fiani anmal dan li skenario c blok 17 2016

Upload: fianirazhaprimesa

Post on 06-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 FIANI Anmal Dan LI Skenario C Blok 17 2016

    1/6

    Dehidrasi pada Diare Akut Anak

    Dehidrasi dapat dibedakan menjadi:

    Dehidrasi isotonik, terjadi jika terjadi kehilangan

    air dan garam dalam proporsi yang sama

    sebagaimana air dan garam pada cairan di sekitar 

    sel. Konsentrasi sodium serum dan osmolalitas

    serum tidak terpengaruh jika yang hilang adalah

    cairan dari intravaskular. Konsekuensinya, fluid

    shift tidak terjadi. Sodium serum tetap dalam batas

    normal, yaitu 13 dan 1! m"#$%.

    Dehidrasi hipernatremik, biasanya terjadi pada

     bayi atau anak&anak. 'ipernatremik berarti ada

    kadar garam yang tinggi dalam darah sehingga

    dehidrasi jenis ini dapat terjadi saat terjadi kehilangan lebih banyak air daripada garam. Diare berair dan muntah yang berlebihan bisa menjadi penyebabnya.

    Dehidrasi hipotonik, terjadi jika sodium yang hilang lebih dari cairan atau saat tubuh

    mempertahankan air dan konsentrasi sodium serum di ba(ah 13 m"#$%. Kekurangan sodium

    menyebabkan air berpindah dari ekstraseluler ke intraseluler. )enyebabnya bisa pemberian air putih

    untuk menggantikan keringat yang hilang, administrasi cairan *+ yang tidak tepat larutan terlalu

    hipotonik- atau penggunaan air keran bukannya suntikan saline. "ksresi sodium yang tidak normal

     juga bisa menyebabkan dehidrasi jenis ini seperti pada pasien dengan fibrosis kistik.

    )emeriksaan dan es

    )emeriksaan fisik yang dapat dilakukan pada kasus dehidrasi adalah melihat tanda&tanda berikut ini:

    1. ekanan darah rendah

    /. ekanan darah menurun saat dilakukan perubahan posisi dari berbaring menjadi berdiri

    3. Detak jantung semakin cepat

    !. urgor kulit memburuk 0 3 detik-

    . apilarry refill turun

    2. Syok  

    Sementara itu, tes yang dapat dilakukan adalah:

    1. Kimia daraha, untuk cek elektrolit, terutama kadar sodium, potassium, dan bikarbonat.

    /. rine spesific gravity. 4ika nilainya tinggi, berarti menandakan dehidrasi yang signifikan.

    3. 56 blood urea nitrogen- yang meningkat!. Kreatinin meningkat

    . omplete blood count untuk mengetahui yang terkonsentasi dalam darah.

    7enurut Kemenkes 8* /911-, prinsip tatalaksana diare pada balita adalah %*6S D*8" %ima

    %angkah untaskan Diare-, yang didukung oleh *katan Dokter nak *ndonesia dengan rekomendasi ;'

  • 8/17/2019 FIANI Anmal Dan LI Skenario C Blok 17 2016

    2/6

  • 8/17/2019 FIANI Anmal Dan LI Skenario C Blok 17 2016

    3/6

    /. Aour days before admission, the patient had non projectile vomiting 2 times a day. 'e vomited (hat he

    ate. long those ! days, he drank eagerly and (as given plain (ater. 'e also got mild fever.

    a. 7engapa muntah mir berisi yang ia makanH

     6ausea dan muntah dapat diinduksi oleh berbagai macam stimuli. Substansi yang mengalir dalam aliran

    darah dapat menyebabkan muntah melalui mekanisme langsung pada area postrema medulla yang memiliki

     blood brain barrier yang lebih sedikit, hal ini memungkinkan terjadinya hioer sekretori dan motor refleks

    serta activasi struktur pada otak yang berkaitan dengan mual dan muntah yang merupakan usaha

    mengeluarkan agen asing$infeksi dari dalam tubuh. *nfeksi viral seperti rotavirus dan norovirus berasosiasi

    dengan gejala muntah yang lebih parah dibandingkan dengan infeksi oleh bakteri. 7untah merupakan tanda

    yang penting pada infeksi rotavirus dan berkontribusi pada dehidrasi dan terhambatnya keefektivan terapioral rehidrasi. 7ekanisme muntah pada infeksi rotavirus melalui pelepasan &' dari " sel pada mukosa

    usus halus. )rotein 6S)! pada rotavirus dapat memicu sitokin proinflammatory dari makrofag via oll&like

    receptor&/ dan menstimulasi serotonin &'-. &'t kemudian mengaktivasi receptor &'3 pada vagal

    abdominal afferent ke area 6S dan area postrema dan menginduksi refleks muntah.

     b. 5agaimana mekanisme demam pada kasusH

    )enyebabnya bisa dari sitotoksin bakteri maupun enterotoksin dari virus. etapi pada kasus ini, dilihat dari

     pemeriksaan laboratorium dimana tidak terdapat mukus dan darah, kemungkinan mikroorganisme

     penyebabnya adalah virus.

    2

  • 8/17/2019 FIANI Anmal Dan LI Skenario C Blok 17 2016

    4/6

    +irus menginvasi sel epitel usus halus melepas enterotoksin masuk pembuluh darah menstimulasi

    interferon gama antibodi yang mela(an virus-  merangsang makrofag menghasilkan interleukin 1

    mempengaruhi pusat pengatur suhu demam

    3. esterday, he looked (orsening, lethargy, didnt (ant to drink, still had diarrhea but no vomiting. he

    amount of urination in B hours ago (as less than usual.

    a. 5agaimana mekanisme terjadinya letargiH

    Dehidrasi akan menyebabkan hilangnya ion&ion penting seperti sodium dari dalam tubuh. Sodium

    dan potassium dibutuhkan oleh sel&sel neuron untuk bekerja dengan optimal. )enurunan kadar airdan elektrolit tubuh akan menyebabkan gangguan fungsi sel saraf dan menyebabkan anak terlihat

    lemas.

    !. Specific Physical Examination

    'ead: Sunken frontanella, sunken eye, no tears drop, and dry mouth.

    horaJ: similar movement on both side, retraction &$&-, vesicular breath sound, normal heart sound.

    bdomen: flat, shuffle, bo(el sound increases. %iver is palpable 1 cm belo( arcus costa and Jiphoid

     processus, spleen unpalpable. )inch the skin of the abdomen: very slo(ly longer than / seconds-.

    8edness skin surounding anal orifice.

    "Jtremities: cold hand and feet.

    a. 5agaimana cara pemeriksaan fisik abdomen pada anakHAbdomen: Bowel sound !i"er !ien

    ang harus diperhatikan dalam pemeriksaan abdomen pada anak:

    1. nak harus relaJ perlu kesabaran dan skill

    /. sahakan tangann hangat

    3. sahakan anak jangan menangis

    !. )alpasi kadang dilakukan n(aktu anak merangkak atau posisi berdiri

    #. Pemeriksaan lien:

    )emeriksaan lien teraba 1&/ cm di ba(ah arcus costae, teraba lunak dan dapat diraba (aktu inspirasi.

    )emeriksaan dilakukan dengan meletakkan tangan kanan secara lembut diatas abdomen k(adran kiri atas

    dan tangan kiri diletakkan dibae(ahnya dan selanjutnya dilakukan palpasi.

    anda )embesaran lien:

    1. 5ergerak (aktu bernafas

    /. erdengar redup (aktu perkusi

    3. erdapat cekungan

    !. )embesaran diukur dalam centimeter dari batas kosta

    . )embesaran lien kronik biasanya teraba dalam centimeter dari batas kosta

    2. )embesaran lien kronik biasanya teraba keras

    F. %ien membesar kearah tengah,umbilikus atau keba(ah ke arah fosafosa iliaka

    $. Pemeriksaan hati:'ati merupakan organ terbesar pada bayi. )ada anak umur /&3 tahun, normal teraba 1&/ cm diba(ah batas

    kosta sebelah kanan. )embesaran hati dipalpasi pada bayi dan anak, bagian tepi biasanya lunak dan bergerak 

    (aktu bernafas. 7engukur besar hati dengan centimeter bukan jari. )alpasi dilakukan di k(adran kanan atas

    dari abdomen.

    %. Bowel Sound

    1. 7intalah pasien berbaring terlentang dengan tangan dikedua sisi. %etakan bantal kecil diba(ah lutut dan

    dibelakang kepala

    /. %etakkan kepala stetoskop sisi diapragma yang telah dihangatkan di daerah kuadran kiri ba(ah. 5erikan

    tekanan ringan, minta pasien agar tidak berbicara. 5ila mungkin diperlukan menit terus menerus

    untuk mendengar sebelum pemeriksaan menentukan tidak adanya bising usus.

    3

  • 8/17/2019 FIANI Anmal Dan LI Skenario C Blok 17 2016

    5/6

    3. Dengarkan bising usus apakah normal, hiperaktif, hipoaktif, tidak ada bising usus dan perhatikan

    frek(ensi$ karakternya.

    !. 5ila bising usus tidak mudah terdengar, lanjutkan pemeriksaan dengan sistematis dan dengarkan tiap

    kuadran abdomen.

    . Kemudian gunakan sisi bel stetoskop, untuk mendengarkan bunyi desiran dibagian epigastrik dan pada

    tiap kuadran diatas arteri aortik, ginjal, iliaka, femoral dan aorta torakal. )ada orang kurus mungkin

    dapat terlihat gerakan peristaltik usus atau denyutan aorta.

    2. atat frekuensi bising usus, hiperaktif, hipoaktif atau tidak$ ada bising usus .

    . emplate: Diare kut dengan Dehidrasi 5erat

    a. Diagnosis banding

    &e'ala (has Diare Akut oleh Berba)ai Penyebab

    &e'ala klinik *ota"irus Shi)ella Salmonella

    E+E,

    -Entherotoxic

    E. ,oli

    E/E,

    -Entheroin"asi"e

    E. ,oli

    (olera

    7asa tunas 1/&F/ jam /!&!B jam 2&F/ jam 2&F/ jam 2&F/ jam !B&F/ jam

    )anas LL LL LL & LL L

    7untah Sering 4arang Sering & & Sering

     6yeri perut enesmus enesmus kramp enesmus kolik L enesmus kramp Kramp

     6yeri kepala & L L & & &

    %amanya sakit &F hari 0 F hari 3&F hari /&3 hari +ariasi 3 hari

    Sifat tin'a

    +olume Sedang Sedikit Sedikit 5anyak Sedikit 5anyak  

    Arekunsi &l9J$hari 0 19J$hari Sering Sering Sering erus

    7enerus

    Konsistensi air %embek %embek air %embek air  

    %endir 

    Darah

    & Sering Kadang

    kadang

    & L &

    5au & M 5usuk L idak mis

    khas

    ;ama Kuning&

    hijau

    7erah&hijau Kehijauan ak 5er(ama 7erah& hijau Seperti

    air cucian

     beras

    %eukosit & L L & L &

    %ain&lain noreJia Kejang M Sepsis M 7eteorismus *nfeksi

    sistemik 

    M

    b. Diagnosis kerja

    mir, laki&laki, 13 bulan, diduga menderita diare akut dengan dehidrasi berat akibat 8otavirus.

    c. 7anifestasi klinis

    *nfeksi usus menimbulkan gejala gastrointestinal serta gejala lainnya bila terjadi komplikasi ekstra

    intestinal termasuk manifestasi neurologik. Nejala gastrointestinal bisa berupa diare, kram perut,dan muntah. Sedangkan manifestasi sistemik bervariasi tergantung pada penyebabnya.

    4

  • 8/17/2019 FIANI Anmal Dan LI Skenario C Blok 17 2016

    6/6

    )enderita dengan diare cair mengeluarkan tinja mengandung sejumlah ion natrium, klorida, dan

     bikarbonat. Kehilangan air dan elektrolit ini bertambah bila ada muntah dan kehilangan air juga

    meningkat bila ada panas. 'al ini dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik, dan

    hipovolemia. Dehidrasi merupakan keadaan yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan

    hipovolemia, kolaps kardiovaskuler dan kematian bila tidak diobati dengan tepat. Dehidrasi yang

    terjadi menurut tonisitas plasma dapat berupa dehidrasi isotonik, dehidrasi hipertonik 

    hipernatremik- atau dehidrasi hipotonik. 7enurut derajat dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi,

    dehidrasi ringan, dehidrasi sedang atau dehidrasi berat

    4adi kejadian diare pada kasus ini termasuk dalam kategori berat karena mir memiliki gejala

    diantaranya letargi, mata cekung, dan turgor yang kembali sangat lambat lebih dari / detik-.

    d. Komplikasi misal syok hipovolemik-

    Dehidrasi ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik dan hipertonik-.

     

    8enjatan hipovolemik.

     

    'ipotokalemia dengan gejala meteorismus, hipotonik otot, lemah, bradikardi, perubahan pada

    elektrokardiogram-.

     

    'ipoglikemi.

     

    *ntoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi en=im laktase karena kerusakan villimukosa usus halus.

     

    Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.

     

    7alnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah penderita juga mengalami kelaparan.

    e. )rognosis

    Dubia ad bonam bila rehidrasi baik 

    f. SKD*

    !

    %ulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukakn penatalaksanaan penyakit secara

    mandiri dan tuntas.

    5