file.upi.edufile.upi.edu/direktori/kd-sumedang/197212262005011002... · web viewlebih dari 70...

16
APRESIASI DRAMA “Operasi yang Sukses” Dijaukan untuk memenuhi salah satu tugas UAS Matakuliah Apresiasi Bahasa dan Sastra Dosen Bapak Prana Dwija Iswara, M.Pd Oleh: ERNA PUSPITASARI NIM. 0903157 No Absen 28

Upload: others

Post on 01-Mar-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002... · Web viewLebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai dengan petunjuk pemanggungan. Hal

APRESIASI DRAMA“Operasi yang Sukses”

Dijaukan untuk memenuhi salah satu tugas UAS Matakuliah Apresiasi Bahasa dan Sastra

Dosen Bapak Prana Dwija Iswara, M.Pd

Oleh:

ERNA PUSPITASARINIM. 0903157No Absen 28

PROGRAM S1-PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG

2010

Page 2: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002... · Web viewLebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai dengan petunjuk pemanggungan. Hal

APRESIASI DRAMA“0perasi yang Sukses”

A. Pendahuluan

Drama adalah laku yang meniru laku dalam kehidupan nyata untuk memberikan

pengukuhan dan alternatif bagi kehidupan itu sendiri. Karena yang ditekankan adalah laku,

maka kata-kata/dialog dalam drama harus dipahami sebagai bagian yang tak terpisahkan dari

keseluruhan situasi interaksi atau komunikasi manusia yang melibatkan tidak hanya kata-

kata/dialog itu sendiri, tetapi juga situasi yang melingkungi dialog, seperti siapa yang

berdialog, kapan dan di mana dialog itu berlangsung, dan mengapa dialog itu diutarakan.

Dengan demikian, dalam laku drama kita melihat kesatuan antara kata-kata, perbuatan, dan

situasi.. Oleh karena itu, drama dapat berfungsi sebagai media simulasi untuk menghaluskan

dan mengembangkan diri manusia dan kebudayaannya melalui penanaman nilai-nilai.

Sebagai naskah yang utuh, drama dibangun oleh beberapa unsur yang saling

berkaitan, yaitu dialog, petunjuk pemanggungan, plot, dan karakter. Dari unsur-unsur inilah

kita dapat menilai dan mengapresiasi sebuah naskah drama apakah layak atau tidak apabila

dipergunakan dalam pembelajaran.

B. Apresiasi Drama “Operasi yang Sukses” Melalui unsur-unsur Intrinsiknya

1. Dialog, merupakan ucapan tokoh tertentu yang kemudian disusul oleh ucapan tokoh

yang lain. Melalui pergiliran ucapan tokoh-tokoh itulah segala informasi diutarakan

perlahan-lahan dari awal sampai akhir drama. Karena itulah kedudukan dialog sangat

Page 3: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002... · Web viewLebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai dengan petunjuk pemanggungan. Hal

penting dan utama di dalam drama. Kaliat-kalimat dialog yang digunakan dalam

naskah drama ini tidak terlalu panjang sehingga sangat sesuai bagi usia anak-anak.

Namun pun demikian, setiap kalimat kaya akan unsur kebahasaan, seperti tanda

tanya dan tanda seru, sehingga akan berpengaruh pada segi ekspresi pada saat

kalimat tersebut dituturkan oleh pelakunya.

2. Petunjuk Pemanggungan. adalah teks sampingan yang berfungsi untuk memberikan

petunjuk tentang berbagai aspek pemanggungan, yakni aspek karakter, penuturan,

dan desain. Teks ini mungkin terdapat di dalam dialog dan mungkin pula terdapat di

luar dialog. Dapat dipastikan pada usia ini anak-anak belum memiliki pengalaman

yang banyak mengenai mementaskan sebuah drama. Kemungkinannya adalah

mereka akan merasa canggung atau tidak tahu sama sekali situasi seperti apa yang

seharusnya terjadi yang mengiringi sebuah dialog. Dalam hal ini, penulis mencoba

menghindari situasi seperti itu dengan memberikan petunjuk pemanggungan yang

cukup banyak. Lebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai

dengan petunjuk pemanggungan. Hal ini tentunya akan sangat membantu ketika

naskah tersebut harus ditampilkan dalam bentuk pementasan drama.

