anggaran dasar muktanar ii - parmusi.files.wordpress.com · komunisme / atheisme dan faham-faham...

45
1 Lampiran : KETETAPAN MUKTAMAR III PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.03/TAP/MUKT-III/PARMUSI/V/1436 ANGGARAN DASAR MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR MUKTAMAR III ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA MUKADDIMAH “Hai orang-orang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. al-Baqarah, 2:208)

Upload: dangxuyen

Post on 03-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Lampiran : KETETAPAN MUKTAMAR III PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

No.03/TAP/MUKT-III/PARMUSI/V/1436

ANGGARAN DASAR MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR MUKTAMAR III

ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

MUKADDIMAH

“Hai orang-orang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. al-Baqarah, 2:208)

2

ANGGARAN DASAR MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR MUKTAMAR III

“Apakah ada orang yang lebih baik daripada orang yang menyeru kepada ajaran tauhid dan taat kpd Allah semata-mata serta beramal shalih, dan dia berkata: “Sungguh aku termasuk kaum muslim?”(QS. Fushilat, 41:33)

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan

janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.(QS.Al-Imran 3 : 103)

3

ANGGARAN DASAR MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR MUKTAMAR III “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS.Al-Imran 3 : 110)

BAB I BAB I

NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Pasal 1

(1) Organisasi ini bernama PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA disingkat PARMUSI.

Tetap

(2) PARMUSI didirikan di Yogyakarta pada hari Ahad tanggal 16 Jumadil Akhir 1420 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 26 September 1999 Miladiyah untuk waktu yang tidak ditentukan.

PARMUSI didirikan di Yogyakarta pada hari Ahad tanggal 16 Jumadil Akhir 1420 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 26 September 1999 Miladiyah untuk waktu yang tidak ditentukan, yang mempunyai hubungan historis dengan Partai Muslimin Indonesia yang didirikan pada tanggal 7 Mei 1967.

(3) PARMUSI berkedudukan di Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tetap

BAB II BAB II

ASAS, TUJUAN, DAN SIFAT KEGIATAN ASAS, TUJUAN, DAN SIFAT KEGIATAN Pasal 2 Pasal 2

PARMUSI berasaskan Islam. Tetap

Pasal 3 Pasal 3

PARMUSI bertujuan : “Terwujudnya masyarakat madani, sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan bangsa Indonesia yang diridhoi Allah SWT.”

Tetap

Pasal 4 Pasal 4

4

ANGGARAN DASAR MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR MUKTAMAR III

PARMUSI bersifat organisasi kemasyarakatan yang menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatannya dengan melandaskan diri kepada akidah dan syariat Islam serta hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tetap

BAB III BAB III USAHA USAHA Pasal 5 Pasal 5

(1) Dalam mencapai tujuannya, PARMUSI ini melaksanakan usaha-usaha :

Tetap

a. Meningkatkan derajat keislaman, keimanan, keikhalasan, ketakwaan, kejujuran, keadilan, kedisiplinan, dan kebersamaan.

Tetap

b. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan mencerdaskan masyarakat, serta memajukan ilmu pengetahuan baik dalam bidang agama maupun umum.

Tetap

c. Meningkatkan kualitas kepemimpinan sosial, politik, dan kemasyarakatan.

Tetap

d. Meningkatkan kualitas amal shaleh kaum muslimin Indonesia baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Tetap

e. Meningkatkan pemahaman akan kewajiban dan hak warga negara dalam rangka meningkatkan kesadaran bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tetap

f. Memupuk ukhuwah Islamiyah untuk menyukseskan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam segala kegiatan kemasyarakatan dan kenegaraan.

Tetap

g. Memberantas dan mencegah berkembangnya paham komunisme / atheisme dan faham-faham lain yang bertentangan dengan syariat Islam.

Tetap

h. Membantu pemerintah dalam memecahkan dan mengatasi Tetap

5

ANGGARAN DASAR MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR MUKTAMAR III masalah bangsa, baik yang bersifat lokal, regional, nasional maupun internasional.

(2) Melaksanakan usaha lainnya yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan PARMUSI.

Tetap

BAB IV BAB IV

LAMBANG LAMBANG Pasal 6 Pasal 6

(1) PARMUSI berlambang Bintang Bulan, berwarna kuning mas, dikelilingi ikatan bulat sinergi berbentuk sinar matahari (energi) berwarna hijau cerah dan dibawahnya bertuliskan PARMUSI.

Tetap

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang lambang ini diatur dalam Anggara Rumah Tangga (ART).

Tetap

BAB V BAB V

KEANGGOTAAN KEANGGOTAAN Pasal 7 Pasal 7

(1) Anggota PARMUSI adalah warga negara Republik Indonesia yang beragama Islam, sudah berumur 17 tahun atau sudah / pernah menikah dan menyetujui Anggaran Dasar PARMUSI ini.

(1) Anggota PARMUSI ini adalah :

a. warga negara Republik Indonesia yang beragama Islam

b. sudah berumur 17 tahun atau sudah / pernah menikah

c. menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PARMUSI ini.

d. Menyetujui Pedoman PARMUSI dan Ketentuan lainnya yang tidak bertentangan dengan AD/ART.

e. Warga negara asing yang beragama Islam dapat menjadi Anggota Luar Biasa yang ditetapkan oleh Pengurus Harian Parmusi.

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang keanggotaan ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

Tetap

6

ANGGARAN DASAR MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR MUKTAMAR III

BAB VI SUSUNAN PARMUSI DAN KEPENGURUSAN

BAB VI SUSUNAN PARMUSI DAN KEPENGURUSAN

Pasal 8 Pasal 8

(1) Organisasi PARMUSI di susun dari atas ke bawah menurut susunan pemerintahan Negara Republik Indonesia, sebagai berikut :

Tetap

a. Di tingkat nasional disebut Pusat dan dipimpin oleh Pengurus Pusat, disingkat PP.

Tetap

b. Di tingkat provinsi disebut Wilayah dan dipimpin oleh Pengurus Wilayah, disingkat PW.

Tetap

c. Di tingkat kabupaten / kota atau yang disamakan dengan itu disebut Pengurus Daerah dan dipimpin oleh Pengurus Daerah, disingkat PD.

Tetap

d. Di tingkat kecamatan atau yang disamakan dengan itu disebut Cabang dan dipimpin oleh Pengurus Cabang, disingkat PC.

Tetap

e. Di tingkat kelurahan/desa/nagari atau yang disamakan disebut Ranting dan dipimpin oleh Pengurus Ranting, disingkat PR.

Tetap

(2) Pengurus Pusat dapat membentuk perwakilan PARMUSI di luar negeri disebut Luar Negeri dan dipimpin oleh Pengurus Luar Negeri, disingkat PLN.

Pasal 9 Pasal 9

Pada tingkat Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, dan Pengurus Cabang di bentuk Majelis Penasihat, Majelis Pakar, dan Organisasi Otonom sesuai dengan tingkatannya.

Pada tingkat Pengurus Pusat, Pengurus Luar Negeri, Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, dan Pengurus Cabang dapat di bentuk Majelis Penasihat, Majelis Pakar, dan Organisasi Otonom sesuai dengan tingkatannya.

7

ANGGARAN DASAR MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR MUKTAMAR III

Pasal 10 Pasal 10

Ketentuan lebih lanjut tentang pembentuka Organisasi, Pengurus serta Majelis-majelis lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

Ketentuan lebih lanjut tentang pembentukan PARMUSI, Pengurus serta Majelis-majelis lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

BAB VII BAB VII

PERMUSYAWARATAN PERMUSYAWARATAN Pasal 11 Pasal 11

(1) Sesuai dengan tingkatannya, PARMUSI ini memiliki susunan jenjang permusyawaratan untuk pengambilan keputusan yang terdiri atas :

(1) Sesuai dengan tingkatannya, PARMUSI ini memiliki susunan jenjang permusyawaratan untuk pengambilan keputusan yang terdiri atas :

a. Muktamar. Tetap

b_Musyawarah Luar Negeri

b. Musyawarah Wilayah. c_Tetap

c. Musyawarah Daerah. d_Tetap

d. Musyawarah Cabang. e_Tetap

e. Musyawarah Ranting. f_Tetap

(2) Untuk membahas dan mengambil keputusan tentang hal-hal yang berkenaan dengan keputusan Muktamar, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang dan hal-hal mendesak lainnya di setiap tingkatan diselenggarakan Musyarawah Nasional, Musyawarah Kerja Wilayah, Musyawarah Kerja Daerah, dan Musyawarah Kerja Cabang.

(2) Untuk membahas dan mengambil keputusan tentang hal-hal yang berkenaan dengan keputusan Muktamar, Musyawarah Luar Negeri, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang dan hal-hal mendesak lainnya di setiap tingkatan diselenggarakan Musyarawah Nasional, Musyawarah Kerja Wilayah, Musyawarah Kerja Daerah, dan Musyawarah Kerja Cabang.

(3) Di samping Muktamar, Musyawarah, dan Musyawarah Kerja di setiap tingkatan juga terdapat rapat-rapat.

Tetap

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang permusyawaratan ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

Tetap

BAB VIII BAB VIII

8

ANGGARAN DASAR MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR MUKTAMAR III KEUANGAN KEUANGAN

Pasal 12 Pasal 12

(1) Keuangan PARMUSI ini diperoleh dari : Tetap

a. Uang pangkal dan uang iuran. Uang iuran anggota.

b. Sumbangan yang tidak mengikat. Tetap

c. Usaha dan penerimaan lain yang sah dan halal. Tetap

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang keuangan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

Tetap

BAB IX BAB IX

PERUBAHAN PERUBAHAN Pasal 13 Pasal 13

Perubahan Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan oleh Muktamar. Tetap

BAB X BAB X

PEMBUBARAN PEMBUBARAN Pasal 14 Pasal 14

(1) PARMUSI ini dapat dibubarkan hanya oleh Muktamar yang diadakan khusus untuk itu.

