fenomena atheisme dan komunisme di indonesia
DESCRIPTION
Bahaya Atheisme dan KomunismeTRANSCRIPT
-
Fenomena Atheisme dan Komunisme di Indonesia
Oleh: Khairil Miswar
Bireuen, 20 Juli 2012
Istilah ateisme berasal dari Bahasa Yunani ( atheos ), yang secara peyoratif digunakan
untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama/
kepercayaan yang sudah mapan di lingkungannya (Wikipedia).
Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah , dan kritik terhadap agama,
istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada
Tuhan. Orang yang pertama kali mengaku sebagai "atheis" muncul pada abad ke-18
(www.tulisdinia.blogspot.com).
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia. Penganut faham ini berasal dari
Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai
komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan
ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling
berpengaruh dalam dunia politik. Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi
terhadap faham kapitalisme di awal abad ke-19an, dalam suasana yang menganggap bahwa
kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan
kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa
faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dengan komunis revolusioner
yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangannya yang saling berbeda dalam
pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai
masyarakat utopia (http://wawan-junaidi.blogspot.com).
Tumbuhnya gerakan kaum sosialis dan komunisme di Indonesia menurut Miriam
Budiharjo diawali dengan kehadiran sosok bernama Hendrik JFM Sneevliet yang bergabung
dengan serikat buruh di Semarang. Sneevliet adalah seorang sosialis dari Belanda yang
mendirikan ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereniging) pada tahun 1914. Akhirnya
kubu Baars, Bergsma dan Semaun berhasil menang dalam memperebutkan pengaruh
anggota-anggota ISDV sehingga pada tanggal 23 Mei 1920, ISDV diubah menjadi Partai
Komunis Hindia. Seterusnya, pada bulan Desember Partai Komunis Hindia berubah nama
menjadi PKI (Partai Komunis Indonesia), Dalam melakukan perjuangan kemerdekaan PKI
semakin mengambil garis radikal. Hal ini tampak dalam berbagi tindakan pemogokan dan
pemberontakan yang merusak aset negara dan mengakibatkan pertumpahan darah. Dalam
-
kondisi ekonomi bangsa Indonesia yang tidak menentu, pada bulan Mei 1923 PKI
mendukung demonstrasi dan pemogokan pegawai kereta api yang mengakibatkan Semaun
dibuang ke luar negeri (http://ridwanaz.com). Setelah Indonesia merdeka, PKI yang dipimpin
oleh Muso melakukan pemberontakan pada tahun 1948 dengan maksud meruntuhkan
Indonesia yang berfaham Pancasila dan ingin diganti dengan ajaran Komunis
(http://www.sejarahkita.comoj.com).
Pernyataan Mahfud MD
Beberapa waktu lalu Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengeluarkan
pernyataan menggemparkan khususnya bagi kalangan umat beragama dengan dibolehkannya
atheis dan komunis hidup di Indonesia. Alasan Mahfud bahwa pelarangan atheis dan komunis
di Indonesia merupakan pelanggaran HAM (Arrahmah.com,11/07/12). Pernyataan Mahfud
MD ini langsung mendapat tanggapan serius dari Bedjo Untung, mantan anggota Ikatan
Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI) yang merupakan organisasi underbow Partai Kumunis
Indonesia (PKI). Dalam pernyataannya di Arrahmah.com (11/07), Bedjo mengatakan bahwa
tidak perlunya pencantuman agama di KTP karena menurut Bedjo di negara negara maju
tidak ada pencantuman agama di KTP. Dalam hal ini penulis sepakat seperti yang dikatakan
oleh Alfian Tanjung bahwa pernyataan Bedjo merupakan indikasi akan adanya sebuah
gerakan untuk menghidupkan kembali faham atheisme dan komunisme di Indonesia.
Menurut penulis, pernyataan yang diungkapkan oleh Mahfud MD sangat berbahaya dan
dapat membangkitkan gairah serta semangat antek antek komunis di Indonesia untuk
kembali mengembangkan faham sesat mereka di Negara Indonesia yang mayoritas
penduduknya beragama Islam. Dalam pernyataannya Mahfud menyatakan bahwa orang
orang komunis boleh hidup di Indonesia tetapi tidak boleh mempengaruhi orang orang yang
beragama, menurut penulis pernyataan ini sangat kontra produktif. Tidak mungkin suatu
aliran atau faham bersikap statis tanpa melakukan upaya upaya untuk mengembangkan
fahamnya tersebut.
Alasan Mahfud MD bahwa melarang komunis itu melanggar HAM, menurut penulis
adalah pernyataan yang sangat tidak relevan dengan aturan yang sudah berlaku di Indonesia.
Hal ini sebagaimana diungkap oleh Alfian Tanjung (Arrahmah.com) bahwa ideologi komunis
maupun atheis bertentangan secara konstitusi dan tidak bisa eksis di Indonesia karena di
negeri ini masih memiliki Tap MPRS No 25 Tahun 1966 dan UU No 27 tahun 1999 yang
menjadi landasan konstitusi tentang larangan komunis dan atheis di Indonesia.
