fakultas syariah dan hukum universitas islam...

116
EVALUASI PENGARUH LEMBAGA KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM TERHADAP PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI ILMU HUKUM PADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Peneliti: Dr. DJAWAHIR HEJAZZIEY, SH., MA, MH. DRS. H. ABD. BASIQ DJALIL, SH., MA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Upload: ngokiet

Post on 03-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

EVALUASI PENGARUH

LEMBAGA KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM

TERHADAP PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Peneliti:

Dr. DJAWAHIR HEJAZZIEY, SH., MA, MH.

DRS. H. ABD. BASIQ DJALIL, SH., MA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami, khususnya, para

peneliti dapat merampungkan penelitian ini tepat pada waktunya. Shalawat dan

salam kita sampaikan kepada junjungan nabi besar Muhammad Rasulillah SAW.

Yang telah mengentaskan manusia dari kegelapan menuju pada pencerahankami.

Penelitian yang berjudul “Evaluasi Pengaruh Lembaga Konsultasi dan Bantuan

Hukum terhadap Pengembangan Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah

Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”ini, mudah-mudahan akan

memberikan manfaat, khusunya bagi pengembangan program studi Ilmu Hukum

fakultas syariah dan hukum yang di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya tak lupa ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya disampaikan

kepada kawan-kawan yang ada di Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, semoga kita semua senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT., dan

Allah akan menerima semua aktifitasnya sebagai ibadah yang mulia. Kami

menyadari bahwa penelitian ini masih ada kekurangan disana sini, dan tentu tidak

akan memberikan kepuasan kepada semua pihak. Oleh karena itu kritik dan saran

dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan penelitian ini.

Akhir kata, kami sampaikan pula terima kasih kepada semua pihak yang

telah berperan serta dalam penyusunan penelitian ini dari awal sampai akhir.

Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan meridhai segala usaha kita.

Amin, Yaa Rabbal „alamin.

Jakarta, Oktober 2013

Peneliti

Page 3: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

3

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Metode Penelitian

E. Sistematika Penulisan

1

15

16

17

21

BAB II. LANDASAN TEORITIS

A. Definisi Lembaga Konsultasi

B. Definisi Bantuan Hukum

C. Fungsi danTujuan dari Pemberian Bantuan Hukum

D. Dasar Hukum lembaga bantuan dan konsultasi hukum

E. Ketentuan-ketentuan Bantuan Hukum Berdasarkan UU No.

16 Tahun 2011

F. Keberadaan LKBH dengan Undang-Undang Advokad

G. Tri Dharma Perguruan Tinggi

H. Profil Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum FSH

22

27

35

37

39

49

53

55

BAB III. PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

A. Sejarah Berdirinya Fakultas Syariah dan Hukum

B. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum

C. Tokoh-tokoh yang Pernah Memimpin Fakultas Syariah

D. Program Studi di Fakultas Syariah

E. Deskripsi Program Studi Ilmu Hukum

59

62

64

69

87

BAB IV. ANALISA PENGARUH LEMBAGA BANTUAN HUKUM

TERHADAP PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

Page 4: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

4

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

A. Kegiatan yang pernah dilaksanakan dan kasus yang pernah

ditangani Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum FSH

B. Perkembangan LKBH 2008 sampai 2013

C. Pengaruh LKBH terhadap Perkembangan Program Studi Ilmu

Hukum

99

101

102

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

108

108

DAFTAR PUSTAKA 110

Page 5: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas

rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan

dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan

bertindak. Selain itu sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar

masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang

berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum

menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi

manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana

mereka yang akan dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau

kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur

persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan

lingkungan peraturan atau tindakan militer. Filusuf Aristotles menyatakan

bahwa “Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik dari pada dibandingkan

dengan peraturan tirani yang merajalela”.

Hukum dapat dibagi dalam berbagai bidang, antara lain hukum

pidana/hukum publik, hukum perdata/hukum pribadi, hukum acara, hukum

tata negara, hukum administrasi negara/hukum tata usaha negara, hukum

internasional, hukum adat, hukum islam, hukum agraria, hukum bisnis, dan

hukum lingkungan. Ada berbagai jenis sistem hukum yang berbeda yang

dianut oleh negara-negara di dunia pada saat ini, antara lain sistem hukum

Eropa Kontinental, common law system, sistem hukum Anglo-Saxon, sistem

hukum adat, sistem hukum agama.

Hukum pidana termasuk pada ranah hukum publik. Hukum pidana

adalah hukum yang mengatur hubungan antar subjek hukum dalam hal

perbuatan - perbuatan yang diharuskan dan dilarang oleh peraturan perundang-

Page 6: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

6

undangan dan berakibat diterapkannya sanksi berupa pemidanaan dan/atau

denda bagi para pelanggarnya.

Dalam hukum pidana dikenal 2 jenis perbuatan yaitu kejahatan dan

pelanggaran.

1. Kejahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan

peraturan perundang - undangan tetapi juga bertentangan dengan

nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan masyarakat. Pelaku

pelanggaran berupa kejahatan mendapatkan sanksi berupa

pemidanaan, contohnya mencuri, membunuh, berzina, memperkosa

dan sebagainya.

2. Sedangkan pelanggaran ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh

peraturan perundangan namun tidak memberikan efek yang tidak

berpengaruh secara langsung kepada orang lain, seperti tidak

menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman dalam

berkendaraan, dan sebagainya.

Di Indonesia, hukum pidana diatur secara umum dalam Kitab

Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), yang merupakan peninggalan dari

zaman penjajahan Belanda, sebelumnya bernama Wetboek van Straafrecht

(WvS). KUHP merupakan lex generalis bagi pengaturan hukum pidana di

Indonesia dimana asas-asas umum termuat dan menjadi dasar bagi semua

ketentuan pidana yang diatur di luar KUHP (lex specialis)

Hukum perdata merupakan Salah satu bidang hukum yang mengatur

hubungan-hubungan antara individu-individu dalam masyarakat dengan

saluran tertentu. Hukum perdata disebut juga hukum privat atau hukum sipil.

Salah satu contoh hukum perdata dalam masyarakat adalah jual beli rumah atau

kendaraan.

Hukum perdata dapat digolongkan antara lain menjadi:

1. Hukum Keluarga

2. Hukum Harta Kekayaan

Page 7: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

7

3. Hukum Benda

4. Hukum Perikatan

5. Hukum Waris

Untuk tegaknya hukum materiil diperlukan hukum acara atau sering

juga disebut hukum formil. Hukum acara merupakan ketentuan yang mengatur

bagaimana cara dan siapa yang berwenang menegakkan hukum materiil dalam

hal terjadi pelanggaran terhadap hukum materiil. Tanpa hukum acara yang

jelas dan memadai, maka pihak yang berwenang menegakkan hukum materiil

akan mengalami kesulitan menegakkan hukum materiil. Untuk menegakkan

ketentuan hukum materiil pidana diperlukan hukum acara pidana, untuk hukum

materiil perdata, maka ada hukum acara perdata. Sedangkan, untuk hukum

materiil tata usaha negara, diperlukan hukum acara tata usaha negara. Hukum

acara pidana harus dikuasai terutama oleh para polisi, jaksa, advokat, hakim,

dan petugas Lembaga Pemasyarakatan.

Hukum acara pidana yang harus dikuasai oleh polisi terutama hukum

acara pidana yang mengatur soal penyelidikan dan penyidikan, oleh karena

tugas pokok polisi menrut hukum acara pidana (KUHAP) adalah terutama

melaksanakan tugas penyelidikan dan penyidikan. Yang menjadi tugas jaksa

adalah penuntutan dan pelaksanaan putusan hakim pidana. Oleh karena itu,

jaksa wajib menguasai terutama hukum acara yang terkait dengan tugasnya

tersebut. Sedangkan yang harus menguasai hukum acara perdata. termasuk

hukum acara tata usaha negara terutama adalah advokat dan hakim. Hal ini

disebabkan di dalam hukum acara perdata dan juga hukum acara tata usaha

negara, baik polisi maupun jaksa (penuntut umum) tidak diberi peran seperti

halnya dalam hukum acara pidana. Advokatlah yang mewakili seseorang untuk

memajukan gugatan, baik gugatan perdata maupun gugatan tata usaha negara,

terhadap suatu pihak yang dipandang merugikan kliennya. Gugatan itu akan

diperiksa dan diputus oleh hakim. Pihak yang digugat dapat pula menunjuk

seorang advokat mewakilinya untuk menangkis gugatan tersebut.

Page 8: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

8

Tegaknya supremasi hukum itu sangat tergantung pada kejujuran para

penegak hukum itu sendiri yang dalam menegakkan hukum diharapkan benar-

benar dapat menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan kejujuran. Para

penegak hukum itu adalah hakim, jaksa, polisi, advokat, dan petugas Lembaga

Pemasyarakatan. Jika kelima pilar penegak hukum ini benar-benar

menegakkan hukum itu dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah

disebutkan di atas, maka masyarakat akan menaruh respek yang tinggi terhadap

para penegak hukum. Dengan semakin tingginya respek itu, maka masyarakat

akan terpacu untuk menaati hukum.

Ada berbagai jenis sistem hukum yang berbeda yang dianut oleh

negara-negara di dunia pada saat ini, antara lain sistem hukum Eropa

Kontinental, common law system, sistem hukum Anglo-Saxon, sistem hukum

adat, sistem hukum agama.

1. Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum

dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum

dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan ditafsirkan

lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60% dari

populasi dunia tinggal di negara yang menganut sistem hukum ini.

Sistem hukum umum adalah suatu sistem hukum yang digunakan

di Inggris yang mana di dalamnya menganut aliran frele recht lehre

yaitu dimana hukum tidak dibatasi oleh undang-undang tetapi

hakim diberikan kebebasan untuk melaksanakan undang-undang

atau mengabaikannya.

2. Sistem Anglo-Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan

pada yurisprudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu

yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya.

Sistem hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia,

Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada (kecuali Provinsi Quebec)

dan Amerika Serikat (walaupun negara bagian Louisiana

mempergunakan sistem hukum ini bersamaan dengan sistem

Page 9: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

9

hukum Eropa Kontinental Napoleon). Selain negara-negara

tersebut, beberapa negara lain juga menerapkan sistem hukum

Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan, India dan Nigeria yang

menerapkan sebagian besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun

juga memberlakukan hukum adat dan hukum agama.

3. Sistem hukum anglo saxon, sebenarnya penerapannya lebih mudah

terutama pada masyarakat pada negara-negara berkembang karena

sesuai dengan perkembangan zaman.Pendapat para ahli dan

prakitisi hukum lebih menonjol digunakan oleh hakim, dalam

memutus perkara.

4. Hukum Adat adalah seperangkat norma dan aturan adat/kebiasaan

yang berlaku di suatu wilayah. Misalnya di perkampungan

pedesaan terpencil yang masih mengikuti hukum adat. dan

memiliki sanksi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di

wilayah tertentu.

5. Sistem hukum agama adalah sistem hukum yang berdasarkan

ketentuan agama tertentu. Sistem hukum agama biasanya terdapat

dalam Kitab Suci.

Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum

Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut,

baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental,

khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang

merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-

Indie). Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut

Islam, maka dominasi hukum atau Syari'at Islam lebih banyak terutama di

bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga

berlaku sistem hukum Adat yang diserap dalam perundang-undangan atau

yurisprudensi yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari

masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara.

Page 10: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

10

Namun ternyata masyarakat banyak yang tidak tau tentang hukum

yang berlaku di Indonesia. Selain itu banyak juga yang tidak sadar hukum.

Masih banyak pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat. Maka dari itu

Profesi advokat lahir dari masyarakat untuk masyarakat yang di dorong oleh

hati nuraninya untuk berkiprah menegakkan hukum dan keadilan serta

mewujudkan supremasi hukum sedapat mungkin dalam semua aspek

kehidupan.

Profesi advokat/penasehat hukum adalah profesi yang mulia dan

terhormat (offium nobile), menjalankan tugas pekerjaan menegakkan hukum di

pengadilan bersama jaksa dan hakim (official’s of the court) dimana dalam

tugas pekerjaannya dibawah lindungan hukum dan undang-undang yang

dalam hal ini adalah UU no. 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Jika profesi

advokat telah diatur dengan suatu UU maka agar jelas kiprah dan fungsi serta

perannya ditengah lapisan masyarakatnya khusus pencari keadilan. Advokat

perannya ditengah hukum harus mampu mengoreksi dan mengamati putusan

dan tindakan para praktisi hukum lainnya dan hal ini dibenarkan hukum dan

perundang-undangan.

Advokat setiap nafasnya, harus tanggap terhadap tegaknya hukum dan

keadilan ditengah lapisan masyarakat, dengan menghilangkan rasa takut

kepada siapapun dengan tidak membeda-bedakan tempat, etnis, agama,

kepercayaan, miskin atau kaya dan lain-lain. Intinya adalah memberi bantuan

hukum setiap saat, demi tegaknya hukum keadilan. Advokat/penasehat hukum

juga mempunyai kewajiban untuk memberikan bantuan hukum secara cuma-

cuma (prodeo) bagi orang yang tidak mampu, baik dalam perkara perdata

maupun dalam perkara pidana bagi orang-orang yang disangka/didakwa

berbuat pidana baik pada tingkat penyidikan maupun dimuka pengadilan yang

oleh pengadilan diperkenankan beracara secara cuma-cuma.

Dalam memberikan bantuan secara cuma-cuma maka dibentuklah

Lembaga Bantuan Hukum (LKBH) untuk golongan miskin dan dapat

ditafsirkan sebagai salah satu usaha agar hukum dapat berperan sebagai

Page 11: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

11

pengisi kemajuan pembangunan (dengan sasaran keadaan yang lebih tertib dan

pasti untuk lancarnya usaha pembangunan). Perlu dikembangkan suatu cara

bantuan hukum yang efektif dan melembaga bagi yang tersangkut perkara,

terutama sifat untuk golongan masyarakat yang kurang mampu. Maksud

didirikannya Lembaga Bantuan Hukum tersebut adalah :

1. Memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat luas

yang tidak mampu

2. Menumbuhkan, mengembangkan serta meninggikan kesadaran hukum dari

masyarakat umumnya dan khususnya kesadaran akan hak-haknya sebagai

subjek hukum

3. Memajukan hukum dan pelaksanaan hukum sesuai zaman (modernisasi)

Lembaga Bantuan Hukum di Indonesia sudah banyak di antaranya LKBH

Indonesia Bisa yang didirikan pada tanggal 05 Juli 2010, mengemban fungsi dan

peran yang kurang lebih sama dengan LKBH yang lain. Yakni penegakan supremasi

hukum kepada siapapun tanpa pandang bulu. Hukum sangat rentan dijadikan alat

oleh penguasa. Tarik menarik kepentingan antara politik dan hukum telah lama

menjadi polemic. Cibiran masyarakat bahwa hukum adalah produk politik dan oleh

karenanya rentan disalah gunakan (abuse of power) bukanlah tanpa alasan. Rentetan

kasus besar yang seolah tak terselesaikan seperti Bank Century, Bibit – Chandra

(KPK), Gayus Tambunan sang Mafia Pajak, Travel Check Miranda Gultom, dan

yang terbaru adalah Citibank dengan Inong Malinda Dee dan kematian Irzen Octa di

tangan Debt Collector nya adalah bukti nyata jauhnya penegakan hukum dengan

ekspektasi masyarakat.

LKBH IB memandang hal ini sebagai sesuatu yang sangat serius. Hukum

seolah – olah hanya diciptakan untuk “orang kecil”. Banyak kasus maling sendal,

pepaya bahkan anak dengan pulsa Rp. 10.000,- menjadi bukti nyata betapa kejamnya

hukum pada rakyat kecil, sedangkan untuk orang gede hanya pepesan kosong belaka.

Saya pernah mendengar seorang kawan advokat idealis yang nampaknya frustrasi

dengan penegakan hukum mengatakan dengan gaya becandanya yang khas : hukum

di negeri ini hanya dibuat untuk dua tipe orang. Tipe pertama orang miskin dan tipe

kedua orang bodoh. Anda termasuk yang mana? LKBH IB berkomitmen untuk

memberikan proteksi maksimal untuk orang kecil yang kata sebagian orang: miskin

Page 12: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

12

dan bodoh. Bagi kami, mereka jauh lebih terhormat dibanding mereka yg hidup dari

tindakan nista memperakat hukum.1

LBH Duta Keadilan Indonesia, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Duta

Keadilan Indonesia disingkat YLBH-DKI adalah organisasi bantuan hukum yang

didirikan di Jakarta sejak Tahun 1999 dan telah dikuatkan dalam Akta Persekutuan

Perdata No. 54 tanggal, 15 April 2008 yang dibuat dihadapan MERI EFDA, Sarjana

Hukum, Notaris di Jakarta. Pada bulan Juli 2010 YLBH-DKI dengan Keputusan

Bersama Para Pendiri dan Pengurus Yayasan merubah dan memperbaharui nama

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Duta Keadilan Indonesia (YLBH-DKI) menjadi

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum dan Kemanusiaan Duta Keadilan Indonesia

(YLBHK-DKI) dan telah dikuatkan berdasarkan Akta Persekutuan Perdata No. 12

tanggal, 14 Juli 2010 dihadapan UUN GUNIARSIH, Sarjana Hukum, Notaris di

Jakarta.

Dalam menjalankan kerja-kerja dan program-programnya, YLBHK-DKI

bersandar pada nilai-nilai dasar organisasi, VISI dan MISI lembaga. YLBHK-DKI

bersama-sama dengan komponen-koponen masyarakat dan Bangsa Indonesia yang

lain berhasrat kuat akan berupaya sekuat tenaga agar di masa depan :

(1) Dapat mewujudkan suatu suatu sistem masyarakat hukum yang

terbina di atas tatanan hubungan sosial yang adil dan beradab/

berperikemanusiaan secara demokratis;

(2) Dapat terwujudnya suatu sistem hukum dan administrasi yang

mampu menyediakan tata-cara (prosedur-prosedur) dan lembaga-

lembaga melalui berbagai pihak yang dapat memperoleh dan

menikmati keadilan hukum (A fair and transparent

institutionalized legal-administrative system); dan

(3) Mewujudkan suatu sistem ekonomi, politik dan budaya yang

membuka akses bagi setiap pihak untuk turut menentukan setiap

keputusan yang berkenaan dengan kepentingan mereka dan

memastikan bahwa keseluruhan sistem itu tetap menghormati dan

1 Mardiman Sane., Fungsi dan Peran Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Bagi

Masyarakat, (Jakarta: http://www.indonesia-bisa.com/ top/ index.php? option=com

_content&view= article&id=213:fungsi-dan-peran-lembaga-konsultasi-dan-bantuan-hukum-bagi-

masyarakat-&catid=1:polhukam&Itemid=5) di akses 2 Agustus 2013

Page 13: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

13

menjunjung tinggi HAM (An open political- economic system

with a culture that fully respects human rights);

YLBHK-DKI didirikan dengan tujuan:

1. Membantu dan memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan

perhatian serta bersama-sama mencari upaya penyelarasan

sesuai dengan kemungkinan dan kemampuan yang tersedia.

2. Membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga mitra baik di

tingkat lokal, nasional maupun internasional dalam

mengupayakan dihormati, dihargai dan dijunjung tinggi nilai-

nilai kemanusiaan dan hak-hak masyarakat.

3. Berdaya upaya menyebarluaskan dan mensosialisasikan akan

hak dan kewajiban masyarakat sehingga menciptakan tatanan

masyarakat yang adil dan damai.

4. Mewujudkan sistim hukum yang memberikan perlindungan

luas atas hak asasi manusia

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau disingkat YLBHI.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia didirikan pada tanggal 26 Oktober

1970 atas inisiatif Dr. Adnan Buyung Nasution, S.H yang didukung penuh oleh Ali

Sadikin sebagai Gubernur Jakarta saat itu. Pendirian Lembaga Bantuan Hukum di

Jakarta diikuti dengan pendirian kantor-kantor cabang LBH di daerah seperti Banda

Aceh, Medan, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang,

Surabaya, Yogyakarta, Bali, Makassar, Manado, Papua dan Pekanbaru. Saat ini

YLBHI memiliki 15 kantor cabang LBH di 15 Provinsi, dan 10 pos LBH di 10

Kabupaten.

YLBHI sebagai Yayayasan, didirikan dengan tujuan untuk mendukung

kinerja LBH yang tersebar di 15 Provinsi, dan saat ini dipimpin oleh Alvon Kurnia

Palma sebagai Ketua Badan Pengurus dan Prof. Dr. Toeti Heraty N. Rooseno

sebagai Dewan Pembina menggantikan Dr. Adnan Buyung Nasution yang diangkat

oleh Presiden sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden tahun 2007.

Persoalan bantuan hukum terkait erat dengan kemiskinan struktural yang

terjadi di Indonesia, kemiskinan struktural membuat rakyat tidak mampu untuk

Page 14: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

14

mengakses keadilan (bantuan hukum), berpijak dari kondisi tersebut YLBHI LBH

hadir untuk memberikan bantuan hukum dan memperjuangkan hak rakyat miskin,

buta hukum dan korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Semasa rezim

Soeharto (orde baru), peran YLBHI-LBH menjadi salah satu aktor kunci dalam

menentang dan menumbangkan rezim Otorianisme orde baru, selain itu YLBHI-

LBH menjadi simpul dan lokomotif bagi gerakan pro demokrasi di Indonesia. Selain

sebagai lembaga yang tetap konsisten memperjuangkan penegakan hukum,

demokrasi dan HAM, YLBHI juga menjadi tempat lahirnya organisasi masyarakat

sipil yang saat ini memegang peran penting sebagai gerakan penyeimbang negara.

ICW, Kontras, KRHN, Baku Bae, RACA, K3JHAM, adalah beberapa organisasi

masyarakat sipil yang dahulunya adalah desk-desk tersendiri dan dikelola langsung

oleh YLBHI.2

Selanjutnya adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta didirikan atas

gagasan yang disampaikan pada Kongres Persatuan Advokat Indonesia (Peradin) ke

III tahun 1969. Gagasan tersebut mendapat persetujuan dari Dewan Pimpinan Pusat

Peradin melalui Surat Keputusan Nomor 001/Kep/10/1970 tanggal 26 Oktober 1970

yang isi penetapan pendirian Lembaga Bantuan Hukum Jakarta dan Lembaga

Pembela Umum yang mulai berlaku tanggal 28 Oktober 1970.

Pendirian LBH Jakarta yang didukung pula oleh Pemerintah Daerah (Pemda)

DKI Jakarta ini, pada awalnya dimaksudkan untuk memberikan bantuan hukum bagi

orang-orang yang tidak mampu dalam memperjuangkan hak-haknya, terutama rakyat

miskin yang digusur, dipinggirkan, di PHK, dan pelanggaran atas hak-hak asasi

manusia pada umumnya.

Lambat laun LBH Jakarta menjadi organisasi penting bagi gerakan pro-

demokrasi. Hal ini disebabkan upaya LBH Jakarta membangun dan menjadikan

nilai-nilai hak asasi manusia dan demokrasi sebagai pilar gerakan bantuan hukum di

Indonesia. Cita-cita ini ditandai dengan semangat perlawanan terhadap rezim orde

baru yang dipimpin oleh Soeharto yang berakhir dengan adanya pergeseran

kepemimpinan pada tahun 1998. Bukan hanya itu, semangat melawan ketidakadilan

terhadap seluruh penguasa menjadi bentuk advokasi yang dilakukan sekarang.

2 http://www.ylbhi.or.id, Sejarah, di akses 21 Agustus 2013

Page 15: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

15

Semangat ini merupakan bentuk peng-kritisan terhadap perlindungan, pemenuhan

dan penghormatan Hak Asasi Manusia di Indonesia.

Hingga saat ini, LBH Jakarta telah menerima ribuan pengaduan dari

masyarakat. Terhitung mulai tahun 2002 hingga 2006 tercatat 5.718 kasus masuk,

dengan jumlah 96.681 orang terbantu. Banyaknya pengaduan yang masuk,

mengindikasikan kebutuhan masyarakat akan bantuan hukum. Oleh karenanya,

semoga situs ini dapat memberikan informasi lebih tentang kinerja LBH Jakarta serta

membantu penyelesaian permasalahan yang terjadi dimasyarakat. 3

Kisah awal mula berdirinya bantuan hukum kampus dimulai sejak tahun 50-

an. UI dan Unpad sudah mulai merintis upaya pemberian bantuan hukum kampus

sejak sekitar 1950-an. Sedangkan bantuan hukum di kampus Universitas

Tarumanegara, menurut Rochdianto, salah satu mantan staf di Pusat Penyuluhan

Konsultasi dan Bantuan Hukum Untar sudah dirintis sekitar tahun 1962.

