faktor internal dan eksternal perbankan yang …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/tesis atika...

146
i FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN BERMASALAH BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN AKAD PADA PERBANKAN SYARIAH INDONESIA TAHUN 2015-2019 TESIS Oleh: ATIKA RAHMANIAH NIM: MLK 182942 PRODI EKONOMI SYARIAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2021

Upload: others

Post on 25-Jul-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

i

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG

MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN BERMASALAH

BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN AKAD

PADA PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

TAHUN 2015-2019

TESIS

Oleh:

ATIKA RAHMANIAH

NIM: MLK 182942

PRODI EKONOMI SYARIAH

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2021

Page 2: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

ii

Page 3: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

iii

Page 4: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

iv

Page 5: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

v

MOTTO

Page 6: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirohmannirrohim

Seiring dengan rasa syukur yang teramat dalam atas karunia-Mu Yaa

Allah, dengan penuh kerendahan hati kupersembahakan karya tulis ini

Teruntuk yang tercinta :

Baba M. Hayat dan Ummi Nurul Hilal

Terima kasih atas

Segala jerih payah dan upaya serta kesabaran Baba serta Ummi yang

telah mendidik dan menyekolahkan peneliti hingga mencapai Magister.

Terima kasih juga atas bentuk kasih sayang yang tiadaputus-putusnya

sepanjang masa yang sampai kapan pun tak kan mampu tergantikan

serta semangat, dorongan dan doa untuk peneliti, sehingga bisa

menyelesaikan tesis ini.

Semua keluarga terima kasih atas kasih sayang, semangat, doa,

dorongan dan bantuan serta dukungan yang diberikan.

Tak lupa pula untuk

Pembimbing I, Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, SS., MA

Pembimbing II, Dr. Novi Mubyarto, ME

yang telah membimbing saya dalam penyelesaian tesis ini.

Saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga

Untuk sahabat-sahabatku yang terdekat terima kasih atas kesetiaan,

ketulusan dan kasih saying dan perhatianya serta motivasi, semangat dan

dorongan.

Untuk sahabat-sahabatku yang selalu memberikan keceriaan, dukungan

dan semangat yang takkan terlupakan

Page 7: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan taufik dan hidayahnya serta telah memberi kekuatan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat beriring salam

penulis limpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang

telah memberikan cahaya kepada kita semua dengan ajaran Islam.

Karya tulis ini dimaksudkan untuk sebagai persyaratan guna

memperoleh gelar Magister Ekonomi Syariah konsentrasi Perbankan dan

Lembaga Keuangan Syariah pada Pascasarjana UIN STS Jambi. Penulis

menyadari dalam penulisan tesis ini masih belum sempurna, baik secara

metodologi maupun secara analisis. Untuk itu penulis mengharapkan

masukan dan saran konstruktif dari pembaca.

Selama proses penulisan tesis ini, banyak yang telah memberikan

konstribusi baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena i tu, pada

kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada pihak-pihak tersebut. Ucapan terima kasih yang

terutama penulis khususkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph.D, sebagai Rektor UIN STS Jambi

2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, S.S, sebagai Direktur Pascasarjana

UIN STS Jambi

3. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, S.S, M.Si dan Dr. Novi Mubyarto,

ME, sebagai pembimbing tesis yang banyak memberikan arahan dalam

menyelesaikan tesis ini

4. Bapak Ibu dosen dan segenap civitas akademik Pascasarjana UIN STS

Jambi yang telah menjadi pembimbing serta pengampu mata kuliah

dan membantu dalam birokrasi pengurus selama penulis menempuh

pendidikan di program Pascasarjana UIN STS Jambi

Page 8: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

viii

5. Kepada keluarga terutama Baba, Umi, serta saudara-saudara penulis

yang selalu memberi dorongan untuk menyelesaikan pendidikan di

Pascasarjana UIN STS Jambi

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis berserah diri. Semoga

tesis ini dapat bermanfaat dan berdaya guna khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca sekalian.

Jambi, Januari 2021

Penulis

Atika Rahmaniah MLK. 182942

Page 9: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan faktor

eksternal yang mempengaruhi pembiayaan bermasalah (NPF) di

perbankan syariah Indonesia. Metode analisis data menggunakan regresi

jenis data time series, objek penelitian adalah variabel atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian. Objek penelitian ini adalah CAR,

ROA, BOPO, PDB, Inflasi, dan Nilai Tukar. Subjek penelitian ini adalah

laporan statistik Perbankan Syariah Indonesia dari Bank Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Badan Pusat Statistik, dalam periode

waktu Januari 2015 sampai dengan Desember 2019. Uji analisis dilakukan

dengan menggunakan uji normalitas, heterokendastisitas, autokolerasi,

dan multikolinieritas. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan

analisis regresi dengan model time series. Berdasarkan hasil penelitian

CAR dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap NPF murabahah,

CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap NPF mudharabah, PDB

berpengaruh positif terhadap NPF murabahah, PDB berpengaruh negatif

signifikan terhadap NPF musyarakah, PDB berpengaruh signifikan negatif

terhadap NPF mudharabah pada Perbankan Syariah Di Indonesia.

Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA),

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Produk

Domestik Bruto, Inflasi, Nilai Tukar, Non Performing Financing (NPF).

Page 10: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................... ii

NOTA DINAS ............................................................................................ iii

LEMBARAN PENGESAHAN ................................................................ iv

MOTTO ...................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Batasan Masalah Penelitian ....................................................... 11

C. Rumusan Masalah Penelitian ...................................................... 11

D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 12

E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 13

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori ............................................................................. 13

B. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................ 38

C. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 39

D. Penelitian Terdahulu .................................................................... 44

Page 11: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

xi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .......................................................................... 46

B. Populasi dan Sampel ................................................................... 46

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 46

D. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 48

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 48

F. Analisis Regresi Liniear Berganda.............................................. 52

G. Uji Hipotesis ................................................................................... 53

BAB IV DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................... 55

B. Hasil dan Pembahasan Penelitian .............................................. 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 111

B. Implikasi ......................................................................................... 113

C. Keterbatas Penelitian ................................................................... 119

D. Saran .............................................................................................. 119

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

CURRICULUM VITE ............................................................................... xxxii

Page 12: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pembiayaan dan NPF Berdasarkan Jenis Akad – Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Tahun 2015-2019 .......... 7

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...............................................................24

Tabel 1.3 Definisi Operasional ................................................................. 28

Tabel 4.1.1 Regrei Linier Berganda NPF Murabahah ................................ 72

Tabel 4.1.2 Regrei Linier Berganda NPF Musyarakah ............................... 73

Tabel 4.1.3 Regrei Linier Berganda NPF Mudharabah ................................ 74

Tabel 4.3.1 Hasil Uji Glesjer Faktor Internal NPF Murabahah .................... 83

Tabel 4.3.2 Hasil Uji Glesjer Faktor Internal NPF Musyarakah ................. 84

Tabel 4.3.3 Hasil Uji Glesjer Faktor Internal NPF Mudharabah .................. 85

Tabel 4.3.4 Hasil Uji Glesjer Faktor Eksternal NPF Murabahah ................. 86

Tabel 4.3.5 Hasil Uji Glesjer Faktor Eksternal NPF Musyarakah .............. 87

Tabel 4.3.6 Hasil Uji Glesjer Faktor Eksternal NPF Mudharabah ............... 88

Tabel 4.4.1 Nilai Durbin Waston Faktor Internal NPF Murabahah ............ 89

Tabel 4.4.2 Nilai Durbin Waston Faktor Internal NPF Musyarakah .......... 89

Tabel 4.4.3 Nilai Durbin Waston Faktor Internal NPF Mudharabah .......... 90

Tabel 4.4.4 Nilai Durbin Waston Faktor Eksternal NPF Murabahah ......... 91

Tabel 4.4.5 Nilai Durbin Waston Faktor Eksternal NPF Musyarakah ......... 91

Tabel 4.4.6 Nilai Durbin Waston Faktor Eksternal NPF Murabahah ......... 92

Tabel 4.5.1 Nilai Multikolerasi Faktor Internal NPF Murabahah ............... 94

Tabel 4.5.2 Nilai Multikolerasi Faktor Internal NPF Musyarakah ............... 94

Tabel 4.5.3 Nilai Multikolerasi Faktor Internal NPF Mudharabah ............. 95

Tabel 4.5.4 Nilai Multikolerasi Faktor Eksternal NPF Murabahah ............ 95

Tabel 4.5.5 Nilai Multikolerasi Faktor Eksternal NPF Musyarakah ........... 96

Tabel 4.5.6 Nilai Multikolerasi Faktor Eksternal NPF Mudharabah .......... 96

Tabel 4.6.1 Hasil Uji F Faktor Internal NPF Murabahah ............................ 97

Tabel 4.6.2 Hasil Uji F Faktor Internal NPF Musyarakah ............................ 98

Tabel 4.6.3 Hasil Uji F Faktor Internal NPF Mudharabah .......................... 98

Tabel 4.6.4 Hasil Uji F Faktor Eksternal NPF Murabahah ......................... 99

Tabel 4.6.5 Hasil Uji F Faktor Eksternal NPF Musyarakah ......................... 99

Page 13: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

xiii

Tabel 4.6.6 Hasil Uji F Faktor Eksternal NPF Mudharabah ....................... 100

Tabel 4.7.1 Hasil Uji T Faktor Internal NPF Murabahah ........................... 100

Tabel 4.7.2 Hasil Uji T Faktor Internal NPF Musyarakah .......................... 102

Tabel 4.7.3 Hasil Uji T Faktor Internal NPF Mudharabah ......................... 104

Tabel 4.7.4 Hasil Uji T Faktor Eksternal NPF Murabahah .......................... 106

Tabel 4.7.5 Hasil Uji T Faktor Eksternal NPF Musyarakah ......................... 108

Tabel 4.7.6 Hasil Uji T Faktor Eksternal NPF Mudharabah ........................ 110

Tabel 4.7.4 Hasil Uji T Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal NPF Bank Syariah

Indonesia 2015-2019 .................................................................. 112

Tabel 4.8.1 Hasil Uji Determinasi Faktor Internal NPF Murabahah ............ 116

Tabel 4.8.2 Hasil Uji Determinasi Faktor Internal NPF Musyarakah .......... 117

Tabel 4.8.3 Hasil Uji Determinasi Faktor Internal NPF Mudharabah .......... 117

Tabel 4.8.4 Hasil Uji Determinasi Faktor Eksternal NPF Murabahah ......... 118

Tabel 4.8.5 Hasil Uji Determinasi Faktor Eksternal NPF Musyarakah ........ 118

Tabel 4.8.6 Hasil Uji Determinasi Faktor Eksternal NPF Mudharabah ....... 119

Page 14: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik 1.1 ................................................................................. 8

Gambar 3.1 Kerangka Konseptuan Penelitian ............................................ 41

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank Indonesia .......................................... 66

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Otoritas Jasa Keuangan ........................... 68

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistika ............................. 71

Gambar 4.2.1 Grafik Histogram Faktor Internal NPF Murabahah ............... 76

Gambar 4.2.2 Grafik Histogram Faktor Internal NPF Musyarakah.............. 77

Gambar 4.2.3 Grafik Histogram Faktor Internal NPF Mudharabah ........... 78

Gambar 4.2.4 Grafik Histogram Faktor Eksternal NPF Murabahah ............ 79

Gambar 4.2.4 Grafik Histogram Faktor Eksternal NPF Musyarakah ........... 80

Gambar 4.2.4 Grafik Histogram Faktor Eksternal NPF Mudharabah ......... 81

Page 15: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era yang serba digital ini Islam tidak lagi dapat dianggap

sebagai model yang usang atau kuno, dalam perekonomian suatu

Negara sistem keuangan perbankan akan berperan penting dalam

perkembangannya kondisi ini yang membuat institusi-institusi

keuangan Islam lebih beragam dan inovatif dalam

perkembangannya. Hal tersebut menyebabkan keuangan Islam

dengan kondisi seperti ini layak untuk dijalankan dalam

perekonomian global.

Sebagai lembaga keuangan, bank mempunyai tanggung jawab

yang besar dalam memberikan kontribusi yang besar dalam

kelancaran perekonomian sebuah negara, dan tentu saja

bertanggung jawab untuk menjaga kestabilan nilai uang, dan

memperluas kesempatan kerja. Sebagai lembaga yang bertugas

penerima simpanan uang, meminjamkan uang seta melayani jasa

pengiriman uang yang telah dikenal sejak zaman Rasulullah, fungsi

utama dari perbankan syariah boleh dilaksanakan, kecuali dalam

pelaksanaannya perbankan syariah melakukan penyelewengan dana

yang dilarang oleh ajaran Islam.1

Pada prinsipnya perbankan konvensional dalam bisnisnya

mengutamakan keuntungan yang dipeoleh dari selisih bunga

simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan kredit atau

bunga pinjaman yang diberikan. Tidak berlaku untuk bank syariah,

prinsip perbankan syariah tidak mengenal adanya bunga dalam jasa

penyimpanan maupun pinjaman.2 Perbankan syariah menggunakan

1 Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Bank ing: Sebuah Teori, Konsep, dan

Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hlm. 53 2 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Rajawali Pers, Jakarta, 2014,

hlm. 25-26

Page 16: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

konsep profit loss sharing atau dikenal dengan bagi hasil. Yang

bebas dari kegiatan perjudian (maysir), yang tidak membiayai usaha

yang tidak jelas dan meragukan (gharar), dan berprinsip keadilan.

Islam tidak hanya semata mengajarkan umat nya untuk berhubungan

antara makhluk dengan sang Khalik saja, akan tetapi Islam juga

menjelaskan tentang dasar-dasar kegiatan bermuamalah. Dimana

muamalah yang dimaksud adalah kaitan tata hubungan antar

manusia dengan manusia serta lingkungannya, termasuk juga

dengan kegiatan ekonomi yang meliputi keuangan dan perbankan.3

Yang dimana tujuan akhir dari perbankan syariah ini adalah falah,

yaitu pencapaian kesuksesan ataupun kesejahteraan dunia dan

akhirat.

Begitu pula dengan perbankan Syariah yang menjadi suatu

Lembaga Syariah yang berpegang teguh dengan prinsip syariah.

Perbankan syariah memiliki perbedaan dengan perbankan

konvensional. Pertama, dari segi akad dan aspek legalitas,

perbankan syariah pada praktiknya memiliki pengaruh terhadap

dunia dan akhirat, karna akad yang dilaksanakan pada perbankan

syariah berdasarkan hukum syari’at Islam yang berpedoman dengan

Al-Qur’an dan Hadist. Kedua, dari segi struktur organisasi, dalam

operasionalnya perbankan syariah diawasi oleh Dewan Pengawas

Syariah (DPS). Ketiga, dalam menyalurkan pembiayaannya

perbankan syariah membiayai bisnis dan usaha yang kegiatannya

harus dengan usaha yang halal. Keempat, etika atau pun akhlak,

sifat jujur, serta rasa tanggung jawab, cerdas dan ramah menjadi

poin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan

syariah.4

3 Darsono, Ali Sakti, Ascarya, Dkk, Perbakna Syariah Di Indonesia Kelembagaan

dan Kebijakan serta Tantangan ke Depan, Rajawali Pers, Jakarta, 2017, hlm. 31 4 Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Bank ing: Sebuah Teori, Konsep, dan

Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hlm. 30

Page 17: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Allah SWT. dengan tegas dan jelas sudah menjelaskan

mengharamkan segala jenis tambahan yang berlebihan dari

pinjaman, sebagaimana Allah telah berfirman dalam Al-Quran Surah

Al-Baqarah, ayat 278-279.5

Dengan hadirnya perbankan syariah menjadi pilihan bagi

nasabah untuk berinvestasi ataupun mendapatkan pinjaman yang

sesuai dengan hukum islam yang artinya terhindar dari riba, adil, dan

halal. Tujuan utama berdirinya perbankan syariah adalah untuk

menyebarkan kemakmuran ataupun kesejahteraan ekonomi dengan

struktur Islam dan mengembangkan serta mempromosikan prinsip

islam di dunia bisnis.6 Dalam prinsipnya perbankan syariah tidak

mengijinkan pembayaran dan penerimaan bunga tetapi dikenal

dengan keadilan dan pembagian keuntungan dan kerugian, yang

melarang riba atau bunga.7 Adapun fungsi dari bank syarah adalah

sebagai pengumpul dana serta penyalur dana, kegiatan yang

5 Q.S., Al-Baqarah (2), 278-279

6 Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Bank ing: Sebuah Teori, Konsep, dan

Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hlm. 33 7 Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Bank ing: Sebuah Teori, Konsep, dan

Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hlm. 36

Page 18: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

dilakukan bank syariah memberikan pembiayaan kepada peminjan

yang membutuhkan, baik itu untuk modal usahanya maupun untuk

konsumsi peminjam.8

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tahun 2018

yang terdaftar di Bank Indonesia ada 13 Bank Umum Syariah (BUS),

21 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 168 Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) .

Pada perbankan syariah kata pinjam-meminjam kurang tepat

digunakan. Pertama, pinjaman adalah salah satu metode hubungan

finansial dalam Islam, masih banyak metode yang lain seperti jual

beli, bagi hasil, sewa, dan lainnya yang sesuai dengan syariat Islam

selain pinjaman. Kedua, pinjam-meminjam diketahui dalam Islam

adalah akad sosial, bukan akad komersial. Maksudnya, jika

seseorang meminjam, ia tidak diperbolehkan memberikan syarat

tambahan atas pinjaman pokoknya. Berdasarkan hadist Nabi saw.

yang menjelaskan bahwa setiap pinjaman yang menghasilkan

manfaat adalah riba.9

Berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992, “Perbankan

di Indonesia menggunakan dual banking system (sistem ganda),

yakni antara perbankan konvensional dan perbankan syariah

bersama-sama bertujuan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam menyediakan produk dan jasa perbankan, untuk

ikut serta dalam membangun pembiayaan bagi sektor-sektor

perekonomian nasional.” Sedangkan untuk praktik perbankan

syraiah menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, “Dalam praktiknya di Indonesia mengalami

perkembangan yang pesat dan dalam secara umum mengikuti best

8 Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, UPP AMPYKPN, Yogyakarta, 2005, hlm

303 9 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik , Gema Insani,

Jakarta, 2001, hlm. 170

Page 19: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

practices internasional yang mengikuti kondisi masyarakat

Indonesia.”10

Dalam praktik pembiayaannya perbankan syariah di Indonesia

mengalami peningkatan dalam petumbuhannya dari tahun ke tahun,

walaupun mengalami keterlambatan pertumbuhannya di tahun 2009.

Selama sembilan tahun (2005-2013), pembiayaan yang mengalami

peningkatan sembilan kali yang awalnya dari 8 triliun rupiah yang

meningkat menjadi 71.6 teiliun rupiah adalah pembiayaan modal

kerjanya. Sedangkan untuk pembiayaan konsumsi meningkat empat

belas kali dari awalnya 3 triliun rupiah hingga mencapai 43 triliun

rupiah dengan pertumbuhan yang naik mencapai 87.9% dari tahun

2007 sampai dengan tahun 2011.11

Dendawijaya mengemukakan bahwa Non Performing Finance

(NPF) merupakan “kegagalan dalam memenuhi kewajibannya untuk

membayar angsuran pinjamannya dengan ketetapan waktu yang

yang sudah disepakati diawal oleh seorang peminjam atau debitur.”12

Dalam penyalurannya pembiayaan tidak dikateorikan pembiayaan

sehat, karena masih mempunyai kualitas buruk atau bemasalah.

Pembiayaan bermasalah ini menjadi fenomena utama yang sering

sekali terjadi di dunia perbankan syariah dalam penyaluran

pembiayaannya.13

Manfaat dari pembiayaan yang diberikan oleh perbankan tidak

hanya dirasakan oleh internal bank saja, akan tetapi juga dirasakan

manfaatnya sebagai perkembangan suatu Negara. Pada umumnya

negara berkembang masih bergantung dengan penyaluran

10

Darsono, Ali Sakti, Ascarya, Dkk, Perbakna Syariah Di Indonesia Kelembagaan dan Kebijakan serta Tantangan ke Depan, Rajawali Pers, Jakarta, 2017, hlm. 189

11

Darsono, Ali Sakti, Ascarya, Dkk, Perbakna Syariah Di Indonesia Kelembagaan dan Kebijakan serta Tantangan ke Depan, Rajawali Pers, Jakarta, 2017, hlm. 217

12 Dendawijaya, Manajemen Perbankan. Jakarta, 2005: Ghalia Indonesia, hlm. 45

13 Herni Hernawati, Oktaviani Rita Puspasari, Pengaruh Faktor Makroekonomi

terhadap Pembiayaan Bermasalah, Journal of Islamic Finance and Accounting, Vol. 1

No. 1 Januari-Mei 2018, hlm. 29

Page 20: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

pembiayaan perbankan yang mengharapkan kemajuan dari

pertumbuhan ekonomi dinegara tersebut. Yang artinya penyaluran

pembiayaan ini memiliki peran yang penting bagi pertumbuhan

ekonomi negara. Tetapi dalam penyaluran pembiayaan ini

mengalami dampak negatif terharap pertumbuhan suatu negara jika

tidak dikelola dengan baik atau sebagaimana mestinya.14 dari

kejadian subprime mortage di tahun 2008 membuat kita belajar akan

kegagalan perbankan yang disebabkan oleh kredit macet yang lebih

terlihat mendominasi berdampak terhadap kegiatan perekonomian

Negara Amerika Serikat, tidak hanya di Amerika namun juga

termasuk Negara-negara lainnya di Eropa maupun di Asia. Dari

peristiwa ini Non Performing Loans (NPL) yang merupakan “indikator

dari kredit macet menjadi ukuran penting untuk menjadi tolak ukur

kinerja suatu perbankan, kegiatan ekonomi, dan kestabilan uang

nasional yang sehat.”15 Yang dikenal dalam perbankan syariah ialah

Non Performing Financing (NPF) yang merupakan indikator dari

pembiayaan bermasalah yang perlu diamati karna mempunyai sifat

yang tidak pasti dan fluktuatif yang menjadi perhatian khusus untuk

dipantau.16

Dalam praktiknya dari total pembiayaan yang disalurkan di

masyarakat termasuk pembiayaan yang tidak sehat, karena

mempunyai kualitas yang buruk atau bermasalah, dimana dalam

penyalurannya pembiayaan sering terjadi nasabah tidak lancar

dalam pembayarannya, untuk persyaratannya debitur tidak sesuai

dengan perjanjian, dan pembayaran yang tidak sesuai dengan

14

Amalia Eka Purnamasari, Musdholifah, Analisis Faktor Eksternal Dan Internal Bank Terhadap Risiko Pembiayaan Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2015, Isma – Bisnis Dan Manajemen, Volume 9 No. 1 Oktober 2016, hlm. 14

15 Amalia Eka Purnamasari, Musdholifah, Analisis Faktor Eksternal Dan Internal

Bank Terhadap Risiko Pembiayaan Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2015, Isma – Bisnis Dan Manajemen, Volume 9 No. 1 Oktober 2016, hlm. 14

16 Amalia Eka Purnamasari, Musdholifah, Analisis Faktor Eksternal Dan Internal

Bank Terhadap Risiko Pembiayaan Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-

2015, Isma – Bisnis Dan Manajemen –Volume 9 No. 1 Oktober 2016, hlm 14

Page 21: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

jadwal angsuran. Hal ini yang membuat dampak negatif bagi kedua

pihak yakni debitur dan kreditur.

Kegiatan opersional perbankan dalam melakukan penyaluran

dana memiliki resiko yang dapat menimbulkan kerugian pada bank

jika tidak di olah denga baik dan benar. Pembiayaan atau kredit

merupakan salah satu resiko yang selalu dihadapi oleh setiap

lembaga keuangan termasuk juga di perbankan, dalam perbankan

syariah dikenal dengan pembiayaan bermasalah atau non

performing financing. NPF merupakan salah satu resiko utama yang

membuat bank mengalami kemungkinan pada kerugian saat

penyaluran dana oleh pihak bank. Tingginya nilai NPF akan

membuat bank mengalami penurunan pada pendapatannya, karena

ini akan berpengaruh terhadap menurunan modal yang bank miliki.

Dilihat dari akad pembiayaannya, bank syariah memiliki

beberapa variasi dalam akadnya, namun dalam praktiknya hanya

lima yang digunakan perbankan syariah dalam menyalurkan

pembiayaannya, yaitu mudharabah, murabahah, musyarakah, qardh,

istishna, dan ijarah.17

Tabel 1.1 Pembiayaan dan NPF berdasarkan Jenis Akad - Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah di Indonesia tahun 2015-2019 (milyar rupiah)

Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK 2020 (diolah)

17

Darsono, Ali Sakti, Ascarya, Dkk, Perbakna Syariah Di Indonesia Kelembagaan

dan Kebijakan serta Tantangan ke Depan, Rajawali Pers, Jakarta, 2017, hlm. 219-220

Akad 2015 2016 2017 2018 2019

Pembiayaan NPF NPF (%)

Pembiayaan NPF NPF (%)

Pembiayaan NPF NPF (%)

Pembiayaan NPF NPF (%)

Pembiayaan NPF NPF (%)

Mudharabah 14.820 323 0,02 15.292 401 0,03 17.090 327 0,02 15.866 359 0,02 13.779 481 0,03

Musyarakah 60.713 3.414 0,06 78.421 3.272 0,04 101.561 3.847 0,04 129.641 3.845 0,03 157.491 5.109 0,03

Murabahah 122.111 5.502 0,05 139.539 6.258 0,04 150.276 6.588 0,04 154.805 4.489 0,03 160.654 4.688 0,03

Salam 0 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0

Istishna 770 20 0,03 878 16 0,02 1.189 14 0,01 1.609 24 0,01 2.097 35 0,02

Ijarah 10.631 191 0,02 9.150 661 0,07 9.230 181 0,02 10.597 215 0,02 10.589 412 0,04

Qardh 3.951 121 0,03 4.731 90 0,02 6.349 96 0,02 7.674 199 0,03 10.572 304 0,03

Jumlah 212.996 9.571 0 248.011 10.698 0 285.695 11.053 0 320.192 9.131 0 355.182 11.029 0

Page 22: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Berdasarkan tabel 1.1 total pembiayaan meningkat dari

212.996 milyar rupiah pada tahun 2015 menjadi 355.182 milyar

rupiah pada tahun 2019. Dapat dilihat dari 7 akad yang ada pada

tabel 1.1 dari tahun 2015 hingga 2019 pembiayaan dengan akad

Murabahah, Musyarakah, dan Mudharabah masih menjadi incaran

nasabah dalam mengambil pembiayaan. Karena itu tingkat

kemungkinan terjadinya pembiayaan bermasalah besar jika tidak

dikelola dengan baik. Maka dari itu penelitian ini terfokus meneliti 3

akad yang mendominasi yaitu akad Murabahah, Musyarakah, dan

Mudharabah.

Grafik 1.1

Perkembangan pembiayaan berdasarkan jenis penggunaan akad periode 2015-2019

Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK 2018 (diolah)

Berdasarkan grafik 1.1 pembiayaan jenis penggunaan akad

murabahah, musyarakah dan mudharabah menunjukkan tren

pertumbuhan positif mengalami peningkatan disetiap tahunnya.