Tetap

(2) Muktamar tersebut pada ayat (1) dinyatakan sah, apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya oleh dua pertiga jumlah Pengurus Wilayah dan dua pertiga jumlah Pengurus Daerah.

Tetap

(3) Keputusan Muktamar pada ayat (1) dan (2) tersebut, dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah suara sah yang hadir.

Tetap

(4) Dengan keputusan pembubaran PARMUSI ini, maka seluruh kekayaan PARMUSI ini diwakafkan, diinfaqkan dan atau dihibahkan kepada PARMUSI Islam.

Dengan keputusan pembubaran PARMUSI ini, maka seluruh kekayaan PARMUSI ini diwakafkan, diinfaqkan dan atau dihibahkan kepada Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam

9

ANGGARAN DASAR MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR MUKTAMAR III BAB XI BAB XI

KETENTUAN PENUTUP KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Pasal 15

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) atau akan diatur oleh Pengurus Pusat.

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) atau akan diatur dalam Pedoman PARMUSI dan ketentuan lainnya oleh Pengurus Pusat.

(2) Anggaran Dasar ini untuk pertama kalinya ditetapkan dan disahkan dalam musyawarah para pendiri PARMUSI ini pada tanggal 26 September 1999.

Tetap

(3) Untuk pertama kalinya Pengurus beserta Majelis Penasihat pada tingkat masing-masing dibentuk dan disusun dalam musyawarah para pendiri, baik di Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang maupun Ranting.

Tetap

(4) Anggaran Dasar ini diperbaiki, disempurnakan dan disahkan pada Muktamar ke-I Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) di Jakarta pada 16 Jumadil Akhir 1423 H bertepatan dengan tanggal 25 Agustus 2002 Miladiyah, selanjutnya disempurnakan pada Muktamar ke-II PARMUSI pada tanggal 16 Shafar 1429 H bertepatan dengan 23 Februari 2008.

(4) Anggaran Dasar ini diperbaiki, disempurnakan dan disahkan pada Muktamar ke-I Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) di Jakarta pada 16 Jumadil Akhir 1423 H bertepatan dengan tanggal 25 Agustus 2002 Miladiyah, selanjutnya disempurnakan pada Muktamar ke-II PARMUSI pada tanggal 16 Shafar 1429 H bertepatan dengan 23 Februari 2008 di Jakarta, selanjutnya disempurnakan pada Muktamar ke-III PARMUSI pada tanggal 21 Jumadil Awal 1436 H bertepatan dengan tanggal 12 Maret 2015 di Batam;

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

BAB I BAB I

KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM

10

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Pasal 1 Pasal 1

Yang dimaksud dengan : Tetap

1. PARMUSI adalah Persaudaraan Muslimin Indonesia disingkat PARMUSI.

Tetap

2. Anggaran Dasar adalah Anggaran Dasar PARMUSI. Tetap

3. Anggaran Rumah Tangga adalah Anggara Rumah Tangga PARMUSI. Tetap

4. Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting, berturut-turut adalah Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting PARMUSI.

4. Pusat, Luar Negeri, Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting, berturut-turut adalah Pusat, Luar Negeri, Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting PARMUSI.

5. Pengurus Pusat (PP), Pengurus Wilayah (PW), Pengurus Daerah (PD), Pengurus Cabang, dan Pengurus Ranting (PR) PARMUSI.

5. Pengurus Pusat (PP), Pengurus Luar Negeri (PLN), Pengurus Wilayah (PW), Pengurus Daerah (PD), Pengurus Cabang (PC), dan Pengurus Ranting (PR) PARMUSI.

6. Anggota adalah anggota PARMUSI. Tetap

BAB II BAB II

LAMBANG PARMUSI LAMBANG PARMUSI Pasal 2 Pasal 2

(1) Bentuk lambang adalah sebagai berikut : Tetap

a. Bujur sangkar berwarna putih bersih sebagai latar belakang dan tepat ditengah-tengah terdapat gambar Bintang Bulan berwarna kuning emas menghadap kanan.

Tetap

b. Bintang Bulan tersebut dikelilingi ikatan bulat sinergi berbentuk sinar matahari berwarna hijau cerah.

Tetap

c. Di bawah bintang bulan dan ikatan bulat sinergi terdapat tulisan PARMUSI berwarna hitam dalam bentuk empat persegi panjang.

Tetap

(2) Bintang Bulan bermakna keteguhan dan konsisten pada akidah dan tetap bercita-cita luhur,.

Tetap

(3) Ikatan bulat sinergi berbentuk matahari bermakna semangat kekeluargaan dan gerakan dinamis, kritis, kreatif, dan sinergis.

Tetap

(4) Tata cara penggunaan dan pemasangan lambang diatur dan Tetap

11

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

BAB III BAB III

KEANGGOTAAN KEANGGOTAAN Pasal 3 Pasal 3

Persyaratan Persyaratan

(1) Syarat untuk menjadi anggota yang dimaksud dalam pasal 7 Anggaran Dasar adalah :

Tetap

a. Warganegara Republik Indonesia, beragama Islam dan telah berumur 17 tahun atau sudah / pernah menikah.

Tetap

b. Mengajukan permohonan atau mengisi dan menandatangani formulir yang disediakan oleh PARMUSI.

Tetap

c. Menyatakan bersedia aktif mengikuti kegiatan PARMUSI. Tetap

d. Membayar uang pangkal. d. Membayar iuran anggota

(2) Permohonan untuk menjadi anggota dapat disampaikan kepada Pengurus Ranting di tempat tinggal pemohon atau kepada Pengurus Cabang atau kepada Pengurus lainnya.

Tetap

Pasal 4 Pasal 4 Jenis Keanggotaan Jenis Keanggotaan

(1) Anggota terdiri atas : Tetap

a. Anggota biasa. Tetap

b. Anggota luar biasa Tetap

c. Anggota kehormatan. Tetap

(2) Yang dimaksud dengan : Tetap

a. Anggota biasa adalah seseorang yang telah memenuhi syarat seperti dimaksud dalam pasal 3 Anggaran Dasar.

Tetap

b. Anggota luar biasa adalah warga negara asing, beragama Islam, setuju dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan menyatakan bersedia mengikuti kegiatan PARMUSI.

Tetap

c. Anggota kehormatan adalah seseorang karena jasa-jasanya terhadap PARMUSI ditetapkan menjadi anggota oleh Pengurus Pusat.

Tetap

12

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Pasal 5 Pasal 5

Kartu Tanda Anggota Kartu Tanda Anggota

(1) Kartu Tanda Anggota diterbitkan oleh Pengurus Daerah dan diberikan kepada seorang anggota berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

Tetap

(2) Seseorang baru dinyatakan sah menjadi anggota, setelah yang bersangkutan memiliki Kartu Tanda Anggota.

Tetap

Pasal 6 Pasal 6

Kewajiban dan hak anggota Kewajiban dan hak anggota

(1) Setiap anggota berkewajiban : Tetap

a. Aktif beribadah kepada Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya menurut tuntunan agama Islam.

Tetap

b. Berusaha sekuat-kuatnya menjalankan dakwah islamiyah dan bersungguh-sungguh melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

Tetap

c. Menaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta keputusan dan peraturan PARMUSI lainnya.

Tetap

d. Mendukung dan melaksanakan usaha dan kegiatan PARMUSI dan bertanggung jawab menjaga nama baik PARMUSI serta segala sesuatu yang telah diamanatkan oleh PARMUSI.

Tetap

e. Membayar iuran. Tetap

(2) Setiap anggota berhak : Tetap

a. Menghadiri rapat dan pertemuan anggota, mengeluarkan

pikiran dan pendapat serta memberikan suara

Tetap

b. Memilih dan dipilih menjadi pengurus PARMUSI dan / atau

jabatan lain yang ditetapkan PARMUSI.

Tetap

c. Dengan niat beribadah dan akhlaqul karimah melalui tata cara

yang sah ditetapkan PARMUSI, melakukan koreksi terhadap

sikap perilaku, tindakan dan kebijaksanaan pengurus PARMUSI.

Tetap

13

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Pasal 7 Pasal 7 Pemberhentian anggota Pemberhentian anggota

(1) Anggota berhenti karena : Tetap

a. Meninggal dunia. Tetap

b. Atas permintaan sendiri secara tertulis. Tetap

c. Diberhentikan. Tetap

(2) Seseorang dapat diberhentikan dari keanggotaan PARMUSI apabila : Tetap

a. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik PARMUSI.

Tetap

b. Dengan sengaja melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PARMUSI.

Tetap

c. Dipidana penjara oleh Pengadilan dengan keputusan hukum yang berkekuatan tetap.

Tetap

Pasal 8 Pasal 8

Tata cara pemberhentian Tata cara pemberhentian

(1) Keputusan pemberhentian ditetapkan oleh Pengurus Pusat, sedangkan pemberhentian sementara ditetapkan oleh Pengurus Wilayah, setelah yang bersangkutan diberi peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali oleh Pengurus Pusat.

Tetap

(2) Dalam hal seorang anggota menjabat Pengurus, maka pemberhentian sementara dan / atau pemberhentiannya ditetapkan oleh Pengurus Pusat, setelah diberikan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali oleh Pengurus yang lebih tinggi.

Tetap

(3) Anggota yang diberhentikan sementara dan / atau diberhentikan, berhak mengajukan peninjauan kembali atas keputusan tersebut kepada tingkat Pengurus yang lebih tinggi, sampai kepada Muktamar.

Tetap

(4) Tata cara peninjauan kembali status keanggotaan diatur tersendiri oleh Pengurus Pusat.

