analisis prediksi kebangkrutan perusahaan berdasarkan...

19
Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan Model Z-Score Altman Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode (2013-2015) BURHANUDDIN 110462201295 Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prediksi kebangkrutan berdasarkan model Z-Score Altman’s pada perusahaan makanan dan minuman. Model penelitian yang digunkan adalah multivariate deskriminant analays (Z-Score) dan mampu memprediksi hingga keakuratannya mencapai 95%. Pengujian lain dilakukan lagi oleh Altman dengan mengambil beberapa sampel perusahaan dengan iklim ekonomi yang berbeda- beda dan tingkat keakuratan dari pengujian tersebut adalah 82% sampai dengan 85% (Altman, 2000). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang didapat secara tidak langsung dari objek penelitian. Sumber data yang didapat dari penelitian ini bersumber dari penelitian terdahulu, jurnal, buku dan sumber informasi terkait lainnya. Sedangkan sumber data yang akan diolah dalam analisis penelitian bersumber dari saham ok dan situs resmi www.idx.co.id Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketepatan prediksi kebangrutan dengan multivariate deskriminan analisys mengunakan rasio-rasio yang ada dalam metode Z-Score altman pada penelitian ini untuk 1 tahun sebelum / sesudah kebangkrutan tahun 2015 adalah sebesar 82%, untuk 2 tahun sebelum kebangkrutan / ketidak bangkrutan tahun 2014 adalah sebesar 76%, dan untuk 3 tahun sebelum kebangkrutan / ketidak bangkrutan tahun 2013 adalah sebesar 82%. Kemudian pengujian secara rata-rata selama 3 tahun sebelum terjadinya kebangkrutan / ketidakbangkrutan adalah sebesar 33,50%. Kata kunci : Analisis prediksi kebangkrutan, model Z-Score Altman

Upload: trantuong

Post on 06-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan Model Z-Score Altman Pada

Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

(2013-2015)

BURHANUDDIN

110462201295

Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang, Kepulauan Riau

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prediksi kebangkrutan berdasarkan model

Z-Score Altman’s pada perusahaan makanan dan minuman.

Model penelitian yang digunkan adalah multivariate deskriminant analays (Z-Score) dan

mampu memprediksi hingga keakuratannya mencapai 95%. Pengujian lain dilakukan lagi oleh

Altman dengan mengambil beberapa sampel perusahaan dengan iklim ekonomi yang berbeda-

beda dan tingkat keakuratan dari pengujian tersebut adalah 82% sampai dengan 85% (Altman,

2000). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang didapat

secara tidak langsung dari objek penelitian. Sumber data yang didapat dari penelitian ini

bersumber dari penelitian terdahulu, jurnal, buku dan sumber informasi terkait lainnya.

Sedangkan sumber data yang akan diolah dalam analisis penelitian bersumber dari saham ok dan

situs resmi www.idx.co.id Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ketepatan prediksi kebangrutan dengan multivariate

deskriminan analisys mengunakan rasio-rasio yang ada dalam metode Z-Score altman pada

penelitian ini untuk 1 tahun sebelum / sesudah kebangkrutan tahun 2015 adalah sebesar 82%,

untuk 2 tahun sebelum kebangkrutan / ketidak bangkrutan tahun 2014 adalah sebesar 76%, dan

untuk 3 tahun sebelum kebangkrutan / ketidak bangkrutan tahun 2013 adalah sebesar 82%.

Kemudian pengujian secara rata-rata selama 3 tahun sebelum terjadinya kebangkrutan /

ketidakbangkrutan adalah sebesar 33,50%.

Kata kunci : Analisis prediksi kebangkrutan, model Z-Score Altman

Page 2: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

PENDAHULUAN

Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan

tujuan utama untuk memaksimalkan keuntungan. Tujuan lain dari perusahaan yang tidak kalah

penting yaitu dapat terus bertahan (survive) dalam persaingan, berkembang (growth) serta dapat

melaksanakan fungsi-fungsi sosial lainnya dimasyarakat. Dengan banyaknya peminat dibidang

makanan dan minuman mengakibatkann bermunculnya perusahaan-perusahaan baru dibidang

yang sama mengakibatkan persaingan yang semakin kuat bagi perusahaan-perusahaan tersebut.

