web viewdalam penelitian skripsi ini, ... kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan...

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengelolaan perusahaan yang semakin dipisahkan dari kepemilikan perusahaan merupakan salah satu ciri perekonomian modern, hal ini sesuai dengan teori keagenan yang menginginkan pemilik perusahaan menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga profesional (agent) yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis. Tujuan dipisahkannya pengelolaan dan kepemilikan perusahaan yaitu agar pemegang saham memperoleh keuntungan maksimal dengan biaya yang efisien. Teori keagenan mengemukakan jika antara pihak principal (pemegang saham) dan agent (manajer) memiliki kepentingan yang berbeda muncul konflik yang dinamakan masalah keagenan (agency problem). Konflik yang terjadi akibat pemisahan kepemilikan dapat berdampak pada pengendalian dan pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang menyebabkan para manajer bertindak tidak sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan. Konflik tersebut dapat diminimumkan dengan suatu mekanisme 1

Upload: nguyendieu

Post on 31-Jan-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengelolaan perusahaan yang semakin dipisahkan dari kepemilikan

perusahaan merupakan salah satu ciri perekonomian modern, hal ini sesuai dengan teori

keagenan yang menginginkan pemilik perusahaan menyerahkan pengelolaan perusahaan

kepada tenaga profesional (agent) yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis. Tujuan

dipisahkannya pengelolaan dan kepemilikan perusahaan yaitu agar pemegang saham

memperoleh keuntungan maksimal dengan biaya yang efisien. Teori keagenan

mengemukakan jika antara pihak principal (pemegang saham) dan agent (manajer)

memiliki kepentingan yang berbeda muncul konflik yang dinamakan masalah keagenan

(agency problem).

Konflik yang terjadi akibat pemisahan kepemilikan dapat berdampak pada

pengendalian dan pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang menyebabkan para manajer

bertindak tidak sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan. Konflik tersebut dapat

diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan

kepentingan-kepentingan yang terkait tersebut, namun dengan munculnya mekanisme

pengawasan akan menimbulkan biaya yang disebut sebagai agency cost (biaya agensi).

(Ross and Friends:16) menyatakan bahwa istilah biaya keagenan mengacu kepada biaya-

biaya akibat terjadinya konflik kepentingan antara pemegang saham dan manajemen.

Sedangkan menurut (Sjahrial:147) agency cost atau biaya keagenan adalah biaya yang

timbul karena perusahaan menggunakan hutang dan melibatkan hubungan antara pemilik

perusahaan (pemegang saham) dengan kreditor.

1

Page 2: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

Menurut Wahidahwati (2002) untuk mengurangi agency cost dapat dilakukan

dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen (kepemilikan

manajerial), selain itu manajer dapat merasakan langsung manfaat dari keputusan yang

diambil. Kepemilikan ini akan mensejajarkan kepentingan manajemen dengan pemegang

saham. Widjaja dan Kasenda (2008:142) menyatakan bahwa disamping kepemilikan oleh

pihak manajemen, kepemilikan oleh pihak institusional sebagai monitoring agent juga

dapat menurunkan agency cost. Adanya kepemilikan oleh institusional seperti perusahaan

asuransi, perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi lain akan mendorong

pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen perusahaan.

Penyebab lain konflik antara manajer dengan pemegang saham adalah

keputusan pendanaan. Para pemegang saham hanya peduli terhadap risiko sistematis dari

saham perusahaan. Oleh karena itu, mereka akan melakukan diversifikasi portofolio

asetnya untuk meminimalkan risiko. Sedangkan manajer lebih mempertimbangkan risiko

perusahaan secara keseluruhan. Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan, pemegang

saham lebih menginginkan pendanaan perusahaan dengan hutang. Karena dengan

penggunaan hutang, hak mereka terhadap perusahaan tidak akan berkurang. Tetapi

manajer tidak menyukai pendanaan tersebut, dengan alasan bahwa hutang mengandung

resiko yang tinggi.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini penulis mencoba

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang pada perusahaan yang

terdaftar sebagai LQ45 di BEI dan melaporkan laporan keuanganya secara lengkap dan

dipublikasikan melalui situs resmi BEI yang di akses secara online yakni

http://www.idx.co.id. dengan judul : “ANALISIS KEPEMILIKAN SAHAM

TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

YANG TERDAFTAR SEBAGAI LQ45 DI BEI ”.

2

Page 3: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

B. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memusatkan penelitian pada pokok permasalahan serta untuk

mencegah terlalu luasnya pembahasan, maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan

masalah antara lain :

1. Populasi penelitian adalah perusahaan yang terdaftar sebagai LQ45 di Bursa Efek

Indonesia.

2. Waktu pengamatan dalam penelitian ini adalah 3 tahun ( 2005-2007 )

3. Berdasarkan studi literatur, banyak faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang.

Namun yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

a. Kepemilikan manajerial

b. Kepemilikan institusional

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan diteliti

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan hutang perusahaan

pada perusahaan yang terdaftar sebagai LQ45 di Bursa Efek Indonesia ?

2. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang perusahaan

pada perusahaan yang terdaftar sebagai LQ45 di Bursa Efek Indonesia ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Menganalisis kepemilikan manajerial dan pengaruhnya terhadap kebijakan hutang

perusahaan pada perusahaan yang terdaftar sebagai LQ45 di Bursa Efek

Indonesia.

3

Page 4: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

b. Menganalisis kepemilikan institusional dan pengaruhnya terhadap kebijakan

hutang perusahaan pada perusahaan yang terdaftar sebagai LQ45 di Bursa Efek

Indonesia.

2. Kegunaan penelitian

a. Bagi Perusahaan / obyek yang diteliti

Memberikan tambahan informasi bagi pihak manajemen perusahaan dan para

investor tentang kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional dan

aplikasinya terhadap kebijakan hutang perusahaan sebagai alat monitoring dalam

meminimumkan biaya keagenan.

b. Bagi pihak lain

Menyediakan informasi yang mungkin diperlukan untuk penelitian bagi para

akademisi dan praktisi dibidang manajemen keuangan dimasa yang akan datang.

c. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan pengetahuan dan dapat mempraktekkan segala bentuk

teori yang penulis peroleh di bangku kuliah.

E. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam penelitian skripsi ini, sistematika penulisan terdiri dari lima bab dan

pada masing-masing bab tersebut akan diuraikan mengenai hal-hal sebagai berikut ini :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika

penulisan.

4

Page 5: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan tentang landasan teori yang meliputi : teori

keagenan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan

hutang, landasan penelitian terdahulu, dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang tempat dan waktu penelitian, sifat

penelitian, data yang dikumpulkan, populasi dan teknik pengambilan sampel,

sumber dan teknik pengambilan data, dan metode analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan hasil akhir dari proses pembahasan penelitian

yang dilakukan, berkaitan dengan kesimpulan dan saran-saran yang

diperlukan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan hasil akhir dari proses pembahasan penelitian

yang dilakukan, berkaitan dengan kesimpulan dan saran-saran yang

diperlukan.

5

Page 6: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Keagenan

Teori keagenan menjadi perbincangan sejak terpisahnya kepemilikan

perusahaan dan pengelolaaan perusahaan pada perusahaan-perusahaan besar. Secara

spesifik teori keagenan menekankan pada penjelasan hubungan keagenan. Menurut

(Brigham dan Houston:22) hubungan keagena muncul ketika satu orang individu atau

lebih yang disebut pemilik (principals) mempekerjakan individu lain atau organisasi

yang disebut agen untuk melaksanakan pekerjaaan dan kemudian mendelegasikan

otorisasi engambilan keputusan kepada agen tersebut. Manajer sebagai agent dan

pemegang saham sebagai principal.

Menurut (Elqorni:1) teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu

bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai principal

diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi

mereka di dalam perusahaan. Sedang para manajer sebagai agent diasumsikan

menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai

dalam hubungan tersebut.

Manajer harus mengambil keputusan bisnis terbaik untuk meningkatkan

kekayaan pemegang saham. Keputusan bisnis yang diambil manajer adalah

mamaksimalkan sumber daya (utilitas) perusahaan. Namun demikian pemegang

saham tidak dapat mengawasi semua keputusan dan aktivitas yang dilakukan oleh

manajer. Suatu ancaman bagi pemegang saham jika manajer akan bertindak untuk

kepentingannya sendiri, bukan untuk kepentingan pemegang saham. Inilah yang

menjadi masalah dasar dalam teori keagenan yaitu adanya konflik kepentingan.

6

Page 7: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

Pemegang saham dan manajer masing-masing berkepentingan untuk

mamaksimalkan tujuannya. Masing-masing pihak memiliki risiko terkait dengan

fungsinya, Manajer memiliki kehilangan insentif bahkan tidak ditunjuk lagi sebagai

manajer jika gagal menjalankan fungsinya, sementara pemegang saham memiliki

resiko kehilangan return bahkan dana yang diinvestasikannya. Kondisi ini merupakan

konsekuensi adanya pemisahan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan.

B. Kepemilikan Manajerial

Menurut Christiawan dan Tarigan (2007:3) kepemilikan manajerial adalah

situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer

tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Dalam laporan keuangan,

keadaan ini ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham perusahaan

oleh manajer.

Kepemilikan manajerial menunjukkan adanya peran ganda seorang

manajer, yakni manajer bertindak juga sebagai pemegang saham. Sebagai seorang

manajer sekaligus pemegang saham, ia tidak ingin perusahaan mengalami kesulitan

keuangan atau bahkan kebangkrutan. Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha

akan merugikan ia baik sebagai manajer atau sebagai pemegang saham. Sebagai

manajer akan kehilangan insentif bahkan tidak ditunjuk lagi sebagai manajer dan

sebagai pemegang saham akan kehilangan return bahkan dana yang

diinvestasikannya. Menurut Christiawan dan Tarigan (2007:3) cara untuk

menurunkan resiko ini adalah dengan menurunkan tingkat hutang yang dimiliki

perusahaan. Hutang yang tinggi akan meningkatkan resiko kebangkrutan perusahaan,

karena perusahan akan mengalami financial distress. Menurut (Sjahrial:146) financial

distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan

7

Page 8: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

terancam bangkrut. Karena itulah maka manajer akan berusaha menekan jumlah

hutang serendah mungkin. Tindakan ini di sisi lain tidak menguntungkan karena

perusahaan hanya mengandalkan dana dari pemegang saham. Perusahaan tidak bisa

berkembang dengan cepat, dibandingkan jika perusahaan juga menggunakan dana

dari kreditor.

Dalam perusahaan dengan kepemilikan manajerial, manajer yang sekaligus

pemegang saham tentunya akan menselaraskan kepentingannya sebagai manajer

dengan kepentingannya sebagai pemegang saham. Sehingga akan lebih berhati-hati

dalam melakukan keputusan pendanaan.

C. Kepemilikan Institutional

Kepemilikan institutional adalah persentase kepemilikan saham luar (non

manajemen) atas saham perusahaan seperti bank, asuransi, atau institusi lain. Menurut

Wahidahwati (2002:1090) Kepemilikan Institusional yaitu proporsi saham yang

dimiliki institusional pada akhir tahun yang diukur dengan persentase (%).

Keberadaan kepemilikan perusahaan oleh institusi akan mendorong

pengawasan yang lebih efektif, karena institusi merupakan profesional yang

memilikikemampuan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. (Widjaja dan

Kasenda:142) menyatakan bahwa tingkat kepemilikan yang tinggi oleh institusi dalam

suatu perusahaan akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh

investor institusional sehingga akan mengontrol manajer untuk tidak melakukan

perbuatan yang tidak sejalan dengan kepentingan pemegang saham yang pada

akhirnya akan mengurangi agency cost.

8

Page 9: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

Menurut (Widjaja dan kasenda:142) kontrol yang efektif dari investor

institusional telah mengambil alih peranan hutang sebagai alat kontrol manajemen,

sehingga menyebabkan penggunaan hutang menurun.

D. Kebijakan Hutang

Salah satu penyebab konflik antara manajer dengan pemegang saham

adalah keputusan pendanaan. Para pemegang saham hanya peduli pada resiko

sistematik dari saham perusahaan, karena mereka melakukan investasi pada portofolio

yang terdiversifikasi dengan baik. Namun manajer sebaliknya peduli pada resiko

perusahaan secara keseluruhan. Keputusan pendanaan menyangkut tentang bentuk

dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Secara umum

sumber pendanaan dapat diperoleh dari modal internal atau modal eksternal. Modal

internal berasal dari laba ditahan dan sedangkan modal berasal dari modal sendiri atau

dari hutang.

Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan, pemegang saham lebih

menginginkan pendanaan perusahaan dengan hutang. Karena dengan penggunaan

hutang, hak mereka terhadap perusahaan tidak akan berkurang. Tetapi manajer tidak

menyukai pendanaan tersebut, dengan alasan bahwa hutang mengandung resiko yang

tinggi.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang mengenai faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang

perusahaan yang telah banyak dilakukan dimana hal tersebut dikaitkan dengan

kemampuan pihak manajemen dan para investor perusahaan dalam mengambil keputusan

yang tepat. Penelitian ini tidak akan menghasilkan jawaban yang maksimal dari yang

9

Page 10: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

sebenarnya tanpa ada teori-teori penemuan-penemuan sebelumnya yang mendukung.

Diantara hasil penelitian yang mendukung tersebut adalah sebagai berikut:

Wahidahwati (2002) menguji hipotesis mengenai pengaruh kepemilikan

saham oleh pihak manajemen dan institusional ownership terhadap penggunaan hutang

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Menurut wahidahwati, kehadiran

kepemilikan institusional pada industri manufaktur mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kebijakan hutang. Adanya monitoting yang efektif oleh pemilik institusional

menyebabkan penggunanan hutang menurun, karena peranan hutang sebagai salah satu

alat monitoring sudah diambil oleh pihak institusional.

Widjaja dan Kasenda (2008) menguji hupotesis mengenai pengaruh

kepemilikan institusional, aktiva berwujud, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap

struktur modal pada perusahaan dalam industri barang konsumsi di BEI. Menurut Widjaja

dan Kasenda, keberadaan pemilik institusional dapat memantau lebih ketat kebijakan

pendanaan manajemen, sehingga manajemen tidak dapat menggunakan hutang dalam

jumlah yang besar hanya untuk kepentingan manajemen sendiri.

10

Page 11: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dilakukan penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia melalui situs

resmi yang di akses secara online yakni http://www.idx.co.id.

Dimensi waktu penelitian yang digunakan adalah cross sectional, yang artinya

penelitian ini dilakukan pada suatu waktu tertentu. Dalam penelitian ini periode

pengamatan yang digunakan yaitu mulai dari tahun 2005 sampai dengan 2007.

B. Sifat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi empiris yaitu merupakan penelitian

terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengamatan.

C. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data

yang diperoleh dari pihak lain yang telah mengumpulkanya dan menerbitkanya. Data

tersebut bersumber dari laporan keuangan yang didapat dari data base Bursa Efek

Indonesia yang tersedia online pada situs http://www.idx.co.id. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data keuangan mengenai jumlah hutang perusahaan, data

prosentase (%) kepemilikan saham oleh manajemen (Direktur dan Komisaris), data

prosentase (%) kepemilikan saham oleh institusional.

11

Page 12: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

yang terdaftar sebagai LQ45 selama tiga periode waktu yaitu 2005-2007 di BEI serta

melaporkan laporan keuangan secara lengkap dan dipublikasikan di situs resmi BEI.

Sampel merupakan bagian dari populasi terdiri dari beberapa anggota yang

dipilih dari populasi. Pengambilan sempel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu

sampel yang diambil adalah sampel yang memiliki kriteria-kriteria tertentu. Pengambilan

sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut :

a. Perusahaan yang terdaftar sebagai LQ45 yang mempublikasikan laporan keuangan.

b. Perusahaan yang selama periode pengamatan tetap atau tidak keluar dari daftar LQ45.

c. Adanya informasi kepemilikan saham oleh manajer (komisaris dan direktur) dan

adanya informasi kepemilikan saham oleh institusional.

c. Adanya informasi tentang rasio hutang perusahaan yang ditunjukan oleh debt to

equity ratio (DER).

E. Sumber dan Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data sampel penelitian ini dilakukan dengan metode

penggabungan atau pooling data atau time series cross sectional. Pooling data dilakukan

dengan cara menjumlahkan perusahaan yang terdaftar sebagai LQ45 yang memenuhi

kriteria selama periode pengamatan untuk memungkinkan diperolehnya jumlah sampel

yang lebih besar.

F. Metode Analisis

Untuk menganalisis tingkat pengaruh Kebijakan Hutang sebagai variabel

dependen dengan beberapa variabel Independen maka dibentuk model analisis yang

12

Page 13: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

menggunakan model regresi linier berganda. Model penelitian ini diestimasi dengan

menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) dalam pengujian masing- masing

hipotesis.

Agar model dapat dianalisis dan memberikan hasil yang representatif , maka

model tersebut harus memenuhi pengujian asumsi-asumsi klasik. Model regresi akan

menghasilkan estimator tidak bias yang baik jika terpenuhi asumsi klasik, yaitu

Normalitas (data berdistribusi normal), Heteroskedastisitas, Autokorelasi dan

Multikolinieritas. Berikut ini akan dibahas secara lebih rinci mengenai asumsi klasik yang

telah disebut di atas :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah residual dari

model regresi berdistribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel

orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas

sama dengan nol.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian hubungan antara kesalahan-

kesalahan yang muncul pada data runtun waktu (time series). Konsekuensi adanya

autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat

menggambarkan varians populasinya. Lebih jauh lagi model regresi yang

13

Page 14: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada

nilai variabel independent tertentu. Autokorelasi bias diatasi dengan cara

melakukan transformasi data atau menambah data observasi.

d. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut Homokedastisitas dan jika beda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

14

Page 15: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan hasil akhir dari proses pembahasan penelitian yang

dilakukan, berkaitan dengan kesimpulan dan saran-saran yang diperlukan.

15

Page 16: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan hasil akhir dari proses pembahasan penelitian yang

dilakukan, berkaitan dengan kesimpulan dan saran-saran yang diperlukan.

16

Page 17: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Elqorni. 2009. Mengenal Teori Keagenan. Artikel di akses tanggal 26 Februari 2009.

Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F. 2001. Manajemen Kauangan, Buku 1, Edisi

Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Dermawan Sjahrial. 2008. Kumpulan Pembahasan Soal-soal Manajemen Keuangan, Edisi

Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.

Devita Aryasari. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan

Perusahaan. Tesis Universitas Indonesia, Jakarta.

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta. 2004. Buku Pedoman Penyusunan

Skripsi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Edisi Kedua, Jakarta.

Indra Widjaja dan Faris Kasenda. 2008. Pengaruh Kepemilikan Institutional, Aktiva

Berwujud, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada

Perusahaan Dalam Industri Barang di BEI. Jurnal Manajemen, Tahun XII, No. 02,

Juni 2008, Hal : 139-150.

Keown and Friends. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

17

Page 18: Web viewDalam penelitian skripsi ini, ... Kesulitan keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai ... Adanya informasi tentang rasio

Ross and Friends. 2009. Pengantar Keuangan Perusahaan, Buku 1, Edisi Kedelapan, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Situs Resmi Bursa Efek Indonesia. Http://www.idx.co.id.

Stanisliaus S. Uyanto. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Edisi Kedua, Cetakan

Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada

Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency. Simposium

Nasional Akuntansi, Vol. 4, Januari 2002. Hal : 1084 – 1099.

Yulius Jogi Christiawan dan Josua Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajeral : Kebijakan

Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1,

Mei 2007, Hal : 1-8.

18