fitofarmaka
DESCRIPTION
FitofarmakaTRANSCRIPT
1
MustofaBagian Farmakologi/Pusat Kedokteran
Tropis, Fakultas Kedoktteran UGM
FitofarmakaFitofarmaka
2
Mengapa obat tradisional?
80% penduduk dunia hidup dinegara berkembang
80% memanfaatkan OT untukpemeliharaan kesehatan
Inventarisasitanaman obat
Uji kasiat& keamanan
Standarisasitanaman obat
WHO
3
Mengapa obat tradisional?
Tanaman obat
Sumbersenyawa baru
Strukturkimia baru
Aktivitasbervariasi
Tetrandrin
Neurolenin A
OCH3
OCH3H3C O
N
CH3
OCH3
O
H3CO
N
CH3o
o o
CH3
OHO
CH2
O
H3C
CH3
4
Mengapa obat tradisional?
Sintimenmenggunakan OT
Sintimenmenggunakan OT
Efek samping OM
Alasan ekonomis
Produktransgenik
Kembalike alam
5
Beberapa contoh obat dari tanaman
Obat Kegunaan klinik SpesiesAspirin Analgetik, antiinflamsi Filipendula ulmariaAtropin Dilator pupil Atropa belladonnaDikumarol Antitrombosit Melilotus officinalisDigoksin Gagal jantung Digitalis purpureaDigitoksin Gagal jantung D. purpurea
Ipratropium Bronkodilator H. nigerQuinidin Antiaritmia C. pubescensReserpin Antihipertensi Rauvolfia canescens
Emetin Antiamuba Psychotria ipecacuanthaEfedrin Bronkodilator Ephedra sinicaHiosiamin Antikolinergik Hyoscyamus nigerIpecac Emetik P. ipecacuantha
Vinkristin Leukaemia Catharanthus roseus
6
Obat tradisional
Fitofarmaka• Efikasinya telah dibuktikan secara
ilmiah• bisa diterima dlm pelayanan
kesehatan formal
Jamu• Efikasinya hanya berdasarkan
pengalaman empiris• belum diterima dalam pelayanan
kesehatan formal
7
Lead compound
Screening of pharmacology
Acute toxicity study
Stability studyAdvance
pharmacology
Sub acute toxicity studies
Carcinogenicity & Mutagenicity studies
Pharmacokinetic study on animal
Phase I clinical study
Phase II clinical study
Phase III clinical study
Product development
Chronic toxicity studies
Registration & Marketing
Phase IV clinical study
Pharmacokinetic study on human
Drug discovery and development process
Fitofarmaka
8
Prosespembuatansediaan
Pembuatan serbuk
Pembahasan
Pemekatan
Penyarian
9
Penyarian
Infundasi
Maserasi
Penyaringanbetingkat
Perkolasi
10
Infundasi• Difinisi : Sediaan cair yang dibuta dengan mengekstraksisimplisia nabati dengan air suhu 90 oC selama 15 menit.
• Cara pembuatan :Campur simplisia dengan derajad halus yang sesuaidalam panci dengan air secukupnya, panaskan diatastangas air selama 15 menit terhitung mulai suhumencapai 90 oC sambil sekali-kali diaduk.Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkanair panas secukupnya melalui ampas hinggadiperoleh volume infus yang dikehendaki.
11
• Cara pembuatan infus tertentu : Infus Daun Sena dan infus yang mengandungminyak atsiri diserkai setelah dingin.Infus Daun Sena, infus Asam Jawa dan infus lain yang mengandung lendir tidak boleh siperas.Asam jawa sebelum dibuat infus dihilangkanbijinya dan diremas dengan air hingga diperolehmassa seperti bubur, buah adas manis dan buahadas harus dipecah lebih dahulu.Pd pembuatan infus Kulit Kina ditambahkanlarutan asam pikrat 10% dari bobot zatberkhasiat.Infus yg mengandung glikosida antrakinon, ditambahkan larutan Na-karbonat dari bobotsimplisia.
12
• Kadar infus :
Kecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisiayang tertera di bawah, infus yang mengandungbukan bahan bukan berkhasiat keras dibuat denganmenggunakan 10 % simplisia.
