fisiologi pernapasan dan mengenali dan mengatasi jalan napas

6
1. Fisiologi Pernapasan Pernafasan atau ekspirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung O2 (oksigen) kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 (karbon dioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi Fungsi Pernafasan adalah sebagai berikut : 1. Mengambil oksigen kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh (sel-selnya) untuk mengadakan pembakaran. 2. Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa pembakaran, kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh tubuh). 3. Melembabkan udara, pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan udara berlangsung di alveolus paru-paru. Pertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan di dalamnya aliran udara timbal balik (pernafasan), dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli ke dalam darah kapiler dinding alveoli. Hal yang sama juga berlaku untuk gas dan uap yang terhirup paru-paru

Upload: phydt

Post on 14-Jul-2016

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

referat

TRANSCRIPT

Page 1: Fisiologi Pernapasan Dan Mengenali Dan Mengatasi Jalan Napas

1. Fisiologi Pernapasan

Pernafasan atau ekspirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung O2

(oksigen) kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2

(karbon dioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi

dan menghembuskan disebut ekspirasi

Fungsi Pernafasan adalah sebagai berikut :

1. Mengambil oksigen kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh (sel-selnya) untuk

mengadakan pembakaran.

2. Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa pembakaran, kemudian

dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh

tubuh).

3. Melembabkan udara, pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan udara

berlangsung di alveolus paru-paru. Pertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan di

dalamnya aliran udara timbal balik (pernafasan), dan tergantung pada difusi oksigen

dari alveoli ke dalam darah kapiler dinding alveoli. Hal yang sama juga berlaku

untuk gas dan uap yang terhirup paru-paru merupakan jalur masuk terpenting dari

bahan-bahan berbahaya lewat udara pada paparan kerja.

Proses sistem pernafasan atau sistem respirasi berlangsung dengan beberapa tahap

yaitu:

1. Ventilasi yaitu pergerakan udara ke dalam dan keluar paru.

2. Pertukaran gas dalam alveoli dan darah atau disebut pernapasan luar.

3. Transportasi gas melalui darah.

4. Pertukaran gas antara darah dengan sel-sel jaringan atau disebut pernapasan dalam.

5. Metabolisme penggunaan O2 di dalam sel serta pembuatan CO2 yang disebut pernapasan

seluler.

Page 2: Fisiologi Pernapasan Dan Mengenali Dan Mengatasi Jalan Napas

Mekanisme Kerja Sistem Pernapasan Proses terjadinya pernapasan terbagi 2 yaitu :

1. Inspirasi (menarik napas)

2. Ekspirasi (menghembus napas) Inspirasi adalah proses yang aktif, proses ini terjadi bila

tekanan intra pulmonal (intra alveol) lebih rendah dari tekanan udara luar. Pada tekanan

biasa, tekanan ini berkisar antara -1 mmHg sampai dengan -3 mmHg. Pada inspirasi dalam

tekanan intra alveoli dapat mencapai -30 mmHg. Menurunnya tekanan intra pulmonal pada

waktu inspirasi disebabkan oleh mengembangnya rongga toraks akibat kontraksi otot-otot

inspirasi. Ekspirasi adalah proses yang pasif, proses ini berlangsung bila tekanan intra

pulmonal lebih tinggi dari pada tekanan udara luar sehingga udara bergerak keluar paru.

Meningkatnya tekanan di dalam rongga paru terjadi bila volume rongga paru mengecil akibat

proses penguncupan yang disebabkan oleh daya elastis jaringan paru. Penguncupan paru

terjadi bila otot-otot inspirasi mulai relaksasi. Pada proses ekspirasi biasa tekanan intra

alveoli berkisar antara + 1 mmHg sampai dengan + Bahan yang dapat mengganggu sistem

pernapasan adalah bahan yang mudah menguap dan terhirup saat kita bernafas. Tubuh

memiliki mekanisme pertahanan untuk mencegah masuknya lebih dalam bahan yang dapat

mengganggu sistem pernapasan, akan tetapi bila berlangsung cukup lama maka sistem

tersebut tidak dapat lagi menahan masuknya bahan tersebut ke dalam paru-paru.1

Page 3: Fisiologi Pernapasan Dan Mengenali Dan Mengatasi Jalan Napas

2. Mengenali dan Mengatasi Gangguan Napas

2.1 Tanda dan Gejala Gangguan Napas

Sesak napas. Frekuensi pernapasan yang cepat serta penggunaan otot-otot pernapasan

tambahan, suara napas tambahan seperti mengi, pergerakan dada kiri dan kanan yang tidak

sama atau ada bagian dada atau pergerakannya tidak bersesuaian sepertgi flail chest, pada

orang dewasa frekuensi pernapasan kurang dari 8kali/menit atau lebih dari 30 kali/menit,

henti napas adalah tidak adanya suara napas, pergerakan dada maupun abdomen termasuk

didalamnya gasping.

Sebab-sebab gangguan napas:

1. Gangguan pergerakan diafragma dan otot-otot pernapasan pada cedera dada atau

abdomen.

2. Gangguan saraf yang mengatur pernapasan: cedera pada kepala, leher, maupun tulang

belakang.

3. Karbondioksida dalam tubuh yang meningkat

2.2 Penilaian dan Antisipasi Sumbatan Jalan Napas

Tetapkan apakah jalan napas dalam keadaan bebas dan terlindung, terancam atau

mengalami sumbatan parsial atau total. Jalan napas yang bebas merupakan prioritas

utama. Proteksi terhadap aspirasi hanya bersifat relatif, tindakan terpenting yang perlu

dilakukan adalah penilaian awal dan penanganan kondisi pernapasan dan sirkulasi pada

pasien.

1. Inspeksi dan dengar aliran udara napas, frekuensi, serta dalamnya pernapasan (pada

mulut dan hidung, pergerakan dinding dada, atau adanya tarikan trakea (tracheal tug)).

2. Dengarkan adanya suara napas yang abnormal (suara mendenguk (gugling),

mendengkur (snoring), tersedak (chocking), batuk, stridor, mengi (wheezing).

3. Nilai suara pasien dan kualitasnya (lemah, terdengar kesakitan,serak).

Page 4: Fisiologi Pernapasan Dan Mengenali Dan Mengatasi Jalan Napas

4. Tentukan tingkat kesadaran pasien menggunakan Glasgow Coma Scale.

5. Inspeksi mulut untuk mencari benda asing.

6. Uji kekuatan otot rahang, mulut, dan otot-otot orofaring.

7. Uji refleks muntah.

8. Palpasi daerah maksilofasial dan leher (adanya pembengkakan, deformitas, emfisema

subkutis).2

DAFTAR PUSTAKA

1. Fisiologi pernapasan tubuh manusia. Di unduh dari

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23513/6/Chapter%2011.pdf ).

Diunduh pada (26 Mei 2015).

2. Fildes john, et all. Advanced Trauma Life Support for Docors.8th edition.IKABI:

Chicago;2008.page 168-170.