file model lain kinetika enzim

Upload: kartika-sabidin

Post on 11-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    1/11

    BAB VII

    MODEL LAIN KINETIKA REAKSI ENZIMATIS

    Enzim adalah katalisator berbentuk protein. Sepertu semua

    katalisator laiinya, dengan enzim proses kimia akan dipercepat,

    namun enzim itu tidak digunakan/berkurang dalam proses itu.

    Dalam mempengaruhi kecepatan reaksi itu, secara temporer enzimakan mengikat substrat sehingga tenaga pengaktif yang dibutuhkan

    untuk mengubah menjadi produk lebih rendah.

    Kecepatan reaksi dengan katalisator enzim dipengaruhi olehbeberapa faktor antara lain sebagai berikut.

    1. Konsentrasi molekul substrat. Makin tinggi konsentrasi

    substrat, makin tinggi pula kesempatan enzim menumbuk

    substrat dan mengikatnya. Konsentrasi subsrat ditulisdengan [S] dan dinyatakan dengan molaritas.

    2. Suhu. Makin tinggi suhu, gerakan molekular juga akan

    semakin cepat sehingga tumbukan antara enzim dengan

    substrat semakin sering terjadi. Tetapi perlu diingat bahwaenzim adalah protein yang memilki sifat denaturasi pada

    suhu yang tinggi sehingga tidak efektif. Oleh karena itu

    perlu diperhatikan batas atas suhu yang diperbolehkan.

    3. Inhibitor.

    a. Inhibitor kompetitif. Inhibitor kompetitif adalah

    molekul yang menempel pada sisi substrat yang

    sama, sehingga menjaga substrat dari penempelan

    sehingga tidak diubah oleh enzim.

    b. Non-kompetitif . Inhibitor non-kompetitif adalahmelekul yang melekat pada sisi lain enzim sehingga

    menurunkan kekuatan enzim.

    Noor Anis Kundari, STTN-BATAN 153

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    2/11

    154 Kinetika Kimia

    4. pH. Penyesuaian diri suatu protein dipengaruhi oleh pH.

    Karena enzim adalah protein, maka aktivitasnya tergantung

    pada pH.

    Penelitian kecepatan reaksi dengan enzim disebut juga kecepatanraksi/kinetika enzimatis. Sebagai contoh mari kita lihat hubungan

    kecepatan reaksi enzimatis dengan konsentrasi substrat. Untuk

    keperluan ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

    1. Kita siapkan beberapa wadah dengan konsentrasi substrat

    yang bervariasi, [S].

    2. Pada aat awal, waktu=t=0, ditambah senzim yang sudahdisiapkan dengan jumlah yang sama.

    3. Setelah beberapa menit kita analisi konsentrasi produk yang

    terbentuk. Jika produk itu menyerap cahaya, hal ini dapat

    dilakukan dengan spektrofotometer.

    4. Pada saat awal proses, yaitu ketika substratnya jauh

    berlebihan dibandingkan dengan jumlah enzim, kecepatanyang teramati disebut sebagai kecepatan awal/inisial, Vi.

    5. Dibuat grafik hubungan Vi dengan [S], maka akan diperolehsebagai berikut.

    a. Pada nilai [S] yang rendah kecepatan awal, Vi,

    meningkat hampir secara linier dengan kenaikan [S].

    b. Pada nilai [S] yang lebih tinggi, Vi membentuk

    hiperbola, selanjutnya nilai asimtot menunjukkan

    kecepatan reaksi maksimum, ditulis dengan Vmax.

    c. Konsentrasi Substrat yang menghasilkan Visetengah dari Vmax disebut sebagai konstante

    Mechaelis Menten, Km, atau M.

    Noor Anis Kundari, 2007

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    3/11

    Kinetika Kimia

    Gambar 1.Hubungan Vi dengan [S]

    Nilai Km dapat dikatakan merupakan kebalikan dari afinitas

    kekuatan ikatan antara enzim dengan substrat. Makin rendah

    Km, makin besar afinitas. Oleh karena itu, jika Km rendah untuk

    mencapai kecepatan tertentu diperlukan konsentrasi substratyang lebih tinggi.

    Jika dibuat grafik hubungan 1/Vi dengan 1/[S] akan diperoleh

    garis lurus (lihat Gambar 2). Dengan cara linierisasi ini nilaiVmax dan Km yang diperoleh dapat lebih baik.

    Teknokimia Nuklir STTN-BATAN

    155

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    4/11

    156 Kinetika Kimia

    .Gambar 2. Linierisasi untuk memperoleh Vmax dan Km

    Catatan:

    1. Vmax ditentukan dari titik perpotonga garis dengan sumbu X,atau pada 1/Vi = 0 (sehingga nilai [S] tak terhingga).

    2. Km = Vmax dikalikan slope garis itu. Ini dapat ditentukan

    dengan mudah dari grafik linier yang sudah dibuat.