Dengan persaingan yang semakin kuat ini menuntut perusahaan untuk terus memperkuat

manajemennya sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain ditengah perubahan yang

terjadi. Apabila perusahaan tidak mampu menghadapi perubahan yang terjadi maka akan

mengakibatkan volume perusahaan menurun dan dapat menyebabkan kebangkrutan.

Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan diukur melalui

laporan keuangan dengan cara melakukan analisis terhadap laporan keuangan yang

dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Altman menemukan suatu model yang terdiri

dari lima rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan agar dapat

memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan, model tersebut iyalah Z-Score.

Adapun alasan penulis menggunakan rasio Z-Score Altman untuk memprediksi

kebangkrutan perusahaan karna Altman memiliki tingkat keakuratan dalam memprediksi

kebangkrutan perusahaan. Pada tahun 1968 beliau memprediksi kebangkrutan dengan

menggunakan metode multivariate deskriminant analays (Z-Score) dan mampu memprediksi

hingga keakuratannya mencapai 95%. Pengujian lain dilakukan lagi oleh Altman dengan

mengambil beberapa sampel perusahaan dengan iklim ekonomi yang berbeda-beda dan tingkat

keakuratan dari pengujian tersebut adalah 82% sampai dengan 85% (Altman, 2000).

Page 3: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan sangat dibutuhkan bagi beberapa pihak yang berkepentingan terhadap

tindakan untuk mengambil suatu keputusan. Beberapa pendapat dari para ahli mengenai

pengertian laporan keuangan diantaranya:

Menurut Fahmi (2012) laporan keuangan merupakan suatu informasi yang

mengambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat

dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Nurrudin (2005) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi

yang disebut dengan siklus akuntansi, laporan keuangan menunjukan posisi sumberdaya yang

dimiliki oleh prusahaan selama satu priode.

Laporan keuangan menurut Harahap (2009) berisi sebagai berikut:

1) Neraca

Menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu. Neraca

menggambarkan posisi harta, utang dan modal pada tanggal tertentu.

2) Laba/rugi

Menggambarkan jumlah hasil, biaya, laba/rugi perusahaan pada suatu priode tertentu.

3) Laporan posisi keuangan

Menggambarkan sumber dana dan pengeluaran perusahaan selama satu priode. Dana bias

diartikan kas bias juga modal kerja.

Page 4: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

4) Laporan arus kas

Merupakan ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar yang dalam pormat laporannya

dibagi dalam kelompok-kelompok kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan

pembiayaan.

Tujuan Laporan Keuangan

Sesuai dengan Statement of Financial Accounting Concepts No.1 (Fahmi, 2012) tentang

tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

investor, kreditor, manajemen, pemerintah dan pemakai lainnya.

Menurut Fahmi (2012) bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi

menyangkut posisis keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Pengertian Kebangkrutan

Kebangkrutan merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi

kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu saja di perusahaan, ada indikasi awal

dari perusahaan tersebut yang biasanya dapat dikenali lebih dini kalau laporan keuangan

dianalisis secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu (Ulfah, 2012).

Menurut M. Akhyar Adnan (2001) dalam Nurrudin (2005) yang menyatakan bahwa

kebangkrutan adalah sebagai suatu kegagalan yang terjadi dalam perusahaan dan kegagalan

tersebut dapat di bedakan menjadi:

1) Kegagalan Ekonomi (Economic Bangkruted)

Kegagalan dalam arti ekonomi diartikan sebagai perusahaan kehilangan uang atau

pendapatan perusahaan tidak mampu menutupi biayanya sendiri, hal ini berarti tingkat

labanya lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus kas sebenarnya dari suatu

Page 5: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

perusahaan tersebut jauh di bawah arus kas yang diharapkan. Kegagalan juga terjadi

karena tingkat pendapatan atas biaya historis dari investasinya lebih kecil dari biaya

modal perusahaan yang di keluarkan untuk investasi tersebut.

