bab ii tinjauan pustaka a. kemampuan konsentrasi belajar ii.pdf · kata yoga berasal dari bahasa...

23
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar Konsentrasi atau perhatian, merupakan hal yang sangat penting dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita mendengarkan teman berbicara, maka kita hanya harus memusatkan perhatian pada pembicaraan tersebut dan menghalau berbagai distraksi yang muncul. Perhatian adalah sebuah proses dimana seseorang meningkatkan penerimaan informasi tertentu (yang kemudian akan diproses lebih lanjut) dan menghambat informasi lainnya (Goldstein, 2010). Konsentrasi dapat diterapkan pada berbagai aktivitas, salah satunya adalah saat belajar. Menurut Surya (2009), konsentrasi belajar adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari. Menurut Olivia (2010), konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dan kesadaran sepenuhnya kepada bahan pelajaran yang sedang dipelajari, mengenyampingkan semua hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan kegiatan tersebut. Pada saat konsentrasi terjadi proses pengenalan dan pengolahan informasi, sebagai berikut: Memasukkan, menyimpan, dan memanggil kembali informasi. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar merupakan kemampuan pemusatan pikiran pada bahan pelajaran dengan mengenyampingkan hal-hal lain yang tidak berkaitan.

Upload: lyminh

Post on 10-Jun-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemampuan Konsentrasi Belajar

Konsentrasi atau perhatian, merupakan hal yang sangat penting dan sering digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita mendengarkan teman berbicara, maka kita hanya harus

memusatkan perhatian pada pembicaraan tersebut dan menghalau berbagai distraksi yang

muncul. Perhatian adalah sebuah proses dimana seseorang meningkatkan penerimaan

informasi tertentu (yang kemudian akan diproses lebih lanjut) dan menghambat informasi

lainnya (Goldstein, 2010). Konsentrasi dapat diterapkan pada berbagai aktivitas, salah satunya

adalah saat belajar.

Menurut Surya (2009), konsentrasi belajar adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan

pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak

ada hubungannya dengan objek yang dipelajari. Menurut Olivia (2010), konsentrasi belajar

adalah pemusatan perhatian dan kesadaran sepenuhnya kepada bahan pelajaran yang sedang

dipelajari, mengenyampingkan semua hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan

kegiatan tersebut. Pada saat konsentrasi terjadi proses pengenalan dan pengolahan informasi,

sebagai berikut: Memasukkan, menyimpan, dan memanggil kembali informasi. Menurut

Dimyati dan Mudjiono (2006), konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan

perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun

proses memperolehnya.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar merupakan

kemampuan pemusatan pikiran pada bahan pelajaran dengan mengenyampingkan hal-hal lain

yang tidak berkaitan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

12

1. Penyebab Sulitnya Konsentrasi dalam Belajar

Penyebab-penyebab timbulnya kesulitan konsentrasi belajar menurut Surya (2009), antara

lain:

1. Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran

Kurangnya minat dan motivasi belajar, yang akan menyebabkan anak mudah

terpengaruh pada hal-hal lain yang lebih menarik perhatian ketika proses belajar

berlangsung.

2. Timbulnya perasaan negatif, seperti gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut,

benci dan dendam.

Perasaan tidak enak yang ditimbulkan oleh adanya konflik dengan pihak lain atau

rasa khawatir karena suatu hal sehingga menyita sebagian besar perhatian.

Perhatian yang terpecah ini, tentu menyulitkan anak mengikuti pelajaran dengan

baik. Dengan kata lain, anak mudah sekali kehilangan konsentrasi belajar.

3. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan

Suara hiruk-pikuk kendaraan, suara musik yang keras, suara TV, suara orang yang

sedang bertengkar dan lain-lain dapat memecahkan perhatian kita saat ingin

berkonsentrasi belajar. Selain itu keadaan ruang kelas atau ruang belajar yang

berantakan juga membuat tidak nyaman belajar sehingga menjadi tidak

berkonsentrasi.

4. Gangguan kesehatan jasmani

Ketika anak sedang belajar dalam keadaan tidak sehat jasmani, hal ini akan

mengganggu konsentrasinya. Keadaan yang tidak nyaman karena merasa pusing,

mual, atau demam akan mengganggu pemusatan perhatian anak pada pelajaran

yang sedang berlangsung.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

13

5. Bersifat pasif dalam belajar

Anak yang tidak dilibatkan secara langsung dalam proses belajar mengajar disebut

sebagai bersifat pasif dalam belajar. Bersifat pasif akan membawa anak pada

perilaku-perilaku impulsif serta menurunnya konsentrasi karena mereka merasa

tidak dilibatkan dalam proses belajar mengajar tersebut.

6. Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik.

Konsentrasi belajar dibutuhkan pada anak ketika ingin mendapatkan prestasi yang

baik, hal ini banyak ditemukan pada anak-anak yang mampu menciptakan cara-

cara belajar yang baik dan efektif. Namun, apabila anak tidak mampu menciptakan

cara belajar yang efektif, konsentrasi belajar sulit untuk dimunculkan.

Penyebab-penyebab tersebut sangat mudah ditemui pada saat anak sedang berusaha

belajar (Surya, 2009). Berbagai penyebab tersebut dapat diminimalisir namun tidak dapat

dihilangkan karena anak tidak dapat mengontrol seluruh hal tersebut. Oleh karena itu,

diperlukan berbagai metode baru untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak.

2. Meningkatkan Konsentrasi Belajar

Cara meningkatkan konsentrasi belajar menurut Surya (2009), adalah sebagai berikut.

1. Kesiapan belajar

Masalah konflik kejiwaan atau perasaan negatif harus diselesaikan terlebih dahulu.

Pikiran harus benar-benar jernih, jika hendak melakukan kegiatan belajar. Pikiran

yang jernih dapat dicapai dengan cara relaksasi atau memusatkan pikiran untuk

sementara.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

14

2. Lingkungan belajar harus kondusif

Belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memperoleh hasil belajar

secara optimal. Harus diupayakan tempat dan ruangan yang nyaman untuk belajar.

3. Menanamkan minat dan motivasi belajar dengan cara mengembangkan “Imajinasi

Berpikir” dan “Aktif Bertanya”

Untuk meningkatkan motivasi, harus diketahui terlebih dahulu apa yang dipelajari,

untuk apa mempelajarinya, apa hubungannya dengan kehidupan sehari-hari, serta

bagaimana cara mempelajarinya.

4. Cara belajar yang baik

Cara belajar yang baik tentu harus memuat tujuan yang hendak dicapai dan cara-

cara menghidupkan dan mengembangkan rasa ingin tahu.

5. Belajar aktif

Anak dituntut untuk aktif belajar dan berani mengungkapkan ketidaktahuan pada

guru atau teman. Anak yang belajar proaktif akan menghalau timbulnya roses

pengembaraan pikiran.

6. Perlu disediakan waktu untuk menyegarkan pikiran (refreshing) saat menghadapi

kejemuan belajar

Jika terjadi kebosanan, jangan paksakan diri untuk terus belajar. Berhenti dan

sisihkan waktu untuk melakukan istirahat saat belajar. Istirahat dapat berupa diam,

tidur, makan, dan lain sebagainya.

3. Ciri-ciri Inatentif

Fanu (2010) mengemukakan beberapa ciri-ciri siswa yang mengalami masalah konsentrasi

belajar (tanda-tanda inatentif), antara lain:

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

15

1. Tidak bisa memberikan perhatian yang penuh atau melakukan kesalahan-

kesalahan karena ceroboh dalam melakukan pekerjaan atau pelajaran sekolahnya;

2. Mengalami kesulitan untuk terus-menerus terfokus pada pekerjaan sekolah ketika

sedang belajar atau tidak kerasan dengan kegiatan bermainnya ketika ia sedang

bermain;

3. Tampak tidak memberikan perhatian dan tidak menghormati orang lain ketika

sedang berbicara;

4. Tidak bisa megikuti petunjuk atau arahan yang diberikan kepadanya untuk

melakukan sebuah pekerjaan dan tugas-tugas sekolahnya (tetapi hal ini bukan

dikarenakan ketidakmampuannya untuk memahami atau karena kenakalannya,

melainkan karena ia tidak bisa memperhatikan petunjuk tersebut, melainkan pada

hal-hal lainnya);

5. Mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan/mengatur tugas-tugas dan

kegiatan-kegiatannya;

6. Menghindari, tidak menyenangi, dan enggan mengerjakan tugas-tugas yang

memerlukan usaha mental berlarut-larut seperti PR;

7. Menghilangkan berbagai macam barang-barang yang dimilikinya, seperti mainan,

tugas-tugas sekolah, pensil, buku, peralatan, baju, dan seterusnya;

8. Mudah terusik oleh kegaduhan, objek yang bergerak atau rangsangan rangsangan

lainnya;

9. Pelupa.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

16

B. Yoga

Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India,

Brahmana. Yoga berarti "persatuan" atau "Integrasi" dan juga "disiplin," sehingga sistem

Yoga disebut bersatu atau mengintegrasikan disiplin. Yoga mencari kesatuan di berbagai

tingkatan. Pertama, ia berusaha untuk menyatukan tubuh dan pikiran, yang selalu diketahui

orang sebagai hal yang terpisah. Yoga kemudian mencari kesatuan dari pikiran rasional dan

emosi. Terakhir, Yoga merupakan hal yang dianggap mampu untuk meningkatkan integrasi

psikologis (Feuerstein & Payne, 2010).

Menurut Syaukani (2015), yoga adalah seni olah tubuh dan pernapasan yang berasal dari

India.Yoga tidak hanya bermanfaat untuk kesegaran jasmani dan rohani, tapi juga bermanfaat

untuk tumbuh kembang anak. Selain itu, yoga juga dapat mempengaruhi keseimbangan

mental, emosional, intelektual, dan fisik.

Menurut Betts dan Betts (2006), yoga adalah praktek yang terdiri dari postur fisik dan

latihan pernapasan yang membantu untuk menyatukan tubuh dan pikiran. Manfaat yoga

termasuk pengurangan stres, meningkatkan ketenenangan, membangun otot, fleksibilitas, dan

koordinasi.

Yoga pada umumnya dimiliki bersama dalam filsafat India dan agama-reinkarnasi, dan

pencarian emansipasi dari siklus kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali. Setelah setiap

latihan yoga, orang hanya merasa lebih baik. Yoga tampaknya memberikan apa yang

dibutuhkan tubuh (Jung, 1996). Patanjali (dalam Chapple, 2008) mendefinisikan yoga sebagai

keadaan kesadaran kehilangan rasa sakit atau ketidaknyamanan di mana aktivitas pikiran

berhenti. Dia menyatakan bahwa Yoga dapat diterapkan untuk mengurangi penderitaan

manusia (duḥkhaṃ), yang mengarah ke kesaksian kesadaran dari dimurnikan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

17

Menurut Purperhart (2007), yoga adalah kesatuan dari pengetahuan dan teknik. Yoga

membantu orang mengikat unsur-unsur fisik, mental, dan spiritual dari kehidupan mereka.

Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai melihat tubuh dan jiwa sebagai lebih dari satu

unit. Saat ini, Yoga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang. Menurut

Purperhart (2007), Yoga yang dilaksanakan pada pagi hari dapat meningkatkan energi untuk

memulai aktivitas. Yoga yang dilaksanakan di sekolah pada pagi hari dapat membantu anak

lebih berkonsentrasi saat menerima pelajaran selanjutnya. Selain itu, Yoga di sekolah cukup

dilaksanakan selama satu jam dalam satu minggu. Sedangkan menurut Feuerstein dan Payne

(2010), pengantar yoga untuk anak dapat dilaksanakan selama satu atau dua kali dalam

seminggu selama 4-6 minggu.

Berdasarkan seluruh teori diatas, dapat disimpulkan bahwa Yoga merupakan penyatuan

pikiran melalui pola gerak dan pernafasan sehingga timbul kesadaran yang sesungguhnya.

1. Manfaat Yoga

Manfaat Yoga untuk anak menurut Syaukani (2015) adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan interaksi dan sosialisasi antara ibu dan anak

Gerakan yoga yang dilakukan bersama antara ibu dan anak, akan membantu keduanya

untuk saling mengenal satu sama lain, meningkatkan komunikasi dan kedekatan di

antara mereka. Pada akhirnya akan tercipta hubungan yang positif antara ibu dan anak

2. Meningkatkan stamina tubuh

Melakukan gerakan yoga bermanfaat untuk menstimulasi agar meningkatkan fungsi

kelenjar endokrin pada tubuh. Kelenjar endokrin adalah kelenjar pengatur hormon

sehingga dapat memperbaiki segala gangguan yang terjadi pada tubuh bayi maupun

anak

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

18

3. Memperbaiki sistem pencernaan

Melalui gerakan yoga, diyakini mampu mengoptimalkan proses kerja kelenjar

serotonin. Kelenjar serotonin adalah hormone yang dihasilkan oleh usus yang

berfungsi untuk mendorong kegiatan otot dan saraf di usus.

4. Menciptakan sistem pernapasan yang baik

Gerakan yoga banyak melibatkan sistem pernapasan sehingga menciptakan sistem

pernapasan yang baik pada anak. Ketika melakukan kegiatan yoga, anak dengan

sendirinya terbawa dalam keteraturan pernapasan berirama yang akan meningkatkan

kapasitas paru-paru.

5. Menstimulasi perkembangan neuromuscular

Gerakan yoga yang dilakukan secara perlahan dan dilakukan berulang-ulang mampu

menstimulasi dan membangun jaringan saraf dan otot di tubuh menjadi lebih kuat.

Maka dari itu akan membantu anak untuk mengkoordinasikan anggota tubuh.

6. Membantu memperbaiki pola tidur

Yoga membantu untuk memperbaiki pola tidur baik dalam durasi maupun frekuensi.

Tidur merupakan aktivitas yang memperlancar metabolisme tubuh, karena disaat kita

beristirahat tubuh kita bekerja.

7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Yoga dipercaya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang dapat membantu

melawan infeksi. Hal ini dikarenakan saat melakukan gerakan-gerakan yoga dapat

membuat tubuh lebih rileks dan mengurangi stress.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

19

8. Meningkatkan rasa percaya diri dan bahasa tubuh yang positif

Ketika orangtua melakukan gerakan yoga dengan anak, anak akan merasakan betapa

orangtuanya sangat memperhatikan dirinya. Ini mampu menumbuhkan rasa percaya

diri dalam dirinya.

9. Mengusir stress dan mengembangkan kemampuan untuk relaksasi

Gerakan yoga memacu tubuh untuk meningkatkan hormon endorphin, yakni hormon

yang secara alami menimbulkan rasa nyaman pada tubuh. Sehingga mampu

mengurangi stress dan menciptakan relaksasi bagi tubuh.

10. Menstimulasi kemampuan motorik

Tanpa disadari, gerakan yoga yang dilakukan oleh anak membantunya untuk

menstimulasi kemampuan motorik anak, baik motorik halus maupun kasar.