Untuk menunjang keberadaan LBHK, masing-masing universitas memiliki

kebijakan yang berbeda-beda. UI memberikan dana bagi dosen-dosen yang aktif di

LKBH sebesar Rp.300.000,- per dosen. Sedangkan dana di Unpad cenderung lebih

kecil. Tiap-tiap dosen hanya diberikan Rp.25 ribu tiap bulannya, itupun belum

dipotong pajak.

Perbedaan jumlah dari kedua universitas negeri ini bisa disebabkan oleh

banyak hal, seperti pengalihan UI menjadi BHMN. Namun, sebenarnya, ada

Keputusan Menteri Kehakiman No.M01.UM.08.10 Tahun 1981 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Proyek Konsultasi bantuan Hukum Fakultas Hukum Negeri.

Dalam Kepmen tersebut, Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN)

ditunjuk sebagai badan yang menyelenggarakan proyek tersebut, termasuk

memberikan kucuran dana. LBHK akan menerima dana setelah selesai memberikan

jasa konsultasi dan atau bantuan hukum dengan persetujuan BPHN.

Tidak jelas apakah Kepmen itu saat ini masih berlaku atau sudah dicabut.

Ketua BPHN, Romli Atmasasmita ketika dihubungi, menyatakan tidak mengetahui

urusan pendanaan bagi universitas negeri. Tidak ada dana yang didistribusi untuk

bantuan hukum kampus, ujar Romli kepada hukumonline.

3 LBH Jakarta, Profil LBH, http://www.bantuanhukum.or.id di Akses 13 Agustus 2013

Page 16: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

16

Bagi fakultas hukum universitas swasta, dana yangdikucurkan bagi LBHK

bervariasi. LBH Pengayoman Unpar mendapat alokasi dana sebesar Rp.500 ribu tiap

bulannya. Dana tersebut diberikan oleh Yayasan Unpar untuk menunjang kebutuhan

LBHK. Menurut Dewi, dana yang diberikan cukup untuk membeli kepentingan alat

tulis kantor dan biaya konsumsi apabila ada sidang yang harus dihadiri.4

Selain untuk melayani masyarakat, ada berbagai macam alasan untuk

mendirikan lembaga bantuan hukum kampus. Salah satunya adalah untuk

memberikan pengetahuan praktek dilapangan bagi mahasiswa fakultas hukum.

Perguruan tinggi sudah banyak yang mendirikan lembaga bantuan hukum

untuk membantu masyarakat yang tidak mampu dan untuk pembelajaran bagi

mahasiswa. Perguruan tinggi yang ada Lembaga bantuan Hukum diantaranya adalah

Trisakti mendirikan Lembaga Arbitrase Trisakti, Pendiriannya berdasarkan Surat

Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Trisakti Nomor 001/SKD/FH/I/2008,

tertanggal 07 Januari 2008 tentang Pembentukan Lembaga Arbitrase Fakultas

Hukum Universitas Trisakti.5

Universitas Atma Jaya Yogyakarta telah mendirikan Lembaga Bantuan dan

Konsultasi Hukum (LKBH) tepatnya pada 16 Januari 1981, seiring berjalannya

waktu nama Lembaga Bantuan dan Konsultasi Hukum (LKBH) diubah menjadi

Pusat Bantuan dan Konsultasi Hukum (PBKH), Pembentukan didasarkan dengan

adanya Surat Keputusan Rektor No.281 / SK /R / Per / Pers / UAJY / 5 / 85 tentang

pembakuan Pusat Bantuan Dan Konsultasi Hukum Fakultas Hukum Universitas

Atma Jaya Yogyakarta. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah Pemberian

penyuluhan dan pengetahuan hukum diberbagai bidang hukum kepada masyarakat

umum, Melakukan kegiatan non litigasi serta mendukung segala upaya yang terkait

dengan kegiatan non litigasi, Mendukung perkuliahan praktek keahlian hukum baik

secara materiil maupun formil, Mengadakan pelatihan-pelatihan di bidang hukum

guna meningkatkan pengetahuan hukum bagi mahasiswa fakultas hukum maupun

masyarakat pada umumnya, Adanya kegiatan maupun pembantuan terhadap

peragaan Peradilan Semu, Memberikan kesempatan volunter dan magang bagi

mereka yang tertarik dibidang hukum (khususnya untuk non litigasi dan litigasi

4 http://www.hukumonline.com, Kiprah LBH Kampus Di Gilas roda waktu, di akses 12

Juli 2013 5 http://www.trisakti.ac.id/fh/?page=fasilitas&sw=lat, Lembaga Arbitrase risakti, di akses

23 Agustus 2013

Page 17: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

17

dalam penanganan perkara), Menangani kasus-kasus hukum baik di pengadilan

maupun di luar pengadilan. (Sebagai laporan 1 tahun terakhir, Perkara Non Litigasi

yang telah ditangani sejumlah 2 Perkara, sedangkan Perkara Litigasi yang telah

ditangani sejumlah 24 Perkara.), Menyelenggarakan pertemuan ilmiah, diskusi bedah

kasus hukum yang actual.6 Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta mendirikan Lembaga Studi dan Bantuan Hukum (LSBH) dan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mendirikan Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH).

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Syariah dan

Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan pengembangan dari

lembaga serupa sebelumnya yang bernama Lembaga Bantuan Hukum (LBH)

Syahid. Lembaga ini dibentuk sejak tahun 2003 dan telah banyak berperan dalam

membantu masyarakat menyelesaikan berbagai problematika hukum, baik hukum

Islam maupun hukum positif di Indonesia pada umumnya.Seperti persoalan

perselisihan rumah tangga / perceraian, pembagian harta waris, sengketa waris,

pembagian harta gono-gini, sengketa perdata, kasus pidana, dan lain-

lain.(http://fsh-uinjkt.net)

Pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdapat

lima program studi, 1 Program Double Degree dan 1 Program Magister. Lima

Program Studi Itu adalah yaitu Prodi Muamalat, Ahwal Syakhsiyyah, Perbandingan

Mazhab dan Hukum, Jinayah Siyasah, dan Prodi Ilmu Hukum. Adapun Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) merupakan Lembaga Fakultas Syariah Dan

Hukum bukan di bawah Program studi Ilmu Hukum. Dari sini muncul pertanyaan

apakah dan bagaimana peran Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH)

terhadap pengembangan Prodi Ilmu Hukum, bagaimana sistem kerja Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) apakah ada koordinasi dengan Program

studi Ilmu hukum, Bagaimana peran Fakultas dalam pengembangan LKBH yang

telah di Bentuknya, dan kerjasama dengan mana sajakah Lembaga Konsultasi dan

Bantuan Hukum (LKBH) FSH tersebut, dan sudah berapak kasus yang sudah di

tanganni oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) FSH.

6 http://www.uajy.ac.id/penelitian-pengabdian/layanan-kepakaran/pusat-bantuan-dan-

konsultasi-hukum-pbkh/, Pusat Bantuan Dan Konsultasi Hukum, Di akses 12 September 2013

Page 18: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

18

Karena banyaknya pertanyaan yang terjadi dengan pendirian Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) maka demi pengembangan Program Studi

Ilmu Hukum peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian dengan judul:

“Evaluasi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum terhadap

Pengembangan Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah Dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dikarenakan penulis dalam meneliti memiliki keterbatasan-keterbatasan

kemampuan, maka penelitian ini hanya akan dibatasi pada masalah pengaruh

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) terhadap pengembangan program

studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini hanya akan menggunakan data primer dan data sekunder tentang

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) dan program studi Ilmu Hukum

Fakultas Syariah dan Hukum.

Berdasarkan batasan masalah dan batasan penelitian diatas, maka untuk

mempermudah pembahasan penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Kasus apa saja yang sudah ditangani Lembaga Konsultasi dan Bantuan

Hukum (LKBH) Fakultas Syariah dan Hukum UIN?

2. Bagaimana Pengembangan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

(LKBH) Fakultas Syariah dan Hukum?

3. Bagaimana Pengaruh Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

terhadap pengembangan Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan ini adalah:

a. Mengetahui Kasus yang sudah di tangani Lembaga Konsultasi dan Bantuan

Hukum (LKBH) Fakultas Syariah dan Hukum UIN;

b. Mengetahui Pengembangan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

(LKBH) Fakultas Syariah dan Hukum

Page 19: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

19

c. Mengetahui Pengaruh Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum terhadap

pengembangan Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah

2. Manfaat Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat membawa daya guna bagi

berbagai pihak yang inheren berkaitan, yakni sebagai berikut:

a. Bagi Peneliti

1) Memperoleh tambahan pengetahuan yang relevan untuk meningkatkan

kompetensi, kecerdasan intelektual dan emosionalnya.

2) Meningkatkan kualitas Lulusan program Studi Ilmu Hukum Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta .

b. Bagi Institusi Pendidikan

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan bahan referensi untuk memajukan Prodi Ilmu Hukum

dan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum(LKBH).

2) Sebagai pertimbangan untuk lebih memperkuat program studi ilmu

hukum dalam melaksanakan tugas pendidikan.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian

bersifat penjelasan yang ada. Penelitian ini akan melukiskan strategi dalam

mengembangkan program studi ilmu hukum dan faktor yang mempengaruhi program

studi baik persoalan yang kelihatan maupun tidak yang dimaksudkan untuk

mengambil atau menarik kesimpulan yang berlaku umum.

Menurut Marzuki penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

dengan melukiskan keadaan obyek atau persoalan yang tidak dimaksudkan untuk

mengambil atau menarik kesimpulan yang berlaku umum.7

Penelitian deskriptif (descriptive research) ini adalah metode penelitian yang

bertujuan untuk membuat pemaparan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

7 Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: BPFE-UII, 2001), h. 8.

Page 20: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

20

fakta-fakta dan sifat-sifat pada objek penelitian sesuai dengan permasalahan yang

diteliti Penelitian Deskriptif yang dilakukan adalah Penelitian Deskriptif Eksploratif.

Menurut Suharsimi Arikunto, penelitian deskriptif eksploratif adalah metode

penggambaran dan penafsiran data mengenai keadaan di lapangan atau di tempat

penelitian. Tujuan dari penelitian deskriptif eksploratif adalah untuk membuat

gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat, dan hubungan antar

aspek yang diteliti baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Oleh karena itu,

penelitian dilakukan dalam upaya mengidentifikasi faktor lingkungan Kampus baik

internal maupun eksternal.8

2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mengenai pengaruh di bentuknya Lembaga

Konsultasi dan bantuan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terhadap Pengembangan Prograrm Studi Ilmu Hukum.

3. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian akan dilakukan penulis pada Fakultas Syariah dan

Hukum yang berlokasi di :

Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Jakarta Website: www.uinjkt.ac.id email:

[email protected] telp. (62-21) 74711537

4. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer

dan sekunder.

1) Data primer; yaitu data yang diperoleh secara langsung dari nara sumber,

dan belum melalui proses pengolahan sebelumnya.

2) Data sekunder; yaitu data yang telah diolah sebelumnya dan diperoleh

melalui proses pengolahan sebelumnya.

8 Arikonto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Penerbit

Rineka Cipta, 2002), Edisi Revisi V, hal. 209.

Page 21: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

21

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam proses pengumpulan data antara lain :

a) Primer: Data yang diperoleh dari hasil observasi dengan media

kuesioner yang diisi oleh para responden yaitu para dosen dan

mahasiswa;

b) Sekunder: Data yang diperoleh dari data internal Fakultas seperti

data dosen, data mahasiswa dan konsentrasi maupun program studi.

2) Data eksternal; data yang diperoleh menyangkut tentang penelitian dari

referensi lain. Data yang dimaksud adalah data yang diperoleh dari surat

kabar, jurnal, majalah buku dan artikel yang memuat tentang informasi

perbankan syariah.

5. Metode Dan Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data merupakan salah satu tahapan dalam penelitian

yang menentukan tingkat keakuratan hasil penelitian. Proses pengumpulan data yang

sistematis akan membantu dalam proses penelitian selanjutnya. Proses pengumpulan

data ditentukan oleh metode dan tehnik pengumpulan data. Menurut Marzuki terdapat

tiga metode pengumpulan data, yaitu sensus, sampling dan case study.9

Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

case study (studi kasus) pada Fakultas Syariah dan Hukum. Tehnik pengumpulan

data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data

kuantitatif dan kualititatif.

Adapun teknik yang digunakan yaitu:

a. Kuesioner

Yakni dengan cara mengajukan daftar pertanyaan berupa angket

yang setiap pertanyaan sudah disediakan jawaban untuk dipilih.

b. Dokumentasi

Yakni mencari data-data mengenai permasalahan yang diteliti

melalui data documenter fakultas baik yang ada di perpustakaan

fakultas maupun ditempat yang lainnya.

9 Marzuki, op.cit., hal. 12.

Page 22: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

22

c. Studi pustaka

Yakni melakukan studi literatur terhadap buku-buku yang relevan, surat

kabar, majalah, jurnal, artikel maupun penelitian atau tulisan ilmiah yang berkaitan

dengan penelitian ini.

6. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel

aksidental, dimana termasuk dalam teknik pengambilan sampel non-acak. Yaitu,

sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada, Peneliti cukup membagikan

kuesioner. Dengan kata lain penarikan sampel aksidental menekankan pada

pertimbangan karakteristik tertentu dari subjek penelitiannya.10

7. Metode Analisis Data

Untuk menganalisa data yang terkumpul penulis memakai metode sebagai

berikut:

a. Contens analisis(riset dokumentasi), karena pengumpulan data dan

informasi akan dilakukan pengujian arsip dan dokumen.

b. Deskriptif analisis, karena akan menguraikan sifat atau karakteristik dari

suatu fenomena tertentu untuk mengumpulkan fakta dan menguraikannya

secara menyeluruh sesuai dengan persoalan yang akan di pecahkan serta

memerikas sebab-sebab dari suatu gejala tertentu11

.

8. Hipotesis

H1 : ada pengaruh Lembaga Bantuan dan Konsultasi Hukum (LKBH)

terhadap Pengembangan program studi Ilmu Hukum

Ho : Tidak ada pengaruh Lembaga Bantuan dan Konsultasi Hukum

(LKBH) terhadap Pengembangan program studi Ilmu Hukum

E. Sistematika Penulisan

Adapun penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

10

Soeratno dan Lincolin Arsyad, Metode Penelitian Untuk Ekonomi Dan Bisnis,

(Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2003), hal.119 11

lexy J. Maleong, Metode Penelitian kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2002). 18

Page 23: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

23

BAB I, PENDAHULUAN

Yaitu meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II, Landasan Teoritis

Yang membahas Definisi Lembaga Konsultasi, Definisi Bantuan Hukum,

Fungsi dan Tujuan dari Pemberian Bantuan Hukum, Dasar Hukum

lembaga bantuan dan konsultasi hukum, Keberadaan LKBH dengan

Undang-Undang Advokad, Tri Dharma Perguruan Tinggi.

BAB III, Program Studi Ilmu hukum

Memaparkan tentang Sejarah Berdirinya Fakultas Syariah dan Hukum,

Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum, Tokoh-tokoh yang

Pernah Memimpin Fakultas Syariah, Program Studi di Fakultas Syariah,

Program Studi Ilmu Hukum.

BAB IV, ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab ini memaparkan Peranan LKBH, pengaruh dan Korelasi LKBH

Terhadap Pengembangan Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah

Dan Hukum.

BAB V, PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran.

Page 24: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

24

BAB II

LEMBAGA KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM

I. Lembaga Konsultasi

1. Definisi Lembaga

Secara bahasa lembaga adalah badan (organisasi) yang tujuannya

melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu

usaha.12

Istilah “lembaga”, menurut Ensiklopedia Sosiologi diistilahkan

dengan “institusi” sebagaimana didefinisikan oleh Macmillanadalah

merupakan seperangkat hubungan norma-norma, keyakinan-keyakinan,

dan nilai-nilai yang nyata, yang terpusat pada kebutuhan-kebutuhan

sosial dan serangkaian tindakan yang penting dan berulang.

Sementara itu, Adelman dan Thomas dalam buku yang sama

mendefinisikan institusi sebagai suatu bentuk interaksi di antara manusia

yang mencakup sekurang-kurangnya tiga tingkatan. Pertama, tingkatan

nilai kultural yang menjadi acuan bagi institusi yang lebih rendah

tingkatannya. Kedua, mencakup hukum dan peraturan yang

mengkhususkan pada apa yang disebut aturan main (the rules of the

game). Ketiga, mencakup pengaturan yang bersifat kontraktual yang

digunakan dalam proses transaksi. Ketiga tingkatan institusi di atas

menunjuk pada hirarki mulai dari yang paling ideal (abstrak) hingga yang

paling konkrit, dimana institusi yang lebih rendah berpedoman pada

institusi yang lebih tinggi tingkatannya.13

Pengertian lain dari lembaga adalah “pranata”. Koentjaraningrat

misalnya, lebih menyukai sebutan pranata, dan mengelompokkannya ke

12

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai

Pustaka, 2001), h. 655 13

Saharuddin, Nilai Kultur Inti dan Institusi Lokal Dalam Konteks Masyarakat Multi-

Etnis,(Depok: Bahan Diskusi Tidak Diterbitkan Program Pascasarjana Universitas Indonesia,

2001), h.1.

Page 25: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

25

dalam 8 (delapan) golongan, dengan prinsip penggolongan berdasarkan

kebutuhan hidup manusia. Kedelapan golongan pranata tersebut adalah

sebagai berikut:

a) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan

kekerabatan, yang disebut dengan kinship atau domestic

institutions;

b) pranata-pranatayang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

hidup manusia, yaitu untuk mata pencaharian, memproduksi,

menimbun, mengolah, dan mendistribusi harta dan benda,

disebut dengan economic institutions. Contoh: pertanian,

peternakan, pemburuan, feodalisme, industri, barter, koperasi,

penjualan, dan sebagainya;

c) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan

penerangan dan pendudukan manusia supaya menjadi anggota

masyarakat yang berguna, disebut educational institutions;

d) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah

manusia, menyelami alam semesta di sekelilingnya, disebut

scientific institutions;

e) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia

menyatakan rasa keindahan dan untuk rekreasi, disebut aesthetic

and recreational institutions;

f) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia

untuk berhubungan dengan Tuhan atau dengan alam gaib,

disebut religious institutions;

g) pranata-pranatayang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia

untuk mengatur kehidupan berkelompok secara besar-besaran atau

kehidupan bernegara, disebut political institutions. Contoh dari

institusi politik di sini adalah pemerintahan, demokrasi,

kehakiman, kepartaian, kepolisian, ketentaraan, dan sebagainya;

Page 26: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

26

h) pranata-pranatayang mengurus kebutuhan jasmaniah dari

manusia, disebut dengan somatic institutions.14

Hendropuspito lebih suka menggunakan kata institusi daripada

lembaga. Menurutnya institusi merupakan suatu bentuk organisasi yang

secara tetap tersusun dari pola-pola kelakuan, peranan-peranan dan relasi

sebagai cara yang mengikat guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan sosial

dasar. Unsur penting yang melandasi sebuah institusi menurut

Hendropuspito dapat dilihat dari unsur definisi sebagai berikut:

a) Kebutuhan sosial dasar (basic needs)

Kebutuhan sosial dasar terdiri atas sejumlah nilai material, mental

dan spiritual, yang pengadaannya harus terjamin, tidak dapat

dipengaruhi oleh faktor-faktor kebetulan atau kerelaan seseorang.

Misalnya: kebutuhan sandang, pangan, perumahan, kelangsungan

jenis/keluarga, pendidikan, kebutuhan ini harus dipenuhi.

b) Organisasi yang relatif tetap

Dasar pertimbangannya mudah dipahami, karena kebutuhan yang

hendak dilayani bersifat tetap. Memang harus diakui bahwa apa

yang dibuat oleh manusia tunduk pada hukum perubahan, tetapi

berdasarkan pengamatan dapat dikatakan bahwa institusi pada

umumnya berubah lambat, karena pola kelakuan dan peranan-

peranan yang melekat padanya tidak mudah berubah.

c) Institusi merupakan organisasi yang tersusun/terstruktur

Komponen-komponen penyusunnya terdiri dari pola-pola

kelakuan, peranan sosial, dan jenis-jenis antarrelasi yang sifatnya

lebih kurang tetap. Kedudukan dan jabatan ditempatkan pada

jenjang yang telah ditentukan dalam struktur yang terpadu.

14

Koentjoroningrat, Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan, (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 1994), h.16

Page 27: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

27

d) Institusi sebagai cara (bertindak) yang mengikat

Keseluruhan komponen yang dipadukan itu dipandang oleh

semua pihak yang berkepentingan sebagai suatu bentuk

carahidup dan bertindak yang mengikat. Mereka menyadari

bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu institusi

harus disesuaikan dengan aturan institusi. Pelanggaran terhadap

norma-norma dan pola-pola kelakuan dikenai sanksi yang

setimpal. Dalam institusi keterikatan pada norma dan pola

dianggap begitu penting bahkan diperkuat dengan seperangkat

sanksi demi tercapainya kelestarian dan ketahanan secara

kesinambungan.15

Sementara Sulaeman Taneko mendefinisikan institusi dengan

adanya norma-norma dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam institusi

tersebut. Institusi merupakan pola-pola yang telah mempunyai kekuatan

tetap dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan haruslah dijalankan atas

atau menurut pola-pola itu.16

Norman T. Uphoff, seorang ahli sosiologi yang banyak

berkecimpung dalam penelitian lembaga lokal, menyatakan sangat sulit

sekali mendefinisikan institusi, karena pengertian institusi sering

dipertukarkan dengan organisasi.

..…institutions are complexes of norms and behaviors that

persist over time serving collectivelly valued purposes.17

Institusi atau lembaga merupakan serangkaian normadan

perilaku yang sudah bertahan (digunakan) selama periode waktu tertentu

15

Hendropuspito, O.C. Sosiologi Sistematik(Jakarta: Penerbit Kanisius, 1989),h. 63 16

Taneko, B. Sulaiman,Struktur dan Proses Sosial: Suatu Pengantar Sosiologi

Pembangunan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), h.72 17

Uphoff, Norman.T. Local Institutional Development: An Analitycal Sourcebook with

Cases. (West Hartford Connecticut: Kumarian Press, 1986), h.9

Page 28: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

28

(yang relatif lama) untuk mencapai maksud/tujuan yang bernilai kolektif

(bersama) atau maksud-maksud lain yang bernilai sosial.

Dari berbagai definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

lembaga itu tidak hanya organisasi-organisasi yang memiliki kantor saja

tetapi juga aturan-aturan yang ada di masyarakat dapat dikategorikan

sebagai suatu lembaga. Beberapa contoh lembaga yang banyak dijumpai

di perdesaan misalnya aturan dalam pinjam-meminjan uang atau

perkreditan, ketentuan dalam jual beli hasil pertanian, aturan-aturan dalam

sewa-menyewa, kaidah-kaidah dalam bagi hasil, dan sebagainya.

2. Definisi Konsultasi

Konsultasi secara bahasa artinya pertukaran pikiran untuk

mendapatkan kesimpulan (nasihat, saran, dsb) yang sebaik-baiknya.18

Definisi konsultasi yang lain seperti yang dikemukakan oleh Zins

(1993), bahwa konsultasi ialah suatu proses yang biasanya didasarkan pada

karakteristik hubungan yang sama yang ditandai dengan saling

mempercayai dan komunikasi yang terbuka, bekerja sama dalam

mengidentifikasikan masalah, menyatukan sumber-sumber pribadi untuk

mengenal dan memilih strategi yang mempunyai kemungkinan dapat

memecahkan masalah yang telah diidentifikasi, dan pembagian tanggung

jawab dalam pelaksanaan dan evaluasi program atau strategi yang telah

direncanakan.

Konsultasi menurut wiktionary adalah sebuah pertemuan atau

konferensi untuk saling bertukar informasi dan saran. Konsultasi

didefinisikan oleh Audit Commission (1999) sebagai sebuah proses dialog

yang mengarah kepada sebuah keputusan. Definisi tersebut menyiratkan

empat aspek dalam konsultasi:

18

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai

Pustaka, 2001), h. 591

Page 29: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

29

1) Konsultasi adalah sebuah dialog, di dalamnya ada aktifitas

berbagi dan bertukar informasi dalam rangka untuk memastikan

pihak yang berkonsultasi agar mengetahui lebih dalam tentang

suatu tema. Oleh karenanya konsultasi adalah sesuatu yang

edukatif dan inklusif.

2) Konsultasi adalah sebuah proses. Konsultasi adalah sebuah

proses yang interaktive dan berjalan.

3) Konsultasi adalah tentang aksi dan hasil. Konsultasi harus dapat

memastikan bahwa pandangan yang dikonsultasikan

mengarahkan kepada sebuah pengambilan keputusan. Oleh

karenanya konsultasi adalah tentang aksi dan berorientasi

kepada hasil.

Kesimpulan pengertian lembaga konsultasi adalah sebuah badan

baik yang mempunyai kantor maupun tidak yang memberikan saran dan

informasi yang menghasilkan sebuah kepatusan untuk melakukan sesuatu.

J. Definisi Bantuan Hukum

Istilah bantuan hukum merupakan hal yang baru bagi bangsa

Indonesia. Masyarakat baru mengenal dan mendengarnya pada sekitar

tahun1970-an. Aliran lembaga bantuan hukum yang berkembang dinegara

Indonesia pada hakikatnya tidak luput dari arus perkembangan bantuan

hukum yang terdapat pada negara- negara yang sudah maju. Sebelum

membahas pengertian bantuan hukum, harus diketahui terlebih dahulu apa

yang dimaksud dengan hukum. Berbicara tentang batasan pengertian hukum,

hingga saat ini para ahli bantuan hukum belum menemukan batasan yang

baku dan memuaskan banyak pihak. Berbagai batasan pengertian hukum

tersebut antara lain:

1. J.VanKan

Page 30: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

30

Mendefinisikan hukum sebagai keseluruhan ketentuan-

ketentuan kehidupan yang bersifat memaksa yang melindungi

kepentingan orang dalam masyarakat.

2. Prof.Dr.Borst

Hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan atau

perbuatan manusia dalam bermasyarakat yang pelaksanaannya

dapat dipaksakan dan bertujuan untuk mendapatkan tata tertib

keadilan.

3. Prof.Paul Scholten

Pengertian hukum tidak mungkin dibuat dalam satu

kalimat dan tergantung kedudukan manusia dalam masyarakat.

4. Mr.T.Kirch

Hukum menyangkut unsure penguasa, unsur kewajiban,

unsure kelakuan dan perbuatan manusia.

5. Dr.E.Utrecht

Hukum adalah himpunan petunjuk-petunjuk hidup tata

tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota

masyarakat.

Selain itu, menurut Punardi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto hukum

mempunyai arti antara lain:19

1. Hukum sebagai ilmu pengetahuan,yakni pengetahuan yang

tersusun secara sistematis atas kekuatan pemikiran;

2. Hukum sebagai disiplin, yakni suatu system ajaran tentang

kenyataan atau gejala-gejala yang dihadapi;

3. Hukum sebagai kaedah, yakni pedoman atau patokan sikap

tindak atau keperilakuan yang pantas atau diharapkan;

19

PurnadiPurbacarakadanSoerjonoSoekanto,Sendi-SendiIlmuHukumdanTataHukum,

(1993:PT.CitraAdityaBakti,Bandung),,h.2

Page 31: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

31

4. Hukum sebagai tata hukum, yakni struktur dan proses perangkat

dan kaedah-kaedah hokum yang berlaku pada suatu waktu dan

tempat tertentu serta berbentuk tertulis;

5. Hukum sebagai petugas, yakni pribadi-pribadi yang merupakan

kalangan yang berhubungan erat dengan penegkan hokum (law-

enformentofficer);

6. Hukum sebagai keputusan penguasa, yakni proses diskreasi;

7. Hukum sebagai proses pemerintahan, yaitu proses hubungan

timbal-balik antara unsur-unsur pokok dalam system kenegaran;

8. Hukum sebagai sikap tindak atau keperikelakuan yang teratur,

yaitu keperilakuan yang diulang-ulang dengan cara yang sama,

yang bertujuan untuk mencapai kedamaian;

9. Hukum sebagai jalinan nilai-nilai, yaitu jalinan dari konsepsi-

konsepsi abstraktentangapayangbaikdanburuk.

Memberikan definisi atau pengertian dari bentukan hukum dan

sistem hukum Indonesia bukanlah hal yang mudah. Hal ini dikarenakan

tidak ada suatu undang-undang atau peraturan yang secara spesifik

memberikan definisi atau pengertian mengenai bantuan hukum.

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

menyinggung sedikit tentang bantuan hukum, namun hal mengenai bantuan

hukum yang diatur dalam KUHAP tersebut hanya mengenai kondisi untuk

mendapatkan bantuan hokum dan tidak memaparkan secara jelas apa yang

dimaksud dengan bantuan hokum itu sendiri.

Tidak terdapatnya rumusan pengertian bantuan hukum secara

jelas,maka perlu dirumuskan konsep tentang pengertian bantuan hukum.

Pada dasarnya, baik Eropa maupun di Amerika, terdapat dua model (sistem)

bantuan hukum, yaitu:20

20

Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum Suatu Jaminan Tinjauan Sosio Yuridis,

(1983: Ghalia Indonesia, Jakarta), h.11

Page 32: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

32

1. AjuridicialRight (model yuridis-individual)

Model AJuridicial Right menekankan pada sifat

individualistis. Sifat individualistis ini maksudnya adalah setiap

orang akan selalu mendapat hak untuk memperoleh bantuan hukum.

Pada model yuridis individual masih terdapat ciri-ciri pola

klasik dari bantuan hukum, artinya permintaan akan bantuan hokum

atau perlindungan hokum tergantung pada warga masyarakat yang

memerlukannya. Warga masyarakat yang memerlukan bantuan

hukum menemui pengacara, dan pengacara akan memperoleh

imbalan atas jasa-jasa yang diberikan kepada negara. Jadi, bilamana

seseorang tidak mampu, maka seseorang itu akan mendapatkan

bantuan hukum secara cuma-Cuma (prodeo).

2. A Welfare Right (model kesejahteraan)

Sistem hokum di Amerika Serikat agak berbeda. Bantuan

hukum di Amerika Serikat berada dibawah pengaturan criminal

justiceact dan economic opportunity act. Kedua peraturan tersebut

mengarahkan bantuan hukum sebagai alat untuk mendapatkan

keadilan bagi seluruh rakyat, terutama bagi mereka yang tidak

mampu.

Bila melihat kedua model bantuan hukum tersebut, dapat diambil

kesimpulan, dimana disatu pihak bantuan hukum dapat dilihat sebagai

suatu hak yang diberikan kepada warga masyarakat untuk melindungi

kepentingan-kepentingan individual dan dilain pihak sebagai suatu hak

akan kesejahteraan yang menjadi bagian dari kerangka perlindungan

sosial yang diberikan suatu negara kesejahteraan. Kedua model bantuan

hukum tersebut kemudian menjadi model dasar beberapa pengertian

Page 33: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

33

tentang bantuan hukum yang berkembang di dunia barat pada

umumnya. Pengertian bantuan hukum mempunyai cirri dalam istilah

yang berbeda, yaitu:21

1. Legal aid

Bantuan hukum, sistem nasional yang diatur secara lokal

dimana bantuan hokum ditunjukan bagi mereka yang kurang

keuangannya dan tidak mampu membayar penasehat hokum pribadi.

Dari pengertian ini jelas bahwa bantuan hokum yang dapat

membantu mereka yang tidak mampu menyewa jasa penasehat

hukum. Jadi Legal aid berarti pemberian jasa dibidang hokum

kepada seseorang yang terlibat dalam suatu kasus atau perkara

dimana dalam hal ini:

a. Pemberian jasa bantuan hokum dilakukan dengan cuma-

cuma;

b. Bantuan jasa hokum dalam legal aid lebih dikhususkan

bagi yang tidak mampu dalam lapisan masyarakat miskin;

c. Degan demikian motivasi utama dalam konsep legal aid

adalah menegakkan hokum dengan jalan berbeda

kepentingan dan hak asasi rakyat kecil yang tidak punya

dan buta hukum.

2. Legalassistance

Pengertian legal assistance menjelaskan makna dan tujuan

dari bantuan hokum lebih luas dari legalaid. Legal assistance lebih

memaparkan profesi dari penasehat hukum sebagai ahli hukum,

sehingga dalam pengertian itu sebagai ahli hukum, legalassistance

dapat menyediakan jasa bantuan hukum untuk siapa saja tanpa

terkecuali. Artinya, keahlian seorang ahli hukum dalam memberikan

bantuan hukum tersebut tidak terbatas pada masyarakat miskin saja,

21

M.YahyaHarahap,Pembahasan Permasalahan dan Penerapan

KUHAP,(Jakarta: Sinar Grafika, 2002), h.334

Page 34: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

34

tetapi juga bagi yang mampu membayar prestasi. Bagi sementara

orang kata legal aid selalu harus dihubungkan dengan orang miskin

yang tidak mampu membayar advokat, tetapi bagi sementara orang

kata legal aid ini ditafsirkan sama dengan legal assistance yang

biasanya punya konotasi pelayanan hukum atau jasa hukum dari

masyarakat advokat kepada masyarakat mampu dan tidak mampu.

Tafsiran umum yang dianut belakangan ini adalah legal aid sebagai

bantuan hukum kepada masyarakat tidak mampu.

3. Legal Service

Clarence J. Diaz memperkenalkan pula istilah

“legalservice”.22

Pada umumnya kebanyakan lebih cenderung

memberi pengertian yang lebih luas kepada konsep dan makna legal

service dibandingkan dengan konsep dantujuan legal aid atau legal

assistance.

Bila diterjemahkan secara bebas, arti dari legal service

adalah pelayanan hukum, sehingga dalam pengertian legal service,

bantuan hukum yang dimaksud sebagai gejala bentuk pemberian

pelayanan oleh kaum profesi hukum kepada khalayak di dalam

masyarakat dengan maksud untuk menjamin agar tidak ada

seorangpun didalam masyarakat yang terampas haknya untuk

memperoleh nasehat-nasehat hukum yang diperlukannya hanya oleh

karena sebab tidak dimilikinya sumber daya finansial yang cukup.

Istilah legal service ini merupakan langkah-langkah yang

diambil untuk menjamin agar operasi sistem hukum didalam

kenyataan tidak akan menjadi diskriminatif sebagai adanya

perbedaan tingkat penghasilan, kekayaan dan sumber-sumber

lainnya yang dikuasai individu-individu di dalam masyarakat. Hal

22

Bambang Sunggono dan Aries Harianto, Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia,

(Bandung: CV. Mandar Maju,1994), h.9

Page 35: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

35

ini dapat dilihat pada konsep dan ide legal service yang terkandung

makna dan tujuan sebagaiberikut:

a. Memberi bantuan kepada anggota masyarakat yang

operasionalnya bertujuan menghapuskan kenyataan-

kenyataan diskriminatif dalam penegakan dan pemberian jasa

bantuan antara rakyat miskin yang berpenghasilan kecil

dengan masyarakat kaya yang menguasai sumber dana dan

posisi kekuasaan.

b. Dengan pelayanan hukum yang diberikan kepada anggota

masyarakat yang memerlukan, dapat diwujudkan kebenaran

hukum itu sendiri oleh aparat penegak hokum dengan jalan

menghormati setiaphak yang dibenarkan hokum bagi setiap

anggota masyarakat tanpa membedakan yang kaya dan

miskin.

c. Disamping untuk menegakkan hokum dan penghormatan

kepada yang diberikan hokum kepada setiap orang, legal

service didalam operasionalnya, lebih cenderung untuk

menyelesaikan setiap persengketaan dengan jalan menempuh

cara perdamaian.

Pelaksanaan di Indonesia,dalam kenyataan sehari-hari jarang

sekali membedakan ketiga istilah tersebut, dan memang tampak sangat

sulit memilih istilah bahasa hukum Indonesia bagi bentuk bantuan

hukum di atas, baik di kalangan profesi hokum dan praktisi hukum, dan

apalagi masyarakat yang awam hanya mempergunakan istilah

“bantuanhukum”.

Tidak adanya definisi yang jelas mengenai bantuan hukum,

membuat kalangan profesi hukum mencoba membuat dasar dari

pengertian bantuan hukum.

Pada tahun 1976, Simposium Badan Kontak Profesi Hukum

Lampung merumuskan pengertian bantuan hukum sebagai pemberian

Page 36: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

36

bantuan hukum kepada seorang pencari keadilan yang tidak mampu

yang sedang menghadapi kesulitan di bidang hukum di luar maupun di

muka pengadilan tanpa imbalan jasa.

Pengertian bantuan hukum yang lingkup kegiatannya cukup luas

ditetapkan dalam Lokakarya Bantuan Hukum Tingkat Nasional tahun

1978 yang menyatakan bahwa bantuan hukum yang diberikan kepada

golongan tidak mampu (miskin) baik secara perorangan maupun kepada

kelompok-kelompok masyarakat tidak mampu secara kolektif. Lingkup

kegiatan meliputi pembelaan, perwakilan baik diluar maupun didalam

pengadilan, pendidikan, penelitian dan penyebaran gagasan.

Meskipun tidak dapat pengertian yang pasti mengenai apa yang

dimaksud dengan bantuan hukum, namun secara umum arti bantuan

hukum adalah bantuan memberikan jasa untuk:

1. Memberikan nasehat hukum;

2. Bertindak sebagai pendamping dan membela seseorang yang

dituduh atau didakwa melakukan kejahatan dalam perkara

pidana.

Sebagai pembela atau nasehat hokum harus memberikan

pengarahan-pengarahan dan penjelasan-penjelasan tentang duduk

persoalannya nasehat yang diberikan penasehat hokum atau pembela

tidak boleh keluar dari lingkungan surat tuduhan jaksa penuntut umum.

Frans Hendra Winarta menyatakan bahwa, “bantuan hukum

merupakan jasa hukum yang khusus diberikan kepada fakir miskin yang

memerlukan pembelaan secara cuma-cuma, baik di luar maupun di

dalam pengadilan, secara pidana, perdata dan tata usaha negara, dari

seseorang yang mengerti seluk beluk pembelaan hukum, asas-asas dan

kaidah hukum, serta hak asasi manusia.23

23

Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas

Kasihan, (Jakarta:Elex Media Komputindo, 2000), h. 23

Page 37: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

37

K. Fungsi dan Tujuan dari Pemberian Bantuan Hukum

Artidan tujuan program bantuan hukum berbeda-beda dan berubah-

ubah, bukan saja dari suatu negara ke negara lainnya, melainkan juga dari

satu zaman ke zaman lainnya, suatu penelitian yang mendalam tentang

sejarah pertumbuhan program bantuan hukum telah dilakukan oleh Dr.Mauro

Cappeleti, dari penelitian tersebut ternyata program bantuan hukum kepada

masyarakat miskin telah dimulai sejak zaman Romawi. Dari penelitian

tersebut, dinyatakan bahwa tiap zaman arti dan tujuan pemberian bantuan

hukum kepada masyarakat yang tidak mampu erat hubungannya dengan nilai-

nilai moral, pandangan politik dan falsafah hukum yang berlaku.24

Berdasarkan penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa banyak faktor

yang turut berperan dalam menentukan apa yang sebenarnya menjadi tujuan

dari pada suatu program bantuan hukum itu sehingga untuk mengetahui

secara jelas apa sebenarnya yang menjadi tujuan dari pada suatu program

bantuan hukum perlu diketahui bagaimana cita-cita moral yang menguasai

suatu masyarakat, bagaimana kemauan politik yang dianut,serta falsafah

hukum yang melandasinya. Misalnya saja pada zaman Romawi pemberian

bantuan hukum oleh patron hanyalah didorong motivasi mendapatkan

pengaruh dari rakyat.Pada zaman abad pertengahan masalah bantuan hukum

ini mendapat motivasi baru sebagai akibat pengaruh agama Kristen, yaitu

keinginan untuk berlomba-lomba memberikan derma (charity) dalam bentuk

membantu masyarakat miskin. Sejak revolusi Perancis dan Amerika sampai

zaman modern sekarang ini,motivasi pemberian bantuan hukum bukan hanya

charity atau rasa prikemanusiaan kepada orang- orang yang tidak

mampu,melainkan telah menimbulkan aspek “hak-hakpolitik” atau hak

warga negara yang berlandaskan kepada konsitusi modern. Perkembangan

mutakhir, konsep bantuan hukum kini dihubungkan dengan cita- cita negara

kesejahteraan (welfare state) sehingga hampir setiap pemerintah dewasa ini

24

AdnanBuyungNasution,BantuanHukumdiIndonesia, (Jakarta: LP3ES, 1988),h.4

Page 38: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

38

membantu program bantuan hukum di negara-negara berkembang khususnya

Asia.

Arti dan tujuanprogram bantuan hukum di Indonesia adalah

sebagimana tercantum dalam anggaran dasar Lembaga Bantuan Hukum

(LBH) karena Lembaga Bantuan Hukum (LBH) mempunyai tujuan dan

ruang lingkup kegiatan yang lebih luas dan lebih jelas arahannya sebagai

berikut:

1. Memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat yang

membutuhkannya;

2. Membidik masyarakat dengan tujuan membutuhkan dan

membina kesadaran akan hak-hak sebagai subjek hukum;

3. Mengadakan pembaharuan hukum dan perbaikan pelaksanaan

hukum disegala bidang.

Melihat tujuan dari suatu bantuan hokum sebagaimana yang terdapat

dalam Anggaran Dasar Lembaga Bantuan Hukum (LBH) tersebut diketahui

kalau tujuan dari bantuan hukum tidak lagi didasarkan semata-mata pada

perasaan amal dan prikemanusiaan untuk memberikan pelayanan hukum.

Sebaliknya pengertian lebih luas,yaitu meningkatkan kesadaran hukum dari

pada masyarakat sehingga mereka akan menyadari hak-hak mereka sebagai

manusia dan warga negara Indonesia. Bantuan hokum juga berarti berusaha

melaksanakan perbaikan-perbaikan hokum agar hokum dapat memenuhi

kebutuhan rakyat dan mengikuti perubahan keadaan meskipun motivasi atau

rasional dari pada pemberian bantuan hukum kepada masyarakat tidak

mampu berbeda-beda dari zaman ke zaman, namun ada satu hal yang kiranya

tidak berubah sehingga menrupakan satu tujuan yang sama, yaitu dasar

kemanusiaan (humanity).

Adapun tujuan Program Bantuan Hukum yaitu berkaitan dengan

aspek- aspek seperti berikut:

1. Aspek Kemanusiaan

Page 39: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

39

Tujuan dari program bantuan hokum ini adalah untuk

meringankan beban (biaya) hukum yang harus ditanggung oleh

masyarakat tidak mampu di depan pengadilan, dengan demikian,

ketika masyarakat golongan tidak mampu berhadapan dengan

proses hukum di pengadilan, mereka tetap memperoleh

kesempatan untuk memperoleh pembelaan dan perlindungan

hukum.

2. Peningkatan Kesadaran Hukum

Tujuan aspek kesadaran hukum, diharapkan bahwa program

bantuan hokum ini akan memacu tingkat kesadaran hokum

masyarakat kejenjang yang lebih tinggi lagi. Dengan demikian,

apresiasi masyarakat terdapat hokum akan tampil melalui sikap

dan perbuatan yang mencerminkan hak dan kewajiban secara

hukum.

L. Dasar Pemberian Bantuan Hukum

Hak memperoleh bantuan hukum bagi setiap orang yang tersangkut

suatu perkara merupakan salah satu hak asasi manusia. Hak dalam

memperoleh bantuan hokum itu sendiri perlu mendapat jaminan dalam

pelaksanaannya.

Program pemberian bantuan hokum kepada masyarakat tidak mampu

dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di bawah ini:

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP):

a. Pasal 56 ayat (1) yang menyatakan bahwa: Dalam hal tersangka

atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana

mati atau ancaman pidana lima belas(15) tahun atau lebih bagi

mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima (5)

tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasehat hokum

Page 40: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

40

sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat

pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasehat

hokum bagi mereka;

b. Pasal 56 ayat (2) yang menyatakan bahwa: Setiap penasehat

hukum yang ditunjuk untuk bertindak sebagaimanadimaksud

dalam ayat(1), memberikan bantuan dengan cuma-cuma.

2. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata (HIR/RBG) Pasal

237 HIR/273RBG yang menyatakan bahwa: Barang siapa yang

hendak berpekara baik sebagai penggugat maupun sebagai

tergugat, tetapi tidak mampu menanggung biayanya, dapat

memperoleh izin untuk berpekara dengan Cuma-Cuma.

3. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan

Kehakiman.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2008 Tentang Persyaratan

dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara cuma-cuma.

5. Intruksi Menteri Kehakiman RI No. M01-UM.08.10 Tahun 2006,

tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Bantuan Hukum Bagi

Masyarakat Yang Kurang Mampu Melalui Lembaga Bantuan

Hukum.

6. Instruksi Menteri Kehakiman RI No. M 03-UM.06.02Tahun 1999

Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Bantuan Hukum Bagi

Masyarakat Yang Kurang Mampu Melalui Pengadilan Negeri

danPeradilan Tata UsahaNegara.

7. Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum dan

Peradilan Tata Usaha Negara No.D.Um.08.10.10 tanggal 12 Mei

1998 tentang JUKLAK Pelaksanaan Bantuan Hukum Bagi

Golongan Masyarakat Yang Kurang Mampu melalui Lembaga

Bantuan Hukum (LBH).

8. Undang-undang no 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum

Page 41: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

41

M. Ketentuan-ketentuan Bantuan Hukum Berdasarkan UU No. 16 Tahun

2011

1. LATAR BELAKANG UU NO. 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN

HUKUM

a) Negara menjamin hak konstitusional setiap orang untuk mendapatkan

pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil

serta perlakuan yang sama di hadapan hukum sebagai sarana

perlindungan hak asasi manusia.

b) Negara bertanggung jawab terhadap pemberian bantuan hukum bagi

orang miskin sebagai perwujudan akses terhadap keadilan.

2. YANG DIMAKSUD DENGAN BANTUAN HUKUM MENURUT UU

INI

1) Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi

Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.

2) Penerima Bantuan Hukum adalah orang atau kelompok orang miskin.

3) Pemberi Bantuan Hukum adalah lembaga bantuan hukum atau

organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan Bantuan Hukum

berdasarkan Undang-Undang ini.

4) Penyelenggara Bantuan Hukum adalah Kementerian Hukum dan HAM

RI.

3. TUJUAN BANTUAN HUKUM

1) Menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk

mendapatkan akses keadilan;

2) Mewujudkan hak konstitusional segala warga negara sesuai dengan

prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum;

3) Menjamin kepastian penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan

secara merata di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia; dan

Page 42: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

42

4) Mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat

dipertanggungjawabkan.

4. PENERIMA BANTUAN HUKUM

Orang miskin atau kelompok orang miskin, yaitu yang tidak dapat

memenuhi hak dasar secara layak dan mandiri seperti : hak atas pangan,

sandang, layanan kesehatan, layanan pendidikan, pekerjaan dan berusaha,

dan/atau perumahan.

5. HAK PENERIMA BANTUAN HUKUM

Penerima Bantuan Hukum berhak:

a. mendapatkan Bantuan Hukum hingga masalah hukumnya selesai

dan/atau perkaranya telah mempunyai kekuatan hukum tetap, selama

Penerima Bantuan Hukum yang bersangkutan tidak mencabut surat

kuasa;

b. mendapatkan Bantuan Hukum sesuai dengan Standar Bantuan Hukum

dan/atau Kode Etik Advokat; dan

c. mendapatkan informasi dan dokumen yang berkaitan dengan

pelaksanaan pemberian Bantuan Hukum sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

6. KEWAJIBAN PENERIMA BANTUAN HUKUM

Penerima Bantuan Hukum wajib:

a. menyampaikan bukti, informasi, dan/atau keterangan perkara secara

benar kepada Pemberi Bantuan Hukum;

b. membantu kelancaran pemberian Bantuan Hukum.

7. TUGAS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM R.I DALAM

IMPLEMENTASI UU INI

a. Menyusun dan menetapkan kebijakan penyelenggaraan Bantuan

Hukum;

Page 43: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

43

b. Menyusun dan menetapkan Standar Bantuan Hukum berdasarkan

asas-asas pemberian Bantuan Hukum;

c. Menyusun rencana anggaran Bantuan Hukum;

d. Mengelola anggaran Bantuan Hukum secara efektif, efisien,

transparan, dan akuntabel; dan

e. Menyusun dan menyampaikan laporan penyelenggaraan Bantuan

Hukum kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada setiap akhir tahun

anggaran.

8. KEWENANGAN MENTERI HUKUM DAN HAM R.I MENURUT UU

BANTUAN HUKUM INI

1) Mengawasi dan memastikan penyelenggaraan Bantuan Hukum dan

pemberian Bantuan Hukum dijalankan sesuai asas dan tujuan yang

ditetapkan dalam Undang-Undang ini; dan

2) Menetapkan panitia verifikasi serta melakukan verifikasi dan

akreditasi terhadap lembaga bantuan hukum atau organisasi

kemasyarakatan untuk memenuhi kelayakan sebagai Pemberi Bantuan

Hukum berdasarkan Undang-Undang ini.

9. PERSYARATAN PEMBERI BANTUAN HUKUM

1) berbadan hukum;

2) terakreditasi;

3) memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;

4) memiliki pengurus; dan

5) memiliki program Bantuan Hukum.

10. JENIS LAYANAN BANTUAN HUKUM

Pemberian Bantuan Hukum meliputi

a. Litigasi

Page 44: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

44

b. non litigasi

Meliputi masalah hukum:

a. keperdataan;

b. masalah hukum pidana; dan

c. masalah hukum tata usaha negara.

11. SYARAT-SYARAT PERMOHONAN BANTUAN HUKUM

a. mengajukan permohonan secara tertulis yang berisi sekurang-

kurangnya identitas pemohon dan uraian singkat mengenai pokok

persoalan yang dimohonkan Bantuan Hukum;

b. menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan perkara; dan

c. melampirkan surat keterangan miskin dari lurah, kepala desa, atau

pejabat yang setingkat di tempat tinggal pemohon Bantuan Hukum.

12. TATA CARA PERMOHANAN

a) Pemohon Bantuan Hukum mengajukan permohonan Bantuan Hukum

secara tertulis kepada Pemberi Bantuan Hukum.

b) Permohonan paling sedikit memuat:

1. identitas Pemohon Bantuan Hukum; dan

2. uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimintakan

Bantuan Hukum.

c) Permohonan Bantuan Hukum harus dilampiri:

1. surat keterangan miskin dari lurah, kepala desa, atau pejabat yang

setingkat di tempat tinggal Pemohon Bantuan Hukum; dan

2. dokumen yang berkenaan dengan perkara.

Page 45: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

45

13. IDENTITAS PEMOHON

a. Identitas Pemohon Bantuan Hukum dibuktikan dengan kartu tanda

penduduk dan/atau dokumen lain yang dikeluarkan oleh instansi

yang berwenang.

b. Dalam hal Pemohon Bantuan Hukum tidak memiliki identitas,

Pemberi Bantuan Hukum membantu Pemohon Bantuan Hukum

dalam memperoleh surat keterangan alamat sementara dan/atau

dokumen lain dari instansi yang berwenang sesuai domisili Pemberi

Bantuan Hukum.

14. SURAT KETERANGAN MISKIN

a) Dalam hal Pemohon Bantuan Hukum tidak memiliki surat

keterangan miskin, Pemohon Bantuan Hukum dapat melampirkan

Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat, Bantuan Langsung Tunai,

Kartu Beras Miskin, atau dokumen lain sebagai pengganti surat

keterangan miskin.

b) Jika sama sekali tidak memiliki, Pemberi Bantuan Hukum membantu

Pemohon Bantuan Hukum dalam memperoleh persyaratan tersebut.

15. INSTANSI TERKAIT

a. Instansi yang berwenang sesuai domisili Pemberi Bantuan Hukum

wajib mengeluarkan surat keterangan alamat sementara dan/atau

dokumen lain untuk keperluan penerimaan Bantuan Hukum.

b. Lurah, kepala desa, atau pejabat yang setingkat sesuai domisili

Pemberi Bantuan Hukum wajib mengeluarkan surat keterangan

miskin dan/atau dokumen lain sebagai pengganti surat keterangan

miskin untuk keperluan penerimaan Bantuan Hukum.

16. JIKA PEMOHON BUTA HURUF

a. Pemohon Bantuan Hukum yang tidak mampu menyusun permohonan

secara tertulis dapat mengajukan permohonan secara lisan.

Page 46: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

46

b. Dalam hal Permohonan Bantuan Hukum diajukan secara lisan,

Pemberi Bantuan Hukum menuangkan dalam bentuk tertulis.

c. Permohonan tersebut ditandatangani atau dicap jempol oleh Pemohon

Bantuan Hukum.

17. BATAS WAKTU PERMOHONAN

a. Pemberi Bantuan Hukum wajib memeriksa kelengkapan persyaratan

dalam waktu paling lama 1 (satu) hari kerja setelah menerima berkas

permohonan Bantuan Hukum.

b. Dalam hal permohonan Bantuan Hukum telah memenuhi persyaratan,

Pemberi Bantuan Hukum wajib menyampaikan kesediaan atau

penolakan secara tertulis atas permohonan dalam waktu paling lama 3

(tiga) hari kerja sejak permohonan dinyatakan lengkap.

c. Dalam hal Pemberi Bantuan Hukum menyatakan kesediaan, Pemberi

Bantuan Hukum memberikan Bantuan Hukum berdasarkan surat

kuasa khusus dari Penerima Bantuan Hukum.

d. Dalam hal permohonan Bantuan Hukum ditolak, Pemberi Bantuan

Hukum wajib memberikan alasan penolakan secara tertulis dalam

waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan dinyatakan

lengkap.

18. JANGKA WAKTU PEMBERIAN BANTUAN HUKUM

Pemberian Bantuan Hukum oleh Pemberi Bantuan Hukum kepada

Penerima Bantuan Hukum diberikan hingga masalah hukumnya selesai

dan/atau perkaranya telah mempunyai kekuatan hukum tetap, selama

Penerima Bantuan Hukum tersebut tidak mencabut surat kuasa khusus.

19. PERAN PARALEGAL, DOSEN DAN MAHASISWA

a. Pemberian Bantuan Hukum secara litigasi dilakukan oleh advokat

yang berstatus sebagai pengurus Pemberi Bantuan Hukum dan/atau

advokat yang direkrut oleh Pemberi Bantuan Hukum.

Page 47: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

47

b. Dalam hal jumlah advokat yang terhimpun dalam wadah Pemberi

Bantuan Hukum tidak memadai dengan banyaknya jumlah Penerima

Bantuan Hukum, Pemberi Bantuan Hukum dapat merekrut paralegal,

dosen, dan mahasiswa fakultas hukum.

c. Dalam melakukan pemberian Bantuan Hukum, paralegal, dosen, dan

mahasiswa fakultas hukum harus melampirkan bukti tertulis

pendelegasian dan/atau pendampingan dari advokat.

d. Mahasiswa fakultas hukum harus telah lulus mata kuliah hukum

acara dan pelatihan paralegal.

20. BANTUAN HUKUM LITIGASI

Pemberian Bantuan Hukum secara litigasi :

a. pendampingan dan/atau menjalankan kuasa yang dimulai dari tingkat

penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan;

b. pendampingan dan/atau menjalankan kuasa dalam proses

pemeriksaan di persidangan; atau

c. pendampingan dan/atau menjalankan kuasa terhadap Penerima

Bantuan Hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara

21. BANTUAN HUKUM NON LITIGASI

a. Pemberian Bantuan Hukum secara nonlitigasi dapat dilakukan oleh

advokat, paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum dalam

lingkup Pemberi Bantuan Hukum yang telah lulus verifikasi dan

akreditasi.

b. Pemberian Bantuan Hukum secara nonlitigasi meliputi kegiatan

1) penyuluhan hukum;

2) konsultasi hukum;

3) investigasi perkara, baik secara elektronik maupun

nonelektronik;

Page 48: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

48

4) penelitian hukum;

5) mediasi;

6) negosiasi;

7) pemberdayaan masyarakat;

8) pendampingan di luar pengadilan; dan/atau

9) drafting dokumen hukum.

22. Dana Penyelenggaraan Bantuan Hukum

a. Sumber pendanaan Penyelenggaraan Bantuan Hukum dibebankan

pada APBN.

b. Selain sumber pendanaan, pendanaan dapat berasal dari:

1) hibah atau sumbangan; dan/atau

2) sumber pendanaan lain yang sah dan tidak mengikat.

23. PERAN DAERAH

a. Daerah dapat mengalokasikan anggaran penyelenggaraan Bantuan

Hukum dalam APBD.

b. Daerah melaporkan penyelenggaraan Bantuan Hukum yang sumber

pendanaannya berasal dari APBD kepada Menteri dan Menteri

Dalam Negeri.

c. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengalokasian anggaran

penyelenggaraan Bantuan Hukum diatur dengan Peraturan Daerah.

24. PEMBIAYAAN BANTUAN HUKUM

a. Pemberian Bantuan Hukum per perkara atau per kegiatan hanya

dapat dibiayai dari APBN atau APBD.

b. Pendanaan pemberian Bantuan Hukum per perkara atau per

kegiatan dari hibah atau bantuan lain yang tidak mengikat dapat

diberikan bersamaan dengan sumber dana dari APBN atau APBD.

Page 49: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

49

c. Tata cara penganggaran dan pelaksanaan Anggaran

Penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

25. PENGAJUAN ANGGARAN

a. Pemberi Bantuan Hukum mengajukan Rencana Anggaran Bantuan

Hukum kepada Menteri pada Tahun Anggaran sebelum Tahun

Anggaran pelaksanaan Bantuan Hukum.

b. Pengajuan Rencana Anggaran Bantuan Hukum paling sedikit

memuat:

identitas Pemberi Bantuan Hukum;

sumber pendanaan pelaksanaan Bantuan Hukum, baik yang

bersumber dari APBN maupun nonAPBN; dan

rencana pelaksanaan Bantuan Hukum litigasi dan nonlitigasi

sesuai dengan misi dan tujuan Pemberi Bantuan Hukum.

c. Dalam hal Pemberi Bantuan Hukum mengajukan Rencana Anggaran

Bantuan Hukum nonlitigasi, Pemberi Bantuan Hukum harus

mengajukan paling sedikit 4 (empat) kegiatan dalam satu paket dari

kegiatan.

26. PERJANJIAN PELAKSANAAN BANTUAN HUKUM

Pemberi Bantuan Hukum melaksanakan Bantuan Hukum litigasi

dan nonlitigasi sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian

Pelaksanaan Bantuan Hukum dan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

27. REIMBURSEMENT LITIGASI

a. Penyaluran dana Bantuan Hukum litigasi dilakukan setelah Pemberi

Bantuan Hukum menyelesaikan perkara pada setiap tahapan proses

beracara dan Pemberi Bantuan Hukum menyampaikan laporan yang

disertai dengan bukti pendukung.

Page 50: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

50

b. Tahapan proses beracara merupakan tahapan penanganan perkara

dalam:

1. kasus pidana, meliputi penyelidikan, penyidikan, dan

persidangan di pengadilan tingkat I, persidangan tingkat

banding, persidangan tingkat kasasi, dan peninjauan kembali;

2. kasus perdata, meliputi upaya perdamaian atau putusan

pengadilan tingkat I, putusan pengadilan tingkat banding,

putusan pengadilan tingkat kasasi, dan peninjauan kembali;

dan

3. kasus tata usaha Negara, meliputi pemeriksaan pendahuluan

dan putusan pengadilan tingkat I, putusan pengadilan tingkat

banding, putusan pengadilan tingkat kasasi, dan peninjauan

kembali.

c. Penyaluran dana Bantuan Hukum dihitung berdasarkan prosentase

tertentu dari tarif per perkara sesuai standar biaya pelaksanaan

Bantuan Hukum litigasi

d. Penyaluran dana Bantuan Hukum pada setiap tahapan proses

beracara tidak menghapuskan kewajiban Pemberi Bantuan Hukum

untuk memberikan Bantuan Hukum sampai dengan perkara yang

ditangani selesai atau mempunyai kekuatan hukum tetap.

28. REIMBURSEMENT NON LITIGASI

a. Penyaluran dana Bantuan Hukum nonlitigasi dilakukan setelah

Pemberi Bantuan Hukum menyelesaikan paling sedikit satu

kegiatan dalam paket kegiatan nonlitigasi dan menyampaikan

laporan yang disertai dengan bukti pendukung.

b. Penyaluran dana Bantuan Hukum dihitung berdasarkan tarif per

kegiatan sesuai standar biaya pelaksanaan Bantuan Hukum

nonlitigasi.

Page 51: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

51

N. Keberadaan LKBH dengan Undang-Undang Advokat

Undang-undang Advokat yang mulai berlaku tahun 2003 boleh

dikatakan membawa angin segar bagi profesi advokat. Tetapi tidak bagi

keberadaan LKBH. Sebab dengan diberlakukannya UU Advokat, peranan

sejumlah LKBH akan makin dibatasi.

Untuk LBH universitas negeri, dosen-dosen yang melakukan tugas

ganda sebagai pengacara tidak akan lagi dapat berpraktek sebagai advokat di

pengadilan. Sebab, pasal 31 UU advokat memberi larangan bagi seorang

pegawai negeri untuk melakukan advokasi di pengadilan. Padahal, dosen

universitas negeri adalah pegawai negeri.

Sandungan bagi LBHK negeri sudah dirasakan BBH Unpad. Menurut

Agus, Ketua BBH Unpad Eva Laila sempat di periksa kepolisian akibat

memberikan advokasi di Pengadilan bebrapa bulan lalu. Dengan dasar UU

Advokat, Eva dituduh telah melanggar pasal 31 UU Advokat. Namun, saat ini

BBH Unpad tengah berjuang membela koleganya itu. Alasannya, proses

beracara yang ditangani dosen tersebut telah berjalan sebelum UU Advokat

disahkan.

UU advokat yang hadir di tengah kancah dunia peradilan memang

merupakan sandungan berat bagi dosen universitas negeri untuk beracara.

Dengan adanya UU Advokat otomatis kita hanya bisa kasih konsultasi saja,

ujar Agus. Rosa dari LKBH UI juga menyampaikan hal senada, walaupun

saat ini UI telah menjadi Badan hukum Milik Negara (BHMN). Rosa

berharap pengalihan ke BHMN akan melegalkan kerja ganda dosen dan

advokat.

UU Advokatpun bukan saja meneror kerja LBHK negeri, tapi

keberdaan perangkat hukum baru ini juga mengkhawatirkan LBHK swasta.

Sebab tidak semua dosen yang bekerja di LBHK sudah memiliki SKPT.

Page 52: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

52

Hal ini pernah dipermasalahkan oleh Tongat, Ketua LKPH

Universitas Muhammadiyah Malang. Tongat membawa masalah pembatasan

kegiatan advokat ini lewat jalur judicial review di Mahkamah Konstitusi.

Menurut Tongat, ancaman pidana yang diterapkan dalam UU Advokat dapat

menjadi belenggu bagi universitas untuk membuat misi sosial yang dilakukan

oleh LBHK. Tidak ada pengecualian dalam UU Advokat yang memberikan

jalur untuk pelayanan hukum kampus.

UU Advokat seolah-olah telah melakukan pembredelan terhadap

peran dan fungsi LKPH dalam memberi bantuan hukum cuma-cuma, ujar

Tongat dalam pernyataan yang disampaikan kepada hukumonline. Padahal,

belum tentu semua advokat mampu mengakomodir pemberian bantuan

hukum cuma-cuma.

Tongat menambahkan, secara perlahan UU Advokat sebagai kendala

yuridis akan menghapus peran dan fungsi lembaga-lembaga bantuan hukum

non profit yang berorientasi kepada masyarakat yang tidak mampu.

Sebagai jalan keluar untuk mengatasi kepunahan LBHK secara

perlahan-lahan, sudah selayaknya organisasi advokat membuat sebuah aturan

yang mengecualikan LBHK dari ketentuan di UU Advokat. Sehingga LBHK

dapat lebih melebarkan sayapnya. Apalagi, kualitas pemberian bantuan

hukum oleh dosen maupun mahasiswa belum tentu kalah dengan kualitas

advokat.

Selain itu, LBHK sudah sepatutnya dijadikan tempat magang seperti

yang dimaksud dalam UU Advokat. Artinya, magang selama dua tahun di

LBHK harus dianggap sama dengan magang di sebuah kantor hukum. Setelah

dua tahun magang di LBHK, mereka bisa mendapat kartu advokat untuk

beracara.25

Setelah disahkanya UU Bantuan Hukum tanggal 4 oktober 2011

terdapat pengertian menurut Undang-Undang Bantuan Hukum secara jelas

25

Gita Mahyarani, Kiprah LBH kampus Di Gilas roda Waktu, (http:// www.

hukumonline. com)

Page 53: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

53

menurut hukum. Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh

Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan

Hukum. Berdasarkan Undang-Undang ini, Bantuan hukum merupakan

pekerjaan jasa yang bersifat professional yang berarti bahwa untuk

melakukan pekerjaan tersebut diperlukan suatu pendidikan khusus dan

keahlian khusus. Selain itu, Bantuan hukum merupakan suatu hak yang dapat

dituntut oleh setiap subjek hukum ketika ia memerlukannya.

Di dalam pasal 5 Undang-Undang Bantuan Hukum ditegaskan bahwa

penerima bantuan hukum meliputi setiap orang atau kelompok orang miskin

yang tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak dan mandiri. Hak-hak

dasar tersebut adalah hak atas pangan, sandang, layanan kesehatan, layanan

pendidikan, pekerjaan dan berusaha, dan/atau perumahan. Sedangkan di

dalam Pasal 6 ditegaskan bahwa syarat pemberi bantuan hukum meliputi :

1. berbadan hukum;

2. terakreditasi berdasarkan Undang-Undang ini;

3. memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;

4. memiliki pengurus; dan

5. memiliki program bantuan hukum.

Selain itu di dalam Pasal 9 Undang-Undang inipula dijelaskan hak Pemberi

bantuan Hukum yaitu:

1. melakukan rekrutmen terhadap advokat, paralegal, dosen dan

mahasiswa fakultas hukum;

2. melakukan pelayanan bantuan hukum;

3. menyelenggarakan penyuluhan hukum, konsultasi hukum, dan

program kegiatan lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan

bantuan hukum;

4. menerima anggaran dari negara untuk melaksanakan bantuan

hukum berdasarkan Undang-Undang ini;

Page 54: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

54

5. mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara

yang menjadi tanggung jawabnya di dalam sidang pengadilan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. mendapatkan informasi dan data lain dari pemerintah ataupun

instansi lain, untuk kepentingan pembelaan perkara; dan

7. mendapatkan jaminan perlindungan hukum, keamanan, dan

keselamatan selama menjalankan pemberian Bantuan Hukum.

Dalam melakukan tugasnya, menurut Pasal 10 UU Bantuan Hukum,

Pemberi Bantuan Hukum berkewajiban untuk:

1. melaporkan kepada Menteri tentang program bantuan hukum;

2. melaporkan setiap penggunaan anggaran negara yang digunakan

untuk pemberian bantuan hukum berdasarkan Undang-Undang

ini;

3. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bantuan hukum bagi

advokat, paralegal, dosen, mahasiswa fakultas hukum yang

direkrut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a;

4. menjaga kerahasiaan data, informasi, dan/atau keterangan yang

diperoleh dari Penerima Bantuan Hukum berkaitan dengan

perkara yang sedang ditangani, kecuali ditentukan lain oleh

Undang-Undang; dan

5. memberikan Bantuan Hukum kepada Penerima Bantuan Hukum

berdasarkan syarat dan tata cara yang ditentukan dalam Undang-

Undang ini sampai perkaranya selesai, kecuali ada alasan yang

sah secara hukum. dari dan tanggung jawab dari pemberi bantuan

hukum.26

26

Teti Marsaulina, S.H., LL.M., Bantuan Hukum Arti dan Peranannya,

(http://lbh.unpar.ac.id)

Page 55: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

55

O. Tri Dharma Perguruan Tinggi

Tri Dharma Perguruan Tinggi ada 3 poin: yaitu Pendidikan dan

Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian Kepada

Masyarakat. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan dan Pengajaran

Pendidikan dan Pengajaran bisa dijadikan pilar utama Tri

Dharma Perguruan Tinggi, sebab pendidikan dan pengajaran sangat

penting untuk sebuah perguruan tinggi. Dengan adanya pendidikan

dan pengajaran yang baik perguruan tinggi bisa menghasilkan bibit

penerus bangsa yang kelak akan menjadikan bangsa ini menjadi lebih

terarah. Pendidikan dan pengajaran mungkin sudah diterapakan di

setiap perguruan tinggi yang ada di Indonesia sebab bukan perguruan

tinggi namanya jida tida ada pendidikan dan pengajaran di dalamnya,

tetapi pendidikan dan pengajaran yang ada pada seluruh perguruan

tinggi tidak semuanya berkualitas, tidak semuanya bisa menghasilkan

bibit unggul.

Apa gunanya ada pendidikan dan pengajaran tetapi lulusan-

lulusan yang dihasilkan tidak berkualitas, jadi itulah mengapa

Pendidikan dan Pengajaran dijadikan pilar utama Tri Dharma

Pendidikan. Pendidikan dan Pengajaran yang tidak berkualitas itulah

yang harus diubah kearah yang lebih baik. Hal ini terjadi karena

Pendidikan dan pengajaran yang dimaksud dalam Tri Dharma ini

adalah dalam rangka untuk meneruskan pengetahui atau dengan kata

lainnya transfer of knowledge ilmu pengetahuan yang telah

dikembangkan oleh mahasiswa melalui penelitian di perguruan tinggi.

Dalam perguruan tinggi dinegara kita ini dikenal dengan istilah stara,

mulai dari stara satu(S-1) yang merupakan pendidikan program

sarjana, kemudian stara dua (S-2) yang merupakan pendidikan

perogram magister, kemudian stara tiga (S-3) yang merupakan

Page 56: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

56

pendidikan doktor dalam suatu disiplin ilmu, dan pendidikan jalur

non-gelar (diploma).

2. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan juga sangat penting untuk

perguruan tinggi, karena dengan adanya penelitian dan pengembangan

mahasiwa bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapat

bidang ilmu teknologi. Penelitian dapat dilakukan apabila adanya

tenaga-tenaga ahli yang dihasilkan melalui proses pendidikan dan

pengajaran, maka dari itu penelitian dan pengembangan memiliki

peran yang sangat penting karena tanpa adanya penelitian, pendidikan

akan menjadi terhambat.

Dalam hal ini penelitian diperguruan tinggi tidak hanya

diarahkan untuk penelitian terapan saja, tetapi juga sekaligus

melaksakan penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya bisa lebih

terasa untuk masa depan yang akan datang. Berdasarkan kegunaan dan

prioritasnya penelitian dapat dibagi menjadi tiga bagian. adanya

pendidikan bagi calon peneliti untuk meningkat kemampuan dan

keterampilan peneliti. Peneletian untuk pengembangan ilmu

pengetahuan. Penelitian yang akan langsung menunjang

pembangunan.

3. Pengabdian Kepada Masyarakat

Pengabdian kepada masyarakat diterapakan dengan cara

adanya kontribudi oleh perguruan tinggi terhadap masyarakat.

Kontribusi dalam hal ini adalah kontribusi yang bersifat konkrit yang

bisa dirasan oleh masyarakat yaitu dengan adanya penerapan ilmu

teknologi yang dikembangkan melalui penelitian. Aktivias ini harus

dilakukan bagi setiap perguruan tinggi yang tidak bersifat mencari

keuntungan. Dengan adanya pengabdian kepada masyarakat disini

diharapkan adanya umpan balik kepada perguruan tinggi yang akan

Page 57: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

57

dilakukan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

lebih lajut. Jika tidak adanya pengabdian kepada masyarakat,

perguruan tinggi tidak akan bisa melakukan pengembangan ilmu

teknologi lebih lanjut.

P. Profil Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum FSH

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Syariah

dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibentuk sejak tahun

2003 dan merupakan pengembangan dari lembaga serupa sebelumnya yang

bernama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Syahid. LKBH ini bertujuan

membantu masyarakat menyelesaikan berbagai problematika hukum, baik

hukum Islam maupun hukum positif di Indonesia pada umumnya.

Seperti persoalan perselisihan rumah tangga / perceraian, pembagian harta

waris, sengketa waris, pembagian harta gono-gini, sengketa perdata, kasus

pidana, dan lain-lain.

h. 1. Visi dan misi

mengenahi tentang Visi dan Misi Lembaga Konsultasi dan

Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:

Visi dari Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) ini

adalahMewujudkan keadilan Islam dalam masyarakat

adapun Misi ddari Lembaga Bantuan Dn Konsultasi Hukum

Fakultas Syariah dan Hukum UIN adalah:

1. Memberikan bantuan hukum kepada masyarakat baik litigasi

maupun non litigasi

2. Melakukan pengkajian, penelitian, dan pengembangan

praktik hukum di masyarakat, khususnya yang bernuansa

Islami

Page 58: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

58

3. Meningkatan kualitas SDM yang kompeten di bidang

advokasi

4. Membina dan mengembangkan insan advokat yang

menjunjung tinggi syariah;

5. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan

lembaga pemerintah atau non pemerintah.

h.2 Program Kerja yang tercantum pada LKBH adalah sebagai

berikut:

h.2.1. Sekretariat

1. Mengusahakan tersedianya sekretariat/kantor LKBH

yang permanen dan representatif. Semantara ini

kantor/Sekretariat untuk LKBH masih menjadi satu

yaitu di ruang Lembaga yang biasa disebut dengan

ruang Bersama. Sehingga orang mau mengadukan

kasus maupun mau konsultasi menjadi tidak leluasa

sebab takut di dengarkan oleh orang lainnya. Maka dari

itu di harapkan kedepan mempunyai sekretariat yang

permanan dan representatif

2. Menyelenggarakan tata persyuratan

Tata persurantan yang baik untuk sebuah kasus tidak

semudah membuat tata persuratan biasa. Bahkan harus

menggunakan bahasa hukum. Jadi sangat sulit jika yang

menata pesuratan bukan orang yang mahir dalam tata

persuratan hukum yang biasa disebut dengan

kenotariatan.

3. Melakukan registrasi keanggotaan dan menyusun data

base anggota. Registrasi/pendaftaran keanggotaan

Page 59: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

59

secara teoritis gampang untuk di rencanakan akan tetapi

dalam prakteknya sangat sulit untuk membuat data base

untuk anggota. Kendalanya orang lebih percaya kepada

Lembaga Bantuan Hukum Swasta dari pada Lembaga

Bantuan Hukum yang ada di kampus. Sebab kalau

dikampus orang merasa bahwa akan dijadikan sebagai

alat praktik mahasiswa. Jadi masih ragu akan keahlian

pakar hukum yang ada di kampus, selain sebagai alat

praktik kalau kampus hanya belajar teori jadi masih

membuat masyarakat ragu-ragu akan kemampuannya

LKBH.

h.2.2. Bidang Litigasi

1. Memberikan advokasi pada kasus-kasus hukum

melalui pengadilan

2. Melakukan bedah kasus dalam proses pembelajaran

mahasiswa FSH/anggota

h.2.3. Bidang Non Litigasi

1. Memberikan konsultasi hukum

2. Memberikan pendapat hukum (legal opinion)

h.2.4. Bidang Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan

1. Melakukan penelitian dan pengembangan organisasi

2. Melakukan pengkajian terhadap pembentukan dan

pengembangan perundang-undangan di Indonesia,

khususnya yang bernuansa syariah

3. Melakukan pengkajian aspek hukum lembaga

keuangan syariah

Page 60: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

60

4. Melakukan seminar, dialog, lokakarya untuk

membahas berbagai persoalan praktik Hukum Islam

di masyarakat

h.2.5. Bidang Pelatihan dan Sosialisasi

1. Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan

berbagai kalangan, antara lain dengan organisasi

pemerintah, dan non pemerintah

2. Mengadakan pelatihan kemahiran hukum

Melaksanakan PKPA

3. Memberikan sosialisasi hukum Islam/perundang-

undangan, khususnya yang bernuansa Syariah.27

27

http://fsh-uinjkt.net/index.php?option=com_content&view=article&id=137&Itemid=93

Page 61: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

61

BAB III

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

F. Sejarah Berdirinya Fakultas Syariah

Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (selanjutnya UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki sejarah yang cukup panjang sejak didirikannya di

tahun 1966,28 meskipun jika dibandingkan dengan Fakultas Syari’ah IAIN Jakarta

lebih tua, tapi dibandingkan dengan Fakultas-Fakultas Syari’ah lain yang ada dalam

lingkungan IAIN-UIN di seluruh Indonesia, Fakultas Syari’ah dan Hukum, jelas

menjadi Fakultas pertama dan mudah-mudahan sekaligus yang utama. Kini, Fakultas

Syari’ah dan Hukum adalah salah satu dari sepuluh Fakultas yang ada di lingkungan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan jika dilihat dari sisi jumlah mahasiswanya

merupakan Fakultas terbesar kedua sesudah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Sejarah Fakultas Syari’ah dan Hukum merupakan bagian dari rangkaian panjang

sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Karenanya, sejarah pendirian Fakultas

Syariah dan Hukum ini tidak terlepas dari sejarah panjang UIN Jakarta, yang basis

kelembagaannya berawal dari Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA). ADIA didirikan

pada tanggal 1 Juni 1957, dan untuk pertama kalinya mempunyai dua jurusan, yaitu

Jurusan Syari’ah dan Jurusan Bahasa Arab, serta kemudian ditambah dengan Jurusan

Khusus Imam Tentara berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1960.29

Dalam perkembangan berikut, ADIA berkembang pesat mengikuti tuntutan dan

tantangan kebutuhan kelembagaan yang memayunginya, yaitu Departemen Agama.

Sesuai dengan fungsinya sebagai akademi kedinasan, mahasiswa ADIA hanya

terbatas pada mereka yang mendapat tugas belajar (pegawai/guru agama) dalam

model ikatan dinas di lingkungan Departemen Agama dari seluruh daerah di

Indonesia.

28

Komaruddin Hidayat, dkk, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta 2010/2011, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h.142 29

Pedoman Akademik Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun akademik 2007/2008., h. 13

Page 62: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

62

Pada tanggal 4 Agustus 1960, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun

1960 ADIA pun diubah menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan akademi kedinasan yang serupa di Yogyakarta berubah

menjadi IAIN Sunan Kali Djaga Yogyakarta. Pada tahap berikutnya, berdasarkan

Keputusan Menteri Agama RI No. 94 Tahun 1963, diadakan pembagian tugas

pembinaan antara IAIN Yogyakarta dan IAIN Jakarta bertugas mengkoordinasi

Fakultas-fakultas Agama Islam yang berada di wilayah Jakarta Raya, Jawa Barat dan

Sumatera. Peresmian pembagian wilayah pembinaan dimaksud dilaksanakan pada

18 Maret 1963. pada forum tersebut sekaligus dilakukan serah terima jabatan

Rektor dari Prof,H.A.Soenardjo, SH kepada Prof. Drs. Sunardjo.30

Pada saat serah terima jabatan, IAIN Jakarta memiliki empat Fakultas, yaitu

Fakultas Tarbiyah, Fakultas Adab dan Fakultas Ushuluddin di Jakarta, serta Fakultas

Syari’ah di Serang. Pada akhir tahun 1966 muncul pemikiran untuk membuka

Fakultas Syari’ah di Jakarta. Untuk tahap persiapan dibentuk satu Tim yang dipimpin

langsung oleh Rektor Prof. Drs. Sunardjo. Dengan anggotanya sebagai berikut:

1. Prof. Toha Yahya Umar, MA (w. )

2. Prof. H. Bustami A. Gani (w. )

3. K.H. A. Zaini Miftah (w. )

4. H.Anshar Suryohadibroto (w. )

5. Drs. H. Peunoh Daly (w. 1995)

6. Utja Djaelani (w. )

7. Prof. H. Ibrahim Hosen (1917-2001)

8. Suwahjo Sumodilogo, SH (w. )

9. H.Ahmad Sukardja, BA

10. Muhammad Duni Arifin (w. )

11. H. Rustan, S, A, BA

30

Pedoman Akademik Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun akademik 2007/2008., h.13-14

Page 63: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

63

Karena sarana dan prasarananya belum siap dan belum memadai, maka

fakultas Syari’ah Jakarta baru menerima mahasiswa mulai pada tahun ajaran 1968.

Untuk tahap awal, pimpinan fakultas dirangkap oleh Rektor (Prof. Drs. Sunardjo) dan

pelaksana hariannya diserahkan kepada Drs. H. Peunoh Daly yang merangkap

sebagai Ketua Jurusan Ilmu Agama di Fakultas Tarbiyah. Kemudian baru Rektor

mengangkat K.H. M. Syukri Ghazali sebagai pimpinan Fakultas Syari’ah pertama.

Semenjak itu resmilah Fakultas Syari’ah Jakarta sebagai salah satu Fakultas di

lingkungan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Agama Nomor 159 Tahun 1967.

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang didalamnya ada Fakultas Syari’ah,

menempati posisi yang unik dan strategis. Hal ini disadari betul oleh pimpinan IAIN

dan Fakultas Syari’ah Khususnya, terutama ketika mandat kajian Islam tidak mungkin

ditinggalakan dari kajian ke ilmuan lainnya. Tidak dapat diingkari bahwa IAIN dan

Fakultas Syari’ah tidak hanya menjadi ‘Jendela Islam di Indonesia’ tetapi juga sebagai

simbol bagi kemajuan pembangunan Nasional, terutama dibidang pembangunan

sosial keagamaan. Karenanya, pengintegrasian ilmu agama dan Ilmu Umum menjadi

hal yang sangat penting.

Langkah yang diambil dalam pengintegrasian tersebut adalah konversi

(perubahan) Institut menjadi Universitas. Wacana langkah maju perubahan bentuk

ini dari IAIN menjadi UIN mendapat rekomendasi pemerintah dengan ditanda-

tanganinya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan Nasional RI

Nomor 4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI Nomor 500/2001 tanggal 21 Nopember

2001 yang merekomendasikan pembukaan 12 program studi umum di Lingkungan

IAIN yang akhir berubah menjadi UIN. Setelah itu, Keputusan Presiden No. 031

tanggal 20 Mei 2002 dikeluarkan untuk menetapkan perubahan bentuk dari IAIN

menjadi UIN.31

Perubahan IAIN menjadi Universitas berdampak berantai pada eksistensi

kelembagaan fakultas di lingkungan UIN jakarta. Dari perubahan tersebut,

konsekuensinya bagi Fakultas Syari’ah adalah harus dibukanya Progran Studi Umum,

31

Pedoman Akademik Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun akademik 2007/2008., h. 15

Page 64: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

64

yaitu Ilmu hukum. Untuk mengantisipasi dan mengakomodasi implikasi

kelembagaan dimaksud, Fakultas Syari’ah dikembangkan menjadi Fakultas Syari’ah

dikembangkan menjadi fakultas Syari’ah, walaupun saat ini Program Studi Ilmu

Hukum belum mendapat izin operasional dari Departemen Pendidikan Nasional RI.

G. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum

Seiring dengan tuntutan zaman dan perubahan ADIA-IAIN-UIN, Fakultas

Syari’ah dan Hukum pun telah mengalami perbaikan dan penyempurnaan visi, misi

dan tujuan Fakultas dan Hukum UIN Jakarta sekarang ini adalah sebagai berikut:32

Dalam mewujudkan Visi Fakultas Syari’ah dan Hukum sebagai Fakultas yang

unggul, handal dan terdepan dalam pengkajian, pengembangan, dan

pengintegrasian serta penerapan Ilmu Syari’ah, Ilmu Hukum, dan Ilmu Ekonomi

Islam yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan keindonesiaan.

Untuk dapat mewujudkan Visi sebagai Fakultas yang unggul dan handal

ditetapkan sebagai misi Fakultas Syari’ah dan Hukum yakni mewujudkan hal-hal

sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang integratif dalam ilmu-

ilmu Syari’ah, Ilmu Hukum, Ilmu Ekonomi Islam baik yang bersifat

teoritis maupun praktis

b. Mengembangkan dan menerapkan Ilmu-Ilmu Syari’ah, Ilmu Hukum,

dan Ilmu Ekonomi Islam yang berbasis penelitian.

c. Memberikan landasan akhlak dan moral terhadap pengembangan dan

praktek ilmu-Ilmu Syari’ah, Ilmu Hukum dan Ilmu Ekonomi Islam di

masyarakat

d. Mengembangkan dan membina kehidupan Civitas Akademika yang

menjunjung tinggi kebenaran akademis, keterbukaan, kritis, kreatif,

32

Pedoman Akademik Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun akademik 2007/2008., h. 18

Page 65: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

65

dan inovatif serta tanggap terhadap perubahan-perubahan sosial, baik

dalam skala nasional, regional maupun global

e. Menyelenggarakan manajemen modern perguruan tinggi yang

berorientasi pada mutu profesionalisme, dan keterbukaan serta

memiliki daya saing yang tinggi dan kuat

f. Memupuk dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan

lembaga-lembaga pemerintah maupun non-pemerintah, perguruan

tinggi, industri, dan lain-lain, baik dalam maupun luar negeri, dan

g. Memberikan perhatian yang sunguh-sungguh terhadap upaya

implementasi syari’ah Islam dalam kontes keindonesian sekaligus

kemoderenan.

Tujuan pendidikan program sarjana bidang Ilmu Syari’ah dan Hukum adalah

menyiapkan peserta didik atau mahasiswa menjadi sarjana hukum Islam, Sarjana

Ekonomi Islam dan atau sarjana Hukum Hukum yang kompeten di bidangnya. Dan

untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

a. menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kecerdasan dan kemampuan akademik dan/atau profesional di

bidang ilmu-ilmu syari’ah, Ilmu hukum dan Ilmu Ekonomi Islam dan

b. mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan di bidang

Ilmu-ilmu syari’ah, Ilmu Hukum dan Ekonomi Islam, serta mampu

mengupayakan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

memperkaya kebudayaan nasional.

H. Tokoh-tokoh yang Pernah Memimpin Fakultas Syariah

Tokoh-tokoh yang menjadi pimpinan di Fakultas Syariah dan Hukum Sejak Awal

Berdiri sampai dengan Sekarang tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Periode pertama 1968-1972

Page 66: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

66

Dekan : KH. M. Syukri Ghazali (w. )

Pembantu Dekan I : Drs. Zarkowi Soejoeti

Pembantu Dekan II : Drs. Moh. Dja’far

Sekretaris/Bendahara : Rustan, SA, BA

Periode Kedua,1972-1975

Dekan : Drs. Peunoh Daly

Pembantu Dekan I : Muhibuddin Waly

Pembantu Dekan II : Drs. Moh. Dja’far

Pembantu Dekan III : Drs. A. Mustadjib

Sekretaris : Drs. Mudzakir Djaelani (w. )

Periode Ketiga,1975-1977

Dekan : Drs. Amir Syarifuddin

Pembantu Dekan I : Drs. A. Mustadjib

Pembantu Dekan II : Drs. Rustan SA

Pembantu Dekan III : Drs. H. Ahmad Amin

Sekretaris : Drs. H. Husni Thoyyar

Periode Keempat, 1977-1979

Dekan : Drs. Amir Syarifuddin

Pembantu Dekan I : Drs. A. Mustadjib

Page 67: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

67

Pembantu Dekan II : Drs. Rustan SA

Sekretaris : Drs. H. Ahmad Amin

Periode Kelima, 1979-1982

Dekan : H.A.Wasit Aulawi, MA (w)

Pembantu Dekan I : Drs. H. Ahmad Amin (w)

Pembantu Dekan II : Drs. Rustan, SA

Pembantu Dekan III : Drs. H. Husni Thoyyar

Sekretaris : Drs. A.Asnawi (w. 1991 )

Periode Keenam, 1982-1983

Dekan : H.A.Wasit Aulawi, MA (w)

Pembantu Dekan I : Drs. A. Mustadjib

Pembantu Dekan II : Drs. Rustan, SA

Pembantu Dekan III : Drs. H. Husni Thoyyar

Sekretaris : Drs. H. Husni Thoyyar

Periode Ketujuh, 1983-1986

Dekan : Drs. H.Peunoh Daly

Pembantu Dekan I : Drs. H. Ahmad Amin

Pembantu Dekan II : Drs. H.Mas’udi

Pembantu Dekan III : Drs. H.Rustan SA

Page 68: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

68

Periode Kedelapan, 1986-1991

Dekan : Drs. H.Peunoh Daly (w. 1995)

Pembantu Dekan I : Drs. A. Mustadjib/Drs. H.Mas’udi

Pembantu Dekan II : Drs. H.Rustan SA

Pembantu Dekan III : Drs. H.A.Chairuddin, SH

Periode Kesembilan, 1991-1994

Dekan : Drs. A. Mustadjib, MA (w. 2004)

Pembantu Dekan I : Drs. H.Mas’udi/

Drs. H.A.Chairuddin, SH

Pembantu Dekan II : Drs. Rustan, SA/

Drs. H.Mas’udi

Pembantu Dekan III : Drs. H.A.Chairuddin, SH/

Drs. Rustan, SA

Kabag TU : Drs. H.Zaeni Ma’sudi, SH (w. 2002)

Periode Kesepuluh, 1994-1998

Dekan : Drs. H.A.Chairuddin, SH (w. 2001)

Pembantu Dekan I : Dr. Hasanuddin AF.MA.

Pembantu Dekan II : Drs. H.Mas’udi/

Drs. Rustan SA

Pembantu Dekan III : Drs. Rustan, SA/

Page 69: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

69

Dr.Fathurrahman Djamil, MA

Kabag TU : Drs. Husnan Dja’far

Periode Kesebelas,1998-2002

Dekan : Prof. Dr.H. M. Amin Suma, MA

Pembantu Dekan I : Dr. Hasanuddin AF.MA.

Pembantu Dekan II : Drs. Rustan, SA/

Drs. H.Zaini Ma’sudi,SA

Pembantu Dekan III : Drs. Afifi Fauzi Abbas, MA

Kabag TU : Dra. Hj.Farida Djamal/

Ir. Yarsi Berlianti

Periode Kedua Belas, 2002-2006

Dekan : Dr. Hasanuddin AF.MA.

Pembantu Dekan I : Prof. Dr.Hj.Huzaemah Tahido

Pembantu Dekan II : Drs. Afifi Fauzi Abbas, MA

Pembantu Dekan III : Drs. H. Odjo Kusnara N, M.Ag.

Kabag TU : Ir. Yarsi Berlianti

Periode Ketigabelas, 2006-2010

Dekan : Prof. Dr.H. Muhammad Amin Suma,

SH, MA, MM

Pembantu Dekan I : Dr. Mujar Ibnu Syarif, M.A

Page 70: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

70

Pembantu Dekan II : Drs. Noryamin Aini, MA

Pembantu Dekan III : Dr. Yayan Sopyan, M.Ag.

Kabag TU : Ir. Yarsi Berlianti/

Drs. H. Burhanuddin Yusuf, MM

Periode Keempat Belas, 2010-2014

Dekan : Prof. Dr.H. Muhammad Amin Suma,

SH, MA, MM

Pembantu Dekan I : Dr. H. Ahmad Mukri Aji, MA

Pembantu Dekan II : Dr. H. Jaenal Aripin, MA/

Prof. Dr. H. Yunasril Ali, MA

Pembantu Dekan III : Dr. J.M Muslimin, MA.

Kabag TU : Drs. H. Zaenal Arifin, M.Pd.I/

Drs. H.Sadeli

I. Program Studi di Fakultas Syariah

Hingga kini (tahun 2013) Fakultas Syari’ah dan Hukum memiliki 6 (Enam)

Program Studi dan 1(Satu) Program Double Degree. Dari setiap Program Studi

memiliki beberapa cabang Konsentrasi. Masing-masing adalah sebagai berikut :33

a. Program Studi Ahwal Syakhshiyyah (Hukum Keluarga Islam)

Secara historis dapat dikemukakan bahwa Program Studi ini pada mulanya

bernama jurusan al-Qadha. Lalu, dalam perkembangannya berubah nama

33

Pedoman Akademik Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun akademik 2007/2008., h.19

Page 71: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

71

menjadi Jurusan Peradilan Agama. Seiring dengan perubahan regulasi

pendidikan tinggi agama islam, ia kemudian berubah menjadi Program Studi

Ahwal Syakhshiyyah yang memiliki 2 (dua) konsentrasi, yaitu Konsentrasi

Peradilan Agama dan Konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam. Dalam

perkembangannya yang terkini (2013), Program Studi ini disempurnakan

namanya menjadi Program Studi Ahwal Syakhshiyyah (Hukum Keluarga Islam)

dengan 2 (dua) Konsentrasi tersebut.

Program Studi ini memiliki 2 (dua) Konsentrasi, yaitu:

1. Konsentrasi Peradilan Agama

2. Konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam

b. Program Studi Jinayah Dan Siyasah

Secara historis dapat dikemukakan bahwa Program Studi ini pada mulanya

bernama jurusanMuamalat Jinayah. Lalu, dalam perkembangannya (tahun 1995)

dikembangkan menjadi 2 (dua) Jurusan, yaitu Jurusan Jinayah Siyasah dan Jurusan

Muamalah. Seiring dengan perubahan regulasi pendidikan tinggi agama Islam,

Jurusan Jinayah kemudian dikembangkan menjadi Program Studi yang memiliki 2

(dua) Konsentrasi, yaitu Konsentrasi Pidana Islam dan Konsentrasi Politik Islam

(Siyasah Syar’iyyah). Pada tahun 2007 program studi ini disempurnakan namanya

menjadi Program Studi Jinayah Siyasah (Kepidanaan dan Ketatanegaraan Islam)

dengan tetap memiliki 2 (dua) Konsetrasi dengan sedikit perubahan nama, yaitu

Konsentrasi Kepidanaan Islam (Jinayah sya’iyyah) dan Konsentrasi Ketatanegaraan

Islam (Siyasah Syar’iyyah).34

Hingga kini Program Studi ini memiliki 2 (dua) Konsentrasi, yaitu:

1. Konsentrasi kepidanaan Islam (Jinayah sya’iyyah)

2. Konsentrasi Ketatanegaraan Islam (Siyasah Syar’iyyah).

34

Pedoman Akademik Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun akademik 2007/2008., h. 25

Page 72: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

72

c. Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)

Secara historis dapat dikemukakan bahwa Program Studi ini sejak semula

bernama Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum. Lalu, seiring dengan perubahan

regulasi pendidikan tinggi agama islam, ia kemudian berubah menjadi Program

StudiPerbandingan Mazhab dan Hukum yang memiliki 2 (dua) Konsetrasi, yaitu

Konsetrasi Perbandingan Mazhab dan Konsetrasi Perbandingan Mazhab Khusus.

Dalam perkembangannya hingga yang terkini (2007), Program Studi ini

dipertahankan namanya seperti sediakala, yakni Program StudiPerbandingan Mazhab

dan Hukum dengan 3 (tiga) Konsetrasi tersebut, yaitu (1) Konsetrasi Perbandingan

Mazhab Fikih. (2) Konsetrasi Perbandingan hukum dan (3) Konsetrasi Perbandingan

Mazhab Fikih Khusus.35

Hingga kini Program Studi ini memiliki3 (tiga) Konsentrasi, yaitu:

1. Konsetrasi Perbandingan Mazhab Fikih (PMF)

2. Konsetrasi Perbandingan Hukum (PH)

3. Konsetrasi Perbandingan Mazhab Fikih Khusus

d. Program Studi Muamalah (Ekonomi Islam)

Secara historis dapat dikemukakan bahwa Program Studi ini pada mulanya

bernama Jurusan Muamalah Jinayah. Lalu, dalam perkembangannya (tahun 1995)

dikembangkan menjadi dua Jurusan, yaitu Jurusan Jinayah Siyasah dan Jurusan

Muamalah (Ekonomi Islam). Seiring dengan perubahan regulasi pendidikan tinggi

agama Islam, Jurusan Muamalah kemudian dikembangkan menjadi Progran Studi

Muamalah (Ekonomi Islam) yang memiliki 2 (dua) Konsetrasi, yaitu Konsetrasi

Perbankan Syari’ah dan Konsetrasi Asuransi Takaful

Dalam perkembangannya hingga yang terkini (2007), Program Studi ini

disempurnakan namanya, menjadi Program Studi Muamalah (Ekonomi Islam) dengan

35

Pedoman Akademik Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun akademik 2007/2008., h. 30

Page 73: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

73

memiliki 3 (tiga) Konsetrasi tersebut, yaitu (1) Konsetrasi Perbankan Syari’ah (2)

Konsetrasi Asuransi Syari’ah dan (3) Konsetrasi Manajemen ZISWAF.36

Program Studi ini memiliki3 (tiga) Konsentrasi, yaitu:

1. Konsetrasi Perbankan Syari’ah

2. Konsetrasi Asuransi Syari’ah

3. Konsetrasi Manajemen ZISWAF

e. Program Double Degree

Program double gelar atau gelar ganda dalam rangka membekali mahasiswa

dengan kecakapan multidisipliner adalah jawaban untuk menjawab sebagian tantangan

yang saat ini di hadapi perguruan tinggi.

Fakultas Syariah dan Hukum saat ini mencetak sarjana dengan gelar Sarjana Syariah

(S.Sy.), Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.), dan Sarjana Hukum (S.H.). Dengan kurikulum yang

bersifat konvergentif sebagaimana selama ini berjalan, plus kebutuhan menjawab berbagai

kebutuhan aktual, mulai tahun ajaran 2011/2012, Fakultas Syariah dan Hukum

menyelenggarakan program double degree.

f. Program Magister

Program Magister di buka ketika Fakultas Syariah usiannya 45 tahun, Fakultas

Syariah dan Hukum, berdasarkan SK Direktorat Jenderal Pendidikan Islam No DJ.

I/1874/2011 Tgl 28 Desember 2011 secara resmi membuka Program Strata 2

Magister Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Visi Misi

“Terwujudnya Fakultas Syariah dan Hukum sebagai Fakultas yang Unggul,

Handal, dan Terdepan dalam Pengkajian, Pengembangan, dan Pengintegrasian serta

36

Pedoman Akademik Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun akademik 2007/2008., h. 37

Page 74: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

74

Penerapan Ilmu Syariah, Ilmu Hukum dan Ilmu Ekonomi Islam yang berorientasi pada

Nilai-nilai Ke-islaman, Kemanusiaan, dan Ke-Indonesiaan”.

a. Melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang integratif dalam ilmu-ilmu

syariah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam baik yang bersifat teroritis

maupun praktis;

b. Mengembangkan dan menerapkan ilmu-ilmu syariah, ilmu hukum dan ilmu

ekonomi Islam yang berbasis penelitian;

c. Memberikan landasan ahklak dan moral terhadap pengembangan dan

praktek ilmu-ilmu syariah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam di

masyarakat;

d. Mengembangkan dan membina kehidupan civitas akademika yang

menjunjung tinggi kebenaran akademis, keterbukaan, kritis, kreatif, dan

inovatif serta tanggap terhadap perubahan-perubahan sosial, baik dalam

skala nasional, regional maupun global;

e. Menyelenggarakan manajemen modern perguruan tinggi yang berorientasi

pada mutu, profesionalisme, dan keterbukaan serta memiliki daya saing yang

tinggi dan kuat;

f. Memupuk dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan

lembaga-lembaga pemerintah maupun non-pemerintah, perguruan tinggi,

industri dan lain-lain, baik dalam maupun luar negeri dan;

g. Memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap upaya implementasi

syariah Islam dalam konteks keindonesiaan sekaligus kemodernan.

Ketua Program Magister yang pertama adalah Prof. Dr. H. Atho

Muzhar, MA dengan di dampingi Sekretaris Program Yaitu Dr. H.

Hasanuddin, M.Ag yang kemudian Menjadi Ketua Program Pada Bulan Juli

2013 dengan Sekretaris M. Nur Rianto al. Arif, M.SI. dengan Staf

Administrasi Mufidah, SHI dan Mara Sutanrambe, SHI.

Untuk Angkatan Pertama Sekitar Lima Belas Orang yang masukdan

diterima di Program Magister Ekonomi Syariah. Kemudian Angkatan Kedua

Page 75: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

75

Kurang Lebih ada 25 (Dua puluh lima) Pendaftar. Yang kemudian Sekitar 20

Mahasiswa yang di terima.

g. Program Studi Ilmu Hukum

Program Studi Ilmu Hukum Berdiri pada tahun 2008 dengan Ketua Program

Studi Dr. Thaher Azhari dan Sekretaris Program Studinya Dr. Euis Nurlaelawai, MA

kemdian Pada Tahun 2010 di Ketua dan Sekretaris Program Studi diganti dengan Dr.

Djawahir Hejazziey, SH., MA, sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studinya adalah

Drs. Abu Thamrin, M.Hum. Program Studi Ilmu Hukum sudah Terakreditasi B. Hal ini

terjadi karena pada waktu Akreditasi belum ada Mahasiswa yang Lulus.

Angkatan pertama program studi Ilmu hukum tidak terlalu banyak. Namun

setiap tahun angka peminat program studi ini sangat banyak sekali. Angakatan

Pertama Adayang Sudah lulus Pada Tahun 2012.

Program Studi Ilmu Hukum bertujuan untuk menyiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademika atau profesional

dalam bidang ilmu hukum, sehingga dapat menyebarluaskan serta menguapayakan

penggunaan dan pelaksanaannya di masyarakat.

Program Studi ini memiliki 3 (tiga) konsentrasi (peminatan), yaitu:

1. Hukum Kelembagaan Negara

Konsentrasi ini bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademika atau

profesional dalam bidang ilmu hukum, khususnya dalam bidang hukum

kelembagaan negara, sehingga dapat menyebarluaskan serta

menguapayakan pengguanaan dan pelaksannannya di masyarakat.

2. Hukum Internasional

Konsentrasi ini bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademika atau

profesional dalam bidang ilmu hukum, khususnya dalam bidang hukum

internasional, sehingga dapat menyebarluaskan serta menguapayakan

pengguanaan dan pelaksannannya di masyarakat.

Page 76: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

76

3. Hukum Bisnis

Konsentrasi ini bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademika atau

profesional dalam bidang ilmu hukum, khususnya dalam bidang hukum

bisnis, sehingga dapat menyebarluaskan serta menguapayakan

pengguanaan dan pelaksannannya di masyarakat.37

Untuk menyiapkan dan mendidik Mahasiswa yang siap dan mumpuni

di bidangnya maka diperlukan dosen yang mumpuni, di Program Studi

Ilmu hukum Mempunyai Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap.

Dosen tetap dipilah dalam dua kelompok, yaitu dosen tetap yang

bidang keahliannya sesuai dengan Program Studi dan dosen tetap yang

keahliannya di luar bidang Program Studi. Dari 17 orang dosen tetap, 3

orang profesor, berlatar belakang S3 sebanyak 3 orang dan S2 11

orang. Dilihat dari jenjang jabatan fungsional akademiknya, 17

orang (100%) adalah Pengajar. Sedangkan dosen tetap yang bidang

keahliannya di luar Program Studi sejumlah 12 orang, 2 orang

Profesor, berpendidikan S3 sebanyak 4 orang, S2 sebanyak 6 orang.

Di samping dosen tetap, Program Studi S1 Ilmu Hukum juga memiliki

jajaran dosen tidak tetap sejumlah 11 orang dengan jenjang pendidikan 2

dosen yang te!ah mencapai gelar profesor, 2 dosen berpendidikan S3 dan 5

orang dosen berpendidikan S2. Adapun disiplin ilmu dosen tetap maupun dosen

tidak tetap, telah sesuai dengan Program Studi dan mata kuliah yang diampu.

Dari dosen tetap yang dimiliki Program Studi Ilmu Hukum baik yang sesuai

dengan keahlian PS atau yang di luar keahlian PS dan 90 % sudah lulus sertifikasi

dosen.38

Tenaga kependidikan yang dimiliki sebanyak 42 orang dengan kualifikasi 31

orang berpendidikan S1, 5 orang berpendidikan S2, dan 6 orang

37

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Dkk, Pedoman Akademik Program Strata I 2013/2014,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), hal.162

38

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama

Republik Indonesia Nomor: Dj.I/480/2009 Tentang Penetapan Kelulusan Peserta Sertifikasi Dosen

Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Anggaran 2009.

Page 77: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

77

berpendidikan SMA/SMK.Jumlah tenaga dosen dan tenaga kependidikan

dirasakan cukup. Rasio dosen tetap dibandingkan dengan jumlah mahasiswa

terdaftar, sehingga bisa dikatakan, sumber daya manusia masih sangat

mencukupi untuk menyelenggarakan Program Studi.

Dosen Tetap (Dosen Homebase) yang ada di Program Studi Ilmu

Hukum adalah Sebagai Berikut:

No. Nama Dosen

Tetap

NIDN Jabatan

Akade-

mik

Gelar

Akade-

mik

Pendidi-kan

S1, S2, S3

dan Asal PT*

Bidang

Keahlian

untuk Setiap

Jenjang

Pendidi-kan

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8)

1 H. Abd. Ghani

Abdullah -

Guru

Besar

SH, Dr,

Prof

S1

Universitas

Islam

Djakarta

Ilmu Hukum

S3

IAIN Jakarta Studi Islam

2 H. A. Salman

Maggalatung,

Guru

Besar

Dr, SH,

MH, Prof

S1 IAIN

Makassar

Perbandinga

n Mazhab

dan Hukum

S 1 Unpati

Ambon Ilmu Hukum

S2 Unpati

Ambon

Ilmu Hukum

Page 78: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

78

S 3 Unpati

Ambon

Ilmu Hukum

3 Abdullah

Sulaiman

Guru

Besar

Dr, SH,

MH, Prof

S 1

Universitas

Hasanudin

Ilmu Hukum

S 2

Universitas

Indonesia

Hukum Bisnis

S 3

Universitas

Indonesia

Hukum Bisnis

4 Euis Nurlaelawati 20-0407-

7001

Lektor

***

S.Ag, MA,

Ph.D

S-1

IAIN Jakarta

Perbandinga

n Mazhab

dan Hukum

S-2

Leiden

University

Studi Islam

S-3

Utrecht

University

Hukum Islam

5 J.M. Muslimin Lektor

***

S.Ag, MA,

Ph.D

S-1

IAIN Jakarta

Pidana dan

Perdata

Islam

Page 79: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

79

S-2

Leiden

University

Studi Islam

S-3

Hamburg

University

Hukum Islam

6 Asep Syarifudin

Hidayat

20-2111-

6901

Lektor

***

Drs, SH,

MH

S-1

IAIN Jakarta

Peradilan

Agama

S-1

Univ.

Muhamma-

diyah

Jakarta

Ilmu Hukum

S-2

Univ.

Muhamma-

diyah Jakarta

Ilmu Hukum

7 Djawahir

Hejazziey

20-1510-

5501

Lektor

***

Drs, SH,

MH

S-1

IAIN Jakarta

Pendidikan

Bahasa

Inggris

S-1

UID Jakarta

Hukum

Perdata

Page 80: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

80

S-2

IIQ Jakarta Studi Islam

8 Nahrowi 20-1502-

7301

Lektor

*** SH, MH

S1 Universitas

Janabadra

Jogjakarta

Hukum

Perdata

S2

Univ.

Muhamma-

diyah

Jakarta

Hukum

Ekonomi

9 Bambang Catur

SP

20-2312-

6601

Asisten

Ahli***

SH, MH

S1

UniversitasBr

awijaya

Malang

Ilmu Hukum

S2

UNDIP

Semarang

Ilmu Hukum

10 Abu Tamrin 20-0809-

6501

Lektor

***

Drs, SH,

M.Hum

S-1

IAIN Sunan

Kalijaga

Pendidikan

Agama Islam

S-1

Universitas

Janabadra

Hukum

Perdata

Page 81: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

81

S-2

UII Jogjakarta

Hukum Tata

Negara

11 Burhanuddin 20-1903-

5901

Penata

***

SH,

M.Hum

S-1

UNDIP

Semarang

Ilmu Hukum

S-2

UNDIP

Semarang

Ilmu Hukum

12 Dedy Nursamsi 20-0111-

6101

Lektor

***

SH,

M.Hum

S-1

UII Jogjakarta

Ilmu Hukum

S-2

UII Jogjakarta Ilmu Hukum

13 Ria Safitri 20-2011-

7101

Lektor

***

SH,

M.Hum

S-1

Universitas

Sebelas

Maret

Surakarta

Ilmu Hukum

S-2

UNDIP

Semarang

Ilmu Hukum

Page 82: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

82

14 Ismail Hasani

Lektor

S.Ag, MH

S1

IAIN Jakarta

Perbandinga

n Mazhab

dan Hukum

S2

Univ.

Muhamma-

diyah

Jakarta

Hukum

Ekonomi

15 Alfitra

Lektor

*** SH, MH

S1

Univ. Bung

Hatta

Ilmu Hukum

S2

Univ.

Muhamma-

diyah

Jakarta

Ilmu Hukum

16 Fitria Penata

Muda Tk.

I

SH, MR S1

Universitas

Diponegoro

Ilmu Hukum

S2

Sorbone

University

Perancis

Hukum

Internasional

Page 83: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

83

17 Nur Habibi Penata

Muda Tk.

I

SH.I, MH S1 UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Hukum Islam

S2

Universitas

Indonesia

Hukum Tata

Negara

18 Nurrohim., LLM. Penata

Muda Tk.

I

LLM

Dosen tetap yang bidang keahliannya di luar bidang PS

No.

Nama

Dosen

Tetap

NIDN**

Jabatan

Akademik**

*

Gelar

Akademik

Pendidikan

S1, S2, S3

dan Asal PT*

Bidang Keahlian

untuk Setiap

Jenjang

Pendidikan

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8)

1 Atho

Mudzhaar

Guru

Besar***

Dr, MSPD

S 1 IAIN

Jakarta

Fiqh

S 2 University

of Quensland

Australia

Sosiologi Hukum

S 3

University of

California

Sosiologi Hukum

Page 84: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

84

2.

Muhamma

d Amin

Suma

Guru

Besar***

SH, MA,

MM, Dr

S 1 IAIN

Jakarta

Peradilan Agama

S1 Universitas

Muhammadiy

ah Jakarta

Ilmu Hukum

S 2

IAIN Jakarta

Ilmu Agama

Islam

S 2

Universitas

Tama

Jagakarasa

Manajemen

S 3

UIN Jakarta

Kajian Islam

3 Basiq Djalil Lektor

Kepala Drs, SH, MA

S 1 IAIN

Jakarta

Peradilan Agama

S 1

Universitas

Islam

Assyafiiyyah

Ilmu Hukum

S 2 UIN Syarif

Hidayatullah

Peradilan Agama

4 H.Supriyadi

Ahmad

20-2811-

5801

MA. Dr

S1

IAIN Jakarta

Perbandingan

Agama

Page 85: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

85

Lektor***

S2

IAIN Jakarta

Pengkajian Islam

S3

IAIN Jakarta

Pengkajian Islam

5 Ahmad

Tholabi

Lektor***

M.Ag. Dr.

S 1 IAIN

Jakarta

Ilmu Fiqh

S 2 UIN Syarif

Hidayatullah

Ilmu Fiqh

S 3 UIN Syarif

Hidayatullah

Ilmu Fiqh

6 Hj.Mesraini

20-1302-

7601

Lektor***

MA. Dr

S1

IAIN Padang

Peradilan Agama

S2

UIN Jakarta

Syariah

S3

UIN Jakarta

Syariah

Kompetensi yang diharapkan dari para lulusan Program Studi S1 Ilmu Hukum

adalah mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan masyarakat baik masyarakat di

lingkungan sekitar maupun dunia kerja. Selain itu para lulusan diharapkan juga mampu

berbahasa Arab dan Inggris secara aktif dan pasif baik secara lisan maupun tulisan.

Oleh karena itu kurikulum yang disusun sudah memuat arahan dalam pengembangan

dan pelatihan kompetensi, yang di antaranya, melalui penyelenggaraan pelatihan

bidang hukum baik litigasi mapun non-litigasi seperti pelatihan peradilan semu,

Page 86: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

86

pelatihan membuat legal drafting dan seminar tentang kesyariahan dan ilmu hukum

yang semuanya disampaikan oleh praktisi yang kompeten.

Proses belajar pada mahasiswa adalah masalah yang kompleks yang terdiri dari

proses internal terjadi dalam diri peserta didik, yang secara lahiriah tidak terlihat.

Sedangkan proses eksternal yaitu petunjuk atau indikator yang nampak dari luar

sebagai cerminan terjadinya proses pembelajaran secara internal. Dosen sudah

mengarahkan proses eksternal sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi

proses internal. Kegiatan mengajar ini dibagi menjadi dua macam, yakni, pertama,

kegiatan umum yang meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan dosen pada waktu

mengajar termasuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam belajar, mengetahui

tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa, dan kedua, kegiatan yang

memberitahukan tujuan perkuliahan yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah

mengikuti perkuliahan.

Selain itu juga terdapat kegiatan khusus yaitu langkah-langkah yang dilakukan

dosen dalam proses mengajar yaitu melakukan orientasi, latihan dan umpan balik.

Umpan balik dilakukan agar mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa

memahami bahan belajar. Apabila pada latihan dan umpan balik masih ada beberapa

pokok bahasan yang belum lengkap disampaikan, maka dosen melakukan langkah

lanjutan berupa tugas atau latihan untuk mengulangi orientasi sebagai evaluasi proses

belajar.

Adapun Daftar Mata Kuliah Dasar Umum adalah: Bahasa Indonesia I

dan II, Bahasa Arab I dan II, Bahasa Inggris I dan II, Bahasa Indonesia,

Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Ushul Fiqh Idan II, Fiqh Ibadah, Fiqh

Mawaris, Fiqh Munakahat, Islam dan Ilmu Pengetahuan.

Daftar Mata Kuliah Kompetensi Utama adalah Ilmu Negara,

Pancasila, Pengantar Ilmu Hukum, Filsafat Hukum, Hukum Pemerintah

Daerah, Hukum Konstitusi,Komisi Yudisial, Ilmu Perundang

Undangan, Hukum Acara Tata Usaha Negara, Hukum Tata Negara

Islam, Hukum Internasional, Pengantar Sosiologi dan Antropologi,

Pengantar Tata Hukum Indonesia, Hukum dan HAM, Hukum Pidana,

Hukum Perdata, Hukum Adat, Hukum Tata Negara, Hukum

Page 87: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

87

Administrasi Negara, Hukum Agraria,Hukum Perikatan, Hukum

Perkawinan, Waris Islam, Hukum Acara Perdata, Hukum Acara Pidana,

Hukum Dagang, Hukum Ketenagakerjaan, Hukum Lingkungan, Hukum

Pajak, Hukum Perikatan Islam, Hukum Perdata Islam, Hukum Pidana

Islam, Sosiologi Hukum, Antropologi Hukum, Hukum Bisnis Islam,

Metode Penelitian Hukum.

J. Deskripsi Program Studi Ilmu Hukum

Program Studi S1 Ilmu Hukum berada dalam lingkup Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah yang dipimpin secara operasional oleh Ketua Program Studi dan dibantu

oleh seorang Sekretaris Program Studi. Masing-masing bagian organisasi diisi dengan

personalia yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan tertentu, dengan fungsi dan tugas

pokok yang jelas dan sesuai dengan bidang tugasnya. Seluruh tugas dan fungsi pada

pengelola di Program Studi diatur dalam Pedoman Umum Uraian dan Pelaksanaan

Tugas (Job Description) Seri I dan II, misalnya tugas pokok dan fungsi Ketua serta Sekretaris

Program Studi, pengangkatan dan pemberhentian ketua Program Studi beserta masa

jabatannya. Selain itu, pedoman tersebut juga mengatur pengangkatan, pemberhentian dan

masa jabatan ketua laboratorium. Pengaturan tugas dan fungsi personil dalam Program Studi

dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan tugas dan tercipta suasana

organisasi yang kondusif.

Mekanisme kerja dan pengambilan keputusan yang dipraktekkan di Program

Studi Ilmu Hukum adalah sebagai berikut:

a. Mekanisme kerja dan pengambilan keputusan di tingkat Program Studi

memiliki hubungan koordinatif dengan Pembantu Dekan I. Karenanya,

Rapat koordinasi antar Program Studi, biasanya dipimpin oleh Pembantu

Dekan I. Rapat ini dilakukan untuk pengambilan kebijakan lintas Program

Studi.

b. Rapat pimpinan Program Studi dipimpin oleh Ketua Program Studi

diikuti oleh Sekretaris, tenaga akademik dan tenaga administrasi

Program Studi. Rapat ini dilaksanakan untuk menentukan kebijakan

operasional Program Studi.

Page 88: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

88

c. Rapat dosen Program Studi, yang biasanya dipimpin oleh Ketua Program

Studi, diikuti oleh komponen pimpinan Program Studi dan seluruh dosen

Program Studi. Rapat ini dilaksanakan untuk menentukan kebijakan

akademik yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dosen.

Ketua Program Studi bertugas memimpin pelaksanaan sebagian tugas di

bidang akademik baik pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Pelaksanaan akademik maupun pelayanan akademik yang menjadi tugas Ketua

Program Studi meliputi: pembuatan jadwal kuliah, ujian semester, ujian

komprehensif, penunjukan dosen pembimbing skripsi, maupun ujian munaqosyah

skripsi. Sekretaris Program Studi bertugas membantu Ketua Program Studi di

bidang administrasi akademik Program Studi dan pelayanan keakademikan.

Staf administrasi Program Studi bertugas membantu pelayanan

administrasi akademik terutama bidang pendaftaran peserta Praktikum dan KKN

(yang dalam hal ini belum direalisasikan, mengingat belum ada mahasiwa yang

melakukan KKN), pemasukan nilai dan penawaran mata kuliah baik online maupun

manual.

e.1. Visi dan Misi

Seperti halnya program Studi lain di Fakultas Syariah, Prodi Ilmu

Hukum memiliki visi yang senada meskipun memiliki titik berat yang agak

berbeda. Visi tersebut adalah:

“Terwujudnya Program Studi Ilmu Hukum 10 besar pada fakultas hukum

ternama di Indonesia yang unggul, handal, dan terdepan dalam

pengkajian dan pengembangan, pengintegrasian dan penerapan Ilmu

Hukum yang berorientasi kemanusiaan, keindonesiaan dan pada dunia

secara global”.39

Visi ini merupakan perpanjangan dan realisasi dari visi FSH secara khusus dan UIN

secara luas. Visi Prodi ini sangat mungkin untuk dapat tercapai, karena Prodi telah

39

Pedoman Akademik FSH 2009-2010, (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, 2008), dan

Visi UIN dalam Rencana Strategis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007-2011 (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2007).

Page 89: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

89

melakukan dan menetapkan beberapa rencana kegiatan dalam

pengembangannya.

Sejalan dengan adanya visi, Prodi Ilmu Hukum tentunya juga memiliki misi

dalam pendiriannya. Misi tersebut adalah:

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang integrative dalam

ilmu hukum, khususnya hukum kelembagaan Negara dan hukum

bisnis.

b. Mengembangkan dan menerapkan ilmu-ilmu hukum khususnya

hukum kelembagaan Negara dan hukum bisnis.

c. Menghasilkan sarjana yang memiilki kompetensi keilmuan dan

berkarakter mulia.

d. Memberikan landasan moral dan akhlak yang terpuji bagi

pengembangan dan praksis keilmuan hukum, khususnya hukum

kelembagaan Negara dalam kehidupan masyarakat.

e. Membina dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, keadilan, keterbukaan, dan

kesetaraan dengan tetap kritis, kreatif, innovatif dan responsive

terhadap perubahan social baik dalam skala lokal, nasional maupun

global.

f. Menyelenggarakan manajemen modern Program Studi yang

berorientasi pada kualitas, transparansi, akuntabilitas dan

profesionalitas.

g. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga-

lembaga pemerintah dan non-pemerintah baik dalam maupun luar

negeri.

h. Memberikan perhatian serius terhadap upaya inplementasi

hukum, khususnya bidang hukum kelembagaan Negara dalam konteks

kemodernan.

Misi Prodi ini diarahkan pada penyelenggaraan pendidikan yang berfokus

pada ilmu hukum dalam bidang kelembagaan negara dan bisnis dengan

menyeimbangkannya dan memberikan pemahaman mengintegrasikan tentang

Page 90: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

90

hukum-hukum Islam pada bidang terkait. Dengan misi tersebut, mahasiswa

lulusan diharapkan dapat mengintegrasikan ilmu hukum umum dengan ilmu

hukum Islam, sehingga mereka dapat memberikan sumbangan baik terhadap

pembentukan bangsa Indonesia yang cerdas, agamis, dan memiliki integritas

tinggi.

Secara umum penyelenggaraan pendidikan Ilmu Hukum di Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Jakarta bertujuan untuk menghasilkan sarjana hukum yang

memiliki wawasan keislaman dan keindonesiaan.