Tetap

BAB IV BAB IV

14

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

PEMBENTUKAN ORGANISASI PEMBENTUKAN ORGANISASI Pasal 9 Pasal 9

RANTING RANTING

(1) Ranting didirikan di daerah tingkat pemerintahan desa / kelurahan / nagari atau yang dipersamakan dengan itu, apabila sudah ada sekurang-kurangnya 20 orang anggota biasa yang sah, dipimpin oleh Pengurus Ranting.

Tetap

(2) Pengesahan berdirinya Ranting dilakukan oleh Pengurus Daerah atas usul Musyawarah anggota Ranting, dengan rekomendasi Pengurus Cabang.

Tetap

(3) Penyimpangan dari ketentuan ayat (1) tersebut di atas diputuskan oleh Pengurus Cabang.

Tetap

Pasal 10 Pasal 10 CABANG CABANG

(1) Cabang didirikan di daerah tingkat pemerintahan kecamatan atau yang dipersamakan dengan itu, apabila sudah ada sekurang-kurangnya 2 (dua) Ranting yang sah, dipimpin oleh Pengurus Cabang.

Tetap

(2) Pengesahan berdirinya Cabang dilakukan oleh Pengurus Wilayah atas usulan Musyawarah Cabang, dengan rekomendasi Pengurus Daerah.

Tetap

(3) Penyimpangan dari ketentuan ayat (1) tersebut di atas diputuskan oleh Pengurus Daerah.

Tetap

Pasal 11 Pasal 11 DAERAH DAERAH

(1) Daerah didirikan di daerah tingkat Kabupaten / Kota atau yang dipersamakan dengan itu, apabila sudah ada sekurang-kurangnya 2 (dua) Cabang yang sah, dipimpin oleh Pengurus Daerah.

Tetap

(2) Pengesahan berdirinya Daerah dilakukan oleh Pengurus Pusat atas usulan Musyawarah Daerah, dengan rekomendasi Pengurus

Tetap

15

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Wilayah.

(3) Penyimpangan dari ketentuan ayat (1) tersebut di atas diputuskan oleh Pengurus Pusat, atas usulan Pengurus Wilayah.

Tetap

Pasal 12 Pasal 12

WILAYAH WILAYAH

(1) Wilayah didirikan di daerah tingkat Provinsi apabila sudah ada sekurang-kurangnya 2 (dua) Daerah yang sah, dipimpin oleh Pengurus Wilayah.

Tetap

(2) Pengesahan berdirinya Wilayah dilakukan oleh Pengurus Pusat atas usulan Musyawarah Wilayah.

Tetap

(3) Penyimpangan dari ketentuan ayat (1) tersebut di atas diputuskan oleh Pengurus Pusat dengan suatu peraturan khusus untuk itu.

Tetap

Pasal 13 LUAR NEGERI

(1) Luar Negeri didirikan di Negara tertentu apabila sudah ada sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang anggota, dipimpin oleh Pengurus Luar Negeri.

(2) Pengesahan berdirinya Luar Negeri dilakukan oleh Pengurus Pusat atas usulan Musyawarah Luar Negeri.

(3) Penyimpangan dari ketentuan ayat (1) tersebut di atas diputuskan oleh Pengurus Pusat dengan suatu peraturan khusus untuk itu.

BAB V BAB V

PENGURUS PARMUSI PENGURUS PARMUSI Pasal 13 Pasal 14

Pengurus Pusat Pengurus Pusat

Pengurus Pusat terdiri dari

a. Pengurus Harian Pusat

b. Majelis Syariah

16

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

c. Majelis Penasehat

d. Majelis Pakar Pusat

e. Departemen

f. Lembaga

Pasal 15

Pengurus Harian Pusat

(1) Persyaratan (1)_Persyaratan

a. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya satu tahun. a. Tetap

b. Pernah menjadi anggota Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, atau Pengurus Daerah.

b. Pernah menjadi Pengurus Pusat, Pengurus Luar Negeri, Pengurus Wilayah, atau Pengurus Daerah.

c. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI. c. Tetap

d. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI.

d. Tetap

e. Dikecualikan dari huruf (a) dan (b) diatas, orang yang pernah menjadi Pengurus Organisasi Kemasyarakatan Islam tingkat Pusat dan atau orang yang telah berjasa dalam mengembangkan PARMUSI dapat dijadikan anggota dan Pengurus Harian Pusat.

(2) Pemilihan Tetap

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Muktamar. Tetap

b. Pengurus Pusat dipilih oleh Muktamar untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun di antara dua Muktamar.

b_Pengurus Harian Pusat dipilih oleh Muktamar untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun di antara dua Muktamar.

c. Ketua Umum memegang jabatan selama lima tahun, dan

sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya

untuk satu kali masa jabatan. (3) Jumlah (3)_Jumlah

Pengurus Pusat berjumlah sebanyak-banyaknya 45 orang, terdiri atas seorang Ketua Umum, beberapa orang Ketua, seorang Sekretaris Jenderal, beberapa orang Wakil Sekretaris Jenderal, seorang Bendahara Umum, beberapa orang Wakil Bendahara Umum, beberapa anggota pleno.

Pengurus Harian Pusat berjumlah sebanyak-banyaknya 45 orang, terdiri atas seorang Ketua Umum, beberapa orang Ketua, seorang Sekretaris Jenderal, beberapa orang Wakil Sekretaris Jenderal, seorang Bendahara Umum, dan beberapa orang Wakil Bendahara Umum, dengan menempatkan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) muslimah.

17

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

(4) Tugas dan tanggung jawab Tetap

a. Pengurus Pusat wajib melaksanakan keputusan-keputusan Muktamar dan Musyawarah Kerja Nasional, serta menetapkan kebijakan umum PARMUSI, kebijakan PARMUSI dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Pusat.

a_Pengurus Harian Pusat wajib melaksanakan keputusan-keputusan Muktamar dan Musyawarah Kerja Nasional, serta menetapkan kebijakan umum PARMUSI, kebijakan PARMUSI dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Harian Pusat.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Pusat dapat membentuk Departemen, Lembaga, Organisasi Otonom dan / atau Yayasan.

b_Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Harian Pusat dapat membentuk Departemen, Lembaga, Organisasi Otonom dan / atau Yayasan.

c. Departemen, Lembaga, Organisasi Otonom dan / atau Yayasan tersebut dalam huruf “b” bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat.

c_Departemen, Lembaga, Organisasi Otonom dan / atau Yayasan tersebut dalam huruf “b” bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Pusat.

d. Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada Muktamar. d_Pengurus Harian Pusat bertanggung jawab kepada Muktamar.

Pasal 16 Pengurus Luar Negeri

(1) Persyaratan

a. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya satu tahun.

b. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI.

c. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI

(2) Pemilihan

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Luar Negeri;

b. Pengurus Luar Negeri dipilih oleh Musyawarah Luar Negeri untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Harian Pusat.

(3) Jumlah

Pengurus Luar Negeri berjumlah sebanyak-banyaknya 21 orang, terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara, dengan menempatkan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) muslimah.

18

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

(4) Tugas dan tanggung jawab

a. Pengurus Luar Negeri wajib melaksanakan keputusan-keputusan Muktamar dan Musyawarah Kerja Nasional yang berkaitan dengan permasalahan Luar Negeri, melaksanakan kebijaksanaan Pengurus Harian Pusat, keputusan Musyawarah Luar Negeri dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Luar Negeri.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Luar Negeri dapat membentuk Biro-biro, Lembaga, dan Organisasi Otonom atas persetujuan dan bimbingan Pengurus Harian Pusat, dan dapat membentuk perwakilan Yayasan yang dibentuk oleh Pengurus Pusat.

c. Biro-biro, Lembaga, dan Organisasi Otonom bertanggung jawab kepada Pengurus Luar Negeri.

d. Perwakilan Yayasan masing-masing bertanggung jawab kepada Yayasan Pusat yang menjadi induknya.

e. Pengurus Luar Negeri bertanggung jawab kepada Musyawarah Luar Negeri.

Pasal 14 Pasal 17

Pengurus Wilayah Pengurus Wilayah

Pengurus Wilayah terdiri dari :

a. Pengurus Harian Wilayah

b. Majelis Penasehat Wilayah

c. Majelis Pakar Wilayah

d. Biro

e. Lembaga

Pasal 18

Pengurus Harian Wilayah

(1) Persyaratan (1)_tetap

19

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

a. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya satu tahun. Tetap

b. Pernah menjadi anggota Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah atau Pengurus Cabang.

b_Pernah menjadi anggota Pengurus Daerah atau tingkatan diatasnya.

c. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI. Tetap

d. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI

Tetap

e_Dikecualikan dari huruf (a) dan (b) diatas, orang yang pernah menjadi Pengurus Organisasi Kemasyarakatan Islam tingkat Wilayah dan atau orang yang telah berjasa dalam mengembangkan PARMUSI dapat dijadikan anggota dan Pengurus Harian Wilayah.

(2) Pemilihan Tetap

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah. Tetap

b. Pengurus Wilayah dipilih oleh Musyawarah Wilayah untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Pusat.

b_Pengurus Harian Wilayah dipilih oleh Musyawarah Wilayah untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Harian Pusat.

(3) Jumlah (3)_Tetap

Pengurus Wilayah berjumlah sebanyak-banyaknya 21 orang, terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara, beberapa anggota pleno.

Pengurus Harian Wilayah berjumlah sebanyak-banyaknya 21 orang, terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara, dengan menempatkan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) muslimah.

