film teaching 2

14
FOTO Dilampirkan Kasus 1 Identitas: 20/07/2006 Diterima foto: Abdomen Proyeksi: tidak dapat ditentukan Kualitas: Foto tidak layak baca Hasil: - Allignment vertebrae lurus - Bentuk dan ukuran corpus vertebrae kurang lebih sama

Upload: litamarlinda

Post on 15-Apr-2016

18 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

by lala

TRANSCRIPT

Page 1: film teaching 2

FOTO Dilampirkan

Kasus 1

Identitas: 20/07/2006

Diterima foto: Abdomen

Proyeksi: tidak dapat ditentukan

Kualitas: Foto tidak layak baca

Hasil:

- Allignment vertebrae lurus

- Bentuk dan ukuran corpus vertebrae kurang lebih sama

- Discus intervertebralis kurang lebih sama

- Pre peritoneal fat tidak tampak

Page 2: film teaching 2

- Psoas line tampak jelas dan simetris

- Renal outline tidak tampak, simetrisitas tidak dapat ditentukan

- Tulang intak

- Terdapat bayangan opaq dengan ukuran kurang lebih 9cm, batas tidak tegas, tepi

irreguler, setinggi torakal 10 hingga lumbal 2 sinistra

- Tidak terdapat lesi opak atau kalsifikasi pada proyeksi traktus urinarius

Kesan: Susp. Massa Abdominal

Sistema tulang dalam batas normal

 

Tumor abdomen adalah suatu massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang

disebabkan oleh sel tubuh yang yang mengalami transformasi dantumbuh secara autonom

lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga seltersebut berbeda dari sel normal

dalam bentuk dan strukturnya. Kelainan ini dapatmeluas ke retroperitonium, dapat terjadi

obstruksi ureter atau vena kava inferior.Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan

struktur yang dibungkusnyatetapi tidak menginvasinya.

Yang termasuk tumor intra abdomen antara lain, Tumor hepar, Tumor limpa /lien, Tumor

lambung / usus halus, Tumor colon, Tumor ginjal (hipernefroma), Tumor  pankreas.

Etiologi

Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang abnormal.Pembedaan sel

tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsi aotonomnya dalam

pertumbuhan, kemampuanya mengadakan infiltrasi dan menyebabkan metastasis.

Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain:

1.      Karsinogen

2.      Hormon

3.      Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan makanan yang

kurang berserat.

4.      Parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma planoseluler.

5.      Genetic

6.      Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obet-obatan.

Page 3: film teaching 2

Manifestasi Klinis

- Hiperplasia

- Konsistensi tumor umumnya padat atau keras

- Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal dari

masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan elastic kenyal atau

lunak.

- Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.

- Biasa terjadi pengerutan dam mengalami retraksi.

- Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi kepembuluh limfe.

- Nyeri

- Anoreksia, mual, muntah.

- Penurunan berat badan.

Pemeriksaan Penunjang

Prosedur diagnostik yang biasa dilakuakan dalam mengevakluasi malignansi meliputi:

- Marker tumor

Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang dibentuk oleh tumor

atau oleh tubuh dalam berespon terhadap tumor.

- Pencitraan resonansi magnetic (MRI)

Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi_radio untuk menghasilkan gambatan

berbagai struktur tubuh.

- CT Scan

Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk memindai susunan lapisan jaringan

untuk memberikan pandangan potongan melintang.

- Flouroskopi

Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan perbedaan ketebalan antar jaringan; dapat

mencakup penggunaan bahan kontras.

- Ultrasound

Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer penerima, digunkan

untuk mengkaji jarinagn yang dalam di dalam tubuh.

- Endoskopi

Page 4: film teaching 2

Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran denagan memasukan suatu ke dalam

rongga tubuh atau ostium tubuh; memungkinkan dilakukannya biopsy jaringan, aspirasi

dan eksisi tumor yang kecil.

- Pencitraan kedokteran nuklir

Menggunakan suntikan intravena atau menelan bahan radiosisotope yang diikuti

dengan  pencitraan yang menkadi yempat berkumpulnya radioisotope

Penatalaksanaan

1. Pembedahan

Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gasterektoni subtotal atau total,

dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi.