    Pengaruh Inhibitor

    Enzim dapt diinhibitasi secara Kompetitif dan Non Kompetitif.

    Secara kompetitif berarti substrat dan inhibitor berkompetisiuntuk menempel enzim pada sisi aktif yang sama. Non

    kompetitif berarti inhibitor menempel di sisi yang lain dari

    molekul enzim yang mengakibatkan penurunan efisiensi.

    Untuk menentukan yang terjadi secara kompetitif atau non-

    kompetitif dibuat dua grafik aktivitas enzim dngan inhibitor dantanpa inhibitor dari suatu proses.

    Pengaruh inhibitor secara grafik dapat dilihat pada Gambar 3.

    Noor Anis Kundari, 2007

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    5/11

    Kinetika Kimia

    Gambar 3. Pengaruh

    Inhibitor Kompetitif

    Dengan inhibitor kompetitif, untuk mencapai kecepatan reaksi yangsama diperlukan konsentrasi substrat yang lebih tinggi jika

    dibandingkan dengan proses tanpa inhibitor. Dengandemikian Vmax, masih dapat dicapai jika substrat yang

    tersedia cukup, Vmax membutuhkan [S] yang lebih besar

    dari pada tanpa inhibitor, dan Km-nya lebih besar.

    Inhibitor Non-Kompetitif

    Dengan inhibitor non-kompetitif, berarti molekul enzim yang telah

    berikatan dengan inihibitor ini tidak ikut terlibat dalam reaksisehingga:

    1. Kecepatan reaksi akan turun untuk sebarang nilai [S],

    termasuk Vmax dan setengah Vmax , tetapi

    2. Nilai Km tetap, tidak berubah karena sisi aktif molekulenzim itu tidak mengalami inhibitasi dan tidak berubah.

    3. Linierisasi hubungan-bubungan ini dapat dilihat pada

    Gambar 4.

    Teknokimia Nuklir STTN-BATAN

    157

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    6/11

    158 Kinetika Kimia

    Gambar 4. Linierisasi Perbandingan Proses dengan InhibitorKompetitif dan Non-kompetitif

    Contoh

    Jika sepotong buah apel diletakkan di udara luar, makadengan cepat warnanya akan berubah menjadi coklat. Hal ini

    disebabkan oleh enzim o-diphenol oxidase mengkatalis oksidasi

    fenol menjadi hasil yang berwarna gelap.

    Mari kita tentukan:1. banyaknya enzim yang dapat menghasilkan kecepatan

    maksimum (Vmax);

    2. konstanta Michaelis-Menten constant (Km) enzim ini padasaat:

    a. Jika enzim ini bekerja sendirian. Dalam hal ini dapat

    digunakan katekol sebagai substrat. Enzim

    mengubahnya menjadi o-quinone (A), yang

    selanjutnya teroksidasi menjadi produk yangberwarna gelap.

    Noor Anis Kundari, 2007

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    7/11

    Kinetika Kimia

    b. Jika enzim bekerja bersama-sama dengan inhibitor

    kompetitif. Kita dapat menggunakan para-hydroxybenzoic acid (PHBA) (B),yang menempel

    pada sisi yang sama seperti pada katekol.

    c. Jika enzim bekerja bersama inhibitor non-kompetitif. Kita dapat menggunakan phenylthiourea

    yang akan berikatan dengan atom tembaga dalam

    enzim yang sangat menentukan aktivitas enzim.

    Persiapan percobaan1. Buah apel dipotong-potong. Diblender dan sentrufuge

    sehingga berbentuk juice;

    2. Supernatan disiapkan sebagai enzim;

    3. Karena perubahan warna yang terjadi cukup cepat, kitadapat menggunakan spektrofotometer, alat yang dapat

    mengukur absorbansi cahaya monokromatis yang melaluicuplikan. Karena warna produk kuning kecoklatan, maka

    akan serapan terbaik pada cahaya hijau (540 nm).