(4) Tugas dan tanggung jawab (4)_Tetap

a. Pengurus Wilayah wajib melaksanakan keputusan-keputusan Muktamar dan Musyawarah Kerja Nasional yang berkaitan dengan permasalahan Wilayah, melaksanakan kebijaksanaan Pengurus Pusat, keputusan Musyawarah Wilayah dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Wilayah.

a_Pengurus Harian Wilayah wajib melaksanakan keputusan-keputusan Muktamar dan Musyawarah Kerja Nasional yang berkaitan dengan permasalahan Wilayah, melaksanakan kebijaksanaan Pengurus Harian Pusat, keputusan Musyawarah Wilayah dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Harian Wilayah.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Wilayah dapat membentuk Biro-biro, Lembaga, dan Organisasi Otonom atas persetujuan dan bimbingan Pengurus Pusat, dan dapat membentuk perwakilan Yayasan yang dibentuk oleh Pengurus Pusat.

b_Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Harian Wilayah dapat membentuk Biro-biro, Lembaga, dan Organisasi Otonom atas persetujuan dan bimbingan Pengurus Harian Pusat, dan dapat membentuk perwakilan Yayasan yang dibentuk oleh Pengurus Pusat.

20

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

c. Biro-biro, Lembaga, dan Organisasi Otonom bertanggung jawab kepada Pengurus Wilayah.

c_Biro-biro, Lembaga, dan Organisasi Otonom bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Wilayah.

d. Perwakilan Yayasan masing-masing bertanggung jawab kepada Yayasan Pusat yang menjadi induknya.

d_Perwakilan Yayasan masing-masing bertanggung jawab kepada Yayasan Pusat yang menjadi induknya.

e. Pengurus Wilayah bertanggung jawab kepada Musyawarah Wilayah.

e_Pengurus Harian Wilayah bertanggung jawab kepada Musyawarah Wilayah.

Pasal 15 Pasal 19

Pengurus Daerah Pengurus Daerah

Pengurus Daerah terdiri dari :

a. Pengurus Harian Daerah

b. Majelis Penasehat Daerah

c. Majelis Pakar Daerah

d. Bagian Bagian

e. Lembaga

Pasal 20

Pengurus Harian Daerah

(1) Persyaratan Tetap

a. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya satu tahun. Tetap

b. Pernah menjadi anggota pengurus pusat, pengurus wilayah, pengurus daerah atau pengurus cabang.

b_Pernah menjadi anggota pengurus cabang atau tingkatan diatasnya.

c. Mempunyai waktu dan aktif mengikuti kegiatan PARMUSI. Tetap

d. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI.

Tetap

e_Dikecualikan dari huruf (a) dan (b) diatas, orang yang pernah menjadi Pengurus Organisasi Kemasyarakatan Islam tingkat Daerah dan atau orang yang telah berjasa dalam mengembangkan PARMUSI dapat dijadikan anggota dan Pengurus Harian Daerah.

(2) Pemilihan Tetap

21

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Daerah. Tetap

b. Pengurus Daerah dipilih oleh Musyawarah Daerah untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Pusat.

b_Pengurus Harian Daerah dipilih oleh Musyawarah Daerah untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Harian Pusat.

(3) Jumlah Tetap

Pengurus Daerah berjumlah sebanyak-banyaknya 17 orang, terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara, beberapa orang anggota pleno.

Pengurus Harian Daerah berjumlah sebanyak-banyaknya 17 orang, terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara, dengan menempatkan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) muslimah.

4) Tugas dan tanggung jawab Tetap

a. Pengurus Daerah wajib melaksanakan keputusan-keputusan Muktamar, Musyawarah Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Kerja Wilayah yang berkaitan dengan permasalahan Daerah, garis kebijaksanaan Pengurus Pusat, keputusan Musyawarah Daerah dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Daerah.

a_Pengurus Harian Daerah wajib melaksanakan keputusan-keputusan Muktamar, Musyawarah Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Kerja Wilayah yang berkaitan dengan permasalahan Daerah, garis kebijaksanaan Pengurus Harian Pusat, keputusan Musyawarah Daerah dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Harian Daerah.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Daerah dapat membentuk Bagian-bagian, Lembaga, dan Organisasi Otonom atas persetujuan dan bimbingan Pengurus Pusat, dan dapat membentuk perwakilan Yayasan yang dibentuk oleh Pengurus Pusat.

b_Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Harian Daerah dapat membentuk Bagian-bagian, Lembaga, dan Organisasi Otonom atas persetujuan dan bimbingan Pengurus Harian Pusat, dan dapat membentuk perwakilan Yayasan yang dibentuk oleh Pengurus Harian Pusat.

c. Bagian-bagian, Lembaga, dan Organisasi Otonom bertanggung jawab kepada Pengurus Daerah.

c_Bagian-bagian, Lembaga, dan Organisasi Otonom bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Daerah.

d. Perwakilan Yayasan masing-masing bertanggung jawab kepada Yayasan pusat yang menjadi induknya.

d_Perwakilan Yayasan masing-masing bertanggung jawab kepada Yayasan pusat yang menjadi induknya.

e. Pengurus Daerah bertanggung jawab kepada Musyawarah Daerah.

e_Pengurus Harian Daerah bertanggung jawab kepada Musyawarah Daerah.

Pasal 16 Pasal 21

Pengurus Cabang Pengurus Cabang

22

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Pengurus Cabang terdiri dari :

a. Pengurus Harian Cabang

b. Majelis Penasehat cabang

c. Seksi Seksi

Pasal 22

Pengurus Harian Cabang

(1) Persyaratan Tetap

a. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun. a_anggota PARMUSI

b. Pernah menjadi pengurus pusat, pengurus wilayah, pengurus daerah, pengurus cabang atau pengurus ranting.

b_orang yang pernah menjadi Pengurus Organisasi Kemasyarakatan Islam tingkat Cabang dan atau orang yang telah berjasa dalam mengembangkan PARMUSI dapat dijadikan anggota dan Pengurus Harian Cabang.

c. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI. Tetap

d. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI.

Tetap

(2) Pemilihan Tetap

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Cabang. Tetap

b. Pengurus Cabang dipilih oleh Musyawarah Cabang untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Wilayah.

b_Pengurus Harian Cabang dipilih oleh Musyawarah Cabang untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Wilayah.

(3) Jumlah Tetap

Pengurus Cabang berjumlah sebanyak-banyaknya 15 orang, terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Bendahara, beberapa anggota pleno.

Pengurus Harian Cabang berjumlah sebanyak-banyaknya 15 orang, terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Bendahara.

(4) Tugas dan tanggung jawab Tetap

a. Pengurus Cabang wajib melaksanakan keputusan-keputusan Muktamar, Musyawarah Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Kerja Wilayah, Musyawarah Daerah, dan Musyawarah Kerja Daerah yang berkaitan dengan

a_Pengurus Harian Cabang wajib melaksanakan keputusan-keputusan Muktamar, Musyawarah Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Kerja Wilayah, Musyawarah Daerah, dan Musyawarah Kerja Daerah yang berkaitan dengan permasalahan Cabang serta

23

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

permasalahan Cabang serta Keputusan Musyawarah Kerja Cabang.

Keputusan Musyawarah Kerja Cabang.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Cabang dapat membentuk seksi-seksi.

b_Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Harian Cabang dapat membentuk seksi-seksi.

c. Seksi-seksi bertanggung jawab kepada Pengurus Cabang. c_Seksi-seksi bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Cabang.

d. Pengurus Cabang bertanggung jawab kepada Musyawarah Cabang.

d_Pengurus Harian Cabang bertanggung jawab kepada Musyawarah Cabang.

Pasal 17 Pasal 23

Pengurus Ranting Pengurus Ranting

(1) Persyaratan Tetap

a. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya satu tahun. a_telah menjadi anggota PARMUSI atau anggota Organisasi Kemasyarakatan Islam lainnya.

b. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI. Tetap

c. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI.

Tetap

(2) Pemilihan Tetap

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Ranting. Tetap

b. Pengurus Ranting dipilih oleh Musyawarah Ranting untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Daerah.

Tetap

(3) Jumlah Tetap

a. Pengurus Ranting berjumlah sebanyak-banyaknya 13 orang, terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara, beberapa anggota pleno.

Pengurus Ranting berjumlah sebanyak-banyaknya 13 orang, terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara.

(4) Tugas dan tanggung jawab. Tetap

a. Pengurus Ranting wajib melaksanakan keputusan PARMUSI diatasnya dan keputusan Musyawarah Ranting.

Tetap

b. Pengurus Ranting bertanggung jawab kepada Musyawarah Ranting.

Tetap

24

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Pasal 18 Pasal 24

Mekanisme PARMUSI Mekanisme Organisasi PARMUSI

Hubungan dan tata kerja antara yayasan, Organisasi Otonom yang dibentuk oleh Pengurus Pusat dengan PARMUSI diatur dan ditetapkan oleh yayasan dan Organisasi Otonom tersebut dengan persetujuan tertulis dari Pengurus Pusat.

Tetap

Pasal 19 Pasal 25

Pemberhentian Anggota Pengurus Pemberhentian Anggota Pengurus

(1) Anggota Pengurus disetiap tingkatan berhenti atau dapat diber- Tetap

hentikan karena : Tetap

a. Meninggal dunia. Tetap

b. Atas permintaan sendiri secara tertulis. Tetap

c. Nyata-nyata tidak aktif dalam kegiatan kepengurusan PARMUSI.

Tetap

d. Melakukan perbuatan yang menjatuhkan nama dan martabat PARMUSI serta melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan PARMUSI.

Tetap

(2) Pemberhentian anggota Pengurus berdasarkan ayat (1) huruf “c” diselenggarakan melalui Rapat Pengurus Harian ditingkatannya masing-masing;

(2) Pemberhentian anggota Pengurus selain yang ditentukan pada ayat (1) huruf “a” dan huruf “b”, dilaksanakan dengan mekansime sebagai berikut :

(3) Pemberhentian anggota Pengurus berdasarkan ayat (1) huruf “d” dilaksanakan dengan mekansime sebagai berikut :

a. Kepada Anggota Pengurus yang dimaksud di beri surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga dengan interval waktu 10 (sepuluh) hari. Apabila surat peringatan tidak diindahkan maka, prosedur huruf “b” sampai dengan huruf “e” di bawah ini langsung diberlakukan.

Tetap

b. Anggota Pengurus Pusat oleh Pengurus Pusat berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pusat yang diadakan untuk

Tetap

25

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

kepentingan tersebut.

c. Anggota Pengurus Wilayah diusulkan kepada Pengurus Pusat oleh Pengurus Wilayah berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pengurus Wilayah yang diadakan untuk kepentingan tersebut, untuk disahkan oleh Pengurus Pusat.

Tetap

d. Anggota Pengurus Daerah diusulkan kepada Pengurus Pusat melalui Pengurus Wilayah, oleh Pengurus Daerah berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pengurus Daerah yang diadakan untuk kepentingan tersebut, untuk disahkan oleh Pengurus Pusat.

Tetap

e. Anggota Pengurus Cabang diusulkan kepada Pengurus Wilayah melalui Pengurus Daerah, oleh Pengurus Cabang berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pengurus Cabang yang diadakan untuk kepentingan tersebut, untuk disahkan oleh Pengurus Wilayah.

Tetap

f. Anggota Pengurus Ranting diusulkan kepada Pengurus Daerah melalui Pengurus Cabang, oleh Pengurus Ranting berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pengurus Ranting yang diadakan untuk kepentingan tersebut, untuk disahkan oleh Pengurus Daerah.

Tetap

(3) Pengisian lowongan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan sebagai berikut :

Tetap

a. Pengajuan pengusulan pemberhentian anggota Pengurus di berbagai tingkatan disertai dengan nama calon pengganti jabatan yang lowong tersbut,.

Tetap

b. Calon pengganti diberi prioritas kepada pejabat yang beada di urutan dibawahnya.

Tetap

BAB VI MAJELIS SYARI’AH Pasal 26

(1)_Persyaratan Majelis Syari’ah adalah institusi pada tingkat Pusat yang terdiri atas

alim ulama yang mempunyai perhatian kepada PARMUSI. (2)_Susunan Majelis Syaria’ah terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua,

26

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

dan beberapa anggota untuk masa bakti 5 (lima) tahun. (3)_Pemilihan a, Ketua dan Wakil Ketua dipilih Muktamar. b, Anggota Majelis Syari’ah ditetapkan oleh Pengurus Harian Pusat

berdasarkan usulan Pimpinan Majelis Syari’ah. (4)_Tugas, Kewajiban dan Kewenangan a_bekerjasama dengan MUI dan atau Institusi keagamaan lainnya untuk

mengeluarkan fatwa keagamaan. b_memberi nasihat keagamaan khususnya kepada Pengurus disemua

tingkatan; c_ membahas dan mengkaji masalah keagamaan terkait dengan

kepentingan umat, bangsa, dan negara.

BAB VI BAB VII

DEWAN PEMBINA MAJELIS PENASEHAT

Pasal 20 Pasal 27

(1) Persyaratan (1)_Persyaratan

Alim ulama, tokoh masyarakat, dan para cerdik pandai yang mempunyai perhatian kepada PARMUSI.

Majelis Penasehat adalah institusi yang terdiri atas tokoh-tokoh Parmusi, alim ulama, tokoh masyarakat, yang mempunyai perhatian kepada PARMUSI.

(2) Susunan (2)_Susunan

Terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, dan beberapa anggota untuk masa bakti 5 (lima) tahun.

Terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, Seorang Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris dan beberapa anggota untuk masa bakti 5 (lima) tahun.

(3) Pemilihan (3)_Pemilihan

a. Ketua dan Wakil Ketua dipilih Muktamar, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah, dan Musyawarah Cabang.

a, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil Sekretaris dipilih Muktamar, Musyawarah Luar Negeri, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah, dan Musyawarah Cabang.

b. Anggota Majelis Penasihat ditetapkan oleh Pengurus sesuai dengan tingkatannya.

b, Anggota Majelis Penasehat ditetapkan oleh Pengurus berdasarkan usulan Pimpinan Majelis Penasehat sesuai dengan tingkatannya.

27

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

(4) Tugas dan kebijaksanaan (4)_Tugas, Kewajiban dan Kewenangan

a. Majelis Penasihat bertugas memberi nasihat dan pertimbangan kepada Pengurus menurut tingkatnya dalam hal yang berkaitan dengan aqidah dan kaidah agama Islam serta pemikiran yang berkaitan dengan kebaikan dan kemajuan PARMUSI.

a_memberi nasihat dan pertimbangan kepada Pengurus menurut tingkatannya dalam hal yang berkaitan dengan umat, bangsa dan negara serta kebijakan yang berkaitan dengan kebaikan dan kemajuan PARMUSI.

b. Kebijaksanaan dan kegiatan bersifat kedalam, sesuai dengan tingkatan Pengurus.

b_ membahas dan mengkaji masalah PARMUSI dan masalah lain terkait tugas dan kewajiban Pengurus Harian;

c_memberikan pertimbangan dan nasihat mengenai masalah PARMUSI dan masalah lain terkait kepada Pengurus Harian;

d_memberikan saran kepada Pengurus Harian tentang kebijakan dan langkah strategis yang perlu dilaksanakan oleh Pengurus Harian;

e_melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja Pengurus Harian;

f_mengambil alih tugas, tanggungjawab, dan wewenang Pengurus Harian dalam hal Pengurus Harian tidak melaksanakan kewajibannya sehingga PARMUSI yang dipimpinnya dalam keadaan vakum lebih dari setahun.

(5) Rapat-rapat (5)_Rapat-rapat

a. Rapat-rapat Majelis Penasihat dapat diadakan secara periodik atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu oleh Pengurus Majelis Penasehat, atau atas permintaan Pengurus di tingkat yang bersangkutan.

a.Rapat-rapat Majelis Penasehat dapat diadakan secara periodik atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu oleh Pengurus Majelis Penasehat, atau atas permintaan Pengurus di tingkat yang bersangkutan.

b. Rapat Majelis Penasihat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah anggotanya.

dihapus

c. Keputusan rapat Majelis Penasihat dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

dihapus

BAB VII BAB VIII

MAJELIS PAKAR MAJELIS PAKAR

Pasal 21 Pasal 28

(1) Persyaratan (1)_Persyaratan

Para ahli dibidangnya yang mempunyai perhatian untuk kemajuan Para ahli dibidangnya yang mempunyai perhatian untuk kemajuan

28

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

PARMUSI. PARMUSI.

(2) Susunan (2)_Susunan

Terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, dan beberapa anggota untuk masa bakti 5 (lima) tahun.

Terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa wakil sekretaris dan beberapa anggota untuk masa bakti 5 (lima) tahun.

(3) Pemilihan (3)_Pemilihan

a. Ketua dan Wakil Ketua dipilih oleh Muktamar, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah, dan Musyawarah Cabang.

a.Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil Sekretaris dipilih oleh Muktamar, Musyawarah Luar Negeri, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah, dan Musyawarah Cabang.

b. Anggota Majelis Pakar ditetapkan oleh Pengurus sesuai dengan tingkatannya.

b.Anggota Majelis Pakar ditetapkan oleh Pengurus sesuai dengan tingkatannya.

(4) Tugas dan kebijaksanaan (4)_Tugas, Tanggungjawab dan Kewenangan

a. Majelis Pakar bertugas memberi pertimbangan dan masukan kepada Pengurus sesuai dengan tingkatannya yang dibutuhkan oleh Pengurus.

a.Dewan Pakar bertugas memberi pertimbangan dan masukan kepada Pengurus sesuai dengan tingkatannya yang dibutuhkan oleh Pengurus.

b. Kebijaksanaan dan kegiatan bersifat kedalam, sesuai dengan tingkatan Pengurus.

b. merumuskan kebijakan dan langkah-langkah strategis perjuangan Parmusi dalam berbagai dimensi kehidupan;

c.mengkaji dan merumuskan berbagai tuntutan dan aspirasi masyarakat serta persoalan aktualmasyarakat secara cermat, kritis dan komprehensif

(5) Rapat-rapat (5)_Rapat-rapat

a. Rapat-rapat Majelis Pakar dapat diadakan secara periodik atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu oleh Pengurus Majelis Pakar atau atas permintaan Pengurus di tingkat yang bersangkutan.

a.Rapat-rapat Dewan Pakar dapat diadakan secara periodik atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu oleh Pengurus Dewan Pakar atau atas permintaan Pengurus di tingkat yang bersangkutan.

b. Rapat Majelis Pakar dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah anggotanya.

Dihapus

c. Keputusan Majelis Pakar dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

Dihapus

BAB VIII BAB VIX

PERMUSYAWARATAN PERMUSYAWARATAN

29

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Pasal 22 Pasal 29

MUKTAMAR MUKTAMAR

(1) Muktamar merupakan pemegang kekuasaan tertinggi PARMUSI dan diadakan 5 (lima) tahun sekali.

Tetap

(2) Muktamar diselenggarakan untuk memusyawarahkan dan menetapkan keputusan tentang :

Tetap

a. Laporan dan pertanggungjawaban Pengurus Pusat. Tetap

b. Program perjuangan dan pengembangan PARMUSI untuk masa waktu 5 (lima) tahun.

Tetap

c. Penyempurnaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan konsolidasi PARMUSI.

c_Penyempurnaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Pedoman-Pedoman Organisasi PARMUSI.

d. Permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam, rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.

Tetap

e. Memilih dan menetapkan Pengurus Pusat, Pimpinan Majelis Penasehat, dan Pimpinan Majelis Pakar Pusat.

e.Memilih dan menetapkan Pengurus Harian Pusat, Pimpinan Majelis Penasehat Pusat, dan Pimpinan Dewan Pakar Pusat.

(3) Peserta Muktamar terdiri atas : Tetap

a. Anggota Pengurus Pusat, Majelis Penasehat Pusat, Majelis Pakar Pusat, dan Organisasi Otonom.

a_Anggota Pengurus Harian Pusat, Majelis Penasehat Pusat, Dewan Pakar Pusat, dan Organisasi Otonom.

b_Utusan Pengurus Luar Negeri

b. Utusan Pengurus Wilayah. c_Utusan Pengurus Harian Wilayah.

c. Utusan Pengurus Daerah. d_Utusan Pengurus Harian Daerah.

(4) Muktamar diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Pusat.

Tetap

(5) Acara dan tata tertib Muktamar ditetapkan oleh Muktamar. Tetap

Pasal 23 Pasal 30

Keabsahan Keabsahan

(1) Muktamar dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah Wilayah dan lebih seperdua jumlah Daerah yang telah disahkan.

Tetap

(2) Sidang-sidang Muktamar dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih Tetap

30

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

dari seperdua jumlah peserta yang hadir.

(3) Keputusan Muktamar tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah suara yang hadir.

Dihapus, ada di ayat 2 (c) Pasal 27

Pasal 24 Pasal 31

Hak suara Hak suara

Pengurus Pusat, utusan Pengurus Wilayah, dan Utusan Pengurus Daerah, secara kolektif masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.

Pengurus Pusat, Pengurus Luar Negeri, utusan Pengurus Wilayah, dan Utusan Pengurus Daerah, secara kolektif masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.

Pasal 25 dihapus

Muktamar Luar Biasa dihapus

Muktamar Luar Biasa dapat diselenggarakan, apabila dinyatakan perlu oleh Pengurus Pusat dan / atau atas usul lebih dari seperdua jumlah Wilayah dan lebih dari seperdua jumlah Daerah.

dihapus

Pasal 26 Pasal 32

Musyawarah Kerja Nasional Musyawarah Kerja Nasional

(1) Musyawarah Kerja Nasional disingkat MUKERNAS merupakan kekuasaan tertinggi dalam PARMUSI di bawah Muktamar.

Tetap

(2) MUKERNAS diadakan untuk : Tetap

a. Memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Keputusan Muktamar.

Tetap

b. Dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan Muktamar yang akan datang.

Tetap

c. Memusyawarahkan dan memutuskan permasalahan PARMUSI dan perjuangan yang sangat mendesak.

Tetap

(3) Peserta MUKERNAS terdiri atas : (3)_Tetap

a. Anggota Pengurus Pusat, Majelis Penasehat Pusat, Majelis Pakar Pusat, dan Organisasi Otonom.

a_Anggota Pengurus Harian Pusat, Majelis Penasehat Pusat, Dewan Pakar Pusat, Pimpinan Departemen/Lembaga/Organisasi Otonom.

31

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

b_Utusan Pengurus Luar Negeri

b. Utusan Pengurus Wilayah. c_Utusan Pengurus Wilayah.

(4) MUKERNAS diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Pusat.

(4)_MUKERNAS diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Pusat.

(5) Acara dan Tata Tertib MUKERNAS ditetapkan oleh MUKERNAS. (5)_Acara dan Tata Tertib MUKERNAS ditetapkan oleh Pengurus Harian Pusat.

Pasal 27 Pasal 33 Keabsahan Keabsahan

(1) MUKERNAS dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih seperdua jumlah Wilayah yang telah disahkan.

Tetap

(2) Sidang-sidang MUKERNAS dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih seperdua jumlah peserta yang hadir.

Tetap

(3) Keputusan MUKERNAS dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

Tetap

Pasal 28 Dihapus

Hak suara Dihapus

Pengurus Pusat dan Utusan Pengurus Wilayah secara kolektif masing-masing mempunyai 1 (satu) hak suara.

Dihapus

Pasal 34 MUSYAWARAH LUAR NEGERI

(1) Musyawarah Luar Negeri diadakan 5 (lima) tahun sekali.

(2) Musyawarah Luar Negeri diselenggarakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang :

a. Laporan dan pertanggungjawaban Pengurus Luar Negeri.

b. Program perjuangan PARMUSI di tingkat Luar Negeri, untuk masa waktu 5 (lima) tahun, sesuai dengan keputusan-keputusan Muktamar.

c. Penyempurnaan tata Organisasi/konsolidasi di tingkat Luar Negeri.

d. Permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam,

32

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

dan masyarakat di Luar Negeri yang bersangkutan.

e. Memilih dan menetapkan Pengurus Luar Negeri, Pemimpin Majelis Penasehat Luar Negeri dan Pemimpin Dewan Pakar Luar Negeri.

(3) Peserta Musyawarah Luar Negeri terdiri atas :

a. Anggota Pengurus Luar Negeri, Majelis Penasehat Luar Negeri, Dewan Pakar Luar Negeri, dan Organisasi Otonom.

b. Utusan Pengurus Pusat.

(4) Musyawarah Luar Negeri diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Luar Negeri.

(5) Acara dan Tata Tertib Musyawarah Luar Negeri ditetapkan oleh Musyawarah Luar Negeri .

Pasal 35

Musyawarah Kerja Luar Negeri

(1) Musyawarah Kerja Luar Negeri merupakan kekuasaan tertinggi dalam PARMUSI di bawah Musyawarah Luar Negeri .

(2) Musyawarah Kerja Luar Negeri diadakan untuk :

a. Memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Keputusan Muktamar dan Keputusan Musyawarah Luar Negeri.

b. Dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan Musyawarah Luar Negeri yang akan datang.

c. Memusyawarahkan dan memutuskan permasalahan PARMUSI dan perjuangan yang sangat mendesak.

(3) Peserta Musyawarah Kerja Luar Negeri terdiri atas :

a. Anggota Pengurus Luar Negeri, Majelis Penasehat Luar Negeri, Dewan Pakar Luar Negeri, dan Organisasi Otonom.

b. Utusan Pengurus Pusat.

(4) Musyawarah Kerja Luar Negeri diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Luar Negeri.

(5) Acara dan Tata Tertib Musyawarah Kerja Luar Negeri ditetapkan

33

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

oleh Pengurus Luar Negeri.

Pasal 29 Pasal 36

MUSYAWARAH WILAYAH MUSYAWARAH WILAYAH

(1) Musyawarah Wilayah disingkat MUSYWIL diadakan 5 (lima) tahun sekali.

Tetap

(2) MUSYWIL diselenggarakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang :

Tetap

a. Laporan dan pertanggungjawaban Pengurus Wilayah. Tetap

b. Program perjuangan PARMUSI di tingkat wilayah, untuk masa waktu 5 (lima) tahun, sesuai dengan keputusan-keputusan Muktamar.

Tetap

c. Penyempurnaan tata PARMUSI / konsolidasi di tingkat wilayah. Tetap

d. Permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam, dan masyarakat di wilayah yang bersangkutan.

Tetap

e. Memilih dan menetapkan Pengurus Wilayah, Pemimpin Majelis Penasehat Wilayah dan Pemimpin Majelis Pakar Wilayah.

e.Memilih dan menetapkan Pengurus Wilayah, Pemimpin Majelis Penasehat Wilayah dan Pimpinan Dewan Pakar Wilayah.

(3) Peserta MUSYWIL terdiri atas : (3) Peserta MUSYWIL terdiri atas :

a. Anggota Pengurus Wilayah, Majelis Penasehat Wilayah, Majelis Pakar Wilayah, dan Organisasi Otonom.

a. Anggota Pengurus Harian Wilayah, Majelis Penasehat Wilayah dan Dewan Pakar Wilayah, Pengurus Biro/Lembaga/Organisasi Otonom.

b. Utusan Pengurus Pusat. b. Utusan Pengurus Harian Pusat.

c. Utusan Pengurus Daerah. c. Utusan Pengurus Harian Daerah.

(4) MUSYWIL diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Wilayah.

(4) MUSYWIL diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Harian Wilayah.

(5) Acara dan Tata Tertib MUSYWIL ditetapkan oleh MUSYWIL. (5) Acara dan Tata Tertib MUSYWIL ditetapkan oleh MUSYWIL.

Pasal 30 Pasal 37

Keabsahan Keabsahan

(1) MUSYWIL dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah Daerah dan lebih dari seperdua jumlah Cabang yang telah disahkan.

(1) MUSYWIL dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah Daerah yang telah disahkan.

(2) Sidang-sidang MUSYWIL dinyatakan sah apabila disetujui oleh Tetap

34

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

lebih dari seperdua jumlah peserta yang hadir.

(3) Keputusan MUSYWIL dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

Tetap

Pasal 31 Pasal 38

Hak suara Hak suara

Pengurus Wilayah, Utusan Pengurus Daerah, dan Utusan Pengurus Pusat secara kolektif masing-masing mempunyai 1 (satu) hak suara.

Pengurus Harian Wilayah dan Utusan Pengurus Harian Daerah secara kolektif masing-masing mempunyai 1 (satu) hak suara.

Pasal 32 Pasal 39 MUSYWIL LUAR BIASA MUSYWIL LUAR BIASA

MUSYWIL Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dinyatakan perlu oleh Pengurus Wilayah dan / atau atas usul lebih dari seperdua jumlah Daerah dan lebih dari seperdua jumlah Cabang.

MUSYWIL Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dinyatakan perlu oleh Pengurus Harian Wilayah dan / atau atas usul lebih dari seperdua jumlah Daerah;

Pasal 33 Pasal 40

Musyawarah Kerja Wilayah Musyawarah Kerja Wilayah

(1) Musyawarah Kerja Wilayah disingkat MUKERWIL merupakan kekuasaan tertinggi dalam PARMUSI di bawah MUSYWIL.