Secara lebih spesifik tujuan program studi ilmu hukum ialah:

i. Menghasilkan lulusan/sarjana yang terintegratif memiliki

pemahaman yang luas dan integral baik teori maupun praktek

Hukum Islam dan Hukum Konvensional.

ii. Menghasilkan lulusan/sarjana yang memiliki daya analitis dan kreatif

dalam memecahkan permasalahan-permasalahan hukum yang timbul

dalam masyarakat.

iii. Menghasilkan lulusan/sarjana yang mampu memberikan advokasi

dalam bidang hukum Islam dan hukum Konvensional.

iv. Menghasilkan lulusan/sarjana yang mampu memberikan kontribusi

terhadap Negara dan bangsa dalam rangka pembentukan dan

reformasi hukum di Indonesia.40

Tujuan Prodi Ilmu hukum ini dibuat dengan menyesuaikannya dengan visi

dan misi dari prodi sendiri dengan menekankan pada kompetensi lulusan yang

akan dikeluarkan dan lapangan kerja yang akan diperoleh.

Pendirian Program Studi Ilmu Hukum dimaksudkan untuk mencetak lulusan

yang mampu menerapkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah.

Tentunya, mereka juga diharapakan dapat memperdalam ilmu mereka di bangku-

bangku pendidikan lebih tinggi dengan program yang searah.

40

Fakultas Syariah Hukum, Pedoman Akademik FSH 2009-2010, (Jakarta: Fakultas

Syariah Hukum, 2010).

Page 91: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

91

Selain itu, sasaran dan strategi pencapaian program studi mengacu pada

Renstra Fakultas Syariah dan Hukum, yang terkait program studi adalah:

1. Peningkatan penyelenggaraan dan sistem pendidikan dan pengajaran

di Prodi Ilmu Hukum

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dan karya ilmiah dosen

3. Peningkatan kuantitas dan kualitas pengabdian pada masyarakat yang

dilakukan dosen program studi Ilmu Hukum

4. Peningkatan kapasitas dan kualitas kinerja dosen.

5. Penciptaan kultur dan atmosfir akademik yang kondusif.

6. Sistem informasi dan manajemen program studi yang efektif dan

efisien bagi pelayanan akademik program studi.

7. Optimalisasi sistem penjaminan mutu Fakultas dan perannya bagi

kepentingan mutu akademik program studi

8. Terus meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi terhadap kinerja

akademik di program studi terkait dosen dan penyelenggaraan

kegiatan akdemik.

9. Peningkatan pelayanan dan pembinaan mahasiswa program studi

sehingga melahirkan lulusan yang berkualitas.

10. Pengembangan kerjasama akademik dan mengupayakan

implementasinya bagi kepentingan pengembangan program studi.

Supaya visi misi itu tercapai maka diperlukan upaya penyebaran/sosialisasi

visi, misi dan tujuan program studi serta pemahaman sivitas akademika (dosen

dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan.Upaya sosialisasi visi, misi, tujuan dan

sasaran prodi ini telah dilakukan melalui beberapa kegiatan, seperti:

1. Sosialisasi kepada jajaran pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum

Cara ini dilakukan antara lain melalui rapat pimpinan dan rapat

koordinasi. Dalam forum rapat ini, Dekan seringkali menginformasikan

Page 92: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

92

sekaligus mengingatkan pentingnya memahami visi, misi dan tujuan

fakultas, dan visi, misi Prodi.41

2. Sosialisasi kepada Dosen

Cara ini dilaksanakan antara lain melalui forum rapat dosen. Di

lingkungan Fakultas, forum rapat dosen prodi dilaksanakan secara

serentak dalam waktu dan tempat yang bersamaan.42

3. Sosialisasi kepada pegawai dan tenaga kependidikan

Cara ini dilaksanakan antara lain melalui forum jum`at khidmat yang

diadakan secara terjadwal setiap minggu pertama dan minggu kedua

tiap bulan. Dalam forum ini, selain diisi dengan acara siraman rohani

dan pembinan kepegawaian, juga disampaikan urgensi pemahaman

dan pencapaian visi, misi dan tujuan prodi dan Fakultas.43

4. Sosialisasi kepada mahasiswa

Dalam kegiatan propesa, misalnya, visi, misi, tujuan dan sasaran prodi

ini diupayakan untuk diinformasikan dan ditekankan pemahamannya

kepada para mahasiswa. Begitu pula dalam kegiatan sosialisasi yang

diselenggarakan secara rutin oleh Fakultas, visi, misi, tujuan dan

sasaran prodi ini selalu diinformasikan dan didengungkan. Cara ini

sangat efektif dan efisien dalam rangka penyebaran visi, misi, tujuan

dan sasaran prodi, mengingat para peserta sosialisasi terdiri bukan

hanya calon mahasiswa, tetapi juga para guru, pejabat sekolah, dan

beberapa pejabat pada lembaga-lembaga tertentu. Selain itu, visi, misi,

tujuan dan sasaran prodi disosialisasikan lewat pencetakan brosur

penerimaan mahasiswa pada FSH UIN Jakarta dan disampaikan lewat

rapat dosen dan kegiatan dua mingguan, i.e., Jumat khidmat.44

41

Lihat Tim Penyusun, “Kompilasi Hasil Rapat-Rapat Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah”, FSH UIN syarif Hidayatullah Tahun 2010. 42

Lihat “Laporan Tahunan Fakultas Syariah dan Hukum UIN syarif Hidayatullah Tahun

2007, 2008 dan 2009”. 43

Ibid. 44

Ibid.

Page 93: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

93

5. Sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran program studi yang sejalan

dengan visi dan misi Fakultas Syariah dan Hukum juga dilakukan

dengan menggunakan alat-alat peraga seperti Standing Banner,

spanduk, dan melalui running text pada layar-layar pengumuman

pembuatan yang dapat memudahkan dan accessable kepada seluruh

sivitas akademika.

e.2. Profil Mahasiswa

Secara umum dapat digambarkan bahwa mahasiswa Program Studi Ilmu

Hukum ini berlatar belakang dari pendidikan yang beragam, yakni lulusan

MAN/MAS, SMA, SMK dan Pondok Pesantren yang sederajat. Berdasarkan

penelitian PPJM terhadap mahasiswa baru tahun akademik 2010/2011 tentang

pendidikan terakhir sebelum masuk kuliah adalah sebagaimana ditunjukkan table di

bawah ini:

Tabel 3

Diagram di atas menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa menempuh

pendidikan menengahnya di SMA, yaitu sebanyak 26%, sedangkan yang berasal

dari pesantren dan MAN hampir seimbang, yaitu 19% untuk pesantren dan 14%

berasal dari MAN. Yang menarik justru pada data lulusan MA Swasta yang

melebihi MAN. Kemungkinan besar, mereka yang mengisi latar belakang

Page 94: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

94

pendidikan menengahnya dengan MA Swasta sebenarnya berasal dari

pesantren.45

Mahasiswa Program Studi ini rata-rata memiliki kemampuan yang memadai

tentang dasar-dasar ilmu keislaman. Di samping itu, mereka juga memiliki

kemampuan yang memadai di bidang Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan kemampuan

akademik yang terkait. Semua itu merupakan modal yang penting bagi tercapainya

sebagian besar visi dan misi Program Studi.

Secara geografis, sebagian besar mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum

berasal dari daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi)

serta sebagian kecil dari luar jawa. Adapun latar belakang sosial ekonomi

mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum mayoritas mereka berasal dari kalangan

ekonomi menengah ke bawah, meski ada juga yang termasuk golongan menengah

ke atas.

Berdasarkan penelitian PPJM terhadap mahasiswa baru tahun akademik

2010/2011 latar belakang social mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (termasuk

program studi Ilmu Hukum) adalah sebagaimana table di bawah ini:

Tabel 1

Sebaran profesi orang tua mahasiswa cukup luas, sebagian besar orang

tua mahasiswa berprofesi sebagai wiraswasta. Diagram di atas memperlihatkan

bahwa orang tua baik laki-laki maupun perempuan banyak yang bekerja sebagai

PNS. Angka yang paling tinggi ditempati oleh orang tua yang berprofesi sebagai

45Lihat “Laporan Penelitian Peta Mutu Akademik dan Non Akademik Mahasiswa Baru

Fakultas Syariah dan Hukum Tahun Akademik 2010/2011 oleh Tim Peneliti Pusat Peningkatan

dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah dan Hukum Tahun 2010”, hal.47.

Bapak

Ibu

Page 95: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

95

wiraswasta, sedangkan profesi Ibu banyak yang bekerja sebagai Ibu Rumah

Tangga. Banyak pula orang tua yang berprofesi sebagai pegawai swasta.

Memang tidak ada rincian dalam bidang apa bergeraknya.46

Setiap tahun akademik baru, Fakultas Syariah dan Hukum melalui UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan inventarisasi kuota pendaftaran calon

mahasiswa baru. Pola penerimaan mahasiswa baru pada Fakultas ini mengikuti

ketentuan yang diberlakukan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu

melalui penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK), Seleksi Penerimaan

Mahasiswa Baru (SPMB) Lokal dan SPMB Nasional dan Ujian Masuk Bersama

(UMB).

Hasil penjaringan calon mahasiswa selama 3 tahun terakhir menunjukkan

peningkatan pada dua tahun pertama dan sedikit turun pada tahun ketiga,

dikarenakan adanya pembatasan kuota Program Studi Ilmu Hukum.

Tabel 1

No. Tahun

Angkatan

Jumlah

Pendaftar

Jumlah

Diterima

Jumlah

Daftar ulang

(Registrasi)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 2008/2009 103 47 41

2. 2009/2010 699 109 82

3. 2010/2011 346 96 72

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Program Studi untuk meningkatkan

keberlanjutan mahasiswa. Upaya tersebut, di antaranya, adalah dengan melakukan

46Ibid, hal. 44.

Page 96: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

96

sosialisasi Program Studi Ilmu Hukum ke berbagai Pondok Pesantren, MAN/MAS.

Sebagai realisasinya, Tim sosialisasi Program Studi Ilmu Hukum sudah

melakukannya dengan mengadakan seminar dan sosialisasi ke Pondok Pesantren

se-DKI Jakarta.47 Selain itu pengembangan mutu kurikulum yang sudah dilakukan

oleh tim dari Australia serta penyebaran informasi dan publikasi Program Studi juga

sudah dilakukan.

3. Upaya pengembangan Program Studi Ilmu Hukum

a. Jangka Pendek

Program-program yang direncanakan untuk dilakukan dalam jenjng

panjang terkait dengan adanya beberapa kelemahan di beberapa komponen,

seperti komponen mahasiswa, kurikulum, sumber daya manusia, dan sarana

prasarana. Terkait dengan komponen mahasiswa, meski prodi Ilmu Hukum

telah mampu menarik banyak minat, Prodi ilmu perlu merencanakan untuk

melakukan sosialisasi prodi dengan lebih baik lagi. Sosialisasi akan dilakukan

dengan sasaran yang lebih tepat, dengan membidik sekolah-sekolah yang

dianggap qualified, agar kualitas mahasiswa prodi menjadi lebih baik. Adapun

terkait dengan SDM, prodi perlu melakukan rekruitmen dosen yang memiliki

kualifikasi memadai, i.e., menguasai keilmuan hukum umum dengan baik dan

liniaritas (kesejalanan bidang kelimuan) yang jelas. Sedangkan terkait dengan

sarana, prodi perlu melakukan perbaikan dan pengadaan sarana terutama

pengadaan laboratorium khusus prodi dan ruang moot court. Program-program

pengembangan dalam jenjang pendek ini direncanakan dapat terealisasi dalam

rentang waktu kurang dari 3 tahun.

Beberapa program pengembangan juga akan dilakukan terkait adanya

beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh prodi Ilmu Hukum. Tantangan –

tantangan yang dapat terlihat pada komponen manajemen, pengelolaan,

pembiayaan, dan kompetisi jaminan mutu harus dijawab dengan cara

perencanaan beberapa program. Terkait dengan tantangan dalam hal

47Lihat “Laporan Seminar dan Sosialisasi Fakultas Syariah dan Hukum Bekerjasama

dengan MGMP Ekonomi SMA, MA, SMK dan Pontren Se-DKI Jakarta tanggal 09 Februari-18

Maret 2009”.

Page 97: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

97

manajemen, prodi Ilmu hukum perlu melakukan penguatan keprofesionalan

pengelolaan, dengan menyelenggarakan workshop managerial skills dan

training karyawan, misalnya. Adapun terkiat dengan tantangan pembiayaan

yang muncul karena barunya pendirian prodi di satu sisi dan samanya jumlah

biaya yang dibutuhkan oleh prodi perlu dilakukan perubahan sistem

pengelolaan keuangan, dan upaya pemasukan dana yang bisa dialokasikan

untuk penguatan prodi secara khusus.

b. Jangka Panjang

Adapun program dalam jenjang panjang akan terkait dengan

pengembangan dan keberlanjutan prodi, penelitian dan jaminan mutu.

Program-program terkait dengan pengembangan dan keberlanjutan

kelembagaan prodi, prodi perlu melakukan pembenahan dalam hal pembinaan

mahasiswa dengan cara melakukan observasi dan penelitian tentang lulusan

dan keberserapan alumni di lapangan kerja. Selain itu mashih terkait dengan

poin ini dan dihubungkan dengan komponen penelitian, prodi juga perlu

melibatkan secara maksimal mahasiswa dalam berbagai kegiatan baik

penelitian maupun pengabdian. Maka, prodi merencanakan untuk mebuat

proposal penelitian tentang hukum dan aplikasi serta tantangannya di masa

depan yang pelaksanaannya akan banyak melibatkan mahasiswa dan mungkin

juga alumni.

Adapun terkait dengan jaminan mutu, prodi perlu melakukan

pembenahan dalam pengelolaan data base mahasiswa, alumni, dan dosen.

Data base ini akan dibuat khusus untuk prodi Ilmu Hukum bagi kepentingan

pelaporan diri (EPSBED atau PDPT) dan akreditasi. Dengan data base yang baik

dan didukung oleh data yanga ada di Pusata Data dan Informasi/PUSDATIN FSH,

prodi diharapakan mampu terus melakukan pelaporan diri dengan baik untuk

dapat menelihara kualitas dan jaminan mutunya. Program-program yang

disebutkan ini direncanakan dapat terealisasi dalam waktu 5 tahun ke depan.

Page 98: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

98

BAB IV

EVALUASI LEMBAGA KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM

TERHADAP PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

D. Kasus dan Kegiatan yang pernah ditangani dilaksanakan Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum FSH

Lembaga konsultasi dan Bantuan Hukum mempunyai program kerja

yang bisa dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi didirikannya Lembaga.

Beberapa kasus dan perkara banyak telah ditangani. Adapun kasus yang

pernah di tangani oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum adalah

sebagai berikut:

1. Kasus dalam Bidang Litigasi yaitu pemberian advokasi pada kasus-

kasus yang melalui pengadilan Biasanya langsung di tangani oleh

dosen pakar hukum seperti yaitu Dr. Afdal Dzikri, MH., H. Ah.

Azharuddin, SHI., MH., M. Ag dan lain sebagainya. Kasus yang

pernah ditangani oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

adalah Kasus Koperasi UIN, Kasus pemerkosaan dan pembunuhan

mahasiswa UIN dan lain sebagainya.

Pada kedua kasus tersebut Lembaga Konsultasi dan Bantuan

Hukum turut memberikan pendampingan hukum sampai ke pengadilan.

kasus Koperasi UIN tersebut bersentuhan langsung dengan para pejabat

penting di UIN.

2. Kasus yang pernah ditangani oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan

Hukum (LKBH) Fakultas Syariah dan Hukum dalam bidang non

Litigasi adalah Pelayanan Konsultasi hukum dan Memberikan

Pendapat hukum kepada masyarakat yang memerlukan. Adapun

pelayanan konsultasi hukum dan memberikan pendapat hukum (legal

opinion)yang pernah dilaksanakan oleh LKBH baik bertemu dengan

Page 99: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

99

pihak LKBH maupun hanya konsultasi melai Pesawat Telepon

adalah dengan orang-orang Sebagai berikut:

NO NAMA ASAL

1 D.Syahrum Kebun Jeruk

2 Dr. Ikhsan Pamulang

3 Endang Kandangan

4 Budhi Pamulang

5 Musa Pamulang

6 Sujio Cibinong

7 Teguh Pamulang

8 Widodo Paulang

9 Yoshie

10 Zikry Pamulang

11 Likkah Lebak bulus

12 Ratu Depok

Sumber dari wawancara dengan Sekretaris LKBH.

3. Adapun Kegiatan-kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum dalam bidang pengkajian, penelitian

dan pengembangan adalah sebagai Berikut

a. Melaksanakan kegiatan syariah event Fakultas syariah yang

diadakan Setiap Tahun. Adapunyang telah dilaksanakan pada

Tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013

b. Mengadakan semiloka nasional RUU KUHP DAN RUU

KUHAP tahun 2013

Page 100: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

100

c. Mengadakan Pelatihan mootcourt bidang perdata untuk

mahasiswa pada setiap semester.

d. Membuat Studium general Silaturahmi dengan lembaga dan

tokoh masyarakat Tangerang Selatan

e. Melaksanakan seminar nasional eksistensi Komisi Perlindung

Anak Indonesia dalam memberikan bantuan hukum yang

berkeadilan

f. Mengadakan Serial Seminar guru Besar Modal dan Model Ideal

Integritas Ilmu Agama, Sains dan teknologi serta seni Budaya

Setiap Bulan yang di mulai Bulan Juni 2013 sampai sekarang.

g. Menjadi Tim Supporting SMM ISO 9001:2008

h. Tim Pengembangan Koleksi Bahan Rujukan

i. Menjadi Panitia Pekan Ilmiah Amaliah Ramadhan

j. Menjadi Panitia Pelaksana Muhasabah Mahasiswa Baru

k. Menjadi Panitia Studium General Integrasi Ilmu Syariah Hukum

dan Ekonomi dalam Mencetak Sarjana yang unggul handal

terdepan

l. Menjadi Panitia Seminar Internasional

m. Tim Pelaksana Penyusunan Evaluasi Kinerja dosen

n. Menjadi Panitia Seminar Pembicara Jaksa Agung

o. Menjadi Panitia Seminar Internasional Malaysia dan Indonesia

E. Perkembangan LKBH 2008 sampai 2013

Perkembangan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas

Syariah dan Hukumserasa semakin menurun setiap tahunnya. Pada masa

LKBH yang di pimpin oleh Prof. Dr. H. Sutarmadi, MA Pendampingan dan

konsultasi hukum di lakukan oleh H. Ah. Azharuddin Latif, MA dan rajin

untuk memberikan pengumuman (pemberitahuan) baik melalui website

maupun melibatkan mahasiswa. Setelah H. Ah. Azharuddin Latif, MA Selesai

masa jabatannya dan Prof. Dr. H. Ahmad Sutarmadi, MA Selesai Lembaga

Page 101: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

101

Bantuan dan Konsultasi Hukum tidak ada kegiatan bahkan seakan mati suri.

Fakultas juga tidak memperhatikan keadaan Lembaga Bantuan dan

Konsultasi Hukum.

Pada awal tahun 2013 Lembaga Bantuan dan Konsultasi Hukum mulai

hidup kembali dengan di angkatnya Kamarusdian, SH., MA sebagai Ketua

dan Irfan Khairul Umam, SHI., M.Sc., sebagai Sekretaris. Program Kerja

yang di lakukan sebagian besar adalah kegiatan tentang bidang pengkajian,

penelitian dan pengembangan yaitu melakukan seminar, dialog, lokakarya

untuk membahas berbagai persoalan praktik Hukum Islam di masyarakat,

mengadakan pelatihan kemahiran hukum Melaksanakan PKPA, memberikan

sosialisasi hukum Islam/perundang-undangan, khususnya yang bernuansa

Syariah.

Di karenakan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Hanya

mempunyai Ketua dan Sekretaris dan tidak mempunyai Staf maka, kantor

sering kosong. Secara logika ketika kosong maka orang telpon untuk

konsultasi maupun mau meminta bantuan hukum yang angkat pasti orang

lain atau bisa juga lembaga yang lain. Orang datangpun akan kecewa karena

tidak ada orang. Harapannya Ingin kosultasi atau ingin meminta Bantuan

hukum pupus.

F. Pengaruh LKBH terhadap Perkembangan Program Studi Ilmu Hukum

Program Studi Ilmu Hukum merupakan Program Studi Baru yang

mempunyai banyak tantangan untuk berkembang kedepan. Kekuatan,

kelemahan, peluang dan tantangan merupakan empat poin yang tidak

bisa lepas dari unsur sebuah lembaga pendidikan termasuk program

studi. perlu diketahui keempat unsur-unsur dari poin tadi secara jelas,

sehingga bisa melakukan beberapa hal untuk baik merealisasikan,

memepertahankan, menanggulanginya. Mengetahui unsur-unsur yang ada

dalam keempat poin tersebut harus secara komperhensif, dan dibutuhkan

kejelian serta ketajaman analisis dalam. Dalam kaitannya dengan

Program Studi Ilmu Hukum, keempat poin tersebut dapat dilihat pada

Page 102: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

102

lima komponen utama yang merupakan indikator kelayakan program

(five threshold indicators). Kelima indikator kelayakan tersebut adalah

sumber daya manusia, pengelolaan program, infrastruktur, sistem informasi

dan pembiayaan program.

Penilaian melalui SWOT harus dilakukan secara obyektif

terhadap kelima momponen ini dan penilaian harus bertumpu pada

pada sejauh mana relevansi program, iklim akademik, komitmen institusi,

keberlangsungan program dan efesiensi pelaksanaan program dalam

merealisasi visi dan misi program.

1. Kekuatan (Strength)

Menurut hasil evaluasi diketahui bahwa Program Studi Ilmu

Hukum memiliki beberapa kekuatan. Salah satu kekuatan yang dapat

disebutkan adalah terkait dengan visi yang diformulasikan Program Studi.

Program Studi Ilmu Hukum ini memiliki visi yang jelas dan cakupan visi

tersebut sangat ideal.

Selain itu, Program Studi menetapkan kurikulum (mata kuliah) dengan

desain terbuka, dan itu dilakukan untuk dapat merespon persoalan yang

aktual dan relevan dengan jurusan dalam komponen Mata Kuliah Dasar

(MKD), Matakuliah Umum (MKU), dan Mata Kuliah Pilihan (MKP).

Jenis mata kuliah diarahkan pada persoalan hukum secara umum dan

kemudian diintegrasikan dengan hukum Islam. Terkait dengan

peminatan, kurikulum juga didesain sesuai dengan peminatan yang

dipilih oleh mahasiswa.48

Desain terbuka dan kemudian spesifik pada

keislaman dan kehasan berdasarkan peminatan tersebut dimaksudkan

agar visi serta tujuan Program Studi dapat diwujudkan dengan baik.

Kekuatan lain secara umum terletak pada kualitas dan kuantitas

dosen yang cukup memadai. Dengan jumlah dosen tetap 17 orang,

48 Fakultas Syariah dan hukum “Laporan Dialog Pembukaan dan Penetapan Peminatan Program Studi Yang Diselenggarakan oleh Program Studi dan Pembantu Dekan Akademik, Jakarta: FSH, 2010

Page 103: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

103

Program Studi Ilmu Hukum telah dapat memberikan rasio yang logis

untk perbandingan jumlah dosen dan mahasiswa. Komposisi yang

lumayan baik tersebut terdiri dari 3 guru besar, 3 orang doktor dan 5

orang sedang menempuh program doctor dan 6 orang magister, Program

Studi Ilmu Hukum dapat kuat dalam menjalankan proses belajar

mengajarnya. Terlebih lagi, para dosen tersebut telah memiliki karya

ilmiah dalam bentuk tulisan di jurnal ilmiah, buku dan penelitian. Keadan

ini dapat menjadi bukti bahwa mutu dari kualitas dosen Program Studi Ilmu

Hukum dapat dipertanggungjawabkan. Bahwa para dosen memiliki

pengalaman belajar yang beragam baik dari segi tempat dan

pebidangan merupakan poin lain dari kekuatan Program Studi Ilmu

Hukum dalam unsur sumber daya. Meski mayoritas menempuh studi di

dalam negeri, beberapa dari mereka memperoleh pengalaman belajar

di luar negeri, seperti tergambar dan terpaparkan pada borang

akreditasi ini.

