fiqih muamalah

3
Fiqih Muamalah Ketika lafadz fiqh dan mu’amalah digabung menjadi satu, maka dia memiliki pengertian tertentu. Yaitu kumpulan hukum yang disyari’atkan (dikenali lewat pesan-pesan suci Al Qur’an dan al hadits) dengan metode dan prosedur tertentu oleh orang yang kompeten (mujtahid) yang mengatur hubungan kepentingan antar sesama manusia. Dari penelusuran seperti ini, maka fiqh mu’amalah lebih bermuatan isu-isu hukum dari pada isu-isu ekonomi. Dengan bahasa lain, fiqh mu’amalah adalah aturan yang ditetapkan untuk mengatur bagaimana orang berinteraksi dengan sesamanya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian fiqih muamalah menurut terminologi dapat dibagi menjadi dua: Fiqih muamalah dalam arti luas Menurut Ad-Dimyati, fiqih muamalah adalah aktifitas untuk menghasilkan duniawi menyebabkan keberhasilan masalah ukhrawi. – Menurut pendapat Muhammad Yusuf Musa yaitu ketentuan- ketentuan hukum mengenai kegiatan perekonomian, amanah dalam bentuk titipan dan pinjaman, ikatan kekeluargaan, proses penyelesaian perkara lewat pengadilan, bahkan soal distribusi harta waris. Menurut pendapat Mahmud Syaltout yaitu ketentuan-ketentuan hukum mengenai hubungan perekonomian yang dilakukan anggota masyarakat, dan bertendensikan kepentingan material yang saling menguntungkan satu sama lain. Berdasarkan pemikiran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa fiqh muamalah adalah mengetahui ketentuan-ketentuan hukum tentang usaha-usaha memperoleh dan mengembangkan harta,

Upload: tianputra

Post on 22-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

muuamalah

TRANSCRIPT

Page 1: Fiqih Muamalah

Fiqih Muamalah

Ketika lafadz fiqh dan mu’amalah digabung menjadi satu, maka dia memiliki

pengertian tertentu. Yaitu kumpulan hukum yang disyari’atkan (dikenali lewat pesan-pesan

suci Al Qur’an dan al hadits) dengan metode dan prosedur tertentu oleh orang yang kompeten

(mujtahid) yang mengatur hubungan kepentingan antar sesama manusia. Dari penelusuran

seperti ini, maka fiqh mu’amalah lebih bermuatan isu-isu hukum dari pada isu-isu ekonomi.

Dengan bahasa lain, fiqh mu’amalah adalah aturan yang ditetapkan untuk mengatur

bagaimana orang berinteraksi dengan sesamanya dalam rangka memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Pengertian fiqih muamalah menurut terminologi dapat dibagi menjadi dua:

Fiqih muamalah dalam arti luas

– Menurut Ad-Dimyati, fiqih muamalah adalah aktifitas untuk menghasilkan duniawi

menyebabkan keberhasilan masalah ukhrawi.

– Menurut pendapat Muhammad Yusuf Musa yaitu ketentuan-ketentuan hukum mengenai

kegiatan perekonomian, amanah dalam bentuk titipan dan pinjaman, ikatan kekeluargaan,

proses penyelesaian perkara lewat pengadilan, bahkan soal distribusi harta waris.

– Menurut pendapat Mahmud Syaltout yaitu ketentuan-ketentuan hukum mengenai hubungan

perekonomian yang dilakukan anggota masyarakat, dan bertendensikan kepentingan material

yang saling menguntungkan satu sama lain.

Berdasarkan pemikiran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa fiqh muamalah adalah

mengetahui ketentuan-ketentuan hukum tentang usaha-usaha memperoleh dan

mengembangkan harta, jual beli, hutang piutang dan jasa penitiapan diantara anggota-anggota

masyarakat sesuai keperluan mereka, yang dapat dipahami dan dalil-dalil syara’ yang terinci.

Aturan-aturan Allah ini ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan

yang berkaitan dengan urusan duniawi dan sosial kemayarakatan. Manusia kapanpun dan

dimanapun harus senantiasa mengikuti aturan yang telah ditetapkan Allah sekalipun dalam

perkara yang bersifat duniawi sebab segala aktifitas manusia akan dimintai

pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Dalam Islam tidak ada pemishan antara amal

perbuatan dan amal akhirat, sebab sekecil apapun aktifitas manusia di dunia harus didasarkan

pada ketetapan Allah SWT agar kelak selamat di akhirat.

Fiqih muamalah dalam arti sempit:

Menurut Hudhari Beik, muamalah adalah semua akad yang membolehkan manusia saling

menukar manfaat.

Page 2: Fiqih Muamalah

Menurut Idris Ahmad adalah aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan

manusia dalam usahanya mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang

paling baik.

Jadi pengertian Fiqih muamalah dalam arti sempit lebih menekankan pada keharusan

untuk menaati aturan-aturan Allah yang telah ditetapkan untuk mengatur hubungan antara

manusia dengan cara memperoleh, mengatur, mengelola, dan mengembangkan mal (harta

benda).

Ciri utama fiqih muamalah adalah adanya kepentingan keuntungan material dalam

proses akad dan kesepakatannya. Berbeda dengan fiqh ibadah yang dilakukan semata-mata

dalam rangka mewujudkan ketaatan kepada Allah tanpa ada tendensi kepentingan material.

Tujuannya adalah dalam rangka menjaga kepentingan orang-orang mukallaf terhadap

harta mereka, sehingga tidak dirugikan oleh tindakan orang lain dan dapat memanfaatkan

harta miliknya itu untuk memenuhi kepentingan hidup mereka.

Ruang lingkup

ruang lingkup fiqh muamalah terbagi dua, yaitu ruang lingkup muamalah muamalah

madiyah dan  adabiyah.

Ruang lingkup muamalah madiyah ialah masalah jusl beli ( al-ba’i/ al-tijarah) , gadai

(al-rahn), jaminan dan tanggungan (kafalah dan dhaman), pemindahan utang (Al-hiwalah),

jatuh bangkrut(taflis) , batasan bertindak (alhajru) , perseroan atau perkongsian (al-syirkah),

perseroan harta tenaga (al –mudhorobah), sewa menyewa tanah (al-mukhorrobah) upah(ujrah

al-amal), gugatan (al-ssssssssuf’ah), sayembara(al-ji’alah) pembagian kekayaan bersama (al-

qismah), pemberian (al-hibah), pembebasan (al-ibra’) damai (as-shulhu), dan di tambah

dengan beberapa masalah kontemporer(al-mu’asirah/ al muhadisah), seperti masalah bunga

bank, dan asuransi kredit.

Ruang lingkup muamalah yang bersifat adabiyah ialah ijab qobul, saling meridhoi,

tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak, hak dan kewajiban, kejujuran, pedagang,

penipuan, pemalsuan, penimbunan, dan segala sesuatu yang bersumber dari indra manusia

yang ada kaitannya dengan peredaran harta dalam hidup bermasyarakat.