Dapat kita lihat bahwa pembiayaan Murabahah mempunyai

pergerakan yang meningkat dari tahun 2015-2018 dengan nilai

122.111 milyar menjadi 160.654 milyar, searah dengan pergerakan

nilai NPF yang setiap tahunnya mengalami peningkatan yang positif

60,713

78,421

101,561

129,641

157,491

14,820 15,292 17,090 15,866 13,779

122,111

139,539 150,276 154,805

160,654

3,414 3,272

3,847 3,845

5,109

323 401 327 359 481

5,502

6,258 6,588

4,489 4,688

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

160,000

180,000

2015 2016 2017 2018 2019Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Murabahah

NPF Musyarakah NPF Mudharabah NPF Murabahah

Page 23: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

dari tahun 2014-2017, tetapi tidak pada nilai NPFnya di tahun 2018

mengalami penurunan dari 6.588 ditahun 2017 menjadi 4.489

ditahun 2018. Untuk pembiayaan Musyarakah mempunyai

pergerakan yang meningkat dari tahun 2015-2019 dengan nilai

60.713 milyar menjadi 157.491 milyar, namun tidak searah dengan

pergerakan nilai NPF yang setiap tahunnya mengalami naik-turun

dari tahun 2015-2019. Dan untuk pembiayaan Mudharabah

mempunyai pergerakan yang meningkat dari tahun 2015-2017 hanya

saja mengalami pergerakan menurun ditahun 2018 sampai 2019,

dari 17.090 milyar ditahun 2017 menjadi 15.866 milyar ditahun 2018

dan menurun kembali ditahun 2019 menjadi 13. 779, namun tidak

searah dengan pergerakan nilai NPF yang setiap tahunnya

mengalami turun-naik atau ketidakstabilan dari tahun 2015-2019.

Untuk menilai kinerja fungsi bank salah satu indikatonya adalah

NPF, dimana tingginya tingkat NPF maka akan menunjukkan

rendhnya kesehatan bank tersebut, yang dalam kegiatan operasional

dalam penyaluran dananya banyak terjadi pembiayaan bermasalah

dibank tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat NPF

diantaranya adalah faktor internal bank maupun faktor eksternal

bank. Adapun pengaruh dari faktor internal bank adalah faktor yang

beasal dari kegiatan operasional keuangan yang terjadi dalam

perbankan tersebut. Untuk mengukur kinerja keuangan suatu

perbakan dapat dilihat dari rasio keuangannya yang merupakan

indikator penting dalam menganalisis keuntungan yang didapatkan.

Dari laporan keuangannya mencerminkan keadaan keuangan suatu

perbankan yang bisa dianalisis tingkat NPF suatu perbankan syariah.

Penyebab pembiayaan bermasalah dari faktor internalnya bisa dilihat

dari faktor capital adequacy ratio (CAR) yang merupakan kecukupan

modal bank, return on asset (ROA) yang menentukan kondisi dari

resiko pembiayaan dalam perbankan, dan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang merupakan rasio

Page 24: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

kemampuan dalam mengukur kemampuan dalam mengendalikan

biaya. Sedangkan untuk faktor eksternal bank dapat dilihat dari

pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang merupakan

indikator untuk mengukur kestabilan prerkonomian negara, inflasi

yang memilki pengaruh dalam kegiatan ekonomi baik secara mikro

maupun makro dalam aktivitas pembiayaan, dan nilai tukar karena

saat nilai tukar berfluktuasi maka bank akan lebih memilih dalam

penyaluran dana pada pembiayaannya.

Bank yang memiliki nilai NPF yang tinggi menunjukkan bahwa

bank tersebut memiliki penilaian yang buruk terhadap aspek

pembiayaannya, yang mengakibatkan investor atau nasabah merasa

kurang percaya untuk melakukan investasi dana yang ia punya

dibank tersebut.

Penelitian mengenai pembiayaan bermasalah telah banyak

dilakukan oleh peneliti terdahulu namun dari hasil penelitian tersebut

tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi pembiayaan bermasalah, seperti Amalia Eka

Purnamasari yang meneliti faktor eksternal dan internal berpengaruh

secara simultan, namun secara persial menunjukkan beberapa faktor

yang tidak berpengaruh yaitu dilihat dari faktor inflasi, nilai tukar, dan

PDB, sementara dalam penelitiannya faktor internal menunjukan

CAR dan BOPO tidak memiliki pengaruh terhadap NPF. Sedangkan

menurut penelitian Siti Nur Zaidah Chasanah mengatakan

pertumbuhan PDB dan nilai tukar mempunyai pengaruh positif

terhadap NPF, inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap NPF.

Dalam penelitian Elsa Pradika Putri menunjukan FDR, CAR, PDB,

inflasi dan BI rate secara simultan mempengaruhi kredit bermasalah

pada bank konvensional dan pembiayaan macet pada bank syariah.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pengaruh CAR, ROA, BOPO, PDB, Inflasi, dan Nilai

Tukar akan berpengaruh terhadap pembiayaan bermasalah yang

Page 25: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

dilihat dari rasio Non Perfotming Financing (NPF) di perbankan

syariah Indonesia secara simultan maupun persial. Dimana jika

tingkat NPF / kredit bermasalah tinggi maka profitabilitas akan

menurun, sedangkan jika level tersebut rendah maka profitabilitas

NPF akan meningkat. Dari latar belakang masalah, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis ini dengan

judul “ Faktor internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Non

Performing Financing Berdasarkan Jenis Penggunaan Akad

pada Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2015-2019”

B. Batasan Masalah

Supaya penelitian ini terarah dan mencapai sasaran yang

diinginkan dalam penulisan tesis ini, maka penulis membatasi

permasalahan peneliti, penelitian ini mencakup analisis mengenai

faktor internal perbankan (CAR, ROA, dan BOPO) dan eksternal

perbankan (PDB, Inflasi, dan Nilai tukar) yang memengaruhi NPF

pada Bank Umum Syariah. Penelitian ini terdiri dari dua bagian,

pertama menganalisis mengenai tingkat perkembangan NPF

berdasarkan jenis penggunaan akad pembiayaan (Murabahah,

Musyarakah dan Mudharabah). Selanjutnya menganalisis faktor-

faktor yang memengaruhi tingkat NPF berdasarkan jenis

penggunaan akad pembiayaan (Murabahah, Musyarakah dan

Mudharabah) pada periode 2015 sampai 2019. Perbankan yang

menjadi objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah dan

Unti Usaha Syariah di Indonesia yang terdata di OJK (Otoritas Jasa

Keuangan).

Page 26: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah diatas, agar lebih fokus dan

sistematis maka permaslaahan yang dapat penulis rumuskan adalah

1. Apa saja faktor yang akan mempengaruhi CAR, ROA, BOPO,

PDB, inflasi, dan nilai tukar terhadap pembiayaan bermasalah

berdasarkan jenis penggunaan akad pada perbankan syariah

Indonesia Tahun 2015-2019?

2. Manakah faktor yang mendominasi CAR, ROA, BOPO, PDB,

inflasi, dan nilai tukar terhadap pembiayaan bermasalah

berdasarkan jenis penggunaan akad pada perbankan syariah

Indonesia Tahun 2015-2019?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah disusun di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk:

1. Menganalisis faktor CAR, ROA, BOPO, PDB, inflasi, dan nilai

tukar faktor apa saja yang mempengaruhi NPF yang ditinjau dari

penggunaan akad pada perbankan syariah Indonesia

2. Menganalisis faktor-faktor yang mendominasi dari CAR, ROA,

BOPO, PDB, inflasi dan nilai tukar yang mempengaruhi NPF

yang ditinjau dari penggunaan akad pada perbankan syariah

Indonesia

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat antara

lain:

1. Bagi Otoritas Jasa Keuangan, dapat digunakan sebagai referensi

dalam menjaga stabilitas perbankan agar tingkat NPF tidak

melebihi ambang batas yang telah ditetapkan.

2. Bagi akademisi, memberikan informasi terkait penelitian

mendalam tentnag perbankan.

Page 27: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3. Bagi industri perbankan, dapat dijadikan bahan evaluasi dalam

menetapkan kebijakan penyaluran pembiayaan dan

mengantisipasi potenssi peningkatan NPF di masa mendatang

Page 28: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

14

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori

a. Bank Syariah

Fungsi utama bank adalah sebagai wadah atay lembaga

keuanga yang memiliki aktivitas sebagai perantara keuangan atau

financial intermediary.18 Sebagai lembaga perantara maka bank yang

pada umumnya berfungsi sebagai pemberi keuntungan kepada

nasabah begitu juga sebaliknya, maksudnya perbankan syariah ialah

lembaga yang menganut prinsip sesuai dengan kaidah syariah yang

mempunyai fungsi sebagai penghimpun dana seta penyalur dana,

dana yang diperoleh pun dari dan untuk masyarakat. Dilihat dari

operasionalnya perbankan syariah melaksanakan kegiatannya baik

itu dilihat dari penghimpunan dana maupun dalam penyaluran dana

ke masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yaitu prinsip

wadiah yad dhamanah (akad penitipan uang) dan prinsip

mudharabah mutlaqah (bentuk kerja sama antara pemilik dana

dengan pegelola dana). Untuk menyalurkan dananya perbankan

syariah menggunakan tiga pola prinsip yaitu dengan prinsip jual beli,

bagi hasil, dan ujroh (sewa).19

Perbankan Syariah ialah segala sesuatu yang berkaitan

dengan Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, yang mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, bahkan cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan pasal 1 angka 1

18

Heri Hernawati, Oktaviani Rita Puspasari, Pengaruh Faktor Makroekonomi terhadap Pembiayan Bermasalah, Journal of Islamic Finance Accounting, Vol. 1 No. 1

Januari-Mei 2018, hlm. 29 19

Heri Hernawati, Oktaviani Rita Puspasari, Pengaruh Faktor Makroekonomi terhadap Pembiayan Bermasalah, Journal of Islamic Finance Accounting, Vol. 1 No. 1

Januari-Mei 2018, hlm. 29

Page 29: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

UU No. 21 Tahun 2009.20 Sedangkan menurut Pasal 1 angka 7 UU

Perbankan Syariah, bank syariah merupakan bank yang dalam

kegiatannya menjalankan usahanya berdasarkan dengan prinsip

syariah yang berdasarkan dengan Al-Quran dan As-Sunnah. 21

Pada tahun 1980-an aktivis muda Islam sudah mengkaji prihal

perbankan syariah di Indonesia, dalam kajiannya membahas tentang

ekonomi syariah, merekomendasikan urgensi Perbankan Syariah,

selain itu juga mempraktikkannya dalam skala yang terbatas, melalui

bait a-Tamwil Salman, Bandung.22

Bank Muamalat Indonesia berdiri pada tahun 1992 merupakan

bank syariah pertama di Indonesia bahkan satu-satunya unit Bank

Syariah sejak priode 1992-1998 yang mengalami keterlambatan

dalam perkembangannya dibandingkan dengan negara-negara

muslim lainnya. Namun pada tahun 2005 perkembangan Bank

Syariah di Indonesia memiliki prospek yang cukup baik dalam

perkembangannya, karena bank syariah kian bertambah menjadi 20

unit, yang terdiri dari 3 bank umum syariah, dan 17 unit usaha

syariah.23

Berdasarkan konsep operasinya bank syariah merupakan suatu

lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai mekanisme yang

memperlancarkan ekonomi riil dengan mengan aktivitasnya seperti

investasi atau jual beli, dan juga bank syariah berfunsi sebagai

wadah untuk pelayanan jasa simpanan atau perbankan bagi para

nasabah.24 Ditinjau dari prinsip syariah, dalam melaksanakan

kegiatan bank syariah sebagai penyimpan dana ataupun sebagai

20

Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah: Titik Temu Hukum Isalam dan Hukum Nasional, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, hlm. 4

21 Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah: Titik Temu Hukum Isalam

dan Hukum Nasional, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, hlm. 5 22

Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah : Titik Temu Hukum Islam,

Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 9. 23

Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2011, hlm. 25

24 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : Rajawali Pers, 2013, hlm. 30.

Page 30: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

pembiayaan usaha maupun kegiatan yang lainnya, yang sesuai

dengan nilai-nilai Syariah baik itu bersifat makro ataupun mikro.25

Yang dimaksud dengan nilai makro ialah maslahah, keadilan, system

zakat, bebas dari riba, terhindar dari maysir (perjudian), terhindar

dari kegiatan gharar (hal yang meragukan), terhindar dari hal-hal

berupa bathil (kerusakan atau tidak sah), serta menjadikan uang

sebagai nilai tukar. Sedangkan nilai-nilai makro sebagai pelaku

perbankan syariah mempunyai akhlak yang mulia sebagaimana

panutan kita Rasulullah Saw. yang mempunyai sifat shiddiq (jujur),

amanah (dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fatonah (cerdas)26

Dalam perbankan syariah produk-produk yang ditawarkan pada

dasarnya dibagi menjadi 3, produk penyaluran dana, produk

penghimpunan dana, dan produk jasa.27 Dalam menyalurkan dana

perbankan syariah mempunyai kategori dalam penggunaannya,

yaitu:

1. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli, berfungsi untuk memiliki

barang

2. Pembiayaan dengan prinsip sewa, berfungsi untuk mendapatkan

jasa

3. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, ditunjukan untuk usaha

kerja sama yang berguna untuk mempunyai barang dan jasa

sekaligus.

4. Pembiayaan dengan akad pelengkap.28

Bank syariah merupakan bank yang menerapkan prinsip

syaraih yang melarang aktivitas riba, gharar dan maysir serta

melarang pembiayaan yang berkaitan dengan hal-hal yang

diharamkan oleh ajaran agama Islam seperti jual beli narkoba,

25

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : Rajawali Pers, 2013, hlm. 30. 26

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : Rajawali Pers, 2013, hlm. 30. 27

Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2011, hlm. 97

28 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,PT. Raja

Grafindo Persada : Jakarta, 2011, hlm. 97-98

Page 31: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

perjudian, alcohol, dan lain sebagainya. Dalam menyalurkan dana

perbankan syariah menggunaka prinsip jual beli, sewa, dan bagi

hasil. Dalam kegiatan intermediasi bank syariah maupun bank

konvensional dalam penambahan pendapatan yang melalui

penyediaan jasa keuangan yang mempunyai tujuan untuk

meningkatkan profitabilitas bank, serta dapat menambahkan jumlah

nasabah serta dapat mengurangi kredit macet atau pembiayaan

bermasalah. Yang membedakan secara mendasar bank syariah dan

bank konvensional dilihat dari aspek kepemilikan komoditi yang

dibiayai dalam hal jual beli serta sewa. Sebagai pemegang saham

bank syariah berperan dalam proses investasi, bank syariah sebagai

penerima dana dari masyarakat yang dapat menerima dana berupa

titipan maupun investasi dan berperan sebagai manajer investasu

yang memiliki peran untuk saling mengingatkan net asset value dari

dana yang dikelolanya. Dilihat dari segi penyaluran dananya bank

syariah dapat melakukan aktivitas jual beli komoditas, aktivitas sewa

menyewa, serta kegiatan investasi. Selain itu juga, bank syariah

dapat menjadi perantara pembayaran transfer dan penarik dana

serta dapat melaksanakan jual beli valuta asing secara spot.29

Sistem keuangan syariah yang menyediakan serangkaian

untuk kontrak atau akad (kontrak intermediasi) yang menjadi fasilitas

dalam melaksanakan kontrak pembiayaan dan transaksi secara

transparan dan efisien. Dalam perbankan syariah akad yang

digunakan memiliki tanggung jawab yang besar bukan hanya

bertanggung jawab di dunia tapi juga bertanggung jawab hingga

akhirat yang berdasarkan syariah Islam.30 Transaksi atau akad yang

digunakan di bank syariah dalam aktivitasnya bertujuan sebagai

29

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : Rajawali Pers, 2013, hlm. 2. 30

Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik , Gema Insani,

Jakarta, 2001, hlm. 29

Page 32: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

mencari keuntungan (tijarah) serta saling tolong-menolong

(tabarru’).31

Sebagaimana Allah telah menghalalkan kegiatan jual beli atau

perniagaan (Al-Bai’) yang mengharamkan unsur riba, sebagaimana

Allah berfirman pada surah Al-Baqarah ayat 27532

Artinya :

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainka seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tertekan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli

itu sama dengan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum dating

larangan), dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang

kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni

neraka, mereka kekal di dalamnya”. (Al-Baqarah : 275)

Perbankan syariah dalam melaksanakan aktivitas

pembiayaannya tidak terlepas dari saringan syariah, usaha dan

bisnis yang dibiayai tidak mengandung hal-hal yang diharamkan oleh

ajaran islam.33 Dalam pembiayaan jumlah yang ditawarkan oleh bank

31

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : Rajawali Pers, 2013, hlm. 37 32

Q.S., Al-Baqarah (2), 278-279 33

Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik , Gema Insani,

Jakarta, 2001, hlm. 33

Page 33: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

kepada penerima pembiayaan pada hakikatnya tidak terbatas, hanya

saja dalam jumlahnya bank memberikan sesuai dengan kebutuhan

dan kelayakan dari usaha yang dibiayai serta dilihat dari kemampuan

bank itu sendiri, selain itu dalam penentuan jumlah pembiayaan

biasaya dilihat dari jumlah dana yang disediakan sendiri (self

financing) oleh penerima pembiayaan. Maksudnya agar nasabah

bias memiliki rasa tanggung jawab atas risiko pembiayaan yang

diberikan serta merasa ikut andil dalam proyek/investasi yang di

jalankan.34

Dalam skema pembiayaan dari penyaluran di perbakan syariah

yang terdiri atas pembiayaan yang berupa sewa-menyewa, pinjam-

meminjam, bagi hadil dan jual beli. Ditinjau dari data statistic

perbankan syariah di Indonesia, perbankan syariah lebih banyak

melakukan transaksi dengan akad dalam bentuk investasi dengan

adanya bagi hasil dan jual beli.35

Sebagai penjamin intermediary bank syariag berfungsi

menjadikan Bank Indonesia sebagai satu ukuran kinerja bank

syariah dengan rasio Financing to Deposits Ratio (FDR), yang mana

rasio ini mampu mengukur seberapa besar penyaluran dana yang

bias membandingkan penyaluran dananya kepada nasabah dengan

besaran dana yang dihimpun di perbankan syariah.

b. Pembiayaan Bank Syariah

Di Indonesia dalam aktivitas penyaluran pembiayaanya bank

syariah maupun bank konvensional saling berdampingan dalam

operasionalnya sama-sama mempunyai rentan terhadap risiko yang

melekat pada setiap pembiayaannya. Namun pada perbankan

34

Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di Bank Syariah,

Sinar Grafika, Jakarta, 2012, hlm. 15 35

Rosyid Nur Anggara Putra, Karakteristik Pembiayaan dan Non Performing Finance Perbankan Syariah 2015-2018, Malia: Jurnal of Islamic banking and Finance,

Vol. 3 No. 1, 2009, hlm. 1.

Page 34: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

syariah memiliki ciri tersendiri yang timbul dari komposisi aset dan

liabilitasnya. Keunikan yang dimiliki bank syariah ini dakam bentuk

asset, investasi dalam bentuk reksadana yang berbasis syariah,

yang dilakukan dalam bentuk mudharabah dan musyarakah (bagi

hasil), dan pendapatan tetap yakni pembiayaan murabahah.36

Dalam artian yang luas pembiayaan atau financing merupakan

pendanaan yang disalurkan untuk mendukung kegiatan investasi

yang sudah memiliki rencana yang baik untuk dilakukan sendiri

maupun dijalankan oleh orang lain. Sedangkan dalam artian

sempitnya, pembiayaan merupakan definisi dari aktivitas penyaluran

dana oleh lembaga pembiayaan contohnya bank syariah kepada

nasabah.37

Pembiayaan merupakan pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain sebagai penunjang investasi yang sudah

direncanakan, baik dicoba sendiri maupun lembaga untuk investasi

yang sudah direncanakan.38

Pembiayaan merupakan suatu kegiatan didalam perbankan

syariah yang harus di jaga kualitasnya dengan prinsi- kehati-hatian,

karena sebagian besar dari asset bank syariah adalah pembiayaan,

maksud yang terkandung dari kehati-hatian ini berarti bank syariah

harus mempunyai tujuan dalam mewujudkan perbankan syariah

yang sehat serta efisien yang berdasarkan ketentuan peraturan

undang-undang. Perinsip dari kehati-hatian ini dijalankan saat

menganalisis dari kelayakan calon nasabah sebagai penerima

36

Rosyid Nur Anggara Putra, Karakteristik Pembiayaan dan Non Performing

Finance Perbankan Syariah 2015-2018, Malia: Jurnal of Islamic banking and Finance, Vol. 3 No. 1, 2009, hlm. 2

37 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, UPP AMP YKPN, Yogyakarta : 2004,

hlm. 4 38

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Rajawali Pers, 2014, hlm. 85.

Page 35: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

fasilitas dari bank syariah, dari fasilitas yang disedikan ini nasabah

harus mampu melunasi kewajibannya dengan tepat waktu.39

Berdasaarkan Pasal 1 butir 12 UU No. 10 Tahun 1998 dan UU

No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Syariah yang dimaksud

dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut

dengan jangka waktu yang sudah ditentukan dengan imbalan atau

bagi hasil.40

Perbankan Syariah menawarkan beberapa produk-produk yang

menarik dan bervariasi dalam pembiayaan untuk memenuhi

kebutuhan usaha maupun pribadi. Adapun produk-produk yang

ditawarkan seperti produk pembiayaan yang sebagian banyak nya

menggunakan akad Murabahah, Musyarakah, dan Mudharaba.

Untuk akad Salam banyak digunakan untuk pembiayaan pertanian,

sedangkan akad Istishna digunakan dalam pembiayaan yang berupa

pesanan barang-barang manufaktr.41

Tugas pokok dari perbankan ialah pembiayaan, sebagaimana

tugasnya pembiayaan memberikan fasilitas penyediaan dana untuk

memenuhi kebutuhan nasabah.42 Dilihat dari sifat penggunaannya,

tujuan dari pembiayaan memiliki 2 fungsi yaitu:

1. Pembiayaan produktif, artinya pembiayaan yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan produksi, seperti pembiayaan untuk

39

Budi Kolistiawan, Tinjauan Syariah Tentang Pembiayaan Bermasalah Di Perbankan Syariah, IAIN Tulungagung, An-Nisbah, Vol. 01. No.01, Oktober 2014, hlm.

206 40

Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di Bank Syariah, Sinar Grafika, Jakarta, 2012, hlm. 64-65

41 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : Rajawali Pers, 2013, hlm.

243 42

Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik ,Gema Insani,

Jakarta : 2001, hlm. 160.

Page 36: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

meningkatkan usaha, usaha meliputi usaha prduksi, perdagangan,

hingga investasi.

2. Pembiayaan konsumtif, artinya pembiayaan yang berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang bersifat habis pakai untuk

memenuhi kebutuhan.43

Dalam menyalurkan dana perbankan syariah dikenal dengan

pembiayaan sedangkan dalam perbankan konvensional dikenal

dengan sebutan kredit yang menggunakan beberapa system.

Berdasarkan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No.

32/34/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 Bab VI Pasal 28 tentang

kegiatan usahanya sebagai berikut:44

1. Menghimpun dana dari masyarakat seperti simpanan seperti:

a. Tabungan berdasarkan prinsip mudharabah atau wadiah

b. Deposito yang berjangka dengan menggunakan prinsip

mudharabah

c. Giro dengan menggunakan prinsip wadiah

d. Bentuk lainnya yang menggunakan prinsip mudharabah atau

wadiah

2. Dalam menyalurkan dana melalui :

a. Istisna

b. Murabahah

c. Salam

d. Ijarah

e. Serta jual beli lainnya

3. Pembiayaan bagi hasil yang menggunakan beberapa prinsip:

a. Musyarakah

b. Mudharabah

c. Serta bagi hasil lainnya

43

Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik ,Gema Insani, Jakarta : 2001, hlm. 160.

44 Amir Mu’allim, Praktek Pembiayaan Bank Syariah dan Problematikanya, Al-

Mawardi Edisi XI Tahun 2004, hlm. 48-49

Page 37: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

4. Pembiayaan lainnya menggunakan prinsip:

a. Qard

b. Hilawah

c. Rahn

Diperbankan syariah maupun perbankan konvensional risiko

utama yang dihadapi setiap bank adalah risiko kredit, risiko kredit ini

muncul karena nasabah gagal bayar yang menyebabkan rasio

pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF)

meningkat.45 Terjadinya risiko pembiayaan diakibatkan karena

kegagalan nasabah dalam memenuhi kewajiban bayarnya yang

sudah disepakati antara kedua pihak, risiko ini disebut dengan risiko

gagal bayar, risiko penurunan rating, risiko pembiayaan dan risiko

penyelesaian.

Dalam penyaluran dana, bank syariah memberikan

pembiayaan kepada nasabah dengan harapan pembiayaan dibayar

dengan lancer, dengan perjanjian di awal dengan akad nasabah

mematuhi dengan membayar lunas dengan jangka waktu yang telah

disepakati diawal pada saat akad perjanjian. Tetapi pada saat

pembayaran ada saja nasabah yang tidak mampu membayar yang

mengalami kesulitan sedangkan waktu yang disepakati diawal sudah

jatuh tempo yang membuat bank syariah mengalami kerugian.46

Prinsip-prinsip penilaian dalam pembiayaan yang perlu

diperhatiakan yaitu:

1. Character, yaitu watak atau sifat dari nasabah, yang diniali dalam

kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Penilain ini

diperhatikan untuk mengetahui nasabah sejauh mana

45

Rosyid Nur Anggara Putra, Karakteristik Pembiayaan dan Non Performing Finance Perbankan Syariah 2015-2018, Malia: Jurnal of Islamic banking and Finance,

Vol. 3 No. 1, 2009, hlm. 2 46

Budi Kolistiawan, Tinjauan Syariah Tentang Pembiayaan Bermasalah Di Perbankan Syariah, IAIN Tulungagung, An-Nisbah, Vol. 01. No.01, Oktober 2014, hlm.

194.

Page 38: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya yang telah

disepakati diawal perjanjian

2. Capacity, yaitu kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam

menjalankan usahanya untuk memperoleh keuntungan atau laba

yang diharapkan dan dapat mengembaikan pinjamannya.

3. Capital, yaitu jumlah dana atau modal yang dibutuhkan peminjam

atau nasabah.

4. Collateral, untuk menghindari risiko nasabah harusnya

mempunyai jaminan yang dimiliki diberikan kepada bank.

5. Condition, yaitu kondisi usaha nasabah apakah mempengaruhi

kelancaran saat pembayaran

6. Constraint, yaitu hambatan-hambatan yang mempengaruhi

kegiatan usaha.47

Bagi bank syariah, jika jumlah pembiayaan yang diberikan

besar maka memiliki risiko yang harus ditanggung oleh bank syariah

semakin besar. Non performing financing (NPF) merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengatasi

risiko gagal bayar oleh debitur. Jika nilaii NPF tinggi maka semakin

besar pula risikopembiayaan yang ditanggung oleh pihak bank, yang

akhirnya mengakibatkan modal bank ikut menurun, karena untuk

besaran modal sangat mempengaruhi besarnya ekspansi

pembiayaan, tinggi nya nilai NPF akan menjadi salah satu penyebab

sulitnya perbankan dalam menyalurkan dana pembiayaanya.

c. Non Performing Financing (NPF) atau Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan bermasalah merupakan pembiayaan yang dalam

prakteknya tidak memenuhi target yang diinginkan oleh pihak bank,

contohnya pengembalian pokok atau bagi hasil yang bermasalah,

pembiayaan yang mengalami kemungkinan terjadinya risiko gagal

47

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, UPP AMP YKPN, Yogyakarta : 2004,

hlm. 305

Page 39: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

bayar dikemudian hari oleh nasabah yang akan menyebabkan risiko

bagi bank, pembiayaan yang memiliki atau tergolong

denganperhatian khusus, yang diragukan, dan macet sehingga

berpotensi akan penunggakan dalam pengembalian dananya. 48

Pembiayaan meruapakan tugas pokok dalam perbankan, yang

mana dalam menyalurkan dananya bank menyediakan fasilitas untuk

memenuhi kebutuhan nasabah. Pada perbankan syariah, jika melihat

dari tingkatan pembiayaan yang diberikan maka risiko yang akan

dihadapi dalam pembiayaan juga semakin besar, karena bank harus

memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari pembiayaan tersebut.

Adapun rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam

menanggulangi risiko pembiayaan ini disebut dengan non performing

financing (NPF). Besarnya NPF akan menjadi penyebab sulitnya

penyaluran dana dalam perbankan.

Risiko utama yang dialami dalam dunia perbankan adalah risiko

kredit atau pembiayaan bermasalah. Risiko pembiayaan bermasalah

ini muncul karena terjadinya gagal bayar oleh nasabah pembiayaan,

risiko gagal bayar ini yang menyebabkan rasio pembiayaan

bermasalah atau non performing financing (NPF) akan

meningkat.jika rasio NPF meningkat kan berdampak kepada kualitas

dari pembiayaan. Masalah dari kualitas pembiayaan akan

menyebabkan perbankan mengalami kebangkrutan atau modal bank

akan berkurang serta kekayaan bersih yang signifikan. Jadi akan

menjadi perhitungan dalam analisisnya yang tepat bagi bank syariah

dalam menyalurkan dana pembiayaan kepada nasabah.49

NPF merupakan rasio pembiayaan bermasalah yang akan

mempengaruhi penurunanan tingkat profitabilitas, jika rasio NPF

48

Debbi Chtntia Ovami, Pengaruh Non Performing Financing Terhadap Pembiayaan Musyarakah, Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis Vol. 17 No. 2 September

2017, hlm. 3 49

Rosyid Nur Anggara Putra, Karakteristik Pembiayaan dan Non Performing Finance Perbankan Syariah 2015-2018, Malia: Jurnal of Islamic banking and Finance,

Vol. 3 No. 1, 2009, hlm. 2

Page 40: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

tinggi maka tingkat profitabilitasnya rendah, yang akan menyebabkan

kesehatan bank tidak baik. Non performing financing menunukkan

kolektabilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali

pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas.

Pembiayaan yang berkualitas menunjukkan pembiayaan yang

tidak ataupun memiliki risiko rendah menjadi bermasalah, sedangkan

pembiayaan yang tidak berkualitas adalah pembiayaan yang

memiliki risiko yang tinggi untuk menjadi pembiayaan bermasalah.

Pembiayaan bermasalah menjadi salah satu risiko yang menakutkan

bagi perbankan, karena dalam praktiknya pembiayaan bermasalah

ini mengakibatkan krisis ekonomi yang membuat kinerja pada

perbankan buruk atau tidak sehat.

Non performing financing merupakan indikator untuk mengukur

tingkat kualitas dari pembiayaan atau penyaluran dana, berdasarkan

ketentuan Bank Indonesia Kategori dalam kolektabilitas pembiayaan

bermasalah atau kredit yaitu: kredit lancer, kredit dengan perhatian

khusus, kredit kurang lancer, kredit diragukan, dan kredit macet.

Tingkat pembiayaan bermasalah tercermin dalam rasio NPL atau

NPF yang merupakan formulasi :

Rasio NPL atau NPF =

x 100 %

Sesuai dengan surat edaran Bank Indonesia No. 17/19/DPUM

Tahun 2015, untuk tingkat rasio NPF atau NPL dalam Bank

Indonesia memiliki batas resiko maksimal kurang dari 5% untuk

melihat tingkat kesehatan bank tersebut.50

Dalam operasionalnya perbankan syariah mempunyai keunikan

dalam sifatnya, strategi yang digunakan bank syariah yang lebih baik

50

Rosyid Nur Anggara Putra, Karakteristik Pembiayaan dan Non Performing Finance Perbankan Syariah 2015-2018, Malia: Jurnal of Islamic banking and Finance,

Vol. 3 No. 1, 2009, hlm. 6.

Page 41: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

dalam mengembankan identifikasi dan harus mempunyai sistem

manajemen risiko yang ketat.51

Tujuan dari NPF adalah sebagai pengukur tingkat

permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank, jika rasio NPF

ini tinggi, maka akan menunjukkan kualitas dari pembiayaan yang

semakin buruk. Dalam menilai kriteria NPF dapat dilihat dari

tingkatannya, jika NPF lebih kecil dari 2% menunjukkan peringkat 1,

jika tingkat NPF berkisaran 2% sampai dengan 5% maka

menunjukkan peringkat 2, jika tingkat NPF berada diantar 5% sampai

8% maka menunjukkan peringkat 3, jika NPF berada diantara 8%

sampai 12% maka menunjukkan peringkat 4, dan peringkat 5

merupakan tingkat yang paling buruk dengan menunjukkan NPF

lebih besar dari 12%.52

Pembiayaan bermasalah terjadi karena dalam pembayarannya

nasabah mengalami pembayaran yang tidak lancar, sering terjadi

dalam pembiayaannya nasabah tidak memenuhi syarat yang sudah

dijanjikan di awal perjanjian, dan pembayarannya mengalami tidak

tepat waktu sesuai penjadwalan angsuran. Yang akan berdampak

negatif bagi debitur dan kreditur.53

Sebagai indikator dalam menilai kinerja fungsi bank, NPF juga

berfungsi sebagai lembaga intermediary. Jika tingkat NPF terjadi

tinggi maka kesehatan bank akan rendah, karena banyak terjadinya

pembiayaan bermasalah didalam aktifitas perbankan tersebut.

Tingkat NPF akan menununjukan bagaimana kinerja dalam

perbankan syariah. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

51

Rosyid Nur Anggara Putra, Karakteristik Pembiayaan dan Non Performing Finance Perbankan Syariah 2015-2018, Malia: Jurnal of Islamic banking and Finance, Vol. 3 No. 1, 2009, hlm. 6.

52 Surat Edaran No. 9/24/DPbs Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Berdasarkan Prinsip Syariah, Lampiran 1b. 53

Herni Hernawati, Oktaviani Rita Puspasari, Pengaruh Faktor Makroekonomi terhadap Pembiayaan Bermasalah, Journal of Islamic Finance and Accounting, Vol. 1

No. 1 Januari-Mei 2018, hlm. 30.

Page 42: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

tingkat NPF ini dapat dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal

perbankan.

Jika suatu bank mengalami permasalahan pembiayaan yang

artinya bank benar-benar tidak mampu untuk menghadapi risiko

kerugian yang disebabkan oleh pihak peminjam tidak mampu atau

tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar atau

mengembalikan dana yang sudah dipinjamnya secara penuh saat

jatuh tempo atau sesudahnya maka itu dikatakan dengan

pembiayaan bermasalah.54

Besar atau kecilnya nilai NPF akan menunjukkan kinerja suatu

bank dalam mengelola dana yang disalurkan. Jika porsi dalam

pembiayaan bermasalah besar, maka hal ini menunjukkan turunnya

besar pendapatan yang diperoleh oleh bank. Sehingga akan

mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah.55

Untuk melihat profesional bank dalam pengelolaan

pembiayaannya bank dapat dilihat dari tingkat NPF nya, jika nilai

NPF dalam suatu bank tinggi maka semakin tinggi juga pemberian

pembiayaan bank yang akan menunjukkan indikasi tingkat risiko

yang cukup tinggi pula, sehingga bank kurang likuid jika

dibandingkan dengan bank yang nilai rasionya lebih rendah.

1. Risiko Dalam Pembiayaan Akad Murabahah

Dalam istilah fiqih klasik murabahah adalah suatu bentuk jual

beli tertentu ketika penjual menyetujui keuntungan yang diingginkan

dari harga atau biaya perolehan barang (al-tsaman al-awwal).56

Murabahah ialah akad yang digunakan jual beli atas barang tertentu

54

Amalia Eka Purnamasari, Musdhalifah, Analisis Faktor Eksternal dan Internal Bank Terhadap Risiko Pembiayaan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2012-

2015, Isma – Bisnis dan Manajemen – Vol. 9, No. 1 , Oktober 2016, hlm. 15 55

Ahmad Dahlan, Bank Syariah : Teoritik, Praktik, Kritik, (Yogyakarta : Teras, 2012), hlm. 153

56 Azharuddin Lathif, Konsep dan Aplikasi Akad Mudharabah Pada Perbankan

Syariah Di Indonesia, Ahkam: Vol. XII No. 2, Juli 2012, hlm. 70

Page 43: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

yang harga asalnya ditambah dengan keuntungan yang sudah

disepakati pada perjanjian awal oleh bank dan nasabah.57 Dalam

praktiknya pihak bank syariah sebagai penyedia dana yang

menyediakan dana sesuai dengan kebutuhan nasabag untuk

membeli barang yang dibutuhkan dengan harga jual yang ditambah

dengan biaya transportasi, pajak, dan lainnya ditambah dengan

keuntungan atau margin yang sudah disepakati, pihak bank (penjual)

telah memberitahu kepada nasabah (pembeli) tentang ketetapan

harga beli produk tersebut dan menyebutkan keuntungan yang

diperoleh dari harga tersebut.58

Salah satu akad kerjasama yang melibatkan dua pihak dalam

transaksinya, kesepakatan yang dilakukan dua orang atau lebih dari

dua yang, salah atu diantaranya bersepakat menyediakan modal

atau dana, dan pihak yang lainnya memiliki keahlian dalam

menjalankan manajemen usaha bisnis seperti barang maupun jasa,

yang memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan yang disepakati

di perjanjian awal disebut dengan akad mudharabah.

Sebagaimana firman Allah SWT Q.S. An-Nisa : 29 59

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu. Dan janganlah

57

Dewi Wulan Sari, Mohamad Yusak Anshori, Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode Maret 2015-Agustus 2016), Accounting and Management Journal,

Vol. 1, No. 1, Juli 2017, hlm. 3 58

Amir Mua’allim, Praktik Pembiayaan Bank Syariah dan Problematikanya, Al-Mawardi Edisi XI, Tahun 2004, hlm. 49

59 Q.S. An-Nisa : 29

Page 44: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Masa

Penyayang kepadamu”. (An-Nisa : 29)

Pada umumnya akad murabahah digunakan dalam transaksi

jual beli barang investasi atau barang yang digunakan untuk pribadi,

contohnya rumah, peralatan kesehatan, kendaraan, mesin produksi,

dan lain sebagainya. Akad murabahah ini termasuk dalam akad

konsumtif dan investasi.60

Sebagai akad yang paling dominan di lembaga keuangan

syariah akad murabahah memiliki risiko gagal yang tinggi pula,

karena pada skema akad berbasis utang potensi kerugian yang akan

dialami bank adalah kegagalan atau ketidak mampuan nasabah

dalam membayar kewajiban mengembalikan modal yang telah

diberikan oleh bank. Gagalnya nasabah dalam mengembalikan

kewajiban modal bank tentu saja akan membuat pihak bank

merasakan kerugian.61

Alasan akad murabahah menjadi dominan dibandingkan akad-

akad pembiayaan lainnya di perbankan syariah, yaitu:

1. Dalam pembayarannya akad murabahah dilakukan dengan

tangguh antara pihak bank dan nasabah, bank dan nasabah

mempunyai hubungan sebagai hutang piutang, maksudnya dalam

keadaan apapun nasabah diwajibkan tetap membayar hutang

barang yang telah di perjual belikan, dengan waktu jatuh tempo

yang telah disepakati.

2. Dalam transaksi murabahah, bank syariah mampu memprediksi

pendapatan yang diperoleh oleh nasabah, karena harga jual

merupakan transaksi murabahah hutang nasabah, sedangkan

60

Dewi Wulan Sari, Mohamad Yusak Anshori, Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode Maret 2015-Agustus 2016), Accounting and Management Journal,

Vol. 1, No. 1, Juli 2017, hlm. 3 61

Yulya Aryani, Faktor Internal Perbankan dan Makroekonomi yang Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah Berdasarkan Jenis Penggunakaan Akad Pada

Perbankan Syariah Indonesia, Tesis IPB, hlm. 11

Page 45: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

untuk harga jual memiliki porsi pokok dan porsi keuntungan. Yang

membuat bank mampu memprediksi seberapa banyak

pendapatan atau keuntungan yang akan diperoleh.

3. Dalam implementasinya atau praktiknya pembiayaan murabahah

ini mudah untuk dipahami, karena pembiayaan murabahah ini

dalam perbankan syariah sama saja dengan kredit investasi

konsumtif.62

2. Resiko Dalam Pembiayaan Musyarakah

Akad musyarakah merupakan akad kerjasama yang dilakukan

antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu yang mana

masing-masing saling berkontribusi dana dengan kesepkatan bahwa

keuntungan serta risiko akan ditanggung secara bersama-sama

sesuai dengan kesepakatan.63 Jika dalam pelaksanaannya usaha

tersebut mengalami laba atau untung, maka pendapatan atau

keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan atau perjanjian yang

sudah dibuat diawal. Begitu juga sebaliknya, ketika dalam usalanya

mengalami kerugian maka kerugian akan dibagi berdasarkan

kontribusi dana kesepakatan diawal.64

Penyaluran dana di perbankan syariah berdasarkan akad

musyarakah ini banyak digunakan untuk pembiayan modal kerja ,

pihak bank yang menjadi mitra pasif dalam pembiayaannya yang

memberikan tugas untuk mengelola dana oleh nasabah yang mana

sebagai mitra aktif. Setiap mitra berhak mendapatkan keuntungan

berdasarkan porsi yang ditetapkan di awal akad. Namun, jika dalam

usahanya mengalami kerugian maka ketentuannya pun berdasarkan

dengan porsi yang telah ditetapkan diawal perjanjian. Dimana dalam

62

Sofyan Safri Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan,

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi (LPEE) Universitas Trisakti, Jakarta, 2010, hlm. 118.

63 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik , Gema Insani,

Jakarta : 2001, hlm. 90 64

Debbi Chyntia Ovami, Pengaruh Non Performing Financing Terhadap Pembiayaan Musyarakah, Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis, Vol. 17 No. 2, September

2017, hlm. 1

Page 46: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

siste, perbankan syariah transaksi yang dilakukan menanggung

risiko secara bersama-sama dengan pihak yang terlibat didalam

usahanya.65

3. Risiko Dalam Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah akad kerjasama antara dua

pihak, yakni pihak pertama (shahibul maal) penyedia dana, dan

pihak kedua (mudharib) pengelola yang bertanggung jawas atas

usaha. Keuntungan dari hasil usaha akan dibagi sesuai dengan

nisbah porsi bagi hasil yang sudah disepakati bersama saat awal

kontrak, jika terjadi kerugian maka shahibul maal (pemilik modal)

akan menanggung kerugiannya dengan catatan kerugian bukan

akibat dari kelalaian si pengelola (mudharib), jika kerugian ini

diakibatkan dari keteledoran atau kecurangan dari pengelola maka si

pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.66

Risiko yang akan dihadapi pembiayaan mudharabah ialah:

a. Industry risk, yakni risiko yang disebabkan dari karakteristik serta

kinerja keuangan masing-masing usaha yang bersangkutan,

seperti halnya kondisi internal perusahaan nasabah.

b. Business risk, merupakan risiko yang dapat dipengaruhi oleh

faktor yang negatif lainnya, yang akan mempengaruhi kinerja dari

perusahaan nasabah. Risiko bisnis ini terjadi karena penurunan

omset perusahaan dikarenakan harga barang produksi yang

meningkat.

c. Character risk, risiko yang terjadi dikarenakan kelalaian dari

nasabah, kelalaian ini berupa pelanggaran peraturan yang sudah

disepakati di awal perjanjian, operasioanal yang dikelola internal

perusahaan tidak professional sesuai dengan standard

65

Rosyid Nur Anggara Putra, Karakteristik Pembiayaan Dan Non Performing Finance Perbankan Syariah 2015–2018, Malia: Journal Of Islamic Banking And

Finance (2019, Vol. 3 No.1), hlm. 5. 66

Novi Fadhila, Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Terhadap Laba Bank Syariah Mandiri, Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 15, No. 1, Maret: 2015, hlm

66

Page 47: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

pengelolaan yang telah disepakati antar nasabah dan bank yang

akan menyebabkan kerugian.67

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah

atau Non Performing Financing (NPF)

Faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah ini bisa

disebabkan dari faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor

internal adalah faktor yang berasal dari aktivitas operasional di dalam

perbankan syariah tersebut yang berasal dari kinerja keuangan

perbankan. Laporan keuangan suatu bank syariah dapat

memprediksi indikator kesehatan dan sebagai alat analisis untuk

melihat keuntungan yang didapatkan. Dalam menganalisis laporan

keuangan dapat dilihat dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR),

Return On Asset (ROA), dan Biaya Operasional Terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO).68

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital adequacy ratio (CAR) merupakan rasio kecukupan

modal, sejak priode krisis sampai saat ini CAR menjadi tujuan

terpenting dalam menentukan kesehatan bank. Semakin tinggi nilai

CAR menyatakan keadaan bank yang sudah mempunyai modal

yang cukup baik dalam menunjang serta mampu bertanggung jawab

terhadap risiko-risiko yang akan muncul salah satunya risiko kredit

atau pembiayaan.69 Untuk menjaga kemungkinan terjadinya risiko

kerugian modal bank menjadi alat untuk melihat pergerakan aktiva

bank sebagai financial intermediary. Tingkat kepercayaan

67

Yulya Aryani, Faktor Internal Perbankan dan Makroekonomi yang Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah Berdasarkan Jenis Penggunakaan Akad Pada Perbankan Syariah Indonesia, Tesis IPB, hlm. 11-12

68 Mia Maraya Auliani, Syaichu, Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal

Terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Priode Tahun 2010-2014, Diponegoro Jurnal Of Management, Vol. 5, No. 3 Tahun 2016,

hlm. 2 69

Arditya Prayudi, Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Loan to

Deposit Ratio (LDR), hlm. 2

Page 48: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

masyarakat terhadap kinerja bank dapat dilihat dari seberapa besar

modal yang dimiliki bank.70

Capital adequacy ratio (CAR) sebagai rasio untuk melihat

seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko baik itu

risiko dari pembiayaan atau kredit, penyeratan, surat berharga, serta

tagihan pada bank lain yang dibiayai dari dana modal bank sendiri,

disamping memperoleh dana-dana dan sumber diluar bank, seperti

dana masyarakat, maupun pinjaman atau ytang dan lainnya.

Menurut Bank For International Settlement (BIS) besarnnya minimum

kebutuhan modal CAR dalam suatu bank ditentukan sebesar 8%

dihitung berdasarkan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).71

Aktiva dalam perhitungan risiko mencakup baik itu aktiva yang

tercantum dalam naraca maupun aktiva yang bersifat administratif

sebagaimana tercermin dalam kewajiban yang masih bersifat

kontingen dan/atau komitmen yang disediakan oleh pihak ketiga.

Dari rasio CAR ini akan diketahui kemampuan dalam menyanggah

aktiva bank terutama kredit yang disalurkan dengan sejumlah modal

bank. Semakin tinggi CAR menyatakan bahwa bank syariah tersebut

mampu dalam membiayai seluruh kegiatan operasionalnya dan siap

untuk menyalurkan dana untuk pembiayaan kepdaa masyarakat.

Sebaliknya jika CAR rendah itu artinya bak tersebut tidak mampu

membiayai seluruh kegiatan operasionalnya dan tidak mampu

menyalurkan pembiayaannya kepada masyarakat. Untuk

menghitung Capital adequacy ratio (CAR) menggunakan rumus :

CAR =

Untuk melihat kecukupan modal bank harus memastikan

apakah mampu menyerap kerugian yang akan muncul, bank harus

mempunyai jaminan bahwa kecukupan untuk modal minimum yang

70

Yulya Aryani, Faktor Internal Perbankan dan Makroekonomi yang Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah Berdasarkan Jenis Penggunakaan Akad Pada

Perbankan Syariah Indonesia, Tesis IPB, hlm. 15 71

Hasibuan, Dasar-Dasar….., hlm. 58.

Page 49: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

dimiliki harus sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia sebesar 8%.

Karena sebagai dasar minimum CAR juga berfungsi untuk

memberikan pembiayaan, jika kualitas aktiva produktif semakin

besar maka tingkat NPF akan berpengaruh menurun.72

Semakin tinggi CAR menunjukkan semakin besar pula sumber

daya finansial yang dapat digunakan untuk mengantisipasi potensi

kerugian yang diakibatkan dari penyaluran pembiayaan. Dengan

kata lain semakin tinggi rasio CAR akan meningkatkan pula

kepercayaan diri pada perbankan dalam menyalurkan

pembiayaannya. Jika CAR berada diatas 20% maka perbankan akan

memacu pertumbuhan pembiayaannya hingga 20%-25%

pertahunnya. Jadi dapat disimpulkan CAR akan menunjang

kemampuan bank dalam mengantisipasi kerugian aktiva produktif

dalam pembiayaan yang disalurkan.

Untuk melihat kecukupan modal bank harus memastikan

apakah mampu menyerap.kerugian,yang.akan.muncul, bank.harus

mempunyai jaminan bahwa kecukupan untuk modal minimum yang

dimiliki harus sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia sebesar 8%.

Karena sebagai dasar minimum CAR juga berfungsi untuk

memberikan pembiayaan, jika kualitas aktiva produktif semakin

besar maka tingkat NPF akan berpengaruh menurun.73

Berdasarkan teori nya CAR mempunyai perbandingan lurus

dengan ROA, jika rasio CAR meningkat maka akan mempengaruhi

tingkat ROA yang akan mengalami peningkatan pula.

72

Haifa, Dedi Wibowo, Pengaruh Faktor Internal Bank dan Makro Ekonomi Terhadap Non Performing Financing Perbankan Syariah : Periode 2010-2014, Jurnal

Nisbah Vol. 1, No, 2 : 2015, hlm. 76 73

Haifa, Dedi Wibowo, Pengaruh Faktor Internal Bank dan Makro Ekonomi Terhadap Non Performing Financing Perbankan Syariah : Periode 2010-2014, Jurnal

Nisbah Vol. 1, No, 2 : 2015, hlm. 76

Page 50: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

2. Rerurn On Asset (ROA)

Indikator untuk menilai kinerja suatu bank yang paling tepat

untuk melihat rasio profitabilitas bank adalah return on asset (ROA).

Yang dimaksud dengan profitabilitas adalah dasar dari adanya

keterkaitan antara efisiensi operasional dengan kualitas jasa yang

dihasilkan oleh suatu bank. Fungsi dari ROA adalah untuk mengukur

seberapa efektifnya perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

dengan mengandalkan aktiva yang dimilikinya untuk mendapatkan

net income. Semakin tinggi nilai ROA akan menjelaskan kinerja dari

perbankan akan semakin baik, karena return semakin besar pula.74

Rasio on asset ini melihat sejauh mana investasi yang telah

ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai

dengan yang diharapkan.

Laba merupakan tujuan utama yang ingin dicapai dalam

sebuah usaha, termasuk juga bagi usaha perbankan. Alasan dari

pencapaian laba perbankan tersebut dapat berupa kecukupan dalam

memenuhi kewajiban terhadap pemegang saham, penilaian atas

kinerja pemimpin, dan meningkatkan daya tarik investor untuk

menawarkan modalnya. Laba yang tinggi membuat bank medapat

kepercayaan dari masyarakat yang memungkinkan bank untuk

menghimpun modal yang lebih baik sehingga bank memperoleh

kesempatan meminjam dengan luas.75

Menurut Bambang Susanto, kelebihan dan kelemahan Return

on Asset (ROA) diaturannya sebagai berikut :

a. Kelebihan Return on Asset (ROA)

1. Rasio ini mudah untuk dipahami dan dihitung

74

Yulya Aryani, Faktor Internal Perbankan dan Makroekonomi yang

Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah Berdasarkan Jenis Penggunakaan Akad Pada Perbankan Syariah Indonesia, Tesis IPB, hlm. 15

75 Simongkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, (Jakarta :

Ghalia Indonesia, 2004), hal. 144.

Page 51: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

2. Merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang sensitif

terhaap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan

3. Manajemen menitikberatkan perhatiannya pada perolehan laba

yang maksimal

4. Sebagai tolak ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan

aset yang dimiliki perusaha untuk memperoleh keuntungan atau

laba.

5. Mendorong tercapainya tujuan perusahaan

6. Sebagai alat mengevaluasi atas penerapan kebijakan-kebijakan

manajemen.

b. Kelemahan Return on Asset (ROA)

1. Kurang mendorong mnajemen untuk menambah aset apabila

nilai ROA yang diharapkan ternyata terlalu tinggi

2. Manajemen cendrung fokus pada tujuan jangka pendek bukan

pada tujuan jangka panjang, sehingga cendrung mengambil

keputusan jangka pendek yang lebih menguntungkan tetapi

berakibat negatif dalam jangka panjang.76

Semakin tinggi rasio ROA maka semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dari segi pengamatan asset,

laba yang tinggi membuat bank mendapat kepercayaan dari

masyarakat yang memungkinkan bank untuk menghimpun modal

yang lebih banyak sehingga bank memperoleh kesempatan

menyalurkan dana dengan luas. Untuk standar ROA yang baik

menurut ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar 1,5% namun

bukan sebagai keharusan.77

76

Bambang Susanto, Manajemen Akuntansi, (Jakarta: Sansu Moiti, 2005), hlm. 45.

77 Dendawijaya, Manajemen Perbankan ….., hlm. 68

Page 52: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO adalah rasio yang efisiensi yang berfungsi untuk

mengukur kemampuan perbankan dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional secara efisien.78

Sebagai perantara bank mempunyai kegiatan utamanya yaitu

menghimpun dana serta menylurkan dana, dimana pendapatan dan

biaya operasional bank di dominasi dengan biaya bunga dan beban

hasil bunga, yang dalam perbankan syariah disebut sebagai biaua

dan pendapayan dari aktivitas bagi hasil.

Sebagai rasio rentabilitas yang berfungsi sebagai alat ukur

kemampuan perbankan dalam mengendalikan biaya atau dikenal

dengan rasio efisiensi perbankan, karena BOPO adalah rasio untuk

mengukur efektivitas dan efisiensi operasional suatu perusahaan.

Jika rasio tingkat BOPO meningkat tinggi maka dalam

pengelolaan bank akan semakin tidak efisien, karena akan

berdampak kepada meningkatnya risiko pada pembiayaan (NPF).

Sebab beban operasional yang ditanggung oleh perbankan semakin

meningkat juga, yang berdampak kepada pendapatan yang

berkurang diperbankan tersebut. Biaya operasional bank syriah yang

tinggi membuat pendapatan bank syariah untung, namun jika

pendapatan syariah tinggi dengan biaya operasional yang rendah

membuat penekanan pada rasio BOPO yang menjadikan posisi

perbankan syariah tersebut dalam posisi sehat, dimana pembiayaan

bermasalah pun akan rendah.79 Biaya operasional dapat dihitung

dari besarnya jumlah total beban bunga dan total beban operasional

lainnya.

78

Mia Maraya Auliani, Syaichu, Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal

Terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Priode Tahun 2010-2014, Diponegoro Jurnal Of Management, Vol. 5, No. 3 Tahun 2016, hlm. 2

79 Mia Maraya Auliani, Syaichu, Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal

Terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Priode Tahun 2010-2014, Diponegoro Jurnal Of Management, Vol. 5, No. 3 Tahun 2016,

hlm. 3

Page 53: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Biaya operasional pendapatan operasional digunakan untuk

mengukur kemampuan dalam maemanajemen bank untuk

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan

operasional.80 Biaya operasional dapat dihitung dari besarnya jumlah

total beban bunga dan total beban operasional lainnya.

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar aktivitas

operasional di dalam perbankan syariah tersebut Menurut Silvia

faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah dapat

dilihat dari pertumbuhan produk domestic bruto (PDB), tingkat inflasi,

dan nilai tukar.

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Yang dimaksud dengan produk domestic bruto (PDB) ialah nilai

barang dan jasa yang diproduski pada suatu negara dalam priode

waktu tertentu. Indikator dalam menjaga kestabilan perekonomian

suatu negara adalah PDB, dimana kapasitas keluaran yang dapat

dihasilkan perekonomian dengan pemanfaatan sumber daya yang

ada dalam perekonomian. Kemampuan nasabah dalam

mengembalikan pinjamannya akan dipengaruhi dari tingkat

pendapatan masyarakat. Jika semakin tinggi total dari pendapatan

masyarakan yang dalam hal ini seperti PDB, maka kemungkinan

terjadinya pembiayaan bermasalah akan mengecil karena

masyarakat mampu untuk memenuhi kewajiban atas pinjamannya.

PDB menjadi indikator yang mengukur kinerja pertumbuhan

ekonomi yang penting, sebagai pelaku ekonomi yang menyediakan

barang dan jasa termasuk di industri perbankan.

2. Inflasi

Yang dimaksud dengan inflasi adalah proses kenaikan harga-

harga secara terus menerus yang akan mengakibatkan perubahan

daya beli pada masyarakat karena pendapatan yang diperoleh

80

Haryani, Restrukturisasi dan Penghapusan….., hal. 54

Page 54: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

masyarakat mengalami penurunan dengan asumsi tingkat

pendapatan konstan. Saat terjadinya inflasi membuat masyarakat

mengalami keresahan karena beban hidup yang semakin tinggi

untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, sedangkan pendapatan

akan mengalami penurunan atau tetap. 81

Jika terjadi inflasi maka kegiatan ekonomi akan berpengaruh,

karena secara nyata akan menyebabkan daya beli masyarakat akan

mengalami penurunan. Masyarakat lebih memilih memenuhi

kebutuhan sehari-harinya yang lebih penting. Jika konsumsi akan

barang dan jasa menurun itu artinya permintaan akan barang dan

jasa pun ikut menurun juga. Hal ini tentu saja aka mempengaruhi

kapasitas nasabah dalam mengembalikan pinjamannya kepada

bank, yang akan menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah.

3. Nilai Tukar

Salah satu indikator dalam keuangan dan makroekonomi yang

mempengaruhi timbulnya fluktuasi ekonomi adalah nilai tukar,

dimana nilai tukar merupakan harga mata uang suatu Negara

terhadap mata uang Negara lain. Salah satu faktor yang

menyebabkan terjadinya krisis ekonomi adalah nilai tukar, karena

fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar terjadi ketika depresiasi

yang meningkat menyebabkan biaya produksi dan pembiayaan

impor yang mengalami penurunan pendapatan, hal ini akan

dirasakan bagi perusahaan yang bergerak di bidang ekspor-impor,

yang mana bahan baku dari perusahaan ini berasal dari luar negeri.

B. Kerangka Konseptual Penelitian

Dalam peneltian ini variable terdapat 2 variabel yaitu, variable

bebas (independent) dan variable terikat (dependent). Model yang

digunakan dalam penelitian ini menggambarkan faktor-faktor yang

81

Silvia Eka Febrianti, Analisis Pengaruh Pertumbuhan GDP, Inflasi, BI Rate dan Nilai Tukar Terhadap Kredit Bermasaah Pada Bank Konvensional dan Bank Syariah,

hlm. 5

Page 55: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

mempengaruhi (CAR, ROA, BOPO, PDB, Inflasi dan Nilai Tukar)

sebagai variable bebas, dan untuk variable terikatnya adalah

pembiayaan bermasalah berdasarkan jenis penggunaan akad (NPF

murabahah, NPF musyarakah, dan NPF mudharabah).

Berdasarkan landasan teori dapat dijelaskan kerangka

konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, rumusan

masalah, sera penelitian terdahulu maka hipotesis dalam penelitian

ini sebagai berikut :

1. Pengaruh CAR Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Sebagai rasio untuk mengukur permodalan serta cadangan

penghapusan dalam menanggung perkreditan yang fungsinya

Variabel Internal

CAR (X1), ROA(X2),

dan BOPO (X3)

Variabel Eksternal

PDB (X4), Inflasi (X5),

dan Nilai tukar (X6)

Pembiayaan Bermasalah atau NPF (Y)

PENGGUNAAN AKAD ( Murabahah, Musyarakah, Mudharabah )

Page 56: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

sebagai penampung risiko kerugian yang akan dihadapi oleh bank

CAR menjdikan rasio yang terpenting dalam menentukan kesehatan

bank. Karena semakin tinggi nilai CAR menyatakan keadaan bank

yang sudah mempunyai modal yang cukup baik dalam menunjang

serta mampu bertanggung jawab terhadap risiko-risiko yang akan

muncul salah satunya risiko kredit atau pembiayaan.82 Untuk

menjaga kemungkinan terjadinya risiko kerugian modal bank menjadi

alat untuk melihat pergerakan aktiva bank sebagai financial

intermediary. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank

dapat dilihat dari seberapa besar modal yang dimiliki bank.83

Semakin tinggi rasio CAR maka meningkatkan kepercayaan

dari bank dalam penyaluran pembiayaan. Yang akan menyebabkan

potensi risiko pembiayaan bermasalah pun meningkat, risiko yang

dihadapi oleh bank berupa keterlambatan dan penunggakan

pembayaran yang akan menyebabkan meningkatnya pembiayaan

bermasalah.

Hipotesis : H0 : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Capital Adequacy Ratio (CAR), secara persial terhadap Non

Performing Financing Ha : b1 ≠ ada pengaruh antara Capital Adequacy Ratio (CAR), secara persial terhadap Non

Performing Financing

2. Pengaruh ROA Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Rasio untuk mengukur efektivitas manajemen dalam mengelola

investasi untuk memperoleh keuntungan adalah Return on Assets

(ROA).84 Salah satu tujuan dari perbankan adalah untuk memperoleh

keuntungan atau laba, karena laba yang tinggi menyebabkan

82

Arditya Prayudi, Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan

(NPL), BOPO, Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR), hlm. 2

83 Yulya Aryani, Faktor Internal Perbankan dan Makroekonomi yang

Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah Berdasarkan Jenis Penggunakaan Akad Pada Perbankan Syariah Indonesia, Tesis IPB, hlm. 15

84 Cep Jandi Anwar, Sunaenah, Pengaruh ROA dan CAR Terhadap Kredit Macet

(NPL) pada Bank Umum Di Indonesia, Jurnal Ekonomi-Qu, Vol. 6, No. 2, Oktober 2016,

Page 57: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

kepercayaan yang timbul dari nasabah yang memungkinkan para

nasabah untuk mengumpulkan modal yang lebih banyak sehingga

memberikan kesempatan lebih nayak lagi dalam penyaluran

pembiayaannya. Semakin tinggi nilai ROA dari suatu bank maka

semakin besar juga tingkat keuntungan bank yang dicapai, artinya

jika tingkat keuntungan tinggi maka pembiayaan bermasalah akan

semakin kecil. Karena nasabah mampu dalam membayar

kewajibannya atas pinjaman tersebut.

Hipotesis : H0 : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Return in Assetes (ROA), secara persial terhadap Non

Performing Financing Ha : b1 ≠ ada pengaruh antara Return in Assetes

(ROA), secara persial terhadap Non Performing

Financing

3. Pengaruh BOPO Terhadap Pembiayaan Bermasalah

BOPO merupakan rasio untuk mengukur kegiatan operasional

bank syariah, sebagai penghimpun dana dan penyaluran dana. Di

bank syariah jika biaya operasional terlalu tinggi tidak akan

mendapat keuntungan bagi bank, pendapatan bank yang tinggi

dengan biaya operasional yang rendah akan menekan rasio BOPO

yang menjelaskan bank syariah dalam keadaan baik atau sehat,

dimana untuk terjadinya pembiayaan bermasalah pun rendah.85

Hipotesis : H0 : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasioanal (BOPO), secara persial terhadap Non Performing

Financing Ha : b1 ≠ ada pengaruh antara Biaya Operasional

Terhadap Pendapatan Operasioanal (BOPO), secara persial terhadap Non Performing Financing

85

Mia Maraya Auliani, Syaichu, Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Priode Tahun 2010-2014, Diponegoro Jurnal Of Management, Vol. 5, No. 3 Tahun 2016,

hlm. 3

Page 58: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

4. Pengaruh PDB Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Kemampuan nasabah dalam membayar kewajibannya kepada

bank dipengaruhi dari pendapatan masyarakat yang dicerminkan

oleh PDB, maka kemungkinan untuk terjadinya pembiayaan

bermasalah ini akan sedikit karena masyarakat bisa bahkan mampu

untuk membayar kewajibannya kepada bank. Semakin tinggi tingkat

PDB pada suatu wilayah menjelaskan bahwa perekonomian disuatu

daerah tersebut dalam kondisi baik. Maka nasabah yang melakukan

peminjaman kepada bank mampu untuk membayar kewajibannya

terhadap bank. Sehingga tingkat pembiayaan bermasalah menjadi

menurun. Saat perekonomian tumbuh, maka pendapatan yang

dihasilkan oleh perusahaan maupun non perusahaan akan

meningkat pula dan mereka mampu untuk membayar setoran

peminjamannya pada bank. Sehingga kontribus terhadap rasio

pembiayaan bermasalah menurun.

Hipotesis : H0 : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Produk

Domestik Bruto (PDB), secara persial terhadap Non

Performing Financing Ha : b1 ≠ ada pengaruh antara Produk Domestik

Bruto (PDB)secara persial terhadap Non Performing

Financing

5. Pengaruh Inflasi Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Inflasi akan berpengaruh terhadap pembiayaan bermasalah,

karena inflasi yang tinggi dan tidak stabil akan memberikan dampak

yang negative terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Inflasi

yang tinggi membuat penapatan riil masyarakat menurun yang

membuat standard hidup masyarakat ikut mengalami penurunan

pula. Dengan meningkatnya inflasi akan mengakibatkan kemampuan

Page 59: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

nasabah dalam membayar cicilan terganggu, sehingga membuat

terjadinya pembiayaan bermasalah.86

Sebelum terjadinya inflasi nasabah dianggap mampu untuk

membayar angsuran pinjamannya, akan tetapi setelah terjadinya

inflasi harga-harga mengalami kenaikan yang cukup tinggi namun

penghasilan nasabah tidak mengalami peningkatan, maka yang

terjadi nasabah tidak mampu dalam membayar angsurannya, karena

sebagian besar pendapatannya digunakan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-harinya akibat dari kenaikan dari harga-harga.

Semakin tinggi tingkat inflasi dalam suatu Negara maka akan

menyebabkan pembiayaan bermasalah meningkat.87

Hipotesis : H0 : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Inflasi, secara persial terhadap Non Performing Financing

Ha : b1 ≠ ada pengaruh antara Inflasi secara persial terhadap Non Performing Financing

6. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Jika nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (mata uang

domestic nilainya turun terhadap mata uang asing) maka

perusahaan yang bergerak dalam bidang impor akan mengalami

dampak dari perubahan nilai tukar ini dan akan sangat berpengaruh

terhadap kelancaran usaha, jika nasabah menggunakan bahan

impor dalam usahanya, hal ini sangat berpengaruh terhadap

tingginya tingkat pembiayaan bermasalah pada perbankan syariah

dalam jangka waktu panjang, nasabah tidak mampu membayar

kewajibannya kepada bank.88

86

Haifa, Dedi Wibowo, Pengaruh Faktor Internal Bank dan Makro Ekonomi Terhadap Non Performing Financing Perbankan Syariah : Periode 2010-2014, Jurnal

Nisbah Vol. 1, No, 2 : 2015, hlm. 77 87

Herni Hernawati, Oktaviani Rita Puspasari, Pengaruh Faktor Makroekonomi terhadap Pembiayaan Bermasalah, Journal of Islamic Finance and Accounting, Vol. 1

No. 1 Januari-Mei 2018, hlm. 31 88

Haifa, Dedi Wibowo, Pengaruh Faktor Internal Bank dan Makro Ekonomi Terhadap Non Performing Financing Perbankan Syariah : Periode 2010-2014, Jurnal

Nisbah Vol. 1, No, 2 : 2015, hlm. 77

Page 60: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Hipotesis : H0 : b1 = 0 Tidak ada pengaruh antara Inflasi, secara

persial terhadap Non Performing Financing Ha : b1 ≠ ada pengaruh antara Inflasi secara persial terhadap Non Performing Financing

D. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama (Tahun) Judul Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

1. Yulya Aryani

(2016)

“Faktor Internal

Perbankan dan

Makroekonomiyang

Memengaruhi

Pembiayaan

Bermasalah

Berdasarkan Jenis

Penggunaan Akad

pada Perbankan

Syariah Indonesia”

CAR, FDR,

NIM, Bank

size, biaya

overhead,

SBIS rate,

KAP, dan

NPF

Dari hasil penelitian ini

menyatakan bahwa CAR,

Bank size, biaya overhead

dan SBIS rate memiliki efek

negative signifikan pada

NPF, sedangkan FDR, NIM,

KAP, dan Bi rate memiliki

efek positif signifikan

terhadap NPF

2. Cep Jandi

Anwar,

Sunaenah

(2016)

“Pengaruh ROA

dan CAR Terhadap

Kredit Macet (NPL)

pada Bank Umum

Di Indonesia”

ROA, CAR,

dan NPF

Dari hasil penelitiannya

menjelaskan bahwa ROA

mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap

NPL, sedangkan CAR

mempunyai pengaruh

negarif dan signidikan

terhadap NPL.

Secara simultan kedua ROA

dan CAR mempunyai

pengaruh yang signifikan

Page 61: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

terhadap NPL.

3. Nova Shenni

Purba, Ari

darmawan

(2018)

“Pengaruh

Pertumbuhan

Produk Domestik

Bruto dan Inflasi

Terhadap Non

Performing Finance

Bank Syariah (Studi

pada Bank Umum

Syariah Di

Indonesia Periode

2014-2016”

GDP, Inflasi,

dan NPF

Dari hasil penelitiannya

menjelaskan bahwa secara

persial GDP berpengaruh

tidak signifikan terhadap

NPF, sedangkan inflasi

berpengaruh secara

signifikan terhadap NPF.

Secara simultan, GDP dan

Inflasi berpengaruh secara

signifikan terhadap NPF

bank umum syariah.

4. Rindang Nuri

Isnaini

Nugrohowati,

dan Syafrildha

Bimo

“Analisis Pengaruh

Faktor Internal dan

Eksternal terhadap

Non Performing

Financing (NPF)

pada Bank

Perkresitan Rakyat

Syariah DI

Indonesia”

Total Asset,

CAR, ROA,

BOPO, BI

rate, PDRB,

Inflasi,

pengangguran

dan NPF

Dari hasil penelitiannya

menjelaskan bahwa Total

Asset tidak berpengaruh

signifikan terhadap NPF,

variable CAR dan ROA

memiliki pengaruh negative

dan signifikan terhadap

NPF, sedangkan BI rate dan

PDRB memiliki pengaruh

positif dan signifikan

terhadap NPF, dan variable

inflasi dan pengangguran

tidak memiliki pengaruh

terhadap NPF pada BPRS di

Indonesia

5. Jaenal Effendi,

Usy Thiarany,

dan Tita

“Factor influencing

Non Performing

FinancingI (NPF) at

RR, ROA,

Inflasi, CAR,

PDB, BOPO,

Dari hasil penelitiannya

menjelaskan bahwa rasio

pembiayaan bagi hasil (RR),

Page 62: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Nursyamsiah

(2017)

Sharia Banking” dan NPF ROA, inflasi, CAR

berpengaruh negatife

signifikan terhadap NPF.

sedangkan PDB, dan BOPO

berpengaruh positif

signifikan.

Dari penelitian-penlitian terdahulu yang telah disajikan diatas

memiliki kemiripan dengan penelitian yang diajukan peneliti, yaitu

sama fokusnya tentang analisis faktor internal dan eksternal

terhadap NPF. Tetapi peneliti-peneliti diatas lebih menekankan faktor

internal dan eksternal terhadap NPF saja, sedangkan penelitian ini

lebih menekankan kepada faktor internal (CAR, ROA, dan BOPO)

dan eksternal perbankan (PDB, Inflasi dan Nilai Tukar) yang

mempengaruhi pembiayaan bermasalah (NPF) berdasarkan jenis

penggunaan akad pada perbankan Syariah Indonesia tahun 2015-

2019.

Page 63: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini akan dijadikan dasar oleh peneliti dalam

melakukan penelitian. Berdasarkan data dan jenis data yang

diperoleh, dalam penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian

kuantitatif, dimana penelitian ini menggunakan angka serta bilangan,

yang memiliki sifat asosiatif kuasalitas, maksudnya dalam penelitian

ini mencari pengaruh atau hubungan sebab akibat dari variabel

independen atau variabel yang mempengaruhi (X) terhadap variabel

dependen atau variabel yang dipengaruhi (Y).

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perbankan Syariah

Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan selama periode

2015-2019. Sehingga data yang dibutuhkan oleh peneliti adalah

data perbankan Syariah di Indonesia dari tahun 2015-2019.

Pengambilan sampel pada penelitian ini, menggunakan pendekatan

“non-probability”, dengan metode purposive sampling. Dengan

kriteria sebagai berikut:

a. Memiliki data 5 tahun terakhir

b. Terdaftar di OJK dan IDX

c. Bukan bagian dari bank daerah

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan data

sekunder yang diperoleh dari laporan pada website Bank Indonesia,

Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik periode 2015

hingga 2019 sebagai data yang akan diolah untuk digunakan dalam

penelitian ini, selanjutnya dari keseluruhan data yang digunakan

Page 64: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

merupakan data triwulan selama 5 tahun dalam kurun waktu 2015-

2019.

1. Data Sekunder

Pengumpulan data diambil dari data laporan keuangan Bank

Umum Syariah yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Data-

data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah sebagai

berikut :

a. Data Capital Adequacy Ratio (CAR) setiap triwulan selama

periode triwulan I Maret 2015 sampai dengan triwulan IV

Desember 2019 diperoleh dari laporan keuangan triwulan

distribusi bagi hasil pada website Bank Indonesia dan website

Otoritas Jasa Keuangan.

b. Data Return on Asset (ROA) setiap triwulan selama periode

triwulan I Maret 2015 sampai dengan triwulan IV Desember

2019 diperoleh dari laporan keuangan triwulan distribusi bagi

hasil pada website Bank Indonesia dan website Otoritas Jasa

Keuangan.

c. Data Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

setiap triwulan selama periode triwulan I Maret 2015 sampai

dengan triwulan IV Desember 2019 diperoleh dari laporan

keuangan triwulan distribusi bagi hasil pada website Bank

Indonesia dan website Otoritas Jasa Keuangan.

d. Data Produk Domestik Bruto (PDB) setiap triwulan selama

periode triwulan I Maret 2015 sampai dengan triwulan IV

Desember 2019 diperoleh dari laporan triwulan pada website

Bank Indonesia dan website Badan Pusat Statistik.

e. Data Inflasi setiap triwulan selama periode triwulan I Maret

2015 sampai dengan triwulan IV Desember 2019 diperoleh

dari laporan triwulan pada website Bank Indonesia dan

website Badan Pusat Statistik.

Page 65: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

f. Data Nilai Tukar setiap triwulan selama periode triwulan I

Maret 2015 sampai dengan triwulan IV Desember 2019

diperoleh dari laporan triwulan pada website Bank Indonesia

dan website Badan Pusat Statistik.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penulis mengadakan penelitian kepustakaan untuk

mendapatkan teori dan konsep yang kuat agar dapat

memecahkan permasalahan. Studi kepustakaan dilakukan dengan

mengumpulkan literatur-literatur ilmiah, buku-buku, jurnal-jurnal,

artikel, serta majalah yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Variabel Dependen (terikat)

Yaitu variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel independen, variabel dependen dalam penelitian ini

menggunakan rasio Non Performing Financing (NPF)

berdasarkan jenis penggunaan akad

a. Non Performing Financing Murabahah

Salah satu akad kerjasama yang melibatkan dua pihak

dalam transaksinya, kesepakatan yang dilakukan dua orang

atau lebih dari dua yang, salah atu diantaranya bersepakat

menyediakan modal atau dana, dan pihak yang lainnya

memiliki keahlian dalam menjalankan manajemen usaha bisnis

seperti barang maupun jasa, yang memiliki tujuan untuk

memperoleh keuntungan yang disepakati di perjanjian awal

disebut dengan akad mudharabah.

Sebagai akad yang paling dominan di lembaga keuangan

syariah akad murabahah memiliki risiko gagal yang tinggi pula,

karena pada skema akad berbasis utang potensi kerugian yang

akan dialami bank adalah kegagalan atau ketidak mampuan

nasabah dalam membayar kewajiban mengembalikan modal

Page 66: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

yang telah diberikan oleh bank. Gagalnya nasabah dalam

mengembalikan kewajiban modal bank tentu saja akan

membuat pihak bank merasakan kerugian.89

b. Non Performing Financing Musyarakah

Akad musyarakah merupakan akad kerjasama yang

dilakukan antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha

tertentu yang mana masing-masing saling berkontribusi dana

dengan kesepkatan bahwa keuntungan serta risiko akan

ditanggung secara bersama-sama sesuai dengan

kesepakatan.90 Jika dalam pelaksanaannya usaha tersebut

mengalami laba atau untung, maka pendapatan atau

keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan atau perjanjian

yang sudah dibuat diawal. Begitu juga sebaliknya, ketika dalam

usalanya mengalami kerugian maka kerugian akan dibagi

berdasarkan kontribusi dana kesepakatan diawal.91

c. Non Performing Financing Mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah akad kerjasama antara

dua pihak, yakni pihak pertama (shahibul maal) penyedia dana,

dan pihak kedua (mudharib) pengelola yang bertanggung jawas

atas usaha. Keuntungan dari hasil usaha akan dibagi sesuai

dengan nisbah porsi bagi hasil yang sudah disepakati bersama

saat awal kontrak, jika terjadi kerugian maka shahibul maal

(pemilik modal) akan menanggung kerugiannya dengan catatan

kerugian bukan akibat dari kelalaian si pengelola (mudharib),

jika kerugian ini diakibatkan dari keteledoran atau kecurangan

89

Yulya Aryani, Faktor Internal Perbankan dan Makroekonomi yang

Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah Berdasarkan Jenis Penggunakaan Akad Pada Perbankan Syariah Indonesia, Tesis IPB, hlm. 11

90 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik , Gema Insani,

Jakarta : 2001, hlm. 90 91

Debbi Chyntia Ovami, Pengaruh Non Performing Financing Terhadap Pembiayaan Musyarakah, Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis, Vol. 17 No. 2, September

2017, hlm. 1

Page 67: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

dari pengelola maka si pengelola harus bertanggung jawab

atas kerugian tersebut.92

2) Variabel Independen (bebas)

Yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel-bvariabel independen yang akan diuji dalam

penelitian ini adalah :

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) ini merupakan rasio untuk

menentukan kecukupan modal, rasio ini juga menjadi tujuan

terpenting dalam menentukan kesehatan bank. Semakin tinggi

nilai CAR menyatakan keadaan bank yang sudah mempunyai

modal yang cukup baik dalam menunjang serta mampu

bertanggung jawab terhadap risiko-risiko yang akan muncul

salah satunya risiko kredit atau pembiayaan.93 Untuk menjaga

kemungkinan terjadinya risiko kerugian modal bank menjadi

alat untuk melihat pergerakan aktiva bank sebagai financial

intermediary.

Menurut Bank For International Settlement (BIS)

besarnnya minimum kebutuhan modal CAR dalam suatu bank

ditentukan sebesar 8% dihitung berdasarkan aktiva tertimbang

menurut risiko (ATMR).94 Semakin tinggi CAR menyatakan

bahwa bank syariah tersebut mampu dalam membiayai seluruh

kegiatan operasionalnya dan siap untuk menyalurkan dana

untuk pembiayaan kepdaa masyarakat. Sebaliknya jika CAR

rendah itu artinya bak tersebut tidak mampu membiayai seluruh

92

Novi Fadhila, Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Terhadap Laba Bank Syariah Mandiri, Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 15, No. 1, Maret: 2015, hlm

66 93

Arditya Prayudi, Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Loan to

Deposit Ratio (LDR), hlm. 2 94

Hasibuan, Dasar-Dasar….., hlm. 58.

Page 68: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

kegiatan operasionalnya dan tidak mampu menyalurkan

pembiayaannya kepada masyarakat

b. Return on Asset (ROA)

Rerurn On Asset adalah rasio yang menunjukkan

perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset

bank, rasio ini menunjukkan timgkat efisiensi pengelolaan aset

yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.95 Fungsi dari

ROA adalah untuk mengukur seberapa efektifnya perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan dengan mengandalkan aktiva

yang dimilikinya untuk mendapatkan net income. Semakin

tinggi nilai ROA akan menjelaskan kinerja dari perbankan akan

semakin baik, karena return semakin besar pula.96

Semakin tinggi rasio ROA maka semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dari segi

pengamatan asset, laba yang tinggi membuat bank mendapat

kepercayaan dari masyarakat yang memungkinkan bank untuk

menghimpun modal yang lebih banyak sehingga bank

memperoleh kesempatan menyalurkan dana dengan luas.

Untuk standar ROA yang baik menurut ketentuan Bank

Indonesia adalah sebesar 1,5% namun bukan sebagai

keharusan.97

c. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO adalah rasio yang efisiensi yang berfungsi untuk

mengukur kemampuan perbankan dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional secara efisien.98

95

Kasmir, Analisis Laporan …., hlm. 202 96

Yulya Aryani, Faktor Internal Perbankan dan Makroekonomi yang

Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah Berdasarkan Jenis Penggunakaan Akad Pada Perbankan Syariah Indonesia, Tesis IPB, hlm. 15

97 Dendawijaya, Manajemen Perbankan ….., hlm. 68

98 Mia Maraya Auliani, Syaichu, Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal

Terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Priode Tahun 2010-2014, Diponegoro Jurnal Of Management, Vol. 5, No. 3 Tahun 2016,

hlm. 2

Page 69: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Jika rasio tingkat BOPO meningkat tinggi maka dalam

pengelolaan bank akan semakin tidak efisien, karena akan

berdampak kepada meningkatnya risiko pada pembiayaan

(NPF). Sebab beban operasional yang ditanggung oleh

perbankan semakin meningkat juga, yang berdampak kepada

pendapatan yang berkurang diperbankan tersebut. Biaya

operasional bank syriah yang tinggi membuat pendapatan bank

syariah untung, namun jika pendapatan syariah tinggi dengan

biaya operasional yang rendah membuat penekanan pada rasio

BOPO yang menjadikan posisi perbankan syariah tersebut

dalam posisi sehat, dimana pembiayaan bermasalah pun akan

rendah.99

d. Produk Domestik Bruto (PDB)

Indikator dalam menjaga kestabilan perekonomian suatu

negara adalah PDB, dimana kapasitas keluaran yang dapat

dihasilkan perekonomian dengan pemanfaatan sumber daya

yang ada dalam perekonomian. PDB menjadi indikator yang

mengukur kinerja pertumbuhan ekonomi yang penting, sebagai

pelaku ekonomi yang menyediakan barang dan jasa termasuk

di industri perbankan.

e. Inflasi

Saat terjadinya inflasi membuat masyarakat mengalami

keresahan karena beban hidup yang semakin tinggi untuk

memenuhi kehidupan sehari-hari, sedangkan pendapatan akan

mengalami penurunan atau tetap. 100 Masyarakat lebih memilih

memenuhi kebutuhan sehari-harinya yang lebih penting. Jika

99

Mia Maraya Auliani, Syaichu, Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Priode Tahun 2010-2014, Diponegoro Jurnal Of Management, Vol. 5, No. 3 Tahun 2016,

hlm. 3 100

Silvia Eka Febrianti, Analisis Pengaruh Pertumbuhan GDP, Inflasi, BI Rate dan Nilai Tukar Terhadap Kredit Bermasaah Pada Bank Konvensional dan Bank Syariah,

hlm. 5

Page 70: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

konsumsi akan barang dan jasa menurun itu artinya permintaan

akan barang dan jasa pun ikut menurun juga. Hal ini tentu saja

aka mempengaruhi kapasitas nasabah dalam mengembalikan

pinjamannya kepada bank, yang akan menyebabkan terjadinya

pembiayaan bermasalah.

f. Nilai Tukar

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya krisis

ekonomi adalah nilai tukar, karena fluktuasi nilai tukar rupiah

terhadap dollar terjadi ketika depresiasi yang meningkat

menyebabkan biaya produksi dan pembiayaan impor yang

mengalami penurunan pendapatan, hal ini akan dirasakan bagi

perusahaan yang bergerak di bidang ekspor-impor, yang mana

bahan baku dari perusahaan ini berasal dari luar negeri.

D. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data yang bersifat time

series (runtun waktu) yang dimulai dari Januari 2015 sampai

Desember 2019. Penelitian ini menggunakan data non-eksperimen

berupa data sekunder. Data sekunder yang diperoleh dan diolah

merupakan data yang berasal dari laporan keuangan tahunan Bank

Syariah di Indonesia. Laporan keuangan tersebut merupakan

laporan keuangan yang telah dipubliskan oleh Bank Indonesia,

Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik di website

statistik perbankan syariah OJK dimulai dari tahun 2015-2019.

E. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data penulis menggunakan metode analisis

regresi linier berganda. Data yang dianalisis akan diolah

menggunakan softwere E-Views8, kemudian data-data tersebut

dianalisis menggunakan metode uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

Page 71: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali101 uji normalitas memiliki tujuan untuk

menguji apakah model regresi pada variable pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal. Untuk uji t dan uji f

menyatakan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil.

Untuk mengetahui normalitas residual dengan cara

analisis grafik (Histogram dan Normal P-Plot) yaitu dengan

melihat grafik Histogram dan grafik P-Plot yang

membandingkan distribusi komulatid dari distribusi normal, dan

dasar pengembilan keputusan, dan analisis statistik

(Kolmogorov – Smimov) yaitu melalui uji Kolmogorov – Smirnov

dimana bila asymp sig (2 tailed) dibawah 0.05 maka dalam

penelitian ini telah berdistribusi secara normal.

Jika dalam penelitian ini ditemukan data yang tidak

berdistribusi normal, maka yang akan dilakukan adalah

transformasi agar data terdistribusi dengan normal. Untuk

menormalkan data sebelumnya harus mengetahu terlebih

dahulu bagaimana bentuk histogram dari data yang ada.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas merupakan uji yang digunakan

untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varian dari

residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear.

Uji ini merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang harus

dilakukan pada regresi linear. Apabila asumsi

heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka model regresi yang

101

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Progrm SPSS,

Semarang: Universitas Diponegoro, 2011, hal. 160.

Page 72: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

digunakan dinyatakan tidak valid sebagai alat peramalan.

masalah heterokedastisitas ini dapat disembuhkan dengan

menggunakan weight least square yang ada pada Generalized

Least Square (GLS) yang memberikan pembobotan pada

variasi data yang digunakan.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas, yaitu dengan cara:

a. Dapat dilihat dari grafil plot antara nilai prediksi variabel

terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Untuk mendeteksi ada atau tidak

heteroskredastisitas dapat dilihat ada atau tidak pola grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual

(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized.

Dasar analisis :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang beraturan (bergelombang,

melebar kemudian menyempit) maka mengidentifikasikan

telah teradi heteroskedastisitas,

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik tidak

menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk

menaksir apakah terdapat hubungan intercorelation atau

korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas dapat diatasi

dengan pemberian pembootan (cross section weight) atau

GLS. Selain itu multikolinieritas biasanya terjadi ketika data

yang digunakan berupa data deret waktu sehingga dengan

Page 73: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

mengkombinasikan data tersebut dengan data cross section

secara teknis dapat mengurangi masalah multikolinieritas.

Uji ini juga bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan kolerasi antara variabel bebas (indeoenden).

Untuk model regresi yang baik seharusnya menunjukkan tidak

terjadi korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi

maka terdapat masalah multikolerasi sehingga model regresi

tersebt tidak dapat digunakan. Untuk melihat hasil uji ini dapat

dilihat melalui nilai Variance Inflation Faktor (VIF) dengan

ketenuan sebagai berikut:102

a. Variance Inflation Faktor (VIF) ≥ 10 maka terdapat masalah

multikolinieritas diantara variabel bebas tersebut.

b. Variance Inflation Faktor (VIF) ≤ 10 maka tidak terdapat

masalah multikolinieritas diantara variabel bebas tersebut.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi uji yang digunakan untuk melihat apakah

terdapat korelasi yang muncul karena data waktu berkaitan

satu sama lain. Uji autokorelasi ini dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Durbin Watson dimana, Autokorelasi dapat

dideteksi dengan cara membandingkan antara DW statistik

dengan DW tabel.

Autokorelasi muncul karena adanya obsevasi yang

berurutan sepanjang waktu yang berkaitan antara satu sama

lainnya. Masalah autokorelasi ini terjadi karena residual

(kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainnya. Model regresi dikatakan baik jika regresinya

bebas dari autokorelasi. Cara yng dapat digunakan untuk

102

Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 160

Page 74: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini

yaitu dengan uji Durbin-Waston.

Cara untuk melihat ada atau tidaknya masalah

autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Waston dengan

ketentuannya, yaitu :

1. Terjadinya autokolerasi positif, jika nilai DW , dL

2. Tanpa kesimpilan, jika dL < nilai DW < dU

3. Tidak ada autokorelasi, jika dU < nilai DW , 4-dU

4. Tanpa kesimpulan, jika 4-dU < nilai DW < 4-dL

5. Terjadi autokolerasi negatife, jika nilai DW > 4dL

E. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah analisis terkait

hubungan antara dua atau lebih variabel independen terhadap

variabel dependen. Adapun persamaan regresi berganda

dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Y : Non Performing Financing (NPF)

β1 : Koefisien regresi dari variabel X1

β2 : Koefisien regresi dari variabel X2

β3 : Koefisien regresi dari variabel X3

β4 : Koefisien regresi dari variabel X4

β5 : Koefisien regresi dari variabel X5

β6 : Koefisien regresi dari variabel X6

α : Konstanta.

X1 : Capital Adequacy Ratio (CAR)

X2 : Return on Asset (ROA)

X3 : Biaya Operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)

X4 : Produk Domestik Bruto (PDB)

X5 : Inflasi

Page 75: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

X6 : Nilai tukar

E : Error

F. Uji Hipotesis

Metode pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan

secara parsial (uji t) dan pengujian secara simultan (uji F) serta

analisis koefisien determinasi (R2), pengujian hipotesis tersebut

sebagai berikut:103

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji f simultan digunakan untuk menunjukkan secara

bersama-sama apakah variabel x yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh terhadap variabel y. Pengampilan

keputusannya yaitu apabila fhitung > ftabel maka dapat disimpulkan

bahwa variabel x berpengaruh terhadap variabel y di model.

a. H0 : β1, β2, β3, β4, β5, β6 = 0, variabel independen tidak

berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel.

b. H1 : β1, β2, β3, β4, β5, β6 ≠ 0, variabel independen

berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen.

Aturan pengembalian keputusan adalah sebagai berikut :

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

2. Uji Parsial (Uji-t)

Uji t persial yang digunakan untuk mengestimasi apakah

dalam metode persamaan regresi variabel x berpengaruh

terhadap variabel y secara persial. Pengampilan keputusannya

yaitu apabila thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel

103

Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate dengan Program SPSS, hlm.

98.

Page 76: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

x berpengaruh terhadap variabel y di model. Tingkat kepercayaan

yang digunakan dalam uji t ini adalah 95% tay tarah signifikan 5%

(a = 0,05). Untuk aturan pengambilan keputusannya adalah

sebagai berikut :

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

3. Koefisien Determinasi (R²)

Tujuan dari uji determinasi ini adalah untuk menguji tingkat

keeratan atau keterkaitan antara variabel dependen dengan

variabel independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai koefisien

determinasi (Adjusted R-Square). Yang dimaksud dari Adjusted R-

Square ia,ah suatu indikator yang digunakan untuk mengetahu

pengaruh penambahan suatu variabel independen ke dalam suatu

persamaan regresi.

Uji R2 yang digunakan untuk menguji tingkat keterkaitan

antara variabel x dengan variabel yang dilihat dari besarnya nilai

koefisien determinasi (R2) yang menggunakan adjusted R Square

untuk mengetahui indikator yang mempengaruhi penambagan

suatu variabel x ke dalam suatu persamaan regresi. Apabila nilai

Adjusted R-Square semakin mendekati 1, maka tingkat

keeratannya juga semakin tinggi.

Page 77: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

63

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki

beragam suku, bahasa, dan agama dengan jumlah penduduk 260

juta jiwa. Indonesia dengan mayoritas masyarakat beragama Muslim,

pastinya membutuhkan layanan perbankan yang sesuai dengan

prinsip syariah. Bank syariah di Indonesia berdiri pada tahun 1992,

berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 tentang

perbankan telah memberi kesempatan luas untuk pengembangan

jaringan perbankan syariah. Bank syariah ialah bank yang

melaksankan kegiatan usahanya berdasarkan dengan prinsip

syariah baik itu dalam memberikan jasa maupun dalam lalu lintas

pembayarannya, sebagaimana telah di jelaskan di Undang-undang

Nomor 10 Tahun 1998.

Dari undang-undang tersebut menjelaskan dasar hukum

penerapan dual banking sistem di Indonesia, maksudnya

terselenggaranya dua sistem perbankan (koonebsional maupun

syariah) secara berdampingan, yang kegitan operasionalnya diatur

dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hadirnya bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

adalah untuk menawarkan sistem perbankan alternatif bagi umat

Islam.

1. Bank Indonesia

a. Sejarah Bank Indonesia

Bank Indonesia merupakan bank sentral yang bersifat

independen sebagaimana yang telah dijelaskan di Undang-Undang

Republik Indonesia No. 6 Tahun 2009, dalam menjalankan tugas

serta wewenangnya, yang bebas dari campur tangan pemerintah

dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal yang lainnya yang telah diatur

Page 78: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

di undang-undang. Pihak luar dari Bank Indonesia tidak berkenan

untuk mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank

Indonesia juga berkewajiban untuk menolak serta mengabaikan

intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun pula. Hal ini

dikarenakan agar Bank Indonesia menjalankan perannya serta

fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

Pada era baru tahun 1999 Bank Indonesia berperan sebagai

bank sentral independen yang mempunyai tugas serta wewenang

untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 23

Tahun 1999.

Bank Indonesia juga diakui sebagai badan hukum publik

maupun hukum perdata, produk dari Bank Indonesia sebagai badan

hukum public berupa aturan-aturan hukum yang mengikat atas dasar

pelaksanaan undang-undang yang berlaku bagi seluruh masyarakat.

Sebagai badan hukum perdata, Bank Indoneisa juga berperan dalam

tindakan untuk dan atas nama sendiri di pengadilan maupun diluar

pengadilan.

b. Visi, Misi, dan Nilai Strategis Bank Indonesia

Visi

Menjadikan bank sentral digital terdepan dan berkontribusi nyata

terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara Negara

emerhing markets untuk Indonesia maju.

Misi

1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah melalui

efektivitas kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank

Indonesia

2. Turut menjaga stabilitas system keuangan melalui efektivitas

kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan

kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan

Page 79: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui

penguatan kebijakan system pembayaran Bank Indonesia dan

sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta strategi lain

4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran Kebijakan

Bank Indonesia dengan kebijakan fiscal dan reformasi structural

Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain

5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk

memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan

mendukung pembiayaan ekonomi nasional

6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah ditingkat

nasional hingga ditingkat daerah

7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan

kelembagaan melalui penguatan organisasi, sumber daya

manusia, tata kelola dan system informasi yang handal, serta

peran internasional yang proaktif.

Nilai-Nilai Strategis

Nilai-nilai strategis Bank Indonesia adalah:

1. Kejujuran dan integritas (trust and integrity)

2. Profesionalisme (professionalism)

3. Keunggulan (excellence)

4. Mengutamakan kepentingan umum (public interest)

5. Koordinasi dan kerja sama tim (coordination and teamwork) yang

berdasarkan keluruhan nilai-nilai agama (religi)

Page 80: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

c. Struktur Organisasi Bank Indonesia

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Bank Indonesia

Sumber : bi.go.id

2. Otoritas Jasa Keuangan

a. Sejarah Bank Indonesia

Otoritas jasa keuangan atau di singkat dengan OJK dibentuk

atas dasar Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas

Jasa Keuangan. OJK merupakan lembaga yang bersifat independen

yang memiliki fungsi, tugas dan wewenang pengaturan,

pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan. Upaya pemerintah

Republik Indonesia dalam pembentukan Otoritas Jasa Keuangan ini

merupakan untuk menghadirkan lembaga yang mampu dalam

menyelenggarakan system peraturan dan pengawasan terhadap

keseluruhan kegiatan sector keuangan, baik itu perbankan maupun

lembaga keuangan non-bank.

Page 81: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Fungsi dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan adalah sebagai

pengganti tugas dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (Bappepam-LK) serta mengambil alih tugas Bank

Indonesia dalam hal pengawasan perbankan. Setelah Undang-

Undang No. 21 tahun 2011 disahkan, Susilo Bambang Yudhoyono

selaku Presiden Republik Indonesia saat itu, menetapkan Sembilan

anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan, termasuk dua

anggota komisioner ex-officio dari Kementrian Keuangan dan Bank

Indonesia.

b. Visi, Misi, Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan

Visi Otoritas Jasa Keuangan

Menjadi lembaga pengawas industry jasa keuangan yang

terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat,

dan mampu mewujudkan industry jasa keuangan menjadi pilat

perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat

memajukan kesejahteraan umum.

Misi Otoritas Jasa Keuangan

1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sector

jasa keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel

2. Mewujudkan system keuangan yang tumbuh secara

berkelanjutan dan stabil

3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarkat

Nilai-Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan

1. Integritas, bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai dengan

kode etik dan kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi

kejujuran dan komitmen

2. Profesionalisme, bekerja dengan penuh tanggung jawab

berdasarkan kompetensi yang tinggi untuk mencapai kinerja

terbaik

Page 82: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3. Sinergis, berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan

baik internal maupun eksternal secara produktif dan berkualitas

4. Inklusif, terbuka dan menerima keberagaman pemangku

kepentingan serta memperluas kesempatan dan akses

masyarakat terhadap industry keuangan

5. Visioner, memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat

kedepan (Forward Looking) serta dapat berpikir di luar

kebiasaan (Out of The Box Thinking)

c. Struktur Organisasi Otoritas Jasa Keuangan

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Otoritas Jasa Keuangan

Sumber : ojk.go.id

3. Badan Pusat Statistik

a. Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Pemerintahan

Non Kementrian yang bertanggung jawab langsung kepada

Presiden. BPS dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960

Tentang Sensus dan UU Nomor 7 Tahun 1960 Tentang Statistik,

Page 83: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

yang sebelumnya BPS ini dikenal dengan Biso Pusat Statistik.

Sebagai pengganti kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16

Tahun 1997 tentang statistik. Tindak lanjut akan UU ini diatur dengan

peraturan perundangan dibawagnya, scara formal nama Biro Pusat

Statistik ini pun diganti dengan Badan Pusat Statsitik.

Menteri yang merupakan muatan baru dalam UU Nomor 16

Tahun 1997, antara lain :

1. Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas

statistk dasar yang sepenuhnya diselenggarakan oleh BPS,

statistic sektoral yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah

secara mandiri atau bersama dengan BPS, serta statistic khusus

yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan

atau unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama

dengan BPS.

2. Hasil statistic yang diselenggarakan oleh BPS di umumkan dalam

Berita Resmi Statistik (BRS) secara teratur dan transparan agar

masyarakat dengan mudah mengetahui dan atau mendapatkan

data yang diperlukan

3. Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien.

4. Dibentuknya Form Masyarakat Statistik sebagai wadah untuk

menampung aspirasi masyarakat statistic, yang bertugas

memberikan saran dan pertimbangan kepada BPS.

Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan diatas,

peran yang harus dijalankan oleh BPS adala sebagai berikut:

1. Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat.

Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan

sendiri dan juga dari depatermen atau lembaga pemerintahan

lainnya sebagai data sekunder.

2. Membantu kegiatan statistik di kementrian, lembaga pemerintah

atau institusi lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan

nasional.

Page 84: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3. Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan

metodologi statistic, dan menyediakan pelayanan pada bidang

pendidikan dan pelatihan statistik

4. Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan Negara

lain untuk kepentingan perkembangan statistic Indonesia.

b. Visi, Misi Badan Pusat Statistik

Visi Badan Pusat Statistik

“Penyedia Data Statistik Berkualitas untuk Indonesia Maju”

Maksud dari visi ini bearti BPS berperan dalam menyediakan data

statistic nasional maupun internasional, untuk menghasilkan statistic

yang mempunyai kebenaran akurat dan menggambarkan keadaan

yang sebenarnya, dalam rangka mendukung Indonesia Maju.

Dengan visi ini eksistensi BPS sebagai penyedia data dan informasi

statistic akan menjadi semakin penting, karena memegang peran

yang penting dan berpengaruh sentral dalam menyediakan statistic

yang berkualitas, tidak hanya di Indonesia, melainkan juga ditingkat

dunia. Dengan visi ini juga menjadikan BPS semakin menguatkan

perannya sebagai Pembina data statistic.

Misi Badan Pusat Statistik

Misi dari Bdan Pusat Statistik dirumuskan dengan memperhatikan

fungsi dan kewenangan BPS, visi BPS serta melaksanakan Misi

Presiden dan Wakil Presiden yaitu

1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

2. Struktur Ekonomi yangProduktif, Mandiri, dan Berdaya Saing

3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan, dengan uraian

sebagai berikut

a. Meneydikan statistik berkualitas yang berstandan nasional

dan internasional

b. Membina K/L/D/I melalui Sistem Statistik Nasional yang

berkesinambungan

Page 85: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

c. Mewujudkan pelayanan prima dibidang statistic untuk

terwujudnya Sistem Statistik Nasional

d. Membangun SDM yang unggul dan adaptif berlandaskan nilai

profesionalisme, integritas dan amanah

c. Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Gambar 4.3

Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Sumber : bps.go.id

B. Hasil dan Pembahasan Penelitian

1. Regresi Data Time Series

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data yang bersifat time

series (runtun waktu) yang dimulai dari Januari 2015 sampai

Desember 2019. Penelitian ini menggunakan data non-eksperimen

berupa data sekunder. Data yang diolah merupakan data yang

berasal dari laporan keuangan tahunan Bank Syariah di Indonesia.

Laporan keuangan tersebut merupakan laporan keuangan yang telah

Page 86: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

dipubliskan oleh Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan di

website statistik perbankan syariah OJK dimulai dari tahun 2015-

2019.

Tabel 4.1.1

Regresi Linier Berganda NPF Murabahah

Dependent Variable: LOG(NPF MURABAHAH) Method: Least Squares Date: 11/11/20 Time: 07:39

Sample: 2015Q1 2019Q4 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 64.04304 54.19131 1.181795 0.2585

LOG(CAR) -2.023059 1.725471 -1.172468 0.2620 LOG(ROA) 0.014275 0.142874 0.099910 0.9219

LOG(BOPO) -11.11753 4.356720 -2.551813 0.0241 LOG(PDB) 0.196770 2.727343 0.072147 0.9436

LOG(INFLASI) 0.397535 0.389211 1.021387 0.3257

LOG(NILAI_TUKAR) -1.097336 2.817156 -0.389519 0.7032

R-squared 0.533784 Mean dependent var 1.013617 Adjusted R-squared 0.318607 S.D. dependent var 0.363427

S.E. of regression 0.299996 Akaike info criterion 0.699123 Sum squared resid 1.169970 Schwarz criterion 1.047630 Log likelihood 0.008767 Hannan-Quinn criter. 0.767155

F-statistic 2.480674 Durbin-Watson stat 1.563832 Prob(F-statistic) 0.080035

Sumber: Data di olah (E-Views8)

Berdasarkan dari hasil analisis regresi linier berganda dapat

dilihat bahwa variabel bebas (CAR, ROA, BOPO, PDB, Inflasi dan

Nilai Tukar) terhadap variable terikat (NPF Murabahah) yang

digunakan dalam penelitian ini yang berpengaruh signifikan berada

pada variable BOPO sebesar 0.0241 lebih kecil dari nilai tingkat

signifikan 0.05 (5%), sedangkan untuk variable bebas yang lainnya

tidak bernilai signifikan seperti variable CAR yang nilai signifikannya

sebesar 0.2585 lebih besar dari nilai tingkat signifikan 0.05, variable

ROA dengan nilai signifikan 0.9219 lebih besar dari nilai tingkat

signifikan 0.05, variable PDB dengan nilai signifikan 0.9436 lebih

besar dari nilai tingkat signifikan 0.05, variable inflasi dengan nilai

Page 87: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

signifikan 0.3257 lebih besar dari nilai signifikan 0.05, dan variable

nilai tukar dengan nilai 0.7032 lebih besar dari nilai signifikan 0,05.

Tabel 4.1.2 Regresi Linier Berganda NPF Musyarakah

Dependent Variable: LOG(NPF MUSYARAKAH)

Method: Least Squares Date: 11/11/20 Time: 07:46 Sample: 2015Q1 2019Q4

Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 20.73088 24.12303 0.859381 0.4057

LOG(CAR) -0.506372 0.768086 -0.659264 0.5212 LOG(ROA) -0.011813 0.063600 -0.185740 0.8555

LOG(BOPO) 0.294429 1.939376 0.151816 0.8817

LOG(PDB) -1.938750 1.214065 -1.596908 0.1343 LOG(INFLASI) -0.032363 0.173256 -0.186792 0.8547

LOG(NILAI_TUKAR) 0.979207 1.254045 0.780839 0.4489

R-squared 0.776105 Mean dependent var 1.366003

Adjusted R-squared 0.672769 S.D. dependent var 0.233448 S.E. of regression 0.133542 Akaike info criterion -0.919584

Sum squared resid 0.231835 Schwarz criterion -0.571077 Log likelihood 16.19584 Hannan-Quinn criter. -0.851551 F-statistic 7.510500 Durbin-Watson stat 0.836152 Prob(F-statistic) 0.001235

Sumber : Data diolah (Eviews8)

Berdasarkan dari hasil analisis regresi linier berganda dapat

dilihat bahwa variabel bebas (CAR, ROA, BOPO, PDB, Inflasi dan

Nilai Tukar) terhadap variable terikat (NPF Musyarakah) yang

digunakan dalam penelitian ini yang tidak berpengaruh signifikan

karna nilai probabilitas masing-masing variabel lebih besar dari

tingkat signifikan 0.05, variabel CAR nilai probabilitas sebesar

0.5212 lebih besar dari nilai tingkat signifikan 0.05, variabel ROA nilai

probabilitas sebesar 0.8555 lebih besar dari nilai tingkat signifikan

0.05, variabel BOPO nilai probabilitas sebesar 0.8817 lebih besar

dari nilai tingkat signifikan 0.05, variabel PDB nilai probabilitas

sebesar 0.1343 lebih besar dari nilai tingkat signifikan 0.05, variabel

inflasi nilai probabilitas sebesar 0.8547 lebih besar dari nilai tingkat

Page 88: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

signifikan 0.05, dan variabel nilai tukar nilai probabilitas sebesar

0.4489 lebih besar dari nilai signifikan 0,05.

Tabel 4.1.3

Regresi Linier Berganda Mudharabah

Dependent Variable: LOG(NPF MUDHARABAH) Method: Least Squares Date: 11/11/20 Time: 08:07

Sample: 2015Q1 2019Q4 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -5.017936 17.01600 -0.294895 0.7727

LOG(CAR) -0.808609 0.541796 -1.492461 0.1594 LOG(ROA) 0.067256 0.044862 1.499168 0.1577

LOG(BOPO) 2.272991 1.368005 1.661537 0.1205 LOG(PDB) 0.304260 0.856382 0.355286 0.7281

LOG(INFLASI) 0.102289 0.122212 0.836984 0.4177

LOG(NILAI_TUKAR) -0.643776 0.884584 -0.727773 0.4797 R-squared 0.862131 Mean dependent var 1.415066

Adjusted R-squared 0.798499 S.D. dependent var 0.209848

S.E. of regression 0.094198 Akaike info criterion -1.617609 Sum squared resid 0.115353 Schwarz criterion -1.269103 Log likelihood 23.17609 Hannan-Quinn criter. -1.549577

F-statistic 13.54868 Durbin-Watson stat 1.637800 Prob(F-statistic) 0.000063

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan dari hasil analisis regresi linier berganda dapat

dilihat bahwa variabel bebas (CAR, ROA, BOPO, PDB, Inflasi dan

Nilai Tukar) terhadap variable terikat (NPF Mudharabah) yang

digunakan dalam penelitian ini yang tidak berpengaruh signifikan

karna nilai probabilitas masing-masing variabel lebih besar dari

tingkat signifikan 0.05, variabel CAR nilai probabilitas sebesar

0.1594 lebih besar dari nilai tingkat signifikan 0.05, variabel ROA nilai

probabilitas sebesar 0.1577 lebih besar dari nilai tingkat signifikan

0.05, variabel BOPO nilai probabilitas sebesar 0.1205 lebih besar

dari nilai tingkat signifikan 0.05, variabel PDB nilai probabilitas

sebesar 0.7281 lebih besar dari nilai tingkat signifikan 0.05, variabel

inflasi nilai probabilitas sebesar 0.4177 lebih besar dari nilai tingkat

Page 89: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

signifikan 0.05, dan variabel nilai tukar nilai probabilitas sebesar

0.4797 lebih besar dari nilai signifikan 0,05.

Hal ini bisa terjadi karena bentuk data dari masing-masing

variable yang tidak sama, dan data yang tersedia terbatas. Maka dari

itu peneliti melakukan pemisahan analisis berdasarkan faktor internal

dan faktor eksternal secara terpisah.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas untuk menguji bagaimana residual

memiliki distribusi dengan model regresi. Untuk menguji apakah

distribusi data normal atau tidak, ada dua cara untuk

mendeteksinya, yang pertama dengan analisis grafik dan yang

kedua dengan uji statistik. Analisis grafik yakni cara yang

termudah untuk melihat normalitas residual dengan melihat grafik

histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal.

Seperti yang diketahui bahwa uji t serta uji F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal,

jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi valid untuk

jumlah sampel kecil. Untuk mengetahui normalitas residual

dengan cara analisis grafik (histogram dan normal P-Plot), dan

analisis statistic (Kolmogorov – Smirnov). Analisis grafik, yaitu

dengan melihat grafik Histogram dan grafik P-Plot yang

membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal, dasar

pengambilan keputusan:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Page 90: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Apabila ditemukan data yang tidak berdistribusi normal,

maka data perlu ditransformasi agar data terdistribusi normal.

