faktor yang mempengaruhi konsumsi elpiji di tingkat rumah

17
1 Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah Tangga Studi Kasus di Dusun Jongke Kidul Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman JURNAL Oleh : Nama : Muhamad Amin Nomor Mahasiswa : 13313253 Jurusan : Ilmu Ekonomi UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2015

Upload: others

Post on 02-Jun-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

1

Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah Tangga

Studi Kasus di Dusun Jongke Kidul Kecamatan Mlati,

Kabupaten Sleman

JURNAL

Oleh :

Nama : Muhamad Amin

Nomor Mahasiswa : 13313253

Jurusan : Ilmu Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA

2015

Page 2: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

2

Page 3: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

3

Page 4: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

4

Page 5: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

5

Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah Tangga

Studi Kasus di Dusun Jongke Kidul Kecamatan Mlati,

Kabupaten Sleman

Muhamad Amin

Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia

ABSTRAK

Konversi dari kayu bakar dan minyak tanah ke gas elpiji menjadi fenomena yang

tidak kunjung usai dibicarakan di kalangan masyarakat luas. Adanya berbagai pro dan kontra

menjadikan hal ini menarik untuk diteliti. Dengan adanya konversi kayu bakar dan minyak

tanah ke gas maka diharapkan masyarakat dapat menggunakan energi secara lebih efektif dan

efisien.

Penelitian ini menggunakan variabel dependen konsumsi elpiji dan variabel

independen harga gas elpiji, pengeluaran, jumlah anggota keluarga dan usia. Data yang

digunakan dalam penelitian ini bersumber dari hasil kuisioner warga dusun Jongke Kidul

Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta.

Hasil perhitungan software Eviews 7 menunjukkan bahwa variabel harga elpiji per

kilogram berpengaruh tidak signifikan terhadap konsumsi elpiji rumah tangga dusun Jongke

Kidul Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta. Pengeluaran, harga gas elpiji, dan usaha atau

tidak usaha berpengaruh signifikan terhadap konsumsi elpiji rumah tangga dusun Jongke

Kidul Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta.

Page 6: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

6

I. PENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki ketergantungan

terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat tinggi. Baik itu untuk keperluan rumah tangga,

transportasi maupun industri. Sehingga, wajar bila negara berusaha keras untuk memenuhi

kebutuhan warga negaranya yang bersifat primer dengan memberikan subsidi terhadap

pembelian BBM.

Media massa baik cetak maupun elektronik banyak mengulas tentang konversi

energi ini bahkan hingga sekarang iklan-iklan penggunaan kompor gas yang aman marak

ditemui di media televisi lokal. Untuk mengurangi dampak sosial atas diberlakukannya

program ini, pendistribusian elpiji dilakukan oleh eks Agen dan Pangkalan Minyak Tanah

yang diubah menjadi Agen dan Pangkalan Elpiji 3kg.

Program ini ditugaskan kepada Pertamina, berkoordinasi dengan Departemen terkait.

Idealnya, selisih antara pembelian minyak tanah dan elpiji bagi masyarakat dapat

dimanfaatkan untuk keperluan lain dalam rangka meningkatkan daya beli, sementara bagi

pemerintah selisih tersebut digunakan untuk pembiayaan lainnya yang lebih bermanfaat.

Adanya kebijakan konversi tersebut salah satunya dipicu oleh beberapa rentetan

kelangkaan minyak tanah di berbagai daerah baik di kota besar maupun di pedesaan. Harga

minyak tanah menjadi melambung karena berbagai hal seperti masalah distribusi,

penimbunan, panik dan sebab-sebab lainnya. Kebijakan pemerintah tentang konversi minyak

tanah ke elpiji merupakan sebuah kebijakan yang cukup tepat.

Hal itu karena cadangan gas di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan minyak

bumi, meski sebagian besar sudah dikonsesikan pada pihak asing. PT. PERTAMINA

mencatat cadangan minyak tanah dalam minyak bumi Indonesia sangat sedikit dan bila diolah

lebih lanjut dapat menjadi avtur yang bernilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan dengan

penjualan minyak tanah secara langsung.

Page 7: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

7

Setiap tahunnya pemerintah menganggarkan dana lebih dari Rp 50 Trilyun untuk

mensubsidi BBM: minyak tanah, premium dan solar. Dari ketiga jenis bahan bakar ini,

minyak tanah adalah jenis bahan bakar yang mendapat subsidi terbesar, lebih dari 50%

anggaran subsidi BBM digunakan untuk subsidi minyak tanah. Dari tahun ke tahun anggaran

ini semakin tinggi, karena trend harga minyak dunia yang cenderung meningkat.

Secara teori, pemakaian 1 liter minyak tanah setara dengan pemakaian 0,57kg elpiji.

Dengan menghitung berdasarkan harga keekonomian minyak tanah dan elpiji, subsidi yang

diberikan untuk pemakaian 0,57kg elpiji akan lebih kecil daripada subsidi untuk 1 liter

minyak tanah. Secara nasional, jika program konversi minyak tanah ke elpiji berhasil, maka

pemerintah akan dapat menghemat 15-20 Trilyun subsidi BBM per tahun. Manfaat lain yang

dapat diperoleh dari konversi minyak tanah ke elpiji adalah:

1. Mengurangi kerawanan penyalahgunaan minyak tanah (minyak tanah oplosan).

2. Mengurangi polusi udara di rumah/dapur.

3. Menghemat waktu memasak dan perawatan alat memasak.

4. Dapat mengalokasikan minyak tanah untuk bahan bakar yang lebih komersil

(misalnya bahan bakar pesawat/avtur).

5. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

*Besarnya subsidi BBM sangat dipengaruhi oleh perkembangan berbagai faktor

eksternal, terutama harga minyak mentah di pasar dunia, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar

Amerika Serikat. Kenaikan harga minyak dunia dan merosotnya nilai tukar Rupiah akan

mendorong meningkatnya harga keekonomian BBM yang tentu berimbas terhadap besarnya

subsidi yang harus ditanggung. Kenaikan harga jual BBM bersubsidi akan berdampak luas

terhadap masyarakat.

*http://rumahcahayadita.blogspot.com/2010/11/kebijakan-konversi-minyak-tanah-ke.html

Page 8: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

8

Bagi rumah tangga, minyak tanah adalah sumber energi yang digunakan untuk

bahan bakar lampu minyak, namun dewasa ini fungsi minyak tanah beralih sebagai bahan

bakar campuran untuk energi penggerak mesin jet bersama avtur, bahan bakar motor (alat-

alat pertanian/ traktor, kapal perikanan), sebagai pelarut untuk bitumen aspal dan lain-lain.

Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan di atas maka diambil judul

“Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah Tangga Studi Kasus

di Dusun Jongke Kidul Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Yogyakarta”.

II. KAJIAN PUSTAKA

Cholida (2009), meneliti bahwa kebijakan pemerintah yaitu konversi minyak tanah

ke gas LPG ditanggapi positif oleh warga, meskipun pengetahuan warga tentang program ini

tidak banyak dan dalam jalannya konversi masih ditemui beberapa kendala. Efektifitas

konversi gas LPG terhadap besaran pengeluaran bahan bakar dalam satu bulan sudah tercapai

karena ada perbedaan yang signifikan antara besarnya pengeluaran bahan bakar rumah tangga

sebelum dan sesudah menggunakan gas LPG.

Penelitian tersebut dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan memaparkan lebih

dalam tentang efektifitas konversi minyak tanah ke gas LPG terhadap besaran pengeluaran

bahan bakar satu bulan rumah tangga di RW. 09 Kelurahan Jati Padang Kecamatan Pasar

Minggu Jakarta Selatan. Sampel penelitian ini adalah rumah tangga RW. 09 Kelurahan Jati

Padang yang telah melakukan konversi minyak tanah maupun kayu bakar ke gas LPG 3 kg

dengan jumlah sampel sebanyak 87 kepala keluarga tersebar di sembilan RT.

Gregorius (2008), meneliti tentang pengaruh peningkatan jumlah uang beredar dan

harga BBM terhadap inflasi Indonesia periode tahun Januari 2005 – Agustus 2008. Pada

tahun 2006 dan 2007, inflasi bulanan Indonesia relatif stabil. Inflasi bulanan pada periode

hanya dipicu oleh peningkatan harga beberapa bahan pokok. Pada tahun 2007 terjadi

Page 9: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

9

peningkatan harga minyak dunia yang melambung sampai di atas 130 USD per barel,

sehingga dengan alasan peningkatan harga minyak mentah dunia dan pengurangan anggaran

subsidi bahan bakar minyak, pemerintah mengambil kebijakan peningkatan harga premium

tingkat eceran dan bahan bakar lainnya. Harga premium tingkat eceran meningkat dari Rp

4.500,- menjadi Rp 6.000,-. Peningkatan harga bahan bakar minyak pada akhir bulan Mei ini

mendorong inflasi bulanan pada bulan Juni mencapai 2,46%.

Kevin (2008), meneliti tentang dampak fluktuasi harga minyak Indonesia terhadap

indikator makroekonomi Indonesia periode 2005:MI-2008:M8. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa peningkatan harga minyak menyebabkan subsidi pemerintah

membengkak. Maka pada 24 Mei 2008 pemerintah menaikkan harga BBM sebesar 28,7%.

Dalam perspektif makroekonomi, terjadi pertumbuhan ekonomi menurun, inflasi tinggi,

pengangguran meningkat, serta bursa saham terkoreksi cukup drastis sebagai akibat

peningkatan harga minyak dan peningkatan ongkos produksi. Gelombang kontra peningkatan

harga BBM dari masyarakat telah menimbulkan cost social yang tidak sedikit.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer di Dusun

Jongke Kidul Kelurahan Sendangadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta pada tahun 2014, serta sumber data diperoleh dari data primer (melalui

kuisioner). Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama atau data yang

diperoleh secara langsung dari sumbernya atau responden yang diwawancarai.

Sumber data primer dalam penelitian ini berupa jawaban kuisioner dari responden

secara langsung. Metode pengumpulan data yang digunakan teknik wawancara dan

kuesioner.

Page 10: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

10

3.2. Teknik Sampling

Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah para kepala rumah tangga di Dusun

Jongke Kidul Kelurahan Sendangadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman yang mendapat

penyuluhan tentang cara pemakaian kompor yang menggunakan bahan bakar gas atau elpiji.

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 100 kepala keluarga.

3.3. Metode Analisis Data

Metode analisa yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi

linier berganda yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel tetap

dengan variabel bebas.

a. Metode Analisa

Metode analisa yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi

linier berganda yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel tetap

dengan variabel bebas.

Secara sistematis dapat ditulis dalam suatu fungsi sebagai berikut :

Y=f(X1,X2,X3,X4,D1,D2)

Dimana :

Y = konsumsi elpiji

X1 = harga gas elpiji

X2 = pengeluaran

X3 = jumlah anggota keluarga

X4 = usia

Page 11: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

11

Model ekonometrikanya adalah :

Yk = β0+β1X1k+β2X2k+β3X3k+β4X4k+ β1D1k+ β2D2k+Uk

Dimana :

Y = variabel dependen

K = konsumsi elpiji

β0 = konstanta

β1,β2,β3,β4 = koefisien

X1k,X2k,X3k,X4kD1D2 = variabel independen

U = variabel pengganggu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji model regresi linier menunjukkan bahwa nilai probabilitas tidak boleh lebih

dari 5% (p < ɑ) untuk memperoleh hasil yang signifikan atau berpengaruh terhadap konsumsi

elpiji. Dari hasil diatas menjelaskan bahwa :

1. Harga gas elpiji memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

konsumsi rumah tangga di Dusun Jongke Kidul Sendangadi Mlati Sleman

Yogyakarta dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.652242 dengan nilai

probabilitas 0.0000, artinya jika harga gas elpiji terjadi peningkatan sebesar 1%

maka konsumsi elpiji akan naik sebesar 6,52%. Hal tersebut menunjukkan bahwa

dengan adanya peningkatan harga gas elpiji maka akan berdampak pada

bertambahnya konsumsi elpiji rumah tangga. Dengan adanya peningkatan harga gas

elpiji yang mengakibatkan naiknya konsumsi elpiji rumah tangga maka pendapatan

dari para pedagang gas mulai mengalami peningkatan.

2. Pengeluaran memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi elpiji

rumah tangga dengan nilai koefisien korelasi 0.056931 dengan nilai probabilitas

Page 12: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

12

0.0000, artinya jika pengeluaran terjadi peningkatan sebesar 1% maka konsumsi

elpiji meningkat sebesar 0,56%. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi

peningkatan pengeluaran, maka kecenderungan untuk mengkonsumsi elpiji akan

meningkat pula.

3. Usaha atau tidak usaha memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap

konsumsi elpiji rumah tangga dengan nilai koefisien korelasi 29551.87 dengan nilai

probabilitas 0.0439, artinya jika seseorang menggunakan energi untuk kegiatan

usaha maka konsumsi energi akan bertambah sebesar 29551.87 dan yang tidak

melakukan kegiatan usaha tidak bertambah tingkat konsumsi energinya.

Untuk memperkuat pernyataan diatas, berikut adalah hasil estimasi model regresi linier.

Tabel 4.1

Hasil Estimasi Model Regresi Linier

Dependent Variable: Y

Method: Least Squares

Date: 06/05/15 Time: 00:27

Sample: 1 100

Included observations: 100

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3050.777 30637.46 0.099577 0.9209

D1 -5598.078 4412.811 -1.268597 0.2078

D2 29551.87 14462.92 2.043285 0.0439

X1 0.652242 0.131376 4.964707 0.0000

X2 0.056931 0.009370 6.075974 0.0000

X3 4900.112 4227.689 1.159052 0.2494

X4 -472.4776 414.7128 -1.139289 0.2575

R-squared 0.561328 Mean dependent var 95816.00

Adjusted R-squared 0.533027 S.D. dependent var 73080.67

S.E. of regression 49939.99 Akaike info criterion 24.54246

Sum squared resid 2.32E+11 Schwarz criterion 24.72482

Log likelihood -1220.123 Hannan-Quinn criter. 24.61627

F-statistic 19.83393 Durbin-Watson stat 1.534446

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data Primer, Diolah 2015.

Page 13: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

13

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji regresi linier diatas didapatkan bahwa:

1. Harga gas elpiji berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi elpiji rumah

tangga dusun Jongke Kidul Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta, sehingga jika

harga gas elpiji mengalami peningkatan maka konsumsi elpiji rumah tangga akan

mengalami peningkatan.

2. Pengeluaran berpengaruh signifikan terhadap konsumsi elpiji rumah tangga dusun

Jongke Kidul Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta dan berpengaruh positif,

sehingga apabila pengeluaran mengalami peningkatan maka konsumsi elpiji akan

mengalami peningkatan.

3. Jumlah anggota keluarga berpengaruh tidak signifikan terhadap konsumsi elpiji

rumah tangga Jongke Kidul Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta dan berpengaruh

positif, sehingga apabila jumlah anggota keluarga mengalami peningkatan maka

konsumsi elpiji akan mengalami peningkatan pula.

4. Usia berpengaruh tidak signifikan terhadap konsumsi elpiji rumah tangga Jongke

Kidul Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta dan berpengaruh negatif, sehingga

apabila usia mengalami peningkatan maka tidak mempengaruhi konsumsi elpiji.

5. Pendidikan berpengaruh tidak signifikan terhadap konsumsi elpiji rumah tangga

Jongke Kidul Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta dan berpengaruh negatif,

sehingga apabila semakin tinggi pendidikan seseorang maka tidak mempengaruhi

konsumsi elpiji.

6. Usaha atau tidak usaha berpengaruh siignifikan terhadap konsumsi elpiji rumah

tangga Jongke Kidul Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta dan berpengaruh

Page 14: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

14

positif, sehingga apabila seseorang melakukan kegiatan usaha maka akan

mempengaruhi konsumsi elpiji.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh implikasi sebagai berikut:

1. Untuk menentukan harga elpiji akan dinaikkan atau diturunkan maka harus ditinjau

kembali biaya produksi dari elpiji tersebut. Apabila harga elpiji meningkat maka

tentu konsumsi elpiji akan menurun, namun disisi lain saat ini masyarakat banyak

yang tadinya menggunakan bahan bakar minyak dan kayu bakar untuk kebutuhan

sehari-hari mulai beralih ke gas elpiji disamping itu pedagang atau produsen elpiji

menginginkan harga yang tinggi agar profit mereka pun semakin meningkat, namun

jika harga elpiji murah akan menurunkan pendapatan dan profit dari agen-agen

distributor elpiji termasuk dari produsen elpiji dan dalam hal ini peran Pertamina

sangat dibutuhkan untuk dapat menentukan seberapa besar harga elpiji yang berlaku

di pasaran agar tidak membebani masyarakat selaku konsumen elpiji dan juga agar

agen-agen distributor beserta produsen elpiji mendapatkan profit yang layak.

Pemerintah juga perlu hati-hati dalam mengambil kebijakan harga untuk menaikkan

harga energi, hal ini disebabkan rumah tangga telah memiliki ketergantungan yang

tinggi terhadap LPG.

2. Dengan adanya perbedaan pengeluaran energi antara rumah tangga yang melakukan

kegiatan usaha dengan rumah tangga yang tidak melakukan kegiatan usaha, maka

tabung LPG dapat dibedakan untuk ukuran kemasan tabungnya, contoh: rumah

tangga yang melakukan kegiatan usaha diwajibkan membeli tabung ukuran 12kg

dan untuk rumah tangga yang tidak melakukan kegiatan bisa menggunakan tabung

ukuran 3kg. Hal tersebut disebabkan pengaruh dari harga dan pendapatan keluarga

yang akan mempengaruhi tingkat konsumsi energi didalam rumah tangga.

Page 15: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

15

DAFTAR PUSTAKA

Brahmantio, 2010. “Studi Dampak Penghapusan Subsidi BBM”.

http://www.scribd.com/doc/40011426/Kajian-Brahmantio-Studi-Dampak-

Penghapusan-Subsidi-BBM#scribd

Cholida, Dewi, 2009. “Efektifitas Konversi Minyak Tanah Ke Gas LPG Terhadap Besaran

Pengeluaran Bahan Bakar Dalam Satu Bulan”.

http://www.skripsi.unila.ac.id/…/efektifitas – konversi – minyak – tanah – ke – gas –

lpg – terhadap – besaran – pengeluaran – bahan – bakar – dalam – satu – bulan –

studi – pada – r …./html – [ 25 November 2009

Dumairy. (1996), Perekonomian Indonesia, Cetakan Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gregorius, Asmara, 2008. Pengaruh Peningkatan Jumlah Uang Beredar dan Harga BBM

Terhadap Inflasi Indonesia Periode Tahun Januari 2005-Agustus 2008. Jurnal Pangsa,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Hadi, Syamsul, 2006, Metodologi Penelitian kuantitatif Untuk Akuntansi dan Keuangan.

EKONISIA, Yogyakarta.

Kartyca, 2010. “Peranan Konversi Minyak Tanah Ke Gas”.

https://kartyca87.wordpress.com/2010/01/25/peranan-konversi-minyak-tanan-ke-gas-

lpg-proposal-skripsiku/

Kevin, 2008. Dampak Fluktuasi Harga Minyak Indonesia terhadap Indikator Makroekonomi

Indonesia Periode 2005:MI-2008:M8. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mandasari, Astuti. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi di Indonesia Tahun

1987-2005. Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Mangkoesoebroto, Guritno. Dan Algifari (1998), Teori Ekonomi Makro, Yogyakarta, STIE

YKPN.

Page 16: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

16

Prianto, Agus, 2008, Ekonomi MikroKajian dari Sisi Teoritis dan Praktis. SETARA press,

Malang.

Reksoprayitno, Soediyono. (2000), Ekonomi Makro (Pengantar Analisis Pendapatan

Nasional), Edisi Kelima. Cetakan Kedua, Liberty, Yogyakarta.

Rubinfield, Daniel, 2007, Mikroekonomi Edisi Keenam. PT Indeks, Jakarta.

Sukirno, Sadono. (2003), Pengantar Teori Makro Ekonomi “(ed.2)”, PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Suparmoko, M. (1991), Pengantar Ekonomika Makro, BPFE, Yogyakarta.

Widarjono, Agus, 2007, Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis,

EKONISIA, Yogyakarta.

ESDM, Kementerian, Konversi Minyak Tanah ke LPG: Menggerakkan Perekonomian,

Menghemat Energi.

http://esdm.go.id/berita/56-artikel/4011-konversi-minyak-tanah-ke-lpg-menggerakkan-

perekonomian-menghemat-energi.html?tmpl=component&print=1&page

Adityawati, Astari, FE-UII, 2008, Kebijakan Konversi Minyak Tanah ke LPG.

https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=penyebab+substitusi+minyak+tanah+ke+gas+

tidak+sempurna&spell=1

Somowiyono, Ibnu, 2012, Bagaimana Mengatasi Bahaya Penggunaan Energi Gas Yang Saat

Ini Banyak Menelan Korban.

https://akungibnu.wordpress.com/2012/10/06/bagaimana-mengatasi-bahaya-

penggunaan-energi-gas-yang-saat-ini-banyak-menelan-korban/

Agus, Amillah, 2010, Waspadai Musim Tabung Gas Bocor.

https://amillavtr.wordpress.com/2010/05/27/waspadai-musim-tabung-gas-bocor/

Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

Jur. Ilm. Kel. & Kons., Agustus 2010, p : 173 - 183 Vol. 3, No. 2 ISSN : 1907 – 6037

Page 17: Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Elpiji di Tingkat Rumah

17

eJournal Ilmu Pemerintahan, 2013, 1 (4):1303 – 1316 ISSN 2338-3615,

journal.ip.fisip.unmul.ac.id

Pramono, Joko. Dan Gunanto, Dampak Program Konversi Minyak Tanah Ke LPG

Terhadap Distribusi Minyak Tanah Bersubsidi Ke LPG (Studi Kasus Di Pangkalan

Salatiga). http://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/view/13

Septianna SR, Agatha, 2011, Serba Serbi Konversi Minyak Tanah ke Gas Elpiji.

http://palembang.tribunnews.com/25/04/2011/serba--serbi-konversi-minyak-tanah-ke-

gas-elpiji

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/kerosin-dan-penggunaannya/

Tabina, Abu, 2010, Kebijakan Konversi Minyak Tanah ke Liquefied Petroleum Gas (LPG)

Sebagai Upaya Peningkatan Daya Beli Masyarakat Indonesia.

http://rumahcahayadita.blogspot.com/2010/11/kebijakan-konversi-minyak-tanah-

ke.html

Burmansyah, Edy, 2014, Simulasi Perhitungan Harga Keekonomian BBM

http://politik.kompasiana.com/2014/11/11/menghemat-tanpa-menaikan--702403.html

Taurus Sandy, Widy, 2008, Konversi Minyak Tanah ke LPG.

http://widytaurus.wordpress.com/2008/05/06/konversi-minyak-tanah-ke-lpg/

http://witartobrebes.blogspot.com/2014/03/perilaku-konsumsi-dalam-kehidupan.html

P3EI UII. Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2008)