pleno kasus 3 fluor albus
Post on 04-Aug-2015
157 views
TRANSCRIPT
FLUOR ALBUSBY : KELOMPOK 3
Tutor : Enni Ayu Puspita
Bima NazirDelta
Ido KurniawanRahmat FadilRena Irta Yulis
SutiasihUfi aminatunYunisyah putri
Ny. F, ibu rumah tangga, 25 tahun, mengeluh menderita keputihan terus-menerus. Keputihan tidak berbau tetapi terasa gatal di daerah kemaluan. Ibu muda yang cantik ini sudah berobat ke Puskesmas dan sembuh tetapi beberapa minggu kemudian keputihannya kambuh lagi.
Hari ini ia ke Puskesmas lagi. Keluhan keputihan dan gatal masih ada. Bahkan kini kemaluannya bengkak dan sakit sekali saat berjalan. Dari anamnesis diketahui bahwa suaminya sering keluyuran dimalam hari, walaupun istrinya masih muda dan cantik, dan pulangnya di pagi hari. Beberapa minggu yang lalu pernah keluar nanah dari kemaluan si suami. Hasil pemeriksaan fisik menunjukan adanya lesi pada vulva wanita itu berupa pembengkakan kemerahan dan sakit pada pintu vagina. Dokter menganjurkan pemeriksaan sekret vagina dan cerviks. Disamping memberikan obat, dokter memberi advis dan menganjurkan suaminya untuk berobat juga.
FLUOR ALBUS
Step 1. Clarify Unfimiliar Terms
Fluor albus pengeluaran cairan dari alat genitalia yang tidak berupa darah dan merupakan suatu masalah yang lebih dikeluhkan wanita pada masa reproduksi atau menopause.Advis saran atau nesehat (edukasi).Vulva organ kelamin pada wanita yang meliputi mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris dan vestibulum vagina.Vagina saluran genitalia pada wanita yang dimulai dari vulva sampai cerviks.Cerviks leher rahim atau bagian yang menyempit pada suatu organ
Step 2. Define The Problem1. Apa yang menyebabkan pasien keputihan terus manerus?2. Mengapa keputihan tidak berbau tapi gatal?3. Mengapa setelah berobat keputihannya tidak sembuh?4. Mengapa kemaluan bengkak dan sakit saat berjalan?5. Apa hubungan keluar nanah dari kemaluan suami dengan penyakit pasien?6. Mengapa pada pemfis terdapat lesi pada vulva?7. Apa tujuan dilakukan pemeriksaan sekret vagina dan cerviks?8. Apa penyebab penyakit pasien?9. Mengapa dokter juga menganjurkan suaminya untuk berobat?10. Apa diagnosis penyakit pada kasus ini?11. Bagaimana patogenesis dan patofisiologi dari kasus ini?12. Bagaimana epidemiologi dari kasus?13. Bagaimana manifestasi klinis dari kasus?14. Bagaiman faktor resiko dari kasus ini?15. Apa DD dari kasus?16. Apa komplikasi dari kasus?17. Bagaimana penatalaksanaannya?18. Bagaiman prognosisnya?
Step 3. Brainstorming1. Karena terinfeksi oleh bakteri, jadi sekret nya keluar terus-
menerus2. Karena baru infeksi primer3. Karena dia terinfeksi ulang oleh suaminya4. Karena terdapat pembesaran kelenjar bartholini5. Karena nanah kemaluan suami dapat menular ke istri6. Karena perjalanan patogenesis dari bakteri tersebut7. Untuk menentukan jenis penyakitnya atau penyebab fluor albus8. Neisseria gonorheae9. Agar tidak terjadi infeksi berulang pada istri10.Gonore (GO)
Step 4. Spider web
Step 5. Define Learning Objectives
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dari fluor albus2. Mahasiswa mampu menjelaskan epidemiologi dari fluor albus3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor resiko fluor albus4. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dari fluor albus5. Mahasiswa mampu menjelaskan patogenesis dan patofisiologi fluor
albus6. Mahasiswa mampu menjelaskan manifestasi klinis fluor albus7. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis fluor albus8. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis banding fluor albus9. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan fluor albus10.Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi fluor albus11.Mahasiswa mampu menjelaskan prognosis fluor albus
Step 6. private study
Definisi Fluor Albus
Flour Albus (Leukore/White discharge) cairan yang keluar dari vagina yang bukan darah dengan sifat yang bermacam-macam baik warna, bau maupun jumlahnya.
Step 7. Synthesize and test acquired information
EPIDEMIOLOGI
Data epidemiologi per 1 Januari 1998 - 31 Desember 2002 terjadi terbanyak pada wanita muda dengan usia reproduksi sehat dan aktifitas seksual yang tinggi.
Diagnosis terbanyak Vaginitis (54,9%) penyebabnya mikroorganisme non-patologis (36,6%), mikroorganisme patologis tunggal antara lain Candida (31,6%), Gardnerella (17,6%), Trichomonas (5,7%), dan Gonoccocus (0,9%).
ETIOLOGI
No Mikroorganisme Penyakit
1 BakteriGardnerella vaginalis Vaginosis BakterialisNeisseria gonorrheae Gonore
2 JamurCandida albicans Kandidosis Vulvovaginalis
3 ParasitTrichomonas vaginalis Trikomoniasis Vaginalis
4 VirusVirus Herpes Simpleks tipe II (VHS)
Herpes Simpleks
Patofisiologi dan Patogenesis Vaginosis bakterialis
G. Vaginalis tumbuh >>
Asam amino
↑ pH vagina
Degenerasi sel Sel epitel vagina
Kuman2 anaerob +
bakteri vagina fakultatif
Amin
Bau khas
Iritasi kulit + Pelepasan sel
epitel
Duh tubuh vagina
Menghambat pertumbuhan laktobasilus
Haid, kehamilan, pemakaian kontrasepsi oral, antiseptik vagina
Hub.seksual, pakaian, handuk, dll pH Vagina ↑
PertumbuhanT. vaginalis
Pertumbuhan C. Albicans ↑
Invasi jar. Epitel & subepitel
Inflamasi pd dinding saluran urogenital
Jaringan granulasi
Nekrosis di lap. Subepitel sampai
epitel
Inflamasi vulva & vagina
pruritus & Iritasi hebat pada vulva &
vagina
Patofisiologi dan Patogenesis
Trikomoniasis vaginalis & Kandidosis
vulvovaginalis
Kontak langsung VHS-mukosa/lesi
kulit
Invasi ke sel pejamu
Infeksi primer (3 mgu)
replikasi
Menghancurkan sel pejamu
Masa laten
Infeksi rekurens (7-10 hari)
gejala pada servisitis:Timbul sekret vagina & perdarahan intermiten
Serviks tampak merah, rapuh, &
ulserasi
asimtomatik
Proktitis:Nyeri hebat, sekret
berdarah atau mukopurulen, konstipasi,
demam & malese
Herpes Simpleks
Lesi kulit : vesikel berkelompok, dasar eritem, vesikel mudah pecah erosi multipel
MANIFESTASI KLINISGejala &
tandaGonore
Vaginosis Bakterialis
Kandidosis Vulvovaginalis
Trikomoniasis vaginalis
Herpes Simpleks
Sekret Purulen kuning-kehijauan
Abu-abu homogen
Cair, berwarna kekuningan + gumpalan putih susu.
Warna kuning kehijauan, berbusa
sekret berdarah
Bau - Khas bau amis
- Bau amin -
Gatal - Gatal, rasa terbakar
Sangat gatal + -
Disuria + - + + +
Dispareunia
+ - + + +
DIAGNOSIS
a) Anamnesis
UsiaJumlah, warna, bau dari sekretnyaMasa inkubasi/lama terjadinyaPemakaian antibiotikSiklus MenstruasiOvulasi, kehamilanPenyakit sistemikPemakaian kontrasepsiPemakaian pembersih vaginaPenggunaan baju dalam sempit/ketat
b) Pemeriksaan fisikInspeksi kulit : perubahan warna, perineum, anusInspeksi rambut pubisInspeksi & palpasi genitalia eksternaPem. Spekulum utk vagina & serviksPem. Bimanual pelvisPalpasi KGB inguinal & femoral
c) Pemeriksaan Penunjang
NO PENYAKIT PEMERIKSAAN HASIL
1 Gonore • Pewarnaan Gram• Kultur Thayer Martin• Rx oksidasi
• Gonokokus Gram (-) intra & ekstrasel
• Positif (+)• Warna merah lembayung
2 Vaginosis bakterialis
• Pem. Sediaan basah• Tes Sniff/tes Amin• Pem. pH vagina• Biakan agar Casman
• Clue cells• Bau amis• pH vagina 4,5-5,5• Koloni sebesar 0,5-2 mm, licin, opak
dg tepi jelas, dikelilingi zona hemolitikbeta.
3 Kandidosis vulvovaginalis
• Pem. Sediaan basah• Biakan agar dekstrosa
glukosa Sabouraud
• Pseudohifa, yeast buds• Yeast like colony
4 Trikomoniasis vaginalis
• Pem. Sediaan basah• Kultur media
Feinberg Whittington
• Trikomonad• Positif (+)
5 Herpes Simpleks
• Tzanck test • Sel datia berinti banyak
Diagnosis BandingKriteria
diagnosisNormal
Candidiasis vulvovaginosis
Vaginosis bakterialis
Trichomoniasis
Keluhan -gejala klien
Tidak ada Gatal, rasa terbakar, sekret, disuria
Bau tidak sedap, gatal, sekret
Sekret kuning-hijau, bau, gatal
Sekret Putih, jernih, flokulen
Putih, seperti keju, meningkat
Encer, putih abu-abu, meningkat
Berbusa, kuning-hijau
Ph vagina 3,8-4,2 < 4,5 >4,5 >4,5Bau amina
Tidak ada Tidak ada Busuk, “seperti ikan”
Mgkn memperlihatkan bau busuk/bau “seperti ikan”
Sediaan basah
Sel epitel, laktobasillus, sdikit leukosit
Pseudohifa, yeast buds, leukosit positif
Clue cells, whiff (+), sedikit leukosit
Trikomonad, whiff mungkin (+), leukosit (+)
Penatalaksanaan
No Penyakit Pengobatan
1 GonoreSeftriakson 125 mg im dosis tunggal Siprofloksasin 500 mg oral + doksisiklin 2x100 mg/hr (7 hr).
2 Vaginosis BakterialisKrim sulfonamid tripel : penyembuhan 14 – 86%, Metronidazol : 2 x 500 mg/hari (7 hari) oral.
3Kandidosis vulvovaginalis
Kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal, Itrakonazol 2x100 mg/hari (3 hari)
4Trikomoniasis vaginalis
Metronidazol 2 gr oral dosis tunggal,Atau Metronidazol 3 x 500 mg/hari (7 hari).
5 Herpes Simpleks Asiklovir 5 x 200 mg/hari (5 hari)
Komplikasi
Gonore (komplikasi diseminata):
ArtritisMiokarditisEndokarditisPerikarditisMeningitisdermatitis
Prognosis
Kandidosis vulvovaginalis umunya baik, bergantung pada berat ringannya faktor predisposisi.Herpes simpleks Pengobatan dini dan tepat prognosis lebih baik, masa penyakit berlangsung lebih singkat dan masa rekurens lebih jarang.Trikomoniasis Umumnya baik, Sembilan puluh lima persen penderita yang diobati sembuhGonore bila didiagnosis dini dan diobati tepat dan segera akan memberikan hasil prognosis yang baik.Vaginosis bakterialis Dengan pengobatan adekuat prognosis baik, tetapi sering terjadi kekambuhan.
KesimpulanBerdasarkan kasus maka dapat disimpulkan bahwa
Ny. F menderita penyakit Gonore, karena dari manifestasi klinis yaitu adanya keputihan (fluor albus), gatal, bengkak, kemerahan pada kemaluannya. kemungkinan besar Ny. F tertular penyakit tersebut dari suaminya, karena sebelumnya pernah keluar nanah dari kemaluan suami, serta dari anamnesis didapatkan bahwa suaminya sering keluyuran malam hari.
Penatalaksanaannya yaitu dengan menggunakan antibiotik yang adekuat serta memberikan edukasi kepada pasien, dan dianjurkan suaminya pun ikut berobat.
Refferensi
Sylvia AP, Lorraine MW. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Jilid 2. Editor: Huriawati Hartanto. EGC. Jakarta 2005.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Cetakan ke-5. Editor: Adhi Djuanda, M. Hamzah, S. Aisah. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010. Ramayanti. Pola mikroorganisme fluor albus patologis Yang disebabkan oleh infeksi pada penderita rawat jalan di klinik ginekologi rumah sakt umum dr. Kariadi semarang. Tesis. Bagian obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang, 2004.
Terima Kasih