fisika laporan

38
1 LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKA “SONOMETER” Nama Kelompok: Dimas Candra. P Gilang Rusyadi Gina Salsabila Izdihaar Rifqoh Kelas : XII IPA-4 TAHUN 2013/2014 Jln. K.H Agus Salim No. 128 Tlp : (0231) 341023- 344252 Palimanan-Cirebon

Upload: gina-salsabila

Post on 30-Sep-2015

752 views

Category:

Documents


51 download

DESCRIPTION

FISIKA

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKASONOMETER

Nama Kelompok: Dimas Candra. P Gilang Rusyadi Gina Salsabila Izdihaar RifqohKelas : XII IPA-4 TAHUN 2013/2014

Jln. K.H Agus Salim No. 128 Tlp : (0231) 341023-344252Palimanan-Cirebon

A. Judul Praktikum Cara Kerja SonometerB. TujuanMengukur tinggi rendahnya frekuensi bunyi.C. Alat dan BahanAlat:1. Gergaji2. Pisau Bahan:1. Bambu2. Potongan bekas sandal3. Lem D. TeoriSonometer adalah untuk menyelidiki hubungan frekuensi senar/dawai dengan panjang senar, bahan senar, dan tegangan senar. - Semakin pendek senar, frekuensi makin tinggi - Semakin kecil kawatnya, frekuebsinya makin tinggi - Semakin kecil massa jenisnya frekuensi makin tinggi - Semakin tegang senarnya, frekuensinya makin tinggi Cara memperbesar atau mempertinggi frekuensi senar atau dawai diantaranya memendekkan senar, mengecilkan luas penampang senar, menggunakanmassa jenis senar yang kecil dan menegangkan senar. Hukum mersenne adalah hukum yang menyatakan hubungan frekuensi nada senar atau dawai dengan menggunakan sonometer. Bunyinya: tinggi rendahnya nada pada dawai atau senar adalah: 1) Berbanding terbalik dengan panjang senar Rumusnya : 12 = 21 2) Berbanding terbalik dengan akar luas penampang senar Rumusnya : 12 = 2 1 3) Berbanding terbalik dengan akar massa jenis senar Rumusnya : 12 = 2 14) Sebanding dengan akar tegangan senar Rumusnya: 12 = 1 2Pipa organa merupakan sejenis alat musik tiup. Bisa dicontohkan sebagai seruling bambu. Anda tentu pernah melihat bahwa ada dua jenis seruling bambu. Demikian juga dengan karakteristik pipa organa. Ada pipa organa terbuka (kedua ujungnya terbuka) dan pipa organa tertutup (salah satu ujungnya tertutup). Pipa organa merupakan semua pipa yang berongga di dalamnya, bahkan Anda dapat membuatnya dari pipa paralon. Pipa organa ini ada dua jenis yaitu pipa organa terbuka berarti kedua ujungnya terbuka dan pipa organa tertutup berarti salah satu ujungnya tertutup dan ujung lain terbuka. Kedua jenis pipa ini memiliki pola gelombang yang berbeda.Jika pipa organa ditiup, maka udara-udara dalam pipa akan bergetar sehingga menghasilkan bunyi. Gelombang yang terjadi merupakan gelombang longitudinal. Kolom udara dapat beresonansi, artinya dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan Organa, baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka. Pola gelombang untuk nada dasar ditunjukkan pada Gambar 3.7. Panjang kolom udara (pipa) sama dengan (jarak antara perut berdekatan).

