farmasi rs
DESCRIPTION
taskTRANSCRIPT
GUDANG FARMASI DI RUMAH SAKITDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Rumah Sakit
Dosen pengampu: Drs. Saroja, Sp.FRS., Apt.
Disusun oleh:
Kelompok IV
Elssa Fibi R A (1031111022)
Imroatun (1031111032)
Lily Istika Ningrum (1031111035)
Lutfi Nasyaruddin (1031111036)
Nadia Nur Arisky (1031111044)
Nita Nevyani (1031111049)
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi” Semarang
PROGRAM STUDI D-3 FARMASI
TAHUN AJARAN 2013/2014
1. Definisi
Gudang Farmasi adalah tempat penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
dan pemeliharaan barang persediaan berupa obat, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan lainnya yang tujuannya akan digunakan untuk melaksanakan program
kesehatan.
Gudang Farmasi Rumah Sakit merupakan suatu bagian di rumah sakit
yang kegiatannya dibawah manajemen departemen Instalasi Farmasi.
Departemen Instalasi Farmasi dipimpin oleh seorang apoteker dan dibantu
beberapa orang apoteker yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta
pelayanan kefarmasian yang mencakup pelayanan perencanaan, pengadaan,
produksi, penyimpanan, perbekalan kesehatan atau persediaan farmasi,
pengendalian mutu dan pengendalian distribusi penggunaan seluruh perbekalan
kesehatan di rumah sakit.
Gudang farmasi mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan yang
merupakan kegiatan dan usaha untuk mengelola barang persediaan farmasi yang
dilakukan sedemikian rupa agar kualitas dapat diperhatikan, barang terhindar dari
kerusakan fisik, pencarian barang mudah dan cepat, barang aman dari pencuridan
mempermudah pengawasan stok. Gudang farmasi berperan sebagai jantung dari
manajemen logistik karena sangat menetukan kelancaran dari pendistribusian.
Oleh karena itu, maka metode pengendalian persediaan atau inventory control
diperlukan, dipahami dan diketahui secara baik.
2. Pengendalian Sistem Informasi
Untuk mengembangkan manajemen institusi Rumah Sakit maka perlu
diadakan pengendalian sistem informasi yang memadai khususnya pada bagian
Gudang Farmasi. Pengolahan data hendaknya dilakukan dengan cermat, cepat dan
teratur. Data yang ada pada bagian Gudang Farmasi berupa data yang kompleks,
data itupun diperlukan sewaktu-waktu.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu
sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi
tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah,
mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan
menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya sebagai suatu sistem
di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu,
memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian
internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan. Penerapan sistem baru diharapkan mampu untuk
meningkatkan produktifitas kerja para pegawai, guna memenuhi kebutuhan
seperti :
1) Sistem dapat membantu dalam mencatat barang masuk maupun barang keluar
dengan efektif.
2) Memudahkan dalam perubahan data yang ada.
3) Kebutuhan informasi dapat disajikan dengan cepat.
4) Pembuatan laporan yang dihasilkan lebih akurat.
Menurut Santoso, Sistem informasi Gudang Farmasi terdiri dari 9 modul:
1) Modul Pengguna, berisi grup dan daftar pengguna yang membatasi hak akses
masing-masing pengguna.
2) Modul Data Referensi, berisi manajemen data master seperti master obat,
golongan obat, satuan, supplier, customer, dan sumber dana.
3) Modul Order Pembelian (Purchase Order), berisi manajemen order
pembelian barang kepada supplier.
4) Modul Penerimaan, berisi manajemen penerimaan barang dari supplier,
penerimaan dibagi 2 yaitu peneriman dengan PO (Purchase Order) atau
penerimaan non-PO misal dari dana hibah atau lain-lain.
5) Modul Order distribusi, berisi manajemen order distribusi dari customer.
6) Modul Distribusi, berisi manajemen pengeluaran barang ke customer.
7) Modul Retur, berisi manajemen pengembalian barang karena rusak atau
expired. Terdiri dari retur penerimaan (pengembalian ke supplier) dan retur
distribusi (pengembalian dari customer).
8) Modul manajemen barang rusak, berisi manajemen barang rusak di gudang.
9) Modul pelaporan, berisi output laporan dalam bentuk view html dan bisa
dieksport ke format excel.
3. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Gudang Farmasi yaitu melaksanakan pengelolaan, penerimaan,
penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang
diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit.
Fungsi Gudang Farmasi:
a. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat,
alat kesehatan dan perbekalan farmasi.
b. Melakukan penyiapan,penyusunan rencana,pencatatan dan pelaporan
mengenai persediaan dan penggunaan obat,alat kesehatan dan perbekalan
farmasi.
c. Melakukan pengamatan mutu dan khasiat obat secara umum baik yang ada
dalam persedian maupun yang didistribusikan.
4. Penyimpanan
Penyimpanan berarti mengelola barang yang ada dalam persediaan,
dengan maksud selaludapat menjamin ketersediaannya bila sewaktu-waktu
dibutuhkan pasien, terjadi stock out atauover stock, tempat penyimpanan yakni
gudang farmasi.Tujuan penyimpanan :
Memelihara mutu barang dan menjaga kelangsungan persediaan
Menjamin keamanan dari kecurian dan kebakaran
Memudahkan dalam pencarian dan pengawaasan persediaan barang
kadaluarsa.
Menjamin pelayanan yang cepat dan tepat.
Sistem penyimpanan obat di Gudang Instalasi Farmasi dapat
menggunakan gabungan antara metode FIFO dan metode FEFO. Metode FIFO
(First in First Out), yaitu obat-obatan yang baru masuk diletakkan di belakang
obat yang terdahulu, sedangkan metode FEFO (first expired first out) dengan cara
menempatkan obat-obatan yang mempunyai ED (expired date) lebih lama
diletakkan di belakang obat-obatan yang mempunyai ED lebih pendek.
Proses penyimpanannya memprioritaskan metode FEFO, baru kemudian
dilakukan metode FIFO. Sistem penyimpanan dikelompokkan berdasarkan jenis
dan macam sediaan, yaitu:
1) Bentuk sediaan obat (tablet, kapsul, sirup, drop, salep/krim, injeksi dan infus).
2) Bahan baku.
3) Nutrisi.
4) Alat-alat kesehatan.
5) Gas medik.
6) Bahan mudah terbakar.
7) Bahan berbahaya.
8) Reagensia.
9) Film Rontgen.
Metode penyimpanan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit:
1) Berdasarkan bentuk sediaan, penyimpanan sediaan padat (tablet), sediaan cair
(sirup),serta alat-alat kesehatan harus dipisahkan,sesuai sifat fisika kimianya
(ikuti petunjuk yg tertera pada kemasan)
2) Menurut abjad atau alfabetis
3) Menurut farmakoterapi
4) Sistem First in first out (FIFO)/ First expire first out (FEFO) atau kombinasi
keduanya.Untuk sistem FIFO, penyimpanan berdasarkan pada obat yang
pertama kali masuk,sedangkan sistem FEFO berdasarkan pada obat yang
punya expire date terdekat.
Penyimpanan obat di gudang diawali dari menerima barang dan dokumen -
dokumen pendukungnya, memeriksa barang, pengarsipan, memasukkan data ke
komputer, setelah itu proses menyimpan barang di ruang penyimpanan.
5. Pengelolaan Gudang
Pengelolaan Gudang dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten, terdidik,
mempunyai ijin untuk menangani yakni farmasis.Guna mempermudah
pengawasan maka unit perbekalan farmasi harus dibawah pengelolaanfarmasis
untuk menjamin persediaan selalu tetap memenuhi persyaratan kefarmasian.
Kegiatan di Gudang:
1) Pemeriksaan obat/alkes yang baru datang.
