fantasi,konfabulasi
DESCRIPTION
studyTRANSCRIPT
![Page 1: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/1.jpg)
Fantasi, konfabulasi, pseudologia-fantastica :
- Fantasi hasil kerja imajinasi representasi mental atau pikiran tentang kejadian atau peristiwa, yang dikenali oleh individu sebagai tidak nyata (unreal).
- Fenichel membedakan 2 jenis fantasi:
1. fantasi kreatif : merupakan persiapan untuk melakukan suatu tindakan.
2. lamunan (daydreaming) : tidak menuju suatu tindakan nyata tetapi merupakan pemenuhan atau pemuasan keinginan secara mental.
Berlebihan mengganggu kehidupan nyata.
![Page 2: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/2.jpg)
- konfabulasi : upaya mengisi suatu kekosongan (hiatus) yang terdapat dalam ingatan dengan pengalaman realita masa lalu yang tidak cocok dengan konteks pembicaraannya sekarang.
- Pseudologia fantastica : fantasi dipercayai sebagai suatu kebenaran untuk jangka waktu yang pendek dan cepat dilepaskannya bila dihadapkan kepada bukti-bukti yang menentang.
![Page 3: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/3.jpg)
Fobia :
- pemikiran akan suatu ide, objek, atau situasi tertentu secara otomatik menimbulkan perasaan takut atau kecemasan yang sifatnya irasional.
- sifatnya irasional atau patologik.
- Individu menyadari ketakutannya tidak beralasan.
2. Kelainan bentuk pikiran :
- pikiran normal : terarah kesuatu tujuan, berorientasi kenyataan, logic, rasional, dapat ditarik suatu kesimpulan.
![Page 4: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/4.jpg)
- Kelainan bentuk pikiran : setiap penyimpangan cara berpikir dimana unsur-unsur yang terdapat dalam cara pikir normal terganggu.
1. Pikiran autistik atau dereistik :
- dereisme suatu kapasitas mental yang menyimpang dari hukum logika dan pengalaman serta mengabaikan fakta-fakta realita.
- Dereistik adalah lawan dari pikiran realistic.
- Autisme bahan pikiran berasal dari dalam diri individu sendiri.
![Page 5: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/5.jpg)
- Dua karakteristik autisme :
1. kurang atau tidak dapat dikoreksi oleh realitas, dibandingkan dengan pikiran normal.
2. lebih kecil kemungkinannya atau tidak pernah diikuti oleh perbuatan/tindakan nyata sifatnya memuaskan atau menuruti keinginan patologik yang tidak mempunyai hubungan dengan dunia realita.
2. Pikiran paralogik :
- pikiran predikatif atau paleologik.
Mengatakan dua hal adalah identik atas dasar persamaan predikat pangeran diponegoro adalah orang jawa ; saya orang jawa ; maka saya adalah pangeran diponegoro.
![Page 6: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/6.jpg)
3. pikiran konkrit :
- Hilangnya sifat abstrak dan kemampuan generalisasi
- pasien tidak dapat melihat adanya suatu pengertian atau konsep dibalik hal-hal yang spesifik.
- Pasien akan menyebut besi bila dihadapkan dengan pisau atau paku.
4. pikiran konseptual :
- khas pada penderita skizofrenia.
Individu tidak mampu untuk mempertahankan batas- batas konseptual sehingga hal-hal yang jauh atau sama sekali tidak berhubungan dimasukkan dalam konsep pikirannya tidak jelas, kabut, dan sulit dimengerti.
![Page 7: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/7.jpg)
5. pikiran simetrik :
- Matte Blance menyebut sebagai penalaran simetrik.
- Pasien skizofrenia tidak dapat melihat kapan penggunaan penalaran simetrik ini benar.
- Contoh : ‘Amat adalah ayah Badu’ karena ‘Badu adalah ayah Amat’.
KELAINAN INGATAN :
- Ingatan terbagi dalam tiga proses :
Registrasi (pencatatan) : kemampuan dan proses untuk membuat catatan mental dari suatu pengalaman.
![Page 8: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/8.jpg)
1. Retensi (penyimpanan) : kemampuan untuk menyimpan informasi atau pengalaman yang telah dicatat.
a. retensi jangka pendek : penyimpanan informasi yang sifatnya sementara yang dengan cepat akan terlupakan.
b. retensi jangka panjang : penyimpanan informasi yang sifatnya lebih lama.
Recall (penarikan) : kemampuan untuk memanggil kembali kekesadaran informasi yang telah tercatat dan disimpan dalam ingatan.
![Page 9: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/9.jpg)
Macam-macam ingatan :
1. Ingatan sangat dekat (immediate memory) : kemampuan untuk me recall kembali informasi yang disimpan beberapa detik sebelumnya.
2. Ingatan baru (recent memory) : kemampuan untuk memanggil kembali informasi yang disimpan beberapa jam, hari, atau minggu sebelumnya.
3. Ingatan lama (remote memory) : kemampuan untuk memanggil kembali informasi yang disimpan jauh dimasa lampau.
![Page 10: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/10.jpg)
Fish Membagi kelainan ingatan :
I. hilangnya ingatan (amnesia).
II. distorsi ingatan (dysmnesia).
I. Amnesia :
- ketidakmampuan untuk memanggil (mengingat) pengalaman masa lalu atau data yang telah tersimpan.
Amnesia psikogenik :
- amnesia yang bersifat psikologis (mis. trauma psikis).
anxiety amnesia : preokupasi kecemasan akan menyebabkan terganggunya persepsi dan pengertian sehingga terjadi kesulitan recall.
![Page 11: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/11.jpg)
a. Katathymic amnesia : merupakan amnesia yang terbatas pada suatu hal yang menyangkut pengalaman. Misalnya pasien mampu mengingat semua hal kecuali hal yang berhubungan dengan kehamilannya (yang ekstramarital).
b. Hysterical amnesia : terjadi kehilangan total dari ingatan dan identitas diri, tetapi pasien masih mampu mengurusi diri.
Amnesia organic :
amnesia yang terjadi karena terganggunya tempat penyimpanan informasi karena infeksi, trauma, degenerasi, atau gangguan metabolic.
![Page 12: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/12.jpg)
- Yang terganggu adalah proses registrasi dan retensi.
a. amnesia retrograde atau retroaktif :
-hilangnya ingatan sebelum trauma.
b. amnesia anterograde atau anteroaktif :
- hilangnya ingatan setelah periode trauma.
II. Dysmnesia (distorsi ingatan) :
1. paramnesia :
- merupakan gangguan ingatan dimana fakta realita dan fantasi dicampur adukkan.
- Dapat ditemukan pada orang normal, seperti jadi saksi pengadilan.
Distorsi terjadi apabila ingatan yang benar akan menyakitkan individu.
![Page 13: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/13.jpg)
a. retrospective falsification :
- disebut ilusi ingatan (illusion of memory).
- Pengertian atau ingatan yang salah dikarang oleh individu untuk menggantikan ingatan yang sebenarnya untuk disesuaikan dengan suasana perasaannya sekarang.
b. retrospective delusion :
- bila retrospective falsification mencapai tingkat waham.
- Dapat ditemukan pada pasien-pasien skizofrenia.
c. delusional memories :
- merupakan pengalaman delusional primer yang terdiri dari delusional perception dan suddent delusional idea.
Termasuk dalam first rank symptoms dari skizofrenia.
![Page 14: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/14.jpg)
d. konfabulasi :
- pengisian kekosongan dalam ingatan dengan fantasi atau kejadian faktual yang tidak sesuai.-Kekosongan ingatan diisi dengan cerita yang sangat mendetil tentang peristiwa masa lalu tetapi tidak sesuai dengan situasi yang dihadapi sekarang.