3. Plot, yaitu pola pengaturan kejadian dalam drama yang membuat kejadian-kejadian

tersebut saling berhubungan secara logis, utuh, dan bermakna. Naskah drama ini

tergolong naskah drama pendek. Untuk dijadikan bahan pembelajaran tentu saja tidak

durasi waktu seperti ini tidak menjadi masalah. Tetapi untuk pementasan di luar

pembelajaran, dapat dilakukan modivikasi naskah menjadi beberapa babak, serta alur

atau seting tempat yang berbeda tanpa merubah benang merah dari cerita.

4. Kakter/Penokohan. Kejadian-kejadian dalam drama biasanya muncul karena adanya

tindakan tokoh/karakter dramatik dengan segala aspek psikis, moral, sosial, dan ciri

Page 4: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002... · Web viewLebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai dengan petunjuk pemanggungan. Hal

fisiknya. Seperti yang terjadi pada naskah drama ini, kejadian dipicu karena sifat

tokoh Otong yang pemalas. Tokoh Ibu yang yang latah memberi suasana lain yang

cukup menyegarkan pada drama ini. Sikap Dokter yang tegas, serta sikap Ayah yang

tenang mampu menjadi penyeimbang dari situasi yang terjadi dalam naskah drama.

Karakter masing-masing tokoh menyatu dengan alur dan dan latar melalui gerak dan

ucap yang singkat dan tepat. Hal ini lebih disukai oleh anak daripada watak yang

ditunjukan oleh kata-kata yang panjang dan sikap yang bertele-tele seperti lajimnya

drama dewasa.

C. Evaluasi Pembelajaran Drama “Operasi yang Sukses”

Penerapan drama dalam pembelajaran tidak akan terlepas dari tuntutan Kompetensi pada

satuan kurikulum kelas yang bersangkutan. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran drama

dapat disesuaikan dengan materi-materi dari empat keterampilan berbahasa (membaca,

menulis, berbicara, dan mendengarkan) atau mater-materi yang berhubungan dengan

kebahasaan (tanda baca, ejaan, macam-macam kata dan kalimat, dll) . Berikut

merupakan contoh penerapan pembelajaran drama di Kelas V sekolah dasar.

I. Standar Kompetensi

6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain

peran.

II. Kompetensi Dasar

6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspres yang tepat.

III. Indikator

Memerankan tokoh drama pendek dengan lafal, intonasi, dan ekspresi sesuai

karakter tertentu.

Bermain peran sesuai dengan karakter dalam naskah drama.

Page 5: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002... · Web viewLebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai dengan petunjuk pemanggungan. Hal

IV. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Guru bersama peserta didik berdoa.

Guru memeriksa kehadiran peserta didik.

Guru mengkondisikan kelas ke arah pembelajaran yang kondusif.

Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai dalam pembelajaran.

Guru melakukan apersepsi dengan membahas dan bertanya jawab

tentang pementasan beberapa drama yang pernah dilihat di televisi. Guru

menambahkan bahwa para pemain drama banyak yang sukses menjadi aktor

atau aktris sinetron atau film. Guru sedikit membahas pembelajaran yang

pernah dilaksanakan yaitu ketika membahas menulis naskah drama.

b. Kegiatan Inti (45 menit)

Guru menjelaskan bahwa drama termasuk dalam golongan

karya sastra. Artinya, dalam drama terkandung unsur estetik, sehingga drama

harus dibawakan dengan seindah mungkin. Salah satu yang membuat

pementasan drama menjadi indah dan menarik adalah cara mengucapkan

kalimat-kalimat yang terdapat dalam naskah.

Guru menjelaskan mengenai arti dari intonasi, ekspresi, dan

pelafalan dalam mambaca sebuah kalimat.

Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok,

setiap kelompok beranggotakan empat atau lima orang.

Guru menugaskan kelompok untuk melengkapi naskah drama

yang diberikan oleh guru dengan tanda baca yang tepat.

Guru mengontrol pekerjaan peserta didik.

Guru menugaskan setiap kelompok untuk menampilkan naskah

drama tersebut di depan kelas secara bergantian.

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

tentang materi yang belum difahami.

Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi.

c. Kegiatan Penutup (15 menit)

Mengadakan Penilaian

Page 6: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002... · Web viewLebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai dengan petunjuk pemanggungan. Hal

Guru memberikan pesan moral yang berhubungan dengan materi

pembelajaran

1. Perintah

Peragakan naskah drama yang kalian buat bersama teman kelompokmu di

depan kelas.

Perhatikan ekspresi, pelafalan, dan intonasi!

Format penilaian

No Kelompok/Nama AnggotaAspek Yang Dinilai Jml

skor Ket.Pelafalan intonasi ekspresi3 2 1 3 2 1 3 2 1

Deskriptor :

1. Pelafalan

3 = Semua kalimat yang diucapkan dengan pelafalan yang jelas

2 = beberapa kalimat yang diucapkan dengan pelafalan yang kurang jelas

1 = Semua kalimat yang diucapkan tidak jelas

2. Intonasi

3 = Semua kalimat yang diucapkan dengan intonasi yang tepat

2 = beberapa kalimat yang diucapkan dengan intonasi yang kurang tepat

Page 7: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002... · Web viewLebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai dengan petunjuk pemanggungan. Hal

1 = Semua intonasi kalimat tidak tepat

3. Ekspresi

3 = Semua kalimat yang diucapkan disertai ekspresi yang tepat

2 = hanya beberapa kalimat yang diucapkan disertai dengan ekspresi yang tepat

1 = Semua kalimat yang diucapkan tidak disertai dengan ekspresi yang tepat

Skor maksimal 9, nilai diperoleh berdasarkan skor perolehan

Format Penilaian Kinerja Peserta DidikKelas V SDN Cipelang Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang

No Nama Peserta Didik

Aspek Yang DinilaiJmlskor Ket.keaktifan kerjasama

Kualitas hasil

pekerjaan3 2 1 3 2 1 3 2 1

Deskriptor :

4. Keaktifan

3 = Peserta didik aktif dalam keseluruhan kegiatan kelompok

2 = Peserta didik aktif dalam sebagian kegiatan kelompok

1 = Peserta didik tidak terlibat secara aktif dalam keseluruhan kegiatan kelompok

Page 8: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002... · Web viewLebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai dengan petunjuk pemanggungan. Hal

5. Kerjasama

3 = aktif dan mau bekerjasama dengan teman kelompok

2 = aktif tetapi tidak mau bekerjasam dengan teman kelompok

1 = tidak aktif dan tidak bekerjasama dengan teman kelompok

6. Kualitas hasil pekerjaan

3 = setiap tokoh memiliki karakter yang beragam sesuai dengan perintah

pengerjaan.

2 = ada tokoh yang memiliki karakter yang sama.

1 = tokoh-tokoh dalam naskah memiliki karakter yang sama.

Skor maksimal 9, nilai diperoleh berdasarkan skor perolehan

D. Penutup

Sasaran jangka panjang dari pemebelajaran apresiasi drama adalah menumbuhkan

kegemaran anak terhadap drama. Untuk itu penggunaan drama dalam pembelajaraan harus

dilakukan secara cermat. Guru maupun orang tua memiliki peranan dalam menumbuhkan

sikap apresiatif peserta didik terhadap drama. Peranan tersebut dapat diawali dengan tindakan

pemilihan sebuah naskah drama yang baik dan sesuai dengan psikologis anak.

Page 9: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002... · Web viewLebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai dengan petunjuk pemanggungan. Hal

OPERASI YANG SUKSES

(Empat orang masuk arena pertunjukan, Satu orang yang sakit di atas tempat tidur digotong

oleh dua orang. Satu lagi sebagai ibu yang latah)

Otong : ”Aduh.....Hemm...hemmmmm....! (mengerang karena sakit payah)

Ayah : ”Sudah-sudah turunkan di sini! (tempat tidur diturunkan).

Otong : ”Aduh.....heemmm...ingin minum.........air....!”

Ibu : ”Minum.....otong?haus? Nanti,nanti, nanti....

(mondar-mandir ,linglung) ....apa....ya...?

Ayah : (membentak) Cepat bu!

Ibu : ”Eh...air!oh...ya air! (terus keluar arena kembalinya membawa ember yang

diisi air)”otong, otong....ini airnya ibu bawakan banyak sekali!

