kekuatan asam yang

terbentuk oleh proses fermentasi karbohidrat bakteri di

mulut dan prevalensi karies individu tersebut

(Featherstone 2006)

Pemberian suplemen fluor tidak berpengaruh pada gigi

desidui tetapi pemberian suplemen fluor pada gigi

permanen memberikan efek baik pada resistensi karies

Aplikasi fluor masih mempunyai efek samping berupa

fluorosis ringan sampai sedang

Jumlah optimal fluoride dalam air minum adalah 12

mgl Pada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi

karies namun tanpa gejala fluorosis

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 12: FLUOR

12

Fluorosis adalah suatu kelainan email bentuk ringan

email menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang

kemudian menjadi lebih tua

Pada kondisi yang lebih parah ditemukan adanya

cekungan-cekungan pada email

Berdasarkan suatu penelitian ditemukan bahwa

flouridasi air pada level optimal dapat mencegah

terjadinya karies dan meminimalisasi dental fluorosis

Namun penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa

aplikasi fluor untuk pencegahan karies lebih baik

dilakukan secara topikal terutama pada anak-anak

Jadi Karies merupakan penyakit gigi yang sering dialami

oleh setiap individu

Oleh karena itu dibutuhkan suatu senyawa yang dapat

menghambat atau mencegah perkembangan karies

Berdasarkan suatu penelitian flour yang terdapat pada

permukaan gigi dapat mencegah demineralisasi dengan

membentuk kalsium fluor dan fluoroapatit yang akan

mempertinggi remineralisasi email sehingga menjadi

lebih resisten terhadap kerusakan oleh asam

Sehingga dalam mencegah terbentuknya karies pada

gigi dibutuhkan asupan flour yang efisien dan efektif

yaitu sekitar 01 ppm

E Fluor Sistemik dan Fluor Lokal

Dalam profesi kedokteran gigi pencegahan fluor dapat digunakan

dalam 2 macam cara yaitu penggunaan fluor secara sistemik dan secara

lokal

1 Penggunaan Fluor Secara Sistemik

Fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses pencernaan

tubuh Pada pemberian fluor sistemik fluor masuk kedalam tubuh

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 13: FLUOR

13

melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga memiliki efek

topikal pada gigi Pemberian fluor sistemik mempunyai efek baik pada

gigi yang belum erupsi maupun gigi yang sudah erupsi Yang

termasuk pemberian secara sistemik adalah

a Melalui Air Minum (PAM)

Memasukan fluor kedalam air minum adealah merupakan

cara yang paling praktis mudah dan ekonomis Pasien tidak

berbuat apa-apa dan secara otomatis akan mendapatkan air

minum yang mengandung fluor Harga fluor yang dimasukan

kedalm air minumpun murah Konsentrasi fluor yang dimasukan

kedalam air minum harus dapat mencegah karies secara maksimal

tanpa menimbulkan fluorosis yang menggangu

Untuk Indonesia konsentrasi fluor yang dimasukkan

kedalam air minum sebaiknya 07 ppm (1 ppm = 1 mg fluor

dalam 1 liter air) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemberian fluor melalui air minum dapat mengurangi prevalensi

karies sampai 60

Di Indonesia masih banyak kesulitan teknis yang harus

diatasi utuk memasukan fluor kedalam air minum Selain itu

penduduk di Indonesia sebagian besar tidak mendapat air minum

dari air PAM melainkan dari mata air kalisumur dan lain-lain

Oleh karena itu pemberian fluor melalui PAM untuk indonesia

kurang efektif

Bahan yang dipakai adalah NaF karena mempunyai sifat

antara lain

1) Mudah didapat dan murah harganya

2) Mudah larut dalam air

3) Mudah melepaskan ion fluor bebas

b Mengkonsumsi Tablet Fluor

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 14: FLUOR

14

Manfaat terbesar pemberian tablet fluor (NaF) dapat

dicapai jika diberikan sebelum erupsi gigi yaitu 0-12 tahun

Tablet fluor dapat diberikan pada ibu hamil Penggunaan tablet

fluor dalam memenuhi kebutuhan fluor memerlukan kerjasama

yang erat antara orang tua anak guru dan dokter giginya

Jumlah tablet fluor yang dimakan setiap pasien dapat dilihat

pada aturan pemakaian setiap kemasan misalnya Zyma fluor

diminum seperempat tablet perhari untuk anak dibawah 5 tahun

Untuk anak diatas lima tahun dan ibu hamil dosisi menjadi 1

tablet hari

Sumber air minum di Indonesia berbeda untuk setiap

keluarga maka jumlah fluor yang tertelan melalai air minum

tidak dapat diketahui Hal ini menyebabkan penggunaan tablet

fluor di Indonesia sulit sulit dipastikan dosisnya

c Obat Tetes Fluor

Fluor dalam bentuk obat tetes biasanya dicampur dengan

vitamin Penggunaan fluor dalam obat tetes adalah utuk bayi dan

balita Obat tetes dapat diberikan bersamaan dengan

minumanmakanan bayi seperti susu atau bubur bayi Jumlah

fluor yang dapat dimakan setiap pasien dapat dilihat sesuai aturan

pemakaian Misalnya Vitafluor Drops aturan pakai 3 kali 4

tetes hari utuk umur dibawah 3 tahun dan 3 kali 8 tetes hari

untuk anak umur diatas 3 tahun

2 Penggunaan Fluor Secara Lokal

Fluor yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email

secara langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara

lokal hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi Contoh

pemberian fluor secara lokal

a Self Aplication Brush In Pada Sikat Gigi

Bahan yang dipakai adalah pasta fluor misalnya sodium

fluoridestannous fluoride Ada 2 macam pasta fluor yaitu

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 15: FLUOR

15

1) Pasta fluor dengan konsentrasi rendah (04) dapat dipakai

untuk setiap hari

2) Pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (10) dapat dipakai 1

atau 2 atau 4 bulan sekali

Pasien menyikat gigi dengan pasta fluor (SnF2) maka self

application disebut brush in Keuntungan pemberian fluor melalui

self application brush in adalah anak belajar menggosok gigi

dan dapat dilakukan sendiri di rumah

b Mouth Rinsing (kumur-kumur)

Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10

cc air sehingga didapat fluor dengan konsentrasi 02 Pasien

berkumur-kumur dengan larutan NaF 02 selama kurang lebih 3

menit Pemberian fluor dengan mouth rinsing mudah dilakukan

waktu singkat dan murah tetapi anak tidak belajar menggosok

gigi

c Topikal Aplikasi

Pemberian fluor melalui topikal aplikasi dapat memakai

bermacam-macam bentuk fluor antara lain

1) Pasta fluor konsentrasi tinggi (SnF2 10 dan larutan

fluor SnF 10) Alat yang dipakai contra angle dan rubber

cup Pasta fluor konsentrasi tinggi SnF2 10 dipoleskan

memakai contra angle dan rubber cup setelah selesai larutan

fluor SnF2 10 diulas memakai cotto pellet

2) Larutan fluor SnF2 20 Sebelum dipakai larutan SnF2

20 biasanya dicampur dengan larutan pengencer pemanis

(sorbitol) dengan perbandingan 11 sehingga akan

diperolehlarutan fluor dengan kosentrasi 10 Kapas

dicelupkan pada larutan fluor yang sudah siap dipakai lalu

dioleskan pada seluruh permukaan gigi yang sudah

dikeringkan

3) Fluor dalam bentuk gel

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 16: FLUOR

16

Fluor dalam bentuk gel diletakan pada mouth guard

sendok cetak kemudian mouth guard sendok cetak dipakai

2-3 menit

Pemberian fluor melalui teknik topikal aplikasi

biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a Minta anak menggosok giginya

Awasi anak yang sedang menggosok gigi dan lanjutkan

flossing jika jika memungkinkan menghilangkan sisa

makanan harus dihilangkan sebelum aplikasi fluor

b Isolasi gigi geligi

Gunakan saliva ejector gulungan tisukapas atau

bantalan penyerap untuk isolasi gigi yang akan dirawat

Isolasi baik satu kuadran gigi atau setengah daerah mulut

(gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah pada satu gigi)