2. distorsi pengenalan (distortion of recognition) :
- disebut juga fausse reconnisance (false recognition).
- Individu mempunyai suatu perasaan bahwa ia telah mengenal dan akrab dengan apa yang dilihat, didengar, atau dialaminya sekarang.
![Page 15: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/15.jpg)
a. distorsi pengenalan persepsi sensorik :
- individu merasa telah mengenal atau akrab dengan yang dilihatnya sekarang déjà vu.
- Jamais vu merasa asing atau baru pertama kali dihadapi, tetapi sebenarnmya ia telah mengenal akrab.
- Deja entendu salah pengenalan yang sifatnya pendengaran.
Deja fait suatu kejadian yang pertama kali dialami tetapi dikatakan telah pernah terjadi.
Deja pense apa yang dipikirkan sekarang telah pernah dipikirkan dahulu.
![Page 16: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/16.jpg)
b. misidentifikasi : yang salah dikenali adalah orang.
1. misidentifikasi positif : bila orang asing dikenali sebagai teman atau keluarga.
2. misidentifikasi negatif : bila teman atau keluarga dikatakan sebagai orang asing.
KELAINAN BICARA :
- Kelainan bicara organic dan psikogenik.
Organic terdapat kelainan dalam pengekspresian bahasa (bicara, menulis) yang disebabkan lesi organic diotak afasia.
![Page 17: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/17.jpg)
I. kelainan bicara psikogenik atau fungsional :
1. Gagap (stammering and stuttering) :
- ditandai dengan terputus-putusnya arus pembicaraan karena istirahat-istirahat yang pendek atau pengulangan kata.
- Disertai oleh gerakan gestikulasi (isyarat) yang banyak serupa tic ataupun grimacing.
2. mutisme :
- kehilangan bicara yang total atau membisu.
- Mutisme dapat berlangsung dari jam sampai berhari- hari bahkan bertahun- tahun.
Mutisme elektif ditemukan pada anak-anak yang menolak bicara pada orang- orang tertentu saja.
![Page 18: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/18.jpg)
3. vorbereiden (paralogia;evasion) :
- ide pikiran ditekan dan digantikan dengan ide pikiran lain yang berhubungan.
- Menjawab asal saja Pasien mengerti tetapi sengaja memberikan jawaban lain.
4. Neologisme :
- kata- kata baru yang dikarang sendiri oleh pasien.
5. schizophasia :
- disebut juga sebagai paraphasia.
- Didapatkan pada penderita skizofrenia kronis.
- Pasien mengucapkan campuran kata- kata atau kalimat yang tidak ada artinya bagi pasien dan orang yang mendengarkan.Kelompok dari neologisme.
![Page 19: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/19.jpg)
II. Kelainan bicara organic :
A. Klasifikasi anatomic :
1. afasia motorik :
- lesi pada daerah bagian bawah precentralis, yaitu area 44 dan 45 dari Brodman.
- Pasien masih mampu mengekspresikan bahasa secara tertulis atau dengan isyarat.
2. afasia sensorik :
- lesi terletak pada gyri superior temporal, angular atau supramarginalis.
Sifatnya cortical, subcortical, dan transcortical.
![Page 20: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/20.jpg)
B. Klasifikasi fungsi (menurut Weisenburg) :
1. afasia receptive
2. afasia ekspresif
3. afasia receptive ekspresif
4. amnesic afasia
Kelainan persepsi sensorik :
- persepsi merupakan proses mental dimana data, baik yang bersifat intelektual, sensorik, maupun emosional diterima dan diintegrasikan oleh kepribadian sehingga mempunyai makna.
![Page 21: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/21.jpg)
- Kelainan persepsi sensorik menurut Fish :
I. distorsi sensorik : terjadi perubahan persepsi dari suatu objek yang benar-benar ada tetapi diterima oleh individu telah mengalami perubahan.
Desepsi sensorik : terjadi suatu persepsi baru dengan atau stimulus luar.
I. Distorsi sensorik :
1. perubahan kwantitas :
- dapat berupa anestesi total, Hipoestesi, atau hiperestesi, yang dapat mengenai semua modalitas rangsangan sensorik.
- Psikogenik ditemukan pada kasus hysteria kebutaan, anestesi sarung tangan.
![Page 22: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/22.jpg)
2. perubahan kwalitas :
- umumnya ditemukan dalam bentuk kelainan penglihatan warna.
- Penglihatan kuning xanthopsia, hijau chlorophsia.
3. perubahan bentuk spatial :-terjadi dilapangan pandang.-Dapat berupa mikropsia, makropsia.
II. Desepsi sensorik (sensory deception) :
1. Ilusi :
terjadi misinterpretasi perceptual dimana suatu stimulus luar yang nyata oleh karena factor psikologis tertentu diubah sehingga timbul suatu penafsiran yang salah.
![Page 23: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/23.jpg)
2. Halusinasi :
- persepsi sensorik tanpa adanya stimulus luar.
- Ciri- ciri : persepsi sensorik yang sungguh-sungguh, stimulus terletak didunia luar yang objektif, tidak tergantung dari kemauan sadar individu.
a.Halusinasi pendengaran :
- gangguan perceptual yang paling sering ditemukan.
- Ucapan yang paling sering ditemukan pasien berupa suara bersifat mengejek, memerintah, menuduh, atau kata-kata cabul.
Pasien dapat terlihat berbicara sendiri dan dapat melakukan tindakan sesuai dengan perintah halusinasinya.
![Page 24: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/24.jpg)
b. Halusinasi penglihatan :
- biasanya bersifat organic, walaupun dapat juga ditemukan pada kelainan psikiatrik fungsional.
- Gambaran biasanya terlihat berupa kilatan cahaya, orang, hewan, dll.
- Halusinasi liliput halusinasi penglihatan yang disertai mikropsia pasien melihat orang dan benda dalam ukuran kecil.
c. Halusinasi pembauan :
- yang tercium oleh pasien adalah bau yang tidak menyenangkan (busuk, menusuk, amis, bau basi, dll).
![Page 25: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/25.jpg)
d. Halusinasi pengecapan :
- biasanya selalu berbarengan dengan halusinasi pembauan.Gejala ini dapat ditemukan pada keadaan skizofrenia dan kelainan organic akut.
e. Halusiansi haptik :
- dapat berupa perasaan ada binatang merayapi tubuhnya formication (misalnya semut, cacing,dll).
- Sensasi seksual dapat pula dihalusinasikan.
f. halusinasi kinestetik :
- biasanya bersifat organic.
Fenomena fantom pasien masih merasakan ia mempunyai tungkai/lengan sedangan kenyataannya impuls sensorik dari tungkai/lengan telah hilang.
![Page 26: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/26.jpg)
g. halusinasi sensasi nyeri dan sensasi dalam :
- disertai gambaran bahwa dagingnya dikoyak-koyak, atau jantungnya ditusuk-tusuk.
- Perasaan adanya binatang yang merayap dalam tubuhnya delusional zoopathy.
h. halusinasi sensasi vestibuler :
- adanya perasaan seperti terbang melayang diudara atau rasa tenggelam menembus tempat tidur.
i. halusinasi rasa kehadiran (sense of presence).
![Page 27: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/27.jpg)
Bentuk-bentuk khusus dari halusinasi :
1. halusinasi fungsional :
- suatu persepsi halusinatorik yang timbul bersamaan dengan persepsi sensorik suatu objek yang sebenarnya.
- Misal : seorang pasien mendengar suara Tuhan berbicara padanya setiap kali lonceng gereja berbunyi.
2. halusinasi ekstrakampin :
- halusinasi yang terletak diluar lapangan sensorik dari jenis sensasi yang bersangkutan.
Yang visual : pasien mengatakan ia melihat musuhnya atau setan dengan jelas dan tajam dibelakangnya.
![Page 28: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/28.jpg)
3. halusinasi refleks :
- suatu persepsi sensorik yang timbul karena perangsangan atau sensasi ditempat lain.
- Misal. Seorang pasien merasakan sakit kepala ketika mendengar suara orang bersin.
4. halusinasi autoskopik :
- pasien melihat dirinya sendiri, biasanya mukanya, atau separuh badan bagian atas.
- Disertai persepsi halusinatorik jenis sensasi lain.
![Page 29: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/29.jpg)
Sikap pasien terhadap halusinasinya :
- gangguan atau keadaan psikiatrik dengan halusinasi halusinosis.
- Halusinosis organic : disertai afek ketakutan, curiga dan dapat disertai perilaku yang sesuai mis. Melarikan diri, ketakutan.
- Halusinasi dapat berkembang menjadi suatu waham waham sekunder.
KELAINAN PERASAAN :
- perasaan dikenal sebagai emosi, afek,dan mood.
- Afek dapat didefinisikan sebagai corak perasaan (feeling tone) yang menyertai suatu ide atau representasi mental.
![Page 30: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/30.jpg)
-Afek yang bertahan untuk waktu beberapa lama mood.
-Emosi respon perasaan yang berlangsung singkat.
I. Afek menyenangkan :
1. euphoria :
- merupakan afek menyenangkan taraf sedang.
- Perasaan kesejahteraan yang positif secara emosional dan fisik yang sifatnya abnormal.
- Biasanya disertai perasaan atau sikap optimistic, penuh kepercayaan/keyakinan diri.
![Page 31: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/31.jpg)
2. elasi :
- tarafnya lebih tinggi setingkat dari euphoria.
-Tampak suatu kegembiraan yang nyata dan aktifitas motorik yang meningkat.
-Sering bersifat labil dan individu tiba- tiba berubah menjadi iritabilitas.
3. eksaltasi :
- suatu keadaan elasi yang ekstrem biasanya disertai dengan perasaan atau ide kebesaran.
![Page 32: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/32.jpg)
4. ektase :
- merupakan tingkat tertinggi daripada gangguan afek.
-Merupakan suatu perasaan kegairahan yang sangat, rasa bahagia, dan rasa mendapat rahmat
-Biasanya disertai perasaan atau ide keagamaan, dedikasi atau penyerahan diri.
II. Depresi :
suatu keadaan merendahnya corak perasaan (lowering of feeling tone) yang dirasakan sebagai suatu kesedihan atau kemurungan.
![Page 33: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/33.jpg)
- Adanya perasaan kecil hati, tak bahagia, rendah diri, tak ada harapan, rasa bersalah, hilangnya gairah hidup, dll.
III. Anxietas :
- suatu perasaan tak menyenangkan yang ditandai oleh ketegangan, cemas, kuatir, seperti ada suatu malapetaka yang akan terjadi.
- Diikuti oleh gejala otonom/fisiologik berupa gangguan respirasi, palpitasi, mulut kering, sering BAK, tonus otot meningkat, keringat, gemetar,dll.
IV. Fobia.
![Page 34: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/34.jpg)
V. Apati :
- keadaan tidak adanya perasaan.
- Secara sepintas, individu akan terlihat seperti terputus kontaknya dengan realita.
VI. afek inadekuat :
- pasien kehilangan semua kehidupan emosionalnya, atau pasien memperlihatkan ledakan afektif terhadap suatu peristiwa yang tidak ada apa-apanya.
VII. Anhedonia :
Individu tidak mampu atau tidak dapat merasakan ataupun membayangkan perasaan yang menyenangkan.
![Page 35: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/35.jpg)
VIII. Ambivalensi :
-suatu keadaan dimana terdapatnya secara bersamaan dua hal yang bertentangan.