-
Lagi pula faham atheis komunis sudah pernah eksis di Indonesia sejak awal awal
kemerdekaan sampai dengan terjadinya tragedi berdarah tahun 1965. Ketika mereka masih
diberi kebebasan untuk hidup di Indonesia, mereka malah mendalangi aksi pembantaian
terhadap para Jenderal di Indonesia melalui Gerakan 30 Septembernya. Meskipun dalam
berbagai literatur lain seperti yang disebutkan oleh James Luhulima dalam bukunya
Menyingkap Dua Hari Tergelap di Tahun 1965 (2006) bahwa ada kemungkinan bahwa PKI
bukan dalang Gerakan 30 September dan adanya masalah internal dalam tubuh Angkatan
Darat waktu itu tidaklah menjadi dalil bahwa faham komunis boleh berkembang di Indonesia.
Bukan tidak mungkin bahwa pernyataan Mahfud MD akan memberi udara baru bagi
mereka (eks komunis) untuk kembali eksis di Indonesia dan mengulang kejayaannya seperti
masa lalu.
Bahaya Atheisme Komunisme
Atheisme sebagai faham anti Tuhan merupakan faham yang sangat berbahaya bagi umat
beragama, khususnya umat Muslim. Pada prinsipnya idiologi atheis komunis meskipun
dalam kehidupannya mereka tidak percaya kepada eksistensi Tuhan tapi pada kenyataannya
sebagaimana disebutkan oleh Nurcholis Madjid dalam bukunya Islam Doktrin dan Peradaban
(2000) bahwa kaum atheis secara tidak langsung telah mengkultuskan pemimpin pemimpin
mereka (baca: pemimpin komunis) sebagai orang orang suci yang kedudukannya
disetarakan dengan Tuhan. Mereka (kaum komunis) juga telah menjadikan faham (idiologi)
mereka sebagai keyakinan dan agama baru untuk mereka anut dalam kehidupannya.
Dalam Islam sendiri pembicaraan tentang faham atheis ini sudah disinggung oleh Al
Quran dalam surat Al Jasiyah ayat 24. Dalam literatur Islam kaum atheis disebut dengan Al
Dahriyun yaitu orang orang yang memuja zaman (Madjid, 2000). Jika seseorang tidak
percaya kepada eksistensi Tuhan tentu akan melahirkan konsekwensi bahwa mereka juga
tidak percaya kepada janji dan ancaman Tuhan. Dengan sendirinya faham atheis komunis
akan menjadikan penganutnya sebagai seorang pribadi yang bebas tanpat terikat dengan
sesuatu apapun. Tidak ada yang mereka takuti, kecuali terhadap pemimpin pemimpin
mereka yang telah mereka kultuskan tersebut.
Orang orang atheis tidak percaya kepada hidup setelah mati, hal ini merupakan
konsekwensi logis karena mereka tidak percaya kepada Tuhan, tentunya segala sesuatu yang
berhubungan dengan janji, ancaman, pahala dan dosa akan mereka tolak mentah mentah.
Sehingga pada kondisi tertentu (sesuai keyakinannya) mereka bisa melakukan apa saja yang
mereka kehendaki tanpa harus merasa takut kepada ancaman Tuhan.
-
Jika faham ini (baca: atheis) dibiarkan berkembang di Indonesia yakinlah suatu saat
mereka akan melakukan propaganda propaganda yang mengandalkan logika berfikir untuk
menjerumuskan orang orang beragama (beriman) kepada kesesatan yang mereka bawa.
Mereka akan membuat isu isu yang dibungkus dengan logika murahan agar orang - orang
beragama meninggalkan agamanya. Mereka juga akan mengembangkan fahamnya bahwa
dengan beragama akan membuat orang orang malas sebagaimana dikampanyekan oleh
pemimpin pemimpin komunis seperti di Korea Utara dan Cina.
Solusi Menghadapi Atheisme Komunisme
Sebagai umat beragama khususnya umat muslim kita di tuntut untut tetap konsisten
dengan ajaran Islam dan tidak terpengaruh dengan faham faham sesat yang dibawa oleh
antek antek komunis. Anak anak usia remaja harus diberi pengetahuan yang
komprehensif tentang agama sehingga mereka tidak mudah terpengaruh dengan doktrin
doktrin komunis. Ada orang yang menganut faham komunis hanya karena dia merasa kecewa
terhadap agama yang menurutnya tidak membawa perubahan apa apa dalam kehidupannya.
Pemikiran seperti ini lahir karena dangkalnya pengetahuan mereka terhadap agama yang
dianutnya. Akhirnya hanya kepada Allah kita kembali, semoga saja pernyataan Mahfud MD
tidak menjadi bumerang bagi umat beragama. Wallahul Mustaan.
-
Biodata Penulis
Nama : Khairil Miswar
Pekerjaan : Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan
Alamat : Bireuen, Aceh
Email : [email protected]