fisika - 2.pembahasan_vektor_matematika dasar.ppt

43
Fisika Dasar Feriska Handayani Irka, M.Si Jurusan Fisika-FMIPA Universitas Andalas [email protected] Trigonometri dan Vektor

Upload: atiqazhafira

Post on 30-Jan-2016

67 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Fisika Dasar

Feriska Handayani Irka, M.SiJurusan Fisika-FMIPA Universitas

[email protected]

Trigonometri dan Vektor

Page 2: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Pembahasan Hari Ini

• Pengulangan hal-hal dasar dalam Matematika

• Besaran & Satuan• Analisa Vektor

Page 3: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

3

Pengulangan Trigonometri

• Teorema Pitagoras untuk sebuah sudut 900

a2+b2 = c2 a

b

c

Page 4: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

4

Pengulangan Trigonometri

• Definisi untuk sinus dan cosinus dari sudut .

• sin = b/c atau– sin = sisi depan/sisi

miring

• cos = b/c– cos = sisi terdekat / sis

miring

• tan = b/a– tan = sisi depan / sisi

terdekat

a

b

c

Page 5: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

5

Pengulangan Trigonometri

• Definisi yang umum digunakan:– x =arah horizontal – y = arah vertical

• sin = y/r atau– sin = sisi depan/ sisi miring

• cos = x/r– cos = sisi terdekat/ sisi

miring

• tan = y/x– tan = sisi depan / sisi

terdekat

x

y

r

Page 6: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

6

Jika Diputar

• Jika saya putar, persamaan dasarnya tetap sama hanya variabelnya yang berubah– x =arah horizontal– y = arah vertikal

• sin = x/r atau– sin = sisi depan / sisi miring

• cos = y/r– cos = sisi terdekat /sisi miring

• tan = x/y– tan = sisi depan/ sisi terdekat

y

x

r

Page 7: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

7

Satuan Lingkaran

• Misalkan r merupakan jari-jari, dan adalah sudut yang dibentuk oleh r dan sumbu-x

• Kita bisa mentransformasi dari koordinat “Cartesian” (x-y) ke koordinat bidang-polar (r-)

x

y

r

III

III IV

Page 8: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

8

Slope/kemiringan sebuah garis lurus

• Sebuah garis tidak vertikal seperti pada gambar – y = mx +b– dimana– m = slope– b = y-intercept

• Slope/kemiringan dapat bernilai positif dan negatif– Ditentukan apakah y

= positif atau negatif ketika x >0

Positif slope

Negatif slope

Page 9: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

9

Menghitung slope

x1 , y1

x2 , y2

12

12

xxyym

Page 10: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

10

Slope Lingkaran

• Keempat titik pada lingkaran mempunyai slope yang berbeda.– Slope dihitung dengan

menggambar garis tegak lurus terhadap permukaan lingkaran

– Kemudian sebuah garis tegak lurus terhadap garis pertama dan paralel terhap permukaan lingkaran digambar.

• Jadi jumlah garis slope lingkaran hampir tidak hingga

Page 11: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

11

Slope/Kemiringan suatu Kurva

• Konsep slope berlaku untuk semua kasus!

• Misal kita punya fungsi f(x), dan x sebuah variabel

• Sekarang kita menggambarkan slope f(x) pada titik x, yang kemudian dikenal dengan nama turunan dari f(x)– Turunan/diferensial =

f’(x)

f’(x)

f(x)

Page 12: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

12

Mendiferensialkan sebuah garis lurus

• f(x)= mx +b – Maka– f’(x)=m– Turunan sebuah garis lurus konstant

• Jika f(x)=b (Apakah fungsi konstant ?)– Slope =0 maka f’(x)=0

Page 13: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

13

Aturan Kepangkatan

• f(x)=axn

• Turunannya adalah :– f’(x) = a*n*xn-1

• Contoh:

2

312

1

2

1

2

1

2

1)('

)(

1)(

xxxf

xxf

orx

xf

Page 14: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

14

Operator Differensial

• Untuk x, dalam memudahkan operasi turunan/diferensial maka operasi ini diberi operator

dx

d

32

1)('

1)(

1)(

xxf

xdx

dxf

dx

d

xxf

Page 15: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

15

3 Aturan

• Aturan Pengali konstant

• Aturan penjumlahan

• Aturan kepangkatan

)()()(

)()(

constant a,)()(

1 xfdx

dxfnxf

dx

d

xgdx

dxf

dx

dg(x)f(x)

dx

d

kxfdx

dkxfk

dx

d

nn

Page 16: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

16

Dapatkah Kita Membalikkan Proses

Turunan/Differensial ? • Dengan membalikkan, dapatkah kita

mengetahui dan menemukan fungsi asal ?

