filsafat kel.2 - kebenaran dalam ilmu

20

Click here to load reader

Upload: nopimaya

Post on 01-Jul-2015

371 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

KEBENARAN DALAM ILMUPresented By:

Anjar Setyo NugrohoDadang KurniawanPaul Alexander B G

Heribertus Haribekti PDionisius Sri M

Pratama Handaka PEko Setiawan

Markos Totok MEdward Yonathan YCH

Rio YuliantoGede Sujane

Monggo…

Page 2: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

PendahuluanManusia selalu berusaha menemukan kebenaran. Beberapa cara ditempuh untuk memperoleh kebenaran, antara lain dengan menggunakan rasio seperti para rasionalis dan melalui pengalaman atau empiris. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia membuahkan prinsip-prinsip yang lewat penalaran rasional, kejadian-kejadian yang berlaku di alam itu dapat dimengerti.Ilmu pengetahuan harus dibedakan dari fenomena alam. Fenomena alam adalah fakta, kenyataan yang tunduk pada hukum-hukum yang menyebabkan fenomena itu muncul. Ilmu pengetahuan adalah formulasi hasil aproksimasi atas fenomena alam atau simplifikasi atas fenomena tersebut. Lanjoot

Page 3: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Filsafat Ilmu dan Tema KebenaranHal kebenaran sesungguhnya merupakan tema sentral di dalam filsafat ilmu. Secara umum orang merasa bahwa tujuan pengetahuan adalah untuk mencapai kebenaran. Problematik mengenai kebenaran merupakan masalah yang mengacu pada tumbuh dan berkembangnya dalam filsafat ilmu.

Lanjoot…

Mbalik…

Page 4: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Definisi KebenaranDalam kamus umum Bahasa Indonesia (oleh Purwadarminta), ditemukan arti kebenaran, yaitu: 1. Keadaan yang benar (cocok dengan hal atau keadaan sesungguhnya); 2. Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh ada, betul demikian halnya); 3. kejujuran, ketulusan hati; 4. Selalu izin, perkenanan; 5. Jalan kebetulan.Filsafat ilmu memiliki tiga cabang kajian yaitu :

Ontologi Epistemologi Aksiologi

Lanjoot…

Mbalik…

Page 5: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

ONTOLOG

I EPISTEMOLOGI

AKSIOLOGI

Lanjoot…

Mbalik…

Page 6: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

OntologiOntologi membahas tentang apa itu realitas. Dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan, filsafat ini membahas tentang apa yang bisa dikategorikan sebagai objek ilmu pengetahuan. Dalam ilmu pengetahuan modern, realitas hanya dibatasi pada hal-hal yang bersifat materi dan kuantitatif. Ini tidak terlepas dari pandangan yang materialistik-sekularistik. Kuantifikasi objek ilmu pengetahuan berari bahwa aspek-aspek alam yang bersifat kualitatif menjadi diabaikan.

Mbalik…

Page 7: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

EpistemologiEpistemologis membahas masalah metodologi ilmu pengetahuan. Dalam ilmu pengetahuan modern, jalan bagi diperolehnya ilmu pengetahuan adalah metode ilmiah dengan pilar utamanya rasionalisme dan empirisme.

Mbalik…

Page 8: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

AksiologiAksiologi menyangkut tujuan diciptakannya ilmu pengetahuan, dengan mempertimbangkan aspek pragmatis-materialistis.

Mbalik…

Page 9: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Dari semua pengetahuan, maka ilmu merupakan pengetahuan yang aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologinya telah jauh lebih berkembang dibandingkan dengan pengetahuan-pengetahuan lain, dilaksanakan secara konsekuen dan penuh disiplin. Kerangka filsafat di atas akan memudahkan pemahaman mengenai keterkaitan berbagai ilmu dalam mencari kebenaran.

Lanjoot…

Mbalik…

Page 10: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Teori – Teori KebenaranPerbincangan tentang kebenaran dalam perkembangan pemikiran filsafat sebenarnya sudah dimulai sejak Plato melalui metode dialog membangun teori pengetahuan yang cukup lengkap sebagai teori pengetahuan yang paling awal. Kemudian dilanjutkan oleh Aristoteles hingga saat ini, dimana teori pengetahuan berkembang terus untuk mendapatkan penyempurnaan. Untuk mengetahui ilmu pengetahuan mempunyai nilai kebenaran atau tidak sangat berhubungan erat dengan sikap dan cara memperoleh pengetahuan.Berikut secara tradisional teori-teori kebenaran itu antara lain sebagai berikut:

Teori Kebenaran KorespondensiTeori Kebenaran KoherensiTeori Kebenaran PragmatisTeori Kebenaran PerformatifTeori Kebenaran Konsensus

Lanjoot…

Mbalik…

Page 11: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Teori Kebenaran KorespondensiTeori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya.

Lanjoot…

Mbalik…

Page 12: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Teori Kebenaran Koherensi atau KonsistensiTeori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.

Lanjoot…

Mbalik…

Page 13: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Teori Kebenaran PragmatisTeori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Lanjoot…

Mbalik…

Page 14: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Teori Kebenaran PerformatifTeori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan atau dikemukakan oleh pemegang otoritas tertentu.Dalam fase hidupnya, manusia kadang kala harus mengikuti kebenaran performatif. Pemegang otoritas yang menjadi rujukan bisa pemerintah, pemimpin agama, pemimpin adat, pemimpin masyarakat, dan sebagainya. Kebenaran performatif dapat membawa kepada kehidupan sosial yang rukun, kehidupan beragama yang tertib, adat yang stabil dan sebagainya.

Lanjoot…

Mbalik…

Page 15: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Teori Kebenaran KonsensusMenyatakan bahwa suatu teori dinyatakan benar jika teori itu berdasarkan pada paradigma atau perspektif tertentu dan ada komunitas ilmuwan yang mengakui atau mendukung paradigma tersebut.

Lanjoot…

Mbalik…

Page 16: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Sifat Kebenaran IlmiahKarena kebenaran tidak dapat begitu saja terlepas dari kualitas, sifat, hubungan, dan nilai itu sendiri, maka setiap subjek yang memiliki pengetahuan akan memiliki persepsi dan pengertian yang amat berbeda satu dengan yang lainnya, dan disitu terlihat sifat-sifat dari kebenaran. Sifat kebenaran dapat dibedakan menjadi tiga hal, yaitu:

Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuanKebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristikKebenaran dikaitkan atas ketergantungan

terjadinya pengetahuanLanjoot

…Mbalik…

Page 17: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuanDimana setiap pengetahuan yang dimiliki dilihat dari jenis pengetahuan yang dibangun. Pengetahuan itu berupa:

Pengetahuan biasa atau disebut ordinary knowledge atau common sense knowledge. Pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang sifatnya subjektif, artinya amat terikat pada subjek yang mengenal.

Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas atau spesifik dengan menerapkan metodologi yang telah mendapatkan kesepakatan para ahli sejenis. Kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu mengalami pembaharuan sesuai dengan hasil penelitian yang penemuan mutakhir.

Pengetahuan filsafat, yaitu jenis pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi pemikiran filsafat, bersifat mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran analitis, kritis, dan spekulatif. Sifat kebenaran yang terkandung adalah absolute-intersubjektif.

Kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam pengetahuan agama. Pengetahuan agama bersifat dogmatis yang selalu dihampiri oleh keyakinan yang telah tertentu sehingga pernyataan dalam kitab suci agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk memahaminya.

Lanjoot…

Mbalik…

Page 18: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik

Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannya.Implikasi dari penggunaan alat untuk memperoleh pengetahuan akan mengakibatkan karakteristik kebenaran yang dikandung oleh pengetahuan akan memiliki cara tertentu untuk membuktikannya. Jadi jika membangun pengetahuan melalui indera atau sense experience, maka pembuktiannya harus melalui indera pula.

Lanjoot…

Mbalik…

Page 19: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

Kebenaran dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuanMembangun pengetahuan tergantung dari

hubungan antara subjek dan objek, mana yang dominan. Jika subjek yang berperan, maka jenis pengetahuan ini mengandung nilai kebenaran yang bersifat subjektif. Sebaliknya, jika objek yang berperan, maka jenis pengetahuannya mengandung nilai kebenaran yang sifatnya objektif.

Lanjoot…

Mbalik…

Page 20: Filsafat kel.2 - KEBENARAN dalam ILMU

SENGSU – SENGSU…EH…TENGKYU – TENGKYU…