Untuk menormalkan data sebelumnya harus mengetahui terlebih

dahulu bagaimana bentuk histogram dari data yang ada. Berikut

ini bentuk-bentuk histogram yang akan dijadikan acuan sebelum

menentukan jenis transformasi data yang tepat.

a) Faktor Internal Perbankan yang Mempengaruhi Non

Performing Financing Berdasarkan Jenis Penggunaan Akad

1) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Murabahah

Gambar 4.2.1

Grafik Histogram NPF Murabahah

0

1

2

3

4

-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5

Series: ResidualsSample 2015Q1 2019Q4Observations 20

Mean 7.48e-15Median -0.023194Maximum 0.420483Minimum -0.346935Std. Dev. 0.258426Skewness 0.198368Kurtosis 1.726400

Jarque-Bera 1.482880Probability 0.476427

Sumber : Data diolah (Eviews8)

Dari grafik diatas dapat dilihat menunjukkan pola distribusi

normal dan pad aplikasi eviews ini, uji normalitas yang bias kita

lakukan mebbgunakan metode jarque bera dengan hipotesis:

H0 = Data berdistribusi normal

H1 = data tidak berdistribusi normal

Page 91: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Probabilitas < Alpha (0,05) H0 ditolak, H1 diterima

Probabilitas > Alpha (0,05), H1 ditolak, H0 diterima

Dimana hasil uji normalitas residual diatas adalah: nilai jarque

bera sebesar 1.482880 dengan p value sebesar 0.476427 dimana

> 0.05 sehingga terima H0 atau yang berarti residual berdistribusi

normal

2) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Musyarakah

Gambar 4.2.2

Grafik Histogram NPF Musyarakah

0

1

2

3

4

5

-0.25 -0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

Series: ResidualsSample 2015Q1 2019Q4Observations 20

Mean 1.42e-15Median 0.033848Maximum 0.165695Minimum -0.249830Std. Dev. 0.124206Skewness -0.629527Kurtosis 2.432376

Jarque-Bera 1.589512Probability 0.451691

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dari grafik diatas dapat dilihat menunjukkan pola distribusi

normal dan pad aplikasi eviews ini, uji normalitas yang bias kita

lakukan mebbgunakan metode jarque bera dengan hipotesis:

H0 = Data berdistribusi normal

H1 = data tidak berdistribusi normal

Probabilitas < Alpha (0,05) H0 ditolak, H1 diterima

Probabilitas > Alpha (0,05), H1 ditolak, H0 diterima

Dimana hasil uji normalitas residual diatas adalah: nilai jarque

bera sebesar 1.589512 dengan p value sebesar 0.451691 dimana

> 0.05 sehingga terima H0 atau yang berarti residual berdistribusi

normal.

Page 92: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Mudharabah

Gambar 4.2.3

Grafik Histogram NPF Mudharabah

0

1

2

3

4

5

6

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10

Series: ResidualsSample 2015Q1 2019Q4Observations 20

Mean 3.55e-16Median 0.012762Maximum 0.110691Minimum -0.150850Std. Dev. 0.080604Skewness -0.367759Kurtosis 1.874975

Jarque-Bera 1.505557Probability 0.471056

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dari grafik diatas dapat dilihat menunjukkan pola distribusi

normal dan pad aplikasi eviews ini, uji normalitas yang bias kita

lakukan mebbgunakan metode jarque bera dengan hipotesis:

H0 = Data berdistribusi normal

H1 = Data tidak berdistribusi normal

Probabilitas < Alpha (0,05) H0 ditolak, H1 diterima

Probabilitas > Alpha (0,05), H1 ditolak, H0 diterima

Dimana hasil uji normalitas residual diatas adalah: nilai jarque

bera sebesar 1.505557 dengan p value sebesar 0.471056 dimana

> 0.05 sehingga terima H0 atau yang berarti residual berdistribusi

normal

Page 93: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

b) Faktor Eksternal Perbankan yang Mempengaruhi Non

Performing Financing Berdasarkan Jenis Penggunaan Akad

1) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Murabahah

Gambar 4.2.4

Grafik Histogram NPF Murabahah

0

1

2

3

4

-0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

Series: ResidualsSample 2015Q1 2019Q4Observations 20

Mean -9.94e-15Median 0.001360Maximum 0.596039Minimum -0.454442Std. Dev. 0.312363Skewness 0.281848Kurtosis 1.966045

Jarque-Bera 1.155680Probability 0.561109

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dari grafik diatas dapat dilihat menunjukkan pola distribusi

normal dan pad aplikasi eviews ini, uji normalitas yang bias kita

lakukan menggunakan metode jarque bera dengan hipotesis:

H0 = Data berdistribusi normal

H1 = data tidak berdistribusi normal

Probabilitas < Alpha (0,05) H0 ditolak, H1 diterima

Probabilitas > Alpha (0,05), H1 ditolak, H0 diterima

Dimana hasil uji normalitas residual diatas adalah: nilai jarque

bera sebesar 1.155680 dengan p value sebesar 0.561109 dimana

> 0.05 sehingga terima H0 atau yang berarti residual berdistribusi

normal.

Page 94: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

2) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Musyarakah

Gambar 4.2.5

Grafik Histogram NPF Musyarakah

0

1

2

3

4

5

6

-0.25 -0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

Series: ResidualsSample 2015Q1 2019Q4Observations 20

Mean 1.18e-14Median 0.024643Maximum 0.168021Minimum -0.228582Std. Dev. 0.114132Skewness -0.676230Kurtosis 2.549265

Jarque-Bera 1.693592Probability 0.428787

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dari grafik diatas dapat dilihat menunjukkan pola distribusi

normal dan pad aplikasi eviews ini, uji normalitas yang bias kita

lakukan menggunakan metode jarque bera dengan hipotesis:

H0 = Data berdistribusi normal

H1 = data tidak berdistribusi normal

Probabilitas < Alpha (0,05) H0 ditolak, H1 diterima

Probabilitas > Alpha (0,05), H1 ditolak, H0 diterima

Dimana hasil uji normalitas residual diatas adalah: nilai jarque

bera sebesar 1.693592 dengan p value sebesar 0.428787 dimana

> 0.05 sehingga terima H0 atau yang berarti residual berdistribusi

normal.

Page 95: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Mudharabah

Gambar 4.2.6

Grafik Histogram NPF Mudharabah

0

1

2

3

4

5

6

-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

Series: ResidualsSample 2015Q1 2019Q4Observations 20

Mean 4.88e-15Median 0.005120Maximum 0.159723Minimum -0.190551Std. Dev. 0.100748Skewness -0.126331Kurtosis 2.254853

Jarque-Bera 0.515901Probability 0.772633

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dari grafik diatas dapat dilihat menunjukkan pola distribusi

normal dan pad aplikasi eviews ini, uji normalitas yang bias kita

lakukan menggunakan metode jarque bera dengan hipotesis:

H0 = Data berdistribusi normal

H1 = data tidak berdistribusi normal

Probabilitas < Alpha (0,05) H0 ditolak, H1 diterima

Probabilitas > Alpha (0,05), H1 ditolak, H0 diterima

Dimana hasil uji normalitas residual diatas adalah: nilai jarque

bera sebesar 0.515901 dengan p value sebesar 0.772633 dimana

> 0.05 sehingga terima H0 atau yang berarti residual berdistribusi

normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas merupakan uji yang digunakan untuk

melihat apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual untuk

semua pengamatan pada model regresi linear. Uji ini merupakan

salah satu dari uji asumsi klasik yang harus dilakukan pada

regresi linear. Apabila asumsi heteroskedastisitas tidak terpenuhi,

maka model regresi yang digunakan dinyatakan tidak valid

Page 96: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

sebagai alat peramalan. masalah heterokedastisitas ini dapat

disembuhkan dengan menggunakan weight least square yang ada

pada Generalized Least Square (GLS) yang memberikan

pembobotan pada variasi data yang digunakan. Model regresi

yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas. Untuk menguji masalah heteroskedastisitas,

penelitian menggunakan uji glesjer, ialah uji yang membuat

persamaan regresi dengan cara menggantikan variabel dependen

dengan residual nilai absolut. Apabila probabilitas yang ada

bernilai diatas 0.05 yang berarti tidak signifikan, maka model

regresi diasumsikan terbebas dari masalah heteroskedastisitas

atau model regresi bersifat homokedastisitas. Berikut ini adalah

hasil uji glesjer yang dilakukan pada model regresi dalam

penelitian ini:

Page 97: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

a) Faktor Internal Perbankan yang Mempengaruhi Non

Performing Financing Berdasarkan Jenis Penggunaan Akad

1) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Murabahah

Tabel 4.3.1

Hasil Uji Glesjer Faktor Internal NPF Murabahah

Heteroskedasticity Test: Glejser

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10.59322 6.688138 1.583881 0.1328

LOG(CAR) -0.532158 0.399428 -1.332301 0.2014

LOG(ROA) 0.071587 0.046978 1.523849 0.1471

LOG(BOPO) -1.958110 1.274431 -1.536458 0.1440

R-squared 0.380431 Mean dependent var 0.219307

Adjusted R-squared 0.264262 S.D. dependent var 0.127112

S.E. of regression 0.109030 Akaike info criterion -1.417523

Sum squared resid 0.190202 Schwarz criterion -1.218376

Log likelihood 18.17523 Hannan-Quinn criter. -1.378647

F-statistic 3.274807 Durbin-Watson stat 2.344016

Prob(F-statistic) 0.048481

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji glesjer diatas dapat dilihat bahwa

variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini berada pada

tingkat probabilitas diatas 0.05 dengan rincian variabel CAR

memiliki probabilitas sebesar 0.2014, probabilitas ROA sebesar

0.1471, dan probabilitas BOPO sebesar 0.1440. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa regresi data panel dalam penelitian ini

terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Page 98: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

2) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Musyarakah

Tabel 4.3.2

Hasil Uji Glesjer Faktor Internal NPF Musyarakah

Heteroskedasticity Test: Glejser

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.920007 3.715149 1.324309 0.2040

LOG(CAR) -0.555488 0.221875 -2.503606 0.0235

LOG(ROA) 0.062027 0.026095 2.376913 0.0303

LOG(BOPO) -0.714576 0.707925 -1.009394 0.3278

R-squared 0.389183 Mean dependent var 0.099255

Adjusted R-squared 0.274655 S.D. dependent var 0.071113

S.E. of regression 0.060565 Akaike info criterion -2.593356

Sum squared resid 0.058689 Schwarz criterion -2.394210

Log likelihood 29.93356 Hannan-Quinn criter. -2.554481

F-statistic 3.398143 Durbin-Watson stat 0.954939

Prob(F-statistic) 0.043644

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji glesjer diatas dapat dilihat bahwa

variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini berada pada

tingkat probabilitas diatas 0.05 dengan rincian variabel CAR

memiliki probabilitas sebesar 0.0235, probabilitas ROA sebesar

0.0303, dan probabilitas BOPO sebesar 0.3278. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa regresi data panel dalam penelitian ini

dari masalah heterokedastisitas.

Page 99: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Mudharabah

Tabel 4.3.3

Hasil Uji Glesjer Faktor Internal NPF Mudharabah

Heteroskedasticity Test: Glejser Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -4.627716 2.370705 -1.952042 0.0687

LOG(CAR) 0.238948 0.141583 1.687693 0.1109

LOG(ROA) 0.020324 0.016652 1.220544 0.2399

LOG(BOPO) 0.889507 0.451740 1.969068 0.0665

R-squared 0.246085 Mean dependent var 0.067729

Adjusted R-squared 0.104726 S.D. dependent var 0.040845

S.E. of regression 0.038647 Akaike info criterion -3.491819

Sum squared resid 0.023898 Schwarz criterion -3.292673

Log likelihood 38.91819 Hannan-Quinn criter. -3.452944

F-statistic 1.740854 Durbin-Watson stat 2.298668

Prob(F-statistic) 0.198960

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji glesjer diatas dapat dilihat bahwa

variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini berada pada

tingkat probabilitas diatas 0.05 dengan rincian variabel CAR

memiliki probabilitas sebesar 0.1109, probabilitas ROA sebesar

0.2399, dan probabilitas BOPO sebesar 0.0665. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa regresi data panel dalam penelitian ini

terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Page 100: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

b) Faktor Eksternal Perbankan yang Mempengaruhi Non

Performing Financing Berdasarkan Jenis Penggunaan Akad

1) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Murabahah

Tabel 4.3.4

Hasil Uji Glesjer Faktor Eksternal NPF Murabahah Heteroskedasticity Test: Glejser

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -12.44396 10.95250 -1.136176 0.2726

LOG(PDB) 1.083779 0.838091 1.293151 0.2143

LOG(INFLASI) 0.015570 0.180330 0.086340 0.9323

LOG(NILAI_TUKAR) -0.343787 1.190468 -0.288783 0.7765

R-squared 0.186462 Mean dependent var 0.256773

Adjusted R-squared 0.033924 S.D. dependent var 0.167833

S.E. of regression 0.164962 Akaike info criterion -0.589350

Sum squared resid 0.435398 Schwarz criterion -0.390204

Log likelihood 9.893503 Hannan-Quinn criter. -0.550475

F-statistic 1.222397 Durbin-Watson stat 1.956922

Prob(F-statistic) 0.333882

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji glesjer diatas dapat dilihat bahwa

variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini berada pada

tingkat probabilitas diatas 0.05 dengan rincian variabel PDB

memiliki probabilitas sebesar 0.2143, probabilitas Inflasi sebesar

0.9323, dan probabilitas Nilai tukar sebesar 0.7765. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa regresi data panel dalam

penelitian ini terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Page 101: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

2) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Musyarakah

Tabel 4.3.5

Hasil Uji Glesjer Faktor Eksternal NPF Musyarakah

Heteroskedasticity Test: Glejser

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 7.201651 4.206160 1.712168 0.1062

LOG(PDB) 0.182970 0.321858 0.568482 0.5776

LOG(INFLASI) -0.039560 0.069253 -0.571242 0.5758

LOG(NILAI_TUKAR) -1.023637 0.457183 -2.239009 0.0397

R-squared 0.283686 Mean dependent var 0.088840

Adjusted R-squared 0.149378 S.D. dependent var 0.068689

S.E. of regression 0.063351 Akaike info criterion -2.503385

Sum squared resid 0.064214 Schwarz criterion -2.304239

Log likelihood 29.03385 Hannan-Quinn criter. -2.464510

F-statistic 2.112195 Durbin-Watson stat 1.548961

Prob(F-statistic) 0.138867

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji glesjer diatas dapat dilihat bahwa

variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini berada pada

tingkat probabilitas diatas 0.05 dengan rincian variabel PDB

memiliki probabilitas sebesar 0.5776, probabilitas Inflasi sebesar

0.5758, dan probabilitas Nilai tukar sebesar 0.0397. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa regresi data panel dalam

penelitian ini terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Page 102: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Mudharabah

Tabel 4.3.6

Hasil Uji Glesjer Faktor Eksternal NPF Mudharabah

Heteroskedasticity Test: Glejser

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2.875419 4.291986 -0.669951 0.5124

LOG(PDB) 0.070858 0.328425 0.215752 0.8319

LOG(INFLASI) 0.073792 0.070666 1.044231 0.3119

LOG(NILAI_TUKAR) 0.190227 0.466512 0.407764 0.6889

R-squared 0.094184 Mean dependent var 0.077149

Adjusted R-squared -0.075656 S.D. dependent var 0.062329

S.E. of regression 0.064644 Akaike info criterion -2.462987

Sum squared resid 0.066862 Schwarz criterion -2.263840

Log likelihood 28.62987 Hannan-Quinn criter. -2.424111

F-statistic 0.554545 Durbin-Watson stat 1.860334

Prob(F-statistic) 0.652491

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji glesjer diatas dapat dilihat bahwa

variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini berada pada

tingkat probabilitas diatas 0.05 dengan rincian variabel PDB

memiliki probabilitas sebesar 0.8319, probabilitas Inflasi sebesar

0.3119, dan probabilitas Nilai tukar sebesar 0.6889. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa regresi data panel dalam

penelitian ini terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Page 103: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

c. Uji Autokorelasi

a) Faktor Internal Perbankan yang Mempengaruhi Non

Performing Financing Berdasarkan Jenis Penggunaan Akad

1) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Murabahah

Tabel 4.4.1

Nilai Durbin Watson Faktor Internal NPF Murabahah

R-squared 0.494362 Mean dependent var 1.013617

Adjusted R-squared 0.399555 S.D. dependent var 0.363427

S.E. of regression 0.281614 Akaike info criterion 0.480295 Sum squared resid 1.268899 Schwarz criterion 0.679441 Log likelihood -0.802946 Hannan-Quinn criter. 0.519170

F-statistic 5.214395 Durbin-Watson stat 1.677162 Prob(F-statistic) 0.010574

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh nilai Durbin-Waston

sebesar 1.677162. Sedangkan pada table Durbin Waston pada

a=5%, n=40 dan k=3, maka dipeoleh nilai dL=0.9976 dan

dU=1.6763, dengan demikian nilai 4-dL = 3.0024 dan 4-dU =

2.3237. dilihat dari table klasifikasi nilai DW, maka nilai Dw berada

diantara dU dan 4dU (4-dU < DW > dU), dapat disimpulkan bahwa

pada model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.

2) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Musyarakah

Tabel 4.4.2

Nilai Durbin Watson Faktor Internal NPF Musyarakah

R-squared 0.716926 Mean dependent var 1.366003

Adjusted R-squared 0.663849 S.D. dependent var 0.233448 S.E. of regression 0.135350 Akaike info criterion -0.985050

Sum squared resid 0.293114 Schwarz criterion -0.785904 Log likelihood 13.85050 Hannan-Quinn criter. -0.946175 F-statistic 13.50742 Durbin-Watson stat 0.811627

Prob(F-statistic) 0.000119 Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh nilai Durbin-Waston

sebesar 0.811627. Sedangkan pada table Durbin Waston pada

Page 104: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

a=5%, n=40 dan k=3, maka dipeoleh nilai dL=0.9976 dan

dU=1.6763, dengan demikian nilai 4-dL = 3.0024 dan 4-dU =

2.3237. dilihat dari table klasifikasi nilai DW, maka nilai Dw berada

diantara dU dan 4dU (4-dU < DW > dU), dapat disimpulkan bahwa

pada model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.

3) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Mudharabah

Tabel 4.4.3

Nilai Durbin Watson Faktor Internal NPF Mudharabah

R-squared 0.852463 Mean dependent var 1.415066

Adjusted R-squared 0.824799 S.D. dependent var 0.209848 S.E. of regression 0.087836 Akaike info criterion -1.849835

Sum squared resid 0.123443 Schwarz criterion -1.650688 Log likelihood 22.49835 Hannan-Quinn criter. -1.810959 F-statistic 30.81569 Durbin-Watson stat 1.433807

Prob(F-statistic) 0.000001

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh nilai Durbin-Waston

sebesar 1.433807. Sedangkan pada table Durbin Waston pada

a=5%, n=40 dan k=3, maka dipeoleh nilai dL=0.9976 dan

dU=1.6763, dengan demikian nilai 4-dL = 3.0024 dan 4-dU =

2.3237. Dilihat dari table klasifikasi nilai DW, maka nilai DW

berada diantara dU dan 4dU (4-dU < DW > dU), dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi

autokorelasi.

Page 105: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

b) Faktor Eksternal Perbankan yang Mempengaruhi Non

Performing Financing Berdasarkan Jenis Penggunaan Akad

1) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Murabahah

Tabel 4.4.4

Nilai Durbin Watson Faktor Eksternal NPF Murabahah

R-squared 0.261273 Mean dependent var 1.013617

Adjusted R-squared 0.122761 S.D. dependent var 0.363427 S.E. of regression 0.340389 Akaike info criterion 0.859402 Sum squared resid 1.853837 Schwarz criterion 1.058549

Log likelihood -4.594022 Hannan-Quinn criter. 0.898278 F-statistic 1.886291 Durbin-Watson stat 1.059514 Prob(F-statistic) 0.172604

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh nilai Durbin-Waston

sebesar 1.059514. Sedangkan pada table Durbin Waston pada

a=5%, n=40 dan k=3, maka dipeoleh nilai dL=0.9976 dan

dU=1.6763, dengan demikian nilai 4-dL = 3.0024 dan 4-dU =

2.3237. Dilihat dari table klasifikasi nilai DW, maka nilai DW

berada diantara dU dan 4dU (4-dU < DW > dU), dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi

autokorelasi.

2) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Musyarakah

Tabel 4.4.5

Nilai Durbin Watson Faktor Eksternal NPF Musyarakah

R-squared 0.760981 Mean dependent var 1.366003

Adjusted R-squared 0.716165 S.D. dependent var 0.233448 S.E. of regression 0.124372 Akaike info criterion -1.154215 Sum squared resid 0.247496 Schwarz criterion -0.955069

Log likelihood 15.54215 Hannan-Quinn criter. -1.115340 F-statistic 16.98007 Durbin-Watson stat 0.790688 Prob(F-statistic) 0.000032

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh nilai Durbin-Waston

sebesar 0.790688. Sedangkan pada table Durbin Waston pada

Page 106: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

a=5%, n=40 dan k=3, maka dipeoleh nilai dL=0.9976 dan

dU=1.6763, dengan demikian nilai 4-dL = 3.0024 dan 4-dU =

2.3237. Dilihat dari table klasifikasi nilai DW, maka nilai DW

berada diantara dU dan 4dU (4-dU < DW > dU), dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi

autokorelasi.

3) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Mudharabah

Tabel 4.4.6

Nilai Durbin Watson Faktor Eksternal NPF Mudharabah

R-squared 0.769504 Mean dependent var 1.415066

Adjusted R-squared 0.726286 S.D. dependent var 0.209848 S.E. of regression 0.109788 Akaike info criterion -1.403682

Sum squared resid 0.192853 Schwarz criterion -1.204536 Log likelihood 18.03682 Hannan-Quinn criter. -1.364807 F-statistic 17.80516 Durbin-Watson stat 1.369681

Prob(F-statistic) 0.000024 Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh nilai Durbin-Waston

sebesar 1.369681. Sedangkan pada table Durbin Waston pada

a=5%, n=40 dan k=3, maka dipeoleh nilai dL=0.9976 dan

dU=1.6763, dengan demikian nilai 4-dL = 3.0024 dan 4-dU =

2.3237. Dilihat dari table klasifikasi nilai DW, maka nilai DW

berada diantara dU dan 4dU (4-dU < DW > dU), dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi

autokorelasi.

d. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk

menaksir apakah terdapat hubungan intercorelation atau korelasi

antar variabel bebas. Multikolinieritas dapat diatasi dengan

pemberian pembootan (cross section weight) atau GLS. Selain itu

multikolinieritas biasanya terjadi ketika data yang digunakan

Page 107: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

berupa data deret waktu sehingga dengan mengkombinasikan

data tersebut dengan data cross section secara teknis dapat

mengurangi masalah multikolinieritas.

Multikolinearitas dapat dideteksi diantaranya melalui :

a. R² tinggi, tetapi tak satupun atau sangat sedikit sekali koefisien

regresi parsial yang secara individual penting secara statistic

berdasarkan uji t

b. Korelasi derajat nol tinggi antar peubah bebas, tetapi korelasi

parsialnya relative rendah

c. Lakukan uji auxiliary dengan cara regresikan tiap Xi dengan

sisa peubah X dan uji nilai F nya. Jika nilai F nya lebih besar

dari F table, maka Xi tadi kolinear dengan X lainnya.

d. Metode deteksi Klien: bandingkan koefisien determinasi

auxiliary (Rj²) dengan koefisien determinasi regresi aslinya (R²).

sebagai rule of thumb uji Klien ini. Jika Rj² lebih besar

dibandingkan dengan R², maka model mengandung

multikolinearitas

e. Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance (TOL). Jika nilai

VIF lebih besar 10, maka ada multikolinearitas. Demikian juga,

jika tolerance mendekati 0 menunjukkan adanya

multikolinearitas.

Page 108: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

a) Faktor Internal Perbankan yang Mempengaruhi Non

Performing Financing Berdasarkan Jenis Penggunaan Akad

1) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Murabahah

Tabel 4.5.1

Nilai Multikolerasi Faktor Internal NPF Murabahah

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 298.4160 75256.66 NA

LOG(CAR) 1.064359 2181.623 5.161623 LOG(ROA) 0.014723 2.268765 2.157818

LOG(BOPO) 10.83539 55776.21 5.507182

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan table diatas dapat dilihat nilai VIF antara

variabel independen dibawah 10, dengan demikian data dalam

penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

2) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Musyarakah

Tabel 4.5.2

Nilai Multikolerasi Faktor Internal NPF Murabahah

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

C 68.93360 75256.66 NA

LOG(CAR) 0.245865 2181.623 5.161623

LOG(ROA)

0.003401

2.268765 2.157818 LOG(BOPO) 2.502956 55776.21 5.507182

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan table diatas dapat dilihat nilai VIF antara

variabel independen dibawah 10, dengan demikian data dalam

penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Page 109: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Mudharabah

Tabel 4.5.3

Nilai Multikolerasi Faktor Internal NPF Mudharabah

Coefficient

Uncentere

d Centered Variable Variance VIF VIF

C 29.03086 75256.66 NA

LOG(CAR) 0.103544 2181.623 5.161623 LOG(ROA) 0.001432 2.268765 2.157818

LOG(BOPO) 1.054101 55776.21 5.507182 Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan table diatas dapat dilihat nilai VIF antara

variabel independen dibawah 10, dengan demikian data dalam

penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

b) Faktor Eksternal Perbankan yang Mempengaruhi Non

Performing Financing Berdasarkan Jenis Penggunaan Akad

1) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Murabahah

Tabel 4.5.4

Nilai Multikolerasi Faktor Eksternal NPF Murabahah

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 510.7539 88163.78 NA

LOG(PDB) 2.990666 111906.5 2.887214 LOG(INFLASI) 0.138458 42.89641 2.013205

LOG(NILAI_TUKAR) 6.034211 94594.36 1.640189

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan table diatas dapat dilihat nilai VIF antara

variabel independen dibawah 10, dengan demikian data dalam

penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Page 110: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

2) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Musyarakah

Tabel 4.5.5

Nilai Multikolerasi Faktor Eksternal NPF Musyarakah

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 68.18811 88163.78 NA

LOG(PDB) 0.399268 111906.5 2.887214 LOG(INFLASI) 0.018485 42.89641 2.013205

LOG(NILAI_TUKAR) 0.805596 94594.36 1.640189

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan table diatas dapat dilihat nilai VIF antara

variabel independen dibawah 10, dengan demikian data dalam

penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

3) NPF Berdasarkan Jenis Penggunaan Mudharabah

Tabel 4.5.6

Nilai Multikolerasi Faktor Eksternal NPF Murabahah

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 53.13328 88163.78 NA

LOG(PDB) 0.311116 111906.5 2.887214

LOG(INFLASI) 0.014404 42.89641 2.013205 LOG(NILAI_TUKAR) 0.627734 94594.36 1.640189

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan table diatas dapat dilihat nilai VIF antara

variabel independen dibawah 10, dengan demikian data dalam

penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Page 111: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

3. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Tujuan dari uji simultan ialah untuk mengetahui apakah

variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependennya. Uji ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung

dengan Ftabel. Jika hasil statistic pada Fhitung > Ftabel artinya H0

ditolak atau semua variabel bebas yang digunakan dalam model

regresi secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap

variabel bebasnya. Tetapi sebaliknya jika Fhitung < Ftabel artinya Ho

diterima atau dengan kata lain semua variabel bebas tidak

berpengaruh secara simultan terhadap variabel bebasnya. Nilai

Fhitung diperoleh dari hasil nilai Fstatistik yang diperoleh dari uji model

regresi data panel yang terpilih.