• Dalam kata lain f’(x) → f(x)?

• Proses ini mempunyai 2 nama:– “anti-differensial”– “integral” atau integration

Page 17: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

17

Kenapa disebut “integration”?

• Karena kita menjumlahkan semua slope (mengintegrasikan mereka) ke dalam sebuah fungsi tunggal).

• Seperti halnya differensial, integral juga punya operator:

)()(' xfdxxf

Pada abad ke-18 simbol untuk “s”Sekarang disebut tanda integral !

Disebut “integral tak terdefinisi/ indefinite integral”

Page 18: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

18

Konstanta dari hasil integral

• Dua fungsi yang berbeda bisa memiliki turunan yang sama. Misal– f(x)=x4 + 5– f(x)=x4 + 6– f’(x)=4x

• Maka untuk integralnya kita tulis

• Dimana C adalah sebuah konstanta.• Kita perlu informasi tambahan untuk

menghitung C.

Cxdxx 44

Page 19: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

19

Aturan Kepangkatan Untuk Integral

Cxn

adxax nn

1

1

Page 20: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

20

Integral Tertutup/Terdefinisi

b

a

afbfdxxf )()()('

x=a x=b

f(x) Luas dibawah kurva yang dievaluasi dari x=a ke x=b

Page 21: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Besaran & Satuan

Page 22: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

22

Besaran Pokok

Panjang (Length) [L]KakiMeter Furlong

Waktu (Time) [T]DetikMenitJamAbad

Massa (Mass) [M] KilogramSlug

Page 23: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

23

Besaran Turunan

• Dari satu Besaran pokok– Luas (Area) = Length Length

[L]2

– Volume (Volume) = Length Length Length [L]3

• Kombinasi besaran-besaran pokok– Kecepatan (Velocity) = Length / Time

[L/T]– Percepatan (Acceleration) = Length / (Time Time)

[L/T2]– Gaya (Force) = Mass Length / (Time Time) [M

L/T2]

Page 24: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

24

Satuan

• SISI (Système Internationale)(Système Internationale) Satuan: Satuan:– mks: L = meters (m), M = kilograms (kg), T =

seconds (s)– cgs: L = centimeters (cm), M = grams (g), T

= seconds (s)

• Satuan inggrisSatuan inggris::– Inches, feet, miles, pounds, slugs...

Page 25: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

25

Konversi Satuan

• Konversi satuan ke satuan yang lain kadang diperlukan. Contoh konversi satuan:– 1 inch = 2.54 cm– 1 m = 3.28 ft– 1 mile = 5280 ft – 1 mile = 1.61 km

• contoh: konversi miles per hour ke meters per second:

s

m447.0

s

hr

3600

1

ft

m

28.3

1

mi

ft5280

hr

mi1

hr

mi 1

Page 26: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

26

Tingkatan Besaran Dalam Fisika

• Besaran fisika membentang dalam jarak yang sangat besar, misalnya– Length size of nucleus ~ 10-15 m

size of universe ~ 1030 m– Time nuclear vibration ~ 10-20 s

age of universe ~ 1018 s– Mass electron ~ 10-30 kg

universe ~ 1028 kg

• Tingkatan besaran membentuk skala– Atomic Physics ~ 10-10 m– Basketball ~ 10 m– Planetary Motion ~ 1010 m

• Mengetahui skala membantu kita memperkirakan hasil (jika di luar skala ada kemungkinan perhitungan kita salah)

Page 27: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

27

Analisa Dimensi

• Besaran pokok– Panjang (Length) - [L]

– Waktu (Time) - [T]

– Massa (Mass) - [M]

• Besaran turunan– Kecepatan (Velocity) - [L]/[T]

– Kerapatan (Density) - [M]/[L]3

– Energi (Energy) - [M][L]2/[T]2

Page 28: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

28

Besaran Fisika

• Harus selalu punya dimensi• Hanya dapat membandingkan besaran

yang dimensinya sama– v = v(0) + a t– [L]/[T] = [L]/[T] + [L]/[T]2 [T]

• Membandingkan besaran dengan dimensi berbeda artinya tidak ada– v = a t2

– [L]/[T] = [L]/[T]2 [T]2 = [L]

Page 29: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Analisa Vektor

Page 30: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

SKALAR DAN VEKTOR Skalar

• Hanya mempunyai besar• Contoh : massa, volume, temperatur, energi

Vektor

• Mempunyai besar dan arah• Contoh : gaya, kecepatan, percepatan

Medan skalar

• Besarnya tergantung pada posisinya dalam ruang• Contoh : EP = m g h

Medan vektor

• Besar dan arahnya tergantung pada posisinya dalam ruang• Contoh : F = 2 xyz ax – 5 (x + y + z) az

Page 31: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

ALJABAR DAN PERKALIAN VEKTOR Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

• Metoda jajaran genjang• Metoda poligon

A

BC = A + B

B

A

C = A + B

A

- B

D = A - B

D = A – B = A + (- B)

Page 32: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Perkalian titik Hasilnya skalar

AProyeksi B pada A

AB

B

Proyeksi A pada B

ABcosAB

cosBABA

AB

AB

Page 33: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Perkalian Silang Hasilnya vektor

ABasinBABA NAB

A

AB

A B

B

aN = vektor satuan yang tegak lurus pada bidang yang dibentuk oleh vektor-vektor A dan B (arahnya sesuai dengan aturan ulir tangan kanan)

AB

Page 34: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

SISTEM KOORDINAT KARTESIAN Titik

• dinyatakan dengan 3 buah koordinat x, y dan z P(x, y, z)• Contoh : P(1, 2, 3) Q(2, - 2, 1)

Page 35: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Vektor

• dinyatakan dengan tiga buah vektor satuan ax, ay dan az

• Contoh : r = x + y + z = x ax + y ay + z az

• vektor posisi dari sebuah titik dalam ruang

Page 36: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

• Vektor Posisi

zyxP

zyxP

aa2a2r

a3a2ar

• Vektor antara 2 titik

zyx

zyxQPPQ

a2a4a

a)31(a)22(a)12(rrR

Page 37: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

• Titik asal O(0, 0, 0)• Bidang x = 0 (bidang ZOY) y = 0 (bidang ZOX) z = 0 (bidang XOY)

Page 38: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Elemen Luas (vektor) dy dz ax dx dz ay dx dy az

Elemen Volume (skalar)dx dy dz

Page 39: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Perkalian titik dalam sistem koordinat kartesian

zzyyxx

yzzyxzzxxyyx

zzyyxx

oo

B2z

2y

2x

2z

2y

2x

zzyyxxzzyyxx

BABABABA

0aaaa0aaaa0aaaa

1aa1aa1aa

090cos10cos

B

BaBBBBAAAA

B,AcosBABA

aBaBaBBaAaAaAA

Page 40: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

• Proyeksi vektor A pada vektor B

B

A

AB

Proyeksi A pada B

BB a)aA(

Page 41: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Contoh Soal Diketahui tiga buah titik A(2, 5, - 1), B(3, - 2, 4) dan C(- 2, 3, 1). Tentukan :a). RAB RAC

b). Sudut antara RAB dan RAC

c). Proyeksi vektor RAB pada RAC

Jawab :

899,44416R660,825491R

20)2)(5()2)(7()4)(1(RR

a2a2a4Ra5a7aR

ACAB

ACAB

zyxACzyxAB

zyxzyx

AC

ACAC a408,0a408,0a816,0

899,4

a2a2a4

R

Ra

o

ACAB

ACAB 9,61471,0)899,4)(660,8(

20

RR

RRcos

Proyeksi RAB pada RAC :

)a665,1a665,1a330,3

)a408,0a408,0a816,0(08,4

a)]408,0)(5()408,0)(7()816,0)(1[(a)aR(

zyx

zyx

ACACACAB

Page 42: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Perkalian silang dalam sistem koordinat kartesian

A

AB

A B

B

zyx

zyx

zyx

BBB

AAA

aaa

BA

zzyyxxzzyyxx aBaBaBBaAaAaAA

190sin00sin

ABasinBABA

oo

NAB

yzxzy

xzyzxxyzyx

zzyyxx

aaaaa

aaaaaaaaaa

0aa0aa0aa

zxyyxyzxxzxyzzy a)BABA(a)BABA(a)BABA(BA

Page 43: FISIKA - 2.Pembahasan_Vektor_Matematika Dasar.ppt

Contoh Soal:Sebuah segitiga dibentuk oleh A(2, - 5, 1), B(- 3, 2, 4) dan C(0, 3, 1). Tentukan :a). RBC RBA

b). Luas segitiga ABCc). Vektor satuan yang tegak lurus pada bidang segitiga Jawab :

899,44416R660,825491R ACAB

zyx

zyx

zyx

BABC

a26a6a24

a)]5)(1()7)(3[(a)]5)(3()3)(3[(a)]7)(3()3)(1[(

375

313

aaa

RR

944,172

888,35

2

26624

2

RRABC

222BABC

zyxzyx

N a725,0a167,0a669,0888,35

a16a6a24a