2) Kegagalan Keuangan (Financial Bangkruted)

Kegagalan keuangan juga dapat diartikan sebagai insolvensi arus kas, insolvensi atas

dasar arus kas tersebut ada dua bentuk, yaitu:

a) Insolevensi teknis, yaitu terjadi apabila perusahaan tidak mampu memenuhi

kewajiban pada saat jatuh tempo walaupun total aktivanya sudah melebihi total

hutang.

b) Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan, yaitu di definisikan sebagai kekayaan

bersih neraca konvensional atau nilai sekarang dari arus kas yang di harapkan lebih

kecil dari kewajiban.

Faktor Penyebab Kebangkrutan

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kebangkrutan pada suatu perusahaan adalah (

Nurrudin, 2005):

1. Faktor-Faktor Eksternal Perusahaan

a) Faktor eksternal yang bersifat umum: faktor politik ekonomi sosial dan budaya.

Disamping itu teknologi juga memberikan dampak seperti penggunaan teknologi

yang salah akan mengakibatkan kerugian dan akhirnya menyebabkan kebangkrutan

perusahaan.

b) Faktor eksternal yang bersifat khusus: faktor-faktor luar yang berhubungan langsung

dengan perusahaan yaitu faktor pelanggan (seperti perubahan selera atau kejenuhan

konsumen yang tidak terdeteksi oleh perusahaan yang akan mengakibatkan

Page 6: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

menurunnya penjualan dan akhirnya mengakibatkan kebangkrutan), pemasok dan

faktor pesaing.

2. Faktor-Faktor Internal Perusahaan

a) Terlalu besarnya kredit yang diberikan kepada debitur atau langganan

b) Manajemen yang tidak efisien. Hal ini terdiri dari:

Hasil penjualan yang tidak memadai.

Kesalahan dalam menetapkan harga jual.

Pengelolaan utang piutang yang kurang memadai.

Struktur biaya (produksi, administrasi, pemasaran dan keuangan) yang tinggi.

Tingkat investasi dalam asset tetap dan persediaan melampaui batas.

Kekurangan modal kerja.

Ketidak seimbangan dalam struktur permodal.

Aset tidak diasuransikan atau asuransi dengan jumlah pertanggungan yang

tidakcukup untuk menutupi kemungkinan rugi yang terjadi.

Sistem dan prosedur akuntansi yang kurang memadai.

Ada beberapa indikator untuk melihat tanda-tanda kesulitan keuangan dapat diamati dari

pihak eksternal misalnya:

1) Penurunan jumlah deviden yang dibagikan kepada pemegang saham selama beberapa

periode berturut-turut.

2) Penurunan laba secara terus-menerus bahkan perusahaan mengalami kerugian.

3) Ditutup atau dijualnya satu atau lebih unit usaha.

4) Pemecatan pegawai secara besar-besaran.

5) Harga di pasar mulai menurun terus - menerus.

Page 7: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

Beberapa indikator yang dapat diketahui dan harus diperhatikan oleh pihak internal

perusahaan adalah:

1. Turunnya volume penjualan karena ketidak mampuan manejemen dalam menerapkan

kebijakan dan strategi.

2. Turunnya kemampuan perusahaan dalam mencetak keuntungan.

3. Ketergantungan terhadap utang. Utang perusahaan sangat besar, sehingga biaya

modalnya juga membengkak.

Laporan tahunan, berita keuangan, dan pertemuan para analisis serta komentar dan kritisi

dari publik merupakan suatu informasi yang digunakan untuk mempelajari dan menilai

kecakapan manajemen dalam menghadapi masalah kebangkrutan.

Ancaman kebangkrutan bukan hanya kebangkrutan itu sendiri tetapi juga berbagai

masalah yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut, seperti kehilangan karyawan yang

bermanfaat dalam permasalahan tersebut, pelanggan yang kurang percaya, dan tingginya suku

bunga yang diharapkan pemberi pinjaman.

Model Z-Score Altman

Pada tahun 1968 Altman membentuk sebuah model prediksi kebangkrutan dengan

menggunakan metode Multivariate Discriminant Analysis (MDA), kemudian model tersebut

dikenal dengan model Z-Score Altman. Metode MDA digunakan untuk membuat model dimana

variabel dependennya merupakan variabel kualitatif. Dengan menggunakan teknik MDA, Z-

Score model dapat melihat perbedaan antara perusahaan yang akan mengalami kebangkrutan dan

yang tidak bangkrut (Altman, 2000).

