fakultas keguruan dan ilmu pendidikan …/upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat...

53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KREMAN 02 KECAMATAN WARUREJA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: MASKUR X4711103 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: docong

Post on 18-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR

PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KREMAN 02

KECAMATAN WARUREJA KABUPATEN TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

MASKUR

X4711103

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Maskur

NIM : X4711103

Jurusan/Program Studi : Penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

GERAK DASAR PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PENERAPAN ALAT

BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KREMAN 02

KECAMATAN WARUREJA KABUPATEN TEGAL PADA TAHUN PELAJARAN

2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber

informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya

bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Maskur

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR

PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KREMAN 02

KECAMATAN WARUREJA KABUPATEN TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

MASKUR

X4711103

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Juli 2012

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 23 Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Dra.Hanik Liskustyawati, M. Kes Slamet Riyadi, S.Pd, M. Or

NIP. 196306081990102001 NIP. 197011022005011002

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Senin

Tanggal : 30 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

NamaTerang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes _____________

Sekretaris : Slamet Widodo, S. Pd, M. Or _____________

Anggota I : Dra. Hanik Liskustyawati, M. Kes _____________

Anggota II : Slamet Riyadi, S. Pd, M. Or _____________

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n Dekan

Pembantu Dekan I,

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M. Si

NIP: 19660415 199103 1 002

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Maskur. UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KREMAN 02 KECAMATAN WARUREJA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar

permainan rounders dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SD

Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri

Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal yang berjumlah 44 siswa terdiri atas 21

siswa putra dan 23 siswa putri. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik

pengumpulan data adalah tes, observasi, wawancara, angket dan dokumentasi atau arsip.

Validitas data menggunakan triangulasi data, metode, teori, atau peneliti. Analisis data

menggunakan data penelitian tindakan kelas meliputi data kuantitatif dan kulitatif.

Prosedur penelitian adalah prosedur/langkah-langkah tindakan kelas yang meliputi

kegiatan dalam perencanaan, pelaksanaan tindakan, obsevasi hingga refleksi pada setiap

siklus.

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan alat

bantu pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar permainan rounders pada

siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Berdasarkan analisis data yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal

ke siklus I dan siklus II, hal ini bisa dilihat dari nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi

awal tuntas 20 siswa (45,45%), siklus I tuntas 30 siswa (68,18%), dan siklus II tuntas 38

siswa (86,36%), sehingga peningkatan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II sebesar

(40,91%).

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

v Jadikanlah sabar dan shalat sebagai pedoman. Dan sesungguhnya yang demikian itu

sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (Al-Baqoroh ayat 45)

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat-MU, kupersembahkan karya ini untuk:

v “Bapak dan Ibu”

Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak

terbatas dan kasih sayang yang sejati abadi tak pilih kasih. Semuanya membuatku bangga

memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.

v “Istriku Tercinta Siti Maemunah”

Terima kasih yang tak terhingga, aku bangga kepadamu, karena engkau

senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan semangat untuk menjadi manusia

yang berguna bagi keluarga, agama, negara dan masyarakat.

v “Anaku Tercinta Alisah Nurul Fitria dan Choirul Fatah Hidayatulloh”

Terima kasih yang tak terhingga, aku bangga kepadamu, karena kalian telah

mendorong langkahku dengan penuh perhatian, semangat dan kerjasamanya.

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, yang memberi ilmu,

inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat meyelesaikan skripsi dengan

judul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR PERMAINAN

ROUNDERS MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI KREMAN 02 KECAMATAN WARUREJA

KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kesehatan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Hanik Liskustyawati, M. Kes, selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan

motivasi dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

5. Slamet Riyadi, S.Pd, M.Or, selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

pengarahan dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

6. Rini Damayanti, S.Pd SD, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kreman 02 yang telah

memberikan kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Hermanto, selaku Guru kelas V SD Negeri Kreman 02, yang telah memberi bimbingan

dan bantuan dalam penelitian.

8. Para siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 yang telah bersedia untuk berpartisipasi

dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin

disebutkan satu persatu.

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan dari penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis,

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul……………………………………………………………………… i

Halaman Pernyataan…….……………………………………….............................. ii

Halaman Pengajuan…………………………………………………….................... iii

Halaman Persetujuan…….……………………………………………………......... iv

Halaman Pengesahan……………………………………………………………….. v

Halaman Abstrak…………………………………………………............................ vi

Halaman Motto……………………………………………………………………. vii

Halaman Persembahan……………………………………………………………... viii

Kata Pengantar………………………………………………….............................. ix

Daftar Isi…………………………………………………………….….................. xi

Daftar Gambar……………………………………………………….…................. xiii

Daftar Tabel………………………………………………………….…................. xiv

Daftar Lampiran……………………………………………………….................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………................ 1

B. Pembatasan Masalah………………………………………………. 4

C. Rumusan Masalah…………………………………………………. 4

D. Tujuan Penelitian………..…………………………………………. 5

E. Manfaat Hasil Penelitian………………………………................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka……………………………………………….......... 6

1. Sejarah Permainan Rounders………………………………...... 6

2. Pembelajaran…………………………………………............... 12

3. Media Pembelajaran…………………………………………… 16

4. Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran………………………...... 18

5. Metode Pembelajaran………………………………………...... 20

B. Kerangka Berpikir………………………………………………… 22

C. Hipotesis Tindakan ……………………………………………….. 24

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………..…………………………. 25

B. Subjek Penelitian ………………………………………………...... 26

C. Data dan Sumber Data…………………………………………...... 26

D. Pengumpulan Data………………………………………………… 26

E. Uji Validitas Data….……………………………………………… 27

F. Analisis Data…………………………………………..................... 27

G. Indikator Kinerja Penelitian……………………………………...... 28

H. Prosedur Penelitian………………………………………………… 28

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan…………………………………..…………. 30

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus……………………………... 30

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus………………………... 31

D. Pembahasan………………………………....................................... 32

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan………………………………………………………....... 37

B. Implikasi………………………………………………………....... 37

C. Saran………………………………………………………………. 38

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 39

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………...................... 40

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bentuk Dan Ukuran Lapangan Rounders…………………………………........ 7

2. Pembelajaran Gerak Dasar Memukul Bola……………………………………. 11

3. Melempar Dan Menangkap Bola Berekor……………………………………... 19

4. Melambungkan Dan Memukul Bola…………………………………………… 20

5. Kerangka Berfikir…………………………………………………………........ 24

6. Diagram PTK…………………………………………………………………... 29

7. Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke Siklus I... 33

8. Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Siklus I ke Siklus II…….... 34

9. Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal ke Siklus II.. 35

10. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II… 35

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian Kegiatan Waktu Penelitian……………………………………………. 25

2. Pengumpulan Data……………………………………………………………... 27

3. Prosentase Target Pencapaian………………………………………………….. 28

4. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke Siklus I.................. 30

5. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Dari Siklus I Ke Siklus II……………….. 31

6. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke SiklusI…........ 32

7. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Siklus I Ke Siklus II………....... 33

8. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke Siklus II…… 34

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Pembelajaran………………………………………………………....... 41

2. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa……………………………………. 42

3. Lembar Obsevasi Kegiatan Belajar Siswa……………………………………... 44

4. Angket Motivasi Terhadap Model Pembelajaran Metode Peragaan…………... 48

5. Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Permainan Rounders……….. 49

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………………………………………........ 50

7. Lembar Penilaian Siklus I……………………………………………………... 98

8. Lembar Penilaian Siklus II…………………………………………................. 106

9. Foto Pembelajaran Siklus I…………………………......................................... 114

10. Foto Pembelajaran Siklus II……………………………………………........... 115

11. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian……………………………… 117

12. Surat Permohonan Transkrip Nilai…………………………………………….. 118

13. Surat Keterangan Ujian Skripsi………………………………………………… 119

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor

pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas,

damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu pembaruan pendidikan harus selalu

dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang

baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikan harkat dan

martabat manusia Indonesia. Untuk mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap

perubahan zaman.

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia

Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olahrasa, dan olahraga agar memiliki

daya saing dalam menghadapi tantangan global. (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

2007: 1).

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berpikir kritis, ketrampilan sosial, penalaran,

stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan

bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan terpilih yang direncanakan

secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

hidup, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki

peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat

langsung dalam berbagai pengalaman belajar. Pembekalan pengalaman belajar itu

diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik,

sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang

lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, karena gerak berbagai

aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri

yang secara alami berkembang searah perkembangan zaman. Selama ini telah terjadi

kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan

1

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-

aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional akan

memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong

pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, ketrampilan motorik, pengetahuan dan

penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial)

serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan

perkembangan kualitas pisik dan psikis yang seimbang. (Direktorat Jenderal Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah 2008: 194).

Mewujudkan proses pembelajaran tetap menyenangkan menurut Mulyana (2005:

194), dalam teknologi pendidikan penjas yang dikutip (Waluyo 2011: 15) disebutkan

“guru harus mampu merancang pembelajaran dengan baik, memilih materi yang tepat,

serta memilih dan mengembangkan strategi, metode, dan pendekatan yang tepat untuk

melibatkan peserta didik secara optimal”.

Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia hingga dewasa

ini ialah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah, kondisi

rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan di sekolah, hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor diantaranya ialah terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya

sumber-sumber belajar yang digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan

jasmani. Kualitas guru pendidikan jasmani yang ada pada sekolah pada umumnya kurang

memadai, Guru kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara profesional, kurang

melaksanakan tanggung jawab untuk mengajar dan mendidik siswa secara sistematik

melalui gerakan pendidikan jasmani yang mengembangkan kemampuan dan ketrampilan

secara menyeluruh baik fisik, mental maupun intelektual.

Sekarang guru Pendidikan jasmani di sekolah harus kreatif dalam memberikan

model pembelajaran. Kebanyakan guru pendidikan jasmani hanya berperan sebagai

pengajar dan pendidik, bahkan guru pendidikan jasmani hanya menekankan hasil akhir

tanpa memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini akan berdampak buruk bagi siswa

karena kurangnya pengetahuan yang diberikan oleh guru dan secara tidak langsung akan

mempengaruhi kinerja guru tersebut serta tujuan pendidikan jasmani tidak akan tercapai,

hal tersebut akan merusak citra guru pendidikan jasmani di mata siswa.

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktik pendidikan jasmani

cenderung tradisional, atau hanya menggunakan satu gaya mengajar saja, sehingga

membuat situasi pembelajaran monoton dan membuat siswa jenuh untuk mengikuti

pembelajaran tersebut.

Guru cenderung menggunakan pendekatan mendasarkan pada olahraga prestasi

dalam pembelajarannya, sehingga dalam proses pembelajarannya jelas berbeda dari

pendidikan jasmani itu sendiri, tujuan utamanya bukan proses melainkan hasil akhir

sebuah penilaian. Dalam pendekatan ini guru menentukan tugas-tugas bagi siswa melalui

kegiatan fisik. Biasanya tujuan pembelajaran ditekankan pada pencapaian tujuan prestasi

tanpa melakukan modifikasi baik dalam peraturan, ukuran lapangan, alat pembelajaran

maupun jumlah pemain.

Pendekatan seperti ini membuat siswa kurang senang, bahkan merasa prustasi

dalam mengikuti proses pembelajaran, karena mereka tidak mampu dan sering gagal untuk

melaksanakan tugas belajar. Untuk itu guru harus mampu memodifikasi olahraga sebagai

suatu pendekatan alternatif dalam melaksanakan tugas sebagai guru pendidikan jasmani.

Guru harus memiliki kemampuan untuk memodifikasi ketrampilan yang hendak diajarkan

agar sesuai tingkat perkembangan siswa. Guru dituntut harus lebih kreatif, inovatif dalam

menciptakan pembelajaran, sehingga tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya guru kurang

kreatif dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran yang sederhana, guru

kurang memberikan model-model pembelajaran, proses pembelajaran kurang menarik

bagi siswa sehingga tercipta pembelajaran yang membosankan bagi siswa.

Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan peneliti di SD Negeri

Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Siswa-siswi kelas V tersebut

mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar permainan rounders.

Permainan rounders bagi anak-anak apabila dilakukan dengan baik sesuai dengan

aturan tertentu, maka akan banyak manfaat yang diperoleh, terutama dapat mempengaruhi

pertumbuhan fisik dan perkembangan mental psikologis terhadap anak-anak. Permainan

rounders merupakan salah satu jenis permainan yang cukup digemari anak-anak terutama

ditingkat sekolah dasar. Namun disisi lain peneliti mengamati pada saat pembelajaran

rounders ada beberapa hambatan yang dapat mempengaruhi minat anak untuk bermain

rounders, diantaranya siswa mengalami kesulitan melakukan gerak dasar permainan

rounders, khususnya bagi anak-anak pemula. Keadaan semacam ini menjadikan masalah,

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

bagaimana caranya pembelajaran permainan rounders lebih meningkat dan lebih diminati

siswa.

Siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal

sebanyak 44 yang tuntas belajar mencapai 20 siswa ( 45,45%), belum tuntas 24 siswa

(54,55%), KKM yang ditetapkan pihak sekolah yaitu sebesar 75. Jadi secara umum siswa

kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal belum tuntas.

Sejalan dengan hal tersebut, peneliti mencoba pembelajaran permainan rounders

dengan modifikasi alat bantu pembelajaran (bola plastik, bola berekor, dan kayu pemukul

berpenampang lebar), diharapkan agar anak lebih mudah melakukan gerak dasar

permainan rounders dengan baik, sehingga anak lebih tertarik dan termotivasi dalam

mengikuti pembelajaran permainan rounders, dengan demikian tujuan pembelajaran akan

tercapai.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengambil judul yang

berkaitan dengan penggunaan alat bantu pembelajaran dalam permainan rounders. Maka

dalam penelitian ini peneliti memilih judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak

Dasar Permainan Rounders Melalui Penerapan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas

V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012.”

B. Pembatasan masalah

Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari identifikasi masalah

maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian dan

menghindari perluasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 belum menguasai gerak dasar permainan

rounders.

2. Gerak dasar permainan rounders siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 masih rendah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka

permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

“Bagaimanakah penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan

gerak dasar permainan rounders pada siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan

Warureja Kabupaten Tegal?”

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui:

Bagaimana penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan gerak

dasar permainan rounders pada siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja

Kabupaten Tegal.

E. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Siswa kelas V SD

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan meningkatkan

peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes, serta meningkatkan

kemampuan gerak dasar permainan rounders.

b. Dapat meningkatkan minat dan kemampuan gerak dasar permainan rounders,

serta mendukung pencapaian prestasi gerak dasar permainan rounders.

2. Bagi Guru Penjasorkes SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan

mengembangkan alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi, dalam rangka

perancangan pembelajaran PAIKEM.

b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang akan

dilakukan.

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara profesional,

terutama dalam mengembangkan alat bantu pembelajaran.

3. Bagi Sekolah SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

Hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk mengembangkan model

pembelajaran.

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Sejarah permainan rounders

Permainan rounders merupakan permainan yang mempunyai lapangan persegi

lima beraturan, sudah lama dikenal di Inggris yang dimainkan oleh anak sekolah dan

bahkan sudah dimainkan oleh para pemuda dengan membuat banyak klub permainan

rounders. Permainan tersebut dimainkan oleh dua regu yang masing-masing anggotanya

terdir dari 9 orang. Dan permainan ini dikembangkan oleh bangsa lain dengan memberi

nama baseball, dan kemudian ditambah lagi khusus permainan sejenisnya untuk putri

dengan nama permainan softball.

Indonesia mengenal permainan ini pada zaman penjajahan Belanda, dimana pada

waktu itu permainan sangat populer di sekolah dasar, dan kemudian berkembang menjadi

permainan para pemuda, sehingga pada Pekan Olahraga Nasional kedua permainan ini

sudah diikutsertakan. Permainannya adalah dilaksanakan selama tiga inning. Si pemukul

berhak memukul sebanyak 3 kali. Pertukaran permainan adalah bila mati enam dan

tangkap bola lima. Dan permainan ini dimainkan oleh dua belas orang pada setiap regu

dan sampai sekarang di sekolah setiap ada pertandingan permainan rounders dimainkan

oleh dua belas orang. Hanya saja sekarang permainan tersebut tidak begitu populer lagi

pada kalangan anak sekolah, maupun dikalangan para pemuda seperti sebelum tahun lima

atau enam puluhan. (Syamsir Azis 2001: 8.3).

Permainan rounders adalah permainan bola kecil dan kayu pemukul. Permainan

dipimpin seorang wasit dibantu oleh pembantu wasit dan pencatat nilai. Permainan

rounders ini mirip dengan permainan kasti, hanya bentuk lapangannya berbeda. Lapangan

permainan rounders berbentuk segi lima beraturan dan panjang sisinya 15 meter, tiap-tiap

sudut diberi bidai (base) berbentuk bujursangkar sebagai tempat hinggap.

Permainan rounders mempunyai 2 (dua) orang wasit (umpire). Tugas wasit

adalah menilai atau mengawasi arah bola dan lambungan bola, maka terlebih dahulu

peralatan dan fungsinya harus diketahui kemudian baru teknik permainan rounders.

Permainan ini sangat membutuhkan kerjasama dan kekompakkan para pemain. Aturan-

aturan yang ada dalam permainan ini, hampir sama dengan permainan kasti. Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (2001: 51).

6

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

a. Lapangan Rounders

Gambar 2.1 Bentuk dan ukuran lapangan rounders

(Sumber: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional)

Lapangan permaian rounders menurut Syamsir Azis (2001:8.4), disebutkan

berbentuk segi lima sama sisi yang setiap sisinya berjarak 15 meter, pada setiap sudutnya

diberi base atau tempat hinggap yang dibuat seperti keset atau bidai sebanyak 5 buah.

Sedangkan bidai pelambung atau pitcher plate ditempatkan dengan jarak 8 meter dari

tempat pemukul atau base (tempat hinggap) ke lima.

b. Peralatan Rounders

Peralatan rounders menurut Dirjen Dikdasmen (2001: 52) dinyatakan sebagai

berikut:

1) Bola: Bahan luar dari karet, bahan isi sabut kelapa/tali goni, berat bola 70-85 gram,

keliling bola 19-21 cm.

2) Kayu pemukul: Bahan kayu yang bulat, panjang 80 cm, pegangan 40 cm, garis tengah

3 cm.

3) Nomor dada: Bahan kain warna dasar putih, ukuran 25 cm x 25 cm, tingga angka 15

cm, tebal 3,5 cm, warna merah/hitam.

4) Base/tempat hinggap

Bahan dibuat dari kesed, ukuran 40 cm x 40 cm.

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c. Peraturan Permainan Rounders

Peraturan permainan rounders menurut Djauzak Ahmad (1995: 157-159)

dinyatakan sebagai berikut:

1) Waktu: Lama permainan ditentukan dengan “inning” (satu kali jadi pemukul dan satu

kali jadi penjaga).

2) Pemain: Pemain masing-masing regu terdiri dari 8-12 orang.

3) Pemukul (batter): Pemukul berhak 3 x memukul.

4) Penangkap (catcher): Penangkap berdiri di belakang home base V.

5) Pelambung (pitcher): Pelambung bertugas melambungkan bola sesuai dengan

permintaan pemukul.

6) Penilaian: Pemukul mendapat nilai sebanyak base yang dilalui dengan pukulannya

sendiri dan ditambah nilai satu kalau selamat sampai ke home base. Pemukul dengan

pukulannya sendiri dan dapat melalui base-base, serta selamat masuk di home base

mendapat nilai run (nilai 6). Penjaga lapangan yang dapat menangkap bola langsung

yang dipukul sah mendapat nilai 1.

d. Bermain Rounders

Rounders termasuk permainan bola kecil, menurut Supardi dan Suroyo (2010:

65) dinyatakan bahwa permainan rounders berasal dari Inggris. Permainan rounders

dimainkan oleh 2 regu atau 2 tim. Satu regu sebagai regu pemukul dan satu regu sebagai

regu penjaga. Masing-masing regu terdiri dari 12 orang pemain. Lama permainan

ditentukan dengan inning.

Ketentuan peraturan permainan rounders menurut Syamsir Azis (2001: 8.21)

adalah sebagai berikut :

1) Pemukul harus berlari bila :

a) Setelah pukulan pertama benar (strike)

b) Setelah pukulan kedua benar

c) Setelah pukulan ketiga diserukan pukul walaupun tidak dipukul dianggap

kena.

2) Bola benar (strike) meskipun :

a) Dipukul kena atau tidak kena oleh pemukul.

b) Tidak dipukul oleh pemukul.

c) Dipukul salah (out/keluar) oleh si pemukul.

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3) Bola dianggap mati jika :

a) Bola hilang

b) Bola sudah dipegang oleh pitcher dan siap dilemparkan kepada pemukul

c) Bola dipukul salah.

4) Pelari dianggap mati jika :

a) Pada waktu lari tidak menginjak base

b) Melewati pelari yang ada di depannya

c) Jika base yang dituju telah dibakar oleh penjaga

d) Mengganggu penjaga yang sedang menangkap bola.

e. Cara Mematikan Lawan

Menurut Supardi dan Suroyo (2010: 70) dinyatakan bahwa mematikan lawan

dengan cara mengetik atau menyentuhkan bola ke tubuh pemain pemukul sebelum dia

mencapai base. Cara membakar yaitu dengan menginjakkan kaki pada base yang dituju

pelari sambil memegang bola.

f. Teknik Dasar Permainan Rounders

Menurut Bismo Suryatmo, Sumyana, Yayat Supriyatna, Tasim Sutisman dan Yuli

Haryanta (2006: 3-7) disebutkan ada tiga teknik dasar bermain rounders yang akan kamu

pelajari, yaitu melempar, menangkap dan memukul bola.

1) Teknik dasar melempar bola

Ada beberapa teknik dasar melempar bola. Teknik dasar ini dibedakan

berdasarkan posisi tangan pada waktu melempat. Teknik dasar melempar bola terdiri dari

lemparan atas, lemparan samping, dan lemparan bawah.

a) Lemparan Atas

Cara melakukan lemparan atas yaitu:

(1) Pegang bola dengan tangan kanan, posisi kaki depan belakang. Kaki kiri di depan

dan kaki kanan di belakang

(2) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan atas

(3) Lemparkan bola ke depan atas

(4) Pandangan mata kea rah sasaran.

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b) Lemparan Samping

Cara melakukan lemparan samping yaitu:

(1) Pegang bola dengan tangan kanan, sikap posisi badan menghadap ke samping

(2) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan

(3) Lemparan bola ke arah sasaran

(4) Pandangan mata ke arah sasaran.

c) Lemparan Bawah

Cara melakukan lemparan bawah yaitu:

(1) Pegang bola dengan tangan kanan, posisi kaki depan belakang. Kaki kiri di

depan dan kaki kanan di belakang

(2) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan

(3) Lemparkan bola menyusur tanah

(4) Pandangan mata ke arah sasaran.

Ada satu lagi teknik lemparan dalam permainan rounders. Lemparan tersebut

adalah lemparan yang dilakukan pelambung atau catcher. Cara melakukannya adalah:

(1) Sikap awal berdiri di tempat pelambung. Kaki kiri terbuka dengan posisi kaki kiri di

depan dan kaki kanan di belakang. Pandangan ke arah pemukul. Kedua tangan di

depan dada. Pegang bola dengan tangan kanan.

(2) Gerakan selanjutnya adalah ayun tangan yang memegang bola ke belakang.

(3) Langkahkan kaki kiri ke depan. Bersamaan dengan itu, ayunkan tangan kanan ke

depan sambil melempar bola ke arah pemukul.

2) Teknik dasar menangkap bola

Di dalam permainan rounders, terdapat 3 macam cara menangkap bola, yaitu:

a) Menangkap bola yang datangnya lurus dari depan

Cara menangkap bola yang datangnya lurus dari depan, yaitu:

(1) Sikap badan tegak, kaki sedikit terbuka. Kedua lengan terjulur ke depan setinggi

dada

(2) Pandangan ke arah datangnya bola

(3) Kedua telapak tangan terbuka, pergelangan kedua tangan dirapatkan

(4) Saat bola sampai, pegang bola dengan kedua tangan.

b) Menangkap bola yang bergulir di atas tanah

Cara menangkap bola yang bergulir di atas tanah, yaitu:

(1) Langkahkan kaki kiri ke depan

(2) Lutut kaki kiri ditekuk, lutut kaki kanan menempel di tanah

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(3) Kedua telapak tangan saling berhadapan dan berada di depan lutut kaki kanan

(4) Pandangan ke arah datangnya bola

(5) Saat bola sampai, tangkap bola dengan kedua tangan.

c) Menangkap bola yang melambung

Cara menangkap bola lambung, yaitu:

(1) Sikap badan tegak, kaki sedikit terbuka. Kedua lengan terjulur ke depan atas.

Arah lengan menyesuaikan arah datangnya bola

(2) Pandangan ke arah datangnya bola

(3) Kedua telapak tangan terbuka, pergelangan kedua tangan dirapatkan

(4) Saat bola sampai, pegang bola dengan kedua tangan.

3) Teknik dasar memukul bola

Teknik dasar memukul dalam permainan rounders adalah:

a) Berdiri dengan kaki kangkang. Pegang pemukul dengan erat. Pandangan

ke arah pelambung.

b) Saat pelambung melemparkan bola, perhatikan arah datangnya bola.

c) Pukul bola dengan tepat kemudian berdiri ke base atau tempat hinggap.

Gambar 2. 2 Pembelajaran gerak dasar memukul bola

(Sumber: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional)

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Pembelajaran

a. Strategi Pembelajaran

Menurut Wina Sanjaya, (2008) dalam teknologi pembelajaran penjas yang

dikutip Waluyo, (2011: 27) dikemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran

dapat dicapai secara efektif dan efesien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R

David Wina Sanjaya (2008) disebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung

makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat koseptual

tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

b. Hakekat Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya,

sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Interaksi adalah saling

mempengaruhi yang bermula adanya saling hubungan antara komponen yang satu dengan

yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran adalah kegiatan timbal balik dan saling

mempengaruhi antara guru dengan peserta didik.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran. Menurut

Purwadarminta (1976) yang dikutip H. J. Gino Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan

(1998:30) dalam (PTK) yang juga dikutip Agus Kristiyanto (2010: 122) bahwa pengajaran

mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Hal ini juga dikemukakan

Wina Sanjaya (2006: 740) bahwa mengajar diartikan sebagai proses penyampaian

informasi dari guru kepada siswa.

Pembelajaran merupakan upaya sistimatis dan sistemik untuk memfasilitasi dan

meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat jenis hakikat dan

jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Kegiatan belajar merupakan masalah yang sangat

kompleks dan melibatkan keseluruhan aspek psikofisik, bukan saja aspek kejiwaan, tetapi

juga aspek neuro fisiologis. Namun setelah guru berusaha untuk memusatkannya dan

menangkap perhatian siswa pada peristiwa pembelajaran, maka sesuatu yang asing itu

menjadi berangsur-angsur berkurang. Oleh karena itu, guru harus mengupayakan

semaksimal mungkin penataan lingkungan belajar dan perencanaan materi agar terjadi

proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.

Proses belajar bisa terjadi di kelas, lingkungan sekolah, dan dalam kehidupan

masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi social kultural melalui media massa. Dalam

kontek pendidikan non formal justru sebaliknya proses pembelajaran sebagaian besar

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

terjadi dalam lingkungan masyarakat, termasuk dunia kerja, media masa dan lain

sebagainya. Hanya sebagaian kecil saja pembelajaran terjadi di kelas dan lingkungan.

Menurut pasal 1 butir 20 UU No tahun 2003 tentang Sisdiknas pembelajaran

adalah “ Proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”

jadi kita dapat mengetahui bahwa ciri pembelajaran yaitu inisiasi, fasilitasi, dan

peningkatan proses belajar siswa ini menunjukkan bahwa unsur kesengajaan dari pihak di

luar individu yang melakukan proses belajar, dalam hal ini pendidik secara perorangan

atau kolektif dalam suatu sistem, merupakan ciri utama dalam pembelajaran.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki

pengetahuan dan ketrampilan untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, dan

ketangkasan. Kegiatan mengajar meliputi pengetahuan, menularkan sikap kecakapan atau

ketrampilan sesuai dengan lingkungan.

Keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan guru atau

kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha meningkatkan proses dan hasil

belajar dapat diguguskan ke dalam empat kemampuan yakni:

1) Merencanakan program belajar mengajar

2) Melaksanakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar

3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar

4) Menguasai bahan pelajaran.

Kegiatan pembelajaran guru bertugas merencanakan program pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, menilai kemajuan pembelajaran, dan menguasai materi atau

bahan yang diajarkannya. Jika seorang guru memiliki kemampuan yang baik sesuai

dengan bidang studi yang diajarkan, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil

belajar dapat dicapai dengan baik, jika seorang guru mampu melaksanakan tugas

diantaranya mengelola proses pengajaran.

Hustarda dan Yudah M. Saputra (2000: 4) mengemukakan bahwa: Tugas utama

guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfir supaya proses belajar terjadi di kelas,

dan di lapangan. Ciri utamanya terjadi proses belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut

terlibat di dalam proses pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa

dimotivasi untuk lebih berperan.

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah belajar membawa suatu perubahan pada

individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip H. J Gino dkk (1998: 51) dalam

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(PTK) yang dikutip Agus Kristiyanto (2010: 125) bahwa perubahan akibat belajar tidak

hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam kecakupan, kebiasaan, sikap,

pengertian, penyesuaian diri, minat, penghargaan, pendeknya mengenai segala aspek

organisme atau pribadi seseorang.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses pembelajaran

harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut Wina Sanjaya (2006:

30) bahwa sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan

pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa

2) Belajar dengan melakukan

3) Mengembangkan kemampuan sosial

4) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah

5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah

6) Mengembangkan kreatifitas siswa

7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

9) Belajar sepanjang hayat.

Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka akan

diperoleh hasil belajar yang optimal.

d. Pengertian Belajar

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat

interaksi individu dengan lingkungan. Menurut Sumiati dan Asra (2009: 38) menyatakan

bahwa perubahan perilaku adalah hasil belajar. Artinya, seseorang dikatakan telah belajar,

jika ia telah melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.

Menurut Kimble dan Garmezy dalam metode pembelajaran yang dikutip Sumiati

dan Asro (2009: 38) dinyatakan bahwa sifat perubahan perilaku dalam belajar relative

permanen.

Proses perubahan tingkah laku individu menurut Fontana (1981: 147) dalam

psikologi belajar yang dikutip Wardani (2001: 3.20) dinyatakan sebagai “suatu perubahan

yang terus menerus terjadi dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman”.

Menurut Sumadi Suryabrata (2010: 232) dikemukan bahwa difinisi belajar

sebagai berikut:

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1) Belajar itu membawa perubahan

2) Perubahan itu pada pokoknya didapatkan kecakapan baru

3) Perubahan itu terjadi karena usaha.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Sumardi Suryabrata

(2001:233), yaitu:

1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yaitu:

(a) Faktor-faktor non social

(b) Faktor-faktor social.

2) Faktor-faktor yang berasal dari diri dalam pelajar, yaitu:

(a) Faktor-faktor fisiologis

(b) Faktor-faktor psikologis.

Menurut Arden N. Frandsen dalam psikologi yang dikutip Sumadi Suryabrata

(2001: 236) mengatakan bahwa hal yang mendorong seseorang untuk belajar itu adalah

sebagai berikut:

1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;

2) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju;

3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman;

4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru;

5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran;

6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar.

Maslow (menurut Frandsen, 1961: 234) dalam psikologi yang dikutip Sumadi

Suryabrata (2001: 237) mengemukakan motif-motif untuk belajar itu ialah:

1) Adanya kebutuhan fisik;

2) Adanya kebutuhan akan rasa aman, bebas dari kekhawatiran;

3) Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang

lain;

4) Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat.

e. Prinsip-prinsip Belajar

Belajar menurut Wingo (1970: 194) dalam metode pembelajaran yang dikutip

Sumiati dan Asra (2009: 41) didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Hasil belajar sebaiknya menjangkau banyak segi

2) Hasil belajar diperoleh berkat pengalaman.

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Menurut Branford dan Stain (1993) dalam metode pembelajaran yang dikutip

Sumiati dan Asra (2009: 42) mengemukakan langkah-langkah dalam pemecahan masalah,

yaitu:

a) Mencari dan memahami masalah. Sebelum masalah dapat dipecahkan, ia harus

dikenali dulu (Mayer 2000)

b) Menyusun strategi pemecahan masalah yang baik

c) Mengeksplorasi solusi

d) Memikirkan dan mendifinisikan kembali masalah dan solusi dari waktu ke waktu.

3) Belajar merupakan suatu kegiatan yang mempunyai tujuan.

f. Tipe-tipe Belajar

Menurut Robert Gagne dalam metode pembelajaran yang dikutip Sumiati dan

Asra (2009: 52) belajar mempunyai delapan tipe, yaitu:

1) Belajar Isyarat (Signal Learning)

2) Belajar Stimulus-Respons (Stimulus Respons Learning)

3) Belajar Rangkaian (Chaining)

4) Asosiasi Verbal (Verbal Association)

5) Belajar Diskriminasi (Discriminatiaon Learning)

6) Belajar Konsep (Concept Learning)

7) Belajar Aturan (Rule Learning)

8) Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving Learning)

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media merupakan kata yang berasal dari bahsa latin medius, yang secara harfiah

berarti :tengah, perantara, atau pengantar” (arsyad, 2002) dalam penelitian tindakan kelas

dikutip Agus Kristiyanto (2010: 126) bahwa media dapat diartikan sebagai perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan, atau

alat. Sedangkan menurut Gerlach & Ely (Arsyad, 2002) dalam (PTK) yang dikutip Agus

Kristiyanto (2010: 126) bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam dunia pendidikan istilah alat

bantu atau media komunikasi digunakan secara pergantian atau sebagai pengganti istilah

media pendidikan (pembelajaran). Menurut Hamalik (1994) dalam penelitian tindakan

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

kelas yang dikutip Agus Kristiyanti (2010: 126) bahwa dengan penggunaan alat bantu

berupa media komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan lancar dan

dengan hasil yang maksimal.

Media merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan

informasi kepada siswa yang bertujuan untuk membuat tahu siswa.Media adalah pembawa

pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (dapat berupa orang atau benda) kepada

penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar penerima pesan itu ialah siswa.

b. Kriteria Pemilihan Media

Salah satu penyebab mengapa orang memilih media adalah untuk memenuhi

kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Dick dan Carey (1978) dalam

penelitian tindakan kelas yang dikutip Agus Kristiyanto (2010: 128) disebutkan beberapa

patokan yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media yaitu:

1) Kesediaan sumber

2) Ketersediaan dana, tenaga, fasilitas

3) Keluwesan, kepraktisan dan daya tahan (umur) media

4) Efektifitas media untuk waktu yang panjang.

Kriteria pemilihan media menurut Dick Carey (1978) dalam penelitian tindakan

kelas yang dikutip Agus Kristiyanto (2010: 128) adalah sebagai berikut:

(a) Tujuan

Kalau yang ingin diajarkan adalah suatu proses, media geraknya seperti video, film

atau TV merupakan pilihan yang sesuai. Kalau yang ingin diajarkan adalah suatu

ketrampilan dalam menggunakan alat tertentu, sehingga membutuhkan media yang

tepat sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

(b) Karakteristik siswa

Berapa jumlahnya?Dimana lokasinya? Bagaimana gaya mengajarnya?

(c) Karakteristik Media

Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan kelebihan dan keterbatasan

masing-masing media.

(d) Alokasi waktu

Cukupkah waktu untuk kegiatan perancangan, pengembangan, pengadaan, ataupun

penyajian.

(e) Biaya

Cukupkah dana yang diperlukan untuk pengadaan, pengelolaan, dan pemelihaannya?

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4. Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran

a. Penertian Alat Bantu Pembelajaran

Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut sebagai alat

peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktikkan sesuatu dalam proses

pendidikan pengajaran.

Adapun manfaat alat bantu pembelajaran menurut soekidjo ( 2003 ) dalam

penelitian tindakan kelas yang dikutip Agus Kristiyanto (2010: 129) antara lain sebagai

berikut:

1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan

2) Mencapai sasaran yang lebih banyak

3) Membantu mengatasi hambatan bahasa

4) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat

5) Merpermudah menyampaikan bahan-bahan pendidikan oleh para pendidik pelaku

pendidikan

6) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan

7) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan

8) Merangsang sasaran pendidikan meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang

lain.

b. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik

Suatu alat pembelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan pendidikan

untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap

dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru. Selain itu alat bantu

pembelajaran harus efisien dalam penggunaannya.

Penggunaan alat bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dan digunakan

dengan baik oleh siswa.

1) Pembelajaran Melempar dan Menangkap Bola Menggunakan Alat Bantu Bola Plastik

Pembelajaran menggunakan bola plastik merupakan bentuk belajar melempar dan

menangkap bola yang pelaksanaannya sebuah bola karet digantikan oleh bola plastik yang

terbuat dari limbah plastik pembungkus yang digulung-gulung dibuat menyerupai bola.

Dengan bola dari plastik, saat pembelajaran siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam

mempraktikkan gerakannya karena ringan dan bentuknya masih sederhana, sehingga siswa

akan terpacu untuk melakukan gerakan-gerakan dasar melempar dan menangkap bola.

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Pembelajaran Melempar dan Menangkap Bola Menggunakan Alat Bantu Bola

Berekor

Pembelajaran gerak dasar melempar dan menangkap bola dapat menggunakan

alat bantu bola berekor. Pembelajaran menggunakan alat bantu bola berekor merupakan

bentuk pembelajaran permainan rounders yang pelaksanaannya sebuah bola karet

digantikan oleh sebuah bola tenis yang diberi ekor terbuat dari tali rafia. Pembelajaran

dengan bola berekor bertujuan lebih ke alat sesungguhnya.

Pembelajaran ini cocok untuk pembelajaran permainan rounders serta siswa akan

lebih tertarik karena terdapat alat modifikasinya. Penggunaan bola berekor mempunyai

banyak keuntungan antara lain: akan terlihat menarik jika bola yang dilemparkan tepat

kena sasaran, siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam mempraktikkan melempar dan

menangkap bola,sehingga siswa yang biasanya melempar dan menangkap bola dengan

alat bantu bola karet tidak tepat sasaran menjadi kena sasaran, maka dengan bola berekor

ini siswa dengan mudah melakukan gerak dasar melempar dan menangkap bola. Salah

satu bentuk kegiatannya adalah tampak seperti gambar dibawah ini yaitu bola yang

digantung dilempari dengan bola berekor.

Gambar 2.3 Melempar dan Menangkap Bola Berekor

3) Pembelajaran Melambungkan dan Memukul Bola Menggunakan Alat Bantu Kayu

Pemukul Berpenampang Lebar

Pembelajaran gerak dasar melambungkan dan memukul bola dapat menggunakan

alat bantu kayu pemukul berpenampang lebar. Pembelajaran menggunakan alat bantu

kayu pemukul berpenampang lebar merupakan bentuk pembelajaran permainan rounders

yang pelaksanaannya sebuah kayu pemukul standars digantikan oleh sebuah pemukul

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

berpenampang lebar. Pembelajaran dengan kayu pemukul berpenampang lebar bertujuan

lebih ke alat sesungguhnya. Pembelajaran ini cocok untuk pembelajaran permainan

rounders serta siswa akan lebih tertarik karena terdapat alat modifikasinya. Penggunaan

kayu pemukul berpenampang lebar mempunyai banyak keuntungan antara lain: akan

terlihat menarik jika bola yang dipukul tepat kena sasaran, siswa tidak akan mengalami

kesulitan dalam mempraktikkan melambungkan dan memukul bola, sehingga siswa yang

biasanya melambungkan dan memukul bola dengan alat bantu kayu pemukul standar tidak

kena sasaran menjadi kena sasaran, maka dengan kayu pemukul berpenampang lebar ini

siswa dengan mudah melakukan gerak dasar melambungkan dan memukul bola,

bahayanya juga relatif kecil. Salah satu bentuk kegiatannya adalah tampak seperti gambar

dibawah ini yaitu bola yang dipukul dengan alat bantu pembelajaran kayu pemukul

berpenampang lebar.

Gambar 2.4 Melambungkan dan Memukul Bola

5. Metode Pembelajaran

Menerapkan suatu metode pembelajaran yang relevan dengan situasi tertentu

menurut Sumiati dan Asra (2009: 98-105) diuraikan beberapa metode pembelajaran

sebagai berikut:

a. Metode Ceramah: Metode ceramah dapat dipandang sebagai suatu cara penyampaian

pelajaran dengan melalui penuturan.

b. Metode Simulasi: Simulasi dapat diartikan sebagai suatu cara pembelajaran dengan

melakukan proses tingkah laku secara tiruan.

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c. Metode Demonstrasi dan Eksperimen: Demonstrasi berarti pertunjukan atau peragaan.

Dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dilakukan pertunjukan

sesuatu proses berkenaan dengan materi pembelajaran. Langkah-langkah dalam

melakukan demonstrasi atau eksperimen adalah:

1) Langkah Umum

a) Merumuskan tujuan yang jelas tentang kamampuan apa yang akan dicapai siswa

b) Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan

c) Memeriksa apakah semua peralatan itu dalam keadaan berfungsi atau tidak

d) Menetapkan langkah pelaksanaan agar efisien

e) Memperhitungkan/menetapkan alokasi waktu.

2) Langkah Demonstrasi

a) Mengatur tata ruang yang memungkinkan seluruh siswa dapat memperhatiakan

pelaksanaan demonstrasi

b) Menetapkan kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan.

3) Langkah Eksperimen

a) Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang akan dilakukan dalam

eksperimen

b) Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang ditempuh, materi

pembelajaran yang diperlukan, variable yang perlu diamati dan hal yang peril

dicatat

c) Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa selama eksperimen

d) Menetapkan follow-up (tindak lanjut) eksperimen.

d. Metode Inquiry dan Discovery

Metode Inquiry dan Discovery pada dasarnya dua metode pembelajaran yang

saling berkaitan satu dengan yang lain. Inquiry artinya penyelidikan, sedangkan Discovery

adalah penemuan. Dengan melalui penyelidikan siswa akhirnya dapat memperoleh suatu

penemuan.

Langkah-langkah umum dalam melaksanakan metode inquiry dan discovery

menurut Richard Suchman dalam metode pembelajaran yang dikutip Sumiati dan Asra

(2009: 104) adalah sebagai berikut:

1) Identifikasi kebutuhan siswa

2) Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip penertian, konsep, dan generalisasi yang

akan dipelajari

3) Seleksi materi pembelajaran dan problema atau tugas-tugas

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4) Mempersiapkan setting/kelas alat-alat yang diperlukan

5) Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan

7) Membantu siswa dengan informasi/data jika diperlukan

8) Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan

mengidentifikasi proses

9) Merangsang terjadinya interaksi antar siswa

10) Memuji dan membesarkan siswa yang tergiat dalam proses penemuan

11) Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil penemuan.

e. Metode Latihan dan Praktek

Belajar verbal dan belajar ketrampilan, meningkatkan kemampuan hasil belajar

dapat dicapai melalui latihan dan praktek. Latihan biasanya berlangsung dengan cara

berulang-ulang suatu hal sehingga terbentuk kemampuan yang diharapkan, sedangkan

praktek biasanya dilakukan suatu kegiatan dalam situasi sebenarnya, sehingga memberi

pengalaman belajar yang bersifat langsung.

B. Kerangka Berfikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus dapat mengarahkan siswanya untuk

menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang telah dipelajari.

Dalam pembelajaran praktik gerak dasar permainan rounders sebagian siswa kurang

mengusai sehingga mereka mengalami kesulitan dalam melempar, menangkap,

melambungkan, dan memukul bola. Siswa belum dapat secara maksimal menangkap dan

menirukan demonstrasi atau contoh yang dilakukan oleh guru.

Penggunaan model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara langsung oleh

siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Model

nyata yang dimaksud adalah media pembelajaran, penggunaan modifikasi pembelajaran

memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan seperti, melihat menyentuh,

merasakan, melalui modifikasi alat bantu tersebut.

Kurangnya sarana dan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar siswa adalah

merupakan suatu permasalahan dalam pembelajaran penjasorkes. Penggunaan modifikasi

alat pembelajaran yang dapat memancing peran aktif siswa belum dilaksanakan secara

optimal dalam proses pembelajaran.

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Menggunakan modifikasi alat pembelajaran akan memungkinkan siswa untuk

terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Penggunaan modifikasi alat yang dimaksudkan

di sini adalah modifikasi bola plastik, bola berekor, dan kayu pemukul berpenampang

lebar dalam permainan rounders.

Hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh kurangnya kreativitas seorang guru.

Guru hendaknya lebih kreatif dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran

sehingga dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang dilaksanakan dapat

menyenangkan dalam situasi dan kondisi yang tidak monoton.

Penggunaan alat bantu sederhana berupa bola plastik, bola berekor, dan kayu

pemukul berpenampang lebar dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam

pembelajaran gerak dasar permainan rounders. Melalui alat bantu sederhana tersebut guru

dapat memperlihatkan, dan memberikan penjelasan yang mendetail mengenai gerak dasar

permainan rounders.

Kerangka pemikiran dari penelitian ini secara sederhana adalah sebagai berikut:

1. Kondisi Awal: Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran

penjasorkes. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjasorkes,

tingkat kesegaran jasmani rendah, siswa merasa takut untuk bermain rounders dengan

alasan mengalami kesulitan melempar, menangkap, melambungkan, dan memukul

bola.

2. Tindakan: Guru menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran berupa bola plastik, bola berekor, dan kayu pemukul berpenampang

lebar. Kegiatan ini dilakukan pada akhir siklus I. Guru dan peneliti menyusun bentuk

pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dasar

melempar, menangkap, melambungkan, dan memukul bola melalui pembelajaran

dengan alat bantu (bola plastik, bola berekor, dan kayu pemukul berpenampang

lebar).

3. Kondisi Akhir: Penggunaan modifikasi alat bola plastik, bola berekor, dan kayu

pemukul berpenampang lebar dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa ( siswa

lebih bersemangat dan prestasi belajar mengalami peningkatan), dan partisipasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran lebih meningkat. Perbaikan pada siklus I dapat

meningkatkan kemampuan gerak dasar permainan rounders, melalui pendekatan

model pembelajaran dengan alat bantu pembelajaran.bola plastik, bola berekor, dan

kayu pemukul berpenampang lebar.

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Gambar 2.5 Kerangka Berfikir

C. Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipotesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut:

“Penerapan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani dapat meningkatkan

kemampuan gerak dasar permainan rounders siswa kelas V SD Negeri Kreman 02

Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Kondisi Awal Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran Penjas

a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjas

b. Tingkat kesegaran jasmani rendah

c. Hasil belajar permainan rounders rendah

Tindakan Menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran

Siklus I: guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar permainan rounders, melalui pembelajaran dengan alat bantu (bola plastik, bola berekor, dan kayu pemukul berpenampang lebar)

Kondisi Akhir Melalui penggunaan alat bantu pembelajaran (bola plastik, bola berekor, dan kayu pemukul berpenampang lebar) dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa, serta partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat

Siklus II: upaya perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar permainan rounders, melalui pendekatan model pembelajaran dengan alat bantu (bola plastik, bola berekor, dan kayu pemukul berpenampang lebar)

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kreman 02 Kecamatan

Warureja Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2011/2012.

b. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari 24 April sampai 16 Juni

2012.

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Waktu Penelitian

Kegiatan Penelitian Bulan

April Mei Juni Juli

1. Persiapan Penelitian

a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru

penjas

b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah

pembelajaran dan merancang tindakan

c. Menyusun proposal penelitian

d. Meyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen

penelitian (lembar obsevasi)

e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

- Perencanaan

- Pelaksanaan tindakan

- Observasi

- Refleksi

b. Siklus II

- Perencanaan

- Pelaksanaan tindakan

- Obsevasi

- Refleksi

25

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3. Analisa Data dan Pelaporan

a. Analisa data (hasil tindakan 2 siklus)

b. Menyusun laporan/skripsi

c. Ujian dan revisi

d. Pengadaan dan pengumpulan laporan

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan

Warureja Kabupaten tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah 44 siswa terdiri dari 21

siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun

Pelajaran 2011/2012.

2. Guru, sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan pembelajaran

permainan rounders pada siswa SD Negeri Kreman 02 tahun pelajaran 2011/2012.

D. Pengmpulan Data

Teknik mengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri

dari: tes dan observasi.

1. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar permainan rounders

yang dilakukan siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas

siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan alat bantu

pembelajaran

Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan penelitian sebagai berikut:

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 3.2 Pengumpulan Data

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Data Instrumen

1. Siswa Hasil belajar

permainan rounders

Tes praktek Tes gerak dasar

permainan rounders

2. Siswa Kemampuan gerak

dasar permainan

rounders

Praktek dan unjuk

kerja

Melalui lembar

observasi

E. Uji Validitas Data

Cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam

penelitian adalah trianggulasi. Trianggulasi yang digunakan, yaitu:

1. Trianggulasi Data

Yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya apabila digali dari beberapa

sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi Sumber

Yaitu mengkroscekan data yang diperoleh dengan informasi atau nara sumber yang

lain, baik dari siswa maupun guru lain, atau guru dan siswa lain.

3. Trianggulasi Metode

Yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar hasil lebih mantap.

Metode yang digunakan menggunakan metode observasi dan tes, sehingga di dapat

hasil yang akurat mengenai subjek.

F. Analisis Data

Data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dianalisis melalui data kuantitatif dan

kualitatif dengan prosentase peningkatan pelaksanaan tindakan pada masing-masing

siklus.

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator ketercapaian tujuan penelitian perlu dirumuskan dalam indikator

keberhasilan tindakan yang disusun secara realistis sebagai berikut:

Tabel 3.3 Prosentase Target Pencapaian

Aspek yang di ukur

Prosentase target Pencapaian

Kondisi

awal

Siklus

I

Siklus

II

1. Hasil belajar permainan

rounders

45% 65% 85%

H. Prosedur Penelitian

Prosedur/langkah-langkah penelitian tindakan kelas diuraikan secara rinci yang

meliputi kegiatan dalam perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hingga refleksi

pada setiap siklus.

a. Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan

sebelum pelaksanaan tindakan (penyiapan perangkat pembelajaran yang meliputi RPP

dengan skenario secara jelas dan rinci yang relevan dengan tindakan, pengadaan

media, bahan dan alat, dan pengembangan instrumen penilaian).

b. Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang dilakukan oleh

guru dan siswa dalam pembelajaran.

c. Observasi dan interpretasi berisi penjelasan mengenai objek pengamatan (misalnya

partisipasi siswa secara berkelompok dalam membuat lapangan rounders) dan cara

pengamatannya.

d. Tahap analisis dan refleksi menguraikan cara asesmen yang digunakan. Selanjutnya

dalam tahap refleksi diuraikan prosedur, alat pelaku, sumber informasi, dan cara

analisisnya. Berikut ini gambar diagram PTK.

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar 3.6 Diagram PTK

Diagran di atas dapat dijelaskan:

a. Perencanaan (Planing)

Perencanaan tindakan kelas merupakan tindakan yang terstruktur dan

terencana.Perencanaan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan.

tanpa kegiatan yang dilakukan tidak akan terarah.

b. Tindakan (Acting)

Tindakan adalah kegiatan yang merupakan perwujudan dari perencanaan yang

disusun sesuai permasalahan.

c. Pengamatan (Observing)

Pengamatan merupakan kegiatan yang dilakukan selama tindakan berlangsung,

untuk mengetahui hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai

tujuan yang diinginkan.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi merupakan perenungan kembali terhadap apa yang telah dilakukan dan

apa dampaknya terhadap proses belajar siswa. Keempat tahap tersebut merupakan satu

siklus atau daur.Siklus ini yang menjadi ciri dari Penelitian Tindakan Kelas.Siklus tersebut

terus berulang sampai masalah terpecahkan.

Pelaksanaan

Perencanaan Siklus I Pengamatan

Pelaksanaan

Perencanaan Siklus II Pengamatan

Refleksi

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu dilakukan survei

terhadap objek yang diteliti untuk mengetahui kondisi atau keadaan nyata yang ada di

lapangan. Hasil kegiatan survei awal sebagai berikut:

1. Siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal tahun

pelajaran 2011/2012 berjumlah 44 siswa yang terbagi atas 21 anak berjenis kelamin

laki-laki dan 23 anak berjenis kelamin perempuan.

2. Dalam mengikuti pembelajaran penjas siswa kurang aktif bergerak, siswa lebih

cenderung duduk-duduk dan ngobrol, siswa tidak memaksimalkan waktu

pembelajaran untuk beraktivitas dan lain sebagainya.

3. Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses

pembelajaran penjas yang dimiliki oleh sekolah.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap sempel yang

telah dilaksakan. Data yang dikumpulkan dari nilai hasil ketuntasan belajar sebelum diberi

pembelajaran penjas dengan menggunakan alat bantu pembelajaran.

Kondisi awal nilai ketuntasan hasil belajar permainan rounders pada siswa kelas

V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012, menunjukkan nilai ketuntasan rata-rata 70,93 dengan KKM 75, maka siswa

yang berada pada kriteria tuntas 20 siswa (45,45%), belum tuntas 24 siswa (54,55%)

tingkat keberhasilan belajar masih kurang. Berikut ini disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal ke Siklus I.

Prosentase Kondisi Awal

Permainan Rounders

Prosentase Hasil Belajar

Siklus I Peningkatan Hasil Belajar

45,45

68,18

2,273

30

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Kondisi siklus I nilai ketuntasan hasil belajar permainan rounders pada siswa

kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012, menunjukkan nilai ketuntasan rata-rata 73,22 dengan KKM 75, maka siswa

yang berada pada kriteria tuntas 30 siswa (68,18%), belum tuntas 14 siswa (31,82%)

tingkat keberhasilan belajar masih kurang. Berikut ini disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II.

Prosentase Hasil Belajar

Siklus I

Prosentase Hasil Belajar

Siklus II Peningkatan Hasil Belajar

68,18 86,36

18,18

Kondisi siklus II nilai ketuntasan hasil belajar permainan rounders pada siswa

kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012, menunjukkan nilai ketuntasan rata-rata 75,68 dengan KKM 75, maka siswa

yang berada pada kriteria tuntas 38 siswa (86,36%), belum tuntas 6 siswa (13,64%), maka

tingkat keberhasilan belajar baik.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

1. Deskripsi Siklus I

Data kondisi awal keberhasilan belajar permainan roundes pada siswa kelas V SD

Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012,

perlu ditingkatkan dengan menggunakan alat bantu pembelajaran merupakan bentuk

pembelajaran yang dapat menyenangkan dan mengaktifkan anak.

Berdasarkan data siklus I nilai ketuntasan hasil belajar permainan rounders pada

siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun

Pelajaran 2011/2012, menunjukkan nilai ketuntasan rata-rata 73,22 dengan KKM 75,

maka siswa yang berada pada kriteria tuntas 30 siswa (68,18%), belum tuntas 14 siswa

(31,82%) tingkat keberhasilan belajar masih kurang.

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Deskripsi Siklus II

Data siklus I keberhasilan belajar permainan roundes pada siswa kelas V SD

Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012,

perlu ditingkatkan dengan menggunakan alat bantu pembelajaran merupakan bentuk

pembelajaran yang dapat menyenangkan dan mengaktifkan anak.

Berdasarkan data siklus II nilai ketuntasan hasil belajar permainan rounders pada

siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun

Pelajaran 2011/2012.menunjukkan nilai ketuntasan rata-rata 75,68 dengan KKM 75, maka

siswa yang berada pada kriteria tuntas 38 siswa (86,36%), belum tuntas 6 siswa (13,64%).

Jadi tingkat keberhasilan belajar sudah baik.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas

V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012 dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perbandangan Peningkatan Hasil Belajar Permainan Rounders Kondisi Awal ke

Siklus I.

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar permainan rounders siswa

kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I.

Prosentase Kondisi

Awal Permainan

Rounders

Prosentase Hasil Belajar

Siklus I Peningkatan Hasil Belajar

45,45 68,18

2,273

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan hasil belajar siswa kelas V

SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012

dari kondisi awal ke siklus I sebagai berikut:

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke Siklus I

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Permainan Rounders dari Siklus I ke Siklus

II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar permainan rounders siswa

kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012 dari Siklus I ke Siklus II dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II.

Prosentase Hasil Belajar

Siklus I

Prosentase Hasil Belajar

Siklus II Peningkatan Hasil Belajar

68,18 86,36

18,18

Lebih jelasnya ini sajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas

VSD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran

2010/2012 dari Siklus I ke Siklus II sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

Kondisi Awal Siklus I Peningkatan

45.45

68.18

2.273

Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke Siklus I

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 4. 8 Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Siklus I ke Siklus II

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Perbandingan peningkatan hasil belajar permainan rounders siswa kelas V SD

Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari

kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Prosentase Hasil Belajar

Kondisi Awal

Prosentase Hasil Belajar

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

45,45 86,36

40,91

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun

Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke Siklus II sebagai berikut:

0

20

40

60

80

100

Siklus I Siklus II Peningkatan

68.18

86.36

18.18

Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 4. 9 Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal Ke Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar siswa

kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Pemalang Tahun

Pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan yang cukup. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar

40,91%.

4. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Permainan Rounders dari Kondisi

Awal, Siklus I, dan Siklus II

Peningkatan Hasil Belajar Permainan rounders siswa kelas V SD N egeri Kreman

02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal, siklus I, dan siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 4. 10 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus

II.

0

20

40

60

80

100

Kondisi Awal Siklus II Peningkatan

45.45

86.36

40.91

Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal Ke Siklus II

0

20

40

60

80

100

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

45.45

68.18

86.36

Grafik Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Data dan grafik tersebut dapat disimpulkan pada kondisi awal siswa yang tuntas

sebanyak 20 siswa (45,45%), siklus I tuntas sebanyak 30 siswa (68,18%), siklus II yang

tuntas sebanyak 38 siswa (86,36%). Peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sebelum

menggunakan alat bantu pembelajaran hingga akhir siklus II sebesar 40,91%. Dengan

demikian hipotesis yang menyatakan penerapan alat bantu pembelajaran (bola plastik,

bola berekor, dan kayu pemukul berpenampang lebar) pendidikan jasmani dapat

meningkatkan hasil belajar permainan rounders siswa kelas V SD Negeri Kreman 02

Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012, dapat diterima

kebenarannya.

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri

Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012

dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan

pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan sebagai berikut:

Penerapan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar permainan rounders

pada siswa kelas V SD Negeri Kreman 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Analisis data yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal ke siklus I

dan siklus II, hal ini bisa dilihat dari nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal

(45,45%), siklus I (68.18%) dan siklus II (86,36%), sehingga peningkatan dari kondisi

awal ke siklus II sebesar (40,91%).

B. Implikasi

Penilaian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses

pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak

guru maupun siswa serta alat bantu/ pembelajaran yang digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,

mengelola ruang, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik yang

digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari siswa yaitu,

minat siswa dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketersediaan alat/bantu

pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran,

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa,dengan penggunaan

alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (baik proses maupun

hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang

ingin menggunakan alat bantu pembelajaran yang berupa bola plastik, bola berekor, dan

kayu pemukul berpenampang lebar ataupun alat yang lain sebagai media alternatif dalam

37

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · permainan rounders melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas v sd negeri kreman 02 kecamatan warureja kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

melaksanakan proses pembelajaran pendidikan jasmani khususnya yang berkaitan dengan

peningkatan hasil belajar permainan rounders dan pembelajaran yang menarik yang

membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran yang

pada awalnya membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya para

guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebagai berikut:

1. Guru Pendidikan Jasmani hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan

kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam

mengelola ruang, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus

meningkat seiring dalam peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu guru

hendaknya membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan.

2. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk menyampaikan

materi pembelajaran.

3. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat mendukung

kelancaran kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani.

4. Pendidikan ini dapat dilakukan di sekolah lain, namun dalam penerapannya

disesuaikan dengan keadaan sekolah masing-masing.