fenomena komet

5
 Fenomena Komet  Menurut kepercayaan orang dulu Kehadiran komet dilangit akan terjadi suatu peristiwa besar yang akan terjadi. kehadiran komet merupakan sebuah pertanda yang dikirimkan alam untuk manusia, namun seiring berjalannya waktu komet bukan lagi sebuah pertanda alam yang megrimkan suatu  peristiwa yang akan terjadi, namun lebih dari itu, komet memilki sejuta mistery yang sangat mengagumkan oleh kalangan ilmuwan dan manusia sampai saat ini. Konon musnahnya peradaban dinasaurua dan peradaban maju jaman dulu tidak lain adalah karena komet yang jatuh dan menghmepaskan sgala kehidupan dimuka bumi, tak jauh jauh dari waktu itu, kalo kalian pernah membaca artikel ledakan dahsyat tunguska event di siberia awal abad 20 an menurut perkiraan ilmuwan karena adanya ledakan komet di atas angkasa yang meluluhlantakkan semua benda yang ada disana, itu merupakan sekelumit peristiwa dimuka bumi yang diakibatkan oleh kehadiran komet.  Sejak manusia mulai dapat menalar fenomena yang teramati di langit, sejak itulah perhitungan waktu di mulai. Terbit-terbenamnya Matahari, perubahan wajah Bulan yang periodik, dan penampakan planet- planet serta rasi bintang dengan beragam pola hasil imajinasi yang dapat diprediksi, kemudian dipetakan, telah memberikan pengertian pada manusia zaman dulu tentang kesempurnaan langit. Tentang betapa runtut dan teraturnya pergelaran yang dipertontonkan dalam ruang mangkuk raksasa tersebut.... Kegembiraan tengah membahana mengiringi kesuksesan misi Deep Impact dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). NASA berupaya memahami evolusi Tata Surya melalui “pembedahan” inti sebuah komet. Sementara kita akan kembali sejenak ke masa silam guna merunut pandangan leluhur tentang eksistensi sebuah objek yang kita kenal sebagai lintang kemukus ini. Berbeda tabiat dengan penghuni langit lainnya, penampakan komet yang sekonyong-konyong di kegelapan malam telah memberi inspirasi tentang kehadirannya sebagai pertanda yang dikirimkan para dewa bagi manusia. Namun, berita apakah yang hendak disampaikannya? Apa konsekuensi dari kemunculannya bagi kehidupan manusia di muka Bumi? Beberapa budaya yang muncul dari peradaban manusia membaca pesan-pesan agung tersebut dengan mencermati seperti apa penampakan komet yang mereka lihat. Sebagai contoh bagi sebagian budaya, ekor komet memberi kesan sebagai kepala wanita dengan rambut panjang yang tergerai. Simbol kedukaan mendalam ini telah dipahami sebagai cara para dewa dalam menyampaikan pesan akan datangnya bala bencana yang akan mengikuti kemunculan sang komet. Sebagian yang lain melihat juntaian ekor komet laksana pedang yang membelah angkasa, sebuah pertanda akan terjadinya peperangan dan kematian. Budaya bertutur yang menghasilkan legenda juga menyebut-nyebut objek langit yang kehadirannya menyebarkan rasa takut ini. Seb utlah misalnya “Epic of Gilgamesh” dari bangsa Babilonia, yang di dalamnya mendeskripsikan kehadiran api dan banjir yang menyertai kehadiran komet di angkasa Bumi. Tak jauh berbeda adalah legenda Yakut milik bangsa Mongolia kuno yang menyebut komet sebagai “saudara perempuan iblis” yang memberi peringatan tentang kehancuran, badai, dan musim dingin yang membeku ketika objek ini mendekati Bumi. Tak semata mitos. Nyatanya, pengaruh yang ditimbulkan komet tidak semata-mata terbatas pada mitos maupun legenda yang menjadi bagian dari khasanah kebudayaan umat manusia. Komet pernah pula dituding bertanggung jawab atas tragedi terbunuhnya sang penguasa besar bangsa Romawi, Julius Caesar. Hal itu berkenaan dengan kemunculan si “Rambut Panjang” di langit sebelum terjadinya peristiwa mengenaskan tersebut. Di daratan Inggris, komet Halley juga dikaitkan dengan peristiwa kelam “Black Death”, (  black death  , akan aku bahas lain waktu...) , kematian besar-besaran akibat wabah sampar yang menyerang daratan Eropa. Demikian pula dalam lembaran kelam bangsa Inca di Peru yang dicatat sejarah. Penampakan komet telah menggiring mereka ke ladang pembantaian yang dilakukan pasukan penjelajah asal Spanyol di bawah pimpinan Francisco Pizarro. Yang masih aku ingat lagi tentang musnahnya peradaban peradabn hilang yang menurut perkiraan ilmuwan adalah jatuhnya komet raksaa ke bumi kita dan masih banyak lagi penafsiran segala macam musibah yang diakibatkan oleh dantangnya tamu dari ruang angkasa ini. Meskipun berangkat dari semangat spiritual yang sama, yaitu tentang kemunculan komet sebagai cara penguasa langit berkomunikasi dengan penduduk Bumi, para pengamat langit bangsa Cina terbiasa merekam dengan rapi setiap penampakan yang terjadi. Bahkan pada era Dinasti Han sudah ditemui adanya atlas komet. Bagi bangsa Cina, pencatatan ini menjadi bernilai spiritual, karena dalam keyakinan mereka kaisar