Table 4.6.1

Hasil Uji F Faktor Internal NPF Murabahah

R-squared 0.494362 Mean dependent var 1.013617

Adjusted R-squared 0.399555 S.D. dependent var 0.363427 S.E. of regression 0.281614 Akaike info criterion 0.480295

Sum squared resid 1.268899 Schwarz criterion 0.679441 Log likelihood -0.802946 Hannan-Quinn criter. 0.519170 F-statistic 5.214395 Durbin-Watson stat 1.677162

Prob(F-statistic) 0.010574 Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasi F statistik yang diperoleh dari model yaitu

Fhitung sebesar 5.214395. sementara dengan n = 20 dan k = 3, nilai

pada Ftabel diperoleh nilai 3.10. dengan demikian Fhitung 5.214395 >

Ftabel 3.10 dengan nilai signifikan 0.010574 < 0.05, maka Ho ditolak

dan H1 diterima yang bearti nilai koefisien regresi tidak sama

dengan nol, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebasnya

secara bersamaan dapat menerangkan variabel terikat.

Page 112: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Table 4.6.2

Hasil Uji F Faktor Internal NPF Musyarakah

R-squared 0.716926 Mean dependent var 1.366003

Adjusted R-squared 0.663849 S.D. dependent var 0.233448 S.E. of regression 0.135350 Akaike info criterion -0.985050

Sum squared resid 0.293114 Schwarz criterion -0.785904 Log likelihood 13.85050 Hannan-Quinn criter. -0.946175 F-statistic 13.50742 Durbin-Watson stat 0.811627

Prob(F-statistic) 0.000119 Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasi F statistik yang diperoleh dari model yaitu

Fhitung sebesar 12.50742. sementara dengan n = 20 dan k = 3, nilai

pada Ftabel diperoleh nilai 3.10. dengan demikian Fhitung 12.50742 >

Ftabel 3.10 dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak dan

H1 diterima yang bearti nilai koefisien regresi tidak sama dengan

nol, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebasnya secara

bersamaan dapat menerangkan variabel terikat.

Table 4.6.3

Hasil Uji F Faktor Internal NPF Mudharabah

R-squared 0.852463 Mean dependent var 1.415066

Adjusted R-squared 0.824799 S.D. dependent var 0.209848 S.E. of regression 0.087836 Akaike info criterion -1.849835

Sum squared resid 0.123443 Schwarz criterion -1.650688 Log likelihood 22.49835 Hannan-Quinn criter. -1.810959 F-statistic 30.81569 Durbin-Watson stat 1.433807

Prob(F-statistic) 0.000001 Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasi F statistik yang diperoleh dari model yaitu

Fhitung sebesar 30.81569. sementara dengan n = 20 dan k = 3, nilai

pada Ftabel diperoleh nilai 3.10. dengan demikian Fhitung 30.81569 >

Ftabel 3.10 dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak dan

H1 diterima yang bearti nilai koefisien regresi tidak sama dengan

Page 113: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

nol, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebasnya secara

bersamaan dapat menerangkan variabel terikat.

Table 4.6.4

Hasil Uji F Faktor Eksternal NPF Murabahah

R-squared 0.261273 Mean dependent var 1.013617

Adjusted R-squared 0.122761 S.D. dependent var 0.363427 S.E. of regression 0.340389 Akaike info criterion 0.859402 Sum squared resid 1.853837 Schwarz criterion 1.058549

Log likelihood -4.594022 Hannan-Quinn criter. 0.898278 F-statistic 1.886291 Durbin-Watson stat 1.059514 Prob(F-statistic) 0.172604

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasi F statistik yang diperoleh dari model yaitu

Fhitung sebesar 1.8869291. sementara dengan n = 20 dan k = 3,

nilai pada Ftabel diperoleh nilai 3.10. dengan demikian Fhitung

1.8869291 < Ftabel 3.10 dengan nilai signifikan 0.172604 > 0.05,

maka Ho diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh

yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen.

Table 4.6.5

Hasil Uji F Faktor Eksternal NPF Musyarakah

R-squared 0.760981 Mean dependent var 1.366003

Adjusted R-squared 0.716165 S.D. dependent var 0.233448

S.E. of regression 0.124372 Akaike info criterion -1.154215 Sum squared resid 0.247496 Schwarz criterion -0.955069 Log likelihood 15.54215 Hannan-Quinn criter. -1.115340

F-statistic 16.98007 Durbin-Watson stat 0.790688 Prob(F-statistic) 0.000032

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasi F statistik yang diperoleh dari model yaitu

Fhitung sebesar 16.98007. sementara dengan n = 20 dan k = 3, nilai

pada Ftabel diperoleh nilai 3.10. dengan demikian Fhitung 16.98007 >

Ftabel 3.10 dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak dan

Page 114: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

H1 diterima yang bearti nilai koefisien regresi tidak sama dengan

nol, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebasnya secara

bersamaan dapat menerangkan variabel terikat.

Table 4.6.6

Hasil Uji F Faktor Eksternal NPF Mudharabah

R-squared 0.769504 Mean dependent var 1.415066

Adjusted R-squared 0.726286 S.D. dependent var 0.209848 S.E. of regression 0.109788 Akaike info criterion -1.403682 Sum squared resid 0.192853 Schwarz criterion -1.204536

Log likelihood 18.03682 Hannan-Quinn criter. -1.364807 F-statistic 17.80516 Durbin-Watson stat 1.369681 Prob(F-statistic) 0.000024

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil F statistik yang diperoleh dari model yaitu

Fhitung sebesar 17.80516. sementara dengan n = 20 dan k = 3, nilai

pada Ftabel diperoleh nilai 3.10. dengan demikian Fhitung 17.80516 >

Ftabel 3.10 dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak dan

H1 diterima yang bearti nilai koefisien regresi tidak sama dengan

nol, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebasnya secara

bersamaan dapat menerangkan variabel terikat.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Table 4.7.1

Hasil Uji T Faktor Internal NPF Murabahah

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 63.49579 17.27472 3.675648 0.0020

LOG(CAR) -2.776073 1.031678 -2.690834 0.0161 LOG(ROA) -0.041871 0.121339 -0.345073 0.7345

LOG(BOPO) -12.08229 3.291715 -3.670516 0.0021 Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel dapat

melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Page 115: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

1) Variabel Independen yang Mendominan Terhadap NPF

Murabahah

Untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling

berpengaruh terhadap NPF murabahah dapat dilihat pada

table 4.29 dari hasil tersebut uji thitung masing-masing variabel

bebasnya. Nilai thitung dari variabel CAR sebesar -2.690834,

variabel ROA sebesar 0.345073, dan variabel BOPO sebesar

-3.670516. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa variabel BOPO yang mempunyai nilai thitung paling

besar diantara variabel lainnya dan dengan profiabilitasnya

0.0021 yang artinya BOPO memiliki pengaruh yang paling

dominan terhadap NPF Murabahah.

2) Uji t terhadap CAR

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable CAR sebesar -

2.690834 sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-

3 = 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih

besar dari nilai ttabel (-2.690834 > 1.739) sedangkan

probability sebesar 0.0161 atau lebih kecil dari alfa 0.05

(0.0161 < 0.05) artinya secara persial CAR berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap NPF Murabahah. Berdasarkan

hasil tersebut maka Ho ditolak sehingga disimpulkan bahwa

variabel CAR secara independen berpengaruh signifikan

terhadap NPF Murabahah.

3) Uji t terhadap ROA

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable ROA sebesar -

0.34507, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

= 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih kecil

dari nilai ttabel (-0.345073 < 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.7345 atau lebih besar dari alfa 0.05 (0.7345 > 0.05)

Page 116: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

artinya secara persial ROA berpengaruh signifikan terhadap

NPF Murabahah. Berdasarkan hasil tersebut maka Ho terima

sehingga disimpulkan bahwa variabel ROA secara independen

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu

variabel NPF Murabahah.

4) Uji t terhadap BOPO

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable BOPO sebesar -

3.670516, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

= 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih besar

dari nilai ttabel (-3.670516 > 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.0021 atau lebih kecil dari alfa 0.05 (0.0021 > 0.05)

artinya secara persial BOPO berpengaruh signifikan terhadap

NPF Murabahah. Berdasarkan hasil tersebut maka Ho di tolak

sehingga disimpulkan bahwa variabel inflasi secara independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu

variabel NPF Murabahah.

Table 4.7.2

Hasil Uji T Faktor Internal NPF Musyarakah

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -6.572009 8.302626 -0.791558 0.4402

LOG(CAR) -0.679345 0.495848 -1.370068 0.1896 LOG(ROA) -0.009751 0.058318 -0.167207 0.8693

LOG(BOPO) 2.184905 1.582073 1.381039 0.1863

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel dapat

melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Page 117: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

1) Variabel Independen yang Mendominan Terhadap NPF

Musyarakah

Untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling

berpengaruh terhadap NPF musyarakah dapat dilihat pada

table 4.30 dari hasil tersebut uji thitung masing-masing variabel

bebasnya. Nilai thitung dari variabel CAR sebesar -1,370068,

variabel ROA sebesar -0.167207, dan variabel BOPO sebesar

1.381039. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa variabel BOPO yang mempunyai nilai thitung paling

besar diantara variabel lainnya dan dengan profiabilitasnya

0.1863 yang artinya BOPO memiliki pengaruh yang paling

dominan terhadap NPF Murabahah.

2) Uji t terhadap CAR

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable CAR sebesar -

1.370068 sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-

3 = 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih

kecil dari nilai ttabel (-1.370068 < 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.1896 atau lebih besar dari alfa 0.05 (0.1896 < 0.05)

artinya secara persial CAR tidak berpengaruh signifikan

terhadap NPF Musyarakah. Berdasarkan hasil tersebut maka

Ho diterima sehingga disimpulkan bahwa variabel CAR secara

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap NPF

Musyarakah.

3) Uji t terhadap ROA

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable ROA sebesar

0.8693, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3 =

17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih kecil

dari nilai ttabel (-0.167207 < 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.8693 atau lebih besar dari alfa 0.05 (0.8693 > 0.05)

Page 118: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

artinya secara persial ROA tidak berpengaruh signifikan

terhadap NPF Mursyarakah. Berdasarkan hasil tersebut maka

Ho terima sehingga disimpulkan bahwa variabel ROA secara

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen yaitu variabel NPF Musyarakah.

4) Uji t terhadap BOPO

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable BOPO sebesar

1.381039, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

= 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih besar

dari nilai ttabel (1.381039 < 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.1863 atau lebih besar dari alfa 0.05 (0.1863 > 0.05)

artinya secara persial BOPO tidak berpengaruh signifikan

terhadap NPF Musyarakah. Berdasarkan hasil tersebut maka

Ho di terima sehingga disimpulkan bahwa variabel BOPO

secara independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen yaitu variabel NPF Musyarakah.

Table 4.7.3

Hasil Uji T Faktor Internal NPF Mudharabah

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.228744 5.388029 -0.599244 0.5574

LOG(CAR) -1.055436 0.321783 -3.279963 0.0047

LOG(ROA) 0.055190 0.037846 1.458278 0.1641

LOG(BOPO) 1.695268 1.026694 1.651191 0.1182

S Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel dapat melihat

nilai probabilitas masing-masing variabel independen, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Page 119: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

1) Variabel Independen yang Mendominan Terhadap NPF

Mudharabah

Untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling

berpengaruh terhadap NPF mudharabah dapat dilihat pada

table 4.31 dari hasil tersebut uji thitung masing-masing variabel

bebasnya. Nilai thitung dari variabel CAR sebesar -3.279963,

variabel ROA sebesar 1.458278 dan variabel BOPO sebesar

1.651191. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa variabel CAR yang mempunyai nilai thitung paling besar

diantara variabel lainnya dan dengan profiabilitasnya 0.0047

yang artinya CAR memiliki pengaruh yang paling dominan.

2) Uji t terhadap CAR

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable CAR sebesar -

3.279963 sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-

3 = 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih

besar dari nilai ttabel (-3.279963 > 1.739) sedangkan

probability sebesar 0.0047 atau lebih kecil dari alfa 0.05

(0.0047 < 0.05) artinya secara persial CAR berpengaruh

signifikan terhadap NPF Mudharabah. Berdasarkan hasil

tersebut maka Ho di tolak sehingga disimpulkan bahwa

variabel CAR secara independen berpengaruh signifikan

terhadap NPF Mudharabah.

3) Uji t terhadap ROA

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable ROA sebesar

1.458278, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

= 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih kecil

dari nilai ttabel (1.458278 < 1.739) sedangkan probability sebesar

0.1641 atau lebih besar dari alfa 0.05 (0.1641 > 0.05) artinya

Page 120: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

secara persial ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap NPF

Mudharabah. Berdasarkan hasil tersebut maka Ho terima

sehingga disimpulkan bahwa variabel ROA secara independen

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu

variabel NPF Mudharabah.

4) Uji t terhadap BOPO

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable BOPO sebesar

1.651191, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

= 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih besar

dari nilai ttabel (1.651191 < 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.1182 atau lebih besar dari alfa 0.05 (0.1182 > 0.05)

artinya secara persial BOPO tidak berpengaruh signifikan

terhadap NPF Mudharabah. Berdasarkan hasil tersebut maka

Ho di terima sehingga disimpulkan bahwa variabel BOPO

secara independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen yaitu variabel NPF Mudharabah.

Table 4.7.4

Hasil Uji T Faktor Eksternal NPF Murabahah

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -29.01826 22.59987 -1.284001 0.2174

LOG(PDB) 4.108712 1.729354 2.375865 0.0303

LOG(INFLASI) 0.581868 0.372100 1.563740 0.1374 LOG(NILAI_TUKAR) -3.276288 2.456463 -1.333742 0.2010

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel dapat

melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Page 121: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

1) Variabel Independen yang Mendominan Terhadap NPF

Murabahah

Untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling

berpengaruh terhadap NPF murabahah dapat dilihat pada

table 4.32 dari hasil tersebut uji thitung masing-masing variabel

bebasnya. Nilai thitung dari variabel PDB sebesar 2.375865,

variabel inflasi sebesar 1.563740, dan variabel nilai tukar

sebesar -1.333742. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa variabel PDB yang mempunyai nilai thitung

paling besar diantara variabel lainnya dan dengan

profiabilitasnya 0.0303 yang artinya PDB memiliki pengaruh

yang paling dominan terhadap NPF Murabahah.

2) Uji t terhadap PDB

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable PDB sebesar

2.375865, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

=17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih besar

dari nilai ttabel (2.375865 > 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.0303 atau lebih kecil dari alfa 0.05 (0.0005 < 0.05)

artinya secara persial PDB berpengaruh positif dan signifikan

terhadap NPF Mudharabah. Berdasarkan hasil tersebut maka

Ho ditolak sehingga disimpulkan bahwa variabel PDB secara

independen berpengaruh signifikan terhadap NPF Murabahah.

3) Uji t terhadap Inflasi

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable Inflasi sebesar

1.56374, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

= 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih kecil

dari nilai ttabel (01.56374 < 1.739) sedangkan probability

Page 122: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

sebesar 0.1374 atau lebih besar dari alfa 0.05 (0.1374 > 0.05)

artinya secara persial Inflasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap NPF Murabahah. Berdasarkan hasil tersebut maka Ho

diterima sehingga disimpulkan bahwa variabel inflasi secara

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen yaitu variabel NPF Murabahah.

4) Uji t terhadap Nilai Tukar

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable nilai tukar sebesar -

1.333742, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

=17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih besar

dari nilai ttabel (-1.333742 > 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.2010 atau lebih besarl dari alfa 0.05 (0.2010 > 0.05).

artinya secara persial nilai tukar tidak berpengaruh signifikan

terhadap NPF Murabahah. Berdasarkan hasil tersebut maka Ho

diterima sehingga disimpulkan bahwa variabel nilai tukar secara

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen yaitu variabel NPF Murabahah.

Table 4.7.5

Hasil Uji T Faktor Eksternal NPF Musyarakah

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 37.36679 8.257609 4.525135 0.0003

LOG(PDB) -2.734223 0.631877 -4.327145 0.0005

LOG(INFLASI) 0.019382 0.135959 0.142556 0.8884 LOG(NILAI_TUKAR) 0.443881 0.897550 0.494547 0.6276

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel dapat

melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Page 123: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

5) Variabel Independen yang Mendominan Terhadap NPF

Musyarakah

Untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling

berpengaruh terhadap NPF musyarakah dapat dilihat pada

table 4.33 dari hasil tersebut uji thitung masing-masing variabel

bebasnya. Nilai thitung dari variabel PDB sebesar -4.327145,

variabel inflasi sebesar 0.142556, dan nilai tukar sebesar

0.494547. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa variabel PDB yang mempunyai nilai thitung paling besar

diantara variabel lainnya dan dengan profiabilitasnya 0.00005

yang artinya PDB memiliki pengaruh yang paling dominan

terhadap kinerja profitabilitas yang diproksikan kedalam NPF

Musyarakah.

6) Uji t terhadap PDB

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable PDB sebesar -

4.32714, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

=17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih besar

dari nilai ttabel (-4.3271 > 1.739) sedangkan probability sebesar

0.0005 atau lebih kecil dari alfa 0.05 (0.0005 < 0.05) artinya

secara persial PDB berpengaruh negatife dan signifikan

terhadap NPF Mudharabah. Berdasarkan hasil tersebut maka

Ho ditolak sehingga disimpulkan bahwa variabel PDB secara

independen berpengaruh signifikan terhadap NPF Musyarakah.

7) Uji t terhadap Inflasi

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable Inflasi sebesar 0.6

393219 , sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

= 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih kecil

Page 124: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

dari nilai ttabel (0.6393219 < 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.4981 atau lebih besar dari alfa 0.05 (0.4981 > 0.05)

artinya secara persial Inflasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap NPF Mudharabah. Berdasarkan hasil tersebut maka

Ho diterima sehingga disimpulkan bahwa variabel inflasi secara

independen tidak berpengarug signifikan terhadap variabel

dependen yaitu variabel NPF Musyarakah.

8) Uji t terhadap Nilai Tukar

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable nilai tukar sebesar -

1.392499, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

=17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih besar

dari nilai ttabel (-1.392499 > 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.0979 atau lebih besarl dari alfa 0.05 (0.0979 > 0.05).

artinya secara persial PDB berpengaruh negatife namun tidak

signifikan terhadap NPF Mudharabah.

Table 4.7.6

Hasil Uji T Faktor Eksternal NPF Mudharabah

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 39.09298 7.289258 5.363095 0.0001

LOG(PDB) -1.665183 0.557778 -2.985387 0.0087

LOG(INFLASI) 0.083197 0.120015 0.693219 0.4981 LOG(NILAI_TUKAR) -1.392499 0.792296 -1.757547 0.0979

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel dapat

melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Variabel Independen yang Mendominan Terhadap NPF

Mudharabah

Untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling

berpengaruh terhadap NPF Mudharabah dapat dilihat pada

Page 125: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

table 4.34 dari hasil tersebut uji thitung masing-masing variabel

bebasnya. Nilai thitung dari variabel PDB sebesar -2.985387,

variabel inflasi sebesar 0.693219, dan variabel nilai tukar

sebesar -1.757547. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa variabel PDB yang mempunyai nilai thitung

paling besar diantara variabel lainnya dan dengan

profiabilitasnya 0.0087 yang artinya PDB memiliki pengaruh

yang paling dominan terhadap kinerja profitabilitas yang

diproksikan kedalam NPF Mudharabah.

2) Uji t terhadap PDB

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable PDB sebesar -

2.985387, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

=17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih besar

dari nilai ttabel (-2.985387 > 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.0087 atau lebih kecil dari alfa 0.05 (0.0087 < 0.05).

artinya secara persial PDB berpengaruh negatife dan signifikan

terhadap NPF Mudharabah. Atau dengan kata lain, setiap

kenaikan PDB sebesar 1 Milyar akan direspon oleh

peningkatan.

3) Uji t terhadap Inflasi

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable Inflasi sebesar

0.6393219 , sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k)

20-3 = 17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih

kecil dari nilai ttabel (0.6393219 < 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.4981 atau lebih besar dari alfa 0.05 (0.4981 > 0.05)

artinya secara persial Inflasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap NPF Mudharabah.

Page 126: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

4) Uji t terhadap Nilai Tukar

Dari hasil uji analisis regresi data time series diatas

menunjukkan, hasil uji thitung untuk variable nilai tukar sebesar -

1.392499, sementara nilai ttabel dengan a = 5% dan df (n-k) 20-3

=17 adalah sebesar 1.739 yang bearti bahwa thitung lebih besar

dari nilai ttabel (-1.392499 > 1.739) sedangkan probability

sebesar 0.0979 atau lebih besarl dari alfa 0.05 (0.0979 > 0.05).

artinya secara persial PDB berpengaruh negatife namun tidak

signifikan terhadap NPF Mudharabah.

c. Hasil Uji T Berdasarkan Penjelasan Ekonomi

Dari hasil uji T dapat diketahui variabel bebas (X) apa saja yang

berpengauh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Hasil ini dapat

membandingkan antara penjelasan ekonomi dengan kesesuaian

logika.

Tabel 4.7.8

Hasil Uji T Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap

NPF Bank Syariah Indonesia 2015-2019

Variabel Terikat Variabel bebas Thitung Prob.

NPF Murabahah

CAR -2.690834 0.0161

ROA 0.345073 0.7345

BOPO -3.670516 0.0021

PDB 2.375865 0.0303

Inflasi 1.563740 0.1374

Nilai Tukar -1.33742 0.2010

NPF Musyarakah

CAR -1.370068 0.1896

ROA -0.167207 0.8693

BOPO 1.381039 0.1863

PDB -4.327146 0.0005

Inflasi 0.142566 0.8884

Page 127: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Nilai Tukar 0.49457 0.6276

NPF Mudharabah

CAR -3.279963 0.0047

ROA 1.458278 0.1641

BOPO 1.651191 0.1182

PDB -2.985387 0.0087

Inflasi 0.63219 0.4981

Nilai Tukar -1.757547 0.0979

Sumber : Data diolah (E-Views8)

1. Pengaruh CAR Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Berdasarkan hasil Uji T table 4.7.8 menjelaskan CAR memiliki

pengaruh negative signifikan terhadap NPF murabahah dan NPF

mudharabah, dengan masing-masing thitung -2.690834 dan -3.279963

yang probabilitasnya masing-masing 0.0161 dan 0.0047, namun

tidak berpengaruh terhadap NPF musyarakah. Ketika CAR

mengalami penurunan sebsesar 1% maka rasio NPF murabahah

mengalami penurunan 0.01% dengan asumsi variable lainnya.

Begitu pula dengan NPF murdharabah ketika CAR mengalami

penurunan sebesar 1% maka rasio NPF mudharabah akan

mengalami penurunan sebesar 0.004% Hasil ini sesuai dengan

hipotesis awal menyatakan bahwa CAR berpengaruh negative dan

signifikan terhadap NPF. Hasil ini didukung dengan penelitian

Rindang Nuri Isnaini Nugrohowati dan Syafrildha Bimo (2019),

dengan hasil penelitian CAR berpengaruh negative dan signifikan

terhadap pemberian kredit. Hal ini menyatakan bahwa modal

memiliki peran penting dalam mengatasi risiko pembiayaan

bermasalah, artinya jika rasio CAR semakin tinggi maka bank

mampu dalam mengelola dananya dengan sangat baik, sehingga

menyebabkan rasio NPF akan menurun. Karena modal bank mampu

untuk mengatasi risiko tersebut, dengan menggunakan modal untuk

Page 128: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

menutupi tingkat pengembalian yang tidak sesuai harapan yang

akan menghambat aktivitas operasional bank.

Untuk angka ideal CAR perbankan di Indonesia beriksar

minimal 8% sesuai dengan surat Keputusan Direksi Bank Indoesia

No. 23/67/Kep/Dir tanggal 28 Februaru 1991. Ketentuan minimal

CAR 8% ini harus benar-benar diperhatikan, karena untuk mengukur

kesehatan bank. Dengan demikian CAR adalah faktor yang penting

dalam mengurangi risiko yang dialami dari pembiayaan bermasalah.

2. Pengaruh ROA Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Berdasarkan hasil Uji T table 4.7.8 menjelaskan ROA tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap NPF murabahah, NPF

musyarakah dan NPF mudharabah, dengan masing-masing nilai

thitung 0.345073, 0.167207, dan 1.358278 lebih kecil dari ttabel senilai

1.739. karena rasio ROA adalah rasio untuk mengukur kemampuan

bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan, jika rasio

ROA positif itu artinya asset pada perbankan yang manfaatnya

sebagai pembiayaan untuk memberikan keuntungan pada bank

tersebut. Tingginya rasio ROA akan menurunkan rasio NPF, karena

keuntungan yang tinggi menunjukkan pembiayaan yang cendrung

lancer, sehingga kemampuan nasabah dalam membayar

kewajibannya cendrung lebih baik dan lancar.

3. Pengaruh BOPO Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Berdasarkan hasil Uji T table 4.7.8 menjelaskan BOPO memiliki

pengaruh negative signifikan terhadap NPF murabahah dengan nilai

thitung -3.670516 dengan nilai probabilitasnya 0.0021, namun tidak

berpengaruh terhadap NPF musyarakah dan NPF mudharabah.

Ketika BOPO mengalami penurunan sebsesar 1% maka rasio NPF

murabahah mengalami penurunan 0.0021% dengan asumsi variable

lainnya. Hasil ini sesuai dengan hipotesis awal menyatakan bahwa

Page 129: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

BOPO berpengaruh negative dan signifikan terhadap NPF.

hubungan negative tersebut disebabkan karena BOPO merupakan

biaya operasional perbankan dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini

menyatakan bahwa semakin tinggi BOPO maka kegiatan

operasional bank menjadi kurang efisien karna meningkatnya biaya

akan mempengaruhi ROA pada bank tersebut. Nilai ROA yang

menurun mengakibatan dana yang disalurkan dalam bentuk

pembiayaan akan menurun sehingga kemungkinan terjadinya risiko

pembiayaan bermasalah juga turun. Selain itu BOPO juga termasuk

ke dalam monitoring cost yang artinya semakin tinggi BOPO maka

tingkat kemungkinanan gagal baya bisa ditekan.

4. Pengaruh PDB Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Berdasarkan hasil Uji T table 4.7.8 menjelaskan PDB memiliki

pengaruh signifikan terhadap NPF murabahah, NPF musyarakah,

dan NPF mudharabah dengan masing-masing nilai thitung 2.375865, -

4.327146, -2.985387 dengan nilai probabilitasnya masing-masing

0.0303, 0.0005, dan 0.0087. Ketika PDB mengalami penurunan

sebsesar 1% maka rasio NPF murabahah mengalami penurunan

0.03%, untuk rasio NPF musyarakah mengalami penurunan sebesar

0.0005%, dan untuk rasio NPF mudharabah mengalami penurunan

sebesar 0.008% dengan asumsi variable lainnya. Hasil ini sesuai

dengan hipotesis awal menyatakan bahwa PDB berpengaruh

signifikan terhadap NPF. PDB mencerminkan pertumbuhan ekonomi

suatu daerah, semakin tinggi PDB pada suatu wilayah maka

menyatakan perekonomian pada daerah tersebut dalam kondisi yang

baik, oleh karena itu nasabah mampu untuk memenuhi kewajibannya

dalam hal pembiayaan, yang membuat pembiayaan bermasalah

menjadi menurun. Hal ini sesuai dengan penelitian Rindang Nuri

Isnaini Nugrohowati dan Syafrildha Bimo (2019), dimana hasil dalam

penelitiannya menyatakan PDRB memiliki pengaruh positif terhadap

Page 130: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

NPF pada BPRS di Indonesia. Dalam penelitiannya menjelaskan

saat ekonomi mengalami pertumbuhan maka pendapatan yang akan

dihasilkan dari sector perusahaan maupun non perusahaan juga

akan meningkat dan nasabah mampu dalam membayar pinjamannya

kepada bank, yang artinya kontribusi terhadap pembiayaan

bermasalah menjadi menurun.