KELAINAN MOTORIK :
I. Kelainan gerakan adaptif :
a. kelainan gerakan ekspresif :
- pengekspresian suatu ide atupun perasaan biasanya akan diikuti oleh gerakan2 bagian tubuh yang sesuai gerakan ekspresif.
Keadaan depresi gerakan ekspresif berkurang, bahkan dapat menghilang.
![Page 36: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/36.jpg)
b. kelainan gerakan reaktif :
-gerakan otomatik yang segera terjadi sebagai jawaban terhadap stimulus baru.
-Menandakan kewaspadaan dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
c. kelainan gerakan bertujuan :
1. retardasi psikomotor :
gerakan atau tindakan secara subjektif dirasakan sangat sulit/berat untuk dimulai dan untuk diselesaikan.
![Page 37: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/37.jpg)
2. obstrusi psikomotor :
- dalam melakukan suatu gerakan, setelah bagian tubuh digerakkan beberapa jauh, tiba-tiba otot antagonis berkontraksi pula sehingga gerakan menjadi berhenti.
3. mannerisme :
- pengulang-ulangan gerakan yangluar biasa yang bersifat bertujuan atau mempertahankan suatu sikap tubuh adaptif yang tidak biasa.
![Page 38: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/38.jpg)
II. Kelainan gerakan non adaptif :
1. gerakan spontan :
a. Tics :
- gerakan involunter yang mendadak dan mengejut- ngejut dari kelompok otot-otot kecil dari tubuh, yang berlangsung singkat, berulang-ulang, tak bersesuaian dengan situasi yang dihadapi, dan tidak dapat ditolak..
- biasanya yang terkena adalahotot-otot wajah dan leher ; gerakan-gerakan mengedip, menggerak-gerakkan leher.
b. Tremor :
tremor psikogenik tremor yang terjadi pada keadaan istirahat, dengan getaran berfrekwensi 3-4 kali perdetik, menghilang ketika tidur atau berada dibawah anestesi.
![Page 39: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/39.jpg)
c. spasmodic torticolis :
-merupakan spasme otot-otot leher, terutama otot sternocleidomastoideus, yang menarik kepala kearah yang sama sehingga muka berpaling kearah berlawanan.
d. Chorea :
- gerakan mendadak, spontan, mengejut yang melibatkan terutama otot-otot atas tubuh dan distal, serta muka, tak beraturan dan involunter serta kasar.
e. athetosis :
gerakan spontan, lambat, memuntir tubuh, ireguler, dan tak bertujuan.
![Page 40: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/40.jpg)
f. stereotipi :
- merupakan gerakan berulang-ulang tak bertujuan yang dilakukan dengan cara yang selalu sama, dan konstan.
- Dapat mengenai perilaku verbal ataupun behavioral.
-Sekali tindakan ini dilakukan terjadi kecenderungan untuk terus mengulanginya dengan persisten.
2. gerakan induktif abnormal :
- merupakan gerakan tubuh yang terjadi sebagai jawaban terhadap stimulus dari luar.
a. ekolalia :
pasien mengulangi perkataan yang diucapkan kepadanya secara otomatis, tidak perduli apakah ia mengerti atau tidak.
![Page 41: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/41.jpg)
b. ekopraksia :
-disini yang diulang-ulang adalah gerakan yang dilihatnya.
- Ditemukan pada pasien skizofrenia katatonik.
c. fleksibilitas cerea :
- suatu keadaan dimana pasien mempertahankan suatu sikap tubuh yang diberikan kepadanya dengan tonus otot yang meningkat, tak perduli betapa tak menyenangkan.
Sikap tubuh akan dipertahankan terus sampai dikembalikan keposisi semula.
![Page 42: fantasi,konfabulasi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062321/55cf98e5550346d0339a4f4f/html5/thumbnails/42.jpg)
d. kepatuhan otomatik :
- suatu keadaan dimana pasien menuruti atau melakukan setiap instruksi yang diberikan kepadanya.
e. genggam paksa.