Upload: fika-tivany

Post on 18-Jul-2015

140 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fenomena Komet

5/14/2018 Fenomena Komet - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fenomena-komet 1/4

 

Fenomena Komet

 Menurut kepercayaan orang dulu Kehadiran komet dilangit akan terjadi suatu peristiwa besar yang

akan terjadi. kehadiran komet merupakan sebuah pertanda yang dikirimkan alam untuk manusia,

namun seiring berjalannya waktu komet bukan lagi sebuah pertanda alam yang megrimkan suatu

  peristiwa yang akan terjadi, namun lebih dari itu, komet memilki sejuta mistery yang sangat mengagumkan oleh kalangan ilmuwan dan manusia sampai saat ini. Konon musnahnya peradaban

dinasaurua dan peradaban maju jaman dulu tidak lain adalah karena komet yang jatuh dan

menghmepaskan sgala kehidupan dimuka bumi, tak jauh jauh dari waktu itu, kalo kalian pernah

membaca artikel ledakan dahsyat tunguska event di siberia awal abad 20 an menurut perkiraan

ilmuwan karena adanya ledakan komet di atas angkasa yang meluluhlantakkan semua benda yang ada

disana, itu merupakan sekelumit peristiwa dimuka bumi yang diakibatkan oleh kehadiran komet.  

Sejak manusia mulai dapat menalar fenomena yang teramati di langit, sejak itulah perhitungan waktu di

mulai. Terbit-terbenamnya Matahari, perubahan wajah Bulan yang periodik, dan penampakan planet-planet serta rasi bintang dengan beragam pola hasil imajinasi yang dapat diprediksi, kemudian

dipetakan, telah memberikan pengertian pada manusia zaman dulu tentang kesempurnaan langit.Tentang betapa runtut dan teraturnya pergelaran yang dipertontonkan dalam ruang mangkuk raksasa

tersebut....Kegembiraan tengah membahana mengiringi kesuksesan misi Deep Impact dari Badan Antariksa

Amerika Serikat (NASA). NASA berupaya memahami evolusi Tata Surya melalui “pembedahan” inti

sebuah komet. Sementara kita akan kembali sejenak ke masa silam guna merunut pandangan leluhur

tentang eksistensi sebuah objek yang kita kenal sebagai lintang kemukus ini.Berbeda tabiat dengan penghuni langit lainnya, penampakan komet yang sekonyong-konyong di

kegelapan malam telah memberi inspirasi tentang kehadirannya sebagai pertanda yang dikirimkan para

dewa bagi manusia. Namun, berita apakah yang hendak disampaikannya? Apa konsekuensi darikemunculannya bagi kehidupan manusia di muka Bumi?

Beberapa budaya yang muncul dari peradaban manusia membaca pesan-pesan agung tersebut denganmencermati seperti apa penampakan komet yang mereka lihat. Sebagai contoh bagi sebagian budaya,ekor komet memberi kesan sebagai kepala wanita dengan rambut panjang yang tergerai.

Simbol kedukaan mendalam ini telah dipahami sebagai cara para dewa dalam menyampaikan pesan

akan datangnya bala bencana yang akan mengikuti kemunculan sang komet. Sebagian yang lain

melihat juntaian ekor komet laksana pedang yang membelah angkasa, sebuah pertanda akan terjadinyapeperangan dan kematian.