2. Teknik Bernafas Yoga untuk Anak

Bernafas merupakan komponen terpenting saat melakukan yoga. Menurut Betts dan Betts

(2006), teknik bernafas saat yoga beragam, antara lain sebagai berikut

1. Teknik bernafas Ujjayi

Teknik bernafas Ujjayi adalah nafas biasa yang seringkali diajarkan dan dilakukan saat

yoga. Teknik bernafas Ujjayi meliputi membuat suara kecil saat menghela nafas,

dengan mendengarkan nafas diri sendiri, suara ini akan menjadi bentuk meditasi saat

melakukan pose yoga. Selain itu, teknik ini juga dapat membantu bernafas lebih pelan

dan tenang sehingga asupan oksigen ke otot menjadi lebih stabil. Teknik bernafas

Ujjayi juga membantu anak untuk mencegah kondisi terengah-engah atau ketegangan

otot saat melakukan pose yang lebih sulit.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

20

2. Skull Shining Breath

Teknik ini melibatkan kerja otot abdominal, yaitu memperkuat tubuh saat

menggunakan otot bawah perut. Melalui teknik ini, anak menjadi semakin sadar bahwa

lebih baik bernafas menggunakan otot perut daripada otot dada. Saat digunakan untuk

bernafas, perut mengembang, dan menerima lebih banyak udara untuk masuk ke dalam

perut dan dada. Teknik pernafasan ini dapat melelahkan otot abdominal, maka dari itu

pemula tidak disarankan untuk melakukan lebih dari 20 repetisi.

3. Teknik pernafasan Curled Tongue

Teknik pernafasan ini membantu anak untuk melepaskan amarah dan rasa frustrasi.

Anak mungkin hanya dapat melakukan teknik ini apabila dapat melipat lidahnya. Jika

mereka tidak dapat melipat lidah, mereka harus mengabaikan teknik ini dan berlatih

teknif pernafasan Singa untuk melepaskan amarah. Hal ini membantu anak untuk

membayangkan bahwa mereka bernafas pada udara yang bersih dan segar melalui

lidahnya yang dilipat. Lidah berfungsi sebagai corong untuk mengeluarkan amarah.

4. Teknik Pernafasan Singa (Lion Breath)

Pernafasan singa dapat membantu untuk menghasilkan energi melalui gerakan tubuh

dan mengeluarkan amarah. Teknik ini baik digunakan jika anak memiliki kesulitan

dalam menyampaikan perasaan. Anak berpikir mengenai permasalahan yang

dialaminya dan melakukan teknik pernafasan singa untuk mengeluarkan masalah dan

emosi negatif dari dalam tubuh. Teknik pernapasan ini sebaiknya dilakukan sebelum

melakukan gerakan lainnya.

5. Alternate Nostril Breathing

Anternate Nostril Breathing adalah teknik pernapasan yang digunakan untuk

menyeimbangkan sistem saraf. Tidak sulit untuk dilakukan, tetapi sangat berbeda dari

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

21

hal yang biasa dilakukan oleh anak. Teknik ini telah termasuk dalam proses yoga

karena keefektifannya. Anak harus lebih didorong untuk mengenal teknik ini meskipun

terlihat aneh.

3. Jenis Yoga

Yoga memiliki berbagai cabang utama dalam penerapannya. Menurut Feuerstein dan

Payne (2010), cabang utama yoga adalah sebagai berikut.

1. Bhakti (bhuk-tee) Yoga: Yoga pengabdian

Praktisi Yoga bhakti percaya bahwa yang tertinggi (Tuhan) melampaui hidup mereka,

dan mereka merasa tergerak untuk menghubungkan atau bahkan benar-benar

bergabung dengan Tuhan melalui tindakan pengabdian.

2. Hatha (hatha) Yoga: Yoga disiplin fisik

Hatha Yoga bertujuan lebih dari hanya melalui pikiran atau emosi. Praktisi Hatha Yoga

percaya bahwa kecuali mereka benar-benar telah mempersiapkan tubuh mereka, tahap

yang lebih tinggi meditasi dan seterusnya hampir tidak mungkin untuk tercapai.

3. Jnana (gah-nah) Yoga: Yoga kebijaksanaan

Jnana Yoga mengajarkan konsep nondualisme, yaitu realitas yang tunggal, dan

persepsi salah manusia tentang banyaknya fenomena yang berbeda. Jnana Yoga

menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa segala hal tampak

nyata saat ini, tetapi sesungguhnya mereka tidak nyata atau terpisah.

4. Karma (Kahr-mah) Yoga: Yoga transenden tindakan

Prinsip penting dari Karma Yoga adalah untuk bertindak tanpa pamrih, tanpa kasih,

dan dengan integritas. Praktisi Karma Yoga percaya bahwa semua tindakan, apakah

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

22

tubuh, vokal, atau mental, memiliki konsekuensi yang luas dimana mereka harus

bertanggung jawab penuh.

