fibroma neurofibroma neurilemomma

4
Fibroma Fibroma merupakan suatu neoplasia jinak yang berasal dari jaringan ikat fibrous. Secara garis besar tidak dipikirkan sebagai suatu neoplasia, tetapi cukup jaringan fibrous hiperplastik. Etiologi biasanya oleh karena trauma atau injuri seperti tergigit atau gesekan plat protesa gigi. Gambaran Klinis Lesi menunjukkan suatu benjolan kenyal yang dapat digerakkan. Dapat terjadi pada seluruh permukaan rongga mulut. Pada pertumbuhannya tidak menimbulkan rasa sakit. HPA Proliferasi sel fibrous yang mature dan padat dengan inti yang berbentuk spindle, teratur, dan uniform. Pembentukan pembuluh darah kurang. Lesi dibatasi kapsul fibrous. Neurofibroma Neurofibroma merupakan neoplasia jinak yang relative tidak umum. Neoplasia ini berkembang dari bekas saraf dan batang saraf yang besar, menghasilkan pembesaran tumor. Gambaran Klinis Neurofibroma lebih lunak pada pemeriksaan palpasi dibandingkan mukos normal sekitarnya.

Upload: najla-irhamni-phasa

Post on 24-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tumor jinak rongga mulut

TRANSCRIPT

Page 1: Fibroma Neurofibroma Neurilemomma

Fibroma

Fibroma merupakan suatu neoplasia jinak yang berasal dari jaringan ikat fibrous. Secara garis

besar tidak dipikirkan sebagai suatu neoplasia, tetapi cukup jaringan fibrous hiperplastik.

Etiologi biasanya oleh karena trauma atau injuri seperti tergigit atau gesekan plat protesa gigi.

Gambaran Klinis

Lesi menunjukkan suatu benjolan kenyal yang dapat digerakkan.

Dapat terjadi pada seluruh permukaan rongga mulut.

Pada pertumbuhannya tidak menimbulkan rasa sakit.

HPA

Proliferasi sel fibrous yang mature dan padat dengan inti yang berbentuk spindle,

teratur, dan uniform.

Pembentukan pembuluh darah kurang.

Lesi dibatasi kapsul fibrous.

Neurofibroma

Neurofibroma merupakan neoplasia jinak yang relative tidak umum. Neoplasia ini berkembang

dari bekas saraf dan batang saraf yang besar, menghasilkan pembesaran tumor.

Gambaran Klinis

Neurofibroma lebih lunak pada pemeriksaan palpasi dibandingkan mukos normal

sekitarnya.

Batas dengan jaringan normal sekitarnya kadangkala sulit ditentukan

Neurofibroma dapat menunjukan variasi warna, antara warna pucat hingga agak

kekuningan, dengan dilindungi warna yang bervariasi cokelat.

Kulit atau mukosa diatasnya kelihatan normal

Neurofibroma kutan dan mukosa dapat terjadi dalam dua keadaan yang terpisah.

Lesi ini jarang sebagai lesi tersendiri, tanpa ada riwayat keluarga atau berhubungan

dengan penyakit yang serupa.

Page 2: Fibroma Neurofibroma Neurilemomma

Kejadian yang lebih umum dari neurofibroma adalah sebagian dari gangguan

dominan autosom neurofibromatosis type I. Penyakit ini juga diketahui sebagai

penyakit von Recklinghausen’s pada kulit. Karakteristik umumnya adalah

bersamaan dengan adanya pigmentasi pada kulit yang dikenal sebagai café au lait

spot (menyerupai kopi susu). Neurofibromatosis type II (central neurofibromatosis)

merupakan sindrom yang melibatkan nervus kranialis ke-8 dan umumnya melalui

meningioma dan glioma.

Neufibroma pada kulit dapat mempunyai variasi bentuk, antara lain tumor – tumor

bertangkai nodular (pedunculated), terlokalisir, bersegmen, linier, ekspansi batang

saraf lobular (seperti kacang polong dan dahulu dikenal sebagai neufibroma

pleksiform). Jika lesi besar, maka akan menimbulkan deormasi, mempunyai masa

tumor. Semua ini menunjukkan bentuk – bentuk neurofibroma dan kadang-kadang

ri rongga mulut akan menunjukkan tumor – tumor yang demikian.

HPA

Secara histology mengandung campuran dari sel – sel schwan neoplastik dan akson

– akson yang tersebar

Sering digambarkan sebagai suatu konsistensi kistik atau menyerupai tekstur

jaringan adipose.

Fibroma, terlihat peningkatan jumlah sel-sel fibrous dengan inti yang berbentuk spindle,

teratur, dan uniform.

Page 3: Fibroma Neurofibroma Neurilemomma

Neurilemomma/Schwannoma

Neurilemomma (schwannoma) adalah neoplasia jinak jaringan saraf perifer yang mengandung

sel schwan tanpa akson.

Gambaran Klinis

Lesi tidak berkapsul.

Palpasi kenyal.

Warna kekuningan hingga putih.

Lokasi pada umumnya agak dalam sehingga perubahan warna mungkin tidak

terlihat.

Pada umumnya lesi berdiameter 2 cm, tetapi lesi yang lama berada dapat mencapai

ukuran yang patut dipertimbangkan.

Mukosa atau kulit di atas lesi terlihat normal.

HPA

Daerah tumor yang sembab, ratikuler, dan kurang seluler (Anthony B) di bagian

dalam/tengah lesi

Di bagian perifer terdapat daerah tumor yang solid dan seluler dengan inti yang

lebih panjang dan besar (Anthony A).

Sumber: buku prof mei