fisika farmasi tegangan permukaan bab 1 - lampiran

Upload: arista

Post on 07-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Fisika Farmasi Tegangan Permukaan Bab 1 - Lampiran

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangAir merupakan kebutuhan yang mesti ada dan keberadaannya mempengaruhi keberlangsungan hidup manusia. Kita sering melihat air yang mengembun pada daun alas dipagi hari dan mencuci pakaian dengan air. Namun kadang kita melihat nyamuk dapat berjalan diatas air, silet yang mengapung diatas air dan tetesan air yang berbentuk bulat. Semua contoh tersebut memiliki hubungan dengan Tegangan permukaan suatu zat cair (air). Tegangan permukaan merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaannya seperti tertutupi oleh suatu lapisan tipis yang elastis. Adanya tegangan permukaan disebabkan oleh karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau pada batas antara zat cair dengan zat lain. Gaya-gaya tersebut adalah gaya tarik-menarik partikel dari gaya adhesi dan gaya kohesi. Karena gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya resultan atau gaya kedalam pada permukaan cairan. Resultan ini menyebabkan lapisan atas seakan-akan tertutupoleh hamparan selaput tipis yang ketat dan selaput ini cenderung untuk menyusut sekuat mungkin. inilah kenapa tetesan air berbentuk bola atau serangga air dapat berjalan diatas air.Dalam praktikum ini akan dipelajari beberapa hal mengenai tegangan permukaan mengenai faktor yang memepengaruhi tegangan permukaan dan aplikasinya dalam bidang farmasi dan kehidupan.

1.2 Tujuan PercobaanTujuan dari percobaan ini adalah untuk mengenal dan membiasakan diri dengan konsep dan pengukuran tegangan muka.

1.3 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan tegangan permukaan?2. Kenapa terjadi tegangan permukaan?3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tegangan permukaan?4. Bagaimana prinsip kerja praktikum ini?5. Bagaimana pengaruh tegangan permukaan terhadap konsentrasi?6. Apa pengaruh surfaktan terhadap tegangan permukaan?7. Bagaimana aplikasi tegangan permukaan dalam dunia farmasi/pengobatan?

1.4 Manfaat Percobaan Manfaat dari percobaan ini adalah praktikan mampu memahami dan mengerti mengenai tegangan permukaan baik secara konsep maupun perhitungan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Serta dapat mengaplikasikan tegangan permukaan dalam bidang farmasi.

BAB IITINJAUAN KEPUSTAKAANTegangan permukaan merupakan gaya tarik-menarik (Adesi-Kohesi) partikel sehingga terjadinya gaya resultan kebawah dan menyebabkan lapisan-lapisan atas seakan tertutup oleh hamparan selaput tipis yang ketat. Selaput ini cenderung untuk menyusut sekuat mungkin. tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru. (keenan,1986).Tegangan permukaan terjadi karena dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesi berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada zat yang non-adesi berlaku sebaliknya. Molekul biasanya saling tarik-menarik. Dibagian dalam cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul cairan tarik-menarik satu dengan yang lainnya, sebaliknya molekul cairan yang terletak di permukaan di tarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah. (Martin,1990).Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pad tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih besar dari pada adhesi antara cairan dan udara. Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya F persatuan panjang L yang bekerja tegak lurus pada setia garis di permukaan fluida.(Keenan,1986).Tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang berada pada permukaan cairan berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dngan molekul surfaktan. Faktor-faktor yang menpengaruhi : Suhu Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya energy kinetik molekul Zat terlarut (solute) Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan cairan membentuk lapisan monomolecular, maka akan menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan. SurfaktanSurfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cnderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan (Moechtar,1989).Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan : Metode kenaikan kapilerTegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/ cairan yang naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan permukaan tidak bias untuk mengukur tegangan antar muka. Metode tersiometer Du-NouyMetode cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur tegangan permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang diperlukan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan tersebut (martin,2000).

BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN3.1. Waktu dan TempatPercobaan ini telah dilakukan pada:Hari :JumatTanggal:28 Maret 2014Waktu:14.30 17.30 WIBTempat:Laboratorium Fisika Farmasi, Gedung Trining Center Unsyiah.3.2. Alat dan BahanAlat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah batang pengaduk, gelas kimia 50 ml dan 100 ml, kaca arloji, Labu ukur (100 ml), Piknometer, Pipa kapiler, Pipet tetes, skala meter, Erlenmayer, spatula, thermometer, Tissue, dan timbangan.Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Aquades, Parafin cair, dan larutan TWEEN 80 (1%, 5% dan 10%)3.3. Cara Kerja3.3.1 Pembuatan Reagensia a. Pembuatan 100 ml larutan Tween 1 %Ditimbang larutan Tween sebanyak 1 gram. Dimasukkan dalam gelas kimia dan dilarutkan dengan menggunakan aquades. Lalu dimasukkan dalam labu takar 100 Ml dan tambahkan aquadest sampai tanda batas. Digojog perlahan. Prosedur tersebut juga dilakukan untuk Pemubuatan Tween 5% dan 10%.3.3.2 Pengukuran a. Penentuan densitas sampelDitimbang piknometer yang kosong dan kering. Kemudian diisi dengan zat cair (misalnya aquadest) yang telah dihitung temperaturnya sampai piknometer penuh. Bersihkan dengan tisu sampai kering kemudian timbang piknometer tersebut. Ualangi persedur tersebut untuk zat cair yang lain (Parafin cair, Tween 1,5 dan 10%).