    Percobaan 1. Tanpa Inhibitor

    a. Siapkan 4 tabung dengan konsentrasi katekol yang

    berbeda (sebagai substrat) (. Hati-hati karena bahan

    ini beracun. A = 4.8 mM; B = 1.2 mM; C = 0.6 mM;D = 0.3 mM;

    Teknokimia Nuklir STTN-BATAN

    159

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    8/11

    160 Kinetika Kimia

    b. Tambahkan enzim dengan jumlah tertentu, dan

    ukurlah absorbansi (Optocal Density (OD) pada 540

    nm setiap 1 menit selama beberapa menit;

    c. Catatlah perubahan OD setiap menit (OD)d. Karena OD berbanding langsung dengan konsentrasi

    produk, maka kita dapat menggunakannya sebagai

    kecepatan reaksi (Vi).e. Ulangi pekerjaan (b-d) untuk 3 tabung lainnya.

    f. Hasil percobaan dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Hasil Percobaan tanpa inhibitor

    parameterTabung

    A B C D

    [S] 4.8 mM 1.2 mM 0.6 mM 0.3 mM

    1/[S] 0.21 0.83 1.67 3.33

    OD540

    (Vi)

    0.081 0.048 0.035 0.020

    1/Vi 12.3 20.8 31.7 50.0

    Percobaan 2. Pengaruh para-hydroxybenzoic acid (PHBA)

    Percobaan dilakukan seperti percobaan 1, tetapi masing-masing

    dari 4 tabung ditambah larutan PHBA dengan jumlah tertentu.

    Hasil percobaan dapat dilihat pada Tabel 2.

    Tabel 2. Pengaruh para-hydroxybenzoic acid (PHBA)

    parameterTabung

    A B C D

    [S]4.8

    mM

    1.2

    mM

    0.6

    mM

    0.3

    mM

    Noor Anis Kundari, 2007

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    9/11

    Kinetika Kimia

    1/[S] 0.21 0.83 1.67 3.33

    OD540(Vi)

    0.060 0.032 0.019 0.011

    1/Vi 16.7 31.3 52.6 90.9

    Percobaan 3: Pengaruh phenylthiourea

    Percobaan dilakukan seperti percobaan 1, tetapi masing-masingdari 4 tabung ditambah larutan phenylthiourea dengan jumlah

    tertentu. Hasil percobaan dapat dilihat pada Tabel 3.

    Tabel 3: Pengaruh phenylthiourea

    ParameterTabung

    A B C D

    [S] 4.8 mM 1.2 mM 0.6 mM 0.3 mM

    1/[S] 0.21 0.83 1.67 3.33

    OD540(Vi)

    0.040 0.024 0.016 0.010

    1/Vi 25 41 62 102

    Agar dapat diketahui pengaruhnya, Dari hasil percobaan 1, 2, dan 3

    dapat dibuat hubungan 1/Vi dengan 1/[S] seperti ditunjukkan oleh

    Gambar 5.

    Teknokimia Nuklir STTN-BATAN

    161

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    10/11

    162 Kinetika Kimia

    Gambar 5. Hubungan 1/Vi dengan [S] dengan inhibitor dan

    tanpa inhibitor

    Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa

    1. untuk proses tanpa inhibitor diperoleh:

    a. 1/Vmax = 10, so Vmax = 0.10

    b. 1/Km = 0.8, so Km = 1.25 mMc. (dengan kata lain, Ketika [S] 1.25 mM, 1/Vi = 20,

    dan Vi = 0.05 atau setengaj Vmax.)

    2. Dengan inhibitor PHBA

    a. 1/Vmax = 10, maka Vmax tetap 0.10.

    b. Namun, 1/Km = 0.4, maka Km = 2.50 mMc. (dengan kata lain, diperlukan substray dengan

    konsentrasi [S] = 2.50 mM, untuk mencapai

    setengah Vmax.)

    3. Dengan inhibitor phenylthiourea

    Noor Anis Kundari, 2007

  • 7/23/2019 File Model Lain Kinetika Enzim

    11/11

    Kinetika Kimia

    a. 1/Vmax = 20, maka Vmax = 0.05.

    b. Tetapi 1/Km = 0.8, maka Km = 1.25 mM seperti

    pada Percobaan 1.

    c. (dengan kata lain, diperlukan substray dengankonsentrasi [S] = 2.50 mM, untuk mencapai

    setengah Vmax.).

    Latihan

    Suatu Katalisator enzim digunakan untuk mempercepatdekomposisi hidrogen peroksida menghasilkan air dan oksigen.

    Konsentrasi hidrogen peroksid sebagai fungsi waktu dari percobaanyang dilakukan pada pH 6,76 dan suhu dijaga konstan 30 oC adalah

    sebagai berikut.

    t (menit) 0 10 20 50 100

    C (H2O2),

    mol/L

    0,02 0,01775 0,0158 0,0106 0,005

    a. Tentukan parameter Michaelis Menten (M dan kE0 atau

    (Vmax).

    b. Hitunglah konversi pada saat waktu reaksi 25 menit.

    Teknokimia Nuklir STTN-BATAN

    163