Altman menyusun 22 rasio keuangan yang paling memungkinkan dan

mengelompokkannya kedalam 5 kategori yaitu likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, leverage dan

Page 8: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

kinerja. Lima macam rasio tersebut kemudian diseleksi dan dikombinasikan bersama agar

memperoleh model prediksi paling akurat tentang kebangkrutan (Altman, 2000).

Kemudian Altman merevisi model Z-Score dengan melakukan beberapa penyesuaian.

Revisi ini dilakukan agar model yang dia ciptakan dapat digunakan tidak hanya untuk

perusahaan manufaktur yang go public tetapi untuk semua perusahaan private maupun go public.

Dalam revisinya, Altman mengahadirkan 2 buah model baru yang juga dapat digunakan untuk

perusahaan private dan untuk perusahaan sektor non-manufaktur (Altman, 2000).

Fungsi Z-Score Altman yang dapat digunakan tidak hanya untuk perusahaan manufaktur

yang go public tetapi untuk semua perusahaan private maupun go public adalah sebagai berikut:

Z’ = 0.717X1 + 0.847X2 + 3.107X3 + 0.420X4 + 0.998X5

(Sumber: Altman, 2000)

Keterangan:

Z = overall index

X1 = working capital / total asset

X2 = retained earning / total asset

X3 = earning before interest and taxes / total asset

X4 = book value of equity / book value of total liabilities

X5 = sales / total asset

Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

1. Nilai Z-Score diatas 2,9 yang artinya perusahaan tersebut dalam kondisi sehat.

2. Nilai Z-Score antara 1,23 sampai 2,9 perusahaan berada dalam daerah kelabu (grey area).

Artinya memiliki peluang mengalami kebangkrutan dan tidak mengalami kebangkrutan,

Page 9: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

peluang tersebut sama-sama besar, tergantung dari penanganan pihak manajemen dalam

mengelola perusahaan untuk mengatasi hal tersebut.

3. Nilai Z-Score lebih kecil atau sama dengan 1,23 artinya perusahaan sedang dalam kondisi

memiliki peluang kebangkrutan.

Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah analisis yang mencangkup penerapan metode dan

teknik analisis untuk laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-

ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan

(Sjahrial,2013).

Menurut Wild, Subramanyam, & Halsey (2008) analisis laporan keuangan (financial

statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan

umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang

bermanfaat dalam analisis bisnis.

Page 10: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

Kerangka Penelitian

Dari semua yang telah disampaikan maka dapat disusun sebuah skema yang mendasari

penelitian ini, sebagaimana tampak pada gambar berikut:

Analisis prediksi kebangkrutan untuk

memperoleh peringatan awal

kebangkrutan

Laporan keuangan

perusahaan

perbankan

Analisis rasio

keuangan Altman

Analsisi Altman (Z-

Score)

hasil Z’ = 0.717 X1 + 0.847 X2 + 3.107 X3 + 0.420 X4 +

0.998 X5.

Dari hasil analisis tersebut, akan di peroleh

angka-angka atau nilai Z yang kemudian

dijadikan pedoman untuk mencari nilai cut off. 1. Apabila nilai Z di atas nilai cut off (Z > cut off)

maka diklasifikasikan sebagai perusahaan

yang sehat dan kemungkinan terjadinya

kebangkrutan sangat kecil

2. Apabila nilai Z di bawah nilai cut off (Z < cut

off) maka diklasifikasikan sebagai

perusahaan yang mempunyai kesulitan

keuangan dan resiko yang tinggi dan

mengindikasikan kemungkinan akan

terjadinya kebangkrutan.

Working Capital to Total

Assets, Retained Earnings to

Total Assets, Earnings

Before Interest and Tax to

Total assets, Book Value of

Equity To Book Value Of

Total Bebt, Sales To Total

Assets.

Laporan keuangan

perusahaan

perbankan

Analisis rasio

keuangan Altman

Page 11: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

METODOLOGI PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2013-2015. Objek penelitian ini adalah laporan keuangan akhir tahun

setiap perusahaan makanan dan minuman.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Pengertian deskriptif menurut Jogiyanto (2008) adalah suatu riset yang bertujuan untuk

menggambarkan atau mendefinisikan siapa yang terlibat dalam suatu kegiatan, apa yang

dilakukan, dimana dilakukan dan bagaimana melakukan kegiatan tersebut. Tujuan dari penelitian

deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam

metode deskriptif peneliti bisa membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga

merupakan suatu studi komparatif.

Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Suharsimi, 2013). Adapun populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan industri makanan dan minuman yang go public di Bursa

Efek Indonesia periode 2013-2015.

Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang ingin diteliti (Suharsimi, 2013).

Metode dalam pengambilan sampel menggunakan metode purposive. Pengambilan sampel

secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,

berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Pemilihan sampel

berdasarkan kriteria sebagai berikut :

Page 12: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 11 perusahaan dari 14 populasi.

1. Merupakan perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia priode 2013-1015.

2. Perusahaan tersebut tidak keluar atau (didelisting) dari BEI dan memiliki laporan

keuangan lengkap pada tahun 2013-2015.

3. Memiliki laporan keuangan yang sudah diaudit pada tahun 2013-2015.

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis

deskriptif menurut Sangadji (2010) yaitu teknik analisis data berbentuk table, grafik, dan

selanjutnya dilakukan pengukuran. Analisis dilakukan dari data laporan keuangan perusahaan

makanan dan minuman dengan menggunakan kelima rasio keuangan Altman, kemudian di

analisis lebih jauh dengan menggunakan model analisi deskriminan Z-Score Altman (Kamal,

2012) yaitu:

Z’ = 0.717 X1 + 0.847 X2 + 3.107 X3 + 0.420 X4 + 0.998 X5

Dimana:

X = merupakan simbol dari rasio keuangan Altman yang terdiri dari :

1.

(merupakan X1)

2.

(merupakan X2)

3.

(merupakan X3)

4.

(merupakan X4)

5.

(merupakan X5)

Dari hasil analisis tersebut, akan di peroleh angka-angka atau nilai Z yang kemudian

dijadikan pedoman untuk mencari nilai cut off. Nilai Z ini juga dapat menjelaskan mengenai

Page 13: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

kinerja manajemen secara keseluruhan di lihat dari aspek likuiditas, profitabilitas dan aktivitas

perusahaan.

Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai cut off. Secara umum nilai cut off yang di

pilih adalah nilai yang meminimumkan jumlah incorrect classification atau kesalahan klasifikasi

dan dapat dihitung dengan rumus (Ghozali, 2001)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Dengan Menggunakan 5 Rasio Altman dan Hasil Dari Z

Berikut adalah hasil analisis kebangkrutan dengan menggunakan model Alman Z-Score

pada perusahaan industri makanan dan minuman yang go public di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2015.

Tabel 4.1 Hasil Analisis Dengan Menggunakan ke 5 Rasio Altman dan Hasil Dari Z

TH PERUSAHAAN X1 X2 X3 X4 X5 Z'

0.717 0.847 3.107 0.42 0.998

2013 ALTO 0,23 0,01 0,05 0,24 0,32 0,85

2014 ALTO 0,29 0,00 -0,03 0,32 0,27 0,85

2015 ALTO 0,12 -0,01 -0,10 0,32 0,26 0,58

2013 CEKA 0,22 0,21 1,00 0,41 2,36 4,21

2014 CEKA 0,19 0,19 0,14 0,30 2,88 3,69

2015 CEKA 0,21 0,22 0,30 0,32 2,34 3.39

2013 DLTA 0,49 0,62 1,28 1,49 2,30 6.18

2014 DLTA 0,48 0,62 1,19 1,41 2,12 5,82

2015 DLTA 0,53 0,66 0,75 1,89 1,51 5,34

2013 ICBP 0,22 0,24 0,43 0,70 1,18 2,77

2014 ICBP 0,21 0,25 0,43 0,64 1,20 2,74

2015 ICBP 0,21 0,28 0,47 0,68 1,19 2,84

2013 INDF 0,12 0,15 0,19 0,41 0,74 1,60

2014 INDF 0,15 0,16 0,23 0,39 0,74 1,66

Page 14: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

2015 INDF 0,14 0,16 0,17 0,37 0,70 1,54

2013 MYOR 0,28 0,30 0,43 0,29 1,24 2,53

2014 MYOR 0,24 0,29 0,16 0,28 1,37 2,34

2015 MYOR 0,27 0,35 1,00 0,35 1,30 1,86

2013 ROTI 0,02 0,24 0,36 0,32 0,82 1,76

2014 ROTI 0,04 0,27 0,37 0,34 0,88 1,89

2015 ROTI 0,11 0,29 0,43 0,33 0,80 1,96

2013 SKBM 0,10 0,13 0,49 0,28 2,60 3,63

2014 SKBM 0,14 0,18 0,53 0,40 2,28 3,52

2015 SKBM 0,04 0,18 0,22 0,34 1,78 2,56

2013 SKLT 0,07 0,14 0,17 0,36 1,87 2,61

2014 SKLT 0,06 0,16 0,22 0,36 2,05 2,85

2015 SKLT 0,06 0,14 0,23 0,28 1,97 2,68

2013 STTP 0,04 0,32 0,30 0,38 1,15 2,19

2014 STTP 0,11 0,33 0,31 0,39 1,27 2,41

2015 STTP 0,12 0,38 0,38 0,47 1,32 2,66

2013 ULTJ 0,24 0,41 0,48 1,06 1,23 3,42

2014 ULTJ 0,28 0,47 0,40 1,46 1,34 3.95

2015 ULTJ 0,31 0,51 0,61 1,58 1,24 4,26

Sumber : data diolah

Dari hasil perhitungan kelima rasio keuangan altman dapat kita peroleh nilai Z yang

terendah dan nilai Z yang tertinggi yang kemudian akan kita jadikan sebagai nilai untuk mencari

titik cut off.

Pembahasan

Analisis Prediksi Kebangkrutan

1. Analisis Prediksi pada 1 Tahun sebelum Kebangkrutan / KetidakBangkrutan yaitu tahun

(2015)

Page 15: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

Dari hasil perhitungan kelima rasio keuangan Altman yang mendapatkan nialai Z, dapat

kita ketahui nilai Z terendah yaitu sebesar 0,58 dan nilai Z tertinggi yaitu 6,18 dan kita

mendapatkan titik cut off sebesar 3,63 yang artinya perusahaan yang menghasilkan nilai Z<3,63

dinyatakan sebagai perusahaan yang kesulitan keuangan atau diprediksi akan mengalami

kebangkruan. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Z>3,63 dikategorikan sebagai

perusahaan yang memiliki keuangan yang baik atau diprediksi tidak akan mengalami

kebangkrutan.

Dari hasil perhitungan ke 5 rasio keuangan Altman yang mendapatkan nilai Z yang

terendah sebesar 0,58 dan nilai Z yang tertinggi sebesar 6,18 dapat diketahui bahawa titik cut off

berada pada 3,63 yang arti nya nilai Z<3,63 diprediksikan mengalami kesulitan keuangan atau

kebangkrutan, sedangkan nilai Z>3,63 diprediksikan mengalami kondisi keuangan yang baik

atau tidak terjadinya kebangkrutan. Ketepatan prediksi kebangkrutan dengan multivariate

discriminant analisys menggunakan kelima rasio yang ada pada model Z-Score Altman pada 1

tahun sebelum kebangkrutan / ketidakbangkrutan yaitu tahun 2015 terdapat 9 perusahaan yang

diprediksikan akan mengalami kebangkrutan. Keakuratan pada 1 tahun penelitian mencapai

82%, berbeda dengan hasil keakuratan prediksi Altman untuk 1 tahun penelitian sebesar 95%.

Sedangkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ali Nurrudin pada perbankan yang go

public di BEJ menunjkan keakuratan yaitu sebesar 87% .

2. Analisis Prediksi pada 2 Tahun sebelum Kebangkrutan / KetidakBangkrutan yaitu tahun

(2014)

Dari hasil perhitungan kelima rasio keuangan Altman yang mendapatkan nialai Z, dapat kita

ketahui nilai Z terendah yaitu sebesar 0,58 dan nilai Z tertinggi yaitu 6,18 dan kita mendapatkan

titik cut off sebesar 3,63 yang artinya perusahaan yang menghasilkan nilai Z<3,63 dinyatakan

sebagai perusahaan yang kesulitan keuangan atau diprediksi akan mengalami kebangkruan.

Page 16: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Z>3,63 dikategorikan sebagai perusahaan yang

memiliki keuangan yang baik atau diprediksi tidak akan mengalami kebangkrutan.

Dari hasil perhitungan ke 5 rasio keuangan Altman yang mendapatkan nilai Z yang

terendah sebesar 0,58 dan nilai Z yang tertinggi sebesar 6,18 dapat diketahui bahawa titik cut off

berada pada 3,63 yang arti nya nilai Z<3,63 diprediksikan mengalami kesulitan keuangan atau

kebangkrutan, sedangkan nilai Z>3,63 diprediksikan mengalami kondisi keuangan yang baik

atau tidak terjadinya kebangkrutan. Ketepatan prediksi kebangkrutan dengan multivariate

discriminant analisys menggunakan kelima rasio yang ada pada model Z-Score Altman pada 2

tahun sebelum kebangkrutan/ketidakbangkrutan yaitu tahun 2014 terdapat 8 perusahaan yang

diprediksikan akan mengalami kebangkrutan 3 perusahaan diprediksikan tidak akan mengalami

kesulitan keuangan atau kebangrutan. Keakuratan pada 2 tahun penelitian mencapai 73%,

berbeda dengan hasil keakuratan prediksi Altman untuk 2 tahun penelitian sebelum

kebangkrutan / ketidakbangkrutan sebesar 76%, Sedangkan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Ali Nurrudin pada perbankan yang go public di BEJ menunjkan keakuratan yaitu sebesar

91,3% .

3. Analisis Prediksi pada 3 Tahun sebelum Kebangkrutan / KetidakBangkrutan yaitu tahun

(2013)

Dari hasil perhitungan kelima rasio keuangan Altman yang mendapatkan nialai Z, dapat kita

ketahui nilai Z terendah yaitu sebesar 0,58 dan nilai Z tertinggi yaitu 6,18 dan kita mendapatkan

titik cut off sebesar 3,63 yang artinya perusahaan yang menghasilkan nilai Z<3,63 dinyatakan

sebagai perusahaan yang kesulitan keuangan atau diprediksi akan mengalami kebangkruan.

Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Z>3,63 dikategorikan sebagai perusahaan yang

memiliki keuangan yang baik atau diprediksi tidak akan mengalami kebangkrutan.

Dari hasil perhitungan ke 5 rasio keuangan Altman yang mendapatkan nilai Z yang

terendah sebesar 0,58 dan nilai Z yang tertinggi sebesar 6,18 dapat diketahui bahawa titik cut off

Page 17: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

berada pada 3,63 yang arti nya nilai Z<3,63 diprediksikan mengalami kesulitan keuangan atau

kebangkrutan, sedangkan nilai Z>3,63 diprediksikan mengalami kondisi keuangan yang baik

atau tidak terjadinya kebangkrutan. Ketepatan prediksi kebangkrutan dengan multivariate

discriminant analisys menggunakan kelima rasio yang ada pada model Z-Score Altman pada 3

tahun sebelum kebangkrutan/ketidakbangkrutan yaitu tahun 2014 terdapat 9 perusahaan yang

diprediksikan akan mengalami kebangkrutan 2 perusahaan diprediksikan tidak akan mengalami

kesulitan keuangan atau kebangrutan. Keakuratan pada 3 tahun penelitian mencapai 81%,

berbeda dengan hasil keakuratan prediksi Altman untuk 3 tahun penelitian sebelum

kebangkrutan / ketidakbangkrutan sebesar 48%. Sedangkan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Ali Nurrudin pada perbankan yang go public di BEJ menunjkan keakuratan yaitu sebesar

87% .

