fakultas psikologi universitas sanata dharma …berdasarkan ketuhanan yang maha esa (uu ri, 1974)....

114
PERBEDAAN KEPUASAN PERKAWINAN BERDASARKAN USIA PERKAWINAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Psikologi Disusun oleh : Margaretha Venny Octavia T. B 139114034 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 21-Dec-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

PERBEDAAN KEPUASAN PERKAWINAN BERDASARKAN

USIA PERKAWINAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Psikologi

Disusun oleh :

Margaretha Venny Octavia T. B

139114034

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

iv

HALAMAN MOTO

Do what you have to do

Until you can do what you want to do

--Oprah Winfrey--

Do the best

Be the best

Get the best

But

Don’t feel the best

YOU CAN .

It always seems impossible until It’s done

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk,

Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kuasa, berkah dan jalan yang selalu Ia

berikan.

Keluarga yang terkasih, Bapak Fx. Sutrisno, Ibu Fr. Budi Tri Utami yang selalu

memberikan semangat, doa dan dukungan tiada henti. Selain itu kepada kakakku

Robertus Ronny Christiawan A. T. B. yang selalu memberikan semangat, doa,

dukungan serta nasehat-nasehat yang menyadarkan bagi saya.

Dosen pembimbing Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si. yang telah memberikan

bimbingan dalam penyusunan tugas akhir ini. Serta sahabat dan teman-teman

yang selalu ada memberikan dukungan, semangat, kasih dan sukacita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

vii

PERBEDAAN KEPUASAN PERKAWINAN BERDASARKAN USIA

PERKAWINAN

Margaretha Venny Octavia T. B

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan perkawinan

berdasarkan usia perkawinannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat

kepuasan perkawinan berdasarkan usia perkawinannya. Pada usia awal perkawinan, kepuasan

perkawinan cenderung tinggi sedangkan pada usia tengah perkawinan, kepuasan perkawinan

cenderung rendah dan ketika di usia akhir perkawinan, kepuasan perkawinan cenderung tinggi.

Subjek dalam penelitian ini sebanyak 152 subjek dengan 46 subjek usia awal perkawinan, 56

subjek usia tengah perkawinan dan 50 subjek usia akhir perkawinan. Alat pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan skala kepuasan perkawinan dalam bentuk skala likert yang

dikembangkan oleh peneliti. Reliabilitas skala penelitian ini menggunakan koefisien reliabilitas

alpha berstrata sebesar 0,954. Teknik analisis data menggunakan uji beda Anova. Hasil penelitian

diperoleh signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan

tingkat kepuasan perkawinan berdasarkan usia perkawinanya.

Kata kunci : kepuasan perkawinan, usia perkawinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

viii

MARITAL SATISFACTION DIFFERENCES BASED ON AGE OF

MARRIAGE

Margaretha Venny Octavia T. B

ABSTRACT

This study was aimed to determine the level differences of marital satisfaction related to

marital age. Hypothesis in this study was there is level defference of marital satisfaction related to

marital age. On early age of marriage, marital satisfaction tend to be high, whereas on middle age

of marriage, marital satisfaction tend to be low and on late age of marriage, marital satisfaction

tend to be high. Subjects in this study was 152 subjects with 46 subjects on early age of marriage,

56 subjects on middle age of marriage, and 50 subjects on late age of marriage. The measurement

used in this study was marital satisfaction scale in likert form developed by researcher. Reliability

scale using satisfied alpha 0,954. Analysis data using F-test Anova. Result in this study was

significant with 0,000 (p < 0,05) which means there is level difference of marital satisfaction

related to marital age.

Keywords: marital satisfaction, marital age

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatNya

sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai. Penulisan skripsi ini merupakan salah

satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

(S.Psi). Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M. Psi., selaku Dekan tahun 2018 Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan periode tahun 2013-

2017.

3. Ibu Monica Eviandaru M., M. Psych., Ph.D., selaku Ketua Program Studi

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah mendampingi, membimbing, dan memberi masukan dalam proses

penulisan skripsi.

5. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari M.Si selaku dosen

pemimbing akademik 2013-2017 dan Bapak Minto Istono M.Si selaku

dosen pembimbing akademik 2017-2018 yang telah memberikan

dukungan dan arahan selama masa studi.

6. Seluruh karyawan dan staff di Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

xi

7. Orang tua tercinta, bapak dan ibu yang telah senantiasa memberikan

dukungan, doa dan semangat selama berproses dalam setiap langkah yang

dilalui.

8. Kakak tersayang yang telah selalu sabar menghadapi adek dan selalu

memberikan dukungan, kekuatan dan membantu menyadarkan bahwa

setiap hal dapat dilalui dengan usaha dan kerja keras.

9. Teman-teman tersayang Desi, Febi, Ray dan Randy yang telah senantiasa

mendukung, memberikan semangat dan selalu sabar menghadapi

temannya yang ngeyel dan sering molor-molor deadline ini. Terima kasih

karena kalian selalu ada dan selalu bilang “kamu bisa ven!”

10. Teman-teman terkasih Karla, Vian, Koleta, Heidy, Rani, Gera, Bama, Dito

dan Dedi yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam

mengerjakan skripsi. Terima kasih telah berbagi pengalaman dan suka

dukanya selama ini.

11. Mas Albert yang telah membantu dalam menggali minat dalam

menentukan tema skripsi dan telah membimbing dalam penyusunan

skripsi ini

12. Seluruh teman-teman saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

yang telah sering bertanya “kamu kapan ?” setiap membahas mengenai

skripsi. Terima kasih berkat pertanyaan tersebut yang membuat saya

tertekan dan menjadi bersemangat untuk segera menyelesaikan skripsi

saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN MOTO ................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................. vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................ ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 10

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10

1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 10

2. Manfaat Praktis ...................................................................................... 10

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

xiv

A. Kepuasan Perkawinan .................................................................................. 12

1. Definisi Perkawinan ............................................................................... 12

2. Kepuasan Perkawinan ............................................................................ 13

3. Dimensi Kepuasan Perkawinan.............................................................. 14

4. Faktor Kepuasan Perkawinan ................................................................. 18

B. Usia Perkawinan........................................................................................... 19

C. Perbedaan Kepuasan Perkawinan Berdasarkan Usia Perkawinan ............... 22

D. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 27

E. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 29

A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 29

B. Variabel Penelitian ....................................................................................... 29

C. Definisi Operasional..................................................................................... 30

D. Subjek Penelitian .......................................................................................... 33

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ........................................................... 33

1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 33

2. Alat Pengumpulan Data ......................................................................... 35

F. Validitas dan Reliabilitas Data Alat Ukur .................................................... 37

1. Validitas Alat Ukur ............................................................................... 37

2. Reliabilitas Item Skala ........................................................................... 39

3. Reliabilitas Alat Ukur ........................................................................... 40

G. Metode Analisis Data ................................................................................... 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

xv

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 45

B. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................................... 45

C. Hasil Penelitian ............................................................................................ 46

1. Uji Asumsi ............................................................................................. 46

2. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 48

3. Uji Hipotesis ......................................................................................... 50

D. Pembahasan .................................................................................................. 52

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 55

A. Kesimpulan .................................................................................................. 55

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 56

C. Saran ............................................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 58

LAMPIRAN ............................................................................................................ 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penilaian Skala Likert ................................................................................ 35

Tabel 2. Blueprint Skala Kepuasan Perkawinan ...................................................... 35

Tabel 3. Sebaran Item Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Tryout ..................... 37

Tabel 4. Sebaran Item Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Tryout ....................... 40

Tabel 5. Korelasi Alpha dan Variance Pada Dimensi Kepuasan Perkawinan ......... 41

Tabel 6.Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Perkawinan ....................................... 46

Tabel 7. Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 46

Tabel 8. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Skala Kepuasan Perkawinan .......... 47

Tabel 9. Deskripsi Data Penelitian Pada Usia Awal Perkawinan ............................ 49

Tabel 10. Deskripsi Data Penelitian Pada Usia Tengah Perkawinan ....................... 49

Tabel 11. Deskripsi Data Penelitian Pada Usia Akhir Perkawinan ......................... 50

Tabel 12. Hasil Uji Beda Kepuasan Perkawinan ..................................................... 51

Tabel 13. Hasil Uji Beda Kepuasan Perkawinan Berdasarkan Usia ....................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Penelitian ................................................................................... 64

Lampiran 2. Reliabilitas Item Skala Kepuasan Perkawinan .................................... 74

Lampiran 3. Hasil Uji Asumsi ................................................................................. 87

Lampiran 4. Deskripsi Data Penelitian .................................................................... 89

Lampiran 5. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 91

Lampiran 6. Validitas Isi .......................................................................................... 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menikah merupakan salah satu tugas perkembangan masa dewasa

awal dengan rentang usia 18 sampai 30 tahun (Hurlock, 2002). Pria dan

wanita usia ini akan menjalin hubungan yang serius dengan pasangannya

dan melanjutkan ke jenjang perkawinan. Perkawinan adalah ikatan lahir

batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan

tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974).

Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah

untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Namun pada

kenyataannya hubungan antara suami dan istri dalam sebuah perkawinan

tidak sesederhana yang kita bayangkan. Perkawinan merupakan sebuah

hubungan yang sangat rumit dan terdapat banyak masalah di dalamnya.

Permasalahan yang sering terjadi ialah pertengkaran, perselisihan bahkan

hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Permasalahan yang umum dalam perkawinan ialah komunikasi

tidak lancar, seks dan keintiman, pembagian tugas, masalah keuangan,

perasaan dimanfaatkan, pertengkaran dan konflik, perasaan sakit hati yang

disimpan serta ketidaksetiaan dan perselingkuhan (Siahaan, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

2

Masalah tersebut masalah yang umumnya terjadi dalam kehidupan

perkawinan. Ketika individu tidak mampu menyelesaikan masalahnya dan

merasa tidak puas maka individu akan mememilih jalan keluar untuk

bercerai.

Ketika suami dan istri tidak dapat mengatasi masalah rumah tangga

dengan baik dan bijaksana, maka akan timbul kesalahpahaman yang

akhirnya membuat pertengkaran dan berujung dengan perceraian

(Srisusanti & Zulkaida, 2013). Perceraian dianggap sebagai jalan terbaik

untuk mengatasi masalah (Ginnis dalam Ficher dan Thomas, 1998).

Perceraian di Indonesia saat ini bukanlah hal yang tabu lagi.

Perceraian ini tidak jarang juga terjadi pada public figure seperti halnya

para artis yang belakang ini banyak memilih untuk mengakhiri pernikahan

di usia awal pernikahan. Selain itu, berdasarkan data dari Badan Pusat

Statistik menunjukan bahwa kasus perceraian selalu meningkat dari tahun

ke tahun. Pada tahun 2013 terdapat 324.247 kasus talak cerai, tahun 2014

terdapat 344.237 kasus talak cerai dan tahun 2015 terdapat 347.256 kasus

talak cerai yang ada di Indonesia. Data tersebut menunjukan bahwa jumlah

perceraian di Indonesia meningkat antara 15% - 20% pertahun. Artinya

dalam setiap jam terjadi 40 sidang perceraian yang di urus oleh pengadilan

agama.

Perceraian terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam hubungan

perkawinan. Levenson, Carstensen & Gottman (1993) mengungkapkan

bahwa kepuasan pernikahan membuat pernikahan itu bertahan lama dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

3

mengurangi kemungkinan berakhirnya ikatan pernikahan atau perceraian.

Pasangan menginginkan adanya kepuasan pernikahan karena kepuasan

pernikahan menjadi salah satu faktor penentu kesejahteraan dalam

kehidupan pernikahan (Hurlock, 1990). Menurut Li & Fung, (2011)

perceraian disini dipandang sebagai pilihan dalam hubungan perkawinan,

hal ini membuat pasangan akan menghargai kepuasan perkawinan dan

selalu mengevaluasi hubungan mereka, apakah mereka puas dengan

perkawinannya.

Schoen, Astone, Robert, Standish, dan Kim (2002)

mengungkapkan bahwa kepuasan pernikahan merupakan evaluasi terhadap

keadaan pernikahan seseorang dan merupakan cerminan kebahagian dalam

pernikahannya. Stone dan Shackelford, (2006) mengungkapkan bahwa

kepuasan perkawinan merupakan keadaan mental yang direfleksikan dari

penerimaan keuntungan yang diperoleh dan yang diberikan dalam

pernikahan oleh masing-masing orang. Kepuasan perkawinan merupakan

perasaan subjektif akan kebahagian dan pengalaman yang menyenangkan

yang dialami oleh suami istri dalam perkawinannya dengan

mempertimbangkan keseluruhan dimensi dalam kepuasan perkawinan

Olson dan Hamilton (1983). Kepuasan perkawinan pada istri lebih pada

dimensi keintiman, kemampuan untuk mengungkapkan diri dengan

pasangan dan melihat pasangan sebagai orang yang peka (Laurenceau,

Barrett dan Rovine (2005). Selain itu juga ekspresi kasih sayang suami dan

jumlah waktu yang dihabiskan bersama serta komunikasi. Sedangkan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

4

sisi suami, dimensi yang mempengaruhi kepuasan perkawinan adalah

kepuasan dalam hubungan seksual, pembagian tugas rumah tangga atau

peran gender dan sejauh mana hal yang ia peroleh dari pasangan dalam

hubungan mereka (Zainah, Nasir, Hashim dan Yusof, 2012).

Peran kepuasan perkawinan disini tentunya sangatlah penting

dalam keberlangsungan suatu perkawinan. Booth, dan White (1980)

mengungkapkan bahwa usia saat menikah, usia pernikahan, religiusitas

dan pendapatan memiliki dampak dalam pemikiran untuk bercerai. Faktor

demografi seperti usia menikah, usia pernikahan, pendidikan, agama,

tempat tinggal, lamanya perkenalan sebelum menikah, pekerjaan dan

penghasilan mempengaruhi kepuasan pernikahan (Nawas, Javeed, Haneef,

Tasaur dan Khali, 2014; Zainah et al, 2012). Dalam penelitian yang

dilakukan oleh Booth dan White (1980) usia saat menikah, usia

pernikahan, keyakinan, pendapatan memberikan dampak dalam pemikiran

mengenai perceraian.

Berdasarkan usia perkawinannya, pasangan suami istri akan

melalui berbagai tahapanannya, seperti halnya pada awal perkawinan,

masa merawat anak atau menjadi orang tua dan masa ketika anak mulai

meninggalkan rumah. Transisi perjalanan kehidupan perkawinan

melibatkan perubahan pada anak di berbagai usia perkawinan yang

berhubungan dengan perubahan kebahagian perkawinan ( VanLaningham,

Johnson & Amato, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

5

Pada masa awal perkawinan kepuasan perkawinan akan cenderung

tetap konsisten (Snowden, Schott, Awalt, dan Gillis-Knox, 1988).

Kepuasan ini akan cenderung konsisten hingga masa kehamilan anak

pertama. Setelah masa ini, maka pasangan akan memasuki masa menjadi

orang tua. Masa inilah akan muncul banyak masalah dalam kehidupan

rumah tangga. Intensitas konflik ini cukup bervariatif. Konflik biasanya

akan muncul pada usia 2 tahun pernikahan atau pada saat kelahiran anak

pertama. Tidak jarang usia pernikahan tersebut dianggap sebagai tahun

penuh perjuangan bahkan dapat mengindikasikan keberlangsungan

hubungan dengan pasangan.

Usia awal pernikahan ini merupakan sebuah tahap penyesuaian diri

dalam hidup berumah tangga dan waktu dimana masing-masing dapat

melihat siapa sesungguhnya pasangan mereka. Maka dari itu tidak jarang

pasangan yang merasa gagal atau tidak puas dengan hubungannya akan

memilih untuk bercerai. Seperti pada beberapa pasangan artis di Indonesia

yang memilih untuk mengakhiri pernikahan mereka pada usia awal

pernikahan (Pramithasari, 2016). Bahkan terdapat pasangan artis yang

memilih untuk bercerai di usia satu tahun pernikahan mereka.

Setelah pasangan melalui masa penyesuain kehidupan sebagai

suami dan istri, mereka akan melalui masa transisi sebagai orang tua. Pada

masa ini akan muncul berbagai masalah dalam kehidupan rumah tangga.

Pada usia 5 tahun menikah, masalah yang sering terjadi ialah masalah

ekonomi dan adaptasi kebiasaan pasangan suami istri dengan keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

6

besar. Selain itu, usia perkawinan 6-10 tahun masalah yang sering terjadi

ialah perbedaan pengasuhan anak, perubahan sikap positif yang hilang

setelah sekian lama menikah dan pola komunikasi yang berubah antar

pasangan (Saidiyah & Julianto, 2016).

Hadirnya anak dalam keluarga merupakan salah satu fase dalam

hubungan pernikahan yaitu merawat anak. Adanya anak dapat

memunculkan masalah dalam keluarga begitupun sebaliknya. Anak-anak

dapat mengurangi resiko perceraian dalam keluarga (Willcox dalam

Thornton, 1977). Apa yang di ungkapkan oleh Willcox itu didukung juga

dengan data dari empat negara yang ia amati bahwa tingkat perceraian

untuk pasangan yang tidak memiliki anak adalah tiga hingga empat kali

lebih besar dari pasangan yang memiliki anak. Thornton, (1977) dalam

hasil penelitiannya juga mengungkapkan bahwa kehadiran anak dapat

mencegah atau menunda perselisihan atau perceraian. Terdapat beberapa

alasan yang di ungkapkan oleh Thornton (1977) mengapa anak-anak dapat

mencegah perceraian, yaitu banyak orang yang beranggapan bahwa

perceraian itu berbahaya bagi anak-anak, maka dari itu banyak pasangan

yang mencoba untuk mempertahankan keluarga mereka “demi kebaikan

anak”. Selain itu, beban ekonomi yang akan di tanggung anak mungkin

akan berlipat ganda apabila orang tuanya bercerai. Maka dari itu, akhirnya

orang tua memilih untuk menjaga pernikahan agar tetap utuh. Heaton

(1990) juga mengungkapkan dampak adanya anak dalam keluarga ialah

masalah ekonomi dimana dengan adanya anak maka istri akan bergantung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

7

pada pendapatan suami.

Saat anak masih kecil, anak membutuhkan perhatian dan waktu

yang besar, hal ini membuat pasangan harus membagi waktu mereka

antara mencari uang dan merawat anak. Jika terjadi perceraian maka hal

ini akan menyulitkan pihak istri untuk merawat anak dan mencari

pekerjaan. Maka dari itu pasangan lebih memilih untuk tetap bersama

demi kepentingan anak meskipun hubungan mereka sudah tidak baik.

Kurangnya finansial dan anak biasanya digunakan sebagai alasan untuk

tidak bercerai (Albercht, Bahr & Goodman dalam Heaton, T.B., 1990).

Selain itu, anak-anak dapat menghalangi perceraian dengan meningkatkan

kepuasan pernikahan. Anak-anak merupakan sumber kepuasan menurut

orang tua (Hoffman & Manis dalam Heaton, T. B., 1990).

Pada masa ini pula, di usia pernikahan 7 tahun juga dikenal dengan

usia yang rawan terhadap perceraian atau yang biasa dikenal dengan “the

seven years itch”. Bahkan istilah tersebut sempat dibuat film dengan judul

“The Seven Year Itch” pada tahun 1955 yang dibintangi oleh Marilyn

Monroe. Judul film tersebut mengacu pada data dari biro sensus Amerika

dimana perceraian kemungkinan besar akan terjadi di usia tersebut.

Menurut Michelle Crosby (Rakhma, 2017) pengacara pernikahan

mengatakan bahwa usia pernikahan tujuh tahun dalam pernikahan

monogami membuat semangat mendukung dan mencintai pada pasangan

mulai berkurang. Usia ini biasanya pasangan akan mulai merasa jenuh dan

bosan yang nantinya akan berakibat pada pola komunikasi antara suami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

8

istri yang memicu masalah.

Setelah melalui masa merawat anak, maka pasangan akan melalui

masa ditinggalkan oleh anak mereka untuk bekerja maupun untuk

membentuk keluarga baru. Pada masa inilah kepuasan perkawinan

pasangan akan cenderung tinggi dibandingkan dengan saat merawat anak.

Pasangan yang telah ditinggalkan anaknya, untuk bekerja maupun untuk

membentuk keluarga baru, memiliki kepuasan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pasangan muda dengan anak yang masih tinggal di

rumah (Gorchoff, John & Helson, 2008).

Kepuasan perkawinan dengan usia pernikahan ini membentuk

kurva U. Kurva U ini menunjukan bahwa secara umum pada awal

perkawinan kepuasan perkawinan tinggi, kemudian akan menurun saat

kehadiran anak dan akan mencapai bawah ketika anak mulai beranjak

dewasa, kemudian akan meingkat kembali saat memasuki usia lanjut

ketika anak mulai dewasa, meninggalkan rumah (Papalia, Olds &

Feldman, 2007). Temuan kurva U ini juga banyak didukung oleh peneliti

lainnya seperti Rollins dan Fieldman (1970), Gillford dan Bengston dalam

Lemme (1995). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Zainah, Nasir,

Hashim dan Yusof (2012) menunjukan bahwa terdapat perbedaan

kepuasan pernikahan berdasarkan lamanya usia pernikahan. Usia

pernikahan diatas sepuluh tahun memiliki kepuasan pernikahan yang lebih

tinggi bila dibandingkan dengan pasangan yang usia pernikahannya

kurang dari 10 tahun pernikahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

9

Berdasarkan banyaknya kasus perceraian yang terjadi di Indonesia

yang disebabkan oleh masalah dalam kehidupan perkawinan, maka

peneliti tertarik untuk meneliti mengenai perkawinan khususnya kepuasan

perkawinan. Peneliti tertarik untuk meneliti kepuasan perkawinan karena

kepuasan perkawinan dapat memberi dampak pada kesejahteraan

perkawinan. Kesejahteraan atau kepuasan perkawinan dapat dilihat

melalui berbagai dimensi dalam kepuasan perkawinan. Peneliti mencoba

untuk melihat tingkat kepuasan perkawinan berdasarkan usianya karena

dalam perkawinan akan melalui tahapan dengan karateristik yang berbeda

pada masing-masing usia. Setiap usia memiliki masalahnya masing-

masing yang memunculkan rasa puas dan tidak puas dalam

perkawinannya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melihat perbedaan

tingkat kepuasan perkawinan berdasarkan usia perkawinan yaitu, usia

awal, usia tengah dan usia akhir perkawinan.

Penelitian ini penting untuk dilakukan karena perceraian

berhubungan dengan kepuasan perkawinan yang dirasakan oleh individu

terhadap hubungan perkawinannya. Selain itu, orang akan cenderung

selalu mencari kepuasan dalam hubungannya. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan hasil tingkat kepuasan perkawinan

berdasarkan usia perkawinannya yang nantinya dapat membantu pasangan

yang menikah untuk menyadari kehidupan perkawinannya akan

mengalami masa sulit pada suatu titik tertentu. Ada atau tidaknya

perbedaan kepuasan perkawinan diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

10

bagi pasangan dan menjadi gambaran akan kepuasan pernikahan di masa

depan bagi pasangan yang akan dan telah menikah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah terdapat

perbedaan kepuasan perkawinan berdasarkan usia perkawinannya ? ”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat

kepuasan perkawinan berdasarkan usia perkawinannya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara umum dapat memperkaya kajian

psikologi khususnya dalam ilmu psikologi perkembangan dan

psikologi perkawinan. Selain itu, hasil penelitian ini juga

diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya

yang berkaitan dengan topik dan konteks yang sama.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

pasangan suami istri agar lebih menyadari pentingnya kepuasan

perkawinan mereka. Pemahaman akan kepuasan perkawinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

11

ini nantinya dapat meningkatkan dan mempertahankan

kepuasan perkawinan bagi pasangan yang baru menikah

maupun bagi pasangan yang sudah lama menikah. Pemahaman

kepuasan perkawinan merupakan salah satu aspek dalam

keberhasilan suatu hubungan perkawinan. Dengan memahami

hal ini maka diharapkan mereka tidak mudah untuk mengambil

keputusan untuk bercerai ketika mereka menghadapi masalah

dalam perkawinannya. Selain itu, dengan mengisi skala

kepuasan perkawinan maka pasangan suami istri dapat terlibat

secara afektif atau dapat merefleksikan diri terkait

hubungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepuasan Perkawinan

1. Definisi Perkawinan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974

menyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang

pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk

keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa. Suatu perkawinan yang sah ialah apabila

dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya

dan dicatat menurut perundang-undangan yang berlaku (UU RI no 1

Pasal 2 Tahun 1974). Marriage is the union of two persons as husband

and wife atau perkawinan merupakan bersatunya dua orang sebagai

suami dan istri (Hornby dalam Walgito 2010).

Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

perkawinan merupakan ikatan lahir batin seorang pria dan wanita

sebagai suami istri yang sah secara hukum dan agama dengan tujuan

membentuk keluarga bahagia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

13

2. Kepuasan Perkawinan

Kepuasan perkawinan merupakan hal yang penting dan memegang

peranan penting bagi keberlangsungan suatu hubungan suami istri.

Kepuasaan yang dirasakan oleh pasangan dapat membuat perkawinan

bertahan lama dan mengurangi kemungkinan terjadinya perceraian

(Levenson, Carstensen & Gottman, 1993). Ketika seseorang merasa

puas dengan hubungannya maka ia cenderung akan merasa bahagia

dan memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik.

Kepuasan dalam perkawinan dapat dirasakan dengan saling

terpenuhinya kebutuhan fisik, ekonomi, emosional dan psikologis

(Lavner, Karney & Bradbury, 2013). Ketika suami mampu memenuhi

kebutuhan istrinya maka istri akan merasa puas dengan pasangan dan

begitupun sebaliknya. Hal tersebut tentunya menjadi dambaan dalam

kehidupan berumah tangga untuk memiliki keluarga yang harmonis

dan bahagia.

Stone dan Shackelford, (2006) mendefinisikan kepuasan

perkawinan sebagai keadaan mental yang mencerminkan manfaat dan

biaya yang dirasakan seseorang. Semakin banyak seseorang

mengeluarkan biaya dalam perkawinan maka ia merasa kurang puas.

Begitu juga sebaliknya semakin besar manfaat yang dirasakan maka

semakin puas dengan perkawinan dan pasangannya.

Kepuasan perkawinan merupakan evaluasi global terhadap keadaan

perkawinan seseorang dan merupakan cerminan dari kebahagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

14

perkawinan (Schoen, Astone, Robert, Standish, & Kim, 2002). Maka

dari itu kepuasan tidak dapat dipisahkan dengan pemenuhan kebutuhan

yang di harapkan oleh individu. Olson dan Hamilton (1983)

mengungkapkan bahwa kepuasan perkawinan merupakan perasaan

subjektif akan kebahagian yang dialami oleh pasangan dalam

perkawinannya dengan mempertimbangkan keseluruhan dimensi

kepuasan perkawinan.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti menarik kesimpulan

bahwa kepuasan perkawinan merupakan evaluasi terhadap keadaan

perkawinan yang dirasakan dengan mempertimbangkan keseluruhan

dimensi dalam kepuasan perkawinan.