b. Penentuan tegangan permukaan Diambil 25 ml sampel/zat cair kemudian masukkan kedalam gelas kimia 50 Ml. Masukkan pipa kapiler kedalam zat tesebut tanpa menyentuh dasar gelas kimia. Lalu ukur tinggi kenaikan permukaan zat cair dalam pipa kapiler tersebut.

BAB IVDATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN4.1 Data Hasil PengamatanTabel 4.1.1 berat sampel NoNama zat cairBerat (g)V. Pikno (ml)Berat Zat (g)temperatur

Pikno kosongPikno + zat

1.Air23,80948,7725,72824,96130oC

2.Perafin cair23,80944,62425,72820,81431oC

3.Tween 80 1%23,80943,70525,72819,929oC

4.Tween 80 5%23,80944,02425,72820,21529oC

5.Tween 80 10%23,80944,26725,72825,72829oC

Tabel 4.1.2. Kenaikan Permukaan sampel zatNo.Nama zat cairTinggi Kenaikan (cm)Densitas ()Tegangan Permukaan ()

1.Air1,70,97046,46

2.Perafin cair1,30,80929,63

3.Tween 80 1%0,715,245

4.Tween 80 5%0,817,694

5.Tween 80 10%0,920,159

4.2 Pembahasan Tegangan permukaan merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaannya seperti tertutupi oleh suatu lapisan tipis yang elastis. Adanya tegangan permukaan disebabkan oleh karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau pada batas antara zat cair dengan zat lain. Gaya-gaya tersebut adalah gaya tarik-menarik partikel dari gaya adhesi dan gaya kohesi. Karena gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya resultan atau gaya kedalam pada permukaan cairan. Resultan ini menyebabkan lapisan atas seakan-akan tertutupoleh hamparan selaput tipis yang ketat dan selaput ini cenderung untuk menyusut sekuat mungkin. inilah kenapa tetesan air berbentuk bola atau serangga air dapat berjalan diatas air.Percobaan ini menggunakan beberapa mekanisme, yakni pengukuran dengan menggunakan pipa kapiler untuk mengukur tinggi larutan yang masuk melalui pipa kapiler dan metode piknometer yakni berperan dalam penentuan massa jenis larutan. Metode pipa kapiler, melihat kenaikan cairan didalam pipa kecil. Zat cair yang naik sampai gaya keatas sama dengan gaya kebawah karena tegangan permukaan sama dengan berat zat cair yang diangkat. Sedangkan pada metode piknometer menggunakan alat yakni piknometer untuk menetukan densitas. Secara teori, volume cairan yang masuk kedalam pikno akan selalu sama sedangkan massa dapat diketahui dengan mengukur berat pikno+zat dikurang berat pikno kosong, otomatis densitas dapat diketahui dengan mudah dengan menggunakan rumus tertentu.Pertama-tama, praktikan mengukur ketinggian dari setiap sampel yang ada dengan mencelupkan pipa kapiler dipermukaan . Setelah semua sampel diukur diperoleh kenaikan yang bervariasi, antara lain: ketinggian air 1,7 cm ; paraffin cair 1,3 cm ; Tween 10% 0,9 cm ; Tween 5% 0,8 cm ; dan Tween 1% 0,7 cm. Kemudian praktikan menentukan densitas air dengan menggunkan piknometer, dan diperoleh densitas sampel sebesar: 0,97 g/cm3; 0,809 g/cm3; 0,773 g/cm3; 0,785 g/cm3; 0,795 g/cm3. Percobaan ini memperlihatkan bahwa ternyata air memiliki kenaikan cairan pipa kapiler dan densitas terbesar dari pada larutan lainnya. Hasil ini menunjukkan bahwa gaya molekul adhesi lebih besar dari pada kohesi sehingga membuat larutan air cenderung untuk naik lebih cepat. Atau dapat juga karena air merupakan larutan dengan konsentrasi terendah dari pada cairan paraffin dan Tween 80 (konsentrasi air