Gambar: 3.7. Organa TerbukaDengan demikian L = atau 1= 2LDan frekuensi nada dasar adalahf1 = Pada resonansi berikutnya dengan panjang gelombang 2 disebut nada atas pertama, ditunjukkan pada Gambar 3.7b. Ini terjadi dengan menyisipkan sebuah simpul, sehingga terjai 3 perut dan 2 simpul. Panjang pipa sama dengan 2. Dengan demikian, L = 2 atau 2 = LDan frekuensi nada atas kesatu ini adalahf2 = Tampaknya persamaan frekuensi untuk pipa organa terbuka sama dengan persamaan frekuensi untuk tali yang terikat kedua ujungnya. Oleh karena itu, persamaan umum frekuensi alami atau frekuensi resonansi pipa organa harus sama dengan persamaan umum untuk tali yang terikat kedua ujungnya, yaitu.........Dengan v = cepat rambat bunyi dalam kolom udara dan n = 1, 2, 3, . . . . Jadi, pada pipa organa terbuka semua harmonik (ganjil dan genap) muncul, dan frekuensi harmonik merupakan kelipatan bulat dari harmonik kesatunya. Flute dan rekorder adalah contoh instrumen yang berprilaku seperti pipa organa terbuka dengan semua harmonik muncul.jika ujung pipa organa tertutup, maka pipa organa itu disebut pipa organa tertutup. Pada ujung pipa tertutup, udara tidak bebas bergerak, sehingga pada ujung pipa selalu terjadi simpul. Tiga keadaan resonansi di dalam pipa organa tertutup ditunjukkan pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Organa Tertutup Pola gelombang untuk nada dasar ditunjukkan pada gambar 3.8 a, yaitu terjadi 1 perut dan 1 simpul. Panjang pipa sama dengan (jarak antara simpul dan perut berdekatan). Dengan demikian, atau 1 = 4L, dan frekuensi nada dasar adalah................................Pola resonansi berikutnya dengan panjang gelombang 3 disebut nada atas pertama, ditunjukkan pada gambar 3.8b. Ini terjadi dengan menyisipkan sebuah simpul, sehingga terjadi 2 perut dan 2 simpul. Panjang simpul sama dengan . Dengan demikian, atau , dan frekuensi nada atas kesatu ini adalah..........Perhatikan bahwa frekuensi ini sama dengan tiga kali frekuensi nada dasar. Selanjutnya akan Anda peroleh bahwa frekuensi nada atas kedua, yang getarannya seperti ditunjukkan pada Gambar 3.8c adalah

Tampak bahwa pada kasus pipa organa tertutup hanya harmonik-harmonik ganjil yang muncul. Harmonik kesatu, f1, harmonik ketiga f3 = 3f1, harmonik kelima f5 = 5f1, dan seterusnya. Secara umum, frekuensi-frekuensi alami pipa organa tertutup ini dinyatakan oleh :.............................Alat musik yang termasuk keluarga klarinet merupakan contoh pipa organa tertutup dengan harmonik ganjil untuk nada-nada rendah.

E. Langkah Kerja1. Potong bambu 15 cm2. Lubangi bambu 1.5 cm3. Tutuplah sebagian kecil dalam bambu tersebut dengan lem perekat, tetapi beri celah kecil pada ujung bambu yang diberi lem perekat4. Buatlah batang kecil dari bambu5. Lubangi potongan sandal dengan diameter yang sama seperti barang bambu yang kecil tersebut6. Lalu tancapkan bambu kecil itu pada potongan sandal yang telah dilubangi

F. Data PengamatanDik : V = 300 m/s pada fo = 1,2 cm = 1,2 10-2 m pada f1 = 3 cm = 3 10-2 m pada f2 = 4 cm = 4 10-2 m

NoFrekuensi Nada

1Nada Dasarfo = fo = fo = 6250 Hz

2Nada atas pertamaf1 = f1 = f1 = 7500 Hz

3Nada atas keduaf2 = f2 = f2 = 9375 Hz

300 = 300 = 6250 Hz4.1,2.10-2 0.048Penyelesaian 1. fo =

3x 300 = 900 = 7500 Hz 4.3.10-2 0.12

2. f1 =

5x 300 = 1500 = 9375Hz 4.4.10-2 0.163. f2 =

G. KesimpulanBerdasarkan percobaan yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :Frekuensi dihasilkan dari cepat rambat yang berbanding terbalik dengan panjang (m), jadi semakin tinggi rendahnya bunyi dipengaruhi oleh faktor frekuensi. Semakin besar frekuensi maka semakin tinggi bunyi yang dihasilkan. Semakin rendah frekuensi maka semakin rendah bunyi yang dihasilkan.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

en.wikipedia.org/wiki/Sonometerhttp://physics.kenyon.edu/EarlyApparatus/Acoustics/Sonometer/Sonometer.htmlhttp://xlusi.com/etik/cara-kerja-sonometerhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/cepat-rambat-gelombang-bunyi-transversal-dawai-zat-padat-cair-gas-rumus-fisika-contoh-soal-jawaban.htmlhttp://nopput.blogspot.com/2012/12/alat-ukur-bunyi.html