3. Dimensi Kepuasan Perkawinan

Menurut Fowers dan Olson (1989 & 1993) terdapat sepuluh dimensi

yang dapat menjadi indikator dalam kepuasan perkawinan, antara lain

ialah :

a. Personality Issue

Dimensi ini melihat pada penyesuaian diri individu pada

kepribadian pasangan. Tidak jarang, sebelum menikah biasanya

individu akan berusaha untuk menjadi pribadi yang menarik demi

mencari perhatian pasangan. Namun setelah menikah, individu

akan menunjukan dirinya yang sesungguhnya yang mungkin

berbeda dengan sebelum menikah. Perubahan tingkah laku dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

15

kepribadian individu inilah yang terkadang akan membuat adanya

konflik dalam perkawinan. Ketidaksesuaian yang terkadang tidak

sesuai harapan inilah yang menimbulkan perasaan kecewa pada

pasangannya.

b. Communication

Dimensi ini melihat pada bagaimana perasaan dan sikap

individu ketika berkomunikasi dengan pasangannya. Komunikasi

berfokus pada perasaan senang yang dirasakan oleh pasangan

ketika mereka dapat menerima dan berbagi informasi mengenai

pikiran dan perasaan masing-masing.

c. Conflict resolution

Resolusi konflik ini berfokus pada bagaimana persepsi

individu terhadap suatu masalah dan bagaimana cara

menyelesaikan. Dalam prosesnya membutuhkan adanya

keterbukaan masing-masing untuk dapat menerima pendapat dan

mencari jalan keluar bersama-sama. Selain itu individu juga

diharapkan mampu untuk membangun kepercayaan kepada

pasangan.

d. Financial Management

Manajemen keuangan ini melihat pada bagaimana sikap

dan cara pasangan dalam mengatur keuangan dalam kehidupan

rumah tangga. Hal ini dapat dilihat pada sikap untuk

mengendalikan harapan atau keinginan yang terkadang tidak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

16

dengan kemampuan keungan. Tidak jarang ketidak sesuaian antara

harapan dan kemampuan keuangan dapat menimbulkan masalah

dalam kehidupan rumah tangga.

e. Leisure Activities

Aktivitas di waktu luang merupakan kegiatan yang

dilakukan ketika individu memiliki waktu luang. Individu akan

dihadapkan pada pilihan kegiatan yang akan dilakukan untuk

mengisi waktu luang, apakah waktu tersebut akan dihabiskan untuk

berkegiatan bersama pasangan ataukah tidak. Dimensi ini juga

terkait dengan harapan individu untuk mengisi waktu luang

bersama pasangannya.

f. Sexual Relationship

Dimensi hubungan seksual merupakan pola hubungan

seksual suami dan istri dalam kehidupan rumah tangganya.

Tercapainya kepuasan seksual akan mempengaruhi kesetiaan

individu pada pasangannya. Kesetian dalam perkawinan

merupakan hal yang penting untuk menjaga keberlangsungan

hubungan perkawinan. Maka dari itu, pasangan harus mampu

untuk memenuhi kebutuhan seksual individu.

g. Children and Parenting

Anak dan pengasuhan merupakan sikap dan perasaan

individu terkait dengan kehadiran anak dalam keluarga dan

pengasuhan anak. Dalam hal ini dibutuhkan kesepakatan pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

17

pengasuhan, kedisiplinan dan pencapaian tujuan dari suami dan

istri yang akan diterapkan pada anak. Sebagai orang tua, biasanya

akan menaruh harapan pada anaknya yang mungkin akan berbeda

antara suami dan istri. Perbedaan pola pengasuhan dan harapan

pada anak inilah yang terkadang akan menimbulkan konflik dalam

keluarga. Maka dari itu dibutuhkan keputusan bersama terkait anak

dan pola pengasuhannya. Ketika anak dapat tumbuh sesuai dengan

apa yang diharapkan oleh orang tua, maka akan memberikan

kepuasan bagi orang tua.

h. Family and Friends

Dimensi ini melihat pada perasaan dan perhatian individu

pada kerabat, keluarga besar dan teman-teman. Hal ini dapat

terlihat pada perasaan indvidu dan bagaimana individu

menghabiskan waktu bersama.

i. Equalitarian Roles

Kesetaraan peran merupakan perasaan dan sikap individu

terhadap peran dalam kehidupan rumah tangganya. Dalam hal ini

suami istri dapat bekerja sama dan menjadi rekan yang baik untuk

memainkan perannya masing-masing. Seperti halnya peran sebagai

kepala rumah tangga, mencari nafkah untuk keluarga, mengerjakan

pekerjaan rumah dan peran sebagai orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

18

j. Religious Orientation

Orientasi agama merupakan bagian penting dalam

kehidupan individu karena di dalamnya terdapat nilai, norma dan

aturan sesuai keyakinannya. Ketika individu dapat memahami dan

menjalankan ajaran agamanya dengan baik, maka hal ini dapat

mencegah hal buruk terjadi dalam hubungan perkawinannya.

4. Faktor Kepuasan Perkawinan

Kepuasan perkawinan dipengaruhi oleh beberapa faktor (Hendrick &

Hendrick, 1992) antara lain,

a. Premarital Factor

Latar belakang ekonomi, merupakan faktor yang penting

karena apabila kondisi ekonomi tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan maka akan menimbulkan masalah dalam kehidupan

berumah tangga. Faktor ini juga berhubungan dengan faktor

tingkat pendidikan. Pendidikan merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi emosional dan cara berpikir individu karena dengan

tingkat pendidikan yang rendah dapat memunculkan stressor.

Stressor tersebut seperti halnya tingkat penghasilan yang rendah

yang nantinya menyebabkan rendahnya kepuasan perkawinan.

Selanjutnya ialah hubungan dengan orang tua, hubungan individu

dengan orang tuanya akan mempengaruhi cara berpikir dan

bersikap individu terhadap perkawinan, hubungan romantis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

19

perceraian.

b. Postmarital Factor

Sesudah perkawinan atau masa dalam berumah tangga,

banyak faktor tentunya yang mempengaruhi kepuasan individu

terhadap perkawinan mereka. Salah satunya ialah kehadiran anak.

Kehadiran anak memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap

kepuasan perkawinan. Banyak penelitian yang mengungkapkan

bahwa kehadiran anak dan banyaknya anak dalam keluarga dapat

mempengaruhi kepuasan perkawinan yang nantinya berpengaruh

pada stabilitasnya (Thornton, 1977; Heaton, 1990). Faktor

selanjutnya ialah lamanya perkawinan tersebut bertahan. Kepuasan

perkawinan tinggi pada awal perkawinan, kemudian akan menurun

setelah kehadiran anak dan akan meningkat kembali setelah anak

mulai mandiri dan meninggalkan rumah (Mackey & O'Brien,

1999).

B. Usia Perkawinan

Usia perkawinan merupakan sebuah hasil pencapaian dalam

kehidupan berumah tangga dimana suami dan istri dapat mempertahankan

hubungan mereka tanpa adanya perceraian. Perkawinan yang mampu

bertahan ini tentunya mengalami berbagai tahapan dalam kehidupan

keluarga. Tahapan tersebut dimulai sejak awal perkawinan dimana

pasangan membutuhkan waktu untuk dapat beradaptasi dengan situasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

20

baru atau yang disebut dengan keluarga dimana mereka sudah bukanlah

dua melainkan satu keluarga. Peneliti mengatakan bahwa kepuasan

perkawinan cenderung tinggi saat awal perkawinan dan akan menurun

secara stabil setelahnya (Hirschberger, Srivastava, Marsh, Cowan, &

Cowan, 2009; Snowden, Schott, Awalt, & Gillis-Knox, 1988; Fincham,

Beach, Harold & Osborne, 1997; Kurdek, 2005).

Setelah perkawinan berlangsung dan beradaptasi dengan

pasangannya, pasangan akan dihadapkan dengan fase baru yaitu transisi

peran menjadi orang tua. Transisi peran menjadi orang tua tentunya

membutuhkan penyesuaian pribadi, sehingga hal ini perlu mendapatkan

perhatian yang serius. Kehadiran anak pertama tentunya memberikan

kepuasan tersendiri bagi pasangan suami istri dan menjadi tantangan baru

dalam kehidupan berkeluarga. Berawal saat kehamilan anak pertama, masa

ini tentunya memberikan tantangan baru bagi pasangan suami istri untuk

saling mengerti dan memahami pasangannya yang nantinya

mempengaruhi kepuasan. Kepuasan perkawinan cenderung menurun saat

masa kehamilan apabila dikaitkan dengan kesehatan (Snowden, Schott,

Awalt & Gillis-Knox, 1988). Setelah melalui masa kehamilan dan

kelahiran maka akan memasuki periode merawat anak. Periode ini

merupakan transisi yang memunculkan tekanan dan perselisihan dalam

hubungan. Tekanan dan perselisihan tidak jarang terjadi pada saat

pembagian peran sebagai orang tua dimana selain bekerja mereka juga

harus merawat anak dengan baik. Tidak jarang perselisihan ini terjadi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

21

pasangan yang keduanya sama-sama bekerja. Tekanan dan perselisihan ini

tentunya menyebabkan penurunan kepuasan perkawinan.

Anak merupakan sumber kepuasan menurut orang tua (Hoffman &

Manis dalam Heaton, 1990). Memiliki anak merupakan hal yang sangat

dinantikan oleh pasangan suami istri dan merupakan salah satu tujuan

dalam perkawinan untuk membentuk keluarga baru. Kehadiran anak

dalam keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam kepuasan dan

stabilitas keluarga. Dampak adanya anak dalam keluarga salah satunya

dapat mencegah terjadinya perceraian (Thornton, 1977). Banyak pasangan

yang beranggapan bahwa perceraian dapat memberikan dampak yang

buruk untuk perkembangan psikologis dan beban bagi anak. Anggapan

tersebut membuat pasangan lebih memilih untuk mempertahankan

hubungan perkawinan mereka meskipun terdapat banyak konflik di

dalamnya dengan alasan demi kebaikan anak. Hal ini tentunya

memberikan dampak pada kepuasan suami istri.

Setelah melalui periode merawat anak, maka pasangan akan

memasuki periode kekosongan. Periode kekosongan ialah masa dimana

anak sudah beranjak dewasa dan mulai meninggalkan rumah untuk bekerja

atau untuk menikah. Pada periode ini, pasangan suami istri akan tinggal

berdua di rumah layaknya pasangan yang baru saja menikah. Pada masa

ini kepuasan yang awalnya menurun saat periode merawat anak akan

meningkat kembali seperti halnya pada saat awal perkawinan (Mackey &

O’Brien, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

22

Berdasarkan beberapa tahapan dalam kehidupan berumah tangga

tersebut, maka peneliti membagi ke dalam tiga tahapan dalam kehidupan

perkawinan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pertama ialah

periode awal perkawinan yang berlangsung dari awal pasangan menikah

hingga kehadiran anak pertama. Kedua ialah periode merawat anak yang

dimulai sejak kelahiran anak pertama hingga anak mulai beranjak dewasa.

Ketiga ialah saat pasangan suami istri menghadapi masa kekosongan atau

ketika anak-anak mulai beranjak dewasa dan mandiri.

C. Perbedaan Kepuasan Perkawinan Berdasarkan Usia Perkawinan

Schoen, Astone, Robert, Standish dan Kim (2002) mengungkapkan

bahwa kepuasan perkawinan merupakan evaluasi terhadap keadaan

perkawinan seseorang dan merupakan cerminan dari kebahagian dalam

perkawinan. Kepuasan yang dirasakan oleh pasangan suami istri dapat

membuat perkawinan tersebut bertahan lama sehingga mengurangi

kemungkinan terjadinya perceraian (Levenson, Carstensen & Gottman,

1993).

Kepuasan perkawinan menjadi hal yang penting dalam

keberlangsungan hubungan perkawinan. Pasangan dapat merasa puas

dengan hubungannya ketika terpenuhinya kebutuhan fisik, ekonomi,

emosional dan psikologis (Lavner, Karney & Bradbury, 2013). Ketika

suami dapat memenuhi kebutuhan istrinya dan istri dapat memenuhi

kebutuhan suaminya, mereka akan merasa puas dengan hubungannya. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

23

inilah yang menjadi dambaan bagi pasangan dalam kehidupan berumah

tangga.

Sebagai suami dan istri, mereka menginginkan adanya kepuasan

perkawinan karena kepuasan menjadi salah satu faktor yang menetukan

kesejahteraan dalam hubungan perkawinan (Hurlock, 1990). Oleh sebab

itu, kepuasan perkawinan perlu mendapat perhatian lebih. Di dalam

kepuasan perkawinan terdapat berbagai dimensi yang mempengaruhi

kepuasan perkawinan. Tidak jarang ketika beberapa dimensi tidak dapat

terpenuhi atau tidak puas, maka membuat rendahnya kepuasan perkawinan

dan perselisihan.

Rendahnya kepuasan perkawinan memberikan dampak yang cukup

membahayakan dalam kehidupan perkawinan. Ketika individu merasa

tidak puas dengan hubungannya, membuat terjadinya pertengkaran,

perselisihan atau masalah dalam hubungan perkawinan. Saat pasangan

tidak mampu untuk menyelesaikan masalah dengan bijak, maka akan

menimbulkan kesalahpahaman yang dapat berujung pada perpisahan atau

perceraian (Srisusanti & Zulkaida, 2013).

Kepuasan perkawinan menjadi faktor dalam kepuasan perkawinan

dan dapat menurun seiring bertambahnya usia perkawinan. Kepuasan

perkawinan apabila dikaitkan dengan usia perkawinan maka membentuk

kurva U. Berdasarkan hasil analisis data dari 2 survei yang dilakukan pada

tahun 1987-1988 dengan total responden 8.929 pasangan, yang berupaya

untuk mengetahui bagaimana pola kepuasan perkawinan, ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

24

bahwa pola kepuasan dari tahun ke tahun merupakan kurva berbentuk U.

Kurva berbentuk U menunjukan bahwa secara umum pada awal

perkawinan kepuasan perkawinan tinggi, kemudian akan menurun saat

kehadiran anak dan mencapai bagian paling bawahnya pada saat anak

remaja, kemudian akan meningkat kembali saat memasuki usia lanjut

ketika anak-anak sudah dewasa (Papalia, Olds & Feldman, 2007). Valiant

& Valiant, 1993 (dalam Mackey & O'Brien, 1999) mendukung temuan

pola kepuasan perkawinan kurva berbentuk U tersebut.

Usia perkawinan merupakan sebuah hasil pencapaian kehidupan

berumah tangga dimana suami dan istri dapat mempertahankan hubungan

perkawinan tanpa terjadinya perceraian. Dalam penelitian ini terdapat tiga

kelompok usia perkawinan, yaitu usia awal, usia tengah dan usia akhir

perkawinan. Setiap kelompok usia perkawinan tersebut memiliki

karateristik masing-masing.

Pada usia awal perkawinan, individu yang baru saja menikah

membutuhkan komitmen pada sistem yang baru. Hal ini membuat individu

membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri sebagai suami dan istri.

Masa usia awal perkawinan kepuasan yang dirasakan individu cenderung

tinggi meskipun akan menurun setelahnya (Hirschberger, Srivastava,

Marsh, Cowan, & Cowan, 2009; Snowden, Schott, Awalt, & Gillis-Knox,

1988; Fincham, Beach, Harold & Osborne, 1997; Kurdek, 2005).

Nampaknya kunci kepuasan yang tinggi pada pasangan usia awal

perkawinan ialah menahan diri dari rasa hormat yang berlebih (Zietlow &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

25

Vanlear, 1991). Rasa hormat yang berlebih menunjukan ketidakmampuan

pasangan dalam mengatasi permasalahan dominasi.

Pada usia tengah perkawinan, individu memiliki tugas dan

tanggung jawab yang baru. Sebagai suami dan istri, mereka akan

memasuki tahapan sebagai orang tua, dimana ada anggota baru dalam

keluarga. Kehadiran anak dalam keluarga memberikan tanggung jawab

untuk merawat anak, menyesuaikan pembagian peran sebagai orang tua,

pengaturan keuangan dan pembagian tugas rumah tangga. Transisi inilah

yang memunculkan tekanan dan perselisihan dalam hubungan sehingga

membuat kepuasan perkawinan menurun dibandingkan dengan saat usia

awal perkawinan. Kepuasan perkawinan cenderung tinggi saat menikah

dan kemudian akan mengalami penurunan yang lambat namun stabil

(Gottman & Notarius, 2002; Karney & Bradburry, 1995 dalam

Hirschberger, G., Srivastava, Marsh, Cowan & Cowan, 2009).

Selanjutnya ialah usia akhir perkawinan, dimana sebagai pasangan

mereka dituntut untuk dapat membangun hubungan sebagai orang dewasa

karena anak telah beranjak dewasa. Pada masa inilah kepuasan perkawinan

akan kembali tinggi dibandingkan dengan ketika usia tengah perkawinan.

Gorchoff, John dan Helson (2008) mengungkapkan bahwa pasangan yang

berada pada usia lanjut dan telah ditinggalkan oleh anaknya memiliki

kepuasan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pasangan muda

dengan anak yang masih tinggal bersama dengan orang tuanya.

Berdasarkan pemaparan tersebut, kepuasan perkawinan cenderung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

26

membentuk kurva U dengan usia awal dan usia akhir perkawinan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan usia tengah perkawinan. Selanjutnya

berdasarkan fakta yang ada, kepuasan perkawinan dilihat dari berbagai

dimensi yang saling mendukung satu sama lain untuk mencapai kepuasan

perkawinan yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

27

D. Kerangka Berpikir

Kepuasan Perkawinan

Awal perkawinan Menjadi orang tua /

tengah perkawinan

Keluarga usia lanjut /

akhir perkawinan

Komitmen pada sistem

yang baru,

penyesuaian diri

sebagai suami dan istri

Penerimaan anggota

baru, merawat anak,

keuangan serta tugas

rumah tangga,

penyusunan peran

sebagai orang tua

Membangun

hubungan sebagai

orang dewasa (anak

telah dewasa dengan

orang tua)

Kepuasan perkawinan usia awal dan

usia akhir perkawinan lebih tinggi

daripada usia tengah perkawinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

28

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang sudah dijabarkan, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat kepuasan perkawinan

antara usia perkawinan awal, tengah dan akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

dengan uji beda. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang

menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

dengan metode statistika (Azwar, 2012). Selain itu, penelitian ini bersifat

cross-sectional. Cross-sectional merupakan variabel yang sama yang

diukur satu kali terhadap beberapa kelompok satu atau lebih yang

memiliki karateristik berbeda (Supratiknya, 2015).

Penelitian uji beda atau komparatif adalah penelitian yang

digunakan untuk melihat perbedaan satu variabel atau lebih pada data

sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2010). Hal ini

selaras dengan tujuan dalam penelitian ini, yaitu melihat perbedaan tingkat

kepuasan perkawinan berdasarkan pada usia atau durasi perkawinannya.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel

1. Variabel tergantung : Kepuasan Perkawinan

2. Variabel bebas : Usia Perkawinan

a. Usia perkawinan awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

30

b. Usia perkawinan tengah

c. Usia perkawinan akhir

C. Definisi Operasional

1. Kepuasan Perkawinan

Kepuasan perkawinan merupakan evaluasi terhadap keadaan

perkawinan yang dirasakan dengan mempertimbangkan keseluruhan

dimensi dalam kepuasan perkawinan. Kepuasan perkawinan itu sendiri

merupakan hal yang penting dalam kehidupan berumah tangga demi

tercapainya keberlangsungan berumah tangga. Keberlangsungan

rumah tangga dapat dicapai dengan pemenuhan kebutuhan fisik,

ekonomi, emosional dan psikologis. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan

tersebut dapat terlihat dari kepuasan pasangan pada hubungannya.

Kepuasan perkawinan akan diukur dengan skala kepuasan perkawinan.

Semakin tinggi skor pada skala tersebut maka semakin tinggi kepuasan

perkawinan yang dirasakan oleh individu. Begitupun sebaliknya,

semakin rendah skor pada skala, maka semakin rendah juga kepuasan

perkawinan yang dirasakan oleh individu.

Kepuasan perkawinan akan diukur dengan menggunakan alat ukur

skala kepuasan perkawinan. Skala ini disusun berdasarkan 10 dimensi

yang dikembangkan oleh Fowers dan Olson (1989 & 1993). Dimensi

tersebut adalah (1) Personality Issue, merupakan aspek yang melihat

persepsi individu mengenai pasangannya. (2) Communication,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

31

merupakan sikap individu mengenai menerima dan memberi informasi

pada pasangannya sehingga dapat membuat pasangan merasa aman

dan nyaman dalam hubungan mereka. (3) Conflict Resolution,

merupakan sikap untuk menerima pendapat pasangan dan kemampuan

untuk dapat menyelesaikan masalah bersama. Dalam hal ini pasangan

membutuhkan sikap keterbukaan dan menerima pendapat masing-

masing agar masalah dapat segera selesai. (4) Financial Management,

merupakan cara pasangan dalam mengelola keuangan bersama. Tidak

jarang masalah keungan ini merupakan masalah yang sensitive

sehingga sering menimbulkan masalah apabila tidak ada sikap terbuka

dan saling pengertian. (5) Leisure Activity, merupakan aktivitas yang

dilakukan pada saat pasangan memiliki waktu luang. Hal ini menjadi

aspek penting karena terkait dengan apakah pasangan akan

menghabiskan waktu luang mereka bersama ataukah dengan

menghabiskan waktu dengan kegiatan masing-masing. (6) Sexual

Relationship, merupakan aspek yang melihat pada pola hubungan

seksual sebagai suami istri. Hal ini penting karena tercapainya

kepuasan seksual pasangan dapat mempengaruhi kesetiaan indvidu

pada pasangannya. (7) Children and Parenting, merupakan sikap dan

perasaan individu dalam merawat dan membesarkan anak. (8) Family

and Friends, merupakan aspek yang melihat hubungan antara anggota

keluarga dan hubungan dengan lingkungannya. (9) Equalitarian Roles,

menunjukan peran individu dalam keluarga, bagaimana berperan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

32

sebagai suami dan bagaimana berperan sebagai istri. (10) Religious

Orientation, merupakan hal yang penting dalam kehidupan masing-

masing individu karena di dalamnya terdapat unsur-unsur mengenai

nilai dan norma.

2. Usia Perkawinan

Usia perkawinan merupakan sebuah hasil pencapaian dalam

kehidupan rumah tangga dimana sebagai pasangan dapat

mempertahankan perkawinan tanpa adanya perceraian. Usia

perkawinan dalam penelitian ini terbagi dalam tiga kelompok usia

perkawinan, yaitu usia awal, usia tengah dan usia akhir perkawinan.

Usia awal perkawinan berkisar saat baru menikah hingga kelahiran

anak pertama. Usia tengah perkawinan berkisar saat kelahiran anak

pertama hingga anak mulai beranjak dewasa. Sedangkan untuk usia

akhir perkawinan ialah saat anak telah dewasa, meninggalkan rumah

atau telah menikah.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pria dan wanita yang sudah

menikah atau biasa disebut sebagai suami dan istri. Suami dan istri ini

masih dalam hubungan perkawinan. Subjek dalam penelitian ini terbagi

kedalam tiga kelompok yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut,

1. Usia awal perkawinan dengan karateristik yaitu, sudah menikah hingga

kehamilan anak pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

33

2. Usia tengah perkawinan atau tahap menjadi orang tua. Pada tahap ini

bermula saat anak pertama lahir hingga anak usia remaja.

3. Usia akhir perkawinan dengan karateristik yaitu saat anak telah dewasa

dan mulai meninggalkan orang tuanya untuk bekerja dan menikah.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan penyebaran alat ukur atau skala. Alat ukur dibagikan

kepada suami dan istri yang berada dalam hubungan perkawinan.

Sebelum subjek mengisi skala peneltian ini, peneliti terlebih dahulu

menjelaskan bawah dalam penelitian ini terdapat informed consent

yang berarti subjek berhak menentukan kesediaannya untuk

berpartisipasi pada penelitian ini. Setelah subjek menyatakan

kesediannya, maka peneliti menjelaskan instruksi pengerjaan skala.

Intruksi pengerjaan dijelaskan secara klasikal dan beberapa secara

personal. Hal ini dilakukan karena peneliti membagikan beberapa

skala pada acara pertemuan di lingkungan rumah peneliti dan beberapa

skala secara personal atau kerumah masing-masing subjek. Setelah

subjek selesai mengisi skala, peneliti akan mengecek kelengkapan data

yang diberikan subjek dan peneliti juga memberikan apresiasi berupa

souvenir kepada subjek yang telah bersedia mengisi skala penelitian.

Alat ukur dalam penelitian ini terdapat pernyataan favorable dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

34

unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan yang apabila

diiyakan menunjukan sikap positif atau suka, dan pernyataan

unfavorable adalah pernyataan yang apabila diiyakan akan

menunjukan sikap negatif atau tidak suka (Anderson, 1990 dalam

Supratiknya, 2014).

Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert. Skala pada penelitian ini terdiri dari empat respon jawaban,

yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S) dan

Sangat Sesuai (SS). Empat respon jawaban tersebut digunakan dengan

menghilangkan pilihan jawaban Netral (Tidak Tahu). Hal ini dilakukan

untuk menghilangkan central tendency effect atau kecenderungan

untuk memilih jawaban netral sebagai jawaban yang aman. Skor pada

setiap item dimulai dari skor 1 sampai dengan 4 sesuai dengan

pernyataan favorable dan unfavourable. Skor total yang diperoleh akan

menunjukan tinggi rendahnya kepuasan perkawinan yang dirasakan

oleh subjek terhadap hubungannya. Berikut ini merupakan tabel untuk

menjelaskan sistem pemberian skor pada skala Likert yang digunakan

dalam penelitian ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

35

Tabel 1.

Penilaian Skala Likert

Respon Pernyataan Favorable Unfavorable

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sesuai (S) 3 2

Sangat Sesuai (SS) 4 1

2. Alat Pengumpulan Data

Skala kepuasan perkawinan yang digunakan oleh peneliti disusun

berdasarkan pada 10 dimensi yang dikembangkan oleh Fowers dan

Olson (1989 & 1993). Dimensi kepuasan perkawinan tersebut antara

lain yaitu Personality issue, Communication, Conflict Resolution,

Financial Management, Leisure Activity, Sexual Relationship,

Children and Parenting, Family and Friends, Equalitarian Roles dan

Religious Orientation. Skala kepuasan perkawinan ini disusun oleh

peneliti dengan tujuan untuk melihat tingkat kepuasan perkawinan

suami dan istri berdasarkan pada usia perkawinannya. Adapun

blueprint skala kepuasan perkawinan sebagai berikut :

Tabel 2.

Blueprint Skala Kepuasan Perkawinan

Dimensi Kepuasan

Perkawinan Jumlah Item Presentase

Personality Issue 8 10,8%

Communication 8 10,8%

Conflict Resolution 8 10,8%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

36

Financial Management 8 10,8%

Leisure Activity 8 10,8%

Sexual Relationship 8 10,8%

Children and Parenting 8 10,8%

Family and Friends 8 10,8%

Equalitarian Roles 8 10,8%

Religious Orientation 6 7,7%

Total 78 100%

Skala kepuasan perkawinan terdiri dari 78 item yang mewakili

setiap masing-masing dimensi. Namun dalam dimensi religious

orientation hanya terdapat 6 item karena hasil analisis IVI-I

menunjukan bahwa dua item dalam dimensi religious orientation

berada di bawah skor 0,78. Alat ukur ini telah melalui proses validitas

alat ukur dan telah melalui proses uji coba untuk melihat reliabilitas

alat ukur. Kemudian peneliti melakukan seleksi item pada alat ukur

sebelum akhirnya dapat disebarkan sebagai alat pengumpulan data

dalam penelitian ini.