2.      Pasien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harus

menjalani laparotomi eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah pasien harus

menjalani prosedur kuratif atau paliatif. Komplikasi yang berkaitan dengan tindakan adalah

injeksi, perdarahan, ileus, dan kebocoran anastomoisis.(Smeltzer, Suzanne C. 2001)

3.      Radioterapi

Penggunaaan partikel energy tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam pengobatan tumor

dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel tumor.Bentuk energy yang

digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu energy tertinggi dalam spektrum

elektromagnetik.

4.      Kemoterapi

Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi tumor, untuk

tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan terapi radiasi dengan

melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan fraksi pembelahan yang tinggi

ditangani lebih efektif dengan kemoterapi.

5.      Bioterapi

Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatankeempat untuk kanker dengan

menstimulasi system imun(biologic response modifiers/BRM) berupa antibody monoclonal,

vaksin, factor stimulasi koloni, interferon, interleukin.(Danielle Gale. 2000).

Page 5: film teaching 2

FOTO Dilampirkan

Kasus 2

Identitas: 01/07/2005

Diterima foto: Colon in Loop dengan double contrast

Proyeksi: Lateral

Kualitas: Foto tidak layak baca

Hasil:

- Tampak kontras mengisi rectum dan colon sigmoid

- Mucosa colon licin, tampak filling defect sepanjang kurang lebih 2 cm pada colon

rectosigmoid yang membentuk gambaran apple core appearance

- Tampak haustra pada colon sigmoid dan recto sigmoid

Page 6: film teaching 2

- Tampak kontras bercampur udara mengisi colon sigmoid dan rectosigmoid

- Sistema tulang tidak tampak kelainan

Kesan: Obstruksi ec susp. massa colon rectosigmoid

Sistema tulang dalam batas normal

Penyakit hirschprung di karakteristikan sebagai tidak adanya sel ganglion di

 pleksus myenterikus (auerbach’s) dan submukosa (meissner’s). Penyakit Hirschsprung

disebabkan karena kegagalan migrasi sel-sel saraf parasimpatis myentericus dari cephalo ke

caudal. Sehingga sel ganglion selalutidak ditemukan dimulai dari anus dan panjangnya

bervariasi keproksimal. Hirschsprung disebabkan karena ketiadaan sel-sel ganglion pada

lapisan submukosa (Meissner) dan pleksusmyenteric (Auerbach) pada usus bagian distal

merupakan tanda patologis untuk Hirschsprung’s disease.

Pada bayi yang baru lahir, kebanyakan gejala muncul 24 jam pertamakehidupan. Dengan

gejala yang timbul: distensi abdomen dan bilious emesis. Tidak keluarnya mekonium pada 24

jam pertama kehidupan merupakan tandayang signifikan mengarah pada diagnosis ini. Pada

beberapa bayi yang barulahir dapat timbul diare yang menunjukkan adanya enterocolitis. Pada

anak yang lebih besar, pada beberapa kasus dapat mengalamikesulitan makan, distensi abdomen yang

kronis dan ada riwayat konstipasi. Penyakit hirschsprung dapat juga menunjukkan gejala lain

seperti adanya periode obstipasi, distensi abdomen, demam, hematochezia dan peritonitis.

Kebanyakan anak-anak dengan hirschsprung datang karena obstruksiintestinal atau konstipasi

berat selama periode neonatus. Gejala kardinalnyayaitu gagalnya pasase mekonium pada 24

jam pertama kehidupan, distensiabdomen dan muntah. Beratnya gejala ini dan derajat

konstipasi bervariasiantara pasien dan sangat individual untuk setiap kasus. Beberapa bayi

dengangejala obstruksi intestinal komplit dan lainnya mengalami beberapa gejalaringan pada

minggu atau bulan pertama kehidupan.

Beberapa mengalami konstipasi menetap, mengalami perubahan pada pola makan, perubahan

makan dari ASI menjadi susu pengganti atau makanan padat. Pasien dengan penyakit

hirschsprung didiagnosis karena adanya riwayatkonstipasi, kembung berat dan perut seperti

Page 7: film teaching 2

tong, massa faeses multipel dansering dengan enterocolitis, dan dapat terjadi gangguan

pertumbuhan. Gejala dapat hilang namun beberapa waktu kemudian terjadi distensi abdomen.

