faktor – faktor yang mempengaruhi penerapan … · pasangan bapak ajat sudrajat dan ibu rina...
TRANSCRIPT
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DENGAN ADANYA
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000
DI SAMSAT KABUPATEN TANGERANG
(DPKAD PROVINSI BANTEN UPTD SERPONG)
Oleh
IRMA YUNIAR
H24086023
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
RINGKASAN
IRMA YUNIAR. H24086023. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Pegawai dengan Adanya Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di SAMSAT Kabupaten Tangerang (DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong). Di bawah bimbingan H. MUSA HUBEIS .
Seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan usaha yang sangat ketat saat ini dan masa mendatang, telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan mutu dan daya saing dengan cara melakukan perbaikan secara konsisten dan terus-menerus, agar memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan yang semakin meningkat, diantaranya meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan melalui peningkatan kinerja yang diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000 terhadap peningkatan kinerja pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Banten Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Serpong di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kabupaten Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan di SAMSAT Kabupaten Tangerang, Jalan Raya Serpong Sektor VIII Blok 405/5 Serpong. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner kepada responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data perusahaan dan data lain yang relevan.
Metode yang digunakan dalam pengambilan contoh adalah metode sensus atau total sampling, yaitu seluruh pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang, yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tenaga Kontrak Kerja (TKK) dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang telah bekerja selama minimal satu (1) tahun. Peubah-peubah yang akan digunakan, adalah (1) Peubah terikat, yaitu kinerja karyawan; (2) Peubah bebas terdiri keahlian, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi dan iklim organisasi. Untuk mengetahui pengaruh peubah bebas terhadap peubah terikat, maka dalam penelitian ini digunakan metode regresi linear berganda dengan bantuan Microsoft SPSS versi 13.00 for windows.
Peubah terikat dan peubah bebas pada SMM ISO 9001:2000 khususnya klausul 6 (enam), berpengaruh positif dan nyata terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang. Peubah bebas pada pendidikan memberikan pengaruh dominan terhadap peningkatan kinerja pegawai pada yang ditunjukkan oleh nilai unstandardized coefficients (β) pendidikan 0,333. Sedangkan peubah bebas yang memberikan pengaruh minimum terhadap peningkatan kinerja pegawai adalah struktur organisasi dengan nilai β 0,187. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan SMM ISO 9001:2000 sangat berpengaruh nyata bagi instansi tersebut, maka untuk mempertahankan sertifikasi ISO yang telah diperoleh, diperlukan kinerja pegawai yang senantiasa dipelihara dan ditingkatkan.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DENGAN ADANYA
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000
DI SAMSAT KABUPATEN TANGERANG
(DPKAD PROVINSI BANTEN UPTD SERPONG)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
IRMA YUNIAR
H24086023
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
Judul Skripsi : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Kinerja
Pegawai dengan Adanya Penerapan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2000 di SAMSAT Kabupaten Tangerang
(DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong)
Nama : Irma Yuniar
NIM : H24086023
Menyetujui
Pembimbing,
(Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl., Ing., DEA) NIP : 195506261980031002
Mengetahui :
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP : 196101231986011002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 05 Juni 1986, anak dari
pasangan Bapak Ajat Sudrajat dan Ibu Rina Mardiana. Penulis adalah anak kedua
dari tiga bersaudara.
Penulis mengikuti pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 01 Cijantung
Jakarta dan lulus pada tahun 1998. Pendidikan tingkat menengah pertama
diselesaikan penulis pada tahun 2001 pada SLTP Islam PB. Sudirman Jakarta.
Pendidikan sekolah menengah atas diselesaikan penulis pada tahun 2004 pada
SMA Negeri 99 Cibubur Jakarta. Pada tahun 2004, penulis diterima di Institut
Pertanian Bogor (IPB), pada Program Diploma III Teknologi Industri Pakan,
Departemen Ilmu Nutrisi Makanan Ternak, Fakultas Peternakan dan lulus pada
tahun 2007.
Pada tahun 2008 penulis melanjutkan kuliah di Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB.
Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi IPB, penulis menulis skripsi dengan
judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Pegawai dengan
Adanya Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di SAMSAT
Kabupaten Tangerang (DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong) dan dibimbing
oleh Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS,Dipl.Ing.,DEA.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbil‘alamin puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan pertolongan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi berjudul Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Pegawai dengan Adanya Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di SAMSAT Kabupaten Tangerang
(DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong). Penelitian ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam
pengambilan keputusan tentang kepegawaian, di SAMSAT Kabupaten Tangerang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, serta berharap skripsi
ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, Amin.
Bogor, Januari 2011
Penulis
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis dalam penyusunan skripsi dibantu oleh berbagai pihak, baik secara
moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS,Dipl.Ing.,DEA sebagai dosen
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberi
bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.
2. Ibu Heti Mulyati, STP,MT dan Ibu Lindawati Kartika, SE,M.Si selaku dosen
penguji.
3. Kepala Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (Kasi PKB) Ibu Astri R Diarti, S.Sos,
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasub.Bag.TU) Bapak Zulfikar, SE,M.Si,
Bapak Asep Suherman beserta seluruh staf dan pegawai DPKAD Provinsi
Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang yang telah
memberikan bimbingan serta informasi dalam skripsi ini.
4. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Program Studi Sarjana Ahli Jenis
Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.
5. Mama, papa, teteh dan adikku tersayang yang selalu memberikan semangat,
inspirasi hidup, dukungan, dan doa yang tulus kepada penulis.
6. M. Asad Siregar beserta keluarga Dr.Ir. Ulfah Juniarti Siregar, M.Agr yang
telah banyak membantu penulis dalam menulis skripsi ini.
7. Novi Trivosawati, Yanita Kartika Dewi, Khori Probosemi dan teman-teman
seperjuangan di Program Sarjana Ahli Jenis Manajemen Angkatan 4 yang
selalu bersama-sama mengukir kenangan indah selama mengikuti perkuliahan
di IPB.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan dan memberikan pahala atas semua bantuan yang telah diberikan
kepada penulis.
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
UCAPAN TERIMAKASIH ...................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6
2.1 Manajemen Mutu Terpadu ......................................................... 6 2.2 ISO 9000 sebagai Standar SMM ................................................ 7 2.3 SMM ISO 9001:2000 ................................................................. 9
2.3.1 Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2000 ..................... 10 2.3.2 Langkah-langkah Penerapan SMM ISO 9001:2000 ...... 11 2.3.3 Persyaratan Standar dari SMM ISO 9001:2000 ............. 11 2.3.4 Audit Mutu dan Dokumentasi Mutu .............................. 13
2.4 Kinerja ........................................................................................ 13 2.4.1 Tujuan Penilaian Kinerja ................................................ 14 2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ................... 14 2.4.3 Metode Penilaian Kinerja ................................................ 15 2.4.4 Unsur-unsur yang Dinilai ............................................... 16 2.4.5 Proses Penilaian Kinerja Karyawan ............................... 17 2.4.6 Manfaat Penilaian Kinerja .............................................. 18 2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................ 19
III. METODE PENELITIAN .................................................................. 20
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................. 20 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 21 3.3 Pengumpulan Data ..................................................................... 21 3.4 Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 31
4.1 Gambaran Umum SAMSAT Kabupaten Tangerang .................. 31 4.1.1 Sejarah SAMSAT Kabupaten Tangerang ....................... 31 4.1.2 Visi dan Misi SAMSAT Kabupaten Tangerang .............. 32 4.1.3 Struktur Organisasi SAMSAT Kabupaten Tangerang ........................................................................ 32
4.1.4 Bentuk dan Inovasi Layanan SAMSAT Kabupaten Tangerang ........................................................................ 34 4.1.5 DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong ....................... 37 4.1.6 Tenaga Kerja DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong ................................................................. 38 4.1.7 Perhitungan dan Penetapan Pajak ................................... 39 4.1.8 Sanksi Keterlambatan dan Pembebasan PKB ................. 41
4.2 Penerapan ISO 9001:2000 ........................................................... 43 4.2.1 Fokus kepada Wajib Pajak .............................................. 43 4.2.2 Kebijakan Mutu Layanan ................................................ 44 4.2.3 Ruang Lingkup Penerapan SMM .................................... 44 4.2.4 Sistem Manajemen Mutu ................................................ 45
4.3 Pengelolaan Sumber Daya .......................................................... 46 4.3.1 Ketersediaan Sumber daya .............................................. 46 4.3.2 Sumber Daya Manusia .................................................... 46 4.3.3 Infrastruktur dan Lingkungan Kerja ................................ 47
4.4 Penilaian Kinerja Karyawan ....................................................... 47 4.5 Karakteristik Responden ............................................................. 48 4.6 Deskripsi dan Analisis Data ........................................................ 49
4.6.1 Uji Validitas .................................................................... 49 4.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................ 49 4.6.3 Analisis Regresi Berganda .............................................. 50
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 60
1. Kesimpulan ............................................................................................. 60 2. Saran ........................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 62
LAMPIRAN ................................................................................................. 64
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Komposisi jumlah tenaga kerja DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong ........................................................................................ 39 2. Standar waktu pelayanan bagi wajib pajak di SAMSAT Kabupaten Tangerang ............................................................................ 44 3. Karakteristik Responden ......................................................................... 48 4. ANOVA ................................................................................................... 52 5. Variables Entered/Removed ..................................................................... 55 6. Model Summary ...................................................................................... 56 7. Coefficients .............................................................................................. 57
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Kerangka pemikiran penelitian ............................................................... 21 2. Grafik normalitas data .............................................................................. 50 3. Diagram pencar ........................................................................................ 51
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Kuesioner penelitian ................................................................................ 65 2. Struktur organisasi .................................................................................. 69 3. Mekanisme jenis pelayanan yang dilaksanakan di SAMSAT Kabupaten Tangerang ............................................................................. 70 4. Sertifikat ISO 9001:2000 dan sertifikat ISO 9001:2008 yang diperoleh oleh SAMSAT Kabupaten Tangerang .................................... 72 5. Uji validitas dan reliabilitas .................................................................... 75 6. Hasil pengolahan data ............................................................................. 79
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan usaha yang sangat
ketat saat ini dan masa mendatang, mendorong perusahaan meningkatkan mutu
dan daya saing dengan cara melakukan perbaikan secara konsisten dan terus-
menerus, agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan yang semakin
meningkat. Melihat kondisi ini, tidak ada pilihan lain lagi bagi instansi untuk
bertahan dan mengembangkan usahanya dengan selalu meningkatkan mutu
pelayanan kepada pelanggan melalui peningkatan kinerja.
Pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di
Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau
Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan (Moenir, 2008).
Kebutuhan akan pelayanan umum seperti pengurusan Surat Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Ijin Mengemudi (SIM), Kartu Tanda
Penduduk (KTP) dan sebagainya bersifat sangat mutlak. Paradigma yang sering
berkembang selama ini adalah sektor pelayanan umum seakan lupa, bahwa
masyarakat adalah pelanggan atau konsumen. Masyarakat telah membayar pajak,
retribusi ataupun biaya lainnya untuk mendapatkan suatu pelayanan. Sebagai
konsumen atas pelayanan umum, masyarakat juga mempunyai keinginan untuk
dilayani sebaik mungkin. Namun terkadang pelayanan yang diterima sering kali
tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) sebagai salah satu
instansi pemerintah yang memberikan layanan kepada masyarakat kendaraan
bermotor, dituntut meningkatkan mutu kinerja pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat. Baik buruknya kinerja SAMSAT tergantung kepada mutu pelayanan
yang diberikannya kepada masyarakat.
SAMSAT didirikan berdasarkan Instruksi Bersama Menteri Pertahanan
Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor :
INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor : 6/IMK.014/1999, tentang
pelaksanaan SAMSAT dalam Penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan
Bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda
Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB)
dan Pungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB), serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
(SWDKLLJ). SAMSAT terdiri atas 3 (tiga) instansi, yaitu Kepolisian, Pemerintah
Daerah serta Jasa Raharja.
SAMSAT Kabupaten Tangerang berdiri sejak tahun 1997. SAMSAT
Kabupaten Tangerang terdiri atas 3 (tiga) instansi, yaitu Kepolisian Daerah
Metropolitan Jakarta Raya, Pemerintah Daerah Propinsi Banten dan Jasa Raharja.
Tujuan dibentuknya SAMSAT Kabupaten Tangerang adalah sebagai upaya
peningkatan pajak daerah, mendekatkan dan memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna dengan tidak
mengenyampingkan faktor keamanan dalam setiap proses pendaftaran kendaraan
bermotor.
SAMSAT Kabupaten Tangerang melakukan peningkatan manajemen
untuk mengantisipasi tuntutan masyarakat dengan menerapkan sistem manajemen
mutu (SMM) ISO 9001:2000. Konsep dari penerapan ISO 9001:2000 yang
dilakukan di lingkungan SAMSAT Kabupaten Tangerang adalah standarisasi
sistem pelayanan dan perbaikan mutu pelayanan dengan tujuan adanya perbaikan
mutu layanan yang diberikan oleh SAMSAT, sehingga diperolehnya standar
waktu. SAMSAT Kabupaten Tangerang, merupakan kantor pelayanan umum
yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000.
Wilayah pelayanan SAMSAT Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Kabupaten Tangerang meliputi 3 (tiga) wilayah kecamatan, yaitu Serpong,
Serpong Utara dan Setu. Cakupan kewenangan kantor SAMSAT Kabupaten
Tangerang Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi
Banten UPTD Serpong, dalam bidang registrasi dan identifikasi kendaraan
bermotor meliputi :
1. Pendaftaran Bea Balik Nama Pertama (BBN I) mencakup :
a. Pendaftaran kendaraan baru.
b. Pendaftaran kendaraan eks luar daerah.
c. Pendaftaran kendaraan eks Dump TNI/Polri.
d. Pendaftaran kendaraan eks lelang/putusan pengadilan.
2. Pendaftaran Bea Balik Nama Kedua dan seterusnya (BBN II) mencakup :
pendaftaran kendaraan tukar nama, rubah bentuk, ganti warna, ganti nomor
polisi (nopol), dan pindah alamat.
3. Pendaftaran kendaraan mutasi keluar daerah.
4. Pelayanan cek fisik kendaraan bermotor.
5. Perpanjangan STNK setiap 5 tahun.
6. Pengesahan STNK setiap 1 tahun.
Dengan adanya sertifikasi ISO 9001:2000, merupakan suatu reformasi
birokrasi ke arah yang lebih baik, di mana para pegawai menjadi lebih disiplin dan
lebih terukur kinerjanya. ISO adalah suatu badan yang mengatur sertifikasi atau
mengesahkan suatu standar. ISO dibuat karena keinginan perusahaan dari
berbagai macam bidang usaha untuk memuaskan pelanggannya, yaitu
meningkatkan mutu kerja dan pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
ISO bukan badan yang menciptakan standar, melainkan suatu badan yang
menghasilkan cara untuk memastikan standar yang diikuti sejalan dengan laju
perusahaan yang menggunakan standar yang dipilihnya.
Menurut Suardi (1994), ISO 9001:2000 adalah suatu standar international
untuk SMM. Di dalam ISO 9001:2000 terdapat penjelasan tentang SMM, serta
harus membuat, mendokumentasikan, mengimplementasikan dan memelihara
SMM dan memperbaiki secara berkelanjutan keefektivitasannya dalam
hubungannya dengan persyaratan dan standar internasional. Organisasi untuk itu,
harus :
1. Mengidentifikasi proses-proses yang diperlukan untuk SMM dan aplikasinya
pada keseluruhan organisasi instansi.
2. Menentukan urutan dan interaksi dari proses-proses tersebut.
3. Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa
pengoperasian dan pengendalian dari proses-proses tersebut efektif.
4. Menjamin ketersediaan sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk
menunjang pengoperasian dan pemantauan proses-proses tersebut.
5. Mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
direncanakan dan melakukan perbaikan yang berkelanjutan terhadap proses-
proses tersebut.
Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan sistem yang diarahkan
selalu berdaya guna untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu caranya
dengan meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan pengertian kinerja (prestasi
kerja) merupakan hasil kerja secara mutu dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang
diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2002).
SMM ISO 9001:2000 terdapat beberapa klausul yang penerapannya
berkaitan dengan kinerja karyawan, khususnya pada klausul 6 (enam), antara lain
karakteristik organisasi dan sumber daya manusia (SDM). Di mana karakteristik
organisasi dipengaruhi oleh sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur
organisasi. Sedangkan karakteristik SDM lebih jauh dipengaruhi oleh keahlian,
pendidikan dan pengalaman kerja (Gaspersz, 2003).
SDM merupakan sumber daya terpenting dalam suatu organisasi, dimana
orang-orang atau karyawan tersebut memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan
usahanya kepada organisasi. Oleh karena itu, manusia merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi, karena manusia memberikan
kontribusi terbesar dibandingkan dengan faktor-faktor yang lain.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dan sesuai dengan
klausul 6 (enam) pada SMM ISO 9001:2000 disusun perumusan masalah berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh peubah karakteristik SDM (keahlian, pendidikan
dan pengalaman kerja) dari penerapan SMM ISO 9001:2000 terhadap
peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong di
SAMSAT Kabupaten Tangerang ?
2. Apakah terdapat pengaruh peubah karakteristik organisasi (sumber daya
organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi) dari penerapan SMM ISO
9001:2000 terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten
UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang ?
3. Apakah terdapat pengaruh peubah karakteristik SDM dan organisasi secara
bersama-sama terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi
Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh peubah karakteristik SDM (keahlian,
pendidikan dan pengalaman kerja) dari penerapan SMM ISO 9001:2000
terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD
Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang.
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik organisasi (sumber daya
organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi) dari penerapan SMM ISO
9001:2000 terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten
UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang.
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik SDM dan organisasi
secara bersama-sama terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi
Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Mutu Terpadu
Manajemen mutu terpadu (MMT) atau lebih sering disebut Total Quality
Management (TQM), merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan
sistem manajemen mutu dunia. Untuk itu diperlukannya perubahan besar dalam
budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Menurut Hensler and Brunell dalam
Nasution (2004), ada 4 (empat) prinsip utama dalam TQM. Keempat prinsip
tersebut adalah :
1. Kepuasan pelanggan.
Konsep mengenai mutu dan pelanggan diperluas dalam TQM. Mutu tidak
hanya kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi mutu tersebut
ditentukan oleh pelanggan. Penjabaran pelanggan itu sendiri meliputi
pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Kebutuhan pelanggan
diusahakan dapat dipuaskan dalam segala aspek, termasuk di dalamnya harga,
keamanan dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala aktivitas perusahaan
harus dikoordinasikan untuk dapat memuaskan pelanggan.
2. Penghargaan terhadap setiap orang.
Perusahaan yang mutunya tergolong dalam kelas dunia, setiap karyawan
dipandang sebagai individu memiliki talenta dan kreativitas khas. Dengan
demikian, karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai.
Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan
diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambilan
keputusan.
3. Manajemen berdasarkan fakta.
Perusahaan bertaraf kelas dunia, berorientasi pada fakta. Maksudnya, bahwa
setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan.
Ada 2 (dua) konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini, antara lain :
a. Prioritas (prioritization), yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak
dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan,
mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, dengan
menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat
memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital.
b. Variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat
memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian
yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen
dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang
dilakukan.
4. Perbaikan berkesinambungan.
Perusahaan agar dapat sukses, perlu melakukan proses sistematis dalam
melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan. Konsep yang digunakan
adalah siklus plan-do-check-act-analyze (PDCAA), yang terdiri dari langkah-
langkah perencanaan, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang
diperoleh.
2.2 ISO 9000 sebagai Standar SMM
ISO 9000 memberikan beberapa petunjuk atau pedoman bagi organisasi
tentang bagaimana mengelola mutu, serta dengan sertifikasi yang diperoleh
organisasi dapat menjual produk atau jasa yang lebih baik kepada konsumen.
Standar SMM ISO 9000 merupakan sesuatu yang baru di Indonesia. Namun,
banyak perusahaan telah menerapkan sistem mutu dan pengauditan sejak tahun
1992. Dalam penerapan SMM ISO 9000, perusahaan didorong oleh salah satu
atau seluruh faktor seperti tekanan pelanggan, pesaing berhasil mendapatkan
sertifikasi oleh registrar yang diakui, meningkatkan citra mutu perusahaan atau
organisasi, menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9000 untuk menjamin
continuous quality improvement, mengurangi resiko tuntutan yang dapat
dipertanggungjawabkan dari produk dan jasa (Johnson dalam Ariani, 2002).
ISO 9000 digunakan oleh berbagai negara, karena :
1. Memperbaiki atau meningkatkan mutu.
2. Memenuhi kebutuhan konsumen atau pelanggan.
3. Memenuhi kebijakan perusahaan dan industri.
4. Memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang memegang kekuasaan, seperti
pemilik pemegang saham, dan lain-lain.
5. Mempunyai sertifikasi untuk penjaminan produk.
6. Memasuki pasar global.
Standar ISO 9000 menurut Prawirosentono (2002), mempunyai 5 (lima)
bagian, meliputi :
1. ISO 9000. SMM dan penjaminan mutu-pemandu untuk pemilihan dan
penggunaan standar. Standar ISO 9000 berisi pedoman yang digunakan untuk
bersamaan dengan keempat standar lainnya.
2. ISO 9001. Model ini digunakan bila kesesuaian dengan persyaratan tertentu
dijamin oleh pemasok untuk seluruh alur proses produksi mulai dari desain,
produksi, instalasi dan pelayanan jasa. Model ini mencakup organisasi
seperti, perusahaan rekayasa dan konstruksi, serta perusahaan-perusahaan
yang mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasang/menginstalasi
produk, dan memberikan pelayanan jasanya. Dengan demikian, fokus ISO
9001:2000 terletak pada desain.
3. ISO 9002. Model ini merupakan model yang kurang mengikat dibandingkan
dengan ISO 9001. Model ini digunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan
yang ditentukan dijamin selama produksi dan instalasi. Model ini khususnya
cocok untuk industri-industri proses (makanan, kimia, farmasi, dan lain-lain),
dimana persyaratan-persyaratan khusus untuk produk dinyatakan dalam
desain dan spesifikasi yang telah ada. Dengan demikian, fokus dari ISO 9002
terletak pada produksi.
4. ISO 9003. Model ini digunakan untuk situasi dimana kemampuan pemasok
hanya dijamin pada penilikan dan uji akhir. Model ini cocok untuk bengkel-
bengkel kecil, bagian di dalam suatu perusahaan, laboratorium, atau
distributor peralatan yang memeriksa dan menguji produk-produk yang
dipasoknya. Dengan demikian, fokus ISO 9003 terletak pada service.
5. ISO 9004. Unsur-unsur manajemen mutu dan sistem mutu-
pemandu/pedoman. Model ini memberikan pengertian atau wawasan
mengenai berbagai unsur yang termasuk dalam sistem mutu dan struktur yang
diharapkan dalam sistem tersebut. ISO 9004 berisi pemandu dalam hal-hal
yang berkaitan dengan faktor teknis, administratif dan SDM yang dapat
mempengaruhi mutu produk dan jasa. Selain itu, berguna untuk pemandu
dalam pengembangan dan implementasi suatu sistem mutu.
2.3 SMM ISO 9001:2000
Pelanggan merupakan fokus utama dari setiap kegiatan pelayanan suatu
organisasi. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, organisasi harus
mengembangkan metode untuk mengukur kinerja dan mengoreksi terhadap
penyimpangan terhadap standar yang telah ditetapkan.
Menurut Hadiwiardjo dan Sulistijarningsih (1996), sistem manajemen
adalah adanya arah (kebijakan) dan tujuan (sasaran) pada organisasi agar sistem
dapat berjalan dengan baik. Sedangkan SMM adalah sistem yang digunakan untuk
menetapkan kebijakan (policy) atau pernyataan resmi oleh manajemen puncak
berkaitan dengan perhatian dan arah organisasi di bidang mutu dan sasaran mutu
(segala sesuatu yang terkait dengan mutu dan dijadikan sasaran/target pencapaian
dengan menetapkan ukuran atau kriteria pencapainnya).
Crosby dalam Nasution (2004), menyatakan bahwa mutu adalah
conformance to requirement yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan atau
distandarkan. Suatu produk memiliki mutu, apabila sesuai dengan standar mutu
yang telah ditentukan. Standar mutu meliputi bahan baku, proses produksi dan
produk jadi. Menurut Crosby, kurang sedikit saja dari persyaratan-persyaratan
yang ditentukan, maka suatu barang atau jasa dikatakan tidak bermutu.
Persyaratan tersebut dapat berubah sesuai dengan keinginan pelanggan, kebutuhan
organisasi, pemasok sumber, pemerintah, teknologi dan pasar atau persaingan.
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak
menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk (barang
atau jasa). Tidak ada kriteria penerimaan produk dalam ISO 9001:2000, sehingga
tidak dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar-standar produk. ISO
9001:2000 hanya merupakan standar SMM. Dengan demikian, apabila ada
perusahaan yang mengiklankan bahwa produknya telah memenuhi standar
internasional, itu merupakan hal yang salah dan keliru, karena tidak ada kriteria
pengujian produk dalam ISO 9001:2000. Bagaimanapun diharapkan, meskipun
tidak selalu, bahwa produk yang dihasilkan dari suatu SMM internasional akan
bermutu baik (standar).
2.3.1 Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2000
Manfaat dari penerapan ISO 9001:2000 telah diperoleh banyak
perusahaan menurut Gaspersz (2003), yaitu :
a. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan
mutu yang terorganisir dan sistematik. Proses dokumentasi dalam ISO
9001:2000 menunjukkan bahwa kebijakan, prosedur dan instruksi
yang berkaitan dengan mutu telah direncanakan dengan baik.
b. Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2000 diijinkan untuk
mengiklankan pada media massa bahwa SMM dari perusahaan itu
telah diakui secara internasional. Hal ini berarti meningkatkan citra
perusahaan dan daya saing dalam memasuki pasar global.
c. Audit SMM dari perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO
9001:2000 dilakukan secara periodik oleh registrar dari lembaga
registrasi, sehingga pelanggan tidak perlu melakukan audit sistem
mutu. Hal ini akan menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit.
d. Perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 secara
otomatis terdaftar pada lembaga registrasi, sehingga apabila pelanggan
potensial ingin mencari pemasok bersertifikat ISO 9001:2000, dapat
menghubungi lembaga registrasi. Jika nama perusahaan itu telah
terdaftar pada lembaga registrasi bertaraf internasional, maka hal itu
berarti terbuka kesempatan pasar baru.
e. Meningkatkan mutu dan produktivitas dari manajemen melalui
kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang
konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan, dapat
meningkatkan kesadaran mutu dalam perusahaan.
f. Memberikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan
manajer organisasi melalui prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi
yang terdefinisi secara baik.
g. Terjadi perubahan positif dalam hal kultur mutu dari anggota
organisasi, karena manajemen dan karyawan terdorong untuk
mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2000 yang umumnya hanya
berlaku selama 3 (tiga) tahun.
2.3.2 Langkah-langkah Penerapan SMM ISO 9001:2000
Menurut Gaspersz (2003), langkah-langkah penerapan SMM ini
hanya sebagai panduan yang dapat diterapkan secara bersamaan atau tidak
berurut, tergantung kultur dan kematangan mutu organisasi, yaitu :
1. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak, karena tanpa
komitmen manajemen puncak, kegiatan registrasi adalah sangat tidak
mungkin.
2. Membentuk komite pengarah arus koordinator ISO. Komite ini akan
memantau proses agar sesuai dengan standar unsur-unsur dasar dalam
SMM 9001:2000.
3. Mempelajari persyaratan-persyaratan standar dari SMM ISO
9001:2000.
4. Melakukan pelatihan (training) terhadap semua anggota organisasi.
5. Memulai peninjauan ulang manajemen (management review).
6. Identifikasi mutu, prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang
dibutuhkan yang dituangkan dalam dokumen-dokumen tertulis.
7. Implementasi SMM ISO 9001:2000.
8. Memulai audit SMM perusahaan.
9. Memilih registran.
10. Registrasi.
2.3.3 Persyaratan Standar dari SMM ISO 9001:2000
SMM ISO 9001:2000 merupakan SMM yang berfokus pada proses
dan pelanggan, maka pemahaman terhadap persyaratan-persyaratan dari
ISO 9001:2000 ini akan membantu organisasi dalam menetapkan dan
mengembangkan SMM secara sistematik untuk memenuhi kepuasan
pelanggan (customer satisfaction) dan peningkatan proses terus-menerus
(continuous process improvement).
Klausul-klausul yang perlu diperhatikan oleh manajemen
organisasi (Gaspersz, 2003), yaitu :
1. Klausul 1. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup ISO 9001:2000 telah dikembangkan atau diperluas.
Dalam hal ini, persyaratan-persyaratan standar telah menekankan
untuk memenuhi kepuasan pelanggan melalui efektivitas dari aplikasi
sistem mutu, termasuk proses-proses untuk peningkatan terus-menerus
dan jaminan kesesuaian.
2. Klausul 2. Referensi Normatif.
Klausul ini hanya memuat referensi-referensi dari ISO 9001:2000.
3. Klausul 3. Istilah dan Definisi.
Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang
diberikan dalam ISO 9000:2000 (Quality Management System-
Fundamental and Vocabulary).
4. Klausul 4. SMM.
Klausul ini lebih menekankan pada kebutuhan untuk peningkatan
terus-menerus (continual improvement). Manajemen organisasi harus
menetapkan langkah-langkah untuk implementasi SMM 9001:2000.
5. Klausul 5. Tanggungjawab Manajemen.
Klausul ini menekankan pada komitmen dari manajemen puncak
menuju perkembangan dan peningkatan SMM ISO 9001:2000.
Klausul ini juga “memaksa” keterlibatan manajemen puncak dengan
kebutuhan-kebutuhan pelanggan, menetapkan kebijakan untuk mutu,
menetapkan tujuan-tujuan mutu, perencanaan SMM, menetapkan
tanggungjawab dan wewenang organisasi, mengangkat secara formal
seorang yang mewakili manajemen dan menjamin proses komunikasi
internal yang tepat, serta harus melakukan peninjauan ulang SMM.
6. Klausul 6. Manajemen SDM.
Klausul ini menyatakan bahwa suatu organisasi hasus menetapkan dan
memberikan sumber-sumber daya yang diperlukan secara tepat,
personil yang bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas harus
didefinisikan dalam SMM ISO 9001:2000, serta memiliki kompetensi
yang berkaitan dengan pendidikan relevan, pelatihan, keterampilan
dan pengalaman.
7. Klausul 7. Realisasi Produk.
Klausul ini menyatakan bahwa organisasi harus menjamin bahwa
proses realisasi produk berada di bawah pengendalian agar memenuhi
persyaratan produk.
8. Klausul 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan.
Menurut klausul ini, organisasi harus menetapkan rencana-rencana
dan menerapkan proses-proses pengukuran, pemantauan, analisis dan
peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian dari produk,
menjamin kesesuaian dari SMM dan meningkatkan terus-menerus
efektivitas dari SMM.
2.3.4 Audit Mutu dan Dokumentasi Mutu
Audit mutu (Ariani, 2002) adalah evaluasi secara sistematik dan
independen yang dilaksanakan untuk menentukan hal berikut :
1. Apakah kegiatan mutu yang berhubungan dengan hasil produksi telah
sesuai dengan dokumentasi sistem mutu ?
2. Apakah prosedur dalam dokumentasi sistem mutu diterapkan secara
efektif dan tepat untuk mencapai sasaran yang diinginkan ?
Korelasi dengan pendokumentasian, dalam ISO 9001 : 2000 juga
menyebutkan tentang persyaratan dokumentasi. Secara umum disebutkan
bahwa dokumentasi sistem mutu harus mencakup beberapa hal, yakni :
1. Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan sasaran mutu.
2. Quality Manual.
3. Prosedur terdokumentasi yang diminta oleh Sistem Manajemen Mutu.
4. Dokumen yang diperlukan oleh organisasi untuk menjamin efektivitas
perencanaan pengoperasian dan pengendalian proses-prosesnya.
5. Catatan mutu yang diminta oleh Standar Internasional.
2.4 Kinerja
Pencapaian kinerja yang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki
seorang karyawan, merupakan hal yang selalu menjadi perhatian para pemimpin
organisasi. Menurut Robbins (1998), kinerja merupakan ukuran hasil kerja yang
mana hal ini menggambarkan sejauh mana aktivitas seseorang dalam
melaksanakan tugas dan berusaha dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Kinerja menurut Mangkunegara (2002), adalah hasil kerja secara
kuantitas dan mutu yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Baik tidaknya
karyawan dalam menjalankan tugas yang diberikan perusahaan, dapat diketahui
dengan melakukan penilaian terhadap kinerja karyawannya. Penilaian kinerja
merupakan alat yang sangat berpengaruh untuk mengevaluasi kerja karyawan,
bahkan dapat memotivasi dan mengembangkan karyawan.
2.4.1 Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan pokok penilaian kinerja adalah menghasilkan informasi
yang akurat dan sahih tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota
organisasi. Semakin akurat dan sahih informasi yang dihasilkan oleh
sistem penilaian kinerja, maka semakin besar potensi nilainya bagi
organisasi. Tujuan-tujuan khusus tersebut dapat digolongkan menjadi 2
(dua) bagian besar (Simamora, 2001), yaitu :
a. Tujuan Evaluasi.
1) Penilaian kinerja dan telaah gaji.
2) Penilaian kinerja dan kesempatan promosi.
b. Tujuan Pengembangan.
1) Mengukuhkan dan menopang kinerja.
2) Meningkatkan kinerja.
3) Menentukan tujuan-tujuan progresi karier.
4) Menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan.
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Mangkunegara (2002), mengemukakan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor
motivasi (motivation). Penjabaran dari kedua faktor tersebut, yaitu :
a. Faktor Kemampuan (ability).
Karyawan yang memiliki pengetahuan yang memadai untuk
jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari,
maka lebih mudah untuk mencapai kinerja yang diharapkan.
b. Faktor Motivasi (motivation).
Motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang terarah untuk mencapai
tujuan kerja atau organisasi.
2.4.3 Metode Penilaian Kinerja
Dessler (2007), menyebutkan beberapa metode umum yang
dilakukan dalam penilaian kinerja, yaitu :
1. Metode Skala Penilaian Grafik.
Metode ini menunjukkan skala yang mendaftarkan sejumlah ciri dan
kisaran kerja untuk masing-masing karyawan. Karyawan dinilai
dengan mengidentifikasi skor paling baik yang menggambarkan
tingkat kinerja untuk masing-masing ciri.
2. Metode Peringkatan Alternasi.
Metode ini memuat peringkat karyawan dari yang terbaik sampai
terburuk berdasarkan ciri tertentu.
3. Metode Perbandingan Berpasangan.
Metode ini memeringkatkan karyawan dengan membuat peta dari
semua pasangan karyawan yang mungkin untuk setiap ciri dan
menunjukkan mana karyawan yang lebih baik dari pasangannya.
4. Metode Distribusi Paksa.
Metode ini serupa dengan pemeringkatan pada sebuah kurva,
persentase yang sudah ditentukan dari peserta ditempatkan dalam
berbagai kategori kinerja.
5. Metode Insiden Kritis.
Metode ini membuat satu cacatan tentang contoh-contoh luar biasa,
baik atau tidak diinginkan dari perilaku yang berhubungan dengan
kinerja seorang karyawan dan meninjaunya bersama karyawan pada
waktu yang tidak ditentukan sebelumnya.
6. Skala Penilaian Berjangkarkan Perilaku.
Skala ini menunjukkan suatu penilaian yang bertujuan
mengkombinasikan manfaat dari insiden kritis dan penilaian
berdasarkan kuantitas dengan menjangkarkan skala berdasarkan pada
contoh-contoh naratif spesifik dari kinerja yang baik dan buruk.
7. Metode Manajemen Berdasarkan Sasaran.
Metode ini meliputi penetapan tujuan, khususnya yang dapat diukur
bersama dengan masing-masing karyawan, selanjutnya secara berkala
meninjau kemampuan yang dicapai.
2.4.4 Unsur-unsur yang Dinilai
Dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 terdapat beberapa
klausul yang penerapannya berkaitan dengan kinerja karyawan khususnya
pada klausul enam, antara lain :
a. Karakteristik Organisasi.
b. Karakteristik SDM.
Sejalan dengan pendapat Gaspersz (2003), unsur-unsur yang
terdapat dalam ISO 9001:2000, tentang klausul 6 (enam) dari manajemen
sumber daya terdiri dari:
a. Penyediaan sumber daya.
b. SDM.
c. Infrastruktur.
d. Lingkungan kerja.
Unsur-unsur tersebut dipercaya memiliki pengaruh nyata terhadap
kinerja karyawan. Di mana karakteristik organisasi dipengaruhi oleh
sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi. Menurut
Simamora (2001), mengatakan bahwa sumber daya, iklim, tujuan dan
struktur organisasi mempengaruhi manajemen karir yang akhirnya
berdampak pada pengembangan karir.
Karakteristik SDM lebih jauh dipengaruhi oleh :
a. Keahlian.
Menurut Ruky (2001), keahlian yang harus dimiliki seseorang adalah
keahlian teknis, keahlian interaksi atau hubungan antar manusia,
keahlian konseptual. Sedangkan Robbins (1998) mempertegas, bahwa
keterampilan dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu
keterampilan teknis, keterampilan berinteraksi secara efektif dan
keterampilan dalam pemecahan masalah.
b. Pendidikan.
Pendidikan dan pengalaman kerja merupakan langkah awal untuk
melihat kemampuan seseorang (Handoko, 2000). Sementara menurut
Hasibuan (2000), pendidikan merupakan indikator yang
mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan
suatu pekerjaan dan dengan latar belakang pendidikan pula seseorang
dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu. Selain itu
pemahaman akan kepribadian seseorang juga dapat dilihat dari tingkat
pendidikannya.
c. Pengalaman Kerja.
Selain pendidikan formal, para individu dalam organisasi juga perlu
memiliki pengalaman kerja, serta mampu beradaptasi dengan
lingkungannya dalam organisasi, terutama sehubungan dengan upaya
meniti suatu karir dan mengembangkan potensi dirinya. Dengan
pengalaman seseorang akan dapat mengembangkan kemampuannya,
sehingga karyawan tetap betah bekerja pada perusahaan, dengan
harapan suatu waktu dipromosikan. Kadangkala pegawai memiliki
kemampuan rendah dan terbatas, karena sudah lama bekerja belum
dipromosikan, sehingga suatu ketika perusahaan akan dipimpin oleh
orang yang berkemampuan rendah, sehingga perkembangan
perusahaan dapat disangsikan (Siagian, 2006).
2.4.5 Proses Penilaian Kinerja Karyawan
Proses penilaian kinerja adalah suatu langkah pengambilan
keputusan dalam menentukan penilaian kinerja. Proses penilaian kinerja,
adalah sebagai berikut (Mondy, 1998) :
a. Mengidentifikasi tujuan spesifik dari penilaian.
Hal ini sangat penting, karena karyawan akan mengetahui apa yang
menjadi tujuan dari penilaian prestasi kerja dan sistem penilaian
tersebut. Penilaian prestasi kerja harus dapat mengefektifkan maksud
dari tujuan tersebut, sehingga manajemen harus menyeleksi tujuan-
tujuan yang terpenting yang dapat tercapai.
b. Mengetahui pekerjaan yang diharapkan.
Karyawan harus mengetahui apa yang diharapkan dari dirinya dalam
melaksanakan pekerjaannya. Untuk itu dapat dibuat deskripsi jabatan
yang harus berdasarkan analisis pekerjaan, artinya harus mempunyai
hubungan dengan pekerjaan dari jabatan karyawan.
c. Menguji kerja karyawan.
Setelah menetapkan analisis jabatan, karyawan perlu mengetahui hasil
dari prestasinya. Untuk itu diperlukan kriteria-kriteria penilaian yang
menggambarkan perilaku yang menentukan prestasi kerja
hubungannya dengan pekerjaan. Standar difokuskan kepada seberapa
baik pekerjaan dilaksanakan, harus jelas dikomunikasikan, sehingga
penilai dan yang diinilai mengetahui apakah standar dapat tercapai.
d. Penilaian prestasi kerja.
Menggambarkan kekuatan dan kelemahan karyawan. Manfaat yang
didapat adalah untuk mengamati hasil kerja, mengevaluasi sesuai
standar yang ditetapkan dan untuk meningkatkan prestasi kerja
karyawan.
e. Mendiskusikan hasil penilaian dengan karyawan.
Setelah dilakukan penilaian, penilai mengadakan diskusi atau
wawancara yang dinilai untuk memberikan informasi hasil penilaian
yang dilakukan. Wawancara yang dilakukan hendaknya komunikasi
dua arah antara karyawan dengan penilai.
2.4.6 Manfaat Penilaian Kinerja
Manfaat penilaian kinerja yang dikemukakan oleh Dessler (2007),
yaitu :
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian karyawan secara maksimum.
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan, seperti promosi, mutasi dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan,
serta menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana
atasannya menilai kinerjanya.
5. Menyediakan suatu dasar distribusi penghargaan.
2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Kajian tentang ISO dan kinerja organisasi telah banyak dilakukan
sebelumnya oleh berbagai kalangan, khususnya para akademisi. Sebagai ilustrasi,
Indraswari (2007) meneliti tentang pengaruh penerapan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2000 terhadap produktivitas kerja karyawan PTPN VIII Gunung Mas
Bogor menyimpulkan sudah efektif dilihat dari kondisi lapang seperti karyawan di
bagian produksi melakukan pendokumentasian dan pengujian mutu dari tahap
pelayuan sampai pengepakan.
Prastyo (2008) meneliti tentang peningkatan kinerja karyawan melalui
faktor-faktor kepuasan kerja karyawan (studi kasus PT. XYZ) menyatakan bahwa
secara keseluruhan tingkat kepuasan karyawan di PT. XYZ sudah baik. Faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT. XYZ adalah beban kerja dan kondisi kerja, hubungan atasan bawahan,
pengakuan dan penghargaan, peraturan dan prosedur operasional.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
ISO seri 9000 merupakan salah satu standar mutu yang telah diakui.
Organisasi atau perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9000 tidak
secara otomatis mempunyai produk bermutu baik, tetapi ada kemungkinan
prosedur yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut mempunyai mutu konstan,
karena dihasilkan dengan prosedur standar. Wujud SMM ISO 9001:2000
merupakan dokumentasi yang bersifat sebagai alat bantu. Penyusunan dokumen
sistem mutu ditinjau dari segi pengakuan bermanfaat ganda, yaitu memudahkan
personal dalam bekerja dan mendapatkan pengakuan melalui sertifikasi.
Pada SMM ISO 9001:2000 terdapat klausul yang penerapannya berkaitan
dengan kinerja pegawai, khususnya pada klausul 6 (enam), yaitu karakteristik
organisasi dan SDM. Di mana karakteristik organisasi dipengaruhi oleh sumber
daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi. Sedangkan karakteristik
SDM dipengaruhi oleh keahlian, pendidikan dan pengalaman kerja. Seluruh
karakteristik yang mempengaruhi penerapan SMM ISO 9001:2000 terhadap
peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong di
SAMSAT Kabupaten Tangerang merupakan peubah yang akan digunakan.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian, untuk mengetahui pengaruh
peubah bebas (keahlian, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi,
iklim organisasi dan struktur organisasi) terhadap peubah terikat (peningkatan
kinerja pegawai), maka dalam penelitian ini digunakan metode regresi linear
berganda. Berdasarkan hasil tersebut dapat dirumuskan kesimpulan dan
mengajukan saran perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan dalam
meningkatkan kinerja pegawai pada penerapan SMM ISO 9001:2000. Dari uraian
tersebut, disusun kerangka pemikiran penelitian pada Gambar 1.
Alur penelitian Umpan balik
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SAMSAT Kabupaten Tangerang, DPKAD
Provinsi Banten UPTD Serpong yang bertempat di Jalan Raya Serpong Sektor
VIII Blok 405/5 Serpong, mulai bulan Juli sampai dengan September 2010 .
3.3 Pengumpulan Data
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai DPKAD Provinsi
Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang, yang berstatus
Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tenaga Kontrak Kerja (TKK) dan Tenaga Kerja
Sukarela (TKS) yang telah bekerja selama minimal satu tahun.
SAMSAT Kabupaten Tangerang
DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong
Penerapan ISO 9001:2000
Karakteristik SDM a. Keahlian b. Pendidikan c. Pengalaman Kerja
Karakteristik Organisasi a. Sumber Daya
Organisasi b. Iklim Organisasi c. Struktur Organisasi
Efektivitas Penerapan SMM ISO 9001:2000 terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai
Visi, Misi, dan Tujuan
Peningkatan Kinerja Pegawai (berdasarkan klausul 6 (enam) :
Manajemen Sumber Daya)
Penilaian Kinerja Pegawai
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang langsung dikumpulkan atau diperoleh dari sumber
pertama. Data primer dalam hal ini diperoleh berdasarkan :
1. Kuesioner (Lampiran 1) yang disebarkan kepada responden, yaitu pegawai.
Kuesioner yang dibagikan kepada responden (pegawai DPKAD Provinsi
Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang) terdiri dari dua
bagian. Bagian pertama adalah pertanyaan terbuka tentang identitas
responden, dan bagian kedua pertanyaan tertutup yang mewakili faktor-faktor
yang diamati.
2. Wawancara yang dilakukan terhadap pimpinan (pejabat struktural) dan
beberapa pelaksana (staf).
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh melalui sumber
pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis. Data
sekunder diperoleh melalui :
1. Dokumen dan data instansi, seperti data pegawai, data gambaran umum
instansi, struktur organisasi, dan data lain yang relevan dengan analisis dalam
penelitian ini.
2. Buku teks mengenai SMM ISO 9001:2000 dan kinerja yang datanya masih
relevan untuk digunakan sebagai bahan literatur.
3. Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan SMM ISO 9001:2000 dan
peningkatan kinerja oleh peneliti sebelumnya yang masih relevan untuk
digunakan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan.
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode sensus
atau total sampling, yaitu cara pengumpulan data yang mengambil setiap unsur
populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi (Umar, 2004). Alasan
penggunaan metode sensus adalah :
1. Jumlah populasi yang digunakan relatif kecil.
2. Mudah dalam memperoleh obyek.
3. Tempat pengambilan obyek sebagian besar terdapat pada satu tempat,
sehingga memudahkan dalam pengambilan contoh.
3.4 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data digunakan untuk menjelaskan pengaruh
penerapan SMM ISO 9001:2000 terhadap peningkatan kinerja pegawai. Analisis
data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi :
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menentukan suatu besaran yang
menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu peubah dengan peubah lain.
Untuk mengukur korelasi antar pertanyaan dengan skor total digunakan
rumus korelasi Product Moment Pearson (Umar, 2004), yaitu :
r = n (∑XY) – (∑X ∑Y)
√ [ (n∑X2 – (∑X)2) (n∑Y2 – (∑Y)2) ] .................. (1)
di mana,
X = skor pertanyaan tiap nomor
Y = skor total
n = jumlah responden
r = indeks validitas
Bila diperoleh rhitung lebih besar dari rtabel pada taraf nyata (α) 0,05
maka pernyataan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat
konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan, dengan
cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya.
Masing-masing item (skor butir) dilihat nilai korelasinya.
b. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas.
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2004). Reliabilitas
menunjukkan suatu hasil pengukuran relatif konstan walaupun pengukuran
dilakukan lebih dari satu kali. Teknik uji reliabilitas yang digunakan, yaitu
teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan Microsoft SPSS versi 13.00 for
windows. Rumus ini ditulis sebagai berikut :
r1-1 = ( k / k – 1 ) ( 1 – ∑σb2 / σt
2 ) ............................................. (2)
di mana,
r1-1 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
∑σb2 = jumlah ragam butir
σt2 = ragam total
Reliabilitas instrumen dianggap valid, jika memiliki koefisien
reliabilitas (α) ≥ 0,60. Teknik ini cocok untuk menguji skala instrumen yang
masing-masing butirnya mempunyai lebih dari satu alternatif jawaban.
c. Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan sifatnya, penelitian ini bersifat descriptive explanatory,
yaitu menguraikan dan menjelaskan pengaruh dengan adanya penerapan
SMM ISO 9001:2000 terhadap peningkatan kinerja pegawai melalui
pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini digunakan persamaan regresi,
yaitu persamaan matematik yang memungkinkan untuk meramalkan nilai-
nilai suatu peubah terikat dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas
(Walpole, 1992), dengan asumsi bahwa xi dalam contoh acak bersifat tetap
dan bukan merupakan nilai peubah acak.
{ (xi,yi) ; i = 1, 2, ..., n }
Seandainya suatu contoh lain yang berukuran n diambil dengan
menggunakan nilai-nilai x yang sama, maka nilai-nilai y akan bervariasi,
berbeda dengan nilai-nilai sebelumnya. Dengan demikian, nilai yi dalam
pasangan (xi,yi) merupakan suatu nilai peubah acak Yi. Menurut Rangkuti
(2003), persamaan garis regresi berganda adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ... + bkXk + e .................................... (3)
di mana,
b1, b2, b3 ... bk adalah koefisien regresi,
X1, X2, X3 ... Xk adalah peubah bebas (independent),
e adalah galat atau hal yang tidak diteliti, tetapi memberi pengaruh.
Persamaan prediksi dari analisis regresi berganda adalah :
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ... + bkXk .......................................... (4)
di mana,
Ŷ adalah nilai prediksi dari Y,
b1, b2, b3 ... bk adalah koefisien regresi parsial.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.
Menurut Prastyo (2008), skala Likert adalah skala yang berhubungan dengan
pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Responden diminta
mengisi respon dalam skala ordinal berbentuk verbal dengan menggunakan
bobot tertentu pada setiap pertanyaan. Jawaban-jawaban yang telah diberikan
bobot tersebut kemudian dijumlahkan dan dijadikan skor penilaian terhadap
peubah-peubah yang diteliti. Model skor penilaian menurut Likert :
a. Bobot nilai = 5 (Sangat setuju).
b. Bobot nilai = 4 (Setuju).
c. Bobot nilai = 3 (Cukup setuju).
d. Bobot nilai = 2 (Tidak setuju).
e. Bobot nilai = 1 (Sangat tidak setuju).
Peubah-peubah yang digunakan adalah :
1. Peubah terikat (dependent) adalah peubah yang nilainya dipengaruhi oleh
peubah bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi peubah terikat, adalah
kinerja pegawai (Y) seperti :
i. Persentase kehadiran.
ii. Ketepatan waktu tiba di kantor.
iii. Ketepatan waktu meninggalkan kantor.
iv. Kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan.
v. Kepuasan atasan terhadap hasil pekerjaan.
vi. Kepuasan pelanggan/nasabah atas hasil pekerjaan.
vii. Hambatan-hambatan dalam pekerjaan.
viii. Jumlah pendapatan pegawai.
ix. Jumlah pendapatan dan laba perusahaan.
2. Peubah bebas (independent) yang terdiri dari peubah berikut :
1) Keahlian (X1), terkait keahlian responden berikut :
i. Standar pelaksanaan tugas, penyelesaian tugas sesuai dengan apa
yang ditetapkan oleh organisasi bersangkutan.
ii. Ketepatan waktu adalah kecepatan menyelesaikan pekerjaan
dibandingkan standar waktu yang ditetapkan organisasi.
iii. Kemampuan memotivasi diri orang lain dalam pekerjaan.
iv. Kemampuan membantu rekan kerja dalam menyelesaikan
pekerjaan
v. Kemampuan menjalankan kerjasama dengan pegawai lainnya.
vi. Kecakapan dalam menuangkan gagasan untuk kemajuan pekerjaan.
Indikator ini diukur dengan skala Likert, di mana nilai terendah diberi
skor 1 dan tertinggi diberi skor 5.
2) Pendidikan (X2) terkait dengan pendidikan dan pelatihan formal
maupun informal yang diikuti pegawai.
3) Pengalaman kerja (X3) terkait dengan berapa lama pegawai bekerja,
serta pekerjaan apa yang pernah ditangani. Unsur empiris yang
diturunkan oleh peubah ini adalah lama pegawai bekerja atau masa
kerja pegawai. Indikator ini diukur dengan indeks pengalaman kerja
dalam tahun, untuk masa kerja satu tahun untuk selanjutnya
disesuaikan dengan lama responden bekerja dalam tahun.
4) Sumber daya organisasi (X4) adalah :
i. Kemampuan keuangan yang ada dalam organisasi yang
dialokasikan untuk kemajuan pegawai maupun organisasi.
ii. Kemampuan personalia dalam mengelola dan merencakan karir.
iii. Kemampuan personalia dalam kecepatan menyampaikan informasi.
iv. Kemampuan memfasilitasi pengembangan pegawai.
Indikator ini diukur dengan skala Likert, di mana nilai terendah diberi
skor 1 dan tertinggi diberi skor 5.
5) Iklim organisasi (X5) meliputi :
i. Kondisi lingkungan kerja yang menunjang, seperti rekan kerja,
atasan dan bawahan.
ii. Kesempatan yang diberikan organisasi dalam mengembangkan diri.
Indikator ini diukur dengan skala Likert, di mana nilai terendah diberi
skor 1 dan tertinggi diberi skor 5.
6) Struktur organisasi (X6) meliputi :
i. Pembagian kerja, yaitu kesesuaian bakat dan minat pegawai dengan
pekerjaan yang ditangani, serta tingkat kebosanan dalam pekerjaan.
ii. Departementalisasi, yaitu kecocokan dalam pengelompokan
pekerjaan, tingkat konflik antar bagian dan keterkaitan antar
bagian.
iii. Jenjang atau tingkatan kewenangan dengan pertanggungjawaban
dan ketepatan dalam pengembangan.
iv. Koordinasi dalam peranan unit kerja, tingkat perbedaan dan
integritas pegawai.
Indikator ini diukur dengan skala Likert, di mana nilai terendah diberi
skor 1 dan tertinggi diberi skor 5.
Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah :
Y = a + bx + e ………………..………...……………..................…………..… (5)
di mana,
Y = skor yang memprediksikan peubah terikat
x = skor yang memprediksikan peubah bebas
b = koefisien regresi
a = konstanta intersepsi
e = galat atau hal yang tidak diteliti, tetapi memberi pengaruh
Model persamaan regresi adalah :
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + e …………...................……. (6)
di mana,
Y = peningkatan kinerja
a = konstanta
X1 = keahlian
X2 = pendidikan
X3 = pengalaman kerja
X4 = sumber daya organisasi
X5 = iklim organisasi
X6 = struktur organisasi
bi = koefisien regresi (i = 1, 2, 3, 4, 5, 6)
e = galat atau hal yang tidak diteliti, tetapi memberi pengaruh
1. Asumsi Klasik
Berbeda dengan alat analisis lainnya, analisis regresi linear berganda
memerlukan uji persyaratan untuk menentukan kelayakan model regresi yang
diperoleh (Sudarmanto, 2005). Uji persyaratan analisis regresi linear berganda
sering disebut dengan istilah uji asumsi klasik, yang terdiri dari :
1) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas merupakan uji asumsi yang dimaksudkan untuk
menguji ada tidaknya hubungan linear antara peubah bebas satu dengan
peubah bebas lainnya. Analisis regresi berganda memiliki dua atau lebih
peubah bebas yang diduga memiliki pengaruh terhadap peubah terikat.
Adanya hubungan linear antara peubah bebas akan menimbulkan kesulitan
dalam memisahkan pengaruh masing-masing peubah bebas tersebut terhadap
peubah terikatnya. Oleh karena itu, benar-benar harus dipastikan tidak terjadi
masalah multikolinearitas dalam model yang diperoleh. Model regresi yang
baik dan layak digunakan adalah model regresi yang bebas dari masalah
multikolinearitas (Sudarmanto, 2005).
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan yang sistematis antara peubah yang diidentifikasi
dengan residual absolutnya. Apabila asumsi tidak terdapatnya
heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka model regresi tidak lagi efisien dan
estimasi koefisien dapat dikatakan kurang akurat (Gujarati dalam
Sudarmanto, 2005). Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan korelasi rank
spearman dengan terlebih dahulu menghitung nilai residual absolute masing-
masing peubah dengan bantuan Microsoft SPSS versi 13.00 for windows.
Model regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
heteroskedastisitas dalam data pengamatan (Sudarmanto, 2005).
3) Uji F dan Uji t
Analisis data dilakukan dengan menggunakan (α) = 0,5, artinya
kesalahan dari analisis pada taraf kepercayaan 5%. Dengan kata lain, tingkat
kepercayaan dari estimasi terhadap populasi adalah 95%. Langkah awal
pengujian hipotesis dengan uji berikut :
i. Uji F.
Secara bersama-sama koefisien regresi diuji dengan uji F pada tingkat
kepercayaan 95% (α = 0,05), dengan hipotesis berikut :
Ho = SMM ISO 9001:2000 tidak berpengaruh nyata terhadap
peningkatan kinerja pegawai SAMSAT Kabupaten Tangerang
DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong.
H1 = SMM ISO 9001:2000 berpengaruh nyata terhadap peningkatan
kinerja pegawai SAMSAT Kabupaten Tangerang DPKAD Provinsi
Banten UPTD Serpong.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada taraf
nyata (α) = 0,05, dengan ketentuan jika Fhitung < 0,05, maka H0 ditolak
dan H1 diterima.
ii. Uji t.
Untuk mengetahui apakah pengaruh peubah yang diteliti nyata atau tidak
terhadap peubah terikat secara parsial, maka dilakukan uji t dengan
membandingkan thitung dengan ttabel, dengan ketentuan jika thitung < 0,05,
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Secara parsial regresi diuji dengan uji t
pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).
4) Normalitas
Kenormalan data diperlukan dalam analisis regresi berganda, hal ini
dikarenakan metode ini merupakan salah satu metode analisis parametrik.
Kenormalan diketahui melalui sebaran regresi yang merata pada setiap nilai
salah satu metode yang digunakan untuk menguji kenormalan data adalah
Metode Kolmogorov Smirnov. Dalam Metode Kolmogorov Smirnov,
penerimaan Ho mengindikasikan bahwa data yang dianalisis tersebar normal.
Rumus uji Kolmogorov Smirnov adalah (Singgih, 1999) :
X2 = 4 x [Dmax]2 x (m x n)
(m + n) ………………………...……… (7)
Keterangan :
m = Kelompok data 1
n = Kelompok data 2
D = Perbedaan maksimal kelompok data
Uji normalitas yaitu menguji apakah dalam sebuah model regresi,
peubah respon, peubah bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal (Singgih, 1999).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum SAMSAT Kabupaten Tangerang
4.1.1 Sejarah SAMSAT Kabupaten Tangerang
Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) didirikan
berdasarkan Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri
Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : INS/03/M/X/1999, Nomor
: 29 Tahun 1999, Nomor : 6/IMK.014/1999, tentang pelaksanaan Sistem
Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) dalam Penerbitan Surat
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan
Bermotor (STCK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Tanda
Coba Kendaraan Bermotor (TCKB) dan Pungutan Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) serta
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).
SAMSAT terdiri atas 3 (tiga) instansi, yaitu Kepolisian, Pemerintah
Daerah serta Jasa Raharja.
SAMSAT Kabupaten Tangerang berdiri sejak tahun 1997 dan
merupakan pemekaran dari SAMSAT Kota Tangerang. SAMSAT
Kabupaten Tangerang terdiri atas 3 (tiga) instansi, yaitu Kepolisian Daerah
Metropolitan Jakarta Raya, Pemerintah Daerah Propinsi Banten serta Jasa
Raharja. Tujuan dibentuknya SAMSAT Kabupaten Tangerang adalah
sebagai upaya peningkatan pajak daerah, mendekatkan dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna
dengan tidak mengenyampingkan faktor keamanan dalam setiap proses
pendaftaran kendaraan bermotor.
Cakupan kewenangan kantor SAMSAT Kabupaten Tangerang
dalam bidang registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor adalah :
1. Pendaftaran Bea Balik Nama Pertama (BBN I) mencakup :
a. Pendaftaran kendaraan baru.
b. Pendaftaran kendaraan eks luar daerah.
c. Pendaftaran kendaraan eks Dump TNI/Polri.
d. Pendaftaran kendaraan eks lelang/putusan pengadilan.
2. Pendaftaran Bea Balik Nama Kedua dan seterusnya (BBN II)
mencakup : pendaftaran kendaraan tukar nama, rubah bentuk, ganti
warna, ganti nomor polisi (nopol) dan pindah alamat.
3. Pendaftaran kendaraan mutasi keluar daerah.
4. Pelayanan cek fisik kendaraan bermotor.
5. Perpanjangan STNK setiap 5 tahun.
6. Pengesahan STNK setiap 1 tahun.
4.1.2 Visi dan Misi SAMSAT Kabupaten Tangerang
Visi SAMSAT Kabupaten Tangerang adalah “Terwujudnya
layanan prima demi kepuasan masyarakat”. Misi SAMSAT Kabupaten
Tangerang adalah :
1. Menyediakan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dalam
pengurusan STNK dan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) secara
cepat, tepat dan benar serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
2. Menyelenggarakan tertib administrasi dokumen secara baik dan benar
dalam rangka menjamin kepemilikan dan identitas data kendaraan
bermotor.
3. Menyajikan data sebagai bahan informasi tentang identitas
kepemilikan, kendaraan bermotor yang diperlukan, untuk pengambilan
keputusan.
4. Melakukan upaya peningkatan untuk layanan melalui perbaikan sarana
dan prasarana, system komputerisasi serta pengembangan sumber daya
manusia (SDM).
SAMSAT Kabupaten Tangerang juga memiliki janji layanan yang
berbunyi “Pelayanan yang cepat, aman, benar, tidak diskriminatif dan
akuntabel”. Di samping janji layanan, SAMSAT Kabupaten Tangerang
juga memiliki motto, yaitu “Kepuasan masyarakat adalah citra pelayanan
kami”.
4.1.3 Struktur Organisasi SAMSAT Kabupaten Tangerang
Organisasi merupakan wadah atau tempat orang-orang yang
memiliki visi dan misi yang sama berinteraksi untuk mencapai tujuanya.
Para anggota dalam organisasi mempunyai tugas dan tanggungjawab
tertentu yang saling terikat satu dengan yang lainnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
Kantor perwakilan jasa raharja wilayah Tangerang memiliki
struktur organisasi yang terdiri dari :
a. Kepala perwakilan jasa raharja. Bertanggungjawab secara menyeluruh
untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
pemungutan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan lalu Lintas Jalanan
(SWDKLLJ).
b. Penanggungjawab area. Bertanggungjawab kepada kepala perwakilan
dan mengkoordinatorkan kegiatan pemungutan SWDKLLJ.
c. Staf BBN I. Bertanggungjawab dalam kegiatan pelaksanaan
pendaftaran kendaraan bermotor pertama hingga tahap penerbitan
STNK berjalan baik dan lancar, serta memastikan STNK yang sudah
diterbitkan diterima dengan baik oleh pemohon.
d. Staf BBN II. Bertanggungjawab dalam pelaksanaan proses pendaftaran
STNK balik nama, rubah bentuk, ganti warna, ganti mesin, ganti nopol
dan pindah alamat sampai penerbitan STNK.
e. Staf perpanjangan/pengesahan. Bertanggungjawab dalam kegiatan
perpanjangan atau pengesahan STNK.
Struktur organisasi UPTD Serpong, posisi teratas dimiliki oleh
kepala UPTD yang bertanggungjawab secara menyeluruh untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pemungutan
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan BBN kendaraan bermotor
(BBNKB). Kepala UPTD dibantu oleh :
a. Kepala Sub (Kasub) Tata Usaha (TU). Bertanggungjawab dalam
kegiatan pelaksanaan pendaftaran, pencatatan ke buku register untuk
kendaraan BBN I, BBN II, pemberian nopol kendaraan, pemblokiran
dan pembukaan blokir kendaraan.
b. Kepala Seksi (Kasi) PKB dan BBNKB. Bertanggungjawab dalam
kegiatan pemungutan PKB dan BBNKB serta pemenuhan kepuasan
wajib pajak (masyarakat).
c. Kasi Pendapatan dan lain-lain. Bertanggungjawab terhadap pendapatan
yang diterima UPTD untuk kemudian dikoordinasikan dengan bagian
terkait sesuai peruntukkannya.
Pada sub seksi STNK Kepolisian Daerah Metropolitan SAMSAT
Kabupaten Tangerang memiliki struktur organisasi yang terdiri dari
Kepala Sub Seksi, Perwira Urusan (PAUR) STNK, Paur TU dan Wakil
Manajemen. Paur STNK dibantu oleh kelompok kerja (Pokja) BBN I,
BBN II, Mutasi Luar Daerah, Komputer, (Pokja) pengesahan dan
perpanjangan, Pokja loket dan khusus serta korektor. Sedangkan Paur tata
usaha dibantu oleh Pokja cek fisik, TU, Pokja TU pembukuan dan Pokja
arsip dokumentasi. Wakil Manajemen pada struktur ini bertanggungjawab
dalam mengkoordinasikan dan memastikan diterapkannya SMM secara
menyeluruh yang dibantu oleh tim dari ISO.
Seluruh petugas pelaksana SAMSAT Kabupaten Tangerang ikut
bertanggungjawab dalam menerapkan SMM ISO 9001:2000 secara efektif
dan efisien. Gambar struktur organisasi dari masing-masing instansi dapat
dilihat pada Lampiran 2.
4.1.4 Bentuk dan Inovasi Layanan SAMSAT Kabupaten Tangerang
Bentuk dan inovasi layanan yang terdapat di SAMSAT Kabupaten
Tangerang untuk meningkatkan penerimaan pajak melalui :
1. Sistem dan Metode
a. One Gate System
Konsep :
i. Deteksi wajib pajak yang membawa senjata tajam atau bahan
peledak.
ii. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan
SAMSAT.
Sistem :
Security door ditempatkan pada pintu masuk gedung SAMSAT.
b. FIFO (First in First Out)
Konsep :
i. Menghindari adanya diskriminasi dalam pelayanan.
ii. Siapa yang datang lebih awal, maka akan selesai lebih awal
dalam pengurusan/proses yang sama.
iii. Membangun kesadaran wajib pajak untuk senantiasa tertib dan
antri dalam pengurusan.
Sistem :
i. Pemberian nomor urut antrian.
ii. Pemasangan pembatas antrian.
c. Samsat keliling
Konsep :
i. Meningkatkan mutu pelayanan.
ii. Efisiensi waktu dan biaya bagi wajib pajak.
iii. Sarana penerangan kepada masyarakat untuk selalu ingat
membayar PKB.
Sistem :
Penempatan lokasi sesuai jadwal, seperti Instansi Pemerintah,
Mall/Pasar Swalayan, Pusat keramaian/tempat hiburan dan
Kampus-kampus.
d. STNK Door to Door
Konsep :
i. Pelayanan pengesahan dan perpanjangan STNK yang proaktif.
ii. Memberikan kemudahan dan efisiensi waktu bagi wajib pajak.
iii. Pengembangan konsep Polmas (Polisi Masyarakat).
Sistem :
i. Pemberitahuan masa berlaku STNK kepada wajib pajak
melalui surat oleh petugas Polmas.
ii. Pembayaran melalui petugas maupun wajib pajak sendiri.
e. Penambahan loket
f. Penerapan ISO 9001:2000
Konsep :
Standarisasi sistem pelayanan dan perbaikan mutu pelayanan.
Tujuan :
i. Adanya perbaikan mutu layanan yang diberikan oleh
SAMSAT.
ii. Diperolehnya standar waktu.
g. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), angket dan
survei kepuasan
h. Pengarsipan dan komputerisasi arsip
Konsep :
i. Menjamin keamanan penyimpanan arsip.
ii. Memudahkan pencarian arsip.
iii. Mempercepat pelayanan untuk kendaraan yang akan mutasi ke
luar daerah.
Tujuan :
Menjaga keamanan dan kelengkapan arsip.
Sistem :
i. Penyimpanan berdasarkan seri nopol.
ii. Penyimpanan arsip berdasarkan digit pertama angka pada
nopol.
iii. Penyimpanan arsip dikelompokan berdasarkan motor dan
mobil.
i. On line sistem dengan Traffic Management Control (TMC)
Konsep :
i. Data pendaftaran kendaraan bermotor secara real time dapat
diperoleh.
ii. Penyajian data secara cepat.
iii. Security Acces data kendaraan yang berkaitan dengan tindak
pidana (blokir).
j. Komputerisasi dan On line sistem antar pokja
Konsep :
i. Interkoneksi komputer pelayanan semua loket membantu
kepastian/ akurasi data.
ii. Efektifitas dan efisiensi waktu pelayanan kepada wajib pajak.
k. Loket pelayanan pengaduan
Konsep :
i. Menangani keluhan yang disampaikan langsung oleh wajib
pajak ke ruang pelayanan pengaduan.
ii. Meningkatkan mutu pelayanan berdasarkan masukan/keluhan
yang disampaikan wajib pajak.
l. Web site samsat, Samsat-community
Konsep :
i. Sarana informasi, sosialisasi dan pembelajaran bagi masyarakat
tentang SAMSAT.
ii. Media penyampai saran dan keluhan.
iii. Peletak dasar bagi pengembangan produk pelayanan yang
berbasis Information Technology atau (IT/internet) di masa
depan.
2. Sarana dan Prasarana
a. Loket Pelayanan Pengaduan
b. Smoking Area
c. Kotak Saran
d. Mesin Antrian
3. Human Resources
a. Pelatihan Sevice Excellent/ISO 9001:2000
b. Pin Petugas
c. Officer Of The Month
4.1.5 DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong
Pajak daerah merupakan iuran wajib yang dilakukan seseorang atas
nama pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.
Pelaksanaan pemungutan PKB dan BBNKB diatur dalam Peraturan
Daerah (PERDA), yaitu PERDA Nomor 5 Tahun 2002 tentang PKB dan
PERDA Nomor 6 Tahun 2002 tentang BBNKB. Instruksi Bersama
(INBERS) Menteri Pertahanan Keamanan (Menhan), Menteri Dalam
Negeri (Mendagri) dan Menteri Keuangan (Menkeu) Nomor :
INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor : 6/IMK.014/1999
tentang pelaksanaan SAMSAT. Sebagai ilustrasi dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB dan pemungutan PKB, BBNKB serta SWDKLLJ.
Visi dari DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong adalah
professional dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah guna menunjang
penyelenggaraan pemerintah daerah. Misinya adalah :
1. Meningkatkan pengelolaan pendapatan daerah.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengeluaran daerah.
3. Mengoptimalisasikan pemanfaatan dan mendayagunakan aset daerah.
4. Meningkatkan kapabilitas kelembagaan.
Tugas pokok DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong adalah
melaksanakan tugas dalam pengelolaan dan penerimaan pemungutan
pendapatan daerah. Jenis pelayanan yang terdapat di DPKAD Provinsi
Banten UPTD Serpong antara lain PKB (Daftar Ulang), BBNKB I,
BBNKB II, Cek Fisik, Pencetakan TNKB, Pencarian Arsip Polisi dan
Penerbitan STNK Hilang.
4.1.6 Tenaga Kerja DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong
Tenaga kerja yang ada di DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong
berjumlah 42 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Tenaga Kontrak Kerja (TKK), Tenaga
Kerja Sukarela (TKS), Satpam, Pramubakti, Pengemudi dan Tenaga
Bantuan. Komposisi jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Jumlah Tenaga Kerja DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong
No Jabatan Jumlah (Orang)
1 PNS 13
2 CPNS 2
3 TKK 1
4 TKS 16
5 Satpam 6
6 Pramubakti 1
7 Pengemudi 1
8 Tenaga Bantuan 2
Total 42
Sumber : DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong, 2010.
4.1.7 Perhitungan dan Penetapan Pajak
Dasar pengenaan PKB dan BBNKN adalah Nilai Jual Kendaraan
Bermotor (NJKB) berdasarkan keputusan Mendagri, perhitungan dan
penetapannya meliputi :
1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
a. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor.
i. 1,5% untuk kendaraan bermotor pribadi.
ii. 1% untuk kendaraan bermotor umum.
iii. 0,5% untuk kendaraan alat-alat berat dan alat-alat besar.
b. Dasar Pengenaan PKB
i. Dasar pengenaan PKB adalah perkalian NJKB dengan Bobot.
ii. Dasar pengenaan PKB tercantum dalam Peraturan Gubernur
Tentang Perhitungan Dasar Pengenaan PKB dan BBNKB.
c. Bobot
Besarnya bobot kendaraan bermotor ditetapkan dalam Peraturan
Gubernur Tentang Penghitungan Dasar Pengenaan PKB dan
BBNKB.
d. Penetapan PKB
i. Kendaraan Bermotor umum Pengenaan PKB sebesar 60% dari
Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (DPPKB x 60%).
ii. Kendaraan Bermotor Pribadi adalah DPPKB dikalikan dengan
tarif PKB (1,5%).
iii. Kendaraan Ambulans, kereta jenazah diberikan keringanan
50% semata-mata digunakan untuk kepentingan sosial.
iv. Kendaraan Pemadam Kebakaran tidak dikenakan Pajak
Kendaraan Bermotor.
v. Untuk Pengenaan PKB terhadap kereta gandeng atau tempe,
dikenakan 25% dari PKB kendaraan penarik.
vi. Kendaraan bermotor ubah bentuk/fungsi, ditetapkan PKB
sebesar selisih pajak setelah diubah bentuk/fungsi dikurangi
besarnya pajak yang telah dilunasi untuk masa pajak sejak
pendaftaran ubah bentuk/fungsi sampai berakhirnya masa
pajak.
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
a. Tarif BBNKB
1) Tarif BBNKB atas penyerahan pertama (BBNKB I) :
i. 10% untuk kendaraan bermotor pribadi.
ii. 10% untuk kendaraan bermotor umum.
iii. 3% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat
besar.
2) Tarif BBNKB atas penyerahan kedua dan selanjutnya (BNNKB
II) :
i. 1% untuk kendaraan bermotor pribadi.
ii. 1% untuk kendaraan bermotor umum.
iii. 0,3% untuk kendaraan bermotor alat-alat besar dan alat-alat
besar.
3) Tarif BBNKB atas penyerahan karena warisan atau hibah :
i. 0,1% untuk kendaraan bermotor pribadi.
ii. 0,1% untuk kendaraan bermotor umum.
iii. 0,03% untuk kendaraan bermotor alat-alat besar dan alat-
alat besar.
iv. 10% untuk kendaraan bermotor hibah dari pemerintah.
4) Tarif BBNKB ubah bentuk :
Untuk mobil beban/mobil barang 10% dari nilai jual ubah
bentuk.
Untuk mobil penumpang 10% dari selisih antara nilai jual
setelah dan sebelum mengalami perubahan.
5) Tarif Tambahan Bea Balik Nama ganti mesin 10% dari Nilai
Jual Kendaraan Bermotor mesin pengganti.
b. Penetapan BBNKB
Dasar pengenaan BBNKB ubah bentuk :
i. Untuk kendaraan bermotor yang telah tercantum dalam
lampiran Peraturan Gubernur tentang Perhitungan Dasar
Pengenaan PKB dan BBNKB, maka dasar pengenaan BBNKB
ubah bentuk adalah selisih nilai jual setelah mengalami
perubahan dan sebelum mengalami perubahan.
ii. Untuk kendaraan bermotor yang belum tercantum dalam
lampiran Peraturan Gubernur tentang Perhitungan Dasar
Pengenaan PKB dan BBNKB maka dasar pengenaan BBNKB
ubah bentuk adalah Nilai Jual Ubah Bentuk yang tercantum
dalam lampiran III Peraturan Gubernur tentang Penghitungan
Dasar Pengenaan PKB dan BBNKB.
d. Dasar pengenaan BBNKB ganti mesin adalah nilai jual mesin
pengganti (kuitansi pembelian).
4.1.8 Sanksi Keterlambatan dan Pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor
Sanksi keterlambatan yang diberlakukan di DPKAD Provinsi
Banten UPTD Serpong, antara lain :
1. Pajak Kendaraan Bermotor
a. Keterlambatan Pendaftaran Ulang
Penetapan PKB untuk kendaraan bermotor yang melampaui batas
waktu (setelah tiga hari kerja), dari tanggal jatuh tempo pajak,
dikenakan 2% per bulan dari pokok pajak dan 25% setahun.
b. Keterlambatan Pendaftaran Mutasi Masuk Dalam Provinsi
Dikenakan sanksi administrasi 2% dari Pokok Bulan Tunggakan
setelah 30 hari dari tanggal SKFAD (Surat Keterangan Fiskal
Antar Daerah).
c. Keterlambatan Pendaftaran Mutasi Keluar
Dikenakan sanksi administrasi 2% dari Pokok bulan Tunggakan,
setelah tanggal jatuh tempo pajak.
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
a. BBNKB I dikenakan denda 25% dari pokok BBNKB I setelah 30
hari dari tanggal faktur.
b. BBNKB II dikenakan denda 25% dari Pokok BBNKB II setelah 30
hari dari :
i. Ganti Kepemilikan, berdasarkan kuitansi
ii. Mutasi Masuk ganti kepemilikan, berdasarkan Fiskal
iii. Ubah Bentuk, Berdasarkan Surat Keterangan Ubah Bentuk
iv. Ganti Mesin, Berdasarkan Kuitansi Pembelian Mesin
DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong juga memberlakukan
pembebasan pajak kendaraan bermotor, yaitu :
1. Pada saat Kendaraan Bermotor rusak/tidak dapat dioperasikan, wajib
pajak (WP) segera melaporkan secara tertulis kepada instansi terkait di
Kantor Bersama SAMSAT (Polri, DPKAD dan Jasaraharja) dengan
menyerahkan STNK asli dan TNKB kepada pihak Polri dan tidak ada
pajak terutang.
2. Bagi kendaraan bermotor yang menggunakan STNK sebagaimana
dimaksud diatas, WP menyerahkan STNK, BPKB, TNKB asli yang
diketahui/ditandatangani oleh instansi terkait di SAMSAT sedangkan
kendaraan alat-alat berat dan alat-alat besar diketahui/ditandatangani
oleh Kepala UPT.
3. UPT berkewajiban menindaklanjuti laporan WP dengan mengadakan
peninjauan lapangan dan membuat berita acara hasil pemeriksaan
kendaraan bermotor.
4. Apabila kendaraan bermotor sudah diperbaiki dan akan dioperasikan
lagi, WP dapat mengajukan permohonan pembebasan PKB kepada
Gubernur Banten melalui Kepala Dinas Pendapatan dengan
rekomendasi Kepala UPT.
5. Kepala UPT. Meneruskan permohonan pembebasan PKB dengan
melampirkan :
a. Fotokopi KTP.
b. Bukti Pembayaran PKB terakhir.
c. Tindasan laporan kendaraan rusak/tidak dioperasionalkan dan
penyerahan STNK asli dari Polri.
d. Tindasan berita acara hasil pemeriksaan kendaraan oleh petugas
dinas luar.
4.2 Penerapan ISO 9001:2000
4.2.1 Fokus Kepada Wajib Pajak
Samsat Kabupaten Tangerang memastikan ditetapkannya
persyaratan masyarakat wajib pajak terdiri dari kepastian waktu pelayanan
dan kesesuaian identitas kepemilikan, serta identitas kendaraan untuk
dipahami dan dipenuhi serta memasukannya ke dalam perencanaan kerja
SAMSAT Kabupaten Tangerang. Selanjutnya juga diatur tata cara untuk
memantau dan mengukur kepuasan masyarakat wajib pajak.
Standar waktu pelayanan bagi wajib pajak di SAMSAT Kabupaten
Tangerang dapat dilihat pada Tabel 2. Untuk mekanisme jenis pelayanan
yang dilaksanakan di SAMSAT pada Lampiran 3.
Tabel 2. Standar Waktu Pelayanan Bagi Wajib Pajak di SAMSAT Kabupaten Tangerