flora dan fauna di indonesia

4
Flora dan Fauna di Indonesia Flora dan fauna, diartikan sebagai dunia tumbuhan dan hewan, yaitu keseluruhan jenis tumbuhan dan hewan yang hidup pada suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu. Faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan f auna Faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah muka bumi adalah iklim, relief daratan, keadaan tanah, dan peranan makhluk hidup. a. Iklim Iklim memberikan pengaruh penting bagi persebaran flora. Unsur iklim tersebut meliputi suhu, kelembaban udara, curah hujan, serta angin. Pengaruh iklim bersifat vertikal dan horizontal. Secara vertikal adanya perbedaan ketinggian tempat, sedangkan secara horizontal dipengaruhi letak lintang tempat. b. Relief daratan Relief daratan adalah keadaan tinggi rendahnya permukaan tanah dari permukaan laut. Perbedaan ketinggian mengakibatkan terjadinya variasi suhu udara. Variasi suhu memengaruhi variasi jenis tumbuhan. Jenis tumbuhan di daerah tinggi dan dataran rendah berbeda satu sama lain sebab tiap tumbuhan memerlukan suhu tertentu untuk dapat hidup. c. Keadaan tanah Perbedaan jenis/tipe tanah (lempung, pasir, aluvial, dan lain-lain) serta jumlah kandungan zat mineral memengaruhi jenis tumbuhan yang dapat hidup di atasnya. Misalnya: tanah berhumus di daerah tropis menjamin hidupnya berbagai jenis tumbuhan, sedangkan di daerah gurun/salju hanya tumbuhan tertentu yang dapat hidup. d. Peranan makhluk hidup (biotik) Makhluk hidup meliputi hewan dan manusia. Persebaran flora melalui hewan dapat terjadi melalui  proses daur makanan secara tak langsung atau berpindah oleh jenis hewan tertentu. Peranan manusia antara lain melalui kegiatan migrasi, penelitian/pengembangbiakan, dan lain-lain. Persebaran flora di Indonesia Indonesia terletak pada daerah iklim tropis. Dalam skala luas, wilayah tropis adalah wilayah  pertumbuha n hutan hujan tropis. Namun, tinggi curah hujan wilayah Indonesia berbeda dari barat hingga ke timur. Hal itu memengaruhi jenis flora yang mungkin tumbuh. Berbagai jenis flora di Indonesia dapat diwakili oleh persebaran beberapa jenis hutan berikut ini. a. Hutan hujan tropis Hutan hujan tropis terdapat di daerah-dae rah bercurah hujan tinggi dengan temperatur udara yang juga tinggi sepanjang tahun. Hutan ini dikenal sebagai hutan heterogen karena ditumbuhi oleh berbagai  jenis tumbuhan. Ber ikut adala h berbaga i ciri hutan hujan trop is.  Pohon-pohonnya besar, tinggi, dan rapat.  Berdaun lebar dan menghijau sepanjang tahun.  Keadaan di dalam hutan gelap dan lembab karena sinar matahari tidak dapat menembus rimbunnya daun-daun pepohonan.  Banyak tumbuhan menjalar seperti rotan dan berbagai jenis anggrek. Di Indonesia, hutan jenis ini dapat dijumpai di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. b. Hutan musim Hutan musim terdapat di wilayah yang memiliki perbedaan musim hujan dan kemarau secara jelas. Hutan musim umumnya adalah hutan homogen. Berikut adalah berbagai ciri hutan musim.  Pepohonan tidak terlalu tinggi dengan jarak tidak terlalu rapat.  Umumnya terdiri dari satu jenis tumbuhan (homogen). Contoh: hutan jati, pinus, dan randu.  Hutan menghijau pada musim hujan dan meranggas pada musim kemarau.  Pada bagian dasar hutan, semak masih bias tumbuh karena sinar matahari dapat sampai ke dasar melalui sela-sela pepohonan.

Upload: rurunisa-oik-siie-seenthink

Post on 10-Oct-2015

132 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

deskripsi tentang flora dan fauna di indonesia meliputi pengertian, jenis dan persebaran

TRANSCRIPT

Flora dan Fauna di Indonesia

Flora dan fauna, diartikan sebagai dunia tumbuhan dan hewan, yaitu keseluruhan jenis tumbuhan dan hewan yang hidup pada suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu.

Faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan faunaFaktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah muka bumi adalah iklim, relief daratan, keadaan tanah, dan peranan makhluk hidup.a. IklimIklim memberikan pengaruh penting bagi persebaran flora. Unsur iklim tersebut meliputi suhu, kelembaban udara, curah hujan, serta angin. Pengaruh iklim bersifat vertikal dan horizontal. Secara vertikal adanya perbedaan ketinggian tempat, sedangkan secara horizontal dipengaruhi letak lintang tempat.b. Relief daratanRelief daratan adalah keadaan tinggi rendahnya permukaan tanah dari permukaan laut. Perbedaan ketinggian mengakibatkan terjadinya variasi suhu udara. Variasi suhu memengaruhi variasi jenis tumbuhan. Jenis tumbuhan di daerah tinggi dan dataran rendah berbeda satu sama lain sebab tiap tumbuhan memerlukan suhu tertentu untuk dapat hidup.c. Keadaan tanahPerbedaan jenis/tipe tanah (lempung, pasir, aluvial, dan lain-lain) serta jumlah kandungan zat mineral memengaruhi jenis tumbuhan yang dapat hidup di atasnya. Misalnya: tanah berhumus di daerah tropis menjamin hidupnya berbagai jenis tumbuhan, sedangkan di daerah gurun/salju hanya tumbuhan tertentu yang dapat hidup.d. Peranan makhluk hidup (biotik)Makhluk hidup meliputi hewan dan manusia. Persebaran flora melalui hewan dapat terjadi melalui proses daur makanan secara tak langsung atau berpindah oleh jenis hewan tertentu. Peranan manusia antara lain melalui kegiatan migrasi, penelitian/pengembangbiakan, dan lain-lain.

Persebaran flora di IndonesiaIndonesia terletak pada daerah iklim tropis. Dalam skala luas, wilayah tropis adalah wilayah pertumbuhan hutan hujan tropis. Namun, tinggi curah hujan wilayah Indonesia berbeda dari barat hingga ke timur. Hal itu memengaruhi jenis flora yang mungkin tumbuh.Berbagai jenis flora di Indonesia dapat diwakili oleh persebaran beberapa jenis hutan berikut ini.a. Hutan hujan tropisHutan hujan tropis terdapat di daerah-daerah bercurah hujan tinggi dengan temperatur udara yang juga tinggi sepanjang tahun. Hutan ini dikenal sebagai hutan heterogen karena ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan. Berikut adalah berbagai ciri hutan hujan tropis. Pohon-pohonnya besar, tinggi, dan rapat. Berdaun lebar dan menghijau sepanjang tahun. Keadaan di dalam hutan gelap dan lembab karena sinar matahari tidak dapat menembus rimbunnya daun-daun pepohonan. Banyak tumbuhan menjalar seperti rotan dan berbagai jenis anggrek.Di Indonesia, hutan jenis ini dapat dijumpai di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.b. Hutan musimHutan musim terdapat di wilayah yang memiliki perbedaan musim hujan dan kemarau secara jelas. Hutan musim umumnya adalah hutan homogen. Berikut adalah berbagai ciri hutan musim. Pepohonan tidak terlalu tinggi dengan jarak tidak terlalu rapat. Umumnya terdiri dari satu jenis tumbuhan (homogen). Contoh: hutan jati, pinus, dan randu. Hutan menghijau pada musim hujan dan meranggas pada musim kemarau. Pada bagian dasar hutan, semak masih bias tumbuh karena sinar matahari dapat sampai ke dasar melalui sela-sela pepohonan.Di Indonesia, hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.c. Steppa (padang rumput)Steppa adalah hutan padang rumput yang luas. Hutan ini terdapat di daerah bercurah hujan lebih kecil dibandingkan daerah sabana.Di Indonesia hutan steppa terdapat bagian timur yaitu provinsi Nusa Tenggara Timur.d. SabanaSabana adalah padang rumput diselingi pepohonan berupa tanaman keras dan menahun. Hutan sabana terdapat di daerah bercurah hujan rendah. Sabana sangat baik untuk pengembangan usaha peternakan (sapi, kambing, dan domba).Di Indonesia sabana dapat ditemui di wilayah Nusa Tenggara.e. Hutan bakau (mangrove)Hutan bakau (mangrove) tumbuh di daerah pantai berlumpur atau berarus lemah. Tumbuhan bakau memiliki akar nafas dan daun berlapis tebal yang berfungsi mengurangi penguapan.Di Indonesia mangrove terdapat di pantai Papua, pantai Sumatera Timur, pantai Kalimantan Barat dan Selatan, serta di pantai utara Pulau Jawa.

Selain diwakili oleh berbagai jenis hutan, persebaran flora di Indonesia juga dibagi menurut ketinggian tempat. Hal ini dilakukan oleh seorang ahli botani Jerman bernama FR. Junghuhn. Dia meneliti perbedaan jenis flora di Indonesia berdasarkan perbedaan ketinggian tempat dan membuat zonasi/batasan wilayah tumbuh-tumbuhan di Indonesia seperti ditunjukkan oleh tabel berikut ini.

Tabel : Zona tumbuhan di Indonesia menurut FR. Junghuhn

Persebaran fauna di Indonesia

Selain dipengaruhi faktor iklim dan persebaran flora, persebaran fauna berhubungan dengan sejarah geologis.a. Sejarah geologis IndonesiaSecara geologis wilayah Kepulauan Indonesia dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut. Wilayah Indonesia bagian barat (Paparan Sunda), meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah Indonesia bagian timur (Paparan Sahul), meliputi Papua serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah Indonesia bagian tengah (wilayah peralihan), meliputi Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nusa Tenggara dan Maluku).Menurut sejarah geologis, pada zaman es Paparan Sunda pernah menyatu dengan daratan Asia dan Paparan Sahul menyatu dengan Benua Australia. Wilayah Indonesia bagian tengah tidak termasuk ke dalam Benua Asia maupun Australia.

b. Pembagian wilayah Wallace dan WeberBerkaitan dengan sejarah geologi, Wallace seorang ahli zoologi Jerman membagi wilayah persebaran fauna Indonesia dengan suatu garis yang kemudian terkenal sebagai garis Wallace. Garis itu membagi geografi kehewanan daerah orientalis dan Indo-Australis.Garis Wallace menunjukkan laut sangat dalam antara Pulau Bali dan Lombok serta antara Pulau Sulawesi dan Kalimantan. Garis Wallace ditarik mulai dari Samudera Hindia ke timur laut melalui Laut Timor, berbelok ke barat laut ke Laut Maluku, dan kembali ke arah timur laut ke Laut Filipina. Lalu, seorang ahli zoologi Belanda-Jerman, Max Weber melengkapi pembagian geografi kehewanan tersebut. Weber membagi wilayah dalam garis Wallace menjadi dua bagian. Bagian barat merupakan daerah dengan jenis hewan berasal dari Benua Asia dan bagian timur adalah daerah dengan jenis hewan dari Benua Australia. Lihat gambar !

c. Tipe fauna di IndonesiaBerdasarkan pembagian garis Wallace dan Weberserta perbedaan keadaan wilayah geologis, maka fauna Indonesia dikelompokkan menjadi tiga.1. Fauna tipe asiatisJenis fauna ini menempati wilayah Indonesia bagian barat (Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya). Hewan asiatis mempunyai persamaan dengan hewan yang hidup di Benua Asia. Jenis fauna tipe asiatis adalah berbagai jenis hewan menyusui berbadan besar dan berbagai jenis kera. Contohnya gajah, orang utan/mawas, harimau, banteng, badak, dan siamang.2. Fauna tipe australisFauna australis menempati wilayah Indonesia bagian timur (Papua, Maluku, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya). Jenis fauna australis, antara lain berbagai jenis hewan menyusui berbadan kecil, hewan berkantong, dan burung berbulu indah. Contohnya kanguru, kuskus, dan cenderawasih.3. Fauna peralihanFauna ini adalah tipe peralihan antara fauna asiatis dan australis. Fauna ini menempati wilayah antara bagian timur dan bagian barat (Sulawesi, Nusa Tenggara, dan sekitarnya). Di daerah fauna peralihan terdapat jenis hewan yang tidak termasuk tipe asiatis maupun tipe australis. Jadi, habitatnya hanya di wilayah tersebut (hewan relik). Contoh hewan peralihan adalah babi rusa, anoa, biawak, komodo, dan burung maleo.

Tabel Perbedaan ciri-ciri fauna Asiatis dan Australis