fantom

10
Phantom 5 Phantom dalam mata kuliah obstetri sering diadaptasi dan diartikan menjadi simulasi persalinan, Seperti halnya tokoh utama Phantom of The Opera yang bertampang seram, ujian phantom juga dikaitkan dengan hal-hal menakutkan dan merupakan momok bagi siapapun yang mengalaminya; akbid, koass bahkan residen. Sebagian besar siswa-siswa akbid yang menghadapi ujian phantom mempunyai kelemahan dalam hal menggali informasi dari penguji yang kadang- kadang kurang tepat sehingga membuat penguji naik darah duluan Di bawah ini adalah form baku dimana setiap siswi akbid harus hafal mati sebelum maju ujian phantom. Good luck! 1. Anamnesis Keluhan utama (biasanya merupakan soal dan akan disebutkan oleh penguji) Keluhan utama dapat berupa ibu datang dengan kenceng-kenceng sering, ibu datang dengan perdarahan, ibu datang dengan keluar air dari jalan lahir dan lain-lain Riwayat Penyakit Sekarang Pertanyaan yang perlu diajukan adalah hal-hal untuk memperjelas keluhan utama, misal kenceng-kenceng sering mulain kapan, apakah sudah keluar lendir darah, apakah keluar air ketuban (kapan keluar, warna, bau, jumlah), apakah gerak anak masih dirasakan. Apabila keluhan ibu adalah perdarahan dapat ditanyakan pula kapan ibu mengeluarkan darah, jumlah, warna, adakah trauma yang menyertainya. Jika disebutkan diagnosis preeklamsia berat atau disebutkan salah satu tanda impending eklamsia maka perlu ditanyakan tanda-tanda yang lain yaitu: nyeri kepala, nyeri ulu hati, mual, muntah, pandangan mata kabur

Upload: astri-arri-febrianti

Post on 03-Dec-2015

254 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fantom ob

TRANSCRIPT

Page 1: Fantom

Phantom5

Phantom dalam mata kuliah obstetri sering diadaptasi dan diartikan menjadi simulasi persalinan, Seperti halnya tokoh utama Phantom of The Opera yang bertampang seram, ujian phantom juga dikaitkan dengan hal-hal menakutkan dan merupakan momok bagi siapapun yang mengalaminya; akbid, koass bahkan residen. Sebagian besar siswa-siswa akbid yang menghadapi ujian phantom mempunyai kelemahan dalam hal menggali informasi dari penguji yang kadang-kadang kurang tepat sehingga membuat penguji naik darah duluan

Di bawah ini adalah form baku dimana setiap siswi akbid harus hafal mati sebelum maju ujian phantom. Good luck!

1. Anamnesis

Keluhan utama (biasanya merupakan soal dan akan disebutkan oleh penguji)

Keluhan utama dapat berupa ibu datang dengan kenceng-kenceng sering, ibu datang dengan perdarahan, ibu datang dengan keluar air dari jalan lahir dan lain-lain

Riwayat Penyakit Sekarang

Pertanyaan yang perlu diajukan adalah hal-hal untuk memperjelas keluhan utama, misal kenceng-kenceng sering mulain kapan, apakah sudah keluar lendir darah, apakah keluar air ketuban (kapan keluar, warna, bau, jumlah), apakah gerak anak masih dirasakan.

Apabila keluhan ibu adalah perdarahan dapat ditanyakan pula kapan ibu mengeluarkan darah, jumlah, warna, adakah trauma yang menyertainya.

Jika disebutkan diagnosis preeklamsia berat atau disebutkan salah satu tanda impending eklamsia maka perlu ditanyakan tanda-tanda yang lain yaitu: nyeri kepala, nyeri ulu hati, mual, muntah, pandangan mata kabur

Riwayat Haid

Langsung saja menanyakan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), kepentingannya adalah untuk menentukan Hari Perkiraan Lahir (HPL) yang dihitung berdasar HPHT dengan rumus Hari+7, Bulan-3, Tahun+1. Perlu diingat bahwa pada saat HPL umur kehamilan pasti 40 minggu, ini dapat menyingkat waktu dalam menghitung umur kehamilan.

Riwayat Nikah

Riwayat pernikahan ditanyakan untuk mengetahui riwayat infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Dalam praktek sehari-hari, riwayat tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

Page 2: Fantom

pengelolaan pasien misalnya dalam menentukan cara persalinan (pervaginam atau bedah sesar). Dalam ujian juga hal ini perlu ditanyakan untuk kelengkapan diagnosis yang akan dibuat dan dapat mempengaruhi sikap phantom yang akan diambil. Cukup ditanyakan sudah menikah berapa kali dan berapa lama.

Riwayat Obstetri/Kehamilan

Ibu belum tentu hamil untuk pertama kalinya, maka perlu ditanyakan berapa kali ibu hamil dan melahirkan. Apabila ibu pernah hamil namun keguguran/abortus maka perlu ditanyakan berapa kali keguguran, berapa umur kehamilan saat keguguran dan apakah dilakukan kuretase atau tidak. Apabila ibu pernah mengalami abortus atau kelainan kehamilan pada usia kehamilan < 20 minggu maka perlu dicantumkan dalam diagnosis bahwa riwayat reproduksi ibu kurang baik atau jelek.

Apabila ibu pernah melahirkan maka perlu ditanyakan jenis kelamin anak tersebut, berat bayi lahir normal: 2500-4000gram), cara persalinan, penolong persalinan, keadaan dan umur anak tersebut saat ini. Apabila ibu mempunya riwayat bayi yang dikandung mengalami IUFD maupun stillbirth maka dikatakan riwayat obstetri ibu tersebut jelek. Sedangkan bila ibu pernah melahirkan prematur maupun tidak menjalani persalinan spontan (misal dilakukan ekstraksi vakum atau bedah sesar) maka dapat dicantumkan riwayat obstetri kurang baik pada diagnosis.

Riwayat ANC

Riwayat antenatal care ditanyakan untuk mengetahui apakah ada komplikasi selama ibu hamil. Seorang ibu hamil seharusnya memeriksakan diri minimal 4 kali selama masa kehamilan yang terbagi menjadi 1x pada trimester I, 1x pada trimester II, dan 2x pada trimester III. Selain jumlah ANC, perlu ditanyakan adakah pesan khusus dari bidan atau dokter tempat ibu memeriksakan kehamilannya.

Riwayat KB

Penggunaan kontrasepsi sebenarnya tidak terlalu berperan penting dalam penegakkan diagnosis. Namun dapat ditanyakan jenis KB dan berapa lama kontrasepsi itu ditanyakan. RIwayat penggunaan kontrasepsi dapat juga dikaitkan dengan diagnosis infertilitas primer atau sekunder.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat asma, penyakit jantung, hipertensi dan diabetes mellitus cukup untuk mewakili informasi yang dibutuhkan untuk mendiagnosis

Riwayat Operasi

Riwayat operasi pada daerah rahim adalah satu-satunua operasi yang berpengaruh pada sikap dalam phantom.

Page 3: Fantom

Phantom: the sequelOk, kita lanjutkan pembahasan kita mengenai penggalian data untuk menegakkan diagnosis dengan benar, setelah selesai melakukan anamnesis (dapat dilihat di sini) maka langkah selanjutnya adalah:

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik meliputi pemeriksaan “head to toe” (dari ujung kepala sampai ujung kaki). Data mengenai tanda vital adalah penting untuk diperhatikan. Dengan mengenali kelainan tanda-tada vital maka kita akan dapat terbantu dalam mendiagnosis abnormalitas kehamilan semacam Preeklamsia maupun keadaan syok hipovolemik.

Hal-hal yang perlu ditanyakan:

Keadaan umum; kesadaran TTV: tekanan darah, nadi, respiratory rate, suhu Mata: conjungtiva palpebra anemis/tidak, sklera ikterik/tidak Thorax: bising jantung? retraksi dada? suara tambahan pada paru? Abdomen: membuncit, membujur/melintang?, mengkilat? (curiga polihidramnion) Ekstremitas: oedem? akral dingin? sianosis?

3. Pemeriksaan Obstetri

Tinggi Fundus Uteri

Data tinggi fundus uteri dapat digunakan untuk menghitung taksiran berat janin dengan menggunakan rumus Johnson, yaitu (TFU-n) x 155 gram. Dimana nilai n=11, apabila kepala sudah masuk ke dasar panggul dan n=12, apabila kepala belum masuk ke dasar panggul.

Pemeriksaan Leopold

Pemeriksaan Leopold digunakan untuk mengetahui letak janin, maka gunakanlah bahasa yang mendeskripsikan bagian janin dengan jelas, misal kepala dideskripsikan dengan bagian bulat, keras, melenting; bokong dideskripsikan dengan bulat, keras, tidak melenting; punggung dideskripsikan dengan tahanan memanjang; sedangkan ekstremitas dideskripsikan dengan bagian kecil janin.

Leopold 1 dilakukan untuk mengetahui bagian janin  yang teraba di fundus uteri, maka contoh pertannyaan yang dapat diajukan adalah “Apakah pada bagian fundus teraba 1 bagian (disebutkan satu, untuk membedakan dengan gemelli) bulat, lunak, tidak melenting?”

