geografi - flora dan fauna di indonesia dan dunia

43
GEOGRAFI FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA CREATED BY : SYIFA SAHALIYA (XI MIA 9) SMA NEGERI 1 SUMEDANG

Upload: syifa-sahaliya

Post on 08-Jan-2017

687 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

GEOGRAFI Flora dan fauna di indonesia dan dunia

GEOGRAFIFlora dan fauna di indonesia dan duniaCreated by : Syifa sahaliya (XI MIA 9)Sma negeri 1 sumedang

Peta konsep

Bab 1flora dan fauna di indonesia dan dunia

1. Faktor penghalang persebaran organisme

Ada 3 faktor yang menghalangi persebaran organisme, yaitu :

2. Sebaran flora di Indonesia

Perwilayahan Flora di Indonesia, meliputi : :

Meliputi Pulau Sumatera dan sekitarnya, yaitu :Pantai Barat Pulau Sumatera, contohnya : Hutan rawa air tawar dan rotan.Pantai Timur Pulau Sumatera, contohnya : Mangrove.Flora jenis endemik , contohnya : Raflesia Arnoldi.

Flora pada Wilayah Paparan Sunda

Meliputi wilayah Papua dan sekitarnya. Contohnya : Hutan Hujan Tropik dan pohon Matoa.Meliputi pulau Sumatera Pulau Sumatera dan sekitarnya. Dan pada hakikatnya merupakan percampuran antara flora di Paparan Sahul dan di Paparan Sunda.Flora pada Wilayah Paparan SahulFlora pada Wilayah peralihan

Pembagian wilayah flora di batasi oleh 2 garis, yaitu :

Sebaran hutan di indonesia

1. Hutan hujan tropisCiri-ciri : termasuk hutan heterogen (memiliki banyak jenis tumbuhan)Pohon-pohonnya tinggiSinar matahari tidak dapat menembus dasar hutanTerjadi di daerah curah hujan tinggi

2. Hutan MusimCiri-cirinya :Merupakan hutan homogenTinngi pohon lebih rendah daripada pohon di hutan hujan tropisPada musim kemarau pohon di hutan ini akan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan.

3. Hutan sabanaMerupakan hutan berupa padang rumput luas. Terdapat di daerah yang musim kemaraunya panjang, atau curah hujannya sedikit. Hutan ini sangat cocok untuk peternakan.Di Indonesia Hutan Sabana terdapat di Nusa Tenggara dan Madura.

4. Hutan MangroveTerdapat di dataran rendah pantai

3. Sebaran fauna di indonesia

Daerah fauna Indonesia Bagian Barat, seperti :Harimau SumateraBeruang SumateraGajah SumateraMenurut Wallace (1910)

Daerah fauna Indonesia Bagian Timur, seperti :Kanguru PapuaKasuari PapuaKakak Tua Maluku

Daerah fauna Indonesia Bagian Tengah, seperti :Komodo Nusa Tenggara TimurAnoa SulawesiBurung Maleo Sulawesi

Garis Webber adalah garis hipotesis yang merupakan pembatas antara fauna-dauna di kawasan Indonesia Timur dengan Indonesia bagian tengah.Menurut Weber

4. Sebaran flora di permukaan bumi

Faktor-faktor Penyebab Persebaran Flora di bumi :

Tipe-tipe Komunitas Organisme Flora di Dunia :

1. Hutan hujan tropikaSelalu mendapatkan air sepanjang tahunTerdapat di daerah subtropis dan tropis, seperti Amerika Tengah, Afrika Tengah, dan Indonesia.

2. Hutan Musim Tropika

Memiliki iklim basah, namun musim kemaraunya panjang. Pada musim kemarau dicirikan dengan pohon-pohon yang merontokkan daun-daunnya.Terdapat di : Pakistan, Bangladesh, dan India.Ciri Khas hutan Gugur yaitu menggugurkan daunnya pada musim gugur, dan menghijau sepanjang musim panas.Terdapat di Eropa,China, dan Jepang.3, HUTAN GUGUR

4. Hutan Hujan iklim sedangMemiliki pepohonan yang menjulang sangat tinggi.Terdapat di Australia dan Amerika Serikat.Merupakan hutan berdaun jarum.Terdapat di Siberia, Kanada, Alaska, dan Rusia.5. taiga

6. Padang Rumput

7. tundra

8. GurunTerletak di daerah tropis dan cura hujan sangat rendah.

5. Sebaran fauna di permukaan bumi

Dibagi menjadi 6 bagian, yaitu :

6. Pemanfaatan , Kerusakan serta pelestarian flora dan fauna

Pemanfaatan keanekaragaman hayati indonesia

Kerusakan serta Pelestarian Flora & Fauna serta Dampaknya Bagi KehidupanGEOGRAFIXI-IPA 9

Kerusakan Flora & Fauna di Indonesia

Kerusakan Flora & Fauna di IndonesiaDalam siklus kehidupan hewan maupun tumbuhan selalu terjadi evolusi seleksi alam, dan adaptasi.Evolusi adalah perubahan makhluk hidup secara perlahan-lahan dari sederhana ke bentuk yang lebih sempurna daalm jangka waktu sangat lama. Jadi, makhluk selalu mengalami perubahan sehingga timbul spesies baru. Tumbuhan dan hewan berasal dari makhluk hidup masa lampau yang telah mengalami perubahan dalam waktu yang sangat lama.Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya makhluk hidup tertentu yang dapat bertahan dan mampu menyesuaikan dengan lingkungan hidup yang baru. Makhluk hidup yang tidak mampu bertahan dan menyesuaikan dengan lingkungan yang telah berubah akan mati atau pindah ke lingkungan lain. Dengan adanya seleksi alam ini, banyak hewan dan tumbuhan yang dulu hidup, sekarang telah punah karena tidak mampu untuk survive menyesuaikan dengan lingkungan hidup atau habitat yang ada.

Contoh Kerusakan Flora dan Fauna di Indonesia

Contoh kerusakan flora dan fauna yang terletak di Indonesia akibat kegiatan manusia, misalnya kerusakan terumbu karang (coral reefs). Secara garis besar, terumbu karang dapat dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu:

Terumbu KarangOrganisasi pembentuk karang hanya dapat hidup di perairan dangkal yang sinar mataharinya cukup sehingga memberi kesan bahwa cara hidup mereka seolah-olah seperti tumbuha-tumbuhan. Meskipun demikian, karang merupakan hewan yang tidak dapat melangsungkan proses fotosintesis. Mereka hidup sangat tergantung pada sinar matahari yang cukup. Hal itu sebebabkan di dalam jaringan tubuh mereka terdapat banyak tumbuh-tumbuhan air bersel satu atau tunggal (unicellulair zooxanthellae). Organisme inilah yang memerlukan sinar matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis.Hubungan antara karang dengan zooxanthellae adalah bersifat simbiosis, yaitu suatu hubungan yang keduanya mendapat keuntungan. Zooxanthellae mendapatkan perlindungan dari karang dan menggunakan beberapa hasil sampingan metabolisme karang, seperti karbondioksida, ammonia, nitrat, dan fosfat sebagai bahan-bahan makanan. Sebaliknya, karang mendapat keuntungan dari pelepasan bahan-bahan organik termasuk glukosa, gliserol dan ammonia acid dikeluarkan oleh zooxantheillae.

Terumbu KarangTerumbu karang selalu hidup bersama-sama dengan hewan lain. Rangka karang itu sendiri memberikan suatu tempat perlindungan bagi bermacam-macam spesies hewan termasuk jenis penggali lubang dari golongan moluska, cacing polychaete, dan kepiting. Terumbu karang selalu hidup bersama-sama dengan hewan lain. Rangka karang itu sendiri memberikan suatu tempat perlindungan bagi bermacam-macam spesies hewan termasuk jenis penggali lubang dari golongan moluska, cacing polychaete, dan kepiting. Terbentuknya terumbu karang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan laut, antara lain tingkat pelumpuran, arus lau, salinitas, dan suhu.

Faktor Lingkungan LautTingkat PelumpuranTingkat pelumpuran akan berpegaruh terhadap intensitas cahaya mata hari yang masuk ke dalam laut.Arus LautArus laut yang kuat akan membawa oksigen yang dibutuhkan hewan-hewan terumbuh karang.Salinitas dan SuhuSuhu laut optimum di tempat terumbu hidup dan tumbuh adalah 260 sampai 280. Kenaikan atau penurunan suhu dalam waktu relatif lama dapat mengakibatkan kematian hewan karang.

Faktor Lingkungan LautSalinitas dan SuhuTerumbu karang di perairan Indonesia banyak yang mengalami kerusakan akibat ulah manusia. Bentuk kerusakan akibat ulah manusia. Bentukkerusakan tersebut, antara lain sebagai berikut.Penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap sumber daya terumbu karang sehingga banyak ikan atau hewan lain ikut mati. Hal itu jika terjadi terus-menerus akan menyebabkan kepunahan ikan dan terumbu karang.

Pencemaran dan pelumpuran yang disebabkan oleh pembangunan di daerah pesisir yang tidak ramah lingkungan dan tidak sesuai dengan AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan). Penebangan hutan disepanjang sungai yang ke laut dapat mengakibatkan pelumpuran di daerah terumbu karang.Penangkapan ikan dan biota terumbu karang yang dilakukan secara berlebihan dan tidak terkendali menyebabkan penurunan jumlah dan keanekaragaman jenis terumbu karang dan ikan.Penambangan karang yang berlebihan digunakan untuk bahan dasar kapur dan hiasan.

Pelestarian Terumbu KarangSebagai upaya memperlambat kerusakan kondisi terumbu karang, pemerintah Indonesia mencanangkan Program Rehabilitasi dan Pengelolahan Terumbu Karang. Tujuan utama program in adalah pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya terumbu karang yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sepuluh provinsi yang terpilih. Sepuluh priovinsi tersebut, antara lain Nusa Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Maluku, dan Papua. Lima komponen utama dalam upaya pengelolahan dan rehabilitas terumbu karang yang terlalu diterapkan antara lain peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat, pengelolahan berbasis masyarakat, pengembangan kelembagaan, penelitian, monitoring, dan evaluasi, penegakan hukum.

Pelestarian Terumbu KarangPeningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakatkomponen ini bertujuan untuk meningkatkan kesadarn masyarakat akan pentingya peranan terumbu karang dan partisipasi aktif dalam pengelolahan dan pemanfaatan terumbu karang.

Pengelolaan berbasis masyarakatkomponen ini bertujuan membina untuk melakukan kegiatan aktif seperti membentuk usaha kerajinan yang akan meningkatkan pendapatan mesyarakat setempat. Selain itu, pemerintah menerapkan pengatahuan dan teknologi rehabilitas dalam pengelolahan terumbu karang agar dapat dimanfaatkan lestari.

Pelestarian Terumbu KarangPenelitian, monitoring, dan evaluasikomponen ini bertujuan memantau kegiatan masyarakat yang secara langsung berhubungan dengan terumbu karang. Dalam kaitannya dengan komponen ini, akan dibentuk sistem jaringan pemantauan dan informasi terumbu karang membangun simpul-simpul di beberapa provinsi.Penegakan hukumpenegakan hukum merupakan komponen penting sebagai hal pokok dalam usaha mencapai tujuan program rehabilitas dan pengelolahan terumbu karang.

Penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan yang berbeda akan mengahasilkan makhluk hidup yang baru pula sehingga dengan proses adaptasi ini akan timbul keanekaragaman makhluk hidup. Usaha-usaha yang dilakukan dalam menjaga keselarasan makhluk hidup yang ada, yaitu dengan cara membuat suaka margasatwa dan cagar alam.

Thank You !