Dalam penyajian skala ini, item disusun secara acak dengan

maksud agar subjek dapat menjawab pernyataan yang diberikan secara

spontan tanpa adanya pengaruh dari item-item lain yang mungkin

disebabkan dari adanya pengelompokan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

37

Tabel 3.

Sebaran Item Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Tryout

Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah Bobot

Personality

Issue

1, 2, 21, 23 39, 51, 54, 61 8 10,8%

Communication 3, 4, 22, 24 40, 52, 56, 62 8 10,8%

Conflict

Resolution

5, 6, 25, 26 53, 57, 63, 65 8 10,8%

Financial

Management

7, 8, 27, 29 55, 64, 66, 70 8 10,8%

Leisure

Activities

9, 10, 28, 42 31, 67, 68, 71, 8 10,8%

Sexual

Relationship

30, 43, 44,

72

11, 12, 32, 69 8 10,8%

Children and

Parenting

45, 46, 47,

73

13, 14, 33, 78 8 10,8%

Family and

Friends

48, 74, 75,

77

15, 16, 34, 36 8 10,8%

Equalitarian

Roles

37, 49, 60,

76

17, 18, 35, 58 8 10,8%

Religious

Orientation

41, 50, 59 19, 20, 38 6 7,7%

Jumlah 39 39 78 100 %

F. Validitas dan Reliabitas Data Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Validitas merupakan tingkat ketepatan dan kecermatan alat ukur

mengukur sesuatu yang diukur atau memberikan hasil yang sesuai

dengan gambaran data (Sarwono, 2006). Supratiknya (2014)

mengungkapkan bahwa validitas menunjukan sejauh mana alat tes

sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukur. Suatu tes

dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut

mampu memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

38

tersebut.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode validitas isi.

Validitas isi didefinisikan sebagai taraf sejauh mana unsur-unsur

instrument asesmen atau alat ukur relevan dan mencerminkan

(representative) konstruk sasaran untuk tujuan asesmen atau

pengukuran tertentu (Haynes, Richard & Kubany dalam Supratiknya,

2016). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis dengan

metode indeks validasi isi item (IVI-I) dan indeks validitas isi skala

(IVI-S). Suatu item dapat dapat digunakan apabila memiliki skor 0,78

(Lynn, 1986 dalam Supratiknya, 2016).

Dalam mendapatkan hasil IVI-I dan IVI-S maka dibutuhkan

penilaian dari pakar atau ahli yang biasa disebut dengan metode expert

judgement. Hal ini dilakukan untuk menilai kesesuaian alat ukur

dengan konstruk yang diukur. Penilaian kesesuaian alat ukur dalam

penelitian ini dilakukan oleh 3 dosen sebagai expert judgement.

Berdasarkan penghitungan yang diperoleh dari skala kepuasan

perkawinan menunjukan bahwa terdapat 2 item yang gugur. Item

tersebut ialah item nomor 79 dan 80. Item tersebut gugur karena

berada di bawah 0,78 yaitu 0,67. Sehingga item yang lolos dalam

validitas ialah 78 item dengan nilai 0,991. Hal tersebut menunjukan

bahwa alat ukur dalam penelitian ini dapat digunakan karena telah

sesuai dengan konsep yang dimiliki sesuai penilaian expert judgement.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

39

2. Reliabilitas Item Skala

Dalam penyusunan alat ukur, alat ukur memerlukan item-item

yang dapat mengukur suatu konstruk dengan baik. Supratiknya (2014)

mengatakan bahwa alat ukur yang baik adalah yang memiliki

reliabilitas yang baik. Item dengan reliabilitas yang baik ialah item

dengan skor lebih dari 0,30 (Supratiknya, 2014). Apabila skor berada

dibawah 0,3 maka item dengan skor dibawah itu digugurkan.

Item dapat dikatakan baik dengan melalui koefisien korelasi item

total. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui daya diskriminasi

item. Daya diskriminasi item yaitu, kemampuan sebuah item dalam

memicu munculnya jawaban yang berbeda pada subjek dengan tipe

yang memang berlainan (Supratiknya, 2014).

Korelasi item total digunakan untuk menunjukan item-item yang

paling baik untuk mengukur konstruk yang sedang diukur. Koefisien

korelasi item total dalam skala kepuasan perkawinan berkisar antara

0,302 – 0,809. Hal ini menunjukan bahwa skala kepuasan perkawinan

memiliki koefisien korelasi item total yang baik yaitu di atas 0,3 dalam

setiap itemnya. Pengujian koefisien korelasi item total ini dilakukan

dengan menggunakan data yang diperoleh dari uji coba alat ukur. Uji

coba alat ukur dilakukan pada tanggal 16 – 21 April 2018 dan diikuti

oleh 23 pasangan atau 46 subjek. Berdasarkan hasil uji coba alat tes

yang dilakukan dan pengujian koefisien korelasi item total, maka

diperoleh hasil bahwa terdapat 38 item yang gugur atau berada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

40

dibawah 0,3. Berikut adalah sebaran item setelah tryout,

Tabel 4.

Sebaran Item Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Tryout

Dimensi Favorable Un-

favorable

Jumlah

item

Personality Issue 23 39, 51, 54 4

Communication 3, 24 52, 40 4

Conflict Resolution 25, 26, 6 57 4

Financial

Management

27, 8 55, 64 4

Leisure Activities 9, 42 67, 68 4

Sexual Relationship 43, 72 12, 69 4

Children and

Parenting

46, 47 50, 14 4

Family and Friends 75 15, 34, 36 4

Equalitarian Roles 49, 60 58, 35 4

Religious

Orientation

50 19, 20, 38 4

Total 18 22 40

3. Reliabilitas Alat Ukur

Suatu alat ukur, dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik

apabila memenuhi salah satu syarat yang disebut reliabel. Uji

reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui menghitung

koefisien reliabilitas alpha berstrata. Penelitian ini menggunakan

koefisien reliabilitas alpha berstrata karena dalam penelitian ini

merupakan variabel dengan konsep multidimensional (Widhiarso,

2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

41

Nilai koefisien reliabilitas dapat dikatakan tinggi apabila nilai

tersebut semakin mendekati nilai 1.00. begitupun sebaliknya apabila

semakin mendekati nol (0) maka reliabilitas skala semakin rendah

(Azwar, 2011).

Reliabilitas suatu alat ukur dianggap memuaskan apabila memiliki

koefisien lebih dari 0,70 ( > 0,70) (Supratiknya, 2014). Meski begitu,

Siregar (2013) mengungkapkan bahwa koefisien reliabel lebih dari

0,60 ( > 0,60) dapat dikatakan reliabel sebagai alat ukur. Berikut

adalah tabel koefisien pada masing-masing dimensi,

Tabel 5

Koefisien Alpha dan Variance Pada Dimensi Kepuasan

Perkawinan

Dimensi

Alpha Variance

Personality Issue 0,886 2,773

Communication 0,775 2,709

Conflict Resolution 0,672 3,144

Financial Management 0,775 4,821

Leisure Activities 0,793 6,422

Sexual Relationship 0,807 6,839

Children and Parenting 0,851 3,772

Family and Friends 0,639 3,409

Equalitarian Roles 0,971 8,014

Religious Orientation 0,899 6,364

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

42

αstrat = 1- ∑ 𝜎𝑖2 𝛼𝑖−𝜎𝑥2

αstrat = 1 – {(0,316 + 0,609 + 1,031 + 1,084 + 1, 329 +

1,319 + 0,562 + 1,231 + 0,232 + 0,643) /

181,403}

= 1 – (8,356 / 181,403)

= 0,954

Keterangan: 𝜎𝑖 = varian sub total butir komponen – 1 𝜎𝑥 = varian skor total

α = koefisien alpha komponen ke – 1

Berdasarkan hasil tersebut, terlihat bahwa skala kepuasan

perkawinan memiliki alpha berstrata 0,954. Hasil tersebut menunjukan

bahwa skala kepuasan pernikahan ini dapat digunakan untuk

pengambilan data karena memiliki reliabilitas yang tinggi.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian

memiliki sebaran normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

43

ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov IBM SPSS 16. Dalam

penelitian, suatu data dapat dikatakan normal apabila berada di atas

0,05 ( > 0,05) (Santoso, 2010).

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan apakah populasi dari

penelitian ini merupakan satu varian atau tidak. Uji homogenitas

dengan nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p > 0,05) menunjukan bahwa

data berasal dari varian yang sama atau homogen. Uji normalitas dan

uji homogenitas dilakukan untuk menentukan penggunaan analisis

parametrik atau analisis non-parametrik.

3. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi data digunakan untuk melihat gambaran subjek dalam

menjawab. Dalam penelitian ini, deskripsi data dilakukan dengan

menghitung mean, median, skor tertinggi dan skor terendah serta

standar deviasi yang di analisi dengan menggunakan IBM SPSS 16.

Data yang diperoleh kemudian akan diolah dengan membandingkan

mean empirik dan mean teoritik. Apabila hasil mean empirik lebih

tinggi dibandingkan dengan mean teoritik, maka subjek memiliki

kecenderungan kepuasan perkawinan yang tinggi.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan kepuasan perkawinan pada suami dan istri

berdasarkan pada usia atau durasi perkawinannya. Apabila uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

44

normalitas dan uji homogenitas terpenuhi maka uji hipotesis dilakukan

dengan uji statistik parametrik, yaitu dengan independent sample t-test

dengan penghitungan anova. Namun apabila uji normalitas dan uji

homogenitas tidak dapat terpenuhi, maka uji hipotesis dalam penelitian

ini menggunakan uji non-parametrik dengan Mann Whitney.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 23 April 2018

sampai dengan tanggal 1 Mei 2018. Subjek dalam penelitian ini

merupakan pasangan suami istri yang tinggal bersama dalam satu rumah.

Subjek dalam penelitian ini dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu subjek

dengan usia perkawinan di awal perkawinan, tengah perkawinan dan akhir

perkawinan. Subjek dalam penelitian ini adalah 76 pasangan dengan

jumlah subjek sebanyak 152 orang. Peneliti melakukan pengambilan data

di Klaten atau lebih tepatnya di Kelurahan Pasungan, Kecamatan Ceper.

Penyebaran skala penelitian ini dilakukan secara offline atau

manual. Penyebaran skala secara offline atau manual ini dilakukan dengan

cara, peneliti mencetak skala kemudian memberikan skala yang sudah

tercetak kepada subjek secara langsung. Skala yang peneliti cetak dan

bagikan sebanyak 180 eksemplar skala. Namun dari 180 eksemplar yang

telah dibagikan, banyaknya eksemplar skala yang kembali kepada peneliti

adalah 152 eksemplar.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pria dan wanita yang sudah

menikah atau biasa disebut sebagai suami dan istri. Suami dan istri ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

46

masih di dalam hubungan pernikahan dan tinggal bersama. Suami dan istri

akan dikelompok kedalam 3 kelompok berdasarkan usia perkawinannya,

yaitu awal, tengah dan akhir perkawinan. Berikut ini adalah tabel

mengenai sebaran subjek dalam penelitian ini :

Tabel 6

Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Perkawinan

Usia Jumlah

Awal 46

Tengah 56

Akhir 50

Jumlah 152

Tabel 7

Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Suami 76

Istri 76

Jumlah 152

C. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan untuk menentukan uji hipotesis yang akan

digunakan dalam analisis data. Uji asumsi ini dilakukan dengan

melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

Berikut adalah tabel uji normalitas dan uji homogenitas kepuasan

perkawinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

47

Tabel 8

Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Skala Kepuasan Perkawinan

Statistik Sig. Keterangan

Levene

Statistic

Sig.

Awal

Suami 0,190 0,030 Tidak Normal 0,184 0,670

Istri 0,240 0,001 Tidak Normal

Tengah

Suami 0,116 0,200 Normal 0,000 0,987

Istri 0,116 0,200 Normal

Akhir

Suami 0,168 0,066 Normal 0,858 0,359

Istri 0,160 0,100 Normal

Hasil uji normalitas dan uji homogenitas pada skala kepuasan

perkawinan menunjukkan bahwa ketiga kelompok usia perkawinan

merupakan data yang berasal dari varian yang sama atau homogen. Hal

ini terlihat pada hasil uji homogenitas pada awal perkawinan dengan

nilai 0,670, pada usia tengah 0,987 dan pada usia akhir 0,359 dimana

ketiganya berada diatas 0,05 (p > 0,05). Pada uji normalitasnya, data

pada kelompok usia awal berdistribusi tidak normal yaitu sebesar

0,030 pada suami dan 0,001 pada istri (p < 0,05). Sedangkan pada

kelompok usia tengah nilai signifikansinya sebesar 0,200 pada suami

dan istri (p < 0,05) sehingga data berdistribusi normal. Begitu juga usia

akhir perkawinan dimana data berdistribusi normal dengan nilai

signifikansi 0,066 pada suami dan 0,100 pada istri (p < 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

48

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan deskripsi data untuk

melihat gambaran subjek dalam menjawab. Peneliti mendeskripsikan

data dalam penelitian ini dengan menghitung mean, median, skor

tertinggi dan skor terendah serta standar deviasi yang di analisi dengan

menggunakan IBM SPSS 16. Data yang diperoleh kemudian akan

diolah dengan membandingkan mean empirik dan mean teoritik.

Apabila hasil mean empirik lebih tinggi dibandingkan dengan mean

teoritik, maka subjek memiliki kecenderungan kepuasan perkawinan

yang tinggi. Begitupun sebaliknya, apabila subjek memiliki nilai

empirik yang lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritik, maka

subjek memiliki kecenderungan kepuasan perkawinan yang rendah.

Mean teoritik dihitung melalui penghitungan sebagai berikut 𝑒𝑎 𝑒 𝑖 𝑖 = 𝑖 𝑎𝑖 𝑖 𝑖 𝑎 + 𝑖 𝑎𝑖 𝑎 𝑠𝑖 𝑎2

𝑖 𝑎𝑖 𝑖 𝑖 𝑎 = 4 𝑥 = 4 𝑖 𝑎𝑖 𝑎 𝑖 𝑎 = 4 𝑥 4 = 6

𝑒𝑎 𝑒 𝑖 𝑖 = 4 + 6 =

Berikut ini adalah tabel deskripsi data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

49

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian Pada Usia Awal Perkawinan

N Skor

Terendah

Skor

Tertinggi

Mean

Empirik

Mean

Teoritik

Std.

Dev

Awal 46 115 139 128,65 100 8,749

Pada tabel di atas menunjukkan hasil analisis deskripsi kepuasan

perkawinan pada kelompok awal perkawinan. Kelompok awal

perkawinan memiliki skor terendah 115 dan skor tertinggi 139. Nilai

mean empiriknya ialah 128,65 sedangkan nilai mean teoritiknya ialah

100. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai mean empirik lebih

tinggi dibandingkan dengna nilai teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa

kepuasan perkawinan pada kelompok usia awal perkawinan cenderung

tinggi.

Tabel 10

Deskripsi Data Penelitian Pada Usia Tengah Perkawinan

N Skor

Terendah

Skor

Tertinggi

Mean

Empirik

Mean

Teoritik

Std.

Dev

Tengah 56 86 147 118,54 100 12,768

Berdasarkan hasil analisis deskripsi, kepuasan perkawinan pada

kelompok usia tengah perkawinan menunjukkan bahwa kepuasan

perkawinan pada kelompok tengah memiliki kecenderungan yang

tinggi. Hal ini dapat terlihat pada nilai mean empirik yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai mean teoritik. Nilai mean empiriknya ialah

118,54 sedangkan nilai mean teoritiknya ialah 100. Skor terendahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

50

ialah 86 dan skor tertingginya ialah 147.

Tabel 11

Deskripsi Data Penelitian Pada Usia Akhir Perkawinan

N Skor

Terendah

Skor

Tertinggi

Mean

Empirik

Mean

Teoritik

Std.

Dev

Akhir 50 97 138 120,06 100 10,100

Tabel di atas menunjukkan hasil analisi deskripsi kepuasan

perkawinan pada kelompok usia akhir perkawinan. Skor terendah

dalam kepuasan perkawinannya ialah 97 dan skor tertingginya ialah

138. Nilai mean empiriknya ialah 120,06 sedangkan nilai teoritiknya

ialah 100. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai mean empirik lebih

tinggi dibandingkan dengan nilai mean teoritik. Hal ini berarti bahwa

kepuasan perkawinan pada usia akhir perkawinan cenderung tinggi.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik analysis of variance dengan program IBM SPSS 16. Teknik

anova digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari

tiga kelompok yang berbeda. Berikut ini hasil uji hipotesis dengan

menggunakan anova,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

51

Tabel 12

Hasil Uji Beda Kepuasan Perkawinan

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Gabungan 2894.336 2 1447.168 12.386 .000

17409.183 149 116.840

20303.520 151

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan terdapat perbedaan

yang signifikan antara kelompok usia awal, tengah dan akhir pada

kepuasan perkawinan. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai

signifikansi 0,000 (p < 0,05).

Tabel 13

Hasil Uji Beda Kepuasan Perkawinan Berdasarkan Pada Usia

Perkawinannya

N Mean Empirik Mean

Teoritik

Std.

Deviation

Awal 46 128.65 100 8.749

Tengah 56 118.54 100 12.768

Akhir 50 120.06 100 10.100

Total 152 122.10 100 11.596

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat terlihat bahwa kepuasan

perkawinan pada ketiga kelompok usia cenderung tinggi. Nilai

mean empirik pada kelompok usia awal sebesar 128,65. Nilai mean

empirik pada kelompok usia tengah sebesar 118,54 dan pada

kelompok usia akhir ialah 120,06. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kepuasan perkawinan cenderung lebih tinggi pada saat awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

52

perkawinan dan cenderung lebih rendah pada usia tengah

perkawinan serta kepuasan perkawinan cenderung tinggi pada usia

akhir perkawinan.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan ditemukan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok usia awal,

tengah dan akhir perkawinan. Hal ini dapat dilihat pada nilai signifikansi

sebesar 0,000 yang kurang dari 0,05 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukan

bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan

pada tingkat kepuasan perkawinan berdasarkan usia perkawinan terbukti.

Pada tingkat kepuasan perkawinannya, kepuasan perkawinan

cenderung tinggi dengan nilai mean empirik total sebesar 122,10 yang

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mean teoritik sebesar 100. Secara

spesifik, pada usia awal perkawinan, nilai mean empirik 128,65 lebih

tinggi dibandingkan dengan nilai mean teoritik 100. Hal tersebut

menunjukkan bahwa usia awal memiliki kepuasan perkawinan yang

tinggi. Pada usia tengah perkawinan, nilai mean empiriknya sebesar

118,54 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mean teoritik. Hal ini

menunjukkan bahwa kepuasan perkawinan pada usia tengah tinggi.

Selanjutnya usia akhir perkawinan memiliki nilai mean empirik sebesar

120,06 yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mean teoritiknya 100.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kepuasan perkawinan saat usia akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

53

cenderung tinggi.

Pada ketiga kelompok usia perkawinan yaitu awal, tengah dan

akhir menunjukkan bahwa masing-masing memiliki tingkat kepuasan

perkawinan yang cenderung tinggi. Namun meskipun begitu, ketiganya

menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p < 0,05). Berdasarkan

uji beda, pada usia awal memiliki nilai mean empirik yang paling tinggi

dibandingkan dengan lainnya, yaitu sebesar 128,65. Selanjutnya nilai

mean empirik tertinggi kedua ialah pada usia akhir perkawinan dengan

nilai 120,06. Kemudian nilai mean empirik terendah ialah pada usia tengah

perkawinan dengan nilai 118,54. Hasil penelitian ini diperkuat oleh

penelitian sebelumnya yang telah dilakukan.

Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa kepuasan

perkawinan berdasarkan usianya membentuk kurva U. Kurva U

menunjukkan bahwa secara umum kepuasan perkawinan pada usia awal

cenderung tinggi, kemudian akan menurun saat kehadiran anak dan akan

tinggi kembali saat memasuki usia lanjut atau anak telah dewasa dan

meninggalkan rumah (Papalia, Old, Fieldman, 2007). Hasil kurva U ini

juga di dukung oleh banyak peneliti seperti Rollins & Fieldman (1970),

Gillford & Bengston dalam Lemme (1995).

Kepuasan perkawinan pada awal perkawinan cenderung tinggi dan

akan mengalami penurunan yang lambat namun tetap stabil (Hirschberger

et al, 2009; Lonnie, Tracy, Suzanne & Knox, 1988; Frank et all, 1997;

Lawrence, 2005). Hal ini sesuai dengan hasil dalam penelitian ini dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

54

tingkat kepuasan perkawinan usia awal lebih tinggi dibandingkan dengan

usia tengah perkawinan. Usia awal perkawinan memiliki nilai 128,65

sedangkan usia akhir perkawinan memiliki nilai 118,54. Perbedaan ini

terjadi karena pada masa tengah perkawinan, suami maupun istri akan

mengalami masa transisi atau penyesuaian yang dapat memunculkan

perselisihan yang membuat kepuasan perkawinan menjadi rendah.

Selanjutnya Sara, Oliver dan Ravenna (2008) mengungkapkan

bahwa pasangan yang telah ditinggalkan oleh anaknya atau pasangan pada

usia lanjut memiliki kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

pasangan muda yang memiliki anak dan masih tinggal bersama orang

tuanya. Hal serupa juga diungkapkan oleh Gorchoff, John dan Elson,

2008. Apa yang telah diungkapkan oleh peneliti sebelumnya tersebut

sesuai dengan hasil dalam penelitian ini dimana kepuasan perkawinan

pada usia akhir lebih tinggi bila dibandingkan dengan usia tengah

perkawinan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kepuasan perkawinan

berdasarkan pada usia perkawinannya. Hal ini diperoleh melalui uji beda

analysis of variance dengan nilai signifkansi 0,000 (p<0,05). Selain itu,

didapatkan hasil bahwa kepuasan perkawinan ketiga kelompok usia

perkawinan cenderung tinggi. Meskipun ketiganya tinggi, tingkat

kepuasan perkawinan usia awal dan akhir perkawinan lebih tinggi

dibandingkan dengan usia tengah. Nilai mean usia awal perkawinan ialah

128,65, nilai mean usia tengah 118,54 dan nilai mean usia akhir

perkawinan ialah 120,06. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa kepuasan perkawinan saat usia awal cenderung tinggi

dan ketika berada di usia tengah perkawinan maka kepuasan akan lebih

rendah dibandingkan dengan saat usia awal, namun ketika berada pada

usia akhir perkawinan maka kepuasan akan tinggi kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

56

B. Keterbatasan Penelitan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah, peneliti kurang

melakukan kontrol pada pengisian skala yang dibagikan. Sehingga peneliti

tidak dapat mengetahui apakah subjek mengisi kuisioner dengan yang

sebenarnya atau tidak. Selain itu, peneliti kurang melihat pada usia akhir

perkawinan apakah anak subjek tinggal di rumah atau merantau dan

apakah sudah bekerja dan belum bekerja karena hal ini kemungkinan akan

mempengaruhi kepuasan perkawinannya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan, peneliti memberikan saran

yang dapat berguna bagi subjek penelitian dan bagi peneliti selanjutnya.

Saran yang dapat peneliti berikan antara lain

1. Bagi Subjek Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kepuasan perkawinan antara

kelompok usia awal, tengah dan akhir cenderung tinggi. Meskipun

ketiganya tinggi, ketikanya tetap memiliki perbedaan yang signifikan.

Berdasarkan hasil tersebut, peneliti memberikan saran pada subjek

untuk dapat mempertahankan kepuasan mereka serta dapat

meningkatkan kepuasan perkawinan. Kepuasan dapat ditingkatkan

dengan saling terbuka satu sama lain, menghabiskan waktu bersama

dll. Selain itu, pasangan suami istri diharapkan dapat menyadari

bahwasanya kepuasan perkawinan akan menurun seiring berjalannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

57

waktu terlebih pada saat tahap merawat anak. Meskipun begitu,

kepuasan perkawinan akan kembali naik pada saat anak meinggalkan

rumah. Dengan menyadari hal tersebut, diharapkan suami dan istri

tidak mudah mengambil keputusan untuk bercerai ketika menghadapi

suatu masalah yang sulit.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengontrol proses pengambilan

data agar subjek dapat memberikan jawaban yang sebenarnya. Selain

itu, peneliti selanjutnya diharapkan dapat melihat kepuasan

perkawinan pada masing-masing dimensi. Hal ini dilakukan untuk

melihat dimensi mana yang paling menggambarkan keadaan kepuasan

perkawinan di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

58

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2009). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2011). Relibilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik. (diakses pada 16 Juli 2017).

https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/893

Booth, A. & White, L. . (1980). Thinking about divorce. Journal of Marriage and

Family, 605-616.

Dario Maestripieri Ph.D., (2016), diakses pada 3 Juli 2017

https://www.psychologytoday.com/intl/blog/games-primates

play/201202/the-seven-year-itch-theories-marriage-divorce-and-love

Fincham, F.D., Beach, S.R.H., Harold, G.T. & Osborne, L.N. (1997). Marital

satisfaction and depression : different causal relationships for men and

women. Psychological Science , 8 (5). 351-357.

Fowers, B.J. & Olson, D.H. (1989). ENRICH marital inventory : a discriminant

validity and cross-validity assessment. Journal of Marital and Family

Therapy, 15 (1), 65-79.

Fowers, B.J. & Olson, D.H. (1993). ENRICH marital satisfaction scale : a brief

research and clinical tool. Journal of Family Psychology , 7 (2), 176-185.

Gorchoff, S.M., John, O.P. & Helson, R. (2008). Contextualizing change in mar

ital satisfaction during middle age: an 18-year longitudinal study .

Psychological Science , 19 (11), 1194-1200.

Heaton, T. B. (1990). Marital stabililty throughout the child-rearing years.

Demography, 27(1), 55-63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

59

Hendrick & Hendrick. (1992). Liking, loving and relating. California: Brooks

Company Pacific Grove.

Hirschberger, G., Srivastava, S., Marsh, P., Cowan, C.P. & Cowan, P.A. (2009).

Attachment, marital satisfaction and divorce during the first fifteen years

of parenthood. Personal Relationship, 401-420.

Hurlock, E. (1996). Psikologi Perkembangan edisi kelima . Jakarta : Erlangga.

Kurdek, L. (2005). Gender and marital satisfaction early in marriage: a growth

curve approach. Journal of Marriage and Family, 68-84.

Laurenceau, J.P., Barrett, L.F., Rovine, M.J. (2005). The interpersonal process

model of intimacy in marriage: A daily-diary and multilevel modeling

approach. journal of Family Psychology, 19 (2), 314-323.

Lemme, B. (1995). Development in adulthood. United State of America: Trinity

Publisher Service.

Levenson, R.W, Carstensen, L.L. &Gottman, J.M. (1993). Long term marriage :

age, gender and satisfaction. Psychology and Aging , 8 (2), 301-313.

Li, T. & Fung, H.H . (2011). The dynamic goal theory of marital satisfaction.

Review Of General Psychology, 15 (3), 246-254.

Lavner, J.A., Karney, B.R., & Bradbury, T.N . (2013). Newlyweds' optimistic

forecasts of their marriage : for better of for worse. Journal of Family

Psychology.

Mackey, R.A. & O'Brien, B.A. . (1999). Adaptation in Lasting Marriages.

Families in Society, 80 (6), 587-596.

Nawas, S., Javeed, S., Haneef, A., Tasaur, B & Khali, I. . (2014). Perceived social

support and marital satisfaction among love and arranged marital couples.

International Journal of Academic Research and Reflection, 2 (2), 41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

60

Olson, D. & Hamilton, I. Mc. C. (1983). Families, what make them work. Beverly

Hill: Sage Publication.

Papalia, D.E., Olds, S.W. & Feldman, R.D. (2007). Human Development 10th ed.

New York: McGraw Hill. Companies.

Pramithasari, E. (2016), diakses pada 16 Juli 2017. 10 Perceraian artis Indonesia

paling heboh di tahun 2016. https://www.kabarin.co/10-perceraian-artis

-indonesia-paling-heboh-di-tahun-2016/

Rakhma. (2015), diakses pada 16 Juli 2017. 7 Tahun pernikahan adalah periode

waswas suami istri mengapa?

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/01/25/155243120/7.tahun.pernikah

an.adalah.periode.waswas.suami.istri.mengapa.

Republik Indonesia. (1974). Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang

perkawinan.

Rhyne, D. (1981). Bases of marital satisfaction among men and women. Journal

of Marriage and Family, 43 (4), 941-955.

Ririn Indriani dan Firsta Nodia. (2015), diakses pada 16 Juli 2017. Inilah usia

perkawinan yang rentan perceraian.

https://www.suara.com/lifestyle/2015/02/08/211449/inilah-usia-

perkawinan-yang-rentan-perceraian

Santoso, A. (2010). Statistika untuk Psikologi dari blog menjadi buku .

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif . Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Schoen, R., Astone, N.M., Robert, K., Standish, N.J.,& Kim, Y.J. (2002). Women

employment, marital happinesss and divorce . Social Force , 81 (2), 643-

662.

Siregar, S. (2013). Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta: Bumi

Aksara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

61

Skolnick, A. (1983). The initmate environment exploring marriage and the family.

United State of America: Little, Brown & Company (Canada) .

Snowden, L.R., Schott, T.L., Awalt, S.J. & Gillis-Knox, J. . (1988). Marital

satisfcation in pregnancy : stability and change. Journal of Marriage and

Family, 50 (2), 325-333.

Srisusanti, S. & Zulkaida, A. . (2013). Studi deskriptif mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi kepuasan perkawinan pada istri. UG Jurnal, 7 (6), 8-

12.

Stone, E.A & Shackelford, T.K. (2006). Marital Satisfaction. In K. Baumeister &

Vohs, Encyclopedia of social Psychology (pp. 541-544). Florida: Sage.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif kualitatif

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Supraktiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis . Yogyakarta : Univeristas

Sanata Dharma.

Supraktiknya, A. (2015). Metode penelitian kuantitatif & kualitatif . Yogyakarta :

Universitas Sanata Dharma.

Supraktiknya, A. (2016). Kuantifikasi validitas isi dalam asesmen psikologis .

Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Thornton, A. (1977). Children and marital stability. Journal of Marriage and

Family, 39(3), 531-540.

Walgito, B. (2010). Bimbingan & konseling perkawinan . Yogyakarta: Andi

offset.

Widhiarso, W. (2011). Menghitung koefisien alpha berstrata. Fakultas Psikologi,

Universitas Gadjah Mada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

62

Zainah, A. Z., Nasir, R., Hashim, R. S. & Yusof, N. Md. (2012). Effect of

demographic variables on marital satisfaction. Asian Social Science , 8 (9),

46-49.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

63

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

64

LAMPIRAN 1 :

Skala Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

65

SKALA KEPUASAN PERKAWINAN

Disusun oleh

Nama : Margaretha Venny

NIM : 139114034

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

66

Yogyakarta, April 2018

Yth. Saudara

Yang berpartisipasi dalam penelitian ini,

Dengan hormat,

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama : Margaretha Venny

Nim : 139114034

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, memohon bantuan dan

kesediaan Saudara untuk mengisi kuisioner atau skala penelitian ini dalam rangka

menyelesaikan tugas akhir (skripsi) saya.

Sebelum mengisi kuisioner atau skala penelitian, saudara diharapkan

untuk mengisi data diri terlebih dahulu. Kuisioner atau skala ini juga disertai

dengan petunjuk pengerjaan. Oleh karena itu, Saudara diharapkan membaca dan

memahami terlebih dahulu petunjuk pengerjaan yang diberikan untuk mengisi

kuisioner atau skala ini.

Saudara diharapkan mengisi kuisioner atau skala penelitian ini dengan

sebenar-benarnya, jujur, dan apa adanya sesuai dengan keadaan Saudara dalam

kehidupan sehari-hari, bukan berdasarkan atas pandangan masyarakat pada

umumnya. Dalam pengisian kuisioner atau skala ini tidak ada penilaian benar atau

salah. Selain itu, semua informasi (identitas dan jawaban) yang Saudara berikan

akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penyusunan

skripsi yang saya laksanakan. Saudara diharapkan dapat berpartisipasi sepenuhnya

dalam penelitian ini.

Atas waktu dan kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian

ini, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Margaretha Venny

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

67

PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan kesediaan saya untuk

mengisi skala penelitian ini dengan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak tertentu

demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah yang disusun oleh peneliti.

Semua jawaban yang saya berikan benar-benar sesuai dengan keadaan yang saya

alami sehari-hari. Saya juga memberikan ijin agar jawaban saya dapat digunakan

sebagai data untuk penelitian ilmiah meskipun tanpa mencantumkan identitas

pribadi saya.

Yogyakarta, …. April 2018

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

68

DATA DIRI

(tuliskan atau lingkari jawaban Anda)

Nama / Inisial :

Usia : tahun

Jenis kelamin : Pria / Wanita

Usia / durasi pernikahan :

Jumlah anak dan usia : ____ anak /

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

Pendapatan : perbulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

69

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan apa yang

Saudara alami dalam kehidupan sehari-hari. Bacalah dan pahami setiap

pernyataan yang ada dengan seksama, kemudian silakan memberikan tanda silang

(X) pada kolom pilihan jawaban yang paling menggambarkan atau paling sesuai

dengan keadaan yang Saudara alami.

Berikut merupakan pilihan jawaban yang disediakan:

STS = Sangat Tidak Sesuai

TS = Tidak Sesuai

S = Sesuai

SS = Sangat Sesuai

Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Setiap orang

mungkin memiliki jawaban yang berbeda sesuai dengan keadaan masing-masing.

Oleh karena itu, pilihlah jawaban yang Saudara anggap paling sesuai untuk

menggambarkan keadaan Saudara pada pernyataan-pernyataan yang disajikan.

Contoh pengisian jawaban

No PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya menyukai sikap pasangan saya X

Contoh mengganti jawaban

No PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya menyukai sikap pasangan saya X X

-Selamat mengerjakan, jangan sampai ada yang terlewatkan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

70

SKALA KEPUASAN PERNIKAHAN

NO PERNYATAAN STS TS S SS

1 Pasangan saya selalu menjadi pendengar

yang baik dan memberikan komentar yang

membangun diri saya

2 Saya dan pasangan selalu sepakat

mengenai bagaimana cara menyelesaikan

masalah kami

3 Kami lebih berfokus pada kebutuhan yang

lebih penting untuk di prioritaskan /

didahulukan dibandingkan kebutuhan lain

4 Saya dan pasangan saya merencanakan

liburan untuk mengisi waktu luang kami

5 Terkadang saya takut / khawatir jika

pasangan saya melakukan hubungan

seksual diluar pernikahan kami

6 Saya rasa pasangan saya melepaskan

tanggung jawab terhadap anak

7 Sejak memiliki anak, kami jarang

memiliki waktu bersama

8 Saya enggan untuk menghabiskan waktu

dengan mertua dan beberapa teman

9 Kami enggan untuk menerapkan ajaran

dan nilai-nilai keyakinan yang kami anut

10 Ajaran agama tidak memberikan dampak

dalam kehidupan keluarga kami

11 Pasangan saya dapat melihat / memandang

sesuatu secara positif

12 Saya dapat dengan mudah

mengungkapkan perasaan dan pikiran saya

kepada pasangan saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

71

13 Ketika kami membahas mengenai masalah

yang ada, saya merasa pasangan saya

dapat mengerti / memahami saya

14 Ketika saya dan pasangan berselisih

paham / berbeda pendapat, kami akan

secara terbuka berbagi perasaan dan

memutuskan bagaimana caranya untuk

menyelesaikan perselisihan kami

15 Saya selalu meminta persetujuan kepada

pasangan saya ketika akan menggunakan

uang

16 Saya merasa bahwa hubungan saya dengan

mertua saya tidak berjalan seperti yang

saya harapkan

17 Saya kecewa dengan pembagian peran

dalam rumah tangga kami

18 Saya merasa pasangan saya terlalu

dipengaruhi oleh keluarganya

19 Saya merasa lebih nyaman untuk berdoa

sendiri dibandingkan berdoa dengan

pasangan saya

20 Saya merasa kecewa terhadap sikap

pasangan saya

21 Saya merasa kesulitan ketika

mengungkapkan perasaan dan pikiran saya

kepada pasangan saya

22 Saya selalu menyempatkan waktu untuk

bersenang-senang dengan pasangan saya

23 Saya merasa nyaman dan dapat terbuka

dengan pasangan saya ketika

membicarakan masalah seksual dengan

pasangan saya

24 Saya dan pasangan saya sepakat mengenai

cara mendidik dan mendisplinkan anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

72

kami

25 Sejak memiliki anak, kami menjadi lebih

dekat sebagai suami istri

26 Bagi kami, kedudukan suami tetaplah

lebih penting dibandingkan dengan istri

27 Penting bagi saya untuk dapat berdoa

bersama dengan pasangan saya

28 Terkadang saya kesal dengan perilaku

pasangan saya terhadap orang lain

29 Pasangan saya cenderung cuek (tidak

peduli) dan memberikan komentar yang

membuat saya kecewa

30 Kebiasaan buruk dari pasangan saya

menjadi masalah bagi saya

31 Saya merasa terganggu ketika saya harus

meminta persetujuan pasangan saat akan

menggunakan uang

32 Ketika kami membahas masalah yang ada,

saya merasa pasangan saya tidak dapat

mengerti / memahami saya

33 Dalam keluarga, suami dan istri memiliki

peran yang sama dalam membuat

keputusan

34 Saya puas dengan pembagian peran dalam

rumah tangga kami

35 Saya merasa saya dan pasangan saya

memiliki keadaan perekonomian yang sulit

36 Saya merasa kesal / kecewa ketika kami

pergi menghabiskan waktu bersama

namun tidak sesuai dengan keinginan saya

37 Pasangan saya tampaknya tidak memiliki

waktu untuk berlibur bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

73

38 Saya enggan membicarakan masalah

seksual dengan pasangan saya

39 Hubungan seksual yang kami lakukan

dapat memenuhi kebutuhan dan

memberikan kepuasan bagi saya

40 Saya dan pasangan dapat menjalani

kehidupan bersama tanpa terlalu banyak

campur tangan dari keluarga kami masing-

masing

--- Terima Kasih ---

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

74

LAMPIRAN 2

Reliabilitas Item Skala Kepuasan Perkawinan

Hasil Reliabilitas Item Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Uji Coba

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.904 .917 78

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_1 229.6522 333.032 -.290 . .907

item_2 229.8696 320.560 .251 . .904

item_3 229.7826 316.974 .407 . .903

item_4 230.3696 331.083 -.135 . .908

item_5 229.4783 321.914 .245 . .902

item_6 229.6304 317.171 .554 . .902

item_7 230.1739 324.642 .135 . .903

item_8 229.8913 307.077 .809 . .899

item_9 230.0652 314.418 .408 . .902

item_10 230.0652 315.440 .235 . .902

item_11 230.1739 321.302 .226 . .904

item_12 230.4348 314.251 .311 . .904

item_13 229.7609 319.830 .540 . .902

item_14 229.6739 318.388 .491 . .904

item_15 229.7391 316.242 .399 . .903

item_16 229.9783 323.177 .078 . .907

item_17 229.8261 324.747 -.223 . .909

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

75

item_18 230.7826 326.441 .033 . .905

item_19 229.2609 318.325 .344 . .905

item_20 229.6957 313.416 .712 . .901

item_21 229.6522 320.454 .287 . .904

item_22 229.5435 320.031 .134 . .903

item_23 229.6087 321.540 .268 . .903

item_24 229.7391 314.108 .725 . .901

item_25 229.7174 311.763 .640 . .901

item_26 229.6087 316.021 .555 . .902

item_27 229.5652 319.355 .461 . .904

item_28 229.8696 321.627 .248 . .904

item_29 229.9565 317.998 .143 . .903

item_30 229.7174 325.407 .076 . .905

item_31 229.2391 319.475 .272 . .903

item_32 229.3478 321.165 .291 . .903

item_33 230.6304 321.305 .210 . .904

item_34 229.6739 312.091 .510 . .901

item_35 229.5000 322.256 .314 . .903

item_36 229.5652 318.785 .374 . .903

item_37 231.0217 335.000 -.255 . .909

item_38 230.0652 319.351 .354 . .903

item_39 229.6957 315.861 .543 . .902

item_40 229.6957 313.416 .712 . .901

item_41 229.4348 326.251 .064 . .905

item_42 229.8261 320.014 .366 . .903

item_43 229.7609 319.830 .540 . .902

item_44 229.3696 327.083 .002 . .906

item_45 229.2826 323.629 .186 . .904

item_46 229.9565 310.309 .706 . .900

item_47 229.6304 317.171 .554 . .902

item_48 229.5870 322.381 .253 . .904

item_49 229.6304 317.349 .374 . .903

item_50 229.3913 320.821 .370 . .903

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

76

item_51 230.1522 321.554 .332 . .903

item_52 229.8913 307.077 .809 . .899

item_53 229.8913 318.827 .256 . .902

item_54 230.1304 317.166 .439 . .904

item_55 229.8913 316.188 .550 . .902

item_56 229.4565 317.587 .225 . .902

item_57 229.9565 310.309 .706 . .900

item_58 229.6957 315.861 .543 . .902

item_59 229.4565 326.120 .027 . .906

item_60 229.6957 321.194 .494 . .903

item_61 229.5652 319.407 .346 . .903

item_62 229.9783 322.066 .176 . .905

item_63 229.8478 319.021 .234 . .903

item_64 229.7174 311.763 .640 . .901

item_65 230.0870 322.033 296 . .902

item_66 229.9783 319.622 .290 . .904

item_67 230.0652 312.373 .606 . .901

item_68 230.1522 307.643 .571 . .901

item_69 230.0870 315.992 .450 . .902

item_70 230.0652 320.685 .226 . .904

item_71 229.9348 327.529 -.017 . .906

item_72 229.5217 322.033 .302 . .903

item_73 229.0435 324.354 .190 . .904

item_74 229.7391 322.019 .193 . .904

item_75 229.6957 321.194 .494 . .903

item_76 229.6957 331.461 -.196 . .907

item_77 230.2391 321.519 .141 . .906

item_78 229.0435 328.976 -.098 . .906

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

77

Hasil Reliabilitas Item Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Uji Coba