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKAELEKTROSKOP

Nama Kelompok: Dimas Candra. P Gilang Rusyadi Gina Salsabila Izdihaar RifqohKelas : XII IPA-4 TAHUN 2013/2014

Jln. K.H Agus Salim No. 128 Tlp : (0231) 341023-344252Palimanan-Cirebon

A. TujuanMempelajari penggunaan dan cara kerja elektroskopMengamati benda-benda bermuatan listrik dengan elektroskop

B. TeoriElektroskop adalah alat yang dapat dipergunakan untuk mendeteksi apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak, dan mendeteksi jenis muatan listrik benda. Pada dasarnya elektroskop terdiri atas 2 bagian yaitu kepala yang digunakan sebagai menguji benda dan daun yang berfungsi sebagai pendeteksi Benda bermuatan yang didekatkan pada elektroskop netral dapat menyebabkan elektroskop bermuatan dan kedua daunnya terbuka.Pada dasarnya elektroskop terdiri atas 2 bagian yaitu kepala yang digunakan sebagai menguji benda dan daun yang berfungsi sebagai pendeteksi Benda bermuatan yang didekatkan pada elektroskop netral dapat menyebabkan elektroskop bermuatan dan kedua daunnya terbuka.Induksi listrik adalah peristiwa pemisahan muatan listrik di dalam penghantar karena penghantar itu didekatkan (tanpa menyentuh) dengan benda lain yang bermuatan listrik.Prinsip kerja elektroskop Elektroskop netral didekati benda bermuatan listrik negatif.Kepala elektroskop bermuatan positif karena elektron-elektron dari kepala elektroskop ditolak oleh benda menuju ke plat logam dan daun/ foil, plat dan daun menjadi bermuatan negatif sehingga daun mekar. Elektroskop netral didekati benda bermuatan listrik positifKepala elektroskop akan bermuatan negatif karena elektron-elektronnya ditarik oleh benda pindah ke kepala elektroskop, plat dan daun menjadi bermuatan positif sehingga daun mekar.Elektroskop netral bisa menjadi bermuatan listrik dengan cara induksi. Muatan listrik yang diperoleh dengan cara induksi listrik akan berbeda jenis dengan muatan listrik benda yang digunakan untuk menginduksi. Untuk menentukan jenis muatan listrik suatu benda harus menggunakan elektroskop yang telah bermuatan listrik dan diketahui jenis muatannya. Jika benda yang didekatkan pada elektroskop berakibat daun lebih mekar maka benda tersebut bermuatan sejenis dengan muatan listrik elektroskop. Sebaliknya jika lebih kuncup berati benda yang didekatkan bermuatan tidak sejenis dengan muatan elektroskop.

C. Alat dan Bahan 1 kawat ( disesuaikan dengan tinggi botol) 1 botol kaca bening 2alumunium foil (2x5 cm) 1 penggaris plastic 1 karet sandal (sesuai dengan diameter mulut botol) Benang / kain wol

D. Langkah kerja (semua hasil pengamatan direkan dalam bentuk video)I. Pengamatan benda bermuatan1) Gosoklah penggaris dengan kain wol 50 kali sambil ditekan secara searah.2) SAMBIL MENGAMATI REAKSI DAUN (FOIL), dekatkan penggaris pada kepala botol dan catat hasil pengamatan3) Ulangi langkah 1 dan 2 dengan jumlah gosokan sebanyak 80 kali4) Bandingkan dengan hasil percobaan sebelumnya5) Gosoklah penggaris sebanyak mungkin kemudian amati hasil penelitian yang didapat6) Berikan penjelasan teoritisnya, mengapa terjadi demikian