Pada pemeriksaan colok dubur sphincter ani teraba hipertonus dan rektum biasanyakosong

Umumnya diare ditemukan pada bayi dengan penyakit hirschsprung yang berumur kurang

dari 3 bulan. Harus dipikirkan pada gejala enterocolitis dimana merupakan komplikasi serius

dari aganglionosis. Bagaimanapun hubungan antara penyakit hirschsprung dan enterocolitis

masih belum dimengerti. Dimana beberapa ahli berpendapat bahwa gejala diare sendiri

adalah enterocolitis ringan.

Diagnostik utama pada penyakit hirschprung adalah dengan pemeriksaan:

 

Barium enema

Pada pasien penyakit hirschprung spasme pada distal rectum memberikan gambaran seperti

kaliber/peluru kecil jikadibandingkan colon sigmoid yang proksimal. Identifikasi zona

transisidapat membantu diagnosis penyakit hirschprung. Segmen aganglion biasanya

berukuran normal tapi bagian proksimal usus yang mempunyai ganglion mengalami distensi

sehingga pada gambaranradiologis terlihat zona transisi. Dilatasi bagian proksimal

ususmemerlukan waktu, mungkin dilatasi yang terjadi ditemukan pada bayiyang baru lahir.

Radiologis konvensional menunjukkan berbagai macam stadium distensi usus kecil dan

besar. Ada beberapa tanda dari penyakit Hirschsprung yang dapat ditemukan pada

pemeriksaan barium enema,yang paling penting adalah zona transisi. Posisi pemeriksaan dari

lateral sangat penting untuk melihat dilatasi dari rektum secara lebih optimal.

Anorectal manometry

dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakithirschsprung, gejala yang ditemukan adalah

kegagalan relaksasi sphincterani interna ketika rectum dilebarkan dengan balon. Keuntungan

metode iniadalah dapat segera dilakukan dan pasien bisa langsung pulang karenatidak

dilakukan anestesi umum. Metode ini lebih sering dilakukan padapasien yang lebih

besar dibandingkan pada neonatus.

Biopsy rectal

Page 8: film teaching 2

Merupakan “gold standard” untuk mendiagnosis penyakit hirschprung. Pada bayi baru lahir

metode ini dapat dilakukan dengan morbiditas minimal karena menggunakan suction khusus

untuk biopsyrectum. Untuk pengambilan sample biasanya diambil 2 cm diatas linea  

dentate dan juga mengambil sample yang normal jadi dari yang normalganglion hingga yang

aganglionik. Metode ini biasanya harusmenggunakan anestesi umum karena contoh yang diambil pada

mukosarectal lebih tebal.

Terapi

Pada prinsipnya, sampai saat ini, penyembuhan penyakit Hirschsprung hanya dapat dicapai

dengan pembedahan. Tindakan-tindakan medis dapat dilakukan tetapi hanya untuk sementara

dimaksudkan untuk menangani distensi abdomen dengan pemasangan pipa anus atau

pemasangan pipa lambung dan irigasi rektum. Pemberian antibiotika dimaksudkan untuk

pencegahan infeksi terutama untuk enterokolitis dan mencegah terjadinya sepsis. Cairan infus

dapat diberikan untuk menjaga kondisi nutrisi penderita serta untuk menjaga keseimbangan

cairan, elektrolit dan asam basa tubuh.

Penanganan bedah pada umumnya terdiri atas dua tahap yaitu tahap pertama dengan

pembuatan kolostomi dan tahap kedua dengan melakukan operasi definitif. Tahap pertama

dimaksudkan sebagai tindakan darurat untuk mencegah komplikasi dan kematian. Pada

tahapan ini dilakukan kolostomi, sehingga akan menghilangkan distensi abdomen dan akan

memperbaiki kondisi pasien.Tahapan kedua adalah dengan melakukan operasi definitif

dengan membuang segmen yang aganglionik dan kemudian melakukan anastomosis antara

usus yang ganglionik dengan dengan bagian bawah rektum.

Dikenal beberapa prosedur operasi yaitu prosedur Swenson, prosedur Duhamel, prosedur

Soave, prosedur Rehbein dengan cara reseksi anterior, prosedur Laparoskopic Pull-Through,

prosedur Transanal Endorectal Pull-Through dan prosedur miomektomi anorektal.

Page 9: film teaching 2

TUGAS RADIOLOGI

Oleh :Maradewi Maksum (1118011072)

Perceptor :dr. Karyanto, Sp.Rad.

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN RADIOLOGIRSUD DR H ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG

2015