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.922 .920 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_3 110.3696 177.794 .271 . .922

item_6 110.7174 172.741 .348 . .922

item_8 110.5217 171.455 .511 . .920

item_9 110.6957 166.572 .634 . .918

item_12 111.0652 168.862 .396 . .922

item_13 110.3913 176.243 .479 . .920

item_14 110.4565 175.320 .472 . .920

item_15 110.3696 173.349 .374 . .921

item_19 110.7391 168.108 .618 . .918

item_20 110.6957 168.705 .684 . .918

item_23 110.6957 179.016 .179 . .922

item_24 110.4130 176.026 .342 . .921

item_25 110.1739 176.458 .286 . .922

item_26 110.1087 176.721 .326 . .921

item_27 110.5870 177.314 .180 . .923

item_34 110.3043 169.683 .515 . .920

item_35 110.7174 166.696 .793 . .916

item_36 110.1957 177.272 .223 . .922

item_38 110.7174 167.007 .739 . .917

item_39 110.6522 176.854 .338 . .921

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

78

item_40 110.3696 177.794 .271 . .922

item_42 110.6957 166.350 .749 . .917

item_43 110.7609 170.853 .545 . .919

item_46 110.7174 170.874 .553 . .919

item_47 110.7826 169.729 .603 . .919

item_49 110.7174 166.029 .759 . .917

item_50 110.7174 169.541 .662 . .918

item_51 110.6957 179.194 .146 . .923

item_52 110.5435 179.676 .081 . .924

item_54 110.6739 176.002 .396 . .921

item_55 110.8043 173.983 .367 . .921

item_57 110.1739 180.991 .019 . .923

item_58 110.6957 168.261 .676 . .918

item_60 110.6957 165.683 .753 . .917

item_64 110.3478 170.899 .565 . .919

item_67 110.5000 174.256 .409 . .921

item_68 110.7826 166.307 .578 . .919

item_69 110.7174 170.874 .553 . .919

item_72 110.8043 175.983 .259 . .922

item_75 110.3261 176.180 .542 . .920

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

1.1341E2 181.403 13.46861 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

79

Hasil Reliabilitas Item Skala Kepuasan Perkawinan Perdimensi Sesudah Uji

Coba

1. Personality Issue

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.886 .885 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_23 8.2174 1.774 .653 .434 .888

item_39 8.1739 1.569 .810 .676 .830

item_51 8.2174 1.552 .776 .606 .843

item_54 8.1957 1.583 .767 .626 .847

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

10.9348 2.773 1.66536 4

2. Communication

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.775 .794 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

80

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_3 8.9130 1.681 .664 . .684

item_24 8.9565 1.465 .691 . .657

item_40 8.9130 1.681 .664 . .684

item_52 9.0870 1.726 .370 . .847

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

11.9565 2.709 1.64596 4

3. Conflict Resolution

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.672 .665 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_6 9.7826 1.374 .503 .276 .615

item_25 9.2391 1.697 .689 .837 .442

item_26 9.1739 1.880 .716 .845 .463

item_57 9.2391 2.897 .041 .037 .788

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

81

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

12.4783 3.144 1.77312 4

4. Financial Management

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.775 .776 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_8 8.5000 3.189 .449 .331 .785

item_27 8.5652 2.785 .604 .471 .707

item_55 8.7826 2.841 .611 .500 .704

item_64 8.3261 2.847 .659 .472 .680

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

11.3913 4.821 2.19574 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

82

5. Leisure Activity

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.793 .807 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_9 8.2609 3.530 .665 .567 .710

item_42 8.2609 3.842 .686 .538 .704

item_67 8.0652 4.418 .612 .399 .750

item_68 8.3478 3.654 .512 .303 .804

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

10.9783 6.422 2.53412 4

6. Sexual Relationship

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.807 .835 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

83

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_12 7.9565 3.376 .557 .377 .837

item_43 7.6522 4.010 .824 .927 .676

item_69 7.6087 4.155 .777 .919 .699

item_72 7.6957 4.839 .474 .237 .821

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

10.3043 6.839 2.61508 4

7. Children and Parenting

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.851 .867 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_13 8.2826 2.741 .672 .751 .839

item_14 8.3478 2.632 .604 .741 .849

item_46 8.6087 1.799 .799 .889 .766

item_47 8.6739 1.736 .818 .889 .758

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

84

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

11.3043 3.772 1.94216 4

8. Family and Friends

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.639 .620 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_15 9.4130 1.803 .505 .362 .503

item_34 9.3478 1.387 .694 .489 .313

item_36 9.2391 2.453 .284 .168 .657

item_75 9.3696 2.949 .275 .138 .661

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

12.4565 3.409 1.84640 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

85

9. Equalitarian Roles

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.971 .971 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_35 8.1304 4.738 .923 .926 .963

item_49 8.1304 4.383 .966 .957 .949

item_58 8.1087 4.766 .868 .794 .977

item_60 8.1087 4.321 .952 .912 .954

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

10.8261 8.014 2.83082 4

10. Religious Orientation

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.899 .902 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

86

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_19 8.1087 3.610 .702 .564 .902

item_20 8.0435 3.776 .790 .639 .865

item_38 8.0652 3.529 .845 .758 .844

item_50 8.0652 3.885 .782 .727 .869

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

10.7609 6.364 2.52265 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

87

LAMPIRAN 3

Hasil Uji Asumsi

Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

P_Awal .190 23 .030 .834 23 .001

W_Awal .240 23 .001 .792 23 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

P_Tengah .116 28 .200* .959 28 .330

W_Tengah .116 28 .200* .974 28 .679

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

P_Tengah .116 28 .200* .959 28 .330

W_Tengah .116 28 .200* .974 28 .679

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

88

Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

AWAL

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.184 1 44 .670

Test of Homogeneity of Variances

TENGAH

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.000 1 54 .987

Test of Homogeneity of Variances

AKHIR

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.858 1 48 .359

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

89

LAMPIRAN 4

Deskripsi Data Penelitian

Descriptive Statistik Pada Tiap Kelompok

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

P_Awal 23 115 139 128.17 9.134

Valid N (listwise) 23

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

W_Awal 23 118 139 129.13 8.524

Valid N (listwise) 23

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

P_Tengah 28 88 143 118.39 12.871

Valid N (listwise) 28

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

W_Tengah 28 86 147 118.68 12.899

Valid N (listwise) 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

90

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

P_Akhir 25 99 133 119.52 10.867

Valid N (listwise) 25

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

W_Akhir 25 97 138 120.60 9.465

Valid N (listwise) 25

Descriptive Statistik Pada Tiap Kelompok

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AWAL 46 115 139 128.65 8.749

Valid N (listwise) 46

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TENGAH 56 86 147 118.54 12.768

Valid N (listwise) 56

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AKHIR 50 97 138 120.06 10.100

Valid N (listwise) 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

91

LAMPIRAN 5

Hasil Uji Hipotesis

AWAL = NON PARAMETRIK “MANN-WHITNEY TEST”

Mann-Whitney Test

Ranks

VAR00

002 N Mean Rank Sum of Ranks

AWAL 1 23 22.11 508.50

2 23 24.89 572.50

Total 46

Test Statisticsa

AWAL

Mann-Whitney U 232.500

Wilcoxon W 508.500

Z -.705

Asymp. Sig. (2-tailed) .481

a. Grouping Variable: VAR00002

TENGAH = PARAMETRIK (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST)

Group Statistics

KodeTe

ngah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

TENGAH 1 28 118.39 12.871 2.432

2 28 118.68 12.899 2.438

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

92

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

Tengah

.000 .987 -

.083 54 .934 -.286 3.444 -7.190 6.618

-

.083 54.000 .934 -.286 3.444 -7.190 6.618

AKHIR = PARAMETRIK (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST)

Group Statistics

KodeAk

hir N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

AKHIR 1 25 119.52 10.867 2.173

2 25 120.60 9.465 1.893

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Akhir

.858 .359 -

.375 48 .710 -1.080 2.882 -6.875 4.715

-

.375 47.112 .710 -1.080 2.882 -6.878 4.718

PERBEDAAN DALAM 3 KELOMPOK

Descriptives

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

93

Test of Homogeneity of Variances

GABUNGAN

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.332 2 149 .267

ANOVA

GABUNGAN

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 2894.336 2 1447.168 12.386 .000

Within Groups 17409.183 149 116.840

Total 20303.520 151

Multiple Comparisons

GABUNGAN

Tukey HSD

(I)

KODE

(J)

KODE

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

1 2 10.116* 2.151 .000 5.02 15.21

3 8.592* 2.208 .000 3.36 13.82

2 1 -10.116* 2.151 .000 -15.21 -5.02

3 -1.524 2.103 .749 -6.50 3.45

GABUNGAN

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1 46 128.65 8.749 1.290 126.05 131.25 115 139

2 56 118.54 12.768 1.706 115.12 121.95 86 147

3 50 120.06 10.100 1.428 117.19 122.93 97 138

Total 152 122.10 11.596 .941 120.24 123.96 86 147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

94

3 1 -8.592* 2.208 .000 -13.82 -3.36

2 1.524 2.103 .749 -3.45 6.50

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

GABUNGAN

Tukey HSD

KODE N

Subset for alpha = 0.05

1 2

2 56 118.54

3 50 120.06

1 46 128.65

Sig. .759 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

95

LAMPIRAN 6

Hasil Uji Validitas

No.

Soal

Dosen

1

Dosen

2

Dosen

3

Rata-

rata Keterangan

1 1 1 1 1 Lolos

2 1 1 1 1 Lolos

3 1 1 1 1 Lolos

4 1 1 1 1 Lolos

5 1 1 1 1 Lolos

6 1 1 1 1 Lolos

7 1 1 1 1 Lolos

8 1 1 1 1 Lolos

9 1 1 1 1 Lolos

10 1 1 1 1 Lolos

11 1 1 1 1 Lolos

12 1 1 1 1 Lolos

13 1 1 1 1 Lolos

14 1 1 1 1 Lolos

15 1 1 1 1 Lolos

16 1 1 1 1 Lolos

17 1 1 1 1 Lolos

18 1 1 1 1 Lolos

19 1 1 1 1 Lolos

20 1 1 1 1 Lolos

21 1 1 1 1 Lolos

22 1 1 1 1 Lolos

23 1 1 1 1 Lolos

24 1 1 1 1 Lolos

25 1 1 1 1 Lolos

26 1 1 1 1 Lolos

27 1 1 1 1 Lolos

28 1 1 1 1 Lolos

29 1 1 1 1 Lolos

30 1 1 1 1 Lolos

31 1 1 1 1 Lolos

32 1 1 1 1 Lolos

33 1 1 1 1 Lolos

34 1 1 1 1 Lolos

35 1 1 1 1 Lolos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

96

36 1 1 1 1 Lolos

37 1 1 1 1 Lolos

38 1 1 1 1 Lolos

39 1 1 1 1 Lolos

40 1 1 1 1 Lolos

41 1 1 1 1 Lolos

42 1 1 1 1 Lolos

43 1 1 1 1 Lolos

44 1 1 1 1 Lolos

45 1 1 1 1 Lolos

46 1 1 1 1 Lolos

47 1 1 1 1 Lolos

48 1 1 1 1 Lolos

49 1 1 1 1 Lolos

50 1 1 1 1 Lolos

51 1 1 1 1 Lolos

52 1 1 1 1 Lolos

53 1 1 1 1 Lolos

54 1 1 1 1 Lolos

55 1 1 1 1 Lolos

56 1 1 1 1 Lolos

57 1 1 1 1 Lolos

58 1 1 1 1 Lolos

59 1 1 1 1 Lolos

60 1 1 1 1 Lolos

61 1 1 1 1 Lolos

62 1 1 1 1 Lolos

63 1 1 1 1 Lolos

64 1 1 1 1 Lolos

65 1 1 1 1 Lolos

66 1 1 1 1 Lolos

67 1 1 1 1 Lolos

68 1 1 1 1 Lolos

69 1 1 1 1 Lolos

70 1 1 1 1 Lolos

71 1 1 1 1 Lolos

72 1 1 1 1 Lolos

73 1 1 1 1 Lolos

74 1 1 1 1 Lolos

75 1 1 1 1 Lolos

76 1 1 1 1 Lolos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA …berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU RI, 1974). Perkawinan memiliki tujuan yang jelas bahwa seseorang menikah untuk membentuk keluarga

97

77 1 1 1 1 Lolos

78 1 1 1 1 Lolos

79 1 1 0 0.666667 Tidak Lolos

80 1 1 0 0.666667 Tidak Lolos

Total 79.33333

Skor per-item 0.991667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI