feasibility study fly over palur

14
Laporan Hasil Wawancara Feasibility Study Pembangunan Fly Over Palur BAB 1 PENDAHULUAN Studi kelayakan adalah penelitian tentang layak tidaknya suatu gagasan atau usulan proyek diwujudkan menjadi kenyataan. Hal ini dikaitkan dengan tingkat keberhasilan yang hendak diraih. Melihat kegunaannya yang strategis, yaitu sebagai bahan pengambilan keputusan, maka suatu studi kelayakan haruslah mencakup berbagai aspek yang terkait serta memperhatikan mutu dan jangkauan pengkajian. Kriteria studi kelayakan ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu untuk Pemerintah dan lainnya untuk Pihak Swasta. Bagi Pemerintah, keberhasilan dikaitkan dengan manfaat sosial ekonomi. Aspek ini didasarkan pada landasan yang luas, yang melihat biaya dan manfaat investasi dari sudut kepentingan sosial atau masyarakat secara menyeluruh, yang bisa dikaitkan dengan penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumberdaya yang melimpah di tempat itu, bisa juga dikaitkan dengan penghematan devisa atau penambahan devisa yang diperlukan oleh pemerintah. Bagi Pihak Swasta, keberhasilan utamanya ditinjau terhadap aspek finansial. Peninjauan dikaitkan dengan tujuan finansial usaha sektor swasta yang menginginkan peningkatan kekayaan perusahaan. Investor akan lebih 1

Upload: visiyo-desma-falahis

Post on 26-Nov-2015

293 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

sub materi Manajemen Konstruksi

TRANSCRIPT

Laporan Hasil Wawancara Feasibility Study Pembangunan Fly Over PalurBAB 1PENDAHULUAN

Studi kelayakan adalah penelitian tentang layak tidaknya suatu gagasan atau usulan proyek diwujudkan menjadi kenyataan. Hal ini dikaitkan dengan tingkat keberhasilan yang hendak diraih. Melihat kegunaannya yang strategis, yaitu sebagai bahan pengambilan keputusan, maka suatu studi kelayakan haruslah mencakup berbagai aspek yang terkait serta memperhatikan mutu dan jangkauan pengkajian.Kriteria studi kelayakan ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu untuk Pemerintah dan lainnya untuk Pihak Swasta.Bagi Pemerintah, keberhasilan dikaitkan dengan manfaat sosial ekonomi. Aspek ini didasarkan pada landasan yang luas, yang melihat biaya dan manfaat investasi dari sudut kepentingan sosial atau masyarakat secara menyeluruh, yang bisa dikaitkan dengan penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumberdaya yang melimpah di tempat itu, bisa juga dikaitkan dengan penghematan devisa atau penambahan devisa yang diperlukan oleh pemerintah.Bagi Pihak Swasta, keberhasilan utamanya ditinjau terhadap aspek finansial. Peninjauan dikaitkan dengan tujuan finansial usaha sektor swasta yang menginginkan peningkatan kekayaan perusahaan. Investor akan lebih memperhatikan prospek usaha, yakni tingkat keuntungan yang diharapkan beserta risiko investasi. Semakin tinggi risiko investasi akan semakin tinggi tingkat keuntungan yang diminta oleh para investor.Dalam penerapannya, sulit menentukan suatu kerangka umum yang memuat sistematika dan ketentuan aspek apa yang mendapat sorotan dalam suatu studi kelayakan oleh karena beraneka ragamnya proyek. Oleh karena itu, pengkajian hendaknya disesuaikan dengan jenis proyek serta tujuan yang spesifik.

BAB 2HASIL WAWANCARA

2.1. Konsultan2.1.1. Feasibility Study yang Pernah Dilakukan

Studi kelayakan yang pernah dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Karanganyar sudah sangat banyak, antara lain pembangunan talud di Matesih, Tawangmangu. Rehabilitasi sekolah dan bangunan-bangunan tua dan studi kelayakan pada pemasangan pipa saluran air di Gondosuli Tawangmangu serta studi kelayakan pembangunan Fly Over Palur.Dalam laporan kali ini kami mengambil hasil studi kelayakan pembangunan Fly Over Palur.Dewasa ini, kecenderungan globalisasi dan regionalisasi membawa tantangan dan sekaligus peluang baru bagi proses pembangunan nasional dan daerah. Seiring berkembangnya kemajuan industri, khususnya industri otomotif, semakin banyak pula jumlah moda transportasi yang diproduksi. Akan tetapi, bertambahnya jumlah moda transportasi ini tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur jalan yang memadai.Dampaknya, terjadilah permasalahan kepadatan, kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas. Sebagai contoh di kota Solo, tepatnya di perlintasan kereta api Palur dengan jalan raya tidak mampu lagi melayani volume lalu lintas yang ada serta terdapat 3 titik konflik lalu lintas yang berasal dari pertemuan sebidang.Pada saat jam sibuk pukul 06.00 s/d 18.30 jumlah kendaraan bermotor / tidak bermotor meningkat, serta ditambah dengan saat KA melintas, maka muncul permasalahan sebagai berikut :a. Terjadinya hambatan perjalanan ( traffic congestion ).b. Terjadinya kesemrawutan kendaraan ( traffic crowded ).c. Terjadinya antrean pada perlintasan jalan rel (queueing flow ).Saat ini pembangunan jalan tembus Tawangmangu Sarangan sudah mulai dilaksanakan yang dalam waktu dekat sudah berfungsi, maka jumlah arus kendaraan bus, mobil penumpang, sepeda motor, dll akan meningkat. Pada waktu-waktu tertentu akan terjadi kemacetan lalu lintas atau bahkan kecelakaan di perlintasan KA. Oleh karena itu, perlu segera diantisipasi, agar kejadian yang tidak diinginkan tersebut tidak terjadi, yaitu dengan mempercepat pelaksanaan pembangunan Fly Over Palur.Manfaat Pembangunan Fly Over antara lain :a. Meningkatkan kelancaran arus lalu lintas di Simpang Palur, karena semua lalu lintas yang melewati persimpangan dapat berjalan dengan relatif tanpa hambatan.b. Menunjang perkembangan kawasan wisata dan industri di Kabupaten Karanganyar.c. Mengembangkan potensi daerah Jawa Tengah bagian timur.d. Meningkatkan kuantitas penerbangan pada bandara internasional Adi Sumarmo dari Kabupaten Magetan, dan sekitarnya.e. Meningkatkan potensi agrobisnis dan perekonomian masyarakat.Berkaitan dengan hal tersebut agar tidak terjadi kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan memberikan layanan yang memadai kepada masyarakat, maka pemerintah Kabupaten Karanganyar akan merencanakan pembangunan Fly Over yang saat ini sedang dilaksanakan kegiatan studi kelayakannya.Tujuan :1. Peningkatan pelayanan mobilitas kepada masyarakat.2. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan yang mungkin timbul akibat peningkatan kepadatan arus lalu lintas.3. Mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.Sasaran :1. Menyusun laporan hasil Feasibility Study, yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pembangunan Fly Over.2. Mengusulkan rencana desain Fly Over, apabila berdasarkan hasil Feasibility Study dinyatakan layak untuk dibangun.

2.1.2. Jenis-jenis Studi Kelayakan yang Pernah DikerjakanJenis-jenis studi kelayakan antara lain :1. Evaluasi kelayakan Cost Recovery2. Evaluasi kelayakan non-Cost RecoveryBerdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karanganyar, proyek Cost Recovery sejauh ini belum pernah dilaksanakan.

2.2. Kriteria ProyekKriteria proyek yang membutuhkan studi kelayakan antara lain1. Aspek LingkunganProyek yang berdampak besar terhadap lingkungan, misalnya study kelayakan dalam pembuatan gedung pemerintahan, harus memperhatikan aspek lingkungan yaitu, polusi yang mungkin terjadi dalam pembangunannya, baik polusi udara dan suara.2. Aspek SosialDalam proses pembangunan tetap juga harus memperhatikan sosial, sebagai contoh dalam pembangunan sekolah, juga harus memperhatikan masyarakat sekitar. Proses pembangunan sekolah dapat melibatkan masyarakat sekitar, misalnya penyerapan tenaga kerja lokal dalam proses pembangunan. Setelah bangunan sekolah jadi, akan banyak masyarakat yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah tersebut dengan pertimbangan jarak yang lebih dekat, selain itu, juga menimbulkan kesempatan bagi masyarakat untuk berdagang.

3. Aspek FinansialUntuk proyek-proyek pemerintah, umumnya tidak menggunakan aspek finansial sebagai tolak ukur, karena proyek yang dikerjakan adalah untuk kepentingan orang banyak dan demi kesejahteraan masyarakat.Contohnya pembangunan jalan , tidak memikirkan keuntungan finansial yang akan didapat, namun lebih kepada misi sosial demi kesejahteraan masyarakat yang menggunakan jalan tersebut.

2.3. Penggunaan Hasil Studi KelayakanHingga saat ini, hasil Studi Kelayakan Pembangunan Jembatan Fly Over Palur yang dilakukan pada tahun 2007 belum digunakan dikarenakan adanya berbagai kendala, sehingga pembangunan Jembatan Fly Over Palur baru akan dikerjakan pada saat ini.

2.4. Parameter Studi KelayakanParameter yang digunakan dalam Studi Kelayakan Pembangunan Jembatan Fly Over Palur yaitu

1. Benefit Cost Ratio (BCR)Benefit adalah keuntungan yang diterima oleh masyarakat akibat diselenggarakannya suatu proyek, baik berupa peningkatan penghasilan, mendapatkan lapangan pekerjaan, memperoleh kemudahan untuk pelaksanaan pekerjaannya, atau bentuk lain.Disbenefit atau beban adalah kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat adanya suatu proyek. Sebagai contoh, terjadinya pencemaran udara akibat asap, atau kebisingan yang dihasilkan oleh instalasi industri hasil proyek.Biaya adalah pengeluaran yang harus diadakan untuk pelaksanaan proyek, operasi, serta pemeliharaan instalasi hasil proyek. Contoh; biaya pembangunan bendungan, mengoperasikannya dan memeliharanya.BCR adalah perbandingan antara nilai ekuivalen dari Benefit (manfaat) dengan ekuivalen dari Cost (biaya) pada suatu titik waktu yang sama.

Apabila :BCR 1 maka proyek layak untuk dilaksanakan.BCR < 1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.2. Net Present Value (NPV)NPV adalah jumlah dari keseluruhan manfaat (benefit) dikurangi dengan keseluruhan biaya (cost) pada suatu titik waktu yang sama, misalkan harga sekarang harga yang akan datang ataupun harga tahunan.

Apabila :NPV bernilai positif atau > 0, maka proyek layak untuk dilaksanakan.NPV bernilai negatif atau < 0, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.3. Analisis Internal Rate of Return (IRR)IRR adalah arus pengembalian yang menghasilkan Net Present Value.Aliran kas masuk sama dengan aliran kas keluar.

Indikasi :IRR > arus pengembalian (diskonto) yang diinginkan, usulan proyek diterima.IRR < arus pengembalian yang diinginkan, usulan proyek ditolak.

4. Present Equivalent (PE)Indeks profitabilitas menunjukkan kemampuan mendatangkan laba per satuan nilai proyek.

Indikasi:IP >1 : Usulan diterimaIP