feses bab 4

7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan No Sampel feses Gambar Nama spesies Sampel Literatur 1 Feses anak- anak Toxocarra cati (telur) 2 Feses anjing Gnathostoma spinigerum (telur)  Dracunculus medinensis (larva)  Metagonimus sp. (telur)  Echinostoma sp. (telur) 3 Feses sapi Vasicula hepatica (telur)  Dracunculus medinensis (telur) 

Upload: dias-jameela

Post on 20-Jul-2015

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: feses bab 4

5/17/2018 feses bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/feses-bab-4 1/7

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan 

NoSampel

feses

GambarNama spesies

Sampel Literatur

1

Feses

anak-

anak 

Toxocarra cati

(telur)

2Feses

anjing

Gnathostoma

spinigerum 

(telur)

 Dracunculus

medinensis

(larva) 

 Metagonimus

sp. (telur) 

 Echinostoma sp.

(telur) 

3Feses

sapi

Vasicula

hepatica (telur) 

 Dracunculus

medinensis

(telur) 

Page 2: feses bab 4

5/17/2018 feses bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/feses-bab-4 2/7

 

4Feses

manusia

(dewasa)

Vasciola

hepatica (telur) 

5

Feses

manusia(anak-

anak)

Strongyloides

sterocalis (telur) 

Gnathostoma

spinigerum

(telur) 

B. Pembahasan

Pada pemeriksaan feses ini digunakan lima sampel feses yang berasal

dari makhluk yang berbeda. Pengambilan sampel feses ini untuk mengamati

dan mengetahui jenis parasit yang ada pada feses. Sampel feses yang

digunakan ialah sampel feses anak-anak, feses orang dewasa, feses kambing,

feses remaja dan feses kucing.

Metode yang digunakan pada pemeriksaan feses ini ialah metode natif.

Metode ini menggunaka larutan NaCl fisiologis yang berfungsi untuk 

mengaktifkan sel mati agar terlihat saat pengamatan menggunakan mikroskop.

Juga digunakan methylen blue yang berfungsi untuk memberi warna pada

cacing dan telurnyaa sehingga mempermudah pengamatan. Larutan NaOH juga

digunakan karena berfungsi untuk merekatkan warna dari methylen blue pada

cacing. Sedangkan larutan giemza adalah presipitasi hitam yang terbentuk dari

penambahan larutan metilen biru dan eosin yang dilarutkan di dalam metanol.

Pewarnaan giemsa digunakan untuk membedakan inti sel dan morfologi

sitoplasma dari sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan parasit yang ada

di dalam darah.  Sedangkan eosin merupakan cairan berwarna merah yang

Page 3: feses bab 4

5/17/2018 feses bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/feses-bab-4 3/7

 

biasanya dipakai untuk eksperimen biologi. Pada sampel feses manusia dewasa

dan anak-anak digunakan larutan eosin yang berwarna merah agar telur cacing

dapat lebih terlihat.

Pada sampel pertama, menggunakan sampel anak-anak. Hasil

pengamatan pada sampel pertama diperoleh adanya telur cacing  Ancylostoma

duodenale dan Ascaris lumbricoides pada sampel. Panjang badan cacing

 Ancylostoma duodenale ± 1 cm dan menyerupai huruf C, di bagian mulutnya

terdapat dua pasng gigi, cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks pada

bagian ekornya sednagkan cacing betina ekornya runcing. Cacing jantan

 Ascaris lumbricoides berukuran 10-31 cm, ekor melingkar, memiliki 2 spikula

sedangkan cacing betina berukuran 22-35 cm, ekor lurus, pada 1/3 bagian

anterior memiliki cincin kopulasi. Mulut terdiri atas tiga buah bibir, telur yang

di buahi berukuran ± 60 x 45 mikron, berbentuk oval, berdinding tebal dengan

3 lapisab berisi embrio. Telur yang tidak di buahi berukuran ± 90 x 40 mikron,

berbentuk bulat lonjong atau tidak teratur, dindingnya terdiri atas 2 lapisan dan

dalamnya bergranula. Efek yang ditibulkan kedua cacing ini adalah berupa

bintik-bintik merah dan gatal, dema, batuk, nyeri perut di bagian atas serta

anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam

darah. Penyebab muculnya cacing tersebut pada sampel feses kemungkinan

anak tersebut habis terkontaminasi atau melumuri kulit tangan dan kaki dengan

tanah kotor sehingga mengakibatkan cacing-cacing halus ini menembus kulit.

Pada sampel kedua, menggunakan sampel feses orang dewasa. Pada

hasil pengamatan diperoleh hasil adanya larva Trichinella spiralis. Cacing

 jantan panjangnya ± 1,5 mm, esophagus ½ panjangn badan, ujur ekor terdapat

dua buah papel. Cacing betina panjangnya 3-4 mm, esophagus 1/3 panjang

badan, uterus berisi larva-larva, ekor berujung tumpul. Efek yang di timbulkan

dari cacing ini  demam, keringat yang berlebihan, menggigil dan kelemahan.

Demam biasanya hilang-timbul, sering sampai 38,9 celsius dan tetap tinggi

selama beberapa hari kemudian turun secara bertahap. Penyebabnya makan

daging mentah atau tidak dimasak dengan sempurna yang

mengandung larva, terutama daging babi, produk daging babi serta produk 

Page 4: feses bab 4

5/17/2018 feses bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/feses-bab-4 4/7

 

daging sapi

seperti hamburger yang sengaja atau tidak sengaja dicampur dengan daging

babi mentah.

Didalam epitel usus halus, larva berkembang menjadi dewasa. Cacing betina

yang gravid

kemudian mengeluarkan larva yang menembus saluran limfe atau venule dan

disebarluaskan melalui aliran darah keseluruh tubuh. Larva membentuk kapsul

di dalam

sendi-sendi tulang.

Pada sampel ketiga, menggunakan sampel feses kambing didapatkan

hasil pengamatan adanya larva rabditiform yang panjangnya kira-kira 250

mikron.

Pada sampel keempat, menggunakan sampel feses orang dewasa

diperoleh hasil pengamatan adanya telur cacing Fasciola hepatica dan Necator 

americanus. Cacing dewasa Fasciola hepatica panjangnya ± 2,5 cm, batil isap

kepala batil isap perut berdekatan, bagian kepala seperti kerucut, dua sekum

bercabang, ovarium bercabang, testis bercabang, kelenjar vitelaria hamper

mengisi seluruh bagian tubuhnya. Telur Fasciola hepatica berukuran ± 140 x

80 mikron, operculum kecil,berisi morula. Sedangkan panjang badan cacing

 Necator americanus ± 1 cm dan menyerupai huruf S. bagian mulutnya

mempunyai benda kitin, cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks pada

bagian ekornya, cacing betina ekornya runcing. Efek dari cacing ini pada

stadium larva bintik-bintik merah dan gatal sedangkan pada stadium dewasa

anemia hipokrom mikrositer dan eosinofilia. penyebabnya

Pada sampel kelima, menggunakan sampel feses kucing diperoleh hasil

adanya telur cacing Toxocara sp, larva Ancylostoma caninum, dan  telur 

Clonorchis sinensis. Toxocara sp mempunyai chepalic alae pada bagian kepala.

Toxacara jantan berukuran 2,5-7,8 cm ekor melingkar, betina berukuran 2,5-

14,0 cm ekor lurus. Telur Toxocara berukuran ± 80 x 70 mikron, bulat, dinding

luar menyerupai renda. Ancylostoma caninum mempunyai tiga pasang gigi

Page 5: feses bab 4

5/17/2018 feses bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/feses-bab-4 5/7

 

besar dan sepasang gigi kecil. Cacing jantan panjangnya 10 mm, cacing betina

panjangnya 14 mm. Efeknya pada kulit merah dan gatal.

Pemberian obat cacing membasmi cacing dengan cara merusak sistem

saraf cacing. Obat cacing tidak bisa membasmi telur cacing karena telur tidak 

mempunyai sistem saraf. Oleh karena itu pemberian obat cacing harus diulang

2 minggu kemudian agar cacing yang berasal dari telur yang baru menetas

dapat segera dibasmi dengan tuntas.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktium ini ialah:

1.  Pada sampel satu adanya telur cacing  Ancylostoma duodenale dan  Ascaris

lumbricoides, pada sampel dua adanya larva Trichinella spiralis, Pada

sampel tiga hanya terdapat larva rabditiform. Pada sampel empat terdapat

larva  Necator americanus dan telur Fasciola hepatica. pada sampel lima

adanya telur cacing Toxocara cati, larva  Ancylostoma caninum, telur

Clonorchis sinensis. 

2.  Pada praktikum pemeriksaan feses ini digunakan metode natif untuk 

mengamati telur cacing yang terdapat pada feses.

Page 6: feses bab 4

5/17/2018 feses bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/feses-bab-4 6/7

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Gandahusada, Srisasi, Prof. dr. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta:Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Onggowaluyo, J.S. 2002. Parasitologi Medik I . Penertbit Buku Kedokteran,

Jakarta.

Padmasutra, Leshmana, dr. 2007. Catatan Kuliah:Ascaris lumbricoides.

Jakarta:Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta.

Soedarto. 1991.  Helmintologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran. ECG,

Jakarta

Soedarto. 1996.  Atlas Helmintologi Kedokteran. Universitas. Penerbit Buku

Kedokteran. ECG, Jakarta.

Widyastuti, Retno. 2002. Parasitologi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,

Jakarta.

Http://penunjangmedis.com/cacingan/Cacingan-pada-Anak -PENUNJANG-

MEDIS.html. Diakses pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 19.00 WITA.

Page 7: feses bab 4

5/17/2018 feses bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/feses-bab-4 7/7

 

 

LEMBAR ASISTENSI

Nama : Dian rahmayanti Rivai

Stambuk : G 601 11 057

Nama asisten : Rahmat Hidayat P

NO Tanggal Keterangan TTD