fire alarm

4
FIRE ALARM Fire Alarm Sistem adalah satu sistem reintegrasi yang di desain dan dibangun untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindak lanjuti secara otomatis maupun manual dengan sistem instalasi pemadam kebakaran. Adapun tujuan dari adanya fire alarm sistem adalah untuk mendeteksi kebakaran sedini mungkin yang terjadi pada satu gedung atau tempat, sehingga tindakan pengamanan yang perlu dilakukan dapat segera dilakukan dengan tepat. A. Peraturan dan Standarisasi a. Peraturan umum dinas pemadam kebakaran. b. Peraturan peraturan yang dikeluarkan oleh departemen atau lembaga pemerintah yang berwenang dan sudah diakui penggunaannya. c. Standar NFPA, JLS. d. Instalasi kabel peraturan umum instalasi listrik PUIL2000. e. Spesifikasi teknis, dari peralatan yang digunakan. B. Fungsi Adapun fungsi dari instalasi dan peralatan fire alarm berfungsi sebagai alat pendeteksi awal dari bahaya kebakaran, agar bahaya

Upload: mamaus

Post on 23-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Fire Alarm

Fire Alarm Sistem adalah satu sistem reintegrasi yang di desain dan dibangun untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindak lanjuti secara otomatis maupun manual dengan sistem instalasi pemadam kebakaran.Adapun tujuan dari adanya fire alarm sistem adalah untuk mendeteksi kebakaran sedini mungkin yang terjadi pada satu gedung atau tempat, sehingga tindakan pengamanan yang perlu dilakukan dapat segera dilakukan dengan tepat.

A. Peraturan dan Standarisasia. Peraturan umum dinas pemadam kebakaran.b. Peraturan peraturan yang dikeluarkan oleh departemen atau lembaga pemerintah yang berwenang dan sudah diakui penggunaannya.c. Standar NFPA, JLS.d. Instalasi kabel peraturan umum instalasi listrik PUIL2000.e. Spesifikasi teknis, dari peralatan yang digunakan.

B. FungsiAdapun fungsi dari instalasi dan peralatan fire alarm berfungsi sebagai alat pendeteksi awal dari bahaya kebakaran, agar bahaya kebakaran yang terjadi dapat diatasi dengan segera, sehingga bisa terhindar dari resiko yang lebih besar dan fatal.

C. Sistem KerjaDalam penggunaannya, fire alarm dikenal memiliki dua sistem kerja, yaitu :1. Sistem konvensional.2. Sistem addressable.Sistem konvensional yaitu sebuah sistem fire alarm yang menggunakan kabel isi dua untuk menghubungkan antar detector ke detector dan ke panel. Kabel yang dipakai umumnya kabel listrik NYM 2X1.5mm yang ditarik di dalam pipa conduit semisal EGA atau Clipsal. Pada instalasi yang cukup kritis kerap dipakai kabel tahan api (FRC = FIRE RESISTANCE CABLE) dengan ukuran 2x1.5mm, terutama untuk kabel-kabel yang menuju ke panel dan sumber listrik 220v. Oleh karena memakai kabel isi dua, maka instalasi ini disebut dengan 2-wire type. Selain itu dikenal pula tipe 3-wire dan 4-wire seperti pada gambar dibawah.

Pada 2-wire type nama terminal pada detector nya adalah L(+) dan Lc(-). Kabel ini dihubungkan dengan panel fire alarm pada terminal yang berlabel L dan juga C. Hubungan antara detector satu sama lain dilakukan secara pararel dengan syarat tidak boleh bercabang yang berarti harus ada titik awal dan titik akhir.Titik akhir tarikan kabel disebut dengan istilah end of line (EOL). Di titik inilah detector fire terakhir dipasang dan disini pulalah satu loop dinyatakan berakhir. Pada detector terakhir ini dipasang satu buah EOL resitor atau capacitor. Kenapa dikatakan sistem ini adalah sebuah sistem yang konvensional, karena pada sistem konvensional setiap detector hanya berupa kontak listrik biasa, tidak mengirimkan id alamat yang khusus.