Kulit kina …………………………….. 6 bagianDaun digitalis ……………………….. 0,5 bagianAkar ipeka ……………………………. 0,5 bagianDaun kumis kucing ………………… 0,5 bagianSekale kornutum …………………… 3 bagianDaun sena ……………………………. 4 bagianTemulawak …………………………… 4 bagian
13
Maserasi• Penyarian dg cara meredam serbuk simplisiadalam cairan penyari.• Digunakan untuk menyari zat aktif yg mudahlarut dlm cairan penyari, tidak mengembang dlmpenyari, tidak mengandung benzoin & stirak. • Cairan penyari air, etanol, air-etanol.• Keuntungan cara pengerjaan dan peralatan ygdigunakan sederhana dan mudah diusahakan. • Kelemahan : waktu pengerjaan lama danpenyarian kurang sempurna.• Cara pengerjaan :
10 bag + 75 cairan penyari dan biarkan 5 hariSari diserkai dan ampas diperasAmpas + penyari diaduk dan diserkai shgdiperoleh 100 bagianDibiarkan 2 hari, endapan dipisakan.
14
Maserasi
Maserasi dg pengaduk kontinyu• Mengurangi waktu hg menjadi 6-24 jam
Maserasi melingkar bertingkat• untuk mendapatkan penyarian ygsempurna
Remaserasi• Maserasi beberapa kali
Maserasi melingkar• Cairab penyari selalu bergerak dan menyebar
Digesti• Maserasi dg pemanasan lemah (40-50 oC)• Hanya untuk senyawa tahan panas• Keuntungan : kekentalasn kurang, dayalarut naik, kecepatan difusi naik.
15
Perkolasi
• Difinisi : Penyarian yg dilakukan dg mengalirkan cairanpenyari melalui serbuk simplesia yang telahdibasahi.
• Cara kerja :Serbuk simplisia ditempatkan dlm suatu bejanasilinder, yg bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melaluiserbuk tersbut, cairan penyari akan melarutkan zataktif sel-sel yg dilalui sampai mencapai keadaanjenuh. Cairan akan bergerak ke bawah karenaberatnya sendiri dan cairan di atasnya.
16
Penyarian bertingkat (Soxhletasi)
• Penyari diisikan pada labu,• Serbuk simplisia diisikan pd tabung dari kertassaring,
• Cairan penyari diuapkan hingga mendidih,• Uap penyari akan naik ke atas melalui serbuksimplisia,
• Uap penyari akan mengembun karena didinginkandg pendingin balik,
• Embun turun dalam simplisia dan melarutkan zataktif dan kembali ke dalam labu,
• Cairan menguap kembali dan berulang proses diatas.
17
Ekstrak• Difinisi : Sediaan pekat yang diperoleh dg mengekstraksi zataktif dari simplisia nabati atau simplisia hewanimenggunakan pelarut yg sesuai, kemudian semuaatau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atauserbuk yg tersisa diperlakukan sedimikian hinggamemenuhi bahan baku yg telah ditetapkan.
• Cara pembuatan :Sebagian besar ekstrak dibuat dg ekstraksi bahanbaku obat secara perkolasi. Seluruh perkolatbiasanya dipekatkan dg cara destilasi dg pengurangan tekanan, agar bahan utama obatsesedikit mungkin terkena panas.
18
Ekstrak cair• Difinisi : Sediaan cair simplisia nabati yg mengandung etanolsebagai pelarut atau sebagai pengawet atau sebagaipelarut dan pengawet. Jika tidak dinyatakan lain pada masing-masing monografi, tiap ml ekstrakmengandung bahan aktif 1 g simplisia yg memenuhisyarat.
Ekstrak cair yg cenderung membentuk endapandapat didiamkan dan disaring atau bagian yg beningdienaptuangkan. Beningan yg diperoleh memenuhipersyaratan farmakope.
Ekstrak cair dapat dibuat dari ekstrak yg sesuai.
19
Metabolitsekunder
1. Alkaloid
2. Glikosida
3. Flavonoid
4. Steroid
5. Terpenoid
6. Antibiotika
Atropin, kinin, kinidin, nikotin, reserpin, teofilin
digoksin, arbutin, krisofanol
kamperol, rutin,
kolesterol, stigmasterol
eugenol, eukaliptol
streptomisin, tetrasiklin, spiramisin