Ketepatan prediksi kebangrutan dengan multivariate deskriminan analisys mengunakan

rasio-rasio yang ada dalam metode Z-Score altman untuk rata-rata selama 3 tahun sebelum

terjadinya kebangkrutan / ketidakbangkrutan adalah sebesar 33,50%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Prediksi kebangkrutan perusahaan bedasarkan model Z-Score Altman’s pada perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengunakan model

multivariate deskriminan analisys untuk 1 tahun sebelum kebangkrutan/ketidakbangkrutan tahun

2015 adalah 9 perusahaan diprediksikan akan mengalami kebangrutan dan 2 perusahaan

diprediksikan tidak mengalami kebangrutan, dengan keakuratan mencapai 82%, hal ini berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Altman dan Nurrudin yang mana Altman memiliki

ketepatan prediksi sebesar 95%, sedangkan Nurrudin sebesar 87%. untuk 2 tahun sebelum

Page 18: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

kebangrutan/ketidakbangkrutan tahun 2014 adalah 8 perusahaan diprediksikan akan mengalami

kebangkrutan dan 3 perusahaan diprediksikan tidak mengalami kebangkrutan, dengan keakuratan

mencapai 76%, hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Altman dan Nurrudin

yang mana Altman memiliki ketepatan prediksi sebesar 76%, sedangkan Nurrudin sebesar

91,3%. untuk 3 tahun sebelum kebangrutan/ketidakbangkrutan tahun 2013 adalah 9 perusahaan

diprediksikan akan mengalami kebangkrutan dan 2 perusahaan diprediksikan tidak mengalami

kebangkrutan, dengan keakuratan mencapai 82%, hal ini berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Altman dan Nurrudin yang mana Altman memiliki ketepatan prediksi sebesar

48%, sedangkan Nurrudin sebesar 87%. Untuk rata-rata selama 3 tahun sebelum terjadinya

kebangkrutan / ketidakbangkrutan adalah sebesar 33,50%.

Ketepatan prediksi kebangkrutan dengan multivariate discriminant analisys

menggunakan rasio-rasio yang ada dalam metode Z-Score Altman menunjukkan semakin lama

rentan waktu antara prediksi dengan kondisi yang terjadi tidak selalu menunjukkan penurunan

ketepatan prediksi kebangkrutan. Hal ini tergantungan dari penentuan titik cut off dari hasil Z

yang di peroleh dalam penelitian dan setiap periode penelitian memiliki nilai Z yang berbeda-

beda.

Saran

Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan-keterbatasan yang membatasi ruang lingkup

penelitian. Jangka waktu penelitian yang diobservasi dibatasi untuk periode 2013-2015, dan

model prediksi kebangkrutan terbatas pada model Z-Score Altman.

Adapun saran yang mungkin bisa digunakan untuk menyempurnakan penelitian, antara

lain:

1) Bagi Penelitian Selanjutnya:

Page 19: Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Risiko kebangkrutan bagi perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan

a) Diharapkanjumlahsampeldanperiodesebaiknya ada penambahan atau jenis

perusahaan yang berbeda.

b) Penelitianselanjutnyadapatmenggunakanmodel-modelprediksilainyangada, seperti

model Ohlson, Fulmer, Grover, Zavgren, CA Score dan model lainnya.

2) Bagi Investor dan Manajemen Perusahaan:

Dalam variabel yang digunakan dengan model Altman memerlukan perhatian yang serius

khususnya dari pihak intern perusahaan. Berdasarkan kesimpulan di atas maka sebaiknya pihak

manajemen perusahaan lebih berhati-hati dalam hal manajemen keuangannya. Misalnya, jika

tidak memanfatkan asset dengan efesien maka akan mengganggu arus modal kerja sehingga

dapat mengganggu kinerja perusahaan. Kemudian, persediaan yang terlalu besar juga dapat

membuat perusahaan menjadi kurang liquid. Biaya-biaya operasional perusahaan juga perlu

diperhatikan penggunaannya agar lebih efisien jangan sampai lebih besar daripada

pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.