2) Penerimaan obat (perbekalan farmasi)
3) Pengaturan
4) Penyimpanan
5) Pengeluaran
6) Transportasi
7) Administrasi
8) Pelaporan
Persyaratan ruang penyimpanan perbekalan farmasi:
1) Accessibility, ruang penyimpanan harus mudah dan cepat diakses
2) Utilities, ruang penyimpanan harus memiliki sumber listrik, air, AC, dan
fasilitas lain.
3) Communication, ruangan penyimpanan itu harus memiliki alat komunikasi.
4) Drainage, ruangan penyimpanan harus berada di lingkungan baik dengan
sistempengairan yang baik pula.
5) Size, ruang penyimpanan harus memiliki ukuran yang cukup untuk
menampung barangyang ada.
6) Security, ruang penyimpanan aman dari resiko pencurian dan penyalahgunaan
sertahewan pengganggu.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan :
Penyimpanan < 25°C (sejuk) : disimpan dalam ruangan ber-AC
Penyimpanan dingin disimpan dalam lemari pendingin (2-8°C)
Penyimpanan 0°C disimpan dalam freezer.
Narkotika disimpan dalam lemari narkotika yang mempunyai aturan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Barang mudah terbakar disimpan dalam gudang tahan api yang dilengkapi
dengan alat pemadam kebakaran.
Bahan mudah terbakar, meledak, korosif, karsinogenik. Penyimpanan B3
disertai MSDS(Material Safety Data Sheet).
6. Manual Untuk Gudang
1) Tetapkan kebijakan utama
2) Organisasi gudang & garis tugas wewenang tanggung jawab
3) Job descriptions setiap orang yang bertugas di gudang, sesuai jenjangnya.
4) Sistem informasi logistik :
Flow chart : barang; surat/dokumen
Form-form operasional : invoice; laporan penerimaan barang; permintaan;
kartu rekamanstock; blangko expedisi barang
5) Prosedur akuntansi
6) Prosedur sistem kontrol inventaris
7) Administrasi gudang : budget operasional; prosedur pemeliharaan
8) Prosedur khusus : KLB, dll.
7. Sistem Administrasi Gudang
1) Buku harian penerimaan
2) Buku harian pengeluaran
3) Kartu persediaan
4) Kartu barang
5) Surat perintah:
Mengeluarkan barang
Surat bukti barang keluar
Surat kiriman barang
Daftar isi kemasan/packing list
6) Berita acara penerimaan barang
7) Pelaporan: Laporan mutasi, laporan tahunan, Laporan stock opname
8) Pencatatan obat ED/rusak
9) Berita acara pemusnahan obat.
8. Indikator Mutu Penyimpanan Obat di Gudang Farmasi.
1) Prosentase ketidaksesuaian barang antara di gudang dengan pencatatan :
Sampel counting dilakukan dengan cara mencocokkan jumlah barangyang ada
di gudang dengan yang tercantum di kartu stok, serta yang tertera
dalamkomputer. Pengamatan dilakukan dalam waktu yang sama.
2) TOR (Turn Over Ratio) Beberapa kali perputaran yaitu modal dalam satu
tahun. Semakin tinggi nilai TOR semakin efisien persediaan obat.
Rumus :
TOR = Harga pokok pembelian dibagi rata-rata persediaan HPP
= Stok awal + pembelian ± stok akhir.
3) Prosentase stock akhir
4) Stock mati
Death stock (stok mati) menunjukkan item persediaan barang di gudang yang
tidak mengalami transaksi dalam waktu minimal 3 bulan.
5) Prosentase Barang yang akan ED
Pemeriksaan obat yang akan expire date atau kadaluarsa harus dilakukan
dengan teliti dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keamanan
penggunaannya dan kepastian jumlah fisik obat yang masa aman
penggunaannya hampir atau sudah berakhir di dalam sistem penyimpanan
yaitu gudang farmasi.
