fakultas hukum universitas trisakti mahasiswa fakultas hukum universitas trisakti sekretariat:...

24
PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109 Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH KETETAPAN PARLEMEN MAHASISWA MASYARAKAT MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI NO: 002/TAP/Par-MMFH/IV/4/2018 TENTANG UNDANG UNDANG DISIPLINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI Menimbang a. Bahwa Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti sebagai wadah formal dan legal bagi seluruh aktifitas kemahasiswaan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti yang mengadopsi nilai nilai ketatanegaraan berasaskan kepada keadilan dan kekeluargaan. b. Bahwa ketiadaanya Undang Undang mengenai Disipliner menyebabkan tidak pelanggaran pelanggaran di bidang Akademik , Keuangan, maupun Organisasi tidak dapat diselesaikan di tingkat fakultas. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu dibentuk Undang Undang Parlemen Fakultas Hukum Universitas Trisakti Tentang Disipliner. Mengingat 1. Pasal 14 ayat (3) Anggaran Dasar MM-USAKTI 2. Pasal 22 ayat (1) Anggaran Rumah Tangga MM-USAKTI 3. Pasal 23 ayat (3) Anggaran Rumah Tangga MM-USAKTI Memutuskan Menetapkan : Undang Undang Parlemen Fakultas Hukum Universitas Trisakti Tentang Disipliner

Upload: nguyenkiet

Post on 08-Apr-2019

272 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

KETETAPAN

PARLEMEN MAHASISWA

MASYARAKAT MAHASISWA FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS TRISAKTI

NO: 002/TAP/Par-MMFH/IV/4/2018

TENTANG

UNDANG – UNDANG DISIPLINER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PARLEMEN MAHASISWA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

Menimbang

a. Bahwa Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti sebagai

wadah formal dan legal bagi seluruh aktifitas kemahasiswaan di Fakultas Hukum Universitas

Trisakti yang mengadopsi nilai – nilai ketatanegaraan berasaskan kepada keadilan dan

kekeluargaan.

b. Bahwa ketiadaanya Undang – Undang mengenai Disipliner menyebabkan tidak pelanggaran –

pelanggaran di bidang Akademik , Keuangan, maupun Organisasi tidak dapat diselesaikan di

tingkat fakultas.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka

perlu dibentuk Undang – Undang Parlemen Fakultas Hukum Universitas Trisakti Tentang

Disipliner.

Mengingat

1. Pasal 14 ayat (3) Anggaran Dasar MM-USAKTI

2. Pasal 22 ayat (1) Anggaran Rumah Tangga MM-USAKTI

3. Pasal 23 ayat (3) Anggaran Rumah Tangga MM-USAKTI

Memutuskan

Menetapkan : Undang – Undang Parlemen Fakultas Hukum Universitas Trisakti Tentang

Disipliner

Page 2: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti (Selanjutnya disebut MM-FH-

Usakti adalah wadah formal dan legal bagi seluruh aktivitas kemahasiswaan di Fakultas Hukum

Universitas Trisakti yang mengadopsi nilai – nilai ketatanegaraan berasaskan kepada Pancasila,

Keadilan dan kekeluargaan.

2. Parlemen Mahasiswa MM-FH-USAKTI adalah Badan legislatif tingkat fakultas yang berada

di bawah Kongres Mahasiswa Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti (Kongres Mahasiswa

MM-USAKTI) yang dalam tugasnya berpedoman pada Naskah Konstitusi MM-USAKTI ,

PU/PP MM-FH-USAKTI, dan JUKLAK/JUKNIS Parlemen Mahasiswa MM-FH-USAKTI.

3. Badan Eksekutif Mahasiswa adalah Lembaga Eksekutif tingkat fakultas yang sesuai dengan

Naskah Konstitusi MM-USAKTI dan pelaksanaan tugasnya berpedoman pada AD/ART MM-

USAKTI, PU/PP MM-FH-USAKTI, dan Ketetapan-Ketetapan yang dibuat oleh Parlemen MM-

FH- USAKTI.

4. Organisasi Tingkat Fakultas yang selanjutnya disebut OTF adalah Organisasi yang

menghimpun mahasiswa Fakultas Hukum dan berada di lingkungan Fakultas Hukum yang

berkedudukan dibawah Ormawa MM-FH-USAKTI yang memiliki sifat semi otonom dalam

merencanakan serta melaksanakan program kegiatannya dengan berpedoman kepadaNaskah

Konstitusi MM-USAKTI, PU/PP MM-FH-USAKTI, Ketetapan-ketetapan yang dibuat oleh

Parlemen MM-FH-USAKTI, Undang-undang tentang OTF, dan peraturan-peraturan internal

OTF yang bersangkutan.

5. Disiplin adalah ketaatan terhadap ketentuan yang mengatur hak, kewajiban, dan larangan.

6. Tata tertib kehidupan di kampus adalah pedoman yang mengatur tentang norma dan etika

kehidupan kampus.

7. Pelanggaran adalah perbuatan yang bertentangan dan melanggar ketentuan peraturan ini.

8. Pelaksana kekuasaan disipliner adalah Parlemen MM-FH-USAKTI.

Page 3: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

9. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu

peristiwa yang diduga sebagai pelanggaran guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan

penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini

10. Penyelidik adalah Anggota parlemen yang tergabung dalam panitia khusus yang terdiri dari

perwakilan komisi diluar komisi disiplin yang telah diberikan mandate oleh Ketua Parlemen

untuk menyelidiki perkara penyelewengan maupun sengketa sesuai dengan kewenanganya.

11. Penyidikan adalah suatu tindakan dari penyidik dalam mencari dan menemukan,

mengumpulkan alat bukti serta mencari tahu siapa pelaku Pelanggaran.

12. Penyidik adalah Anggota komisi administrasi dan keuangan terhadap kasus penyelewengan

keuangan , Anggota komisi pembinaan dan pengembangan organisasi terhadap kasus

pelanggaran Juklak/Juknis ORMAWA maupun OTF dan sengketa Pemilihan Raya MM-FH-

USAKTI serta Anggota Komisi Akademik terhadap kasus pelanggaran kode etik mahasiswa

yang telah diberikan mandat oleh Ketua Parlemen untuk menyidik perkara penyelewengan

maupun sengketa sesuai dengan kewenangannya.

13. Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan peradilan

tentang suatu permohonan yang ia dengar sendiri, ia Iihat sendiri dan ia alami sendiri.

14. Alat Bukti adalah alat – alat yang memiliki hubungan dengan tindak pelanggaran yang akan

diperiksa oleh Komisi Disiplin MM-FH-USAKTI.

15. Petunjuk adalah perbuatan , kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannya, baik antara

yang satu dengan yang lain, maupun dengan fakta itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi

suatu fakta hukum.

16. Majelis musyawarah adalah majelis yang terdiri dari Kordinator Komisi Disiplin, Anggota I

Komisi Disiplin, dan Anggota 2 Komisi Disiplin.

17. Tim Pembela adalah Orang yang diberikan kuasa oleh pelaku untuk memberikan pembelaan

mewakili pelaku di persidangan.

18. Pelaku adalah Orang yang diduga telah melakukan suatu pelanggaran dalam undang –

undang ini dan ada cukup alasan untuk diperiksa di muka persidangan.

Page 4: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

BAB II

ASAS

Pasal 2

(1) Undang undang Disipliner Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti (UU

DISIPLINER MM-FH-USAKTI) dilaksanakan berdasarkan Asas Pancasila.

(2) UU-DISIPLINER MM-FH-USAKTI memiliki asas non retroaktif, yang tidak memungkinkan

UU ini diberlakukan untuk perkara yang terjadi sebelum UU ini diberlakukan.

(3) Apabila terjadi perubahan terhadap sanksi pada saat pelaku pelanggaran sedang berperkara

maka aturan yang berlaku adalah aturan yang paling menguntungkan terdakwa.

(4) Undang – Undang ini mengikat terhadap setiap jenis pelanggaran sebagaimana diatur dalam

Undang – Undang ini yang dilakukan di lingkup MM-FH-USAKTI.

BAB III

TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 3

Komisi Disiplin Parlemen

Komisi Disiplin Parlemen MM-FH-USAKTI memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Bertugas untuk mengawasi jalannya seluruh peraturan yang ada di dalam UU Disipliner MM-

FH-USAKTI dan memastikan peraturan-peraturan tersebut ditaati dan dipatuhi.

2. Berwenang dalam merekomendasikan keputusan dan/atau sanksi atas suatu perkara

pelanggaran UU Disipliner MM-FH-USAKTI yang akan diputusi melalui Sidang Disipliner

Parlemen.

3. Bertugas untuk mengawasi pelaksanaan atas keputusan dan/atau sanksi yang telah

dikeluarkan.

4. Berwenang dalam memberikan advokasi atau lobbying kepada penyelidik dan penyidik atas

suatu perkara pelanggaran UU Disipliner MM-FH-USAKTI sesuai dengan hasil keputusan

Sidang Khusus Parlemen MM-FH-USAKTI.

Page 5: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

5. Berwenang dalam melakukan advokasi atau lobbying kepada Dekanat apabila diperlukan

untuk dijatuhkanya sanksi akademik bagi pelaku pelanggaran.

Pasal 4

Komisi Administrasi dan Keuangan Parlemen

Komisi Administrasi dan Keuangan MM-FH-USAKTI memiliki tugas dan wewenang sebagai

berikut:

1. Bertugas untuk mengawasi segala peraturan yang berkaitan mengenai pelanggaran

administrasi dan keuangan UU Disipliner MM-FH-USAKTI, serta menjalankan segala

keputusan yang dikeluarkan oleh Komdis Parlemen MM-FH-USAKTI.

2. Berwenang dalam melakukan penyelidikan dan penyidik terhadap suatu perkara pelanggaran

administrasi keuangan UU Disipliner MM-FH-USAKTI.

3. Memiliki kewenangan untuk mengeluarkan rekomendasi keputusan dan/atau sanksi atas suatu

perkara pelanggaran administrasi dan keuangan UU Disipliner MM-FH-USAKTI kepada Komisi

Disiplin Parlemen mahasiswa MM-FH-USAKTI.

Pasal 5

Komisi Pembinaan dan Pengembangan Organisasi

Komisi Pembinaan dan Pengembangan Organisasi MM-FH-USAKTI memiliki tugas dan

wewenang sebagai berikut:

1. Bertugas untuk mengawasi segala peraturan yang berkaitan mengenai pelanggaran

Juklak/Juknis OTF maupun Ormawa di lingkup MM-FH-USAKTI, serta menjalankan segala

keputusan yang dikeluarkan oleh Komdis Parlemen MM-FH-USAKTI.

2. Berwenang dalam melakukan penyelidikan dan penyidik terhadap suatu perkara mengenai

pelanggaran Juklak/Juknis OTF maupun Ormawa di lingkup MM-FH-USAKTI.

3. Memiliki kewenangan untuk mengeluarkan rekomendasi keputusan dan/atau sanksi atas suatu

perkara pelanggaran Juklak/Juknis OTF maupun Ormawa di lingkup MM-FH-USAKTI kepada

Komisi disiplin Parlemen mahasiswa MM-FH-USAKTI.

Pasal 6

Komisi Akademik

Page 6: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

Komisi Akademik MM-FH-USAKTI memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Bertugas untuk mengawasi segala peraturan yang berkaitan mengenai pelanggaran Kode etik

Mahasiswa, serta menjalankan segala keputusan yang dikeluarkan oleh Komdis Parlemen MM-

FH-USAKTI.

2. Berwenang dalam melakukan penyelidikan dan penyidik terhadap suatu perkara mengenai

pelanggaran kode etik mahasiswa.

3. Memiliki kewenangan untuk mengeluarkan rekomendasi keputusan dan/atau sanksi atas suatu

perkara pelanggaran kode etik mahasiswa kepada Komisi disiplin Parlemen mahasiswa MM-FH-

USAKTI.

BAB IV

PELANGGARAN

Pasal 7

Pelanggaran di bidang Keuangan

(1) Kelalaian dalam penyerahan Laporan Pertanganggungjawaban (LPJ) Badan Eksekutif tingkat

Fakultas, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti, dan

Organisasi Tingkat Fakultas dengan batas waktu penyerahan maksimal 14 hari setelah kegiatan

berlangsung sehingga menyebabkan terhambatnya proses pengawasan dikenakan sanksi sebagai

berikut:

a. Surat himbauan tertulis sebanyak 1kali kepada panitia program kerja yang bersangkutan

b. Peringatan tertulis sebanyak 3 kali kepada panitia program kerja yang bersangkutan

c. Dengan kali ke-3 dikenakan sanksi skorsing berupa pembekuan Dana Kegiatan mahasiswa

terhadap program kerja yang bersangkutan.

(2) Menghambat proses audit keuangan dikenakan sanksi skorsing kegiatan kemahasiswaaan

selama 1 periode kepengurusan ORMAWA maupun Organisasi Tingkat Fakultas kepada

individu mahasiswa yang bertanggungjawab atas penghambatan proses tersebut.

(3) Penyelewengan dana yang dilakukan oleh individu fungsionaris ormawa maupun Organisasi

Tingkat Fakultas, dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing Kepengurusan ORMAWA dan Organisasi Tingkat Fakultas secara permanen

Page 7: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

b. Pelaku wajib mengembalikan dana yang diselewengkan.

(4) Pengrusakan atau penghilangan aset-aset MM–USAKTI yang dilakukan oleh individu atau

berkelompok, akan dikenakan sanksi, perlu diwajibkan mengembalikan pada kondisi semula

dan/atau mengganti kerugian yang ditimbulkan atas penghilangan yang dilakukan.

(5) Barangsiapa yang melakukan kelalaian dalam pelaksanaan kegiatan kesekretariatan dan

keuangan di dalam institusi, yang menghambat kelancaran birokrasi di dalam atau antar institusi

dikenakan sanksi berupa:

a. Surat himbauan tertulis sebanyak 1kali

b. Surat peringatan tertulis sebanyak 3 kali

c. Dengan kali ke-3 tindak lanjuti dengan rekomendasi pemberhentian dari jabatan yang

dipegang kepada Sidang istimewa Parlemen MM-FH-USAKTI.

(6) Apabila terjadi pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap program kerja

yang dana kegiatan mahasiswa sudah dicairkan sebelum kegiatan berlansung maka akan

dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap ayat (3).

Pasal 8

Pelanggaran di bidang Kepengurusan Organisasi

(1) Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga MM-USAKTI, Pedoman umum

dan Pedoman Pelaksanaan MM-FH-USAKTI, Undang – Undang Tingkat Fakultas, maupun

Juklak/Juknis Ormawa/OTF yang bersangkutan dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing Kepengurusan di ORMAWA maupun OTF secara permanen terhadap pelaku.

b. Dikenakan sanksi moral berupa publikasi nama pelaku dan pelanggaran yang dilakukan nya

kepada Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti.

c. Apabila tindakan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan kolektif pengurus organisasi maka

diberikan sanksi berupa pembekuan dana kegiatan mahasiswa acara yang bersangkutan.

(2) Penyalahgunaan tugas dan wewenang BEM Fakultas Hukum dan/atau OTF di lingkup

Fakultas Hukum yang dalam pelaksanaan kegiataan dan tidak berdasar atau sesuai AD/ART

dan/atau PU/PP yang tidak berdasar atau sesuai dengan Juklak/Juknis Organisasi yang

Page 8: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

bersangkutan dikenakan sanksi kegiatan kemahasiswaan selama 1 periode kepengurusan ormawa

dan OTF MM-FH-USAKTI kepada individu atau anggota yang bersangkutan.

(3) Penyalahgunaan nama institusi ormawa maupun OTF dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak

berdasarkan izin/sepengetahuan dari institusi ormawa maupun OTF yang terkait, dikenakan

sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing kegiatan kemahasiswaaan selama 1 periode kepengurusan ormawa MM-FH-

USAKTI kepada individu atau anggota yang bersangkutan.

b. Terhadap penggunaan nama institusi OTF maka akan dikenakan sanksi sebagaimana diatur

dalam peraturan internal OTF yang bersangkutan.

c. Pelaku diwajibkan untuk meminta maaf dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

(4) Barangsiapa melakukan tindakan – tindakan yang berupaya untuk menggagalkan maupun

menganggu berjalannya Pemilu Raya MM-FH-USAKTI akan dikenakan sanksi berupa skorsing

2 periode keormawaan maupun OTF di lingkup MM-FH-USAKTI serta diwajibkan untuk

membayar ganti rugi terhadap kerugian yang diakibatkan oleh tindakanya .

(5) Apabila oknum yang melakukan perbuatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4)

terbukti merupakan salah satu tim sukses pasangan calon, maka terhadap calon yang

bersangkutan akan dikenakan sanksi berupa diskualifikasi pasangan calon.

Pasal 9

Pelanggaran di bidang Akademik

(1) Barangsiapa membawa, mengedarkan, dan mengonsumsi narkoba, minuman keras, dan

sejenisnya di dalam ruang lingkup MM-FH-USAKTI, dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing Kepengurusan di ORMAWA maupun OTF secara permanen terhadap pelaku

b. Dikenakan sanksi moral berupa publikasi nama pelaku dan pelanggaran yang dilakukannya

kepada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti.

(2) Barangsiapa membawa, mengedarkan, dan meledakkan petasan atau bahan peledak

sejenisnya di dalam ruang lingkup MMUSAKTI, sehingga dapat membahayakan orang lain atau

dirinya sendiri, dikenakan sanksi sebagai berikut:

Page 9: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

a. Skorsing kegiatan selama 1 periode kepengurusan ormawa dan OTF di Lingkup MM-FH-

USAKTI.

b. Dikenakan sanksi moral berupa publikasi nama pelaku dan pelanggaran yang dilakukannya

kepada Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti.

(3) Barangsiapa yang melakukan perjudian dan mengkoordinir atau menghimpun dana untuk

perjudian didalam ruang lingkup MM-FH-USAKTI, dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing kegiatan kemahasiswaan selama 1 periode kepengurusan ormawa maupun otf, dan

apabila pelaku merupakan anggota pengurus ormawa mauppun otf dalam ruang lingkup MM-

FH-USAKTI maka diberhentikan dari jabatannya secara tidak hormat.

b. Dikenakan sanksi moral berupa publikasi nama pelaku dan pelanggaran yang dilakukannya

kepada Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti.

(4) Barangsiapa yang merusak sarana dan pra-sarana yang ada di lingkup ormawa Kampus

Universitas Trisakti, dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing kegiatan kemahasiswaan selama 1 periode kepengurusan ormawa maupun otf, dan

apabila pelaku merupakan anggota pengurus ormawa mauppun otf dalam ruang lingkup MM-

FH-USAKTI maka diberhentikan dari jabatannya secara tidak hormat.

b. Memperbaiki dan/atau mengganti kerusakan yang ditimbulkan oleh pelaku.

(5) Barang siapa yang melakukan tindakan pelecehan seksual yang dapat merugikan orang lain

didalam ruang lingkup Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti, dikenakan

sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing Kepengurusan ORMAWA dan Organisasi Tingkat Fakultas secara permanen

b. Pelaku diwajibkan untuk meminta maaf secara tertulis dan lisan kepada korban serta

bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan

c. Dikenakan sanksi moral berupa publikasi nama pelaku dan pelanggaran yang dilakukan

kepada Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti.

(6) Barangsiapa melakukan penganiayaan kepada orang lain di dalam ruang lingkup Masyarakat

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti dikenakan sanksi sebagai berikut:

Page 10: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

a. Skorsing kegiatan kemahasiswaan selama 1 periode kepengurusan ormawa dan OTF di

lingkup MM-FH-USAKTI.

b. Penggantian biaya pengobatan korban dan disertai dengan permintaan maaf secara lisan dan

tertulis, serta berjanji tidak melakukan kegiatan tersebut di kemudian hari.

(7) Barangsiapa yang melakukan pengrusakan kepada hak milik orang lain yang ada di dalam

Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti, dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing kegiatan kepengurusan kemahasiswaan selama 1 periode kepengurusan ormawa dan

OTF di lingkup MM-FH-USAKTI.

b. Perlu diwajibkan untuk memperbaiki dan/atau mengganti kerusakan yang ditimbulkan, dan

meminta maaf secara lisan dan tertulis kepada korban.

(8) Barangsiapa melakukan dan terlibat di dalam tindakan pencurian di ruang lingkup

Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing kegiatan kemahasiswaan 1 periode kepengurusan ormawa dan OTF MM-FH-

USAKTI.

b. Perlu diwajibkan mengembalikan dan/atau mengganti kerugian yang ditimbulkan atas

perbuatannya.

(9) Barangsiapa melakukan dan terlibat dalam tawuran masal di dalam ruang lingkup Masyarakat

Mahasiswa Universitas Trisakti dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing kegiatan kemahasiswaan 1 periode kepengurusan dan apabila pelaku merupakan

anggota kepengurusan ormawa dan OTF dalam ruang lingkup MM-FH-USAKTI, maka

diberhentikan dari jabatannyasecara tidak hormat.

(10) Barangsiapa yang melakukan penganiayaan mengakibatkan kehilangan nyawa orang lain di

dalam Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti dikenakan sanksi sebagai

berikut:

a. Skorsing Kepengurusan di ORMAWA maupun OTF secara permanen terhadap pelaku

b. Mengganti kerugian materil dan immaterial kepada pihak keluarga korban.

c. Dikenakan sanksi moral berupa publikasi nama pelaku dan pelanggaran yang dilakukannya

kepada Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti.

Page 11: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

(11) Barangsiapa yang melakukan provokasi dan melakukan tindakan-tindakan yang melanggar

peraturan Undang Undang Disipliner Masyarakat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Trisakti, dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing Kepengurusan di ORMAWA maupun OTF selama 1 Periode Kepengurusan terhadap

pelaku

b. Dikenakan sanksi moral berupa publikasi nama pelaku dan pelanggaran yang dilakukannya

kepada Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti

(12) Barangsiapa yang membawa dan menyalahgunakan senjata api dan senjata tajam yang dapat

membahayakan orang lain di ruang lingkup Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti

dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Skorsing Kepengurusan di ORMAWA maupun OTF secara permanen terhadap pelaku

b. Mengganti kerugian materil dan immaterial kepada pihak korban.

c. Dikenakan sanksi moral berupa publikasi nama pelaku dan pelanggaran yang dilakukannya

kepada Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti

BAB V

MEKANISME PENJATUHAN SANKSI

Bagian kesatu

Proses Pemeriksaan

Pasal 10

Penyelidikan

(1) Penyelidikan harus dilakukan oleh Pihak yang memiliki kewenangan untuk itu berdasarkan

surat perintah penyelidikan yang ditandatangani oleh Ketua Parlemen.

(2) Dalam hal perbuatan yang bersangkutan patut diduga merupakan pelanggaran terhadap

Undang – Undang ini maka statusnya akan dinaikkan ke tahap penyidikan.

(3) Dalam hal perbuatan yang bersangkutan bukan merupakan pelanggaran terhadap Undang –

Undang ini maka proses pemeriksaan dianggap telah selesai.

Page 12: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

(4) Penyelidik harus memutuskan apakah sebuah peristiwa merupakan pelanggaran terhadap

Undang –Undang ini atau tidak selambat – lambatnya selama 7 hari kerja.

(5) Apabila selama 7 hari kerja penyelidik belum dapat memutuskan maka Penyelidik dianggap

telah mengeluarkan keputusan bahwa perbuatan tersebut bukan merupakan pelanggaran terhadap

Undang – Undang ini.

Pasal 11

Penyidikan

(1) Penyidikan harus dilakukan oleh Pihak yang memiliki kewenangan untuk itu berdasarkan

surat perintah penyidikan yang ditandatangani oleh ketua Parlemen.

(2) Dalam menentukan pelaku, maka Penyidik penentuan harus didasarkan pada minimal 2 alat

bukti yang membuktikan peran pelaku dalam perbuatan tersebut.

(3) Alat bukti harus didapatkan dengan cara yang sah.

(4) Apabila dalam jangka waktu 10 hari kerja, Penyidik tidak dapat menentukan pelaku

perbuatan maka proses pemeriksaan dianggap telah selesai.

(5) Apabila Penyidik telah menentukkan pelaku perbuatan serta memiliki 2 alat bukti yang sah

maka proses akan dilanjutkan ke proses pemeriksaan di persidangan.

Bagian Kedua

Proses Pemeriksaan di Persidangan

Pasal 12

Seluruh proses pemeriksaan di persidangan bersifat tertutup.

Paragraf 1

Pembacaan Hasil Penyidikan

Pasal 13

(1) Hasil Penyidikan harus memuat :

Page 13: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

- Frasa “Untuk Keadilan”

- Identitas Pelaku

- Pasal yang dilanggar

- Uraian Fakta – Fakta Hukum yang membuktikan adanya pelanggaran Secara Lengkap , Jelas,

dan Cermat

- Alat – alat bukti yang membuktikan adanya pelanggaran.

- Tuntutan.

(2) Pasal yang dikenakan terhadap pelanggar dapat berbentuk kumulatif , alternatif, subsider,

maupun tunggal.

(3) Hasil Penyidikan dilampirkan kepada orang yang patut diduga melakukan pelanggaran

sebagaimana dimaksud dalam undang – undang ini paling lambat 2 hari sebelum pembacaan

hasil penyidikan dan sidang pertama dilaksanakan selambat – lambatnua 7 hari sejak hasil

penyidikan dikeluarkan.

(4) Pembacaan Hasil Penyidikan dilakukan oleh Penyidik pada hari sidang pertama dan apabila

pelaku pelanggaran tidak hadir maka sidang akan dilanjutkan ke tahap pembuktian.

Paragraf 2

Nota Keberatan

Pasal 14

(1) Materi Keberatan adalah :

- Penyidik tidak dapat memenuhi syarat formil hasil penyidikan.

- Penyidik gagal dalam menguraikan unsur – unsure pelanggaran.

- Penyidik salah dalam menerapkan pasal.

- Penyidik tidak berwenang.

(2) Nota Keberatan dibacakan setelah dibacakanya hasil penyidikan.

Paragraf 3

Page 14: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

Pembuktian terhadap Surat dan Bukti Elektronik

Pasal 15

(1) Untuk kepentingan pemeriksaan dan apabila Ketua Komisi Disiplin memandang perlu ia

dapat memerintahkan pemeriksaan terhadap surat yang dipegang oleh para pihak, atau pejabat

lain yang menyimpan surat, atau meminta penjelasan dan keterangan tentang sesuatu yang

bersangkutan dengan sengketa.

(2) Apabila surat itu merupakan bagian dari sebuah daftar, sebelum diperlihatkan oleh

penyimpannya, dibuat salinan surat itu sebagai ganti yang asli selama surat yang asli belum

diterima kembali dari pemeriksaan.

Paragraf 4

Pemeriksaan Alat Bukti Saksi

Pasal 16

Ketua Komisi Disiplin selanjutnya meneliti apakah semua saksi yang dipanggil telah hadir dan

memberi perintah untuk mencegah jangan sampai saksi berhubungan satu dengan yang lain

sebelum memberi keterangan di sidang.

Pasal 17

(1) Para Pihak diberi kesempatan menyampaikan penjelasan singkat untuk menguraikan bukti

dan saksi yang hendak diajukan oleh mereka pada persidangan;

(2) Sesudah pernyataan pembuka, saksi memberikan keterangan;

(3) Urutan saksi ditentukan oleh pihak yang memanggil;

(4) Penyidik mengajukan saksi, buktinya terlebih dahulu;

(5) Setelah pengajuan saksi dan bukti oleh penyidik, tim pembela dapat menghadirkan bukti, dan

saksi.

Page 15: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

(6) Ketua Komisi Disiplin menanyakan kepada saksi keterangan tentang nama lengkap, tempat

lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan selanjutnya

apakah ia dalam struktur organisasi yang sama dengan pihak yang dipanggil.

(7) Sebelum memberi keterangan, saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut cara

agamanya masing-masing, bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak

lain daripada yang sebenarnya.

Pasal 18

(1) Penyidik terlebih dahulu mengajukan pertanyaan kepada saksi yang dihadirkan oleh

penyidik.

(2) Setelah Penyidik selesai mengajukan pertanyaan, tim pembela dapat mengajukan pertanyaan

kepada saksi.

(3) Tim Pembela mengajukan pertanyaan kepada saksi yang dihadirkan oleh Tim Pembela.

(4) Setelah Tim Pembela selesai mengajukan pertanyaan, Penyidik dapat mengajukan pertanyaan

kepada saksi.

(5) Ketua Komisi Disiplin dapat menolak pertanyaan yang diajukan oleh Penyidik maupun Tim

Pembela kepada saksi, apabila Ketua Komisi Disiplin menilai bahwa pertanyaan tersebut tidak

relevan dengan perkara yang disidangkan dan menyebutkan alasannya mengapa pertanyaan

tertentu tidak diperbolehkan

(6) Dalam hal diperlukan, hakim berwenang mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi

pertanyaan yang diajukan oleh Penyidik maupun Tim Pembela kepada saksi.

(7) Ketua Komisi Disiplin dan Anggota Majelis Musyawarah dapat meminta kepada saksi segala

keterangan yang dipandang perlu untuk mendapatkan kebenaran.

Pasal 19

(1) Tim Pembela terdiri dari maksimal 2 Orang.

(2) Tim Pembela harus merupakan mahasiswa aktif.

(3) Surat kuasa harus ditandatangani diatas materai dan harus berbentuk surat kuasa khusus yang

mencantumkan Identitas Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa, Jenis Perkara, dan Tingkat

Pemeriksaan.

Page 16: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

Pasal 20

Setelah proses pembuktian selesai, maka Majelis Musyawarah akan bermusyawarah dalam

rangka merumuskan rekomendasi terhadap perkara tersebut dan proses pemeriksaan di

persidangan dianggap telah selesai.

Bagian ketiga

Rekomendasi

Pasal 21

(1) Rekomendasi wajib diberikan dalam jangka waktu 7 hari kerja sejak hari sidang pertama.

(2) Hasil Rekomendasi akan diajukan oleh Ketua Komisi Disiplin kepada Ketua Parlemen dan

akan dibahas dalam sidang khusus Parlemen.

(3) Anggota Parlemen yang bertindak sebagai Penyidik tidak berhak untuk mengikuti sidang

khusus Parlemen.

(4) Komisi disiplin tidak mempunyai hak suara dalam sidang khusus parlemen.

(5) Sidang khusus parlemen akan memutuskan untuk menerima seluruh rekomendasi majelis

musyawarah, maupun menolak seluruh atau sebagian dari rekomendasi majelis musyawarah.

(6) Pengambilan keputusan dalam sidang khusus Parlemen akan diambil dengan mekanisme

musyawarah.

(7) Apabila dalam Musyawarah tidak dapat tercapai kata sepakat maka pengambilan keputusan

akan dilakukan dengan mekanisme voting.

(8) Apabila Sidang Khusus Parlemen memutuskan untuk menolak seluruhnya rekomendasi

majelis musyawarah maka terhadap perkara yang bersangkutan dianggap telah selesai dan pelaku

dinyatakan tidak bersalah.

(9) Hasil Sidang Khusus Parlemen akan dituangkan dalam Keputusan Parlemen dan dibacakan

dihadapan pelaku selambat – lambatnya 10 hari kerja sejak hari sidang pertama.

(10) Keputusan Parlemen mengenai perkara disipliner bersifat mengikat.

Page 17: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

Pasal 22

(1) Putusan Musyawarah harus memuat :

a. Kepala putusan yang dituliskan berbunyi :”DEMI KEADILAN BERDASARKAN

KETUHANAN YANG MAHAESA”;

b. nama, Nomor Pokok Mahasiswa, tempat kediaman, atau tempat kedudukan para pihak yang

bersengketa;

c. ringkasan permohonan dan jawaban yang jelas;

d. pertimbangan yang disusun secara jelas mengenai fakta dan keadaan beserta alat pembuktian

yang diperoleh didalam pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan putusan;

e. pasal peraturan perundang-undangan dan alasan hukum yang menjadi dasar penentuan

putusan;

f. amar putusan tentang pokok sengketa dan denda yang dibebankan kepada pelaku dengan

menyebutkan jumlah yang pasti;

g. hari dan tanggal putusan, nama hakim yang memutus, nama panitera dan keterangan tentang

hadir atau tidak hadirnya para pihak.

(2) Tidak terpenuhinya ketentuan ayat (1) pasal ini mengakibatkan Putusan musyawarah batal

demi hukum.

(3) Putusan Musyawarah dapat berupa :

1. Hasil Penyidikan ditolak

2. Hasil Penyidikan dikabulkan

3. Hasil Penyidikan tidak dapat diterima

4. Hasil Penyidikan batal demi hukum

(4) Terhadap rekomendasi dengan pertimbangan majelis musyawarah yang menyatakan Hasil

Penyidikan tidak memenuhi syarat formil, amar putusan menyatakan Hasil Penyidikan tidak

dapat diterima

Page 18: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

(5) Terhadap rekomendasi dengan pertimbangan majelis musyawarah yang menyatakan Hasil

Penyidikan, amar putusan menyatakan Hasil Penyidikan dikabulkan

(6) Terhadap rekomendasi dengan pertimbangan majelis musyawarah yang menyatakan Hasil

Penyidikan tidak memenuhi syarat materiil, amar putusan menyatakan Hasil Penyidikan Batal

demi hukum

(7) Terhadap rekomendasi dengan pertimbangan majelis musyawarah yang menyatakan Hasil

Penyidikan tidak beralasan, amar putusan menyatakan Hasil Penyidikan ditolak

BAB VI

MAJELIS MUSYAWARAH

Pasal 23

(1) Majelis musyawarah diketuai oleh Kordinator Komisi 6 Parlemen.

(2) Majelis Musyawarah terdiri dari Anggota komisi 6 Parlemen.

(3) Apabila anggota majelis musyawarah berhalangan hadir maka sidang akan ditunda.

BAB VII

ALAT BUKTI

Pasal 24

(1) Alat bukti yang sah mencakup:

a. surat-surat;

b. keterangan seorang saksi;

c. alat bukti elektronik; dan.

d. petunjuk.

(2) Alat bukti yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diperoleh secara tidak

melawan hukum.

(3) Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.

Pasal 25

(1) Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di.persidangan

(2) Keterangan dari seorang saksi saja, dengan tidak ada suatu alat bukti yang lain, di dalam

hukum bukan merupakan suatu alat bukti.

Page 19: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku apabila disertai dengan suatu

alat bukti yang sah lainnya.

(4) Keterangan beberapa saksi yang berdiri sendiri-sendiri tentang suatu kejadian atau keadaan

dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang sah apabila keterangan saksi itu ada

hubungannya satu dengan yang lain sedemikian rupa, sehingga dapat membenarkan adanya

suatu kejadian atau keadaan tertentu.

(5) Baik pendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari hasil pemikiran saja, bukan merupakan

keterangan saksi.

(6) Keterangan dari saksi yang tidak disumpah meskipun sesuai satu dengan yang lain, tidak

merupakan alat bukti, namun apabila keterangan itu sesuai dengan keterangan dari saksi yang

disumpah dapat dipergunakan sebagai tambahan alat bukti sah yang lain.

Pasal 26

Alat Bukti elektronik adalah bukti dilakukannya suatu fakta yang berbentuk informasi elektronik

dan dokumen elektronik yang dapat dilihat melalui suatu computer atau sistem elektronik.

Pasal 27

(1) Petunjuk adalah perbuatan , kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannya, baik antara

yang satu dengan yang lain, maupun dengan fakta itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi

suatu fakta hukum.

(2) Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diperoleh dari:

a. keterangan saksi;

b. surat;

c. bukti elektronik

(3) Penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan tertentu

dilakukan oleh anggota komisi disiplin dengan arif dan bijaksana setelah ia mengadakan

pemeriksaan dengan penuh kecermatan dan kesaksamaan.

BAB VIII

UPAYA HUKUM

Pasal 28

(1) Terhadap Keputusan Parlemen mengenai Perkara disipliner dapat diajukan banding kepada

komisi disiplin Kongres.

(2) Banding dapat diajukan selambat – lambatnya 10 hari sejak keputusan parlemen dikeluarkan.

(3) Materi Banding memuat:

Page 20: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

- Parlemen MM-FH-USAKTI salah dalam menerapkan pasal dan salah dalam menerapkan

hukum.

- Adanya alat bukti baru.

- Rekomendasi tidak memenuhi syarat formil maupun syarat materil.

(4) Banding dapat diajukan baik oleh penyidik maupun pelaku.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29

Ketetapan Parlemen ini mulai berlaku pada tanggal disahkan

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Ketetapan Parlemen ini dengan

menempatkannya dalam Fasilitas Informasi Parlemen.

Page 21: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

PENJELASAN ATAS KETETAPAN PARLEMEN

MAHASISWA MASYARAKAT MAHASISWA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

NO: 002/TAP/Par-MMFH/IV/4/2018

TENTANG

UNDANG – UNDANG DISIPLINER

Pasal 1

Cukup Jelas

Pasal 2

Cukup Jelas

Pasal 3

Cukup Jelas

Pasal 4

Cukup Jelas

Pasal 5

Cukup Jelas

Pasal 6

Cukup Jelas

Pasal 7

Skorsing 1 Periode kepengurusan wajib dijalankan setidak – tidaknya 4 bulan sejak

dikeluarkannya putusan musyawarah dan Skorsing ½ Periode wajib dijalankan setidak –

tidaknya 2 bulan sejak dikeluarkanya putusan musyawarah

Pasal 8

Cukup Jelas

Pasal 9

Cukup Jelas

Pasal 10

Ketua Parlemen wajib untuk mengeluarkan surat perintah penyidikan terhadap perkara dimana:

1. Pelaku tertangkap tangan oleh otoritas fakultas maupun universitas

2. Tindak pidana yang dilakukan telah menimbulkan keresahan di dalam MM-FH-USAKTI yang

dibuktikan dengan laporan yang permohonan yang ditandatangani oleh minimal 100 mahasiswa

aktif Fakultas Hukum Universitas Trisakti yang dilampirkan oleh Fotocopy KTM Mahasiswa

yang bersangkutan.

3. Penyidikan telah disetujui oleh lebih dari setengah anggota parlemen dalam sidang yang

dihadiri oleh minimal 2/3 anggota Parlemen.

Page 22: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

4. Terhadap angka 2 apabila dapat dibuktikan bahwa terjadi penyalahgunaan KTM maupun

mahasiswa yang bersangkutan bukan merupakan mahasiswa aktif maka akan diproses

berdasarkan mekanisme fakultas melalui dekanat atas dasar penipuan dan penyalahgunaan

dokumen.

Pasal 11

Penyidik yang ditunjuk dalam sidang komisi yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan

terhadap perkara yang bersangkutan. Apabila Parlemen berjumlah ganjil maka akan ditunjuk

penyidik tunggal, dan apabila Parlemen berjumlah genap maka akan ditunjuk penyidik ganda.

Pasal 12

Cukup Jelas.

Pasal 13

Parlemen harus melakukan pemanggilan kepada pelaku sebanyak 3x dimana pemanggilan

pertama dilakukan 6 hari sebelum pemeriksaan, pemanggilan kedua dilakukan 4 hari sebelum

pemeriksaan, pemanggilan ketiga dilakukan 3 hari sebelum pemeriksaan. Surat Pemanggilan

diberikan secara lansung kepada pelaku.

Pasal 14

Cukup Jelas

Pasal 15

Cukup Jelas

Pasal 16

Cukup Jelas

Pasal 17

Cukup Jelas

Pasal 18

Cukup Jelas

Pasal 19

Cukup Jelas

Pasal 20

Cukup Jelas

Pasal 21

Cukup Jelas

Pasal 22

Cukup Jelas

Pasal 23

Skorsing sidang tidak boleh melebihi jangka waktu persidangan sebagaimana diatur dalam pasal

20.

Pasal 24

Cukup Jelas

Pasal 25

Cukup Jelas

Pasal 26

Cukup Jelas

Page 23: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

Pasal 27

Cukup Jelas

Pasal 28

Cukup Jelas

Pasal 29

Batas Waktu pengundangan adalah dua minggu dan setelah lewat batas waktu tersebut semua

orang dianggap telah mengetahui (fictie hukum). Yang dimaksud fasilitas informasi parlemen

adalah Papan Pengumuman Lobby FH Lantai Satu Gedung H Kampus A. Media-media lain

dapat digunakan oleh Parlemen tanpa mengurangi ketentuan ini.

Page 24: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta

PARLEMEN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI

SEKRETARIAT: Gedung H Lantai VI Kampus A, UNIVERSITAS TRISAKTI Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol - Jakarta Barat 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 109

Email : [email protected] ; Twitter : @ParlemenFH

Ditetapkan di Jakarta

11 oktober 2018

Ruang 801

Gedung H Prof. Budi Harsono

Ketua Parlemen MM-FH-USAKTI

(Salsabila Zahirah Nurmifach)