Leopold 2 dilakukan untuk mengetahui bagian janin yang teraba di sisi kiri dan kanan perut ibu. Maka contoh pertanyaannya adalah “Apakah pada bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan memanjang?”

Page 4: Fantom

Leopold 3 dilakukan untuk mengetahui bagian janin yang teraba pada bagian bawah perut ibu. Maka contoh pertanyaannya adalah “Apakah pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, melenting?” Perlu ditanyakan teraba berapa bagian kepala yang teraba di atas simfisis, misalnya 2/5 jari, jadi kepala masih teraba 2 jari di atas simfisis.

Leopold 4 dilakukan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk pintu atas panggul atau belum. INGAT, bahwa yang dinilai cuma kepala sehingga hanya bisa dilakukan pada letak kepala dan tak bisa diterapkan pada letak sungsang maupun lintang. Apabila hasilnya adalah konvergen maka kepala janin belum masuk pintu atas panggul; namun bila hasilnya divergen maka kepala janin sudah masuk pintu atas panggul.

DJJ alias denyut jantung janin

Setelah kita menerima data tentang DJJ, maka yang harus diperhatikan adalah frekuensi dan regularitasnya. DJJ dihitung dengan mendengarkan DJJ pada lima detik pertama, lima detik ketiga, lima detik kelima. Sebagai contoh, DJJ = 11-11-12, maka kita harus hitung frekuensinya dengan cara menambahkan DJJ tadi lalu dikalikan empat; Jadi (11+11+12)x4, apabila hasilnya diantara rentang 120-160kali/menit, maka frekuensi DJJ tersebut normal. Selain itu DJJ 11-11-12 adalah DJJ yang reguler karena intervalnya tidak mempunyai selisih lebih dari satu.

Hati-hati dalam menilai DJJ, tidak selalu DJJ yang frekuensinya normal itu pasti normal, dinilai dulu regularitasnya, begitupun sebaliknya. Misal DJJ: 10-11-13 bila dihitung frekuensinya adalah 136x/menit, ini normal. Tapi coba perhatikan interval antara DJJ, ada selisih lebih dari 1 yaitu dari 11 ke 13, maka DJJ ini tidak reguler, sehingga kondisi ini dapat dikategorikan sebagai fetal distress.

His

His ditanyakan untuk mengetahui apakah his adekuat atau tidak. Bila pasien mulai memasuki inpartu kala 1 maka his biasanya 2 x dalam 10 menit dengan durasi 40 detik. Maka pada saat menanyakan his kita harus mendapat data frekuensi his dalam 10 menit dan lama his (durasi)

Pengeluaran pervaginam (PPV)

dapat berupa lendir darah, air ketuban.

Pemeriksaan Dalam

UPL/UPD Dilakukan bila ibu baru pertama kali hamil, ibu belum pernah melahirkan secara pervaginam atau ibu sudah pernah melahirkan secara pervaginam namun bayi yang dilahirkan beratnya <2500 gram.

VT Pembukaan serviks, kulit ketuban positif/negatif, effacement/penpisan serviks, bagian terbawah janin turun pada Hodge berapa?, titik tunjuk serta bagian terkemuka/menumbung.

4. Pemeriksaan Penunjang

Page 5: Fantom

Pemeriksaan yang rutin dilakukan adalah pemeriksaan Hemoglobin untuk menilai apaka ibu menderita anemia tau tidak sebab bumil rawan mengalami anemia. Tes lakmus dapat diperiksaa pada pemeriksaan ketuban pecah dini, sedangkan protein urin diperiksa pada pasien dengan kecurigaan preeklamsia. Foto polos abdomen diperiksa pada letak sungsang untuk mengetahui apakah kepala janin defleksi/tidak; hal ini penting untuk menentukan apakah persalinan dapat dilakukan secara pervaginam atau tidak. Pemeriksaan ultrasonografi dapat diusulkan namun jarang diberikan datanya mengingat setting lokasi soal phantom biasanya di Puskesmas atau BPS.

Ok, itulah format baku yang biasa dipakai untuk menggali informasi yang berguna untuk menegakkan diagnosis. Good luck!

Contoh Soal Fantom1

SOAL: ibu datang ke Puskesmas dengan keluhan kenceng-kenceng sering

P (penguji); A(siswa akbid); ujian diadakan tanggal 17 Maret 2012 jam 09.00

A: Nama ibu siapa? Umur berapa?