atau sepertiga mulut molar tetap atau molar susu rahang

atas atau bawah Isolasi memungkinkan gigi dikeringkan

dan mencegah pengenceran fluor oleh saliva Jumlah gigi

yang diisolasi dengan baik tergantung pada pasien

Umumnya isolasi perkuadran lebih tepat untuk anak

kecil stengah daerah mulut pada remaja dan sepertiga

mulut anak pada tahap gigi geligi campuran

c Keringkan gigi yang diisolasi

Keringkan gigi yang diisolasi dengan tiupan udara

Saliva yang tertinggal pada gigi akan mengencerkan

larutan atau gel

d Ulaskan larutan gel atau varnish

Dengan kapas kecil atau cotton pellet yang ditahan oleh

pinset oleskan larutan gel varnish pada semua

permukaan interproksimal dari bukal dan lingual Jaga

agar kapas tidak mengenai gigi Biarkan gigi tertutup

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 17: FLUOR

17

larutan gel selama beberapa menit Larutan gel akan

diserap ke gulungan kapas Aplikasi selama 4 menit

merupakan tindakan standar

e Setelah 4 menitbersihkan larutan gel dari permukaan

gigi yang dapat dijangkau jangan berusaha

membersihkan gel dari permukaan aproksimal Jumlah

larutan gel yang diulaskan pada gigi cukup kecil tetapi

jangan anak menelan fluor yang tidak perlu Instruksikan

pada anak untuk meludahkan semuanya tetapi jangan

kumur Yang diinginkan adalah meludahkan sisa-sisa

fluor

f Isolasi kuadran lain atau sepertiga atau setengah mulut

dan ulangi perawatan Pada akhir perawatan instruksikan

agar pasien tidak makan atau minum selama 30 menit

untuk memperpanjang kontak fluor dengan permukaan

aproksimal gigi

d Spot Aplication

Pemberian fluor melalui spot aplication merupakan

perawatan karena di berikan langsung pada white spot atau daerah

yang terkena karies Bahan yang di pakai adalah larutan fluor SnF

20 Pada teknik spot application cotton pellet dicelupkan pada

larutan SnF 20 lalu cotton pellet pada white spot selama 2-3

menit

Bermacam jenis paparan fluoride bisa berefek positif pada

berbagai tingkatan Hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah

Yang penting bagi para praktisi klinis adalah untuk menentukan

kombinasi yang paling efektif untuk tiap pasien Pilihan ini

seharusnya didasarkan pada umur pasien pengalaman karies

kesehatan umum dan kebersihan mulut

Tabel Keuntungan Perawatan Dengan fluoride

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 18: FLUOR

18

Jalur Metoda Pemberian Konsentrasi Pengurangan Karies ()

SitemikTopikal

Air minum masyarakatAplikasi sendiri Dosis rendahfrekuensi berkumur tinggi(NaF 005 per hari)Dosis tinggifrekuensi berkumur rendah(02 NaF per minggu)Pasta gigi berfluoride (harian)Aplikasi oleh tenaga kesehatan Gel APF (123) per tahun atau per semesterLar NaF (2)Lar SnF (8)

1225

900

100012300

2000080000

50-6030-40

30-40

2040-50

40-5040-50

BAB III

KESIMPULAN

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 19: FLUOR

19

Meskipun selalu dilakukan pengembangan metode untuk

menurunkan jumlah bakteri pada gigi dengan cara mekanis atau

mengurangi aktivitas kariogenik dengan bahan kimia tetapi penggunaan

fluor yang tepat masih merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi

karies gigi

Hampir semua ahli dalam ilmu kedokteran gigi percaya bahwa

prinsip kerja fluor adalah meningkatkan resistensi email terhadap asam

pada plak gigi yang dihasilkan oleh bakteri plak

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak

yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit

pada enamel menjadi fluor apatit

Reaksi kimia Ca10(PO4)6(OH)2 + F rarr Ca10(PO4)6(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penyembuhan lesi karies

Pengunaan fluor dapat dilakukan dengan 2 cara sistemik dan lokal

sistemik yaitu fluor mecapai permukaan email gigi melalui proses

pencernaan tubuh pada pemberian fluor sistemik fluor masuk

kedalam tubuh melalui mulut sehingga pemberian fluor sistemik juga

memiliki efek topikal pada gigi Dan sedangkan secara lokal yaitu

fluor yang diberikan dapat mencapai permukaan email secara

langsung tanpa melalui pencernaan Pemberian fluor secara lokal

hanya mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi

DAFTAR PUSTAKA

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html

Page 20: FLUOR

20

Tim penulis mata kuliah Prevdent se-Indonesia 2010 Buku bahan ajar

ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Jurusan Kesehatan Gigi

http guna-fluor-untuk-gigi html