Dari segi kuantitasnya, dosen Program Studi Ilmu Hukum cukup

memadai. Dari segi prosentasinya diketahui bahwa hampir seluruh dosen

Program Studi Ilmu Hukum berdomisili di dalam kota Jakarta. Ini menjadi

suatu kekuatan tersendiri yang mendukung terciptanya suasana akademik

yang kondusif, disamping juga memudahkan mahasiswa berkonsultasi.

2. Kelemahan (Weekness)

Terdapat beberapa kelemahan yang perlu dukemukakan dalam bagian

ini. Kelemahan tersebut di antaranya terkait dengan evaluasi penjaminan

mutu. Hasil evaluasi penjaminan mutu terkadang kurang berdampak pada

perbaikan pelaksanaan peningkatan kualitas Program Studi, karena minimnya

sosialisasi dan anggaran yang tersedia. Selain itu, kelemahan dapat ditemukan

pada masih minimnya jumlah dosen tetap dan dan tidak tetap yang mempunyai

latar pendidikan dari Ilmu Hukum dibandingkan dengan rasio jumlah dosen yang

berlatar belakang syariah atau hukum Islam. Hal tersebut menjadi sedikit kendala

dalam menentukan dosen untuk mengampu mata kuliah-mata kuliah peminatan

Page 104: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

104

seperti dalam rumpun Hukum Kelembgaan Negara. Meski demikian, Program Studi

sudah dapat menjaring kebutuhan tenaga pendidik dalam bidang tersebut pada

melalui rekrutmen dosen yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah tahun

penerimaan 2010, dan diharapkan masalah ini dapat segera teratasi.

Selain itu, kelemahan dapat digambarkan dalam kurang tersedianya

beberapa sarana dan prasarana, seperti laboratorium khusus untuk Program

Studi Ilmu Hukum yang nota bene merupakan Program Studi umum yang

baru didirikan di FSH. Masih kurangnya prasarana untuk kepentingan

pembelelajaran bagi mata-mata kuliah tertentu yang terkait dengan peminatan

(kelembagaan negara) merupakan kelemahan lain Program Studi Ilmu

Hukum.

3. Kesempatan (Opportunity)

Program Studi Ilmu Hukum lahir dan menjadi salah satu Program Studi

baru di lingkungan Fakultas Sayriah dan Hukum melihat adanya sebuah

Peluang seiring dengan trend perkembangan dunia terutama di bidang hukum

umum dan Islam. Hal tersbut terlihat dari semakin bergairahnya dan maraknya

isu-isu hukum yang dibahas di dalam kehidupan kemasyarakatan. Isu-isu

tersebut perlu dibahas dan dipecahkan dengan merujuk pada aturan-aturan yang

dapat memberikan rasa keadilan dan ketertiban, dan untuk itu diperlukan

pemahaman dan pemikiran hukum yang lebih progresif dan sesuai dengan cita-

cita dan kondisi masyarakat, dengan tanpa mengabaikan nila-nilai hukum

Islam. Beberapa hal yang selama ini ada perlu dikemukakan terkait dengan ini.

Hal-hal tersebut di antaranya adalah, bahwa:

a. Fakultas-Fakultas hukum yang ada cenderung selama ini masih

bercorak konvensional dan konservatif, serta tidak jarang terjebak

dalam logika dikotomis tentang hukum Islam dan hukum

Konvensional, serta kurang berusaha mensinergikan, minimal

mendekatkan logika hukum konvensional dengan hukum Islam

b. Setelah Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama

yang diamandemen melalui Undang-Undang N0. 3 Tahun 2006,

Page 105: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

105

kompetensi Peradilan Agama bertambah yaitu menangani sengketa

bisnis yang berbasis syariah, yang tidak mustahil ke depan Peradilan

memiliki kompetensi yang lebih luas lagi yang penanganannya

membutuhkan tenaga-tenaga ahli huku baru yang memahami hukum

umum plus Islam.

Melihat hal tersbut, Kebutuhan alumni Program Studi Ilmu Hukum

sebagai seorang Sarjana Hukum akan sangat meningkat untuk menduduki

posisi-posisi penting sebagai Hakim, Jaksa, dan Panitera di berbagai

Pengadilan, mulai dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Pengadilan

Militer, dan Pengadilan Tata Usaha Negara yang selama ini sulit dimasuki

oleh alumni-alumni (kecuali dari konsentrasi Pengadilan Agama) Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Jakarta dari Program Studi selain Ilmu Hukum,

dikarenakan faktor gelar kesarjanaan. Selain posisi-posis tersebut, alumni

juga dapat berprofesi sebagai Lawyer, Konsultan Hukum dan Dosen.

Kesempatan lain dapat dijelaskan jika kita mempertimbangkan minat

calon mahasiswa. Sebagai Program Studi baru di lingkungan Fakultas Syariah

dan Hukum, minat dan para calon mahasiswa yang akan memilih Program

Studi Ilmu Hukum semakin meningkat dari tahun ke tahun, dan ini

memberikan kesempatan atau peluang kepada seluruh stakeholders untuk

meningkatkan kualitasnya, melakukan kerjasama dan melakukan evaluasi

secara simultan dan konsisten baik akademik maupun non akademik. Dengan

adanya pola job description yang menjadi acuan, suasana organisasi Program

Studi menjadi terpola dan mempunyai arah yang jelas.

Program pemberian beasiswa merupakan peluang lain bagi peningkatan

dan pengembangan Program Studi Ilmu Hukum. Mahasiswa Program Studi

Ilmu Hukum mempunyai banyak kesempatan untuk memperoleh beasiswa

baik dari dalam maupun luar negeri yang disediakan oleh penyedia beasiswa

seperti Dikti, Kemenag, Supersemar, ADS, Aminef, dan lain-lain. Informasi

beasiswa tersebut biasanya dapat dilihat di bagian Akademik Fakultas dan

bagian International Office Gedung Rektorat lantai I untuk beasiswa dalam

Page 106: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

106

dan luar negeri. Dengan suasana kampus yang ramai dengan kegiatan

akademik, mahasiswa diberi kebebasan untuk mengembangkan,

mengaktualisasikan dirinya, berkreativitas dalam segala bidang sehingga

minat, bakat dan potensi mereka dapat terasa dan tersalurkan dengan baik.

Potensi-potensi tersebut apabila diakomodir dengan baik, dapat menjadi suatu

prestasi yang membanggakan.

Lulusan Program Studi Ilmu Hukum mempunyai kesempatan yang

besar untuk mendapatkan pekerjaan dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Terlebih lagi mahasiswa telah dibekali kemampuan yang komprehensif dalam

Ilmu Hukum dan ilmu syariah sehingga mahasiswa dapat berkarya sesuai

dengan bidangnya baik bekerja maupun menciptakan lapangan pekerjaan.

Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam pratik hukum acara,

dilaksanakan praktikum peradilan. Program Studi juga berupaya

mengoptimalkan review kurikulum dengan mengefektifkan peran serta

konsorsium Ilmu Hukum yang ada di Fakultas Syariah dan Hukum dan

mekanisme evaluasi Program Studi baik secara internal dan eksternal yang

sudah melibatkan tim reviewer dari pihak luar negeri sehingga dapat

dijalankan kembali sebagai bahan evaluasi Program Studi, seperti telah

dengan rinci dijelaskan dalam borang.

Semakin terbukanya kesempatan untuk pengangkatan tenaga pendidik

sesuai dengan kebutuhan Program Studi, dan semakin banyaknya minat

tenaga pendidik yang qualified dengan peminatan yang dibuka oleh Program

Studi di bidang hukum kelembagaan negara untuk menjadi dosen Program

Studi merupakan sebuah kesempatan yang mampu mengembangkan Program

Studi Ilmu Hukum.49

Kesempatan juga dapat dilihat dari bidang penelitian yang terus

diperhatikan. Beberapa kesempatan yang tersedia untuk pengembangan

dalam bidang ini bisa dilhat dari tingginya minat para pimpinan untuk

49 Hal ini dapat dilihat misalnya dari terdaftarnya beberapa nama yang ikut dalam seleksi penerimann dosen baru untuk beberapa Program Studi di UIN termasuk Program Studi Ilmu Hukum.

Page 107: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

107

meningkatkan pembiayaan sarana dan prasarana. Terlebih lagi, dengan sistem

BLU yang baru diterapkan Program Studi dapat mengelola dana pembiayaan

secara mandiri sehingga pengeluaran pembiayaan dapat selalu dilakukan

sesuai dengan kebutuhan. Makin banyaknya lembaga yang dapat menjalin

kerja sama dengan UIN, dan kemudian FSH, yang imbas baiknya akan

dirasakan juga oleh Program Studi merupakan peluang lain yang dapat

mengembangkan Program Studi dari sisi pembiayaan, sarana dan prasarana.

Tesedianya hibah-hibah dana yang dicanangkan dari pemerintah atau

lembaga-lembaga non pemerintah memberikan peluang kepada Program

Studi untuk meningkatkan pengabdian dan penelitian memperkuat peluang

yang ada dalm hal ini. Lebih lagi, kesempatan-kesempatan untuk melakukan

kerjasama dalam realisasi pengabdian kepada masyarakat juga terbuka luas,

sehingga Program Studi bisa mengembangkan program-program kerjasama

dengan lebih baik.

4. Tantangan (Threat)

Seperti telah beberapa kali disebbutkan, program Studi Ilmu Hukum ini

adalah Program Studi yang baru di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah, oleh karena itu Program Studi Ilmu Hukum dituntut untuk cepat

melakukan program-program yang dibutuhkan untuk memajukan Program

Studi agar pengelolaan Program Studi tersebut menjadi lebih professional.

Kekuatan-kekuatan Program Studi Ilmu Hukum yang telah diterangkan

di atas tadi, bila manajemen Program Studi Ilmu Hukum tidak dilakukan

dengan baik, akan dapat membawa boomerang bagi Program Studi sendiri.

Beberapa kelemahan seperti peningkatan kuantitas SDM Dosen yang berlatar

belakang murni Ilmu Hukum, adanya kordinasi yang belum berjalan efektif,

pembagian bobot mata kuliah yang harus mempunyai distingsi yang jelas

dengan Program Studi-Program Studi yang ada di FSH, penyempurnaan

perangkat pembelajaran, dan merelevansikan mata kuliah sesuai dengan

kebutuhan dunia kerja terus dilakukan oleh seluruh komponen yang ada di

Program Studi Ilmu Hukum. Hal ini penting mengingat tingkat kompetisi

Page 108: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

108

antar institusi yang ada di Jakarta dan sekitarnya semakin kompetitif. Tingkat

harapan dan tuntutan masyarakat, pengguna lulusan dan khususnya

mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum akan terwujudnya Program Studi

yang representatif sebagai institusi pendidikan yang unggul, handal dan

terdepan dalam integrasi bidang kesyariahan dan Ilmu Hukum tentu sangat

tinggi. Para mahasiswa yang kritis dan semakin memahami kebutuhan

keahlian mereka tentu menjadi tantangan tersediri bagi Program Studi Ilmu

Hukum.

Tantangan lain adalah terkait dengan pembinaan mahasiswa. Seringkali

mahasiswa tidak bisa mengatur dirinya dengan baik, dan pembinaan dari

dewan pembina dan pengelola Program Studi menjadi penting. Jika tidak,

beberapa masalah akan terjadi seperti waktu tempuh menyelesaikan studi

menjadi lama, diakibatkan kesibukan mereka dengan berbagai kegiatan

organisasi kampus, dan sulitnya beradaptasi dengan lingkungan sekitar dapat

terjadi. Tantangan yang lain adalah, persaingan dalam dunia kerja yang

semakin kompetitif. Untuk itu, mahasiswa diharapkan tidak hanya mengasah

kemampuan mereka dalam bidang akademik saja, tetapi kemampuan non

akademik (soft skill) mereka juga harus terus dikembangkan, seperti

mempunyai kemampuan bahasa asing dan lain-lain yang akan berguna di

dunia kerja. Tentunya, hal ini tidak bisa begitu saja diserahkan kepada

mahasiswa. Program Studi perlu mengarhkan dan memfasilitasi tercapainya

kemampuan-kemapaun tersebut.

Sejalan dengan itu, Pimpinan dan sivitas akademika Program Studi

Ilmu Hukum dituntut untuk dapat menjaring dan menyaring dosen-dosen

yang qualified dan memenuhi kebutuhan Program Studi sehingga visi dan

misi Program Studi dapat teralisasi. Program Studi Ilmu Hukum juga dituntut

untuk meningkatkan manajerial Program Studi secara modern khususnya

untuk memperbaiki struktur kurikulum agar sesuai dengan visi dan misi.

Tantangan lain terkait dengan pengadaan sarana dan prasarana dan

pembiayaannya. Sebagai Program Studi baru, Program Studi Ilmu Hukum

Page 109: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

109

memiliki jumlah mahasiswa yang lebih sedikit dari jumlah Program Studi

lain. Namun, kebutuhan akan sarana dan prasarana dan kemudian pembiayaan

sama besarnya dengan Program Studi lain, jika dikaitkan dengan kebutuhan

sarana bagi pengembangan pembelajaran. Sistem BLU yang diterapkan

menuntut Program Studi untuk lebih profesional dalam pengelolaan dana, dan

ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Program Studi dalam

pelaksanaannya yang membutuhkan tenaga yang profesional.

Selain itu, tantangan yang perlu dipertimbangan Program Studi Ilmu

Hukum terkait dengan bidang penelitian. Banyaknya Program Studi-Program

Studi lain yang juga mengajukan proposal penelitian membuat Program Studi

Ilmu harus dapat memperbaiki kualitas dosen peneliti sehingga mereka dapat

mengajukan proposal penelitian lebih baik dan mampu berkompetisi.

Berkembangnya teknologi yang menuntut Program Studi untuk

meningkatkan keahlian para dosen untuk mampu menguasai teknologi

tersebut adalah sebuah tantangan lain dalam hal ini, sebab jika tidak para

dosen sulit bersaing dengan dosen dari Program Studi lain.

Perkembangan Program Studi Ilmu Hukum tidak berbanding lurus

dengan Perkembangan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Mahasiswa Prodi Ilmu hukum terus bertambah setiap

tahunnya. Bahkan kuota penerimaan dari Universitas juga di tambah setiap

tahunnya. Perkembangan ini salah satunya adalah hasil sosialisasi yang di

lakukan Program Studi Ilmu hukum di sekolah-sekolah bahkan pesantren-

pesantrren. Selain itu disosialisasikan dengan website fakultas Syariah dan

hukum di bawah Website UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Perkembangan Program Studi Ilmu Hukum dipengaruhi oleh nama

perguruan tinggi Negeri yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

hidayatullah Jakarta. Masyarakat Indonesia lebih memilih Perguruan Tinggi

Negeri di bandingkan dengan perguruan tinggi swasta. Di samping biaya

lebih murah di perguruan tinggi negeri beasiswa juga banyak walaupun harus

Page 110: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

110

berebut tempat karena hanya sedikit perguruan tinggi negeri yang mempunyai

Program Studi Ilmu Hukum.

Adapun Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum setelah dilihat dari

program kerjanya lebih banyak tentang kegiatan didalam fakultas. Dan ketika

kegiatannya di luar institusi tidak untuk mempromosikan tentang Program

Studi Ilmu Hukum kepada masyarakat, bahkan bisa di bilang kegiatan luar itu

adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum hanya sedikit yang mengetahuinya. Bahkan

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum juga Sedikit yang tahu tentang

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum. Dari sini bisa dilihat bahwa

Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum tidak mepunyai pengaruh terhadap

perkembangan Program Studi Ilmu Hukum.

Page 111: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

111

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian pada bab-bab terdahulu, dapat disimpulkan bahwa :

1. Kasus yang sudah ditangani Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

(LKBH) Fakultas Syariah dan Hukum UIN terdiri dari Kasus tentang

Permasalahan Koperasi UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Pendampingan

Kasus hukum Terhadap Pemerkoasaan dan Pembunuhan Mahasiswa UIN,

dan Beberapa Kegiatan Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat.

2. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Syariah dan

Hukum awalnya sudah bagus menghadapi kasus-kasus yang bersentuhan

langsung dengan masyarakat, bahkan sudah ada yang pendampingan ke

pengadilan namun semakin tahun semakin turun pergerakan Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum. Bahkan Lembaga konsultasi dan Bantuan

Hukum Kegiatannya Sudah banyak yang hanya berfokus pada

Pengembangan dan penelitian seperti Seminar dan pelatihan saja.

3. Dari Hasil Observasi penelitian ini ternyata tidak ada pengaruh Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum terhadap Perkembangan Program Studi

Ilmu hukum. Sebab perkembangan LKBH dengan Program Studi ilmu

hukum Berbanding terbalik. Program Studi Ilmu hukum Semakin

Berkembang Pesat akan tetapi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

Malah Semakin Merosot Perkembangannya.

B. Rekomendasi/Saran

1. Bagi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum di harapkan supaya lebih

aktif dalam kegiatan penanganan kasus walaupun tidak dapat dipungkiri

bahwa orang bahkan mahasiswa sendiri belum yakin akan kemampuan

Lembaga Konsultasi dan bantuan Hukum untuk bisa membantu

menyelesaikan masalah hukum di pengadilan. Tidak hanya di Fakultas

Page 112: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

112

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah saja yang mengalami hal

demikian. Di tempat lain Bahkan mahasiswa yang kena kasus hukum

meminta bantuannya ke LBH Jakarta yang Notabenenya Swasta dan

advokasi.

2. Bagi Program Studi Ilmu Hukum, diharapkan untuk memasukkan praktek

advokasi dan bantuan hukum kedalam kurikulum supaya mahasiswa lebih

mengetahui dan lebih peduli dengan masalah bantuan hukum baik hanya

konsultasi maupun sampai dengan pendampingan di pengadilan.

3. Bagi Fakultas Syariah dan Hukum, Supaya memasukkan Anggaran untuk

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum, Karena walaupun secara cuma-

cuma akan tetapi tranport jalan untuk ke lapangan dan untuk latihan pasti

mengeluarkan uang.

4. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum diharapkan dapat memberikan

sumbangsih terhadap prodi ilmu Hukum sebagai lembaga yang

dibutuhykan oleh mahasiswa sebagai tempat berkreasi.

Page 113: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

113

DAFTAR PUSTAKA

Asshiddiqie, Jimly, PerihalUndang-Undang, Jakarta, Penerbit :Konstitusi Press, 2006.

Bruggink, JJH.,alihbahasa, Sidharta, Arief, Refleksi tentang hukum, Citra Aditya Bakti,

Bandung. 1996

Kansil, C.S.J, dkk, Kemahiran Membuat Perundang-Undangan, Jakarta, Penerbit : PT.

Perca, 2003.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2001

Fakultas Syariah Hukum, Pedoman Akademik FSH 2009-2010, Jakarta: Fakultas Syariah

Hukum, 2010

Fakultas Syariah dan Hukum, Pedoman Akademik FSH 2009-2010, Jakarta: Fakultas

Syariah dan Hukum, 2008

Indonesia, Undang-undang Dasar 1945.

Dahlan, Abdul Aziz, dkk (ed), Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtra Baru Van

Hoeve, 1997, Jilid 5, Cet. 1

Wade, E.C.S. dan G. Godfreng Philips, Konstitusional Law, London, Loggmens, 1963.

Hadjon, Philipus M dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, UGM Press,

Surabaya, 2005

Hans Kelsen, Teori Hukum Murni Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif sebagai Norma

Hukum Diskriptif, Jakarta, Penerit :Rindi Press, 1995.

Harahap, M.Yahya, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Jakarta: Sinar

Grafika, 2002

Harianto, Bambang Sunggono dan Aries, Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia,

Bandung: CV. Mandar Maju, 1994

Page 114: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

114

Hidayat, Prof. Dr. Komaruddin, Dkk, Pedoman Akademik Program Strata I 2013/2014,

Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013

Kompilasi Hasil Rapat-Rapat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah”,

FSH UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2010

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia

Nomor: Dj.I/480/2009 Tentang Penetapan Kelulusan Peserta Sertifikasi Dosen

Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Anggaran 2009

Koentjoroningrat, Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 1994

Lord Lloyd O Hamstead dan MDA Freeman, Lloyd’s Introduction to Jurisprudence,

ELBS/Steven, 1985

Laporan Seminar dan Sosialisasi Fakultas Syariah dan Hukum Bekerjasama dengan

MGMP Ekonomi SMA, MA, SMK dan Pontren Se-DKI Jakarta tanggal 09

Februari-18 Maret 2009

Laporan Penelitian Peta Mutu Akademik dan Non Akademik Mahasiswa Baru Fakultas

Syariah dan Hukum Tahun Akademik 2010/2011 oleh Tim Peneliti Pusat

Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah dan Hukum Tahun

2010

lexy J. Maleong, Metode Penelitian kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002

Lili Rasjidi, Dasar-DasarFilsafatHukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, cet. Ke VI, 1993.

Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2005

Marzuki, Metodologi Riset,Yogyakarta: BPFE-UII, 2001

Puspito, Hendro, O.C. Sosiologi Sistematik, Jakarta: Kanisius, 1989

Saharuddin, Nilai Kultur Inti dan Institusi Lokal Dalam Konteks Masyarakat Multi-Etnis,

Depok: Bahan Diskusi Tidak Diterbitkan Program Pascasarjana Universitas

Indonesia, 2001

Page 115: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

115

Satjipto Rahardjo, Hukum dan Masyarakat, Penerbit Angkasa, Bandung, cetakan

keempat, Pebruari 1980.

___________________, Membedah Hukum Progresif, Penerbit Buku Kompas,

Jakarta, cetakanpertama, Agustus 2006

Shidarta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Ke Indonesiaan, Bandung:

Utomo,2006

Sudikno, Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta,

edisi keempat, Agustus 1993.

Soeratno dan Lincolin Arsyad, Metode Penelitian Untuk Ekonomi Dan Bisnis,

Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2003

Soekanto,Purnadi Purbacaraka dan Soerjono, Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata

Hukum, Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 1993

Soepardan, Modeong, Teknik Perundang-Undangan di Indonesia, Jakarta Timur,

Penerbit : PT. Perca, cetakanpertama, 2003.

Soekanto, Soerjono, Bantuan Hukum Suatu Jaminan Tinjauan Sosio Yuridis,

Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983

Suharsimi,Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Penerbit Rineka Cipta, 2002, Edisi Revisi V

Syariah dan Hukum, Fakultas, Laporan Tahunan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Tahun 2007, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, 2008

Syariah dan Hukum, Fakultas, Laporan Tahunan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Tahun 2008, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, 2009

Syariah dan Hukum, Fakultas, Laporan Tahunan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Tahun 2009, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, 2010

Taneko, B. Sulaiman, Struktur dan Proses Sosial: Suatu Pengantar Sosiologi

Pembangunan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993

UIN Syarif Hidayatullah, Rencana Strategis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2007-2011, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2007

Uphoff, Norman.T. Local Institutional Development: An Analitycal Sourcebook

with Cases. West Hartford Connecticut: Kumarian Press, 1986

Page 116: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31814/1/DJAWAHIR... · dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai

116

Wirjono Prodjodikoro, Asas-AsasHukum Tata Negara Indonesia Jakarta, Penerbit

: Dian Rakyat, 1989.

Winarta, Frans Hendra, Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas

Kasihan, Jakarta:Elex Media Komputindo, 2000

Internet

Mardiman Sane., SH, Fungsi dan Peran Lembaga Konsultasi dan

Bantuan Hukum Bagi Masyarakat, (Jakarta: http://www.indonesia-bisa.com/ top/

index.php? option=com _content&view= article&id=213:fungsi-dan-peran-

lembaga-konsultasi-dan-bantuan-hukum-bagi-masyarakat-

&catid=1:polhukam&Itemid=5) di akses 2 Agustus 2013

http://www.ylbhi.or.id, Sejarah, di akses 21 Agustus 2013

LBH Jakarta, Profil LBH, http://www.bantuanhukum.or.id di Akses 13 Agustus

2013

http://www.hukumonline.com, Kiprah LBH Kampus Di Gilas roda waktu, di

akses 12 Juli 2013

http://www.trisakti.ac.id/fh/?page=fasilitas&sw=lat, Lembaga Arbitrase risakti, di

akses 23 Agustus 2013

http://www.uajy.ac.id/penelitian-pengabdian/layanan-kepakaran/pusat-bantuan-dan-

konsultasi-hukum-pbkh/, Pusat Bantuan Dan Konsultasi Hukum, Di akses 12

September 2013