fixed income daily notes - mncsekuritas.id · kemarin didorong oleh aksi beli oleh investor sebagai...
TRANSCRIPT
1
Ulasan Pasar
Surplus neraca perdagangan di bulan September 2017 serta menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dukung penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 16 Oktober 2017 jelang lelang penjualan Surat Utang Negara.
Penurunan imbal hasil berkisar antara 1 - 3 bps dengan rata - rata mengalami
penurunan sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi
pada Surat Utang Negara dengan tenor 2 - 6 tahun.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami
penurunan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga
yang berkisar antara 5 - 10 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan
tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 2 bps
dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 3 - 10 bps.
Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7
tahun) mengalami penurunan yang berkisar antara 1 - 2 bps dengan rata - rata
mengalami penurunan sebesar 1 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan
harga yang berkisar antara 1 - 15 bps.
Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan
kemarin didorong oleh aksi beli oleh investor sebagai respon atas data neraca
perdagangan. Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa di bulan September 2017
terjadi surplus neraca perdagangan sebesar US$1,76 miliar yang diperoleh dari
nilai ekspor yang sebesar US$14,54 miliar dan nilai impor yang sebesar US$12,78
miliar. Dengan surplus neraca perdagangan di bulan September 2017 tersebut,
maka neraca perdagangan tahun berjalan (YTD) mencatatkan surplus sebesar
US$10,84 miliar. Hal tersebut menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat
Utang Negara dimana dengan adanya surplus tersebut akan mendorong
peningkatan cadangan devisa sehingga akan menambah kemampuan Bank
Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ekspektasi
penguatan dollar Amerika di tengah kemungkinan adanya kenaikan suku bunga
Bank Sentral Amerika berikutnya.
Selain itu, penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin
juga didukung oleh menguatnya nilai tukar rupiah jelang lelang penjualan Surat
Utang Negara. Sehingga secara keseluruhan, penurunan imbal hasil pada
perdagangan kemarin telah mendorong imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan
dengan tenor 5 tahun berada pada level 6,173 % (-2 bps), tenor 10 tahun dan 20
tahun masing - masing berada pada level 6,535% dan 7,296% (-1 bps), dan
tenor 15 tahun berada pada level 7,084% (-1,5 bps).
Adapun dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang
Dollar Amerika juga ditutup dengan kecenderungan mengalami penurunan di
tengah tren pergerakan imbal hasil surat utang regional yang bergerak naik.
Imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-47 masing - masing ditutup turun sebesar 1,5
bps di posisi 3,480% dan 4,389% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 10
dan 30 bps. Sementara itu INDO-37 ditutup turun sebesar 3 bps di posisi 4,371%
didorong kenaikan harga sebesar 45 bps. Sedangkan imbal hasil dari INDO-20
ditutup turun terbatas kurang dari 1 bps di level 2,063%.
Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan
kemarin senilai Rp5,81 triliun dari 40 seri Surat Utang Negara yang
diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai
Rp1,27 triliun. Obligasi Negara seri PBS009 menjadi Surat Utang Negara dengan
volume perdagangan terbesar, senilai Rp665 miliar dari 6 kali transaksi di harga
rata - rata 100,78% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061
senilai Rp470,6 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 103,22%
I Made Adi Saputra [email protected] (021) 2980 3111 ext. 52117
Page 1
Fixed Income Daily Notes
MNC Sekuritas Research Division
Selasa, 17 Oktober 2017
Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara
Perdagangan Surat Utang Negara
Perdagangan Surat Utang Korporasi
2
Sedangkan volume perdagangan obligasi korporasi yang dilaporkan pada
perdagangan kemarin senilai Rp1,42 triliun dari 39 seri obligasi korporasi yang
diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan III Pegadaian Tahap I Tahun 2017 Seri
A (PPGD03ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan
terbesar, senilai Rp333 miliar dari 12 kali transaksi di harga rata - rata 100,05%
yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II
Tahun 2017 Seri D (BMRI01DCN2) senilai Rp200 miliar dari 4 kali transaksi di
harga rata - rata 83,06%.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar
22,00 pts (0,16%) pada level 13476,00 per dollar Amerika setelah bergerak
pada kisaran 13451,00 hingga 13489,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai
tukar rupiah terhadap dollar Amerika tersebut ditengah bervariasinya
pergerakan mata uang regional di tengah penguatan dollar Amerika terhadap
mata uang utama. Mata uang Rupee India (INR) memimpin penguatan mata
uang regional terhadap dollar Amerika yang diikuti oleh Rupiah Indonesia (IDR)
dan Ringgit Malaysia (MYR). Sementara itu Dollar Singapura (SGD) memimpin
pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika yang diikuti oleh Yuan
China (CNY) dan Dollar Hongkong (HKD).
Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan
cenderung bergerak terbatas di awal perdagangan jelang pelaksanaan lelang
penjualan Surat Utang Negara.
Menjelang lelang, harga Surat Utang Negara akan cenderung beregrak terbatas
dikarenakan investor yang masih akan menantikan hasil dari pelaksanaan lelang
dimana arah pergerakan harga akan dipengaruhi oleh hasil dari pelaksanaan
lelang. Pada hari ini pemerintah berencana untuk mengadakan lelang penjualan
Surat Utang Negara dengan target penerbitan senilai Rp15 triliun dari enam seri
Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor.
Selain lelang, pelaku pasar mencermati komentar Janet Yellen di tengah inflasi
yang tertekan, ekonomi Amerika Serikat dan pasar tenaga kerja tetap kuat
mendukung kenaikan suku bunga secara bertahap. Imbal hasil dari US Treasury
dengan tenor 10 tahun ditutup naik di level 2,305%. Sedangkan Imbal hasil dari
surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama justru
ditutup turun pada level 0,372% dan 1,332%. Kondisi tersebut kami perkirakan
akan membatasi pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi
rupiah maupun dollar Amerika pada perdagangan hari ini, terlebih dengan
adanya sinyal penguatan dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.
Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara mulai menunjukkan sinyal
tren kenaikan harga pada keseluruhan tenor memberikan peluang kembali
terjadinya kenaikan harga pada perdagangan hari ini. Hanya saja pergerakan
harga akan dibatasi oleh adanya sinyal bahwa beberapa seri Surat Utang Negara
masih berada di area konsolidasi sehingga dalam jangka pendek harga Surat
Utang Negara akan bergerak sideways.
Rekomendasi
Dengan kombinasi beberapa faktor tersebut, maka kami sarankan kepada
investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di
pasar sekunder dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum
tren kenaikan harga. Beberapa pilihan yang masih menarik adalah seri FR0069,
FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072.
Page 2
Fixed Income Daily Notes | Selasa, 17 Oktober 2017 | MNC Sekuritas Research Division
Kurva Imbal Hasil SUN seri Acuan
Indeks Obligasi (INDOBeX)
Grafik Resiko
3
•Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN3180118 (New
Issuance), SPN12181004 (Reopening), FR0061 (Reopening),
FR0059 (Reopening), FR0075 (Reopening) dan FR0076
(Reopening) pada hari Selasa, tanggal 17 Oktober 2017.
Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam
mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan
dalam APBN 2017. Target penerbitan senilai Rp15.000.000.000.000,00
(lima belas triliun rupiah) dengan seri-seri yang akan dilelang adalah
sebagai berikut :
Kami perkirakan jumlah penawaran yang masuk akan berkisar antara
Rp35—40 triliun dengan jumlah penawaran yang cukup besar akan
didapati pada instrumen Surat Perbendaharaan Negara serta pada
Obligasi Negara seri FR0061. Adapun berdasarkan kondisi pergerakan
harga Surat Utang Negara menjelang pelaksanaan lelang, maka kami
perkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan adalah sebagai
berikut :
• Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN03180118 berkisar antara
4,62 - 4,71;
• Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN12181004 berkisar antara
5,12 - 5,21;
• Obligasi Negara seri FR0061 berkisar antara 6,15 - 6,25
• Obligasi Negara seri FR0059 berkisar antara 6,50 - 6,59;
• Obligasi Negara seri FR0075 berkisar antara 7,21 - 7,31; dan
• Obligasi Negara seri FR0076 berkisar antara 7,28 - 7,37.
Lelang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Oktober 2017, dibuka
pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Adapun hasil dari
pelaksanaan akan diumumkan pada hari yang sama dan hasil dari
lelang akan didistribusikan pada hari Kamis, tanggal 19 Oktober 2017.
Pada kuartal IV 2017 pemerintah mentargetkan penerbitan Surat
Berharga Negara melalui lelang senilai Rp101,69 triliun dari 5 kali
lelang Sukuk Negara dan 5 kali lelang Surat Utang Negara. Adapun
pada lelang SUN sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp17,85
triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp34,14 triliun.
Page 3
Fixed Income Daily Notes | Selasa, 17 Oktober 2017 | MNC Sekuritas Research Division
Imbal Hasil Surat Utang Global
Spread US T 10 Yrs—Gov’t Bond 10 Yrs
Berita Pasar
Corp Bond Spread
Terms &
Conditions SPN ON
Seri SPN03180118
(New Issuance) SPN12181004(Reopening)
FR0061(Reopening)
FR0059(Reopening)
FR0075(Reopening)
FR0076(Reopening)
Jatuh Tempo
18 Januari 2018
4 Oktober 2018
15 Mei 2022 15 Mei 2027 15 Mei 2038 15 Mei 2048
Tingkat Kupon
Diskonto Diskonto 7,00000% 7,00000% 7,50000% 7,37500%
Alokasi Pembelian
Non-Kompetitif
Maksimal 50% (dari yang dimenangkan)
Maksimal 30% (dari yang dimenangkan)
4
Harga Surat Utang Negara
Page 4
Fixed Income Daily Notes | Selasa, 17 Oktober 2017 | MNC Sekuritas Research Division
Kepemilikan Surat Berharga Negara
5
IDR – USD
Page 5
Fixed Income Daily Notes | Selasa, 17 Oktober 2017 | MNC Sekuritas Research Division
Dollar INDEX
FR0061
6
FR0059
Page 6
Fixed Income Daily Notes | Selasa, 17 Oktober 2017 | MNC Sekuritas Research Division
FR0074
FR0072
7
Fixed Income Daily Notes | Selasa, 17 Oktober 2017 | MNC Sekuritas Research Division
Page 7
MNC SEKURITAS RESEARCH TEAM
MNC Research Investment Ratings Guidance BUY : Share price may exceed 10% over the next 12 months
HOLD : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months SELL : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months
Not Rated : Stock is not within regular research coverage
PT MNC Sekuritas MNC Financial Center Lt. 14 – 16
Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340 Telp : (021) 2980 3111 Fax : (021) 3983 6899 Call Center : 1500 899
Disclaimer
This research report has been issued by PT MNC Sekuritas. It may not be reproduced or further distributed or
published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Sekuritas has based this document on information
obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas
makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or
completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change
without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to
purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices, directors
and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto
and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Securities and its affiliates may act
as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or
investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also
perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.
Edwin J. Sebayang Head of Retail Research Technical, Auto, Mining
[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52233
Victoria Venny Telco, Infrastructure, Logistics
(021) 2980 3111 ext. 52236
Gilang Anindito Property, Construction
(021) 2980 3111 ext. 52235
Rr. Nurulita Harwaningrum Banking
(021) 2980 3111 ext. 52237
Sukisnawati Puspitasari Research Associate
(021) 2980 3111 ext. 52307
Research Associate
(021) 2980 3111 ext. 52166
I Made Adi Saputra Head of Fixed Income Research [email protected]
(021) 2980 3111 ext. 52117
Thendra Crisnanda Head of Institution Research
[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52162
Rheza Dewangga Nugraha Junior Analyst of Fixed Income [email protected]
(021) 2980 3111 ext. 52294