fisiologi lakrimalis

4
FISIOLOGI LAKRIMALIS Sistem lakrimalis mencakup struktur-struktur yang terlibat dalam produksi dan drainase air mata. Komponen sekresi terdiri atas kelenjar yang menghasilkan berbagai unsur pembentuk cairan air mata. Sistem eksresi mulai pada punctum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus inferior. Kompleks lakrimalis terdiri atas glandula lakrimalis, glandula lakrimalis aksesorius, kanalikuli, punktum lakrimalis, sakus lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis. Sistem lakrimal tersusun atas struktur-struktur yang mensekresi air mata dan struktur-struktur yang mengalirkan air mata. Secara embriologis glandula lakrimalis dan glandula lakrimalis asessorius berkembang dari epitel konjungtiva. Sistem lakrimasi glandula yang berupa kanalikuli, sakus lakrimalis dan duktus nasolakrimalis juga merupakan turunan ektoderm permukaan yang berkembang dari korda epitel padat yang terbenam di antara prosesus maksilaris dan nasalis dari struktur-struktur muka yang sedang berkembang. Korda ini terbentuk salurannya sesaat sebelum lahir (Antok, 2009). Kelainan sistem lakrimal sering terjadi dan dapat menimbulkan gejala kronis dengan morbiditas bermakna. Kelenjar lakrimal normalnya menghasilkan sekitar 1,2 μl air mata per menit. Sebagian hilang melalui evaporasi. Sisanya dialirkan melalui sistem nasolakrimal. Bila produksi air mata melebihi kapasitas sistem drainase, air mata yang berlebih akan mengalir ke pipi. Ini dapat disebabkan oleh:

Upload: nellyokto

Post on 12-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fisiologi

TRANSCRIPT

Page 1: FISIOLOGI LAKRIMALIS

FISIOLOGI LAKRIMALIS

Sistem lakrimalis mencakup struktur-struktur yang terlibat dalam produksi dan

drainase air mata. Komponen sekresi terdiri atas kelenjar yang menghasilkan berbagai unsur

pembentuk cairan air mata. Sistem eksresi mulai pada punctum lakrimal, kanalikuli lakrimal,

sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus inferior.

Kompleks lakrimalis terdiri atas glandula lakrimalis, glandula lakrimalis aksesorius,

kanalikuli, punktum lakrimalis, sakus lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis. Sistem lakrimal

tersusun atas struktur-struktur yang mensekresi air mata dan struktur-struktur yang

mengalirkan air mata.

Secara embriologis glandula lakrimalis dan glandula lakrimalis asessorius

berkembang dari epitel konjungtiva. Sistem lakrimasi glandula yang berupa kanalikuli, sakus

lakrimalis dan duktus nasolakrimalis juga merupakan turunan ektoderm permukaan yang

berkembang dari korda epitel padat yang terbenam di antara prosesus maksilaris dan nasalis

dari struktur-struktur muka yang sedang berkembang. Korda ini terbentuk salurannya sesaat

sebelum lahir (Antok, 2009).

Kelainan sistem lakrimal sering terjadi dan dapat menimbulkan gejala kronis dengan

morbiditas bermakna. Kelenjar lakrimal normalnya menghasilkan sekitar 1,2 μl air mata per

menit. Sebagian hilang melalui evaporasi. Sisanya dialirkan melalui sistem nasolakrimal. Bila

produksi air mata melebihi kapasitas sistem drainase, air mata yang berlebih akan mengalir

ke pipi. Ini dapat disebabkan oleh:

Iritasi permukaan mata, misalnya karena benda asing pada kornea, infeksi, atau

blefaritis.

Oklusi pada bagian manapun di sistem drainase

Keluhan yang sering ditemukan pada penderita dengan kelainan sistem lakrimal ialah

mata kering, lakrimasi dan epifora (James, 2006, Vaughan et al, 2002). Glandula lakrimalis

terdiri dari struktur berikut : 1) Bagian orbita berbentuk kenari yang terletak di dalam fossa

lakrimalis di segmen temporal atas anterior dari orbita, dipisahkan dari bagian palpebra oleh

kornu lateralis dari muskulus levator palpebra. 2) Bagian palpebra yang lebih kecil terletak

tepat di atas segmen temporal dari forniks konjungtiva superior. Duktus sekretorius lakrimalis

yang bermuara melalui kira-kira 10 lubang kecil, menghubungkan bagian orbital dan

palpebral glandula lakrimalis dengan forniks konjungtiva superior. Pembuangan bagian

palpebra dari kelenjar memutuskan semua saluran penghubung dan dengan demikian

mencegah kelenjar itu bersekresi.

Page 2: FISIOLOGI LAKRIMALIS

Glandula lakrimalis assesorius (glandula Krause dan Wolfring) terletak di dalam

substansia propia di konjungtiva palpebrae. Air mata mengalir dari lakuna lakrimalis melalui

pungtum superior dan inferior dan kanalikuli ke sakus lakrimalis yang terletak di dalam fosa

lakrimalis. Duktus nasolakrimalis berlanjut ke bawah dari sakkus lakrimasi dan bermuara ke

dalam meatus inferior dari rongga nasal . Air mata diarahkan ke dalam pungtum oleh isapan

kapiler, gaya berat, dan berkedip. Kekuatan gabungan dari isapan kapiler dalam kanalikuli,

gaya berat, dan kerja memompa dari otot Horner yang merupakan perluasan muskulus

orbikularis okuli ke titik di belakang sakkus lakrimalis, semua cenderung meneruskan air

mata ke bawah melalui duktus nasolakrimalis ke dalam hidung.

Glandula lakrimalis diperdarahi oleh pembuluh darah a. lakrimalis. Vena-vena dari

glandula lakrimalis akan bergabung dengan vena oftalmika. Aliran limfe menyatu dengan

pembuluh limfe konjungtiva untuk mengalir ke dalam limfonodus preaurikuler. Glandula

lakrimalis dipersarafi oleh nervus lakrimalis (sensoris) yang merupakan cabang dari divisi

pertama trigeminus (nervus oftalmikus), nervus petrosus superfisialis magna (sekretorius)

yang merupakan cabang dari nucleus salivarius superior, dan nervus simpatis yang menyertai

arteri lakrimalis dan nervus lakrimalis.

Sakus lakrimalis terletak di dalam fosa lakrimalis yang merupakan os lakrimalis dan

os maksilaris. Lebar sakkus lakrimalis kira-kira 6-7mm dengan panjang antara 12-15 mm.

mukosa sakus merupakan pseudostratifikasi kolumner epiltelium dengan sejumlah substansi

limfoid dan jaringan elastik yang terletak pada lapisan jaringan konektif. Sakus yang normal

berbentuk ireguler dan datar dengan lumen yang kolaps. Pada prosesus frontalis di kantus

anterior dari sakus lakrimalis terdapat ligamen palpebrale medial yang menghubungkan

tarsus superior dan inferior. Bagian sakkus lakrimalis di bawah ligament ditutupi sedikit serat

dari muskulus orbikularis okuli. Serat-serat ini tidak dapat menahan pembengkakan dan

pengembangan sakus lakrimalis. Daerah di bawah ligamentum palpebrale mediale

membengkak pada dakriosistitis akut ,dan sering terdapat fistula yang bermuara di daerah ini

(Voughan et al, 2000).