Budaya bertutur yang menghasilkan legenda juga menyebut-nyebut objek langit yang kehadirannya

menyebarkan rasa takut ini. Sebutlah misalnya “Epic of Gilgamesh” dari bangsa Babilonia, yang didalamnya mendeskripsikan kehadiran api dan banjir yang menyertai kehadiran komet di angkasa Bumi.

Tak jauh berbeda adalah legenda Yakut milik bangsa Mongolia kuno yang menyebut komet sebagai

“saudara perempuan iblis” yang memberi peringatan tentang kehancuran, badai, dan musim dinginyang membeku ketika objek ini mendekati Bumi.Tak semata mitos. Nyatanya, pengaruh yang ditimbulkan komet tidak semata-mata terbatas pada mitos

maupun legenda yang menjadi bagian dari khasanah kebudayaan umat manusia. Komet pernah pula

dituding bertanggung jawab atas tragedi terbunuhnya sang penguasa besar bangsa Romawi, Julius

Caesar. Hal itu berkenaan dengan kemunculan si “Rambut Panjang” di langit sebelum terja dinya

peristiwa mengenaskan tersebut.

Di daratan Inggris, komet Halley juga dikaitkan dengan peristiwa kelam “Black Death”, ( black death ,

akan aku bahas lain waktu...), kematian besar-besaran akibat wabah sampar yang menyerang daratan

Eropa. Demikian pula dalam lembaran kelam bangsa Inca di Peru yang dicatat sejarah. Penampakan

komet telah menggiring mereka ke ladang pembantaian yang dilakukan pasukan penjelajah asal

Spanyol di bawah pimpinan Francisco Pizarro. Yang masih aku ingat lagi tentang musnahnyaperadaban peradabn hilang yang menurut perkiraan ilmuwan adalah jatuhnya komet raksaa ke bumi

kita dan masih banyak lagi penafsiran segala macam musibah yang diakibatkan oleh dantangnya tamu

dari ruang angkasa ini.

Meskipun berangkat dari semangat spiritual yang sama, yaitu tentang kemunculan komet sebagai carapenguasa langit berkomunikasi dengan penduduk Bumi, para pengamat langit bangsa Cina terbiasa

merekam dengan rapi setiap penampakan yang terjadi. Bahkan pada era Dinasti Han sudah ditemui

adanya atlas komet.

Bagi bangsa Cina, pencatatan ini menjadi bernilai spiritual, karena dalam keyakinan mereka kaisar

yang tidak lain adalah Putra Langit harus melangsungkan pemerintahan di Bumi dalam keharmonian

dengan keteraturan yang teramati di angkasa. Karena itulah, setiap fenomena yang terjadi senantiasa

dipahami sebagai persetujuan ataupun ketidaksetujuan dari penguasa di langit.

Page 2: Fenomena Komet

5/14/2018 Fenomena Komet - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fenomena-komet 2/4

 

Tak ketinggalan juga dengan kemunculan komet Ikeya-Seki pada tahun 1965 yang memiliki kesan

tersendiri dalam sejarah kelam perjalanan bangsa kita, terjadinya pemberontakan bersenjata di akhir

masa berkuasanya Orde Lama.

Tepian tata surya Bagaimana dengan kita yang hidup pada masa di mana ilmu pengetahuan dan

teknologi mendapatkan tempat terhormatnya? Saat ini kita tahu, komet berasal dari tepian Tata Surya.

Renik yang menjadi saksi bisu dalam proses pembentukan sistem keplanetan ini 4,6 miliar tahun silam.

Awan Oort yang berada jauh di luar orbit Pluto, dipercaya sebagai tempat pembiakannya. Seperti

anggota Tata Surya lainnya, komet pun mengorbit Matahari. Akibat gangguan gravitasi dari bintang-

bintang dekat Matahari, komet-komet tersebut dapat berubah orbitnya. Dari yang semula berada di

tepian Tata Surya menjadi bermukim di Tata Surya bagian dalam menjadi komet berperiode pendek.

Ada pula yang terperangkap gravitasi planet raksasa, sehingga alih-alih mengorbit Matahari justru

mengorbit planet tersebut. Ada yang secara berkala mendekati Matahari, seperti komet Tempel 1 yang

menjadi target misi Deep Impact yang mendekati Matahari satu kali dalam 5,5 tahun, namun ada juga

yang hanya sekali mendekati Matahari dan setelah itu tak pernah kembali.

Meskipun kini kita memiliki pandangan ilmiah tentang komet, aura ketakutan yang dibawanya masih

setia menyelimuti kita hingga kini. Tengok saja kisah-kisah fiksi yang berhasil di angkat ke layar lebar

dan mendulang sukses besar, seperti Deep Impact dan Armageddon .

Baru sekarang kita sadar, peristiwa tumbukan dengan benda-benda angkasa seperti yang tergambar

dalam film fiksi ilmiah di atas bukanlah hal yang musykil untuk terjadi. Peristiwa tumbukan di Tata

Surya antara planet Jupiter dengan komet Shoemaker-Levy 9 pada tahun 1994 silam telah membuka

mata kita.

Melihat potensi yang ditimbulkannya, tidak berlebihan bila keberadaan benda-benda angkasa tersebutperlu senantiasa dipantau untuk memperoleh informasi akurat tentang perubahan orbit yang

dialaminya, sehingga kita pun dapat dengan lebih baik memprediksikan kebolehjadian pertemuan

dekatnya dengan Bumi dan lebih jauh lagi tindakan antisipasi bila akan terjadi tumbukan di masa

depan.

Sejumlah tim yang terdiri atas astronom dari seluruh dunia saat ini tengah melakukan survei langit

dengan kamera elektronik untuk menemukan NEO (Near-Earth Objects) yang sebagian diantaranya

adalah komet. Komet-komet anggota NEO yang memiliki periode orbit kurang dari 200 tahun (komet-

komet berperiode pendek) dikelompokkan tersendiri sebagai NEC (Near-Earth Comets).

Sebagian rahasia langit yang dulu masih menjadi teka-teki dan dibalut hal-hal yang tidak rasional

memang telah berhasil kita kuak, namun jauh lebih banyak lagi yang masih berupa misteri bagi kita.

Misteri tersembunyi itulah yang semakin membuat kita tertarik untuk mencebur lebih dalam lagi,

karena hasrat bawaan kita. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang selalu ingin tahu. Ingin

memperluas wawasan, dan tentunya dengan itu menjadi manusia yang maju.

Komet Halley

Komet Halley adalah suatu komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun. Secara resmi diberi

nama 1P/Halley, nama umumnya diberikan menurut nama Edmund Halley. Komet ini merupakan

komet paling terkenal di antara komet-komet periodik lainnya. Walaupun pada setiap abad banyak 

komet berperiode panjang yang muncul dengan lebih terang dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya

komet dengan periode pendek yang tampak dengan mata telanjang, dan karenanya merupakan komet

yang tampak dengan mata telanjang yang pasti kembali dalam rentang umur manusia. Kemunculannya

sepanjang sejarah memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah manusia, walaupun penampakannya

tidak dikenali sebagai obyek yang sama sampai abad ke-17. Komet Halley terakhir muncul di tata

surya pada tahun 1986, dan akan muncul kembali pada pertengahan 2061. Komet ini kemungkinan

Page 3: Fenomena Komet

5/14/2018 Fenomena Komet - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fenomena-komet 3/4

 

hanya bisa sekali dan jika berumur panjang, dapat dua kali melihat komet tersebut dalam hidupnya,

karena rentang waktu yang begitu lama agar bisa dilihat dengan mata telanjang dari bumi.

Komet Halley Tercatat Sejak Yunani Kuno 

Sejumlah bukti baru menunjukkan bahwa peristiwa langit yang telah disaksikan orang Yunani kuno,kemungkinan merupakan penampakan awal komet Halley.Menurut beberapa penulis kuno, sebuah

meteor raksasa telah menghantam Yunani antara 466 SM dan 467 SM.

Penulis-penulis itu juga menjelaskan sebuah komet di langit pada saat meteorit jatuh ke Bumi, namunsecara rinci hal ini telah memperoleh sedikit perhatian serius, ujar para peneliti.

Komet Halley terlihat selama hampir 80 hari pada 466 SM, para peneliti menulisnya dalam jurnalKosmologi.

Menurut laporan   New Scientist, hingga kini, awal terlihatnya komet tersebut adalah saat mengorbit

pada 240 SM, sebuah peristiwa yang dicatat oleh para astronom Tiongkok kuno.

Karena temuan ini baru dikonfirmasi, para peneliti telah menetapkan tanggal pertama diamatinyakomet Halley adalah sekitar 226 tahun.

Buah pikiran baru ini berdasarkan catatan para penulis kuno. Dan sejumlah perhatian tentang meteoritdikatakan bahwa benda angkasa ini pernah menghantam Hellespont, wilayah utara Yunani sekitar 466-

467 SM.

Benda angkasa seukuran 'gerbong' ini jatuh pada siang hari, menurut sejumlah sumber kuno.

