farsos 2

8
TUGAS FARMASI SOSIAL ANALISIS JURNAL METODE CROSS SECTIONAL NAMA : GITA OKTAPRIYANTI NIM : 3311131166 KELAS : D UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI FAKULTAS FARMASI

Upload: 081546579656

Post on 13-Apr-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Farmasi Sosial

TRANSCRIPT

Page 1: FarSos 2

TUGAS FARMASI SOSIAL

ANALISIS JURNAL METODE CROSS SECTIONAL

NAMA : GITA OKTAPRIYANTI

NIM : 3311131166

KELAS : D

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

FAKULTAS FARMASI

JURUSAN FARMASI

2016

Page 2: FarSos 2

ANALISIS JURNAL METODE CROSS SECTIONAL

1. JUDUL PENELITIAN

Ketersediaan sarana sanitasi dasar, personal hygiene ibu, dan kejadian

diare.

2. PENGARANG

Lailatul Mafazah

3. JURNAL

Jurnal Kesehatan Masyarakat (KEMAS 8) (2) (2013) 176-182

Universitas Negeri Semarang. ISSN 1858-1196

4. LATAR BELAKANG

Diare adalah berak-berak lembek sampai cair (mencret), bahkan dapat

berupa cair saja, yang lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih dalam sehari)

yang ditandai dengan gejala dehidrasi, demam, mual dan muntah, anorexia,

lemah, pucat, keratin abdominal, mata cekung, membran mukosa kering,

pengeluaran urin menurun, dan lain sebagainya (Nazek, 2007; Chang, 2008).

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting karena

merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di

berbagai negara termasuk Indonesia. Setiap anak mengalami episode serangan

diare rata-rata 3,3 kali setiap tahun. Lebih kurang 80% kematian terjadi pada anak

berusia kurang dari dua tahun.

Dalam Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang pada tahun 2010 di

Puskesmas Purwoharjo memiliki jumlah penderita diare terbanyak yaitu sebanyak

2.517 kasus, dengan kasus diare pada balita sebanyak 947 balita. Pada tahun 2011

terdapat 1.547 kasus, dengan kasus diare pada balita sebanyak 951 balita, dan

pada tahun 2012 terdapat 1.625 kasus, dengan kasus diare pada balita sebanyak

823 balita. Keadaan kepemilikan sarana sanitasi dasar diketahui bahwa dari 1.564

Page 3: FarSos 2

KK yang diperiksa, angka kepemilikan jamban yaitu 52,94%, jamban sehat

31,50%, kepemilikan persediaan air bersih sebesar 80,60%, persediaan air bersih

sehat 43,86%, angka kepemilikan tempat sampah 78,67%, dan angka kepemilikan

pengelolaan air limbah 75,60% dengan persentase sehat sebesar 51,21% (DinKes

Kabupaten Pemalang, 2013).

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko diare lainnya antara lain

kurangnya air bersih untuk kebersihan perorangan dan kebersihan rumah tangga,

air yang tercemar tinja, pembuangan tinja yang tidak benar, penyiapan dan

penyimpanan makanan yang tidak layak, khususnya makanan pendamping ASI.

Berdasarkan data tersebut peneliti ingin mengetahui hubungan antara ketersediaan

sarana sanitasi dasar dan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita

di wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo Kabupaten Pemalang.

5. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan

sarana sanitasi dasar, personal hygiene ibu, serta faktor-faktor risiko lainnya den-

gan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo Kabupaten

Pemalang.

6. METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian explanatory research dengan

metode survey. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan cross sectional. Tempat penelitian: wilayah kerja Puskesmas

Purwoharjo, Kabupaten Pemalang. Waktu penelitian: selama tahun 2012.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak secara proporsional menurut

stratifikasi (proportionate stratified random sampling). Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi langsung menggunakan

lembar check list.

7. JUMLAH POPULASI TARGET

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di wilayah

kerja Puskesmas Purwoharjo pada tahun 2012 yang berjumlah 3.789 balita.

Page 4: FarSos 2

Penentuan besarnya sampel minimal dihitung dengan menggunakan rumus

Stanley Lemeshow dan didapatkan sebanyak 95 balita.

8. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI SUBJEK

Kriteria inklusi:

1. Anak-anak usia di bawah 5 tahun (balita) yang bertempat tinggal di

wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo

2. Ibu yang memiliki anak balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja

Puskesmas Purwoharjo

3. Bersedia diteliti

9. LUARAN

Sehubungan permasalahan yang terjadi, ada dua (2) luaran penelitian yang

ingin dicapai yaitu:

1. Mengetahui faktor-faktor penyebab tingginya kasus diare di wilayah kerja

Puskesmas Purwoharjo (desa Sikayu, Kauman, Purwosari, Tumbal, Lowa,

Gedeg, Ambokulon, Sidorejo, Pecangakan, Purwoharjo)

2. Memperkecil risiko terkena penyakit diare terutama pada balita di

Purwoharjo, Kabupaten Pemalang

10. KOMISI ETIK

Penelitian ini menggunakan orang sebagai subjek, maka peneliti

menggunakan etika penelitian meliputi:

1. Surat Permohonan Responden

Peneliti membuat surat pernyataan yang berisi penjelasan tentang

penelitian meliputi topik penelitian, tujuan penelitian, serta ketentuan-

ketentuan untuk menjadi responden.

2. Lembar persetujuan (informed consent)

Page 5: FarSos 2

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti, kemudian

dijelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta dampak

yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika

responden tidak bersedia, peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati

hak-hak responden.

3. Tanpa nama (anomity)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka peneliti tidak mencantumkan

nama responden pada lembar kuisioner

4. Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga

kerahasiaannya oleh peneliti.

11. HASIL PENELITIAN

Dari seluruh analisis sampel menggunakan uji chi square diperoleh hasil:

1. Nilai p=0,001<0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada

hubungan antara ketersediaan sarana air bersih dengan kejadian diare pada

balita di wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo Kabupaten Pemalang.

2. Nilai p=0,002<0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada

hubungan antara ketersediaan sarana pembuangan tinja dengan kejadian

diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo Kabupaten

Pemalang.

3. Nilai p=0,001<0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada

hubungan antara ketersediaan sarana tempat pembuangan sampah dengan

kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo

Kabupaten Pemalang.

4. Nilai p=0,001<0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubun-

gan antara ketersediaan sarana pembuangan air limbah (SPAL) dengan

Page 6: FarSos 2

kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo

Kabupaten Pemalang.

5. Nilai p=0,001<0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada

hubungan antara hygiene personal ibu dengan kejadian diare pada balita di

wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo Kabupaten Pemalang.

12. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data, kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Variabel yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah

kerja Puskesmas Purwoharjo Kabupaten Pemalang adalah ketersediaan

sarana air bersih, sarana pembuangan tinja, ketersediaan sarana tempat

pembuangan sampah, ketersediaan sarana pembuangan air limbah dan

personal hygiene ibu

2. Sarana jamban yang tidak memenuhi syarat atau tinja yang tidak

ditampung dan diolah secara tertutup akan menyebabkan vektor penyakit

diare mencemari makanan atau minuman. Begitu juga dengan jarak antara

lubang penampungan kotoran dengan sumber air bersih yang digunakan

untuk keperluan sehari-hari