6) Prosentase stock berlebih
7) Kesesuaian sistem distribusi obat FIFO, FEFO
TUGAS DISKUSI PENYIMPANAN
Tugas tiap kelompok mahasiswa adalah membuat lay out Gudang Farmasi
Aturlah obat-obat dan alat kesehatan alat kesehatan di bawah ini ke dalam gudang
farmasi yang saudara buat
NO KELOMPOK I, IV, VII & X1234567891011121314151617181920
Ringer laktat infus 400 flsDekstrosa 5% infus 600 flsSpuit 5 cc 5 box/100’sTranfusi set 10 box/10’sIV Catheter no 22G 10 box/10’sGentamisin 80 mg injeksi 4 box/10’sMetronidazol 500 mg infuse 40 flsAntalgin injeksi 4 box/25’s Dekstrometorpan tablet 3 box/’sAntasida syrup 80 flsKloramfenikol 250 mg kapsul 1 klg/1000’sKloramfenikol syrup 20 flsKloramfenikol tetes mata 24 flsSerum Anti Bisa Ular I 10 vialOksitetrasiklin salep kulit 24 fls Digoksin tablet 2 box/100’sPropranolol tablet 3 box/100’sMetformin 500 mg tablet 1 box/100’sKodein 10 mg 5 btl/250’sPetidin injeksi 10 ampul
Keterangan
1. Almari Infus
Almari terdiri dari 3 trap yang terbuat dari lemari kaca yang bisa digeser
trap 1 (atas)Metronidazol infus
trap 2 Ringer laktat infus
trap 3 Dextrosa infus
2. Rak Alkes
trap 1 IV - Catheter no 22G
trap 2 Spuit 5 cc
trap 3 Transfusi set
3. Tempat penyimpanan semi solid
Salep mata Oksitetrasiklin
4. Almari Narkotik yang ditanam dalam lantai setengah terbenam
Terdiri dari dua dua pintu dengan kunci yang berbeda
sisi kiri almari untuk persediaan sehari- hari
sisi kanan almari untuk persediaan jika habis
5. Rak Obat sediaan tablet/ kapsul
Rak disesuaikan secara alphabet dari atas ke bawah 5 rak
Trap 1 Dextromethorphan tablet
Trap 2 Digoksin tablet
Trap 3 Kloramfenikol 250 mg
Trap 4 Propanolol tablet
Trap 5 Metformin 500 mg tablet
6. Tempat penyimpanan obat ampul dan vial secara alfabetis dan tahan pada suhu
ruang berbentuk rak
Trap 1 Antalgin vial
Trap 2 Gentamisin 80 mg injeksi
7. Tempat penyimpanan obat drops tetes mata/tetes telinga dalam bentuk rak susun
disusun secara alfabetis,
Trap 1 Kloramfenikol tetes mata
8. Tempat penyimpanan obat sirup berbentuk lemari kaca terdiri dari 3 trap yang
disusun secara alfabetis
Trap 1 Antasida sirup
Trap 2 Kloramfenikol
TABEL DAFTAR OBAT DALAM GUDANG
NO INFUS JUMLAH1 Dextrosa 5% infus 600 fls
2Metronidazol 500mg infus 40 fls
3 Ringer lactat infus 400 fls
NO INJEKSI/VIAL JUMLAH1 Antalgin 4BOX/25's
2Gentamisin 80 mg injeksi 4BOX/10's
3 Serum Anti Bisa Ular 10 vialNO TABLET
NO ALKES 1 IV - Catheter no 22G 10 BOX/10's2 Spuit 5 cc 5 BOX/100's3 Transfusi set 10BOX/10's
1 Dextromethorphan tablet 3 BOX/10 s2 Digoksin tablet 2 BOX/100 s3 Kloramfenikol 250 mg 1 klg/1000 s4 Propanolol tablet 3 BOX/100s
5Metformin 500 mg tablet 2 BOX/100 s
NO SIRUP 1 Antasida sirup 80 fls2 Kloramfenikol 20 fls
NO TETES MATA JUMLAH1 Kloramfenikol 24 fls
NO SALEP KULIT JUMLAH1 Oksitetrasiklin 24 fls
NO NARKOTIK JUMLAH1 Codein 10 mg 5 botol/250 fls2 Petidin injeksi 10 ampul