5. Mantra (mahn-trah) Yoga: Yoga mantra

Yoga Mantra memanfaatkan suara untuk menyelaraskan tubuh dan memfokuskan

pikiran. Ia bekerja dengan mantra, yang bisa menjadi suku kata, atau frase. Secara

tradisional, praktisi menerima mantra dari guru mereka dalam konteks inisiasi formal.

6. Raja (hura-jah) Yoga: The Royal Yoga

Raja Yoga secara harfiah berarti "Kerajaan Yoga" dan juga dikenal sebagai Classical

Yoga. Jenis Yoga ini merupakan yoga yang paling sering dilakukan dan paling popular.

7. Tantra (tahn-trah) Yoga (termasuk Laya Yoga dan Kundalini Yoga): Yoga kontinuitas

Tantra Yoga adalah cabang yang paling kompleks dan paling banyak mengalami

kesalahpahaman. Tantra Yoga sesungguhnya merupakan disiplin spiritual yang ketat

dimana melibatkan ritual yang cukup kompleks dan visualisasi rinci dari dewa.

4. Menyiapkan Tempat Yoga untuk Anak

Komitor dan Adamson (2000) menyebutkan beberapa hal yang dapat dipertimbangkan

untuk menyediakan tempat yoga bagi anak. Tempat untuk beryoga dapat dilakukan di dalam

rumah maupun di luar rumah. Berikut beberapa hal yang dapat dipertimbangkan.

1. Tempat pribadi

Saat melakukan yoga, sebaiknya anak berada dalam tempat yang pribadi, tanpa

campur tangan orang lain (yang tidak melakukan yoga) di ruangan tersebut.

2. Tempat yang sepi

Suara televisi, suara orang berbicara, telepon yang berdering, dan berbagai

kebisingan lainnya akan sangat mengganggu proses yoga. Sebaiknya suara-suara

tersebut dihindari selama yoga.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

23

3. Suhu yang dapat diatur

Ruangan terbuka merupakan tempat yang tepat untuk melakukan yoga, namun ketika

cuaca sedang panas, yoga lebih baik dilakukan di dalam ruangan yang suhunya bisa

diatur.

4. Terhindar dari barang pecah belah

Yoga untuk anak mengharuskan anak untuk bergerak cukup aktif dan membutuhkan

anak untuk mejaga keseimbangan tubuh. Anak butuh berkonsentrasi saat yoga,

bukannya menghindar dari barang-barang pecah belah di sekitarnya.

5. Lantai yang tidak terlalu licin

Lantai yang terlalu licin dapat mengganggu anak, hal ini dapat diatasi dengan

menggunakan handuk atau matras yoga. Selain itu, karpet yang lembut juga

merupakan alas yang baik untuk yoga.

6. Terhindar dari distraksi

Ketika melakukan yoga dirumah, TV dapat menjadi distraksi untuk anak walaupun

tidak dihidupkan. Begitu juga dengan beberapa hal lainnya, sebaiknya anak dihindari

dari hal-hal tersebut.

7. Rapi dan bersih

Tumpukan sampah, mainan, pakaian, dan hal lainnya dapat mengganggu konsentrasi

anak. Lingkungan yang kotor membuat pikiran anak menjadi tidak bersih, sedangkan

lingkungan yang bersih membuat anak menjadi lebih fokus.

C. Anak Sekolah Dasar

Anak Sekolah Dasar di Indonesia rata-rata berusia 6-12 tahun. Pada usia ini, anak-anak

mengalami peningkatan pada memori dan penyelesaian masalah (problem solving), bagaimana

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

24

intelegensi mereka diuji, dan bagaimana kemampuan membaca dan menulis mereka

memperluas wawasan mereka (Papalia, dkk, 2010).

Mulai menginjak usia 6 tahun, anak sudah mencapai 90% dari berat otak dewasanya, dan

tubuh terus tumbuh secara perlahan. Dalam cara ini, alam membekali anak-anak usia sekolah

itu dengan kekuatan mental untuk menguasai tugas-tugas menantang serta tambahan waktu

untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang penting bagi kehidupan mereka di

sebuah dunia sosial yang kompleks (Berk, 2012).

Sekolah Dasar meliputi Sekolah Dasar Negeri, Sekolah Dasar Swasta, Madrasah

Ibtidaiyah dan sederajat. Berdasarkan data BPS 2011/2012-2013/2014, jumlah siswa Sekolah

Dasar Negeri di Indonesia menurun dari tahun ke tahun. Menurut survey pada tahun

2011/2012, jumlah siswa SD Negeri adalah 27.583.919 orang di seluruh provinsi di Indonesia.

Pada tahun 2012/2013, jumlah siswa SD Negeri menurun menjadi 26.769.680 orang.

Pendataan terakhir, yaitu pada tahun 2013/2014, jumlah siswa kembali menurun menjadi

26.504.160. Jumlah ini tidak berbanding lurus dengan jumlah sekolah yang ada di Indonesia.

Dari tahun ke tahun, jumlah Sekolah Dasar Negeri meningkat. Pada tahun 2011/2012, jumlah

sekolahnya adalah 146.826, kemudian tahun berikutnya, yaitu tahun 2012/2013, jumlah

sekolah meningkat menjadi 148.272. Pada tahun berikutnya, jumlah Sekolah Dasar Negeri

tidak memiliki perubahan.

1. Tahap Kognitif Piaget

Kognitif anak pada usia Sekolah Dasar termasuk dalam tahap operasional konkret mengacu

pada teori kognitif Piagetian (Papalia, dkk, 2010). Tahapan kognitif yang mampu dipahami

oleh anak usia sekolah adalah sebagai berikut.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

25

1. Penalaran Spasial

Piaget menemukan bahwa pemahaman anak usia sekolah tentang ruang lebih

akurat dibanding pemahaman anak usia prasekolah. Mereka telah mampu

membuat peta kognitif (cognitive maps) yaitu representasi mental akan ruang

berskala besar yang tidak asing, seperti lingkungan atau sekolah mereka. Anak-

anak mampu memberikan arahan yang jelas dan sangat rapi untuk pindah dari

satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan strategi “langkah mental”

dengan membayangkan gerakan orang lain di sepanjang rute.

2. Kategorisasi

Kemampun kategorisasi membantu anak untuk dapat berpikir secara logis.

Kategorisasi pada anak usia Sekolah Dasar mencakup seriasi, transitive

inference, dan class inclusion. Anak-anak mampu memahami seriasi, yaitu

mereka dapat menyusun/mengelompokkan objek sesuai dengan dimensi dari

objek tersebut, misalnya berdasarkan berat atau panjangnya. Kemampuan anak

yang lainnya adalah inferensi transitif (transitive inference), yaitu kemampuan

untuk menyimpulkan sebuah hubungan antara dua objek dan

menghubungkannya dengan objek yang ketiga. Misalnya, ketika mengamati

bahwa Batang A lebih panjang dari Batang B dan Batang B lebih panjang dari

Batang V, anak-anak harus menyimpulkan bahwa A lebih panjang daripada C.

Selain itu, anak usia Sekolah Dasar juga mampu memiliki Inklusi Kelas (Class

Inclusion), yaitu kemampuan untuk melihat hubungan antara keseluruhan dan

bagiannya. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka lebih sadar akan hierarki

klasifikasi dan mereka fokus pada hubungan antara sebuah kategori umum dan

dua kategori khusus di saat yang bersamaan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

26

3. Penalaran Induktif dan Deduktif

Menurut Piaget, anak usia Sekolah Dasar hanya menggunakan penalaran

induktif. Dimulai dari observasi mengenai kelompok manusia, hewan, objek,

atau kejadian yang mereka simpulkan menjadi sebuah kesatuan. Kesimpulan

induktif masih bersifat tentative karena selalu ada kemungkinan untuk adanya

informasi baru yang tidak sesuai dengan kesimpulan di awal.

4. Kekekalan (conservation).

Kemampuan untuk menilai kekekalan memberikan bukti jelas operasi tindakan

mental yang mengikuti kaidah logika. Anak Sekolah Dasar memperhatikan

keterbalikan (reversibility), yaitu kemampuan untuk berpikir melalui

serangkaian langkah dan kemudian secara mental membalikkan arah, kembali

pada titik tolak.

5. Angka dan Matematika

Anak Sekolah Dasar sudah mampu untuk menghitung angka-angka tanpa

menyebutkannya (hanya dalam pikirannya). Pada tahap ini anak juga sudah

mampu operasi yang lebih sulit, antara lain penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian.

2. Pengolahan Informasi

Berbeda dari fokus Piaget terhadap keseluruhan perubahan kognitif, perspektif

pengolahan informasi meneliti aspek-aspek terpisah dari pemikiran. Atensi dan memori,

yang mendasari setiap tindakan kognisi, menjadi pusat perhatian di masa kanak-kanak

pertengahan (Berk, 2012).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

27

1. Atensi

Di masa kanak-kanak pertengahan, atensi menjadi lebih selektif,

beradaptasi, dan terencana. Pertama, anak-anak menjadi lebih andal dalam

sengaja memperhatikan hanya aspek-aspek situasi yang relevan dengan tujuan-

tujuan mereka. Para peneliti mempelajari semakin bertambahnya selektivitas

atensi ini dengan memasukkan stimulus tidak relevan ke dalam sebuah tugas

dan mengamati seberapa baik anak-anak memerhatikan unsur-unsur

pentingnya. Kedua, anak-anak pada usia Sekolah Dasar mengadaptasikan

dengan fleksibel atensi mereka pada persyaratan-persyaratan tugas. Terakhir,

perencanaan meningkat tajam pada usia ini. Mereka lebih memerhatikan

gambar detail dan materi tulisan untuk menemukan persamaan dan perbedaan

secara lebih teliti. Strategi-strategi di sekolah menjadi penentu bagi

keberhasilan atensi anak Sekolah Dasar. Sayangnya sejumlah anak sangat

kesulitan dalam memberikan atensi.

2. Memori

Seiring dengan membaiknya atensi, strategi memori juga meningkat,

aktivitas mental disengaja yang kita gunakan untuk menyimpan dan

mempertahankan informasi. Anak-anak Sekolah Dasar melakukan ulangan

(reherseal) untuk mengulangi informasi yang didapat agar semakin ingat.

Strategi kedua yang dilakukan adalah organisasi, yaitu mengelompokkan

semua hal-hal terkait (misalnya, semua ibu kota di bagian sama dari Negara

tersebut). Di akhir masa kanak-kanak pertengahan, anak-anak mulai

menggunakan elaborasi, yaitu menciptakan suatu hubungan, atau makna

bersama, antara dua atau lebih informasi yang tidak termasuk dalam kategori

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

28

sama. Oleh karena organisasi dan elaborasi menggabungkan kata-kata menjadi

sebuah potongan bermakna, keduanya membantu anak-anak menyimpan

banyak informasi dan sebagai hasilnya, semakin memperluas memori kerja.

3. Tugas Perkembangan

Havinghurst (dalam Makmun, 1996) menyusun fase-fase perkembangan kebutuhan

secara hipotetis yang harus dipenuhi atau dikuasai (mastery) individu agar dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tugas-tugas perkembangan (developmental

tasks) pada anak Sekolah Dasar (masa kanak-kanak tengah) itu tersusun sebagai berikut.

a) Belajar keterampilan fisik untuk pertandingan biasa sehari-hari;

b) Membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sebagai organisme yang sedang

tumbuh kembang;

c) Belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya;

d) Belajar peranan sosial yang sesuai dengan pria atau wanita;

e) Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung;

f) Mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari;

g) Mengembangkan kata hati, moralitas, dan suatu skala nilai-nilai;

h) Mencapai kebebasan pribadi;

i) Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan institusi-institusi

sosial.

4. Bekerja dengan Pemikir Operasional Konkret

Santrock (2007) mengungkapkan mengenai strategi mengajar siswa Sekolah Dasar yang

memiliki pemikiran pada tahap Operasional Konkret.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

29

1. Dorong murid untuk menemukan konsep dan prinsip.

Ajukan pertanyaan relevan tentang apa yang sedang dipelajari untuk membantu

mereka berfokus pada beberapa aspek dari pembelajaran mereka.

2. Libatkan anak dalam tugas-tugas operasional.

Ini mencakup tugas penambahan, pengurangan, pembagian, pengurutan, dan

pembalikan. Gunakan benda-benda konkret untuk tugas ini.

3. Rencanakan aktivitas dimana murid berlatih konsep mengurutkan hierarki secara

menaik atau menurun. Ajak murid membuat daftar sesuatu berdasarkan urutan.

4. Lakukan aktivitas yang membutuhkan kegiatan mempertahankan area, berat, isi.

5. Suruh anak-anak mengurutkan sesuatu dan kemudian membalikkan urutan tersebut.

6. Kemudian minta anak-anak untuk menjelaskan jawaban mereka saat mereka

memecahkan masalah. Bantulah mereka mengecek kebenaran dan akurasi

kesimpulan mereka.

7. Ajaklah anak untuk bekerja berkelompok dan saling bertukar pikiran.

Misalnya, minta sekelompok anak untuk bermain, berbagi pandangan satu sama

lain.

8. Pastikan bahwa materi untuk kelas sudah cukup untuk merangsang murid untuk

mengajukan pertanyaan.

Ajak anak untuk mengamati dan mendeskripsikan seekor hewan. Keesokan harinya

berikan hewan yang sama dengan ukuran yang lebih besar, dan ini akan membuat

anak-anak terkejut dan mendorong mereka untuk berpikir lagi.

9. Ketika akan mengajar sesuatu yang agak kompleks, gunakan alat bantu visual dan

alat-alat peraga.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

30

Misalnya, saat mengajar ilmu sosial dengan topik demokrasi, tunjukkan rekaman

video yang mengilustrasikan konsep tersebut.

10. Dorong anak-anak untuk mengutak-atik (manipulate) dan bereksperimen dalam

pelajaran sains atau ilmu alam, gunakan materi konkret untuk pelajaran matematika,

membuat dan membacakan suatu karya dalam pelajaran sastra, dan ajar mereka

berdiskusi tentang perspektif mereka, serta lakukan perjalanan untuk pelajaran ilmu

sosial.

D. Hubungan Antar Variabel

Konsentrasi belajar merupakan kemampuan pemusatan pikiran pada bahan pelajaran

dengan mengenyampingkan hal-hal lain yang tidak berkaitan. Menurut Nugroho (2007), aspek

konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran, motivasi, rasa kuatir, perasaan tertekan,

gangguan pemikiran, gangguan kepanikan, dan kesiapan belajar. Aspek paling pertama dalam

konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian atau atensi.

Anak Sekolah Dasar masuk ke dalam tahap Operasional Konkret menurut Piaget

(Papalia, dkk, 2010). Pada tahap ini anak mampu berpikir logis, memahami konsep

percakapan, mengorganisasikan objek ke dalam klasifikasi, mampu mengingat, memahami

dan memecahkan masalah yg bersifat konkret. Selain itu, anak SD juga mengalami

peningkatan atensi pada usianya (6-12 tahun). Atensi atau konsentrasi anak SD menjadi lebih

selektif, beradaptasi, dan terencana. Mereka mampu menyingkirkan hal yang tidak sesuai

dengan fokusnya saat belajar. Namun, itu semua sangat tergantung pada sistem pengajaran di

kelas.

Sebagian besar Sekolah Negeri di Indonesia masih menerapkan Kurikulum 2006 dan

sebagian lagi sudah menempuh Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil yang bisa dilihat di

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

31

lapangan, proses belajar mengajar yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri belum mengacu pada

strategi mengajar anak SD yang disampaikan oleh Santrock (2007). Sistem pengajaran yang

masih konvensional dapat menurunkan atensi siswa. Namun, di samping itu masih banyak

cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi siswa SD. Beberapa penelitian

telah mengungkapkan beberapa metode yang dapat meningkatkan konsentrasi siswa,

diantaranya adalah layanan bimbingan kelompok (Setiani, 2014), brain gym (Nuryana, 2010),

quantum learning (Setiyawati, 2013), dan relaksasi melalui terapi Murottal (Apriyani, 2015).

Yoga adalah praktik yang terdiri dari postur fisik dan latihan pernapasan yang

membantu untuk menyatukan tubuh dan pikiran (Betts & Betts, 2006). Yoga sudah mulai

banyak dilakukan oleh masyarakat karena berbagai manfaat positif yang didapatkan. Manusia

dari berbagai kalangan usia melakukan yoga karena fungsinya yang beragam. Yoga untuk

anak berbeda dengan yoga pada orang dewasa. Pada anak, fungsi yoga adalah; (1)

Meningkatkan interaksi dan sosialisasi antara ibu dan anak; (2) Meningkatkan stamina tubuh;

(3) Memperbaiki sistem pencernaan; (4) Menciptakan sistem pernapasan yang baik; (5)

Menstimulasi perkembangan neuromuscular; (6) Membantu memperbaiki pola tidur; (7)

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh; (8) Meningkatkan rasa percaya diri dan bahasa tubuh

yang positif; (9) Mengusir stress dan mengembangkan kemampuan untuk relaksasi; (10)

Menstimulasi kemampuan motorik.

Salah satu manfaat dari yoga, yaitu mengusir stress dan mengembangkan kemampuan

relaksasi, merupakan aspek yang juga menjadi wadah untuk meningkatkan konsentrasi (Noor,

2012). Penelitian yang dilakukan oleh Noor (2012) menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang positif antara metode relaksasi terhadap konsentrasi diri mahasiswa semester VIII

Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah Iain Sunan Ampel Surabaya.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

32

Penelitian yang dilakukan oleh Apriyani (2015) juga mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Noor (2012), yaitu membuktikan bahwa relaksasi dapat meningkatkan

konsentrasi siswa. Relaksasi merupakan bagian aktivitas dalam pelaksanaan Yoga. Yoga pada

umumnya terdiri dari Surya Namaskar, Yoga Asana (postur binatang), Yoga berpasangan atau

berkelompok, meditasi, dan relaksasi (Purperhart, 2007). Banyak penelitian sebelumnya juga

dilakukan untuk mengetahui apakah Yoga berpengaruh terhadap konsentrasi. Hasil yang

muncul pun beragam antara penelitian satu dengan yang lainnya.

Yoga merupakan aktivitas yang melibatkan postur fisik dan latihan pernafasan

(relaksasi), sehingga Yoga memiliki elemen metode yang serupa dengan proses relaksasi.

Oleh karena relaksasi secara signifikan dapat meningkatkan konsentrasi belajar, maka peneliti

mencoba menggunakan variabel yang berbeda, yaitu Yoga, yang juga menggunakan metode

relaksasi sebagai salah satu aktivitas dalam Yoga. Dinamika antar variabel pada penelitian ini

dapat dilihat pada bagan berikut.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Konsentrasi Belajar II.pdf · Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta kuno dituturkan oleh agamis tradisional India, ... pemula tidak disarankan

33

Jenis Terapi :

Metode Serupa :

Mempengaruhi : (diagram yang diteliti)

Bagan 1. Pengaruh Yoga Terhadap Kemampuan Konsentrasi Belajar Anak SD di Denpasar

E. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis dari penelitian ini terdiri daru dua pernyataan, yaitu:

Ho : Tidak terdapat pengaruh Yoga terhadap kemampuan konsentrasi belajar pada siswa

SD Negeri di Denpasar

Ha : Terdapat pengaruh Yoga terhadap kemampuan konsentrasi belajar pada siswa SD

Negeri di Denpasar

Yoga Kemampuan

Konsentrasi

Belajar

Anak SD

(Atensi meningkat

tergantung sistem

pengajaran di kelas)

Dapat ditingkatkan

menggunakan:

1. Bimbingan kelompok

2. Brain gym

3. Quantum learning

4. Aromaterapi

5. Relaksasi

Salah Satu

Manfaat Yoga

yaitu,

mengusir

stress dan

mengembangk

an

kemampuan

relaksasi

Kombinasi

postur fisik

dan latihan

pernafasan

(relaksasi)

(Betts&Bett

s, 2006)

Metode Serupa