Ayah : “Ya ampun ibu...apa tidak ada gelas?”

Ibu : ”ini saja biar kenyang!”(otong segera didudukan dan ibu mengangkat ember

untuk memberi minum)

Otong : ”Hacccihhhhh!!!” (Otong bersin dan tidak jadi minum, bahkan menolaknya)

Ibu : ”Mengapa Tong, mengapa? Minumlah biar sembuh!”

Otong : ” itu air apa bu ??Kok, baunya begini?”

Ibu : ”(sadar) Ya allah...ini air dari pispot!”(terus keluar membawa ember)

Ucin : ”Ayah bagaimana kalau kita panggilkan dokter saja?”

Ayah : “Ya, ya....,cepat kamu lari,Ucin! Katakanlah kepada dokter penyakitnya

gawat sekali”

Ucin : ” Baik ayah!(sambil keluar)

Otong : ”Aduh...hemmmm.....hemmmmm!”

Ibu : (masuk sambil membawa segelas air)” Ucin kemana Ayah?”

Ayah : ” Sedang memanggil dokter ,bu!”

Ibu : ”Dokter?untuk apa memanggil dokter?”

Ayah : ”Mengobati penyakit otong.Nah, itu dokternya datang,(ucin dan dokter

masuk dengan membawa koper berisi alat-alat kedokteran)

Ibu : ”Oh, Pak Dokter!Cepat Pak dokter, Otong sudah mengkhaawatirkan.

sembuhkan dokter jangan sampai mati!”

Page 10: file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002... · Web viewLebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai dengan petunjuk pemanggungan. Hal

Dokter : ”Ya, ya....! Nanti saya periksa dulu !”(dokter langsung memeriksa ). “Wah

ini penyakit berbahaya.”

Ibu : ”Berbahaya ? Aduh – aduh!(mondar – mandir)” kasihan otong nyawa mu tak

tertolong.Gusti......!

Ayah : ”Ibu, jangan ribut dulu! Tunggu saja bagaimana dokter!”

Dokter : ”Sabar bu,mudah –mudahan anak ibu bisa tertolong!”

Ayah : ”Bagaimana penyakitnya , Dokter?”

Dokter : ”Wah, penyakitnya berbahaya.Ia mesti di operasi . Ia terserang

penyakit kencing batu!

Ibu : ”Kencing batu ?(heran) batu apa dokter ?batu kali atau batu cincin?”

Dokter : ”Batu baterai” (sambil membuka kopor:alat operasi dikeluarkan,

yaitu: gergaji, parang, palu, gunting kaleng, jarum karung, tang dan obeng).

Ibu : ”Aduh...aduh...aduh...!ada gergaji ,gunting, palu, dan segala macam,

untuk apa?”

Dokter : ”Parang ini un tuk membelah kulit.Gunting untuk memotong

urat,gergaji untuk menggergaji batu yang menempel pada kandung

seni. Kalau batunya besar perlu dipukuli, dihancurkan dengan palu

ini. Coba pegang satu – satu. Nanti kalau saya minta, segera berikan!”

(Dokter memberikan alat tersebut kapada tiga orang itu

”Awas operasi segera di mulai.Parang, berikan!”

Ayah : ”(memberi parang pada dokter)

Dokter : ”Coba, tangan itu dipegang oleh seorang .oleh ibu saja. Setiap kaki dipegang

oleh seorang.tahan jangan sampai bergerak. Operasi segera di mulai...

satu...dua...ti...(sambil mengayunkan parang diarahkan ke perut pasien).

Otong : ”Tahan dokter! (Otong bangun, dengan paksa melepaskan diri dari

pegangan )”operasi cara apa ko begitu?”

Dokter : ” Ini operasi istimewa ,untuk mengobati penyakit malas!Bagaimana ,

mau operasi ? atau sudah sembuh?”

Otong : ”Jangan dioperasi Dokter , sudah sembuh!”

Dokter : ”Tidak dokter!”

Dokter : ” Nah , Pa ,bu, anak ibu ini penyakitnya hanya malas ,tidak mau

bekerja.sekarang sudah sembuh!”

Ibu : ”oh, pantas ...... Otong, Otong! kalau tidak mau mencangkul sawah,

terus terang saja.jangan pura –pura.membuat orang panik !