II. Memuati elektroskop1) Gosoklah penggaris dengan kain wol 100 kali sambil ditekan secara searah.2) SAMBIL MENGAMATI REAKSI DAUN (FOIL), tempelkan kebagian kepala elektroskop sambil mengamati daun elektroskop3) Ulangi langkah 1 dan 2 dengan jumlah gosokan lebih banyak, amati dan bandingkan hasil yang didapat4) Dengan jari sentuhlah kepala elektroskop amati daun elektroskop5) Jelaskan secara teoritis, mengapa terjadi demikian

III. 1) Sentuhlah kepala elektroskop2) Gosok penggaris 50 kali3) SAMBIL MENGAMATI REAKSI DAUN (FOIL), dekatkan penggaris ke kepala elektroskop4) Selagi penggaris tetap dekat kepada kepala elektroskop, sesaat sentuhlah kepala elektroskop dengan jari sambil amati daun elektroskopnya5) Jauhkan penggaris sambil amati daun6) Ulangi langkah 2 dan 4 dengan jumlah gosokan lebih banyak sambil amati daun7) Berikan penjelasan teoritisnya, mengapa terjadi demikian

E. DATA PENGAMATANLangkah Kerja Pada Elektroskop

PENANGANANI

ABC

PENANGANAN AWALSentuhan PenggarisSentuhan PenggarisSentuhan Penggaris

Banyaknya Penggosokan50x80xSebanyak mungkin

Penambahan---

HasilDaun elektrosop terbuka hingga 0,1 cmDaun elektrosop terbuka hingga 0,3 cmDaun elektrosop terbuka hingga 0,5 cm

Rata Rata Daun Elektroskop Terbuka0,3 cm

Langkah Kerja Pada Elektroskop

PENANGANANII

AB

PENANGANAN AWALSentuhan PenggarisSentuhan Penggaris

Banyaknya Penggosokan100xSebanyak mungkin

Penambahan-Sentuhan jari

HasilDaun elektrosop terbuka hingga 0,2 cmDaun elektrosop terbuka hingga 0,3 cm, setelah itu disentuh jari daunnya tertutup kembali

Rata Rata Daun Elektroskop Terbuka0,25 cm

Langkah Kerja Pada Kepala Elektroskop

PENANGANANIII

AB

PENANGANAN AWALSentuhan jariSentuhan jari

Banyaknya Penggosokan50xSebanyak mungkin

PenambahanSentuhan Penggaris kemudian disentuh jariSentuhan Penggaris kemudian disentuh jari

HasilDaun elektrosop terbuka hingga 0,2 cm, setelah itu disentuh jari daunnya tertutup kembaliDaun elektrosop terbuka hingga 0,3 cm, setelah itu disentuh jari daunnya tertutup kembali

Rata Rata Daun Elektroskop Terbuka0,25 cm

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKADIFRAKSI CAHAYA

Nama Kelompok: Dimas Candra. P Gilang Rusyadi Gina Salsabila Izdihaar RifqohKelas : XII IPA-4 TAHUN 2013/2014

Jln. K.H Agus Salim No. 128 Tlp : (0231) 341023-344252Palimanan-Cirebon

A. TUJUAN Mempelajari peristiwa oleh kisi difraksi. Mempelajari panjang gelombang sumber sinar laser. Menentukan jarak antara celah dari kisi difraksi yang belum diketahui besarnya

B. DASAR TEORIDifraksi adalah penyebaran berkas sinar setelah melewati celah sempit. Difraksi ini berpengaruh pada ketajaman dan pembesaran bayangan. Bayangan yang dihasilkan akan kelihatan sebagai satu sumber apabila cahaya melewati celah sempit. Jika celah semakin lebar maka bayangan semakin dapat dipisahkan. Ukuran sudut batas pemisah agar 2 benda dapat dipisahkan disebut batas sudut revolusi. Maka pada kisi hanya ada garis yang dinyatakan dalam :m = d sin atau d.Y/L = m dimana :m = orde pola difraksi (0,1,2,.........)d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi) = panjang gelombang cahaya yang digunakan = sudut lenturan (difraksi)Y= jarak terang pusat dengan orde ke-nL= jaral layar ke kisi difraksi

C. ALAT DAN BAHAN1. Kisi (celah banyak)2. Sumber cahaya monokromatik (sinar laser)3. Layar (kertas minimeter)4. Mistar

D. CARA KERJAPercobaan Pada Kisi Difraksi Mengukur panjang gelombang laser a) Mengatur posisi sinar laser dengan kisi 100/mm sama tinggi.b) Menempatkan kisi di depan laser sejauh beberapa cm untuk mendapatkan sinar paling jelas.c) Menghidupkan laser dan mengamati bayangan pada layar.d) Mengukur jarak antara terang pusat dengan terang ke -1.e) Mengulangi percobaan a-d dengan mengganti jumlah kisi difraksi yang digunakan dengan kisi 300 /mm dan 600 /mm serta mengamati mengamati hasilnya.f) Mengulangi percobaan a-d dengan mengubah jarak antara dan 30 cm lalu mengamati hasilnya.g) Menulis hasil praktikum pada tabel pengamatan.

Mengukur lebar celah kisi difraksia) Mengatur posisi sinar laser dengan kisi sama tinggi.b) Menempatkan kisi yang belum diketahui jumlah kisinya di depan laser sejauh beberapa cm untuk mendapatkan sinar paling jelas.c) Menghidupkan laser dan mengamati bayangan pada layar untuk terang pusat orde ke-nol dan ke-1, ke-2, ke-3.d) Mengukur jarak antara terang pusat dengan terang ke-1,ke-2,dan ke-3.e) Menulis hasil praktikum pada tabel pengamatan

noL (meter)m (orde)Y (meter)N (/mm)d = 1/N (meter)

12x10-118,7x10-26001,67x10-6

22x10-114x10-23003,33x10-6

32x10-111,4x10-21001x10-5

E. TABEL PERCOBAAN

1) L = 0,2 mN = 100/mmm = 1d = 1/Nd = 1/ 100 x 10-3 m= 1 x 10-5 m =Y.d : L.m = 1,4x10-2 = 7 x 10-7 m x 1,4x10-2 : 0,2 m x 1= 7 x 10-7 m

L = 0,2 mN = 300/mmm = 1Y = 4,0x10-2 md = 1/Nd = 1/ 300 x 10-3 m = 3,33 x 10-6 m= Y.d : L.m= 4,0x10-2 m x 3,33 x 10-6 m : 0,2 m x 1= 6,66 x 10-7 m

3) L = 0,2 mN = 600/mmm = 1Y = 8,7x10-2 md = 1/Nd = 1/ 600 x 10-3 m = Y.d : L.m= 8,7x10-2 m x 1/ 600 x 10-3 m : L = 0,2 m x 1= 7,26 x 10-7 mF. KESIMPULAN1. Pada percobaan kisi difraksi, semakin besar banyaknya kisi yang digunakan maka panjang gelombangnya akan semakin besar.2. Semakin panjang jarak dari sumber cahaya maka panjang gelombangnya akan semakin mengecil.3. Semakin besar nilai m (orde) yang digunakan pada percobaan kisi difraksi maka lebar celahnya akan semakin besar.4. Pada pecobaan celah tunggal semakin besar nilai m (orde) yang digunakan maka akan semakin lebar pula celah yang dipakai dalam percobaan.

DAFTAR PUSTAKA1. Giancolli, Douglas. 2001. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.2. Tippler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.3. Akira Hirose dan Karl E Longren.1984. Introduction to Wave Phenomena.4. Canada: a wiley-interscience publication.5. http://www.wikipedia.org/

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKAKAPASITOR

Nama Kelompok: Dimas Candra. P Gilang Rusyadi Gina Salsabila Izdihaar RifqohKelas : XII IPA-4 TAHUN 2013/2014

Jln. K.H Agus Salim No. 128 Tlp : (0231) 341023-344252Palimanan-Cirebon

A. TujuanMempelajari nilai kapasitas, tegangan, dan muatan pada rangkaian kapasitor yang disusun secara paralel.

B. TeoriKapasitoradalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dll.Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut penjelasanya :* Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah.

* Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.Satuan satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :

* 1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad).* 1 Farad = 1.000 nF (nano Farad).* 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).

Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi menjadi 2 bagian:* kapasitor tetap adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas.* kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya kapasitor ini digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco (variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search.Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut:* Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.

* Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.* Kapasitor sebagai penggeser fasa.* Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.* Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.(http://www.gudangmateri.com/2010/04/definisi-dan-perkembangan-kapasitor.html) di akses 8 mei 2012

Kapasitor kapasitor yang disusun secara parallel,seperti pada gambar di bawah ini memperlihatkan tiga kapasitor yang dihubungkan sejajar. Kapasitan tunggal C ekivalen dengan kombinasi, artinya bahwa jika kombinasi sejajar tersebut dan kapasitor tunggal tersebut seandainya masing masing berada di dalam sebuah kotak dengan kawat kawat a dan b yang dihubungkan ke terminal terminalnya, maka tidak mungkin membedakan kedua-duanya dengan melakuka pengukuran pengukuran listrik di luar kotak tersebut.

aC1C2C3b

Perbedaan poensial melalui masing masing kapasitor di dalam sebuah susunan sejajar adalah sama. Hal ini dapat disimpulkan karena semua plat di sebelah atas dihubungkan bersama sama dan dihubungkan ke terminal a sedangkan semua plat disebelah bawah dihubungkan bersama sama dan dihubungka ke terminal b(Halliday.1984:148).Kapasitansi ekivalen dari dua kapasitor parallel adalah rasio antara muatan total tersimpan dengan beda potensial :

Ceq == C1+ C2

Jadi, kapasitansi ekivalen dua kapasitor paralel besarnya sama dengan jumlah kapasitor tunggal , yaituCeq = C1+ C2+ C3+

(Tipler.1996:124)

Efek total dari menghubungkan kapasitor secara paralel adalah untuk menaikkan kapasitansi. Hal ini masuk akal karena pada intinya kita menambah luas pelat - pelat di mana muatan data tertumpuk (Giancolli,2001:109).

Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik, dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Kapasitor atau disebut juga kondensator adalah alat (komponen) listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik untuk sementara waktu. Pada prinsipnya sebuah kapasitor terdiri atas dua konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Isolator penyekat ini sering disebut bahan (zat) dielektrik.Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar dapat digunakan untuk membedakan jenis kapasitor. Beberapa kapasitor menggunakan bahan dielektrik berupa kertas, mika, plastik cairan dan lain sebagainya.Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:a.mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandungkumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakanb.menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronikc.memilih panjang gelombang pada radio penerimad.sebagai filter dalam catu daya (power supply)Bentuk-bentukkapasitor,antara lain :a.kapasitor kertas (besar kapasitas 0,1 F)b.kapasitor elektrolit (besar kapasitas 105 pF)c.kapasitorvariabel(besar kapasitas bisa di ubah-ubah dengan nilai kapasitas maksimum 500 pF)Ketika kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan (misalnya baterai atau sumber tegangan yang lain) kapasitor akan menyimpan muatan. Besarnya kapasitas muatan yang tersimpan dalam kapasitor disebut kapasitas kapasitor. Besarnya kapasitas kapasitor disebut kapasitansi.Kapasitas kapasitor adalah banyak muatan yang tersimpan dalam kapasitor ketika di hubungkan dengan beda potensial tertentu. Besarnya kapasitansi (C) adalah.C =Keterangan:C= kapasitas kapasitor,faradq = muatan yang tersimpan,coulombV = beda potensial, volt(Asrianto.2010:2)

1