P: Ayu, 25 tahun

A: Ibu tadi mengeluh kenceng-kenceng sering. kenceng-kenceng sejak kapan? Sudahkah keluar lendir darah atau keluar air dari jalan lahir.? Gerak anak masih dirasakan?

P: Sejak jam 7 tadi pagi. Sudah keluar lendir darah tapi tidak mengeluarkan air. Gerak anak masih dirasakan.

A: Kapan hari pertama haid terakhir ibu?

P: 17 April 2011

A: Ibu sudah menikah berapa lama dengan suami sekarang?

P: 1 tahun

A: Ibu hamil yang ke berapa saat ini?

P: hamil pertama

Page 6: Fantom

A: Selama hamil, apakah ibu rutin periksa hamil? dimana? adakah pesan khusus?

P: saya setiap bulan rutin periksa ke bidan dan tidak ada pesan khusus.

A: Apakah ibu pernah menggunakan KB?

P: Belum pernah

A: Apakah ibu mempunyai riwayat menderita tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, atau penyakit jantung? Apakah ibu pernah dilakukan operasi di daerah perut?

P: Tidak

Di sini anamnesis selesai, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik yang meliputi status internus. maka digunakan bahasa medis bukan bahasa awam seperti pada anamnesis.

A: Bagaimanakah keadaan ibu? Kesadaran?

P: KU ibu baik, kesadaran compos mentis

A: Bagaimana dengan tanda-tanda vital (TTV) ibu?

P: Tensi, nadi, pernafasan, dan suhu normal

A: Apakah terdapat conjungtiva palpebra anemis? sklera ikterik?

P: Tidak

A: Apakah terdapat retraksi dada? bising jantung? wheezing pada paru?

P: Tidak

A: Apakah perut ibu membuncit? membujur/melintang? mengkilat? adakah luka bekas operasi?

P: Membuncit, membujur, tidak mengkilat, tidak ada luka bekas operasi.

A: Apakah terdapat oedem pada ektremitas? akral dingin? sianosis?

P: oedem pada kedua kaki

Setelah menyelesaikan status internus dilanjutkan dengan status obestetri

A: Berapa tinggi fundus uteri ibu?

P: TFU=31cm

Page 7: Fantom

A: Saya akan melakukan pemeriksaan Leopold. Apakah pada fundus uteri teraba satu bagian bulat, lunak, tidak melenting?

P: Ya

A: Apakah pada sisi kanan perut ibu teraba satu tahanan memanjang?

P: Ya

A: Apakah pada sisi kiri perut ibu teraba bagian kecil janin?

P: Ya

A: Apakah pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, melenting?

P: Ya

A: Apakah kepala sudah masuk pintu atas panggul?

P: divergen

A: Bagaimanakah DJJ (denjut jantung janin)?

P: 11-12-12

A: Bagaimana dengan his?

P: 2 kali dalam 10 menit, lama 45 detik

A: Saya akan memeriksakan pemeriksaan panggul luar dan panggul dalam karena panggul ibu belum teruji sebab dia seorang primigravida. Bagaimanakah dengan distantia cristarum? distantia spinarum? conjugata eksterna bodeloque? linggar panggul?

P: distantia cristarum=28cm; distantia spinarum: 26cm; conjugata eksterna bodeloque: 18cm; lingkar panggul:90cm

A: Apakah promontorium teraba? linea inominata kurang dari 1/3 lingkaran? spina ischiadica tidak menonjol? apakah dinding samping pelvis sejajar? apakah kelengkungan sacrum cukup? apakah arcus pubis >90 derajat? Bagaimanakah mobilitas os coccygeus?

P: Panggul tidak sempit

A: Saya akan melakukan VT. Berapa pembukaannya/dilatasi? kulit ketuban? penipisan? bagian bawah janin turun Hodge berapa? titik tunjuk? adakah bagian yang terkemuka?

Page 8: Fantom

P: pembukaan 3 cm. KK +, penipisan 25%, bagian bawah janin turun hodge I, titik tunjuk: UUK sulit dinilai, tidak ada bagian yang terkemuka.

A: Saya mengusulkan pemeriksa penunjang berupa pemeriksaan hemoglobin. Berapa kadar Hb pasien?

P: Hb=12 g%

Di sini proses penggalian data selesai dan siswa diharapkan untuk membuat diagnosis

A:  Berdasar data di atas, maka diagnosis pasien ini adalah:

G1P0A0, 25 tahun, hamil 39 minggu

Janin tunggal hidup intrauterin

Presentasi kepala punggung kanan, sudah masuk PAP (pintu atas panggul)

Inpartu kala I fase laten

P: Sikap pada pasien ini?