Benda yang digambarkan sebagai obyek berwarna hangus itu telah menjadi tempat wisata selama lebihdari 500 tahun.

Terlihat di Barat

Dalam karya meteorologinya, aristoteles telah menulis tentang peristiwa sekitar seabad setelah hal itu

terjadi. Ia mengungkap jatuhnya meteorit serupa, "sebuah komet terlihat di sebelah barat."Astronom

Eric Hintz dan filsuf Daniel Graham, dari Universitas Brigham Young di Provo, Utah, telah

merekonstruksi kemungkinan alur yang dilalui komet Haley, untuk membandingkan apakah sesuaidengan pengamatan kuno.

Komet Halley digambarkan di Bayeux Tapestry, pada abad ke-11. (Getty Images)

Mereka mengkalkulasikan bahwa komet Halley bisa terlihat sekitar 80 hari antara bulan Juni awal dan

akhir Agustus 466 SM - tergantung pada kondisi atmosfir dan gelapnya langit.

"Sulit kembali ke waktu lampau. Hal ini tidak seperti gerhana, yang benar-benar dapat diprediksi,"penulis Eric Hintz, mengatakan kepada BBC News. 

"Namun kami rasa ini cukup wajar. Jika penampakan pada 240 SM dapat diterima, karenakemungkinannya cukup besar."

Ia menambahkan, "Jika diterima, hal ini akan menjadi tiga orbit lebih awal dari penampakan bangsaTiongkok kuno."

Rekonstruksi alur komet itu sesuai dengan sejumlah laporan kuno, yang mengatakan, komet tersebutterlihat sekitar 75 hari.

Para peneliti mengatakan bahwa bangsa Tiongkok kuno dan Babylonia menyimpan dengan baik catatan-catatan sejumlah fenomena langit selama berabad-abad, sedangkan bangsa Yunani kuno tidak.

Meskipun demikian, penjabaran Yunani kuno tentang penampakan komet telah memberikan informasi

penting, ujar Graham dan Hintz.

Page 4: Fenomena Komet

5/14/2018 Fenomena Komet - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fenomena-komet 4/4

 

Para peneliti mengatakan bahwa masih terdapat kemungkinan adanya penampakan kuno lainnya dari

komet yang dapat ditemukan dari catatan bangsa Tiongkok kuno dan Babylonia.

Manfaat Komet

Komet yang muncul di langit kita itu penting, bahkan bila mereka tidak bersinar terang. Mereka

mungkin satu-satunya benda yang tersisa sebagai bahan asli dari masa tata surya terbentuk sekitar 5

miliar tahun lalu. Bumi, bulan dan benda langit lainnya semua sudah berubah akibat aktivitas tektonik,

erosi, atau tumbukan. Hanya komet yang tetap seperti itu semenjak awalnya. Pesawat antariksa robotik 

mengunjungi dan meneliti komet dengan perlengkapan canggih. Pesawat-pesawat tersebut antara lain:

Giotto dari ESA dan Deep Space 1 dari AS mengirimkan citra close-up pada tahun 1986 dan 2001;

Deep Impact dari NASA membuat kawah di komet dan mempelajari bahan-bahan yang terlontar dari

kawah tahun 2005; dan Stardust dari NASA mengumpulkan debu kosmik di komet dan kembali ke

Bumi tahun 2006. Selanjutnya, Rosetta milik ESA akan mengorbit dan menurunkan robot di komet

tahun 2014. Komet Halley mengandung molekul-molekul organik, yang merupakan bahan-bahan dasar

untuk menciptakan kehidupan.

Galaksi yang ada di alam semesta bukan hanya galaksi bima sakti. Terdapat banyak galaksi bertebarandi alam semesta. Galaksi yang paling dekat dengan galaksi bima sakti adalah galaksi Andromeda yang

berjarak 2.500.000 tahun cahaya dari galaksi bima sakti.

Dengan banyaknya galaksi, bisa jadi bukan hanya kita, manusia, sendiri yang hidup di alam semesta

ini. Terdapat kemungkinan, kalau setiap galaksi terdapat, minimal satu, planet yang terdapat kehidupandidalamnya. Who knows? 

UFO (Unidentified Flying Object) atau lebih dikenal dengan sebutan alien, bisa jadi adalah makhluk 

dari luar galaksi bima sakti yang lebih maju secara teknologi. Mereka memberikan sinyal bahwa kita,

manusia, tidak sendiri di alam semesta ini.