Tetap

(2) MUKERWIL diadakan untuk : Tetap

a. Memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Keputusan Muktamar dan Keputusan MUSYWIL.

Tetap

b. Dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan MUSYWIL yang akan datang.

Tetap

c. Memusyawarahkan dan memutuskan permasalahan PARMUSI dan perjuangan yang sangat mendesak.

Tetap

(3) Peserta MUKERWIL terdiri atas : (3)_Peserta MUKERWIL terdiri atas :

a. Anggota Pengurus Wilayah, Majelis Penasehat Wilayah, Majelis Pakar Wilayah, dan Organisasi Otonom.

a_Anggota Pengurus Harian Wilayah, Majelis Penasehat Wilayah, Majelis Pakar Wilayah, Pimpinan Biro/Lembaga/Organisasi Otonom.

b. Utusan Pengurus Pusat. b_Utusan Pengurus Pusat.

c. Utusan Pengurus Daerah. c_Utusan Pengurus Daerah.

(4) MUKERWIL diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin (4)_MUKERWIL diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin

35

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

oleh Pengurus Wilayah. oleh Pengurus Harian Wilayah.

(5) Acara dan Tata Tertib MUKERWIL ditetapkan oleh MUKERWIL. (5)_Acara dan Tata Tertib MUKERWIL ditetapkan oleh Pengurus Harian Wilayah.

Pasal 34 Pasal 41

Keabsahan Keabsahan

(1) MUKERWIL dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih seperdua jumlah Daerah yang telah disahkan.

Tetap

(2) Sidang-sidang MUKERWIL dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih seperdua jumlah peserta yang hadir.

Tetap

(3) Keputusan MUKERWIL dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

Tetap

Pasal 35 dihapus

Hak suara Dihapus

Pengurus Wilayah, Utusan Pengurus Daerah, dan Utusan Pengurus Pusat secara kolektif masing-masing mempunyai 1 (satu) hak suara.

Dihapus

Pasal 36 Pasal 42

MUSYAWARAH DAERAH MUSYAWARAH DAERAH

(1) Musyawarah Daerah disingkat MUSYDA diadakan 5 (lima) tahun sekali.

Tetap

(2) MUSYDA diselenggarakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang :

Tetap

a. Laporan dan pertanggungjawaban Pengurus Daerah. a_Laporan dan pertanggungjawaban Pengurus Harian Daerah.

b. Program perjuangan PARMUSI di tingkat Daerah, untuk masa waktu 5 (lima) tahun, sesuai dengan keputusan-keputusan Muktamar, Keputusan MUSYWIL.

Tetap

c. Penyempurnaan tata PARMUSI / konsolidasi di tingkat daerah. Tetap

d. Permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam, an masyarakat di daerah yang bersangkutan.

Tetap

e. Memilih dan menetapkan Pengurus Daerah, Pemimpin Majelis e.Memilih dan menetapkan Pengurus Harian Daerah, Pimpinan Majelis

36

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Penasehat Daerah dan Pemimpin Majelis Pakar Daerah. Penasehat Daerah dan Pimpinan Dewan Pakar Daerah.

(3) Peserta MUSYDA terdiri atas : Tetap

a. Anggota Pengurus Daerah, Majelis Penasehat Daerah, Majelis Pakar Daerah, dan Organisasi Otonom.

a. Anggota Pengurus Harian Daerah, Majelis Penasehat Daerah, Dewan Pakar Daerah, dan Organisasi Otonom Daerah.

b. Utusan Pengurus Wilayah. Tetap

c. Utusan Pengurus Cabang. Tetap

(4) MUSYDA diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Daerah.

Tetap

(5) Acara dan tata tertib MUSYDA ditetapkan oleh MUSYDA. Tetap

Pasal 37 Pasal 43

Keabsahan Keabsahan

(1) MUSYDA dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah Cabang yang telah disahkan.

Tetap

(2) Sidang-sidang MUSYDA dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah peserta yang hadir.

Tetap

(3) Keputusan MUSYDA apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

Tetap

Pasal 38 Pasal 44

Hak suara Hak suara

Pengurus Daerah, Utusan Pengurus Wilayah, dan Utusan Pengurus Cabang secara kolektif masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.

Utusan Pengurus Cabang secara kolektif masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.

Pasal 39 Pasal 45

MUSYDA Luar Biasa MUSYDA Luar Biasa

MUSYDA Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dinyatakan perlu oleh Pengurus Daerah dan / atau atas usul lebih seperdua jumlah Cabang.

MUSYDA Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dinyatakan perlu oleh Pengurus Harian Daerah dan / atau atas usul lebih seperdua jumlah Cabang.

Pasal 40 Pasal 46

37

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Musyawarah Kerja Daerah Musyawarah Kerja Daerah

(1) Musyawarah Kerja Daerah disingkat MUKERDA merupakan kekuasaan tertinggi dalam PARMUSI di bawah MUSYDA.

Tetap

(2 Musyawarah Kerja Daerah diselenggarakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang :

Tetap

a. Memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Keputusan-keputusan MUSYWIL dan MUSYDA.

Tetap

b. Dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan MUSYDA yang akan datang.

Tetap

c. Memusyawarahkan dan memutuskan permasalahan PARMUSI dan perjuangan yang sangat mendesak.

Tetap

(3) Peserta MUKERDA terdiri atas : (3) Peserta MUKERDA terdiri atas :

a. Anggota Pengurus Daerah, Majelis Penasehat Daerah, Majelis Pakar Daerah, dan Organisasi Otonom.

a. Anggota Pengurus Harian Daerah, Majelis Penasehat Daerah, Majelis Pakar Daerah, Pimpinan Unit/Lembaga/Organisasi Otonom.

b. Utusan Pengurus Wilayah. b. Utusan Pengurus Harian Wilayah.

c. Utusan Pengurus Cabang. c. Utusan Pengurus Harian Cabang.

(4) MUKERDA diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Daerah.

(4) MUKERDA diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Daerah.

(5) Acara dan tata tertib MUKERDA ditetapkan oleh MUKERDA. (5) Acara dan tata tertib MUKERDA ditetapkan oleh MUKERDA.

Pasal 41 Pasal 47

Keabsahan Keabsahan

(1) MUKERDA dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih seperdua jumlah Cabang yang telah disahkan.

Tetap

(2) Sidang-sidang MUKERDA dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih seperdua jumlah peserta yang hadir.

Tetap

(3) Keputusan MUKERDA dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

Tetap

38

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Pasal 42 Dihapus

Hak Suara Dihapus

Pengurus Daerah, Utusan Pengurus Wilayah, dan Utusan Pengurus Cabang secara kolektif masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.

Dihapus

Pasal 43 Pasal 48

MUSYAWARAH CABANG MUSYAWARAH CABANG

(1) Musyawarah Cabang disingkat MUSYCAB diadakan 5 (lima) tahun sekali.

Tetap

(2) MUSYCAB diselenggarakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang :

Tetap

a. Laporan dan pertanggungjawaban Pengurus Cabang. Tetap

b. Program perjuangan PARMUSI di tingkat Daerah, untuk masa waktu 5 (lima) tahun, sesuai dengan keputusan-keputusan Muktamar, Keputusan MUSYWIL dan MUSYDA.

Tetap

c. Penyempurnaan tata PARMUSI / konsolidasi di tingkat Cabang. Tetap

d. Permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam, an masyarakat di cabang yang bersangkutan.

Tetap

e. Memilih dan menetapkan Pengurus Cabang, Pemimpin Majelis Penasehat Cabang dan Pemimpin Majelis Pakar Cabang.

e.Memilih dan menetapkan Pengurus Harian Cabang dan Majelis Penasehat Cabang.

(3) Peserta MUSYCAB terdiri atas : (3) Peserta MUSYCAB terdiri atas :

a. Anggota Pengurus Cabang, Majelis Penasehat Cabang, Majelis Pakar Cabang, dan Organisasi Otonom.

a. Anggota Pengurus Harian Cabang dan Majelis Penasehat Cabang.

b. Utusan Pengurus Daerah. b. Utusan Pengurus Harian Daerah.

c. Utusan Pengurus Ranting. c. Utusan Pengurus Ranting.

(4) MUSYCAB diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Cabang.

Tetap

(5) Acara dan tata tertib MUSYCAB ditetapkan oleh MUSYCAB. Tetap

Pasal 44 Pasal 49

Keabsahan Keabsahan

(1) MUSYCAB dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua Tetap

39

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

jumlah Ranting yang telah disahkan.

(2) Sidang-sidang MUSYCAB dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah peserta yang hadir.

Tetap

(3) Keputusan MUSYCAB apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

Tetap

Pasal 45 Pasal 50 Hak suara Hak suara

Pengurus Cabang, Utusan Pengurus Daerah, dan Utusan Pengurus Ranting secara kolektif masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.

Pengurus Harian Cabang dan Utusan Pengurus Ranting secara kolektif masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.

Pasal 46 Dihapus MUSYCAB Luar Biasa Dihapus

MUSYCAB Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dinyatakan perlu oleh Pengurus Cabang dan / atau atas usul lebih seperdua jumlah Ranting.

Dihapus

Pasal 47 Pasal 51 Musyawarah Kerja Cabang Musyawarah Kerja Cabang

(1) Musyawarah Kerja Cabang disingkat MUKERCAB merupakan kekuasaan tertinggi dalam PARMUSI di bawah MUSYCAB.

Tetap

(2) Musyawarah Kerja Daerah diselenggarakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang :

Tetap

a. Memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Keputusan-keputusan Muktamar, MUSYWIL, MUSYDA, dan MUSYCAB.

Tetap

b. Dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan MUSYCAB yang akan datang.

Tetap

c. Memusyawarahkan dan memutuskan permasalahan PARMUSI dan perjuangan yang sangat mendesak.

Tetap

(3) Peserta MUKERCAB terdiri atas : (3) Peserta MUKERCAB terdiri atas :

a. Anggota Pengurus Cabang, Majelis Penasehat Cabang, Majelis Pakar Cabang, dan Organisasi Otonom.

a. Anggota Pengurus Harian Cabang dan Majelis Penasehat Cabang

b. Utusan Pengurus Daerah. b. Utusan Pengurus Harian Daerah.

40

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

c. Utusan Pengurus Ranting. c. Utusan Pengurus Ranting.

(4) MUKERCAB diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Cabang.

(4) MUKERCAB diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Harian Cabang.

(5) Acara dan tata tertib MUKERCAB ditetapkan oleh MUKERCAB. (5) Acara dan tata tertib MUKERCAB ditetapkan oleh Pengurus Harian Cabang

Pasal 48 Pasal 52

Keabsahan Keabsahan

(1) MUKERCAB dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah Ranting yang telah disahkan.

Tetap

(2) Sidang-sidang MUKERCAB dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah peserta yang hadir.

Tetap

(3) Keputusan MUKERCAB apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

Tetap

Pasal 49 dihapus

Hak suara Dihapus

Pengurus Cabang, Utusan Pengurus Daerah, dan Utusan Pengurus Ranting secara kolektif masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.

Dihapus

Pasal 50 Pasal 53

MUSYAWARAH RANTING MUSYAWARAH RANTING

(1) Musyawarah Ranting disingkat MUSYRAN diadakan 5 (lima) tahun sekali.

Tetap

(2) MUSYRAN diselenggarakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang :

Tetap

a. Laporan dan pertanggungjawaban Pengurus Ranting. Tetap

b. Rencana kerja, pelaksanaan keputusan PARMUSI yang berkaitan dengan Ranting yang bersangkutan.

Tetap

c. Permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam, an masyarakat di Ranting yang bersangkutan.

Tetap

d. Usul-usul Ranting untuk bahan Musyawarah Pengurus Cabang Tetap

41

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

e. Memilih dan menetapkan Pengurus Ranting. Tetap

(3) Peserta MUSYRAN terdiri atas : Tetap

a. Anggota Pengurus Ranting, anggota Ranting yang bersangkutan. Tetap

b. Utusan Pengurus Cabang. Tetap

(4) MUSYRAN diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Ranting.

Tetap

(5) Acara dan tata tertib MUSYRAN ditetapkan oleh MUSYRAN. Tetap

Pasal 51 Pasal 54

Keabsahan Keabsahan

(1) MUSYRAN dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah anggota Ranting yang telah disahkan dengan Kartu Tanda Anggota.

Tetap

(2) Sidang-sidang MUSYRAN dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah peserta yang hadir.

Tetap

(3) Keputusan MUSYRAN apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

Tetap

Pasal 52 Pasal 55

Hak suara Hak suara

Tiap-tiap anggota, termasuk anggota Pengurus Ranting dan Utusan Pengurus Cabang masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara dalam Musyawarah Ranting.

Tetap

Pasal 53 Pasal 56 Rapat-rapat Rapat-rapat

Rapat-rapat dapat diadakan oleh masing-masing tingkat Pengurus setiap waktu apabila dipandang perlu, yang terdiri atas :

Tetap

1. Rapat Pleno Pengurus, yaitu rapat yang diadakan oleh Pengurus, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali dan dihadiri oleh seluruh anggota Pengurus, Departemen / Biro / Bagian / Seksi dan Lembaga menurut tingkatannya.

Tetap

2. Rapat Harian Pengurus, yaitu rapat yang diadakan sekurang- 2. Rapat Harian Pengurus, yaitu rapat yang diadakan sekurang-

42

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

kurangnya 3 (tiga) bulan sekali oleh Pengurus, yang dihadiri oleh anggota Pengurus yang terdiri dari unsur Ketua, unsur Sekretaris, Bendahara dan anggota pleno, sesuai dengan tingkatannya

kurangnya 1 (satu) bulan sekali oleh Pengurus, yang dihadiri oleh anggota Pengurus Harian yang terdiri dari unsur Ketua, unsur Sekretaris, dan Bendahara sesuai dengan tingkatannya

3. Rapat Koordinasi Pengurus, yaitu rapat yang diadakan oleh Pengurus sewaktu-waktu bila dipandang perlu, yang dihadiri oleh seluruh anggota / sebagian anggota pengurus

Tetap

4. Rapat Departemen / Biro / Bagian / Seksi, yaitu rapat yang diadakan oleh Departemen / Biro / Bagian / Seksi sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan.

Tetap

5. Rapat Majelis Penasehat, yaitu rapat yang diadakan oleh Pengurus Majelis Penasehat, yang dihadiri oleh seluruh anggota Majelis Penasehat, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

5. Rapat Majelis, yaitu rapat yang diadakan oleh Pimpinan Majelis Penasehat atau Pimpinan Majelis Syariah atau Pimpinan Majelis Pakar, yang dihadiri oleh seluruh anggota Majelis yang bersangkutan, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

6. Rapat Majelis Pakar, yaitu rapat yang diadakan oleh Pengurus Majelis Pakar, yang dihadiri oleh seluruh anggota Majelis Pakar, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

dihapus

7. Rapat Pengurus Ranting, yaitu rapat yang diadakan oleh Pengurus Ranting sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali, yang dihadiri oleh seluruh anggota Pengurus Ranting.

Tetap

BAB IX BAB X

KESEKRETARIATAN KESEKRETARIATAN

Pasal 54 Pasal 57

(1) Untuk menyelenggarakan administrasi PARMUSI, di semua tingkatan dibentuk sekretariat PARMUSI.

Tetap

(2) Sekretariat PARMUSI meliputi pelayanan tugas Pengurus PARMUSI, Majelis Penasehat, dan Majelis Pakar.

(2)_Sekretariat PARMUSI meliputi pelayanan tugas Pengurus PARMUSI, Majelis Penasehat, dan Majelis Pakar.

(3) Struktur dan tatakerja sekretariat ditetapkan oleh Pengurus yang bersangkutan.

Tetap

BAB X BAB XI

43

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

KEUANGAN KEUANGAN

Pasal 55 Pasal 58

(1) Besarnya uang pangkal dan iuran anggota ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

Tetap

(2) Alokasi penggunaan uang pangkal dan uang iuran, ditetapkan sebagai berikut :

(2) Alokasi penggunaan uang iuran diatur dalam pedoman administrasi kebendaharaan.

a. Uang Pangkal : a. Hapus

1) 15 % untuk Pengurus Pusat. Hapus

2) 25 % untuk Pengurus Wilayah. Hapus

3) 25 % untuk Pengurus Daerah. Hapus

4) 15 % untuk Pengurus Cabang Hapus

5) 20 % untuk Pengurus Ranting Hapus

b. Uang Iuran : b. Hapus

1) 40 % untuk Pengurus Ranting. Hapus

2) 20 % untuk Pengurus Cabang. Hapus

3) 20 % untuk Pengurus Daerah. Hapus

4) 15 % untuk Pengurus Wilayah. Hapus

5) 5 % untuk Pengurus Pusat. Hapus

BAB XI BAB XII

KETENTUAN – PENUTUP KETENTUAN – PENUTUP

Pasal 56 Pasal 59

Hal-hal yang merupakan ketentuan pelaksanaan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini selanjutnya ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

Tetap

Pasal 57 Pasal 60

Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah oleh Muktamar Tetap

44

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR II DRAF PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKTAMAR III

Pasal 58 Pasal 61

Anggaran Rumah Tangga ini untuk pertama kalinya ditetapkan dan disahkan dalam musyawarah para pendiri PARMUSI dan diperbaiki, disempurnakan dan disahkan pada Muktamar ke-1 Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) di Jakarta pada tanggal 16 Jumadil Akhir 1423 H bertepatan dengan tanggal 25 Agustus 2002 M, selanjutnya disempurnakan pada Muktamar ke-II PARMUSI pada tanggal 23 Februari 2008 M bertepatan dengan 15 Shafar 1429 H.

Anggaran Rumah Tangga ini untuk pertama kalinya ditetapkan dan disahkan dalam musyawarah para pendiri PARMUSI dan diperbaiki, disempurnakan dan disahkan pada Muktamar ke-1 Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) di Jakarta pada tanggal 16 Jumadil Akhir 1423 H bertepatan dengan tanggal 25 Agustus 2002 M, selanjutnya disempurnakan pada Muktamar ke-II PARMUSI pada tanggal 23 Februari 2008 M bertepatan dengan 15 Shafar 1429 H, selanjutnya disempurnakan pada Muktamar ke-III PARMUSI pada tanggal 21 Jumadil Awal 1436 H bertepatan dengan tanggal 12 Maret 2015 di Batam;

Billaahit Taufiq wal Hidaayah.

Batam, 21 Jumadil Awwal 1436 H/12 Maret 2015 M

PIMPINAN SIDANG KOMISI A MUKTAMAR III PARMUSI

Ketua Sekretaris

(Hj. Lena Maryana Mukti) (H. Taufikurrokhman)

TIM PERUMUS

1. Drs. H. Lukman Hakiem (...............................................)

2. DR (HC) Tgk. H. Muhammad Yus (...............................................)

45

3. Imam (...............................................)

4. Nurrahmah (...............................................)

5. Abdullah Mansyur, S.Pd.,M.Pd (...............................................)

6. Dra. Hj. Juni Susan (...............................................)

7. Muhammad Ied Jakfar (...............................................)