5. Pengaruh Inflasi Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Berdasarkan hasil Uji T table 4.7.8 menjelaskan inflasi tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap NPF murabahah, NPF

musyarakah, dan NPF mudharabah dengan masing-masing nilai

thitung 1.563740, 0.142566, dan 0.63219 lebih kecil dari ttabel senilai

1.739.

Inflasi terjadi karena pertumbuhan jumlah uang yang melebihi

pertumbuhan sector riil yang menyebabkan daya beli pada

masyarakan menjadi menurun. Dalam penelitian ini faktor inflasi

tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan bermasalah

ddalam perbankan syariah di Indonesia. Hasil ini didukung dengan

penelitian Rindang Nuri Isnaini Nugrohowati dan Syafrildha Bimo

(2019) yang menyatakan variable inflasi tidak memiliki pengaruh

terhadap NPF. Karena pada perbankan syariah tingginya inflasi tidak

membuat nasabah mengesampingkan kewajibannya dalam melunasi

pinjamannya.

6. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Pembiayaan Bermasalah

Berdasarkan hasil Uji T table 4.7.8 menjelaskan Nilai tukari

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap NPF murabahah, NPF

musyarakah, dan NPF mudharabah dengan masing-masing nilai

thitung 1.33742, 0.49457, dan -1.757547 lebih kecil dari ttabel senilai

1.739. Hal ini didukung dari penelitian Silvia Eka Febrianti (2015)

yang menyatakan nilai tukar berpengaruh tidak signifikan terhadap

Page 131: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

NPF bank syariah. Karena pembiayaan dalam valas pada perbankan

syariah nilai rat0ratanya berkisar 5% dari total pembiayaan yang

disalurkan, yang artinya perubahan dari nilai tukar tidak akan

berdampak pada NPF bank syariah.

d. Uji Koefisien Determinasi

Table 4.8.1

Hasil Uji Determinasi Faktor Internal NPF Murabahah

R-squared 0.494362 Mean dependent var 1.013617

Adjusted R-squared 0.399555 S.D. dependent var 0.363427

S.E. of regression 0.281614 Akaike info criterion 0.480295 Sum squared resid 1.268899 Schwarz criterion 0.679441 Log likelihood -0.802946 Hannan-Quinn criter. 0.519170

F-statistic 5.214395 Durbin-Watson stat 1.677162 Prob(F-statistic) 0.010574

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat dilihat perolehan nilai

Adjusted R-Squaerd sebesar 0.399555. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan variabel independen (CAR, ROA, dan BOPO) dalam

menjelaskan variabel dependen (NPF murabahah) sebesar 39.95%.

Sisanya sebesar 60.05% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang

tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Table 4.8.2

Hasil Uji Determinasi Faktor Internal NPF Musyarakah

R-squared 0.716926 Mean dependent var 1.366003

Adjusted R-squared 0.663849 S.D. dependent var 0.233448 S.E. of regression 0.135350 Akaike info criterion -0.985050 Sum squared resid 0.293114 Schwarz criterion -0.785904

Log likelihood 13.85050 Hannan-Quinn criter. -0.946175 F-statistic 13.50742 Durbin-Watson stat 0.811627 Prob(F-statistic) 0.000119

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat dilihat perolehan nilai

Adjusted R-Squaerd sebesar 0.663849. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan variabel independen (CAR, ROA, dan BOPO) dalam

Page 132: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

menjelaskan variabel dependen (NPF musyarakah) sebesar 66.38%.

Sisanya sebesar 33,62% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang

tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Table 4.8.3

Hasil Uji Determinasi Faktor Internal NPF Mudharabah

R-squared 0.852463 Mean dependent var 1.415066

Adjusted R-squared 0.824799 S.D. dependent var 0.209848

S.E. of regression 0.087836 Akaike info criterion -1.849835 Sum squared resid 0.123443 Schwarz criterion -1.650688 Log likelihood 22.49835 Hannan-Quinn criter. -1.810959

F-statistic 30.81569 Durbin-Watson stat 1.433807 Prob(F-statistic) 0.000001

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat dilihat perolehan nilai

Adjusted R-Squaerd sebesar 0.842799. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan variabel independen (CAR, ROA, dan BOPO) dalam

menjelaskan variabel dependen (NPF musyarakah) sebesar 84.27%.

Sisanya sebesar 15.73% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang

tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Table 4.8.4

Hasil Uji Determinasi Faktor Eksternal NPF Murabahah

R-squared 0.261273 Mean dependent var 1.013617

Adjusted R-squared 0.122761 S.D. dependent var 0.363427 S.E. of regression 0.340389 Akaike info criterion 0.859402 Sum squared resid 1.853837 Schwarz criterion 1.058549

Log likelihood -4.594022 Hannan-Quinn criter. 0.898278 F-statistic 1.886291 Durbin-Watson stat 1.059514 Prob(F-statistic) 0.172604

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat dilihat perolehan nilai

Adjusted R-Squaerd sebesar 0.122761. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan variabel independen (PDB, Inflasi, dan Nilai Tukar)

dalam menjelaskan variabel dependen (NPF murabahah) sebesar

Page 133: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

12.27%. Sisanya sebesar 87.73% dijelaskan oleh faktor-faktor

lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Table 4.8.5

Hasil Uji Determinasi Faktor Eksternal NPF Musyarakah

R-squared 0.760981 Mean dependent var 1.366003

Adjusted R-squared 0.716165 S.D. dependent var 0.233448 S.E. of regression 0.124372 Akaike info criterion -1.154215 Sum squared resid 0.247496 Schwarz criterion -0.955069

Log likelihood 15.54215 Hannan-Quinn criter. -1.115340 F-statistic 16.98007 Durbin-Watson stat 0.790688 Prob(F-statistic) 0.000032

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat dilihat perolehan nilai

Adjusted R-Squaerd sebesar 0.716165. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan variabel independen (PDB, Inflasi, dan Nilai Tukar)

dalam menjelaskan variabel dependen (NPF musyarakah) sebesar

71.61%. Sisanya sebesar 28.39% dijelaskan oleh faktor-faktor

lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Table 4.8.6

Hasil Uji Determinasi Faktor Eksternal NPF Mudharabah

R-squared 0.769504 Mean dependent var 1.415066

Adjusted R-squared 0.726286 S.D. dependent var 0.209848 S.E. of regression 0.109788 Akaike info criterion -1.403682 Sum squared resid 0.192853 Schwarz criterion -1.204536

Log likelihood 18.03682 Hannan-Quinn criter. -1.364807 F-statistic 17.80516 Durbin-Watson stat 1.369681 Prob(F-statistic) 0.000024

Sumber : Data diolah (E-Views8)

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat dilihat perolehan nilai

Adjusted R-Squaerd sebesar 0.726286. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan variabel independen (PDB, Inflasi, dan Nilai Tukar)

dalam menjelaskan variabel dependen (NPF mudharabah) sebesar

72.62%. Sisanya sebesar 27.38% dijelaskan oleh faktor-faktor

lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Page 134: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian ini diharapkan dapat melihat bagaimana

pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap pembiayaan

bermasalah berdasarkan jenis penggunaan akad. Berdasarkan hasil

analisis yang dilakukan terdapat variable-variabel yang berpengaruh

signifikan dan adapula yang tidak berpengaruh signifikan.

Adapun hasil analisis sebagai berikut:

1. Dari variabel CAR memiliki pengaruh negatife signifikan terhadap

NPF murabahah dan NPF mudharabah secara persial. CAR

sebagai rasio untuk melihat kecukupan modal bank seharusnya

memastikan apakah bank tersebut mampu menyerap kerugian

yang akan muncul, bank juga harus mempunyai jaminan bahwa

kecukupan untuk modal minimum yang harus dimiliki sesuai

ketetapan Bank Indonesia sebesar 8%. Semakin tinggi nilai CAR

menyatakan keadaan bank yang sudah mempunyai modal yang

cukup baik dalam menunjang serta mampu bertanggung jawab

terhadap risiko-risiko yang muncul, salah satunya risiko dari

pembiayaan. Jika rasio CAR semakin tinggi maka bank mampu

dalam mengelola dananya dengan sangat baik, sehingga

menyebabkan rasio NPF menurun. Karena modal bank mampu

untuk menutupi risiko dari pembiayaan bermasalah.

2. Dari variabel ROA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

NPF murabahah, NPF musyarakah dan NPF mudharabah secara

persial. Hal ini menyatakan bahwa tingginya rasio ROA akan

menurunkan rasio NPF, karena keuntungan yang tinggi

menunjukkan pembiayaan yang cendrung lancer, sehingga

kemampuan nasabah dalam membayar kewajiban

Page 135: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

pembiayaannya cendrung lancer dan lebih baik untuk kesehatan

bank.

3. Dari variabel BOPO memiliki pengaruh negatife signifikan

terhadap NPF murabahah secara persial. Karena BOPO

merupakan biaya operasional perbankan dalam kegiatan sehari-

hari, yang menyatakan semakin tinggi BOPO maka aktivitas

operasional bank menjadi kurang efisien karna meningkatnya

biaya akan mempengaruhi ROA pada bank tersebut. ROA yang

turun mengakibatan dana yang disalurkan dalam bentuk

pembiayaan akan menurun sehingga kemungkinan terjadinya

risiko pembiayaan bermasalah juga turun. Selain itu BOPO juga

termasuk ke dalam monitoring cost yang artinya semakin tinggi

BOPO maka tingkat kemungkinanan gagal baya bisa ditekan.

4. Dari variabel PDB memiliki pengaruh signifikan terhadap NPF

murabahah, NPF musyarakah, dan NPF mudharabah secara

persial. Saat ekonomi mengalami pertumbuhan maka pendapatan

yang akan dihasilkan dari sector perusahaan maupun non

perusahaan juga akan meningkat dan nasabah mampu dalam

membayar pinjamannya kepada bank, yang artinya kontribusi

terhadap pembiayaan bermasalah menjadi menurun.

5. Dari variabel inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

NPF murabahah, NPF musyarakah, dan NPF mudharabah secara

persial. Karena pada perbankan syariah tingginya inflasi tidak

membuat nasabah mengesampingkan kewajibannya dalam

melunisi pinjamannya.

6. Dari variable nilai tukar tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap NPF murabahah, NPF musyarakah, dan NPF

mudharabah secara persial. Karena pembiayaan dalam valas

pada perbankan syariah nilai rat0ratanya berkisar 5% dari total

pembiayaan yang disalurkan, yang artinya perubahan dari nilai

tukar tidak akan berdampak pada NPF bank syariah.

Page 136: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Dari hasil penelitian ini juga terlihat variabel yang mendominasi

merupakan pada faktor internal bank syariah di Indonesia pada

tahun 2015-2019 ialah variabel BOPO terhadap NPF murabahah dan

NPF musyarakah. Namun terhadap NPF mudharabah variabel CAR

yang menjadi dominasi pada bank syariah di Indonesia tahun 2015-

2019. Sedangkan berdasarkan faktor eksternal bank syariah di

Indonesia pada tahun 2015-2019 ialah variabel PDB terhadap NPF

murabahah, NPF musyarakah, dan NPF mudharabah

B. Implikasi

Analisis regresi yang telah dilakukan bertujuan untuk

mengetahui pengaruh faktor internal (CAR, ROA, dan BOPO) dan

faktor eksternal (PDB, Inflasi, dan Nilai Tukar) terhadap pembiayaan

bermasalah berdasarkan jenis penggunaan akad (NPF murabahah,

NPF musyarakah, dan NPF mudharabah). Berdasarkan model yang

dilakukan, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah:

1. Faktor Internal

NPF Murabahah = 63.49579 – 2.690834CAR – 0.325073ROA –

3.670516BOPO + e

NPF Musyarakah = -6.572009 – 1.370068CAR – 0.167207ROA

+ 1.381039BOPO + e

NPF Mudharabah = -3.228744 – 3.279963CAR + 1.458278ROA

+ 1.651191BOPO + e

2. Faktor Eksternal

NPF Murabahah = -29.01826 + 2.375865PDB +

1.563740Inflasi – 1.333742Nilai_Tukar + e

NPF Musyarakah = 37.36679 -4.327145PDB + 0.142556Inflasi

+ 0.14556Nilai_Tukar + e

Page 137: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

NPF Mudharabah = 39.09298 – 2.985387PDB +

0.693219Inflasi – 1.757547Nilai_Tukar + e

Berikut ini adalah hasil uji signifikasi dan analisis hipotesis

hubungan setiap variable independen yang signifikan dengan

variable pembiayaan bermasalah (NPF)

1. Konstanta

a. Faktor Internal

Berdasarkan persamaan regresi data time series diatas

diperoleh nilai konstan faktor internal pada variable NPF

murabahah sebesar 63.49579. Hal ini menyatakan bahwa jika

ketiga variable independem bernilai = 0 maka variable NPF

murabahah bernilai sebesar 63.49579.

Untuk variable NPF musyarakah nilai konstan sebesar -

6.572009 Hal ini menyatakan bahwa jika ketiga variable

independem bernilai = 0 maka variable NPF murabahah bernilai

sebesar -6.572009.

Untuk variable NPF mudharabah nilai konstan sebesar -

3.228744 Hal ini menyatakan bahwa jika ketiga variable

independem bernilai = 0 maka variable NPF murabahah bernilai

sebesar -3.228744

b. Faktor Eksternal

Berdasarkan persamaan regresi data time series diatas

diperoleh nilai konstan faktor eksternal pada variable NPF

murabahah sebesar -29.01826. Hal ini menyatakan bahwa jika

ketiga variable independem bernilai = 0 maka variable NPF

murabahah bernilai sebesar -29.01826.

Untuk variable NPF musyarakah nilai konstan sebesar

37.36679 Hal ini menyatakan bahwa jika ketiga variable

Page 138: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

independem bernilai = 0 maka variable NPF murabahah bernilai

sebesar 37.36679.

Untuk variable NPF mudharabah nilai konstan sebesar

39.09298 Hal ini menyatakan bahwa jika ketiga variable

independem bernilai = 0 maka variable NPF murabahah bernilai

sebesar 39.09298

2. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Berdasarkan hasil analisis regresi data time series pada uji

persial dan signifikan variable CAR pada NPF murabahah,

hasilnya adalah H0 ditolak, artinya CAR berpengaruh signifikan

negatife terhadap NPF murabahah. Nilai probabilitas pada

variable CAR sebesar 0.0161 yang bearti lebih kecil dari nilai

signifikan 0.05 ( 0.0161 < 0.05 ). Untuk variable CAR terhadap

NPF Musyarakah hasilnya H0 diterima, artinya CAR tidak

berpengaruh signifikan negatife terhadap NPF musyarakah nilai

probabilitasnya pada variable CAR sebesar 0.1896 yang bearti

lebih besar dari nilai signifikan 0.05 ( 0.1896 > 0.05 ). Untuk

variable CAR terhadap NPF mudharabah hasilnya H0 ditolak

artinya CAR berpengaruh signifikan negative terhadap NPF

mudharabah dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.0047 yang

bearti lebih kecil dari nilai signifikan 0.05 ( 0.0047 < 0.05 ).

Hal ini sejalan dengan penelitian Rindang Nuri Isnaini

Nugrohowati dan Syafrildha Bimo yang menyatakan bahwa modal

memiliki peran yang penting dalam mengatasi risiko pembiayaan

bermasalah.

3. Return on Assets (ROA)

Berdasarkan hasil analisis regresi data time series pada uji

persial dan signifikan variable ROA pada NPF murabahah,

hasilnya adalah H0 diterima, artinya ROA tidak berpengaruh

signifikan negatife terhadap NPF murabahah. Nilai probabilitas

pada variable ROA sebesar 0.7345 yang bearti lebih besar dari

Page 139: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

nilai signifikan 0.05 ( 0.7345 > 0.05 ). Untuk variable ROA

terhadap NPF Musyarakah hasilnya H0 diterima, artinya ROA

tidak berpengaruh signifikan negatife terhadap NPF musyarakah

nilai probabilitasnya pada variable ROA sebesar 0.8693 yang

bearti lebih besar dari nilai signifikan 0.05 ( 0.8693 > 0.05 ). Untuk

variable ROA terhadap NPF mudharabah hasilnya H0 ditterima

artinya ROA berpengaruh signifikan positif terhadap NPF

mudharabah dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.1641 yang

bearti lebih besar dari nilai signifikan 0.05 ( 0.1641 > 0.05 ).

Hal ini menyatakan tingginya rasio ROA akan menurunkan

rasio NPF, karena keuntungan yang tinggi menunjukkan

pembiayaan yang cendrung lancar, sehingga kemampuan

nasabah dalam membayar kewajiban cendrung baik dan lancar.

4. Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO)

Berdasarkan hasil analisis regresi data time series pada uji

persial dan signifikan variable BOPO pada NPF murabahah,

hasilnya adalah H0 ditolak, artinya BOPO berpengaruh signifikan

negatife terhadap NPF murabahah. Nilai probabilitas pada

variable BOPO sebesar 0.0021 yang bearti lebih kecil dari nilai

signifikan 0.05 ( 0.0021 > 0.05 ). Untuk variable BOPO terhadap

NPF Musyarakah hasilnya H0 diterima, artinya BOPO tidak

berpengaruh signifikan positif terhadap NPF musyarakah nilai

probabilitasnya pada variable BOPO sebesar 0.1863 yang bearti

lebih besar dari nilai signifikan 0.05 ( 0.1863 > 0.05 ). Untuk

variable BOPO terhadap NPF mudharabah hasilnya H0 diterima

artinya BOPO tidak berpengaruh signifikan positif terhadap NPF

mudharabah dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.1182 yang

bearti lebih besar dari nilai signifikan 0.05 ( 0.1182 > 0.05 ).

Hal ini menyatakan bahwa semakin tinggi BOPO maka

kegiatan operasional bank menjadi kurang efisien karna

Page 140: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

meningkatnya biaya akan mempengaruhi ROA pada bank

tersebut. Nilai ROA yang menurun mengakibatan dana yang

disalurkan dalam bentuk pembiayaan akan menurun sehingga

kemungkinan terjadinya risiko pembiayaan bermasalah juga turun.

Selain itu BOPO juga termasuk ke dalam monitoring cost yang

artinya semakin tinggi BOPO maka tingkat kemungkinanan gagal

baya bisa ditekan.

5. Produk Domestik Bruto (PDB)

Berdasarkan hasil analisis regresi data time series pada uji

persial dan signifikan variable PDB pada NPF murabahah,

hasilnya adalah H0 ditolak, artinya PDB berpengaruh signifikan

positif terhadap NPF murabahah. Nilai probabilitas pada variable

PDB sebesar 0.0303 yang bearti lebih kecil dari nilai signifikan

0.05 ( 0.0303 > 0.05 ). Untuk variable PDB terhadap NPF

Musyarakah hasilnya H0 ditolak, artinya PDB berpengaruh

signifikan negative terhadap NPF musyarakah nilai probabilitasnya

pada variable BOPO sebesar 0.0005 yang bearti lebih kecil dari

nilai signifikan 0.05 ( 0.0005 > 0.05 ). Untuk variable PDB

terhadap NPF mudharabah hasilnya H0 ditolak artinya PDB

berpengaruh signifikan negative terhadap NPF mudharabah

dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.0087 yang bearti lebih kecil

dari nilai signifikan 0.05 (0.0087 > 0.05).

Hal ini sesuai dengan penelitian Rindang Nuri Isnaini

Nugrohowati dan Syafrildha Bimo (2019), dimana hasil dalam

penelitiannya menyatakan PDRB memiliki pengaruh positif

terhadap NPF pada BPRS di Indonesia. Dalam penelitiannya

menjelaskan saat ekonomi mengalami pertumbuhan maka

pendapatan yang akan dihasilkan dari sector perusahaan maupun

non perusahaan juga akan meningkat dan nasabah mampu dalam

Page 141: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

membayar pinjamannya kepada bank, yang artinya kontribusi

terhadap pembiayaan bermasalah menjadi menurun.

6. Inflasi

Berdasarkan hasil analisis regresi data time series pada uji

persial dan signifikan variable Inflasi pada NPF murabahah,

hasilnya adalah H0 diterima, artinya Inflasi tidak berpengaruh

signifikan positif terhadap NPF murabahah. Nilai probabilitas pada

variable Inflasi sebesar 0.1374 yang bearti lebih besar dari nilai

signifikan 0.05 ( 0.1374 > 0.05 ). Untuk variable Inflasi terhadap

NPF Musyarakah hasilnya H0 diterima, artinya Inflasi tidak

berpengaruh signifikan positif terhadap NPF musyarakah nilai

probabilitasnya pada variable Inflasi sebesar 0.8884 yang bearti

lebih besar dari nilai signifikan 0.05 ( 0.8884 > 0.05 ). Untuk

variable Inflasi terhadap NPF mudharabah hasilnya H0 diterima

artinya Inflasi tidak berpengaruh signifikan positif terhadap NPF

mudharabah dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.4981 yang

bearti lebih besar dari nilai signifikan 0.05 (0.4981 > 0.05).

Hasil ini didukung dengan penelitian Rindang Nuri Isnaini

Nugrohowati dan Syafrildha Bimo (2019) yang menyatakan

variable inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap NPF. Karena

pada perbankan syariah tingginya inflasi tidak membuat nasabah

mengesampingkan kewajibannya dalam melunasi pinjamannya.

7. Nilai Tukar

Berdasarkan hasil analisis regresi data time series pada uji

persial dan signifikan variable Nilai Tukar pada NPF murabahah,

hasilnya adalah H0 diterima, artinya Nilai Tukar tidak berpengaruh

signifikan negative terhadap NPF murabahah. Nilai probabilitas

pada variable Nilai tukar sebesar 0.2010 yang bearti lebih besar

dari nilai signifikan 0.05 (0.2010 > 0.05). Untuk variable Nilai Tukar

terhadap NPF Musyarakah hasilnya H0 diterima, artinya Nilai

Tukar tidak berpengaruh signifikan positif terhadap NPF

Page 142: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

musyarakah nilai probabilitasnya pada variable Nilai Tukar

sebesar 0.6276 yang bearti lebih besar dari nilai signifikan 0.05

(0.6276 > 0.05). Untuk variable Tukar terhadap NPF mudharabah

hasilnya H0 diterima artinya Nilai Tukar tidak berpengaruh

signifikan positif terhadap NPF mudharabah dengan nilai

probabilitasnya sebesar 0.0979 yang bearti lebih besar dari nilai

signifikan 0.05 (0.0979 > 0.05).

Hal ini didukung dari penelitian Silvia Eka Febrianti (2015)

yang menyatakan nilai tukar berpengaruh tidak signifikan terhadap

NPF bank syariah. Karena pembiayaan dalam valas pada

perbankan syariah nilai rat0ratanya berkisar 5% dari total

pembiayaan yang disalurkan, yang artinya perubahan dari nilai

tukar tidak akan berdampak pada NPF bank syariah.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini

mencakup seluruh Perbankan Syariah yang ada di Indonesia.

2. Periode pengamatan yang digunakan didalam penelitian ini

relative singkat yakni hanya 5 tahun, yaitu 2015 sampai dengan

2019.

D. Saran

1. bagi bank-bank syariah yang diteliti dalam penelitian ini

diharapkan untuk terus miningkatkan kinerja keuangannya,

dengan memperhatikan faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi pembiayaan bermasalah. Karena dengan

semakin baik kinerja sebuah bank syariah maka semakin sehat

perbankan syariah Indonesia sehingga dapat bersaing dengan

perbankan konvensional.

2. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan variable-variabelnya lebih

bervariasi agar model yang diformulasikan lebih baik lagi.

Page 143: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,PT. Raja

Grafindo Persada : Jakarta, 2011.

Amalia Eka Purnamasari, Musdholifah, Analisis Faktor Eksternal Dan

Internal Bank Terhadap Risiko Pembiayaan Bank Umum Syariah Di

Indonesia Periode 2012-2015, Isma – Bisnis Dan Manajemen –

Volume 9 No. 1 Oktober 2016.

Amir Mu’allim, Praktek Pembiayaan Bank Syariah dan Problematikanya,

Al-Mawardi Edisi XI Tahun 2004.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : Rajawali Pers, 2013.

Azharuddin Lathif, Konsep dan Aplikasi Akad Mudharabah Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia, Ahkam: Vol. XII No. 2, Juli 2012

Budi Kolistiawan, Tinjauan Syariah Tentang Pembiayaan Bermasalah Di

Perbankan Syariah, IAIN Tulungagung, An-Nisbah, Vol. 01. No.01,

Oktober 2014.

Darsono, Ali Sakti, Ascarya, Dkk, Perbakna Syariah Di Indonesia

Kelembagaan dan Kebijakan serta Tantangan ke Depan, Rajawali

Pers, Jakarta, 2017

Debbi Chtntia Ovami, Pengaruh Non Performing Financing Terhadap

Pembiayaan Musyarakah, Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis Vol. 17

No. 2 September 2017.

Dendawijaya, Manajemen Perbankan. Jakarta, 2005: Ghalia Indonesia.

Dewi Wulan Sari, Mohamad Yusak Anshori, Pengaruh Pembiayaan

Murabahah, Istishna, Mudharabah dan Musyarakah Terhadap

Profitabilitas (Studi Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode Maret

2015-Agustus 2016), Accounting and Management Journal, Vol. 1,

No. 1, Juli 2017.

Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di Bank

Syariah, Sinar Grafika, Jakarta, 2012.

Page 144: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Finance Perbankan Syariah 2015–2018, Malia: Journal Of Islamic Banking

And Finance (2019, Vol. 3 No.1).

Heri Hernawati, Oktaviani Rita Puspasari, Pengaruh Faktor

Makroekonomi terhadap Pembiayan Bermasalah, Journal of Islamic

Finance Accounting, Vol. 1 No. 1 Januari-Mei 2018.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Rajawali Pers, Jakarta,

2014.

Mia Maraya Auliani, Syaichu, Analisis Pengaruh Faktor Internal dan

Eksternal Terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah Pada Bank

Umum Syariah Di Indonesia Priode Tahun 2010-2014, Diponegoro

Jurnal Of Management, Vol. 5, No. 3 Tahun 2016.

Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik,Gema

Insani, Jakarta : 2001.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, UPP AMPYKPN, Yogyakarta,

2005.

Q.S., Al-Baqarah (2), 278-279

Rosyid Nur Anggara Putra, Karakteristik Pembiayaan dan Non Performing

Finance Perbankan Syariah 2015-2018, Malia: Jurnal of Islamic

banking and Finance, Vol. 3 No. 1, 2009.

Rosyid Nur Anggara Putra, Karakteristik Pembiayaan dan Non Performing

Finance Perbankan Syariah 2015-2018, Malia: Jurnal of Islamic

banking and Finance, Vol. 3 No. 1, 2009.

Sofyan Safri Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan,

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi (LPFE) Universitas Trisakti,

Jakarta, 2010.

Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, dan

Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2010.

Yulya Aryani, Faktor Internal Perbankan dan Makroekonomi Yang

Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah Berdasarkan Jenis

Penggunakaan Akad Pada Perbanka Syariah Indonesia, Tesis IPB

Page 145: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4

Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah : Titik Temu Hukum

Islam, Rajawali Pers, Jakarta.

Page 146: FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN YANG …repository.uinjambi.ac.id/6688/1/Tesis Atika Rahmaniah (MLK182942).pdfpoin utama dalam lingkungan kerja dan budaya di perbankan syariah.4