filsafat

9
FILSAFAT SAINS DAN TEKNOLOGI 10 PAHAM ATAU ALIRAN (ISME) DALAM FILSAFAT OLEH: KURNIAWANTO F1D1 13 025 PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO

Upload: kurniawanto

Post on 08-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jjhghyyy

TRANSCRIPT

Page 1: filsafat

FILSAFAT SAINS DAN TEKNOLOGI

10 PAHAM ATAU ALIRAN (ISME) DALAM FILSAFAT

OLEH:

KURNIAWANTO

F1D1 13 025

PROGRAM STUDI BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

Page 2: filsafat

1. Rasionalisme

Kata rasionalisme terdiri dari dua suku kata, yaitu “rasio” yang berarti akal

atau pikiran, dan “isme” yang berarti paham atau pendapat. Rasionalisme ialah

suatu paham yang berpendapat bahwa “kebenaran yang tertinggi terletak dan

bersumber dari akal manusia.” Rasionalismeadalah paham filsafat yang

mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh

pengetahuan. Menurut aliran ini, suatu pengetahuan diperoleh dengan cara

berpikir.

2. Empirisme

Istilah empirisme berasal dari kata empiri yang berarti indra atau alat indra,

dan ditambah akhiran isme, sebagai suatu aliran yang berpendapat bahwa

pengetahuan/kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, melainkan

diperoleh/bersumber dari panca indra manusia, yaitu mata, lidah, telinga, kulit dan

hidung. Dengan kata lain, kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan

pengalaman manusia. Untuk memahami inti filsafat Empirisme perlu memahami

dulu dua ciri pokok Empirisme, yaitu mengenai teori makna dan teori tentang

pengetahuan.

3. Kriticisme

Pendirian aliran Rasionalisme dan Empirisme sangat bertolak

belakang. Rasionalismeberpendirian bahwa rasiolah sumber pengenalan atau

pengetahuan, sedang Empirismesebaliknya berpendirian bahwa pengalamanlah

yang menjadi sumber tersebut. Aliran ini mencoba untuk memadukan perbedaan

Page 3: filsafat

pendapat kedua aliran tersebut dengan tokohnya adalah Immanuel Kant (1724-

1804). Ia mencoba mengembangkan suatu sintesis atas dua pendekatan yang

bertentangan ini.  Kant berpendapat bahwa masing-masing pendekatan benar

separuh, dan salah separuh.  Benarlah bahwa pengetahuan kita tentang dunia

berasal dari indera kita, namun dalam akal kita ada faktor-faktor yang menentukan

bagaimana kita memandang dunia sekitar kita.  Ada kondisi-kondisi tertentu dalam

manusia yang ikut menentukan konsepsi manusia tentang dunia.

4. Idealisme

Terma idealisme berasal dari kata idea yang berarti gambaran atau

pemikiran, dan isme yang berarti paham atau pendapat. Idealisme ialah suatu

pandangan dunia atau metafisika yang menyatakan bahwa realitas dasar terdiri

atas, atau sangat erat hubungannya dengan ide, pikiran atau jiwa. Atau bisa disebut

dengan aliran filsafat yang menjelaskan bahwa kebenaran/pengetahuan

sesungguhnya bukan bersumber dari rasio atau empiri, melainkan dari gambaran

manusia tentang suatu pengamatan.

5. Materialisme

Berasal dari “materi” yang berarti benda. Materialisme adalah aliran

filsafat yang berpendapat bahwa, kebenaran tidaklah ditentukan oleh gambaran,

melainkan oleh benda dan seluruh kenyataan yang ada dirumuskan dan ditentukan

oleh benda. Aliran ini memandang bahwa realitas seluruhnya adalah materi belaka.

6. Positivisme

Page 4: filsafat

Istilah positivisme berasal dari kata “positive” yang berarti “jelas dan bisa

digambarkan serta bermanfaat”. Positivisme adalah aliran filsafat yang berpangkal

dari fakta yang positif. Sesuatu di luar fakta atau kenyataan dikesampingkan dalam

pembicaraan filsafat dan ilmu pengetahuan. Menurut aliran ini, pemikiran manusia

mengalami perkembangan, mulai dari yang sangat sederhana, sampai yang

modern, yaitu positif. Pada tahap ini manusia hanya mempercayai yang riil saja

berdasarkan ilmu positif (science positive) yang didasarkan pada pengamatan

(observasi) dan percobaan langsung (eksperimentasi). Melalui dua pembuktian ini,

segala yang berbau metafisis dibuang, karena tidak bisa dibuktikan dengan dua

pendekatan tersebut.

7. Eksistensialisme

Istilah eksistensialisme berasal dari kata eksistensi dari kata dasar exist.

Kata exist itu sendiri adalaha bahasa Latin yang artinya: ex; keluar dan sistare;

berdiri. Jadi eksistensi adalah berdiri dengan keluar dari diri sendiri. Secara umum

eksistensialisme dimaksudkan sebagai aliran filsafat yang membicarakan

keberadaan segala sesuatu, termasuk manusia. Permasalahannya ialah, siapakah

yang benar-benar berada (bereksistensi); apakah manusia, atau Tuhan atau kedua-

duanya.

8. Pragmatisme

Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti

tindakan, perbuatan, dan juga manfaat. Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat

yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah, apakah sesuatu itu

Page 5: filsafat

memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab itu kebenaran sifatnya

menjadi relative tidak mutlak.

9. Esensialisme

Esensialisme berasal dari kosakata Bahasa Inggris essentials yang artinya

hal-hal yang perlu, barang-barang yang perlu, dan sifat-sifat dasar yang mendapat

akhiran –isme. Sehingga esensialisme dapat diartikan faham/aliran yang memiliki

karakteristik mendasar, yang perlu, mengenai hakikatnya sebagai manusia.

Bahwasannya yang dimaksud dengan sifat mendasar manusia adalah fitrah

manusia itu sendiri. Secara fitrah, manusia adalah lemah dan terbatas, ia tidak

mengetahui hakikat dirinya dan alam sekitarnya yang ia tidak bisa menjangkaunya

dengan akal, sehingga ia membutuhkan informasi dari yang Maha Tahu.

10. Perennialisme

Perennialisme berasal dari kosakata Bahasa Inggris perennial—yang

artinya tumbuh-tumbuhan abadi, kekal, dan bertahun-tahun – yang mendapat

akhiran -isme. Menurut Zuhairini, perenialisme adalah kepercayaan filsafat

yangberpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi, dan

pendidikan yang berpijak pada aliran ini berperan untuk mengembalikan keadaan

manusia zaman modern sekarang ini kepada kebudayaan lama karena krisis

kehidupan umat sekarang karena telah tidak bercermin pada kesuksesan zaman

dahulu.

Page 6: filsafat

Dari penjelasan di atas dapat dikembangkan bahwa aliran ini melihat ada

yang salah pada cara berpikir masyarakat terhadap kehidupan sekarang ini. Ada

yang salah pada pendidikan zaman sekarang sehingga menghasilkan orang-orang

yang justru menyebabkan berbagi problem kehidupan. Aliran ini memandang

penyebabnya adalah karena telah meninggalkan cara berpikir orang-orang dulu.

Sehingga mereka hendak menjadikan penddikan ini seperti masa-masa Plato,

Aristoteles, dan Thomas Aquinas yang memiliki tujuan pendidikan untuk

mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia.