fluktuasi konsentrasi kalsium dan fosfor sebagai ... · mega biodiversity country taman safari...

22
FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI PREDISPOSISI FRAKTUR EKSTRIMITAS SATWA LIAR FELIDAE DI TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA BOGOR FAUZIA ISTANTI KAIMUDIN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Upload: lekhuong

Post on 07-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR

SEBAGAI PREDISPOSISI FRAKTUR EKSTRIMITAS SATWA

LIAR FELIDAE DI TAMAN SAFARI INDONESIA

CISARUA BOGOR

FAUZIA ISTANTI KAIMUDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating
Page 3: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Fluktuasi Konsentrasi

Kalsium dan Fosfor sebagai Predisposisi Fraktur Ekstrimitas Satwa Liar Felidae

di Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor adalah benar karya saya dengan arahan

dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2015

Fauzia Istanti Kaimudin

NIM B04090165

Page 4: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

ABSTRAK

FAUZIA ISTANTI KAIMUDIN. Fluktuasi Konsentrasi Kalsium dan Fosfor sebagai Predisposisi Fraktur Ekstrimitas Satwa Liar Felidae di Taman Safari Indonesia Cisarua

Bogor. Dibimbing oleh RP AGUS LELANA dan BONGOT HUASO MULIA.

Medik konservasi merupakan aspek penting untuk dikembangkan di Indonesia

sebagai negara yang kaya akan biodiversitas. Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai

lembaga konservasi ex-situ pada periode 2011-2014 menghadapi tantangan berupa

berulangnya fraktur ekstrimitas pada satwa liar Felidae. Berdasarkan rekam medik Rumah Sakit Satwa TSI Cisarua Bogor, terdapat sedikitnya lima kasus fraktura

ekstrimitas pada satwa liar Felidae tersebut. Dari hasil evaluasi gabungan tim medis dan

kurator satwa, diperoleh gambaran bahwa kejadian fraktur ini bukan karena kesalahan manusia (human error) ataupun kesalahan teknis (technical error). Namun mengingat

kejadian kasus ini berulang dan memerlukan upaya pencegahannya, kami melakukan

rekonstruksi melalui pendekatan studi retrospektif. Hasil kajian terhadap fraktur

ekstrimitas lima ekor satwa tersebut terjadi di bagian os femur (5), os tibia-fibula (3), os ulna (1), dan satu diantaranya dilakukan pemasangan bone pin. Hasil analisis terhadap

data kimia darah menunjukkan bahwa konsentrasi kalsium dan fosfor satwa-satwa

tersebut mengalami fluktuasi. Konsentrasi serum kalsium cenderung menurun dan diduga merupakan indikasi hypokalsemia subklinis. Konsentrasi serum fosfor cenderung

meningkat dan diduga merupakan indikasi hyperfosfatemia. Dari lima ekor satwa Felidae

yang diperiksa, empat diantaranya mengalami hypokalsemia dan hyperfosfatemia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fluktuasi kombinasi hypokalsemia subklinis

dan hyperfosfatemia merupakan salah satu faktor predisposisi fraktur ekstrimitas.

Kata kunci: Felidae, Fosfor, Fraktur Ektrimitas, Kalsium.

ABSTRACT

FAUZIA ISTANTI KAIMUDIN. Fluctuation of Calcium and Phosphor Concentration as

Predisposition of Extremity Fracture in Wildlife Felidae Cases at Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor. Supervised by RP AGUS LELANA and BONGOT HUASO MULIA

Medical conservation is an important aspect to be developed in Indonesia as a mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation

institution that has challenged on repeating cases of extremity fracture of wild Felidae

during 2011-2014. These cases were considered as a non-technical or non-human error.

However, the etiology of this case should be performed for future preventive purpose. For this purpose we did retrospective study by evaluating five clinical data of wild Felidae at

TSI Cisarua Bogor. Extrimity fracture located on os femur (5), os tibia-fibula (3), os ulna

(1), and on one of them was treated with bone pin. The result revealed that the profile of serum calcium and phosphor seemed to be fluctuating. The serum calcium tends to be

decreased and considered as a subclinical hypocalcaemia. The serum phosphor tends to

be increased four times and considered as a hyperphosphatemia. From five wild Felidae four of them has fluctuation in calcium and phospor serum. The combination of

fluctuating subclinical hypocalcaemia and hyperphosphatemia were concidered as

predisposition factors of extremity fracture.

Keywords: Extremity Fracture, Calcium, Felidae, Phosphor.

Page 5: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan

FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR

SEBAGAI PREDISPOSISI FRAKTUR EKSTREMITAS

SATWA LIAR FELIDAE DI TAMAN SAFARI INDONESIA

CISARUA BOGOR

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

FAUZIA ISTANTI KAIMUDIN

Page 6: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating
Page 7: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

Judul Skripsi : Fluktuasi Konsentrasi Kalsium dan Fosfor sebagai Predisposisi

Fraktur Ekstrimitas Satwa Liar Felidae di Taman Safari Indonesia

Cisarua Bogor

Nama : Fauzia Istanti Kaimudin

NIM : B04090165

Disetujui oleh

Dr Drh RP Agus Lelana SpMP M.Si

Pembimbing I

Drh Bongot Huaso Mulia

Pembimbing II

Diketahui oleh

Drh Agus Setiyono MS, Ph.D, APVet

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Tanggal Lulus:

Page 8: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating
Page 9: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April tahun 2015 ini

adalah Fluktuasi Konsentrasi Kalsium dan Fosfor sebagai Predisposisi Fraktur

Ekstrimitas Satwa Liar Felidae di Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Pimpinan Taman Safari Indonsia Cisarua Bogor dan Koordinator Kerjasama

Institut Pertanian Bogor – Taman Safari Indonesia, Drs. Yansen Manansang

M.Si, dan Prof Drh Dondin Sajuthi M.ST, Ph.D yang telah mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian pada instansi yang Bapak pimpin.

2. Dr Drh RP Agus Lelana SpMP, M.Si dan Drh Bongot Huaso Mulia selaku

dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dalam

penyelesaian tugas akhir.

3. Drh Retno Wulansari Ph.D selaku dosen penilai dan Drh Leni Maylina M.Si

selaku dosen moderator pada seminar skripsi saya.

4. Prof Dr Drh Fachrian H. Pasaribu dan Drh Wahono Esthi Prasetianingtias

M.Si selaku dosen penguji pada sidang akhir skripsi saya.

5. Prof Drh Bambang P Priosoeryanto M.S. Ph.D, APVet selaku dosen

pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian

studi di FKH IPB.

6. Kepada Almarhum La Ode Hamdin Kaimudin (Ayah), Almarhumah Kasmini

(Ibu), dan Sitti Aminah yang telah mendidik dan membimbing hidup saya.

7. Kepada Zulziah Wati Amin, dan Abdurachman Amin (Kak Aman) yang

senantiasa membantu penulis, baik moril dan materil hingga dapat

menyelesaikan tugas akhir.

8. Kepada La Ode Mustakim Kaimudin (Kakak), Putri Anjani Wahyuningtias

(adik), dan seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

9. Kepada Ahlan Maneke (Olan) yang selalu memberikan semangat, harapan

baru, serta cinta dan kasih sayangnya.

10. Kepada Bang Saluang dan Mba Ika yg telah banyak memberikan banyak

pencerahan kepada penulis tentang arti dari menulis.

11. Kepada sahabatku Yuyun Fathonah yang selalu ada untukku, dan teman

sepenelitian Rachmiati Amarillis. Akhirnya kita sarjana bersama-sama.

12. Kepada teman-teman Geochelone 46, terutama kepada Maya Shofa dan M.

Allex yang telah banyak membantu penulis selama kuliah.

13. Serta Keluarga Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Halmahera Timur Bogor

(IPMHT-Bogor) yang telah menjadi keluarga penulis dalam menyelesaikan

studi di Bogor.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2015

Fauzia Istanti Kaimudin

Page 10: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 1

TINJAUAN PUSTAKA 2

Satwa Felidae 2

Harimau Sumatera 2

Macan Tutul 3

Puma 3

Metabolisme Kalsium dan Fosfor 3

METODE 4

Waktu dan Tempat 4

Bahan 4

Prosedur Analisis Data 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Profil Kasus Fraktur Extrimitas pada Felidae 5

Profil Kalsium dan Fosfor 5

Predisposisi Fraktur 6

KESIMPULAN 8

SARAN 8

DAFTAR PUSTAKA 9

RIWAYAT HIDUP 10

Page 11: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

DAFTAR TABEL

Data Rekam Medik X-Ray Rumah Sakit Satwa pada Kasus Fraktur

Ekstrimitas Satwa Liar Felidae di TSI Cisarua Bogor 5

Data Rekam Medik Pemeriksaan Serum Kalsium dan Fosfor Satwa Liar

Felidae yang Mengalami Fraktur Ekstrimitas di TSI Cisarua Bogor

Tahun 2011-2014 6

DAFTAR GAMBAR

Fluktuasi Kalsium dan Fosfor Berdasarkan Rekam Medis Kasus Fraktur

Ekstrimitas Satwa Liar Felidae di Taman Safari Indonesia Cisarua

Bogor. 8

Page 12: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating
Page 13: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Medik konservasi berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2009

didefinisikan sebagai bentuk implementasi ilmu kedokteran hewan dalam

mendukung program konservasi. Aspek ini sangat penting untuk dikembangkan,

mengingat Indonesia merupakan negara biodiversitas satwa liar ke empat di dunia.

Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai salah satu lembaga konservasi ex-situ di

Indonesia juga sedang mengembangkan aspek ini, mengingat peran TSI sebagai

percontohan lembaga konservasi nasional khususnya konservasi satwa liar

Felidae seperti Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Puma (Puma

concolor), Macan Tutul (Panthera pardus pardus), dan Macan Kumbang

(Panthera pardus pardus).

Dalam kurun tahun 2011-2014 berdasarkan data medik Rumah Sakit Satwa

sekurangnya di TSI Cisarua Bogor terdapat lima ekor satwa liar Felidae

mengalami fraktur ekstrimitas. Hasil evaluasi gabungan tim medis dan kurator

satwa menunjukkan adanya gambaran bahwa kejadian fraktur yang terjadi bukan

disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) ataupun kesalahan teknis

(technical error). Namun demikian, mengingat kejadian kasus ini berulang, perlu

dilakukan rekonstruksi terhadap masalah fraktur pada satwa Felidae tersebut

sebagai upaya pencegahannya.

Patogenesis fraktur ekstrimitas sering dikaitkan dengan metabolisme

kalsium dan fosfor maupun ketercukupan mineral tersebut dalam pakan. Tubuh

mengatur kalsium melalui metabolisme hormon paratiroid (PTH), calcitonin, dan

vitamin D (Kini dan Nandesh 2012). McDowell (2006) menyatakan bahwa

ketersediaan vitamin D dan mineral lainnya, seperti magnesium, natrium, kalium,

klor, dan sulfur ikut menentukan proses metabolisme tersebut. Kedua pendapat ini

mengarahkan kita untuk mengungkapkan patogenesis fraktur pada satwa liar

Felidae berdasarkan kandungan mineral darah.

Rekonstruksi kejadian penyakit dapat dilakukan dengan berbagai metode.

Satu diantaranya adalah dengan kajian retrospektif berdasarkan data klinis

maupun laboratoris. Hasil kajian retrospektif ini sangat penting untuk mendukung

kebijakan pengelolaan pemeliharaan ex-situ satwa liar Felidae di Indonesia.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penyebab kasus fraktur

ekstremitas yang berulang melalui kajian retrospektif pada satwa liar Felidae di

TSI Cisarua Bogor.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penyebab

fraktur ekstrimitas pada satwa liar Felidae di TSI Cisarua Bogor sehingga dapat

dikembangkan upaya pencegahan yang diperlukan.

Page 14: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

2

TINJAUAN PUSTAKA

Satwa Felidae

Satwa Felidae pertama kali dikenal pada masa Eocene sekitar 40 juta tahun

yang lalu. Felidae yang paling dikenal adalah kucing peliharaan/ kucing domestik

(sub species Felis silvetris catus) yang mulai berasosiasi dengan kehidupan

manusia sejak 7.000 sampai dengan 4.000 tahun yang lalu. Felidae adalah jenis

satwa karnivora obligat, membutuhkan diet daging dan organ untuk bertahan

hidup. Satwa Felidae memiliki 28 spesies dengan pola hidup soliter, kecuali pada

singa. Daerah teritorialnya di alam bebas ditandai dengan urin atau raungan

(Kusumawati dan Sardjana 2011).

Harimau Sumatera

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) adalah satu

dari tiga subspesies harimau yang masih hidup di Indonesia saat ini. Dua sub

spesies lain yaitu harimau bali (Panthera tigris balica) dan harimau jawa

(Panthera tigris sondaica). Harimau sumatera merupakan satwa karnivora yang

masuk ke dalam keluarga Felidae. Slater dan Alexander (1986)

mengklasifikasikan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929)

menjadi:

Kingdom : Animalia Family : Felidae

Phylum : Chordata Sub Family : Pantherinae

Sub Phylum : Vertebrata Genus : Panthera

Class : Mammalia Spesies : Panthera tigris

Ordo : Carnivora Sub Spesies : Panthera tigris sumatrae

Harimau sumatera merupakan sub spesies yang mempunyai ukuran tubuh

paling kecil dibandingkan dengan 5 sub spesies harimau lain yang masih ada.

(Mazak 1981) Harimau Sumatera betina dewasa mempunyai berat rata-rata antara

75-110 kg dengan panjang 2.15-2.30 m. Umumnya ukuran harimau jantan lebih

besar dibandingkan dengan harimau betina. Hewan ini memiliki rambut pada

badannya sepanjang 8–11 mm, surai pada harimau sumatera jantan berukuran

panjang 11–13 cm. Rambut di dagu, pipi dan belakang kepala lebih pendek.

Panjang ekor sekitar 65–95 cm (MacDonald 1984). Harimau sumatera

mempunyai warna tubuh bagian atas lebih gelap dari pada subspesies lain, dan

bergaris yang lebih jelas. Warna dasar dari harimau adalah jingga (orange)

dengan garis-garis belang berwarna hitam sampai coklat tua yang lebih lebar

sehingga cenderung lebih jarang (Mazak 1981; MacDonald 1984). Garis belang

yang kecil dan hitam akan terlihat diantara garis yang biasa terdapat pada

belakang punggung, panggul, dan kaki belakang (Mazak 1981).

Page 15: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

3

Macan Tutul

Linnaeus (1771), secara taksonomi mengklasifikasikan macan tutul

menjadi:

Kingdom : Animalia Family : Felidae

Phylum : Chordata Sub Family : Pantherinae

Sub Phylum : Vertebrata Genus : Panthera

Class : Mammalia Spesies : Panthera pardus

Ordo : Carnivora Sub Spesies : Panthera pardus pardus

Macan tutul dibagi menjadi dua jenis, yaitu macan tutul (leopard) dan

macan dahan (Clauded leopard atau Felis nebulosa). Warna dasar dari macan

tutul adalah bulu tubuhnya kuning tua dengan bercak hitam di sisi tubuh dan

sekitar punggung, berat badannya sekitar 45 kg, maksimal dapat mencapai 90 kg,

dan panjang tubuhnya 2.10 m. Sedangkan macan dahan mempunyai ciri berbeda

yaitu memiliki warna tubuh bervariasi coklat tua atau abu-abu, coklat ke kuning-

kuningan, atau kadang terdapat bercak coklat kekuningan di belakang telinganya.

Tinggi tubuh satwa ini berkisar 53 cm, dan berat tubuh 20 kg serta panjang

tubuhnya dapat mencapai 1.90 m (Kusumawati dan Sardjana 2011).

Puma

Puma merupakan salah satu jenis kucing besar. Linnaeus (1771), secara

taksonomi mengklasifikasikan puma menjadi:

Kingdom : Animalia Ordo : Carnivora

Phylum : Chordata Family : Felidae

Sub Phylum : Vertebrata Genus : Puma

Class : Mammalia Spesies : Puma concolor

Puma merupakan Felidae asal Amerika yang lebih sering dikenal dengan

nama Mountain Lion atau Cougar. Puma merupakan Felidae yang terbesar ke dua

setelah Panthera onca (Jaguar) dari segi ukuran tubuhnya (Lescano et al. 2014).

Spesies ini ditemukan luas pada berbagai habitat seperti di hutan serta dataran

rendah dan gurun. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa habitat dengan

vegetasi yang padat lebih disukai, namun puma dapat hidup di habitat sangat

terbuka dengan hanya minimal menutupi vegetatif (Nowell dan Jackson 1996).

Metabolisme Kalsium dan Fosfor

Hewan dapat tumbuh secara potensial apabila pakan yang tersedia memiliki

kualitas yang baik. Beberapa faktor dapat menjadi pembatas bagi hewan muda

untuk dapat tumbuh dengan baik. Unsur mineral merupakan salah satu komponen

yang sangat diperlukan oleh hewan muda disamping karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, serat kasar, dan air. Unsur mineral makro seperti kalsium (Ca),

magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), klor (Cl), sulfur (S), dan fosfor (P)

Page 16: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

4

diperlukan untuk menyusun struktur tubuh seperti tulang dan gigi (Forbes 2007).

Sumber utama kebutuhan mineral bagi hewan adalah pakan. Banyak faktor yang

mempengaruhi penyerapan, penggunaan, dan metabolisme kalsium dan fosfor,

termasuk fungsi antara satu mineral dengan yang lainnya. Rasio Ca : P yang

direkomendasikan adalah 1 : 1 sampai 2 : 1 (McDowell 2006).

Mineral terutama kalsium dan fosfor dipertahankan agar selalu seimbang di

dalam darah. Proses tersebut diatur oleh suatu mekanisme umpan balik antara

hormon paratiroid, calcitonin, dan derivat vitamin D. Kelenjar paratiroid akan

mensekresikan hormon paratiroid jika kadar kalsium di dalam darah rendah.

Hormon paratiroid merupakan hormon polipeptid yang mempunyai dua target

organ, yaitu tubuli ginjal dan tulang (Larson 1985 and Horst 1986, dalam

Widhyari 1995). Baron (1984) menyatakan pengatur utama terhadap sekresi dan

sintesis hormon paratiroid adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat di

dalam cairan ekstraseluler. Produksi hormon ini akan meningkat bila kadar

kalsium di dalam plasma menurun, dan sebaliknya produksi hormon paratiroid

akan menurun bila kadar kalsium di dalam plasma meningkat. Meningkatnya

hormon paratiroid akan berakibat meningkatnya kalsium di dalam plasma dan

meningkatnya ekskresi fosfor melalui urin. Vitamin D berperan untuk

mempertahankan konsentrasi kalsium dan fosfor yang diperlukan untuk

mineralisasi tulang dan fungsi fisiologis lainnya. Sumber utama pembentukan

vitamin D adalah kolesterol yang disintesis di dalam hati dari asetil koenzim.

Kolesterol akan diubah oleh enzim dehidrogenase menjadi 7-dehidrokolesterol

yang biasa disebut pro vitamin.

METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di TSI Cisarua Bogor, pada Bulan April sampai

dengan Mei 2015. Pengolahan data dilakukan di Fakultas Kedokteran Hewan IPB

pada Bulan Juni sampai dengan Juli 2015.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima berkas rekam medik

Rumah Sakit Satwa pada kasus fraktur ektrimitas satwa liar Felidae di TSI

Cisarua Bogor tahun 2011–2014. Lima satwa liar Felidae tersebut adalah Harimau

Sumatera/ Naidu (Panthera tigris sumatrae), Puma/ Glenn (Puma concolor),

Puma/ Giselle (Puma concolor), Macan Tutul Afrika/ Cash (Panthera pardus

pardus), dan Macan Kumbang Afrika/ Tanggo (Panthera pardus pardus).

Prosedur Analisis Data

Studi retrospektif ini dilakukan dengan membandingkan data sekunder

dari Rumah Sakit Satwa TSI Cisarua Bogor yang diperoleh dengan data referensi.

Data referensi ini bersumber dari International Spesies Information System (ISIS

2002). Data dianalisis secara deskriptif. Hasil perbandingan data tersebut

dijadikan dasar untuk menentukan pola kecenderungan penyakit tersebut.

Page 17: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Kasus Fraktur Extrimitas pada Felidae

Tabel 1 menyajikan data rekam medik mengenai gambaran lima ekor satwa

Felidae yang mengalami fraktur ektrimitas pada tahun 2011-2014. Secara umum

data menunjukkan lokasi terjadinya fraktur ekstrimitas. Berdasarkan hasil X-Ray

lokasi empat dari lima ekor satwa yang mengalami fraktur ekstrimitas terdapat

pada os femur, tiga ekor terdapat di bagian os tibia, satu ekor dibagian os ulna,

satu ekor di bagian os fibula, dan satu ekor mengalami patahan menjadi 5 bagian

pada daerah metacarpal.

Tabel 1 Data Rekam Medik X-Ray Rumah Sakit Satwa pada Kasus Fraktur

Ekstrimitas Satwa Liar Felidae di TSI Cisarua Bogor.

No Spesies Tanggal

periksa

X-Ray

1 Puma concolor

(Giselle)

21/12/2011 Fraktur pada cranial os femur kaki

kanan.

18/05/2012 Callus pada os femur kaki kanan,

fissura pada distal os tibia fibula,

metacarpal lateral terbelah menjadi 5

bagian dan mengalami rotasio.

2 Puma concolor

(Glenn)

26/10/2014 Fraktur pada leher os femur kaki depan

dan ½ bagian os tibia.

05/02/2015 Os femur yang patah tersambung

kembali, os tibia post fraktura

tersambung kembali namun bengkok.

3 Panthera tigris

sumatrae

(Naidu)

02/07/2011 Fraktur pada leher femur dekat

olecranon masih teraba krepitasi, super

posisi antar fraktura.

20/07/2011 Operasi pemasangan bone pin.

4 Panthera

pardus pardus

(Cash)

13/07/2011 Fraktur pada ½ proximal os tibia-fibula.

5 Panthera

pardus pardus

(Tanggo)

29/07/2011 Fraktur 1/3 bagian os ulna.

08/08/2011 Fraktur 1/3 bagian os ulna.

30/09/2011 Kalsifikasi os ulna dan fraktur os femur.

12/10/2011 Fraktur pada os ulna tersambung

kembali namun bengkok.

Profil Kalsium dan Fosfor

Tabel 2 menggambarkan konsentrasi kadar kalsium dan fosfor darah pada

kejadian fraktur ekstrimitas satwa Felidae. Setelah dianalisis berdasarkan

informasi dari ISIS (2002), secara umum data menunjukkan terjadi penurunan

Page 18: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

6

konsentrasi kalsium darah, peningkatan konsentrasi fosfor darah dan keduanya

bersifat fluktuatif.

Tabel 2 Data Rekam Medik Pemeriksaan Serum Kalsium dan Fosfor Satwa Liar

Felidae yang Mengalami Fraktur Ekstrimitas di TSI Cisarua Bogor

Tahun 2011-2014

(a)Sumber: ISIS 2002.

Predisposisi Fraktur

Pada Tabel 2 terlihat bahwa konsentrasi kadar kalsium dari lima ekor satwa

Felidae yang diperiksa berkisar antara 4.44 mg/dl sampai 9.86 mg/dl. Sedangkan

kadar fosfor darah dari lima ekor satwa liar Felidae yang diperiksa berkisar antara

3.62 mg/dl sampai 21.7 mg/dl. Berdasarkan data ISIS (2002), kadar kalsium darah

normal pada setiap hewan yaitu Puma concolor adalah 10.3 ± 0.6 mg/dl, Panthera

tigris adalah 9.8 ± 0.5 mg/dl, dan Panthera pardus adalah 10.1 ± 0.6 mg/dl.

Sedangkan data normal fosfor yaitu pada Puma concolor adalah 4.9 ± 1.4 mg/dl,

Panthera tigris adalah 5.2 ± 0.9 mg/dl, dan Panthera pardus adalah 5.1 ± 0.7

mg/dl.

No Spesies Tanggal

Periksa

Data Normal(a)

Keterangan

1. Puma

concolor

(Giselle)

14/04/2012 Ca : 9.86 mg/dl

P : 7.60 mg/dl

Ca : 10.3 ± 0.6 mg/dl

P : 4.9 ± 1.4 mg/dl

Normal

Tinggi

18/05/2012 Ca : 9.75 mg/dl

P : -

Ca : 10.3 ± 0.6 mg/dl

P : 4.9 ± 1.4 mg/dl

Normal

-

19/05/2012 Ca : 8.34 mg/dl

P : -

Ca : 10.3 ± 0.6 mg/dl

P : 4.9 ± 1.4 mg/dl

Rendah

-

2. Puma

concolor

(Gleen)

26/10/2014 Ca : 5.19 mg/dl

P : 3.62 mg/dl

Ca : 10.3 ± 0.6 mg/dl

P : 4.9 ± 1.4 mg/dl

Rendah

Normal

05/02/2015 Ca : 7.90 mg/dl

P : 10.24 mg/dl

Ca : 10.3 ± 0.6 mg/dl

P : 4.9 ± 1.4 mg/dl

Rendah

Tinggi

3. Panthera

tigris

sumatrae

(Naidu)

02/07/2011 Ca : 4.44 mg/dl

P : 21.7 mg/dl

Ca : 9.8 ± 0.5 mg/dl

P : 5.2 ± 0.9 mg/dl

Rendah

Tinggi

06/07/2011 Ca : 8.00 mg/dl

P : 6.40 mg/dl

Ca : 9.8 ± 0.5 mg/dl

P : 5.2 ± 0.9 mg/dl

Rendah

Tinggi

4. Panthera

pardus

pardus

(Cash)

04/08/2011 Ca : 9.50 mg/dl

P : 7.30 mg/dl

Ca : 10.1 ± 0.6 mg/dl

P : 5.1 ± 0.7 mg/dl

Normal

Tinggi

12/08/2011 Ca : -

P : 8.67 mg/dl

Ca : 10.1 ± 0.6 mg/dl

P : 5.1 ± 0.7 mg/dl

-

Tinggi

5. Panthera

pardus

pardus

(Tanggo)

04/08/2011 Ca : 7.00 mg/dl

P : 5.10 mg/dl

Ca : 10.1 ± 0.6 mg/dl

P : 5.1 ± 0.7 mg/dl

Rendah

Normal

12/10/2011 Ca : 9.51 mg/dl

P : 9.12 mg/dl

Ca : 10.1 ± 0.6 mg/dl

P : 5.1 ± 0.7 mg/dl

Normal

Tinggi

Page 19: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

7

10,19,5

5,1

7,3

8,67

0

2

4

6

8

10

12

Normal Periksa 1 Periksa 2

Panthera pardus-pardus (Cash)

Kalsium Fosfor

10,17

9,51

5,1 5,1

9,12

0

5

10

15

Normal Periksa 1 Periksa 2

Panthera pardus pardus

(Tanggo)

Kalsium Fosfor

Dari Tabel 2 diperoleh bahwa tiga dari lima ekor satwa mengalami

penurunan kalsium. Hal ini mengindikasikan bahwa satwa tersebut mengalami

Hypokalsemia. Hypokalsemia dapat menyebabkan struktur tulang menjadi rapuh

(Sumarianto dan Nurhaida 1985). Carpen 1985 dalam Newton dan Nunamarker

(1985) menyebutkan bahwa Kalsium memainkan perananan penting dalam proses

kontraksi otot dasar biologis, pembekuan darah, aktivitas enzim, rangsangan

syaraf, dan permeabilitas membran, serta sebagai komponen struktur penting dari

kerangka.

Selain terjadi penurunan kalsium, terjadi pula peningkatan fosfor. Tiga dari

lima ekor satwa yang diperiksa pada pemeriksaan awal mengalami peningkatan.

Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi Hyperfosfatemia. Hyperfosfatemia

menyebabkan pengurangan timbal balik dari konsentrasi ionisasi kalsium dalam

darah karena rendahnya masa interaksi antara ion fosfat dan karena terutama 125

dihidroksi Vit D3 yang disuplai oleh ginjal. Eddington (2012) menyebutkan

bahwa fosfor juga terlibat dalam aktivitas enzimatik tulang dan merupakan anion

mayor dalam struktur tulang. Fosfor terintegrasi dalam senyawa glikolitik dan

senyawa transfer energi tinggi seperti ATP dan ada dalam serum atau plasma

sebagai fosfat atau fosfor inorganik.

Dari Tabel 2 terlihat bahwa adanya ketidakseimbangan kalsium dan fosfor.

Perbandingan kadar kalsium dan fosfor yang baik adalah 1 : 1 sampai 2 : 1

(McDowell 2006). Fluktuasi kalsium dan fosfor terlihat jelas pada puma (Gleen),

harimau sumatra (Naidu), macan tutul (Cash), dan macan kumbang (Tanggo).

Gambaran fluktuasi dapat dilihat pada Gambar 1.

10,39,86 9,75

8,34

4,97,6

0

5

10

15

Normal Periksa 1 Periksa 2 Periksa 3

Puma concolor (Giselle)

Kalsium Fosfor

10,3

5,19 7,94,9

3,62

10,24

0

5

10

15

Normal Periksa 1 Periksa 2

Puma concolor (Glenn)

Kalsium Fosfor

Page 20: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

8

Gambar 1 Fluktuasi Kalsium dan Fosfor Berdasarkan Rekam Medis Rumah Sakit Satwa

pada Kasus Fraktur Ekstrimitas Satwa Liar Felidae di Taman Safari Indonesia,

Cisarua Bogor.

Pada Gambar 1 terlihat fluktuasi kadar kalsium darah dan fosfor darah.

Puma, harimau sumatra, macan tutul afrika dan macan kumbang mengalami

hypokalsemia, dimana terlihat bahwa jumlah kalsium pada pemeriksaan awal dan

kedua tidak mencukupi batas normal, sedangkan kadar fosfor di dalam darah

mengalami hyperfosfatemia dimana terjadi peningkatan jumlah fosfor yang

signifikan terutama pada harimau sumatra

KESIMPULAN

Melalui kajian retrospektif, fraktur ekstrimitas lima ekor satwa liar Felidae

di TSI Bogor terjadi di bagian os femur (5), os tibia-fibula (3), os ulna (1), dan 1

diantaranya dilakukan pemasangan bone pin. Dari 5 ekor satwa liar Felidae yang

diperiksa, 4 diantaranya mengalami fluktuasi kalsium dan fosfor sehingga

mengalami hipokalsemia dan hyperfosfatemia. Fluktuasi kadar Kalsium dan

Fosfor darah di diduga menjadi predisposisi terjadinya fraktur ekstrimitas.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait faktor penyebab terjadinya fraktur

ekstrimitas pada satwa Feldae di TSI, Cisarua Boigor.

9,84,44

85,2

21,7

6,4

0

5

10

15

20

25

Normal Periksa 1 Periksa 2

Panthera tigris Sumatrae

(Naidu)

Kalsium Fosfor

Page 21: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

9

DAFTAR PUSTAKA

Baron DN. 1984. Short Text Book of Chemical Pathology. 4th Edition,

diterjemakan oleh: Petrus A dan Gunawan J. Jakarta (ID): Kapita Selekta.

Eddington H. 2012. Improving the outcomes of patients with chronic kidney

disease mineral bone disorder [Thesis]. University of Manchester.

Forbes JM. 2007. Voluntary Food Intake and Diet Selection in Farm Animals. 2nd

Edition. Leeds: Biddles Ltd, King’s Lynn.

[ISIS] International Species Information System [Internet]. 2002. Panthera tigris.

Conventional U.S.A. Units. (di unduh pada: 2013 Juni 26). Tersedia pada:

file://C:\DokumenteundEinstellungen\Hatt\Desktop\ISIS\USAPages\37610010.

htm.

Kini U, Nandeesh BN. 2012. Radionuclide and Hybrid Bone Imaging. India:

Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Kusumawati D, Sardjana IKW. Bahan Ajar Satwa Liar. Jogyakarta (ID): Gadjah

Mada University Pr.

Lescano J, Quevedo M, Baselly L, Crespo A, Fernàndes V. 2014. Chemical

immobilization of captive cougar Puma concolor (Linnaeus 1771) (Carnivora:

Felidae) using a combination of tiletamine – zolazepam, ketamine and

zylazine. Journal of Theatened Taxa. 6(14): 6659-6667.

MacDonald D. 1984. The Encyclopedia Of Mammals: 1. Oxford (Ltd): Grolier

International Inc.

Mazak V. 1981 Panthera tigris, Mammalian Species. The American Society Of

Mammalogist. 152; 1 – 8.

McDowell LR. 2006. Minerals in Animal and Human Nutrition. 2nd Edition.

Florida (USA): University of Florida Pr.

Newton CD, Nunamarker DM. 1985. Texbook of Small Animal Orthopaedics.

Philadelphia: JB Lippincott.

Nowell K, Jackson P. 1996. Wild Cats: status survey and concervation action

plan. IUCN/SSC Cat Specialist Group, Gland, Switzerland.

Prameswary W. 2008. Implementasi medik konservasi pada Owa jawa (Hylobates

moloch audebert 1798): studi kasus pada empat lembaga konservasi eksitu di

indonesia [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian

Bogor.

Republik Indonesia. 2009. Undang Undang Nomor 18 Tentang Peternakan Dan

Kesehatan Hewan. Jakarta: Sekretariat Negara.

Republik Indonesia. 2014. Undang Undang Nomor 41 Tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan Dan Kesehatan

Hewan. Jakarta: Sekretariat Negara.

Slater P, Alexander RM. 1986. The Encyclopedia of Animal Behavior and

Biology. Volume VIII. Equinox (Oxford) Ltd. London.

Sumarianto, Nurhaida. 1985. Kamus Kedokteran, Cetakan Pertama. Jakarta (ID):

Ade Putra.

Tumbelaka LI. 2004. Konservasi Ex-Situ Harimau Sumatera (Panthera tigris

sumatrae). Bogor (ID): UKF IPB

Page 22: FLUKTUASI KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFOR SEBAGAI ... · mega biodiversity country Taman Safari Indonesia (TSI) is an ex-situ conservation institution that has challenged on repeating

10

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ambon Maluku pada tanggal 6 Juli 1991 dari pasangan

Almarhum La Ode Hamdin Kaimudin dan Almarhumah Kasmini. Penulis

merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Pendidikan dasar penulis

diselesaikan pada tahun 2003 di SDN 1 Laompo, Kec. Batauga, Kab. Buton.

Pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2006 di SMP N 4 Kota

Ternate. Pendidikan menengah atas diselesaikan pada tahun 2009 di SMA N 2

Kota Ternate, dan pada tahun yang sama penulis diterima di Fakultas Kedokteran

Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH-IPB) melalui jalur seleksi Ujian Talenta

Mandiri IPB (UTM-IPB).

Selama di IPB penulis aktif dalam berbagai kegiatan diantaranya penulis

merupakan sekretaris divisi infokom Himpunan Profesi Satwa Liar (HIMPRO

SATLI) FKH IPB periode 2010-2011 dan merupakan anggota HIMPRO SATLI

Cluster Primata, anggota UKM Karate IPB, staf syiar Lembaga Dakwah Fakultas

An-Nahl FKH IPB periode 2010-2011 dan wakil bendahara umum periode 2011-

2012, staf Pendidikan dan Pelatihan Persatuan Mahasiswa Maluku (PERMAMA)

Bogor periode 2011-2012 dan Wakil Ketua Umum pada periode 2012-2013, serta

menjadi asisten praktikum Anatomi Veteriner 1 FKH IPB tahun 2013. Penulis

tercatat sebagai penerima Beasiswa POM IPB.