filsafat imam

7
BAB II DASAR TEORI A. Pengertian Ideologi Istilah ideologi dari kata ‘idea’ yang berarti ‘gagasan, konsep pengertian dasar, cita –cita’ dan ‘logos’ yang berarti ‘ilmu’. Kata ‘idea’ berasal dari kata Yunani ‘eidos’ yang artinya’bentuk’. Di samping itu ada kata’idein’yang artinya ‘melihat’. Makna secara harafiah, ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari ‘idea’ disamakan artinya dengan ‘cita-cita’. Cita-cita yang di maksud adalah cita-cita yang bersifat tetap harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas suatu landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang idea-idea, pengertian, gagasan dan cita-cita. Perhatikan pada konsep ideologi menjadi berkembang lagi antara lain karena pengaruh Karl Mark. Ideologi menjadi vokabuler penting di dalam pemikiran politik maupun ekonomi Karl Mark mengartikan ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan bedasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Dalam artian ini ideologi menjadi bagian dari apa yang disebutnya Uberbau atau suprastruktur(bangunan atas) yang didirikan

Upload: iqbalulloh

Post on 11-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Filsafat Imam

TRANSCRIPT

BAB IIDASAR TEORI

A. Pengertian Ideologi Istilah ideologi dari kata idea yang berarti gagasan, konsep pengertian dasar, cita cita dan logos yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari kata Yunani eidos yang artinyabentuk. Di samping itu ada kataideinyang artinya melihat. Makna secara harafiah, ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari idea disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang di maksud adalah cita-cita yang bersifat tetap harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas suatu landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang idea-idea, pengertian, gagasan dan cita-cita.Perhatikan pada konsep ideologi menjadi berkembang lagi antara lain karena pengaruh Karl Mark. Ideologi menjadi vokabuler penting di dalam pemikiran politik maupun ekonomi Karl Mark mengartikan ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan bedasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Dalam artian ini ideologi menjadi bagian dari apa yang disebutnya Uberbau atau suprastruktur(bangunan atas) yang didirikan diatas kekuatan-kekuatan yang memiliki faktor-faktor produksi yang menentukan coraknya, dan karena itu kebenarannya relatif, dan semata-mata hanya benar untuk golongan tertentu. Dengan demikian maka ideologi lalu merupakan keseluruhan ide yang relatif, karena juustru mencerminkan kekuatan lapisan.Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan kepercayaan-kepercayaan, yang menyaluruh dan sistematis, yang bersangkutan:a. Bidang Politik(termasuk dalam bidang pertahanan dan keamanan)b. Bidang Sosial c. Bidang Kebudayaan d. Bidang KeagamaanMaka ideologi negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asa kerohanian yang antara lain memiliki ciri-ciri berikut:a. Mempunyai derajad yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.b. Oleh karena itumewujudkan suatu asas kerokhanian,pandangan dunia, pandanagan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang terpelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.B. Pengertian Asal Mula PancasilaPancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.Secara kuasalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan dan nilai-nilaireligius. Kemudian para pendiri negara Indonesia mengangkat nilai-nilai tersebut dirumuskan secara mufakat bedasarkan moral yang luhur, antara lain dalam sidang BPUPKI pertama, sidang Panitia Sembilan yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Panasila yang pertama kali, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI ke dua. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara dibahas serta di sempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia.Pancasila mempnyai runang lingkup yang sangat luas, terutama berkaitan dengan kedudukan dan fungsiya. Setiap kedudukan dan fungsi Pancasila pada hakikatnya memiliki makna serta dimensi masing masing yang konsekuensinyapun jugamemiliki aspek yang berbeda, walaupun hakikat dan sumbernya mama. Pancasila sebagai dasar negara memiliki pengertian yang berbeda dengan fungsi Pancasila yang lainnya.Dari berbagi macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai titik sentral pembahasan adalah kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, hal ini sesuai dengan kausa finalis Pancasila yang di rumuskan oleh pembentuk negara pada hakikatnya, adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Namun hendaknya dipahami bahwa asal mula Pancasila sbagai dasar negara Republik Indonesia, adalah digali dari unsur-unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada bangsa Indonesia sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu dari berbabagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebenarnya dapat dikembalikan pada dua macam kedudukan dan fungsi Pancasila yang pokok yaitu sebagai Dasar Negara Republik Indonesia dan sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.

C. Ideologi Nasional Sebagai ideologi nasional maka Pancasila pada hakekatnya hakekatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara, dengan lain perkataan unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan) Pancasila.Unsur-usur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain. Selain itu Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan yang dimiliki oleh bangsa secara komperhensif. Oleh karena ciri khas Pancasila itu maka memiliki kesesuain dengan bangsa Indonesia.D . Ideologi IslamIslam biasanya dipandang sebatas agamaritual, spiritual, dan moral belaka akan tetapi sesungguhnya Islam dapat dikategorikan sebagai ideologi. Sebab Islam, terdiri dari Aqidah dan Sistem Hidup (syariat).Aqidah Islam merupakan dasar tegaknya keyakinan pada ideologi Islam. Aqidah Islam dilahirkan dariproses berfikiryang menghasilkan keyakinan yang teguh terhadap keberadaan (wujud) Allah sebagai Sang Pencipta dan Pengatur Kehidupan, Alam semesta dan seluruh isinya, termasuk manusia.

Ciri-ciri ideologi Islam: Sumber: Wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Dasar kepemimpinan ideologis: La ilaha illallah (menyatukan antara hukum Allah SWT dengan kehidupan). Kesesuaian dengan fitrah: Sesuai. Islam menetapkan manusia itu lemah. Jadi, segala aturan apapun harus berasal dari Allah SWT lewat wahyuNya. Pembuat hukum dan aturan: Allah SWT lewat wahyuNya. Akal manusia berfungsi menggali fakta dan memahami hukum dari wahyu. Fokus: Individu merupakan salah satu anggota masyarakat. Individu diperhatikan demikebaikanmasyarakat, dan masyarakat untuk kebaikan individu. Ikatan perbuatan: Seluruh perbuatan terikat dengan hukum syaro. Perbuatan baru bebas dilakukan bila sesuai dengan hukum syaro. Tujuan tertinggi yang hendak dicapai: Ditetapkan oleh Allah SWT seperti telah dibahas. Tolok ukur kebahagiaan: Mencapai ridho Allah SWT yang terletak dalam ketaatannya dalam setiap perbuatan. Kebebasan pribadi dalam berbuat: Distandardisasi oleh hukum syaro. Bila sesuai bebas dilakukan, bila tidak maka tidak boleh dilakukan. Pandangan terhadap masyarakat: Masyarakat merupakan kumpulan individu yang memiliki perasaan dan pemikiran yang satu serta diatur oleh hukum yang sama. Dasar perekonomian: Setiap orang bebas menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab pemilikan dan jenis pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang dimiliki tidak boleh dibatasi. Kemunculan sistem aturan: Allah SWT telah menjadikan bagi manusia sistem aturan untuk dijalankan dalam kehidupan yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW. Manusia hanya memahami permasalahan, lalu menggali hukum dari al-Qur-an dan as-Sunnah. Tolok ukur: Halal-haram. Penerapan hukum: Atas dasar ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan dari masyarakat.

E . Hubungannya ideologi pancasila dan ideologi islamPancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Repulik Indonesia sama sekali tidak ada yang bertentangan dengan ajaran agama islam dari sila pertama sampai sila terakhir, hal ini di buktikan dengan sesuainya sila-sila pancasila dengan ayat-ayat Al-Quran:(1). Sila Ke-Satu: KETUHANAN YANG MAHA ESA.Sesuai dengan ayat Al-Quran:WA ILAHUKUM ILAAHU WAHIDUN(QS.Al Baqoroh 163)Artinya: Dan Tuhanmu itu, Tuhan Yang Maha Esa.(2). Sila Ke-Dua: KEMANUSIAN YANG ADIL DAN BERADAB.Sesuai dengan ayat Al-Quran: FALA TATTABIUL HAWAA ANTADILUU(QS.An Nisaa 135).Artinya: Maka janganlah kamu mengikuti hawa, hendaklah kamu jadi manusia yang adil.(3). Sila Ke-Tiga: PERSATUAN INDONESIASesuai dengan ayat Al-Quran: WAJA ALNAAKUM SYU-UUBA WA QOBAILA LITAAROFU (QS.Alhujrot:13).Artinya: Dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.(4). Sila Ke-Empat: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.Sesuai dengan ayat Al-Quran: WA AFROHUM SYUU ROO BAINAHUM(QS. Asy Syuraa 38)Artinya: Dan perkara mereka dimusyawaratan antara mereka(5) Sila Kelima: KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIAAyat yang sesuai adalah: INNALLOOHA YAMURUKUM BILADLI WA IKHSAN(QS.An Nahl 90).Artinya: Sesungguhnya Alloh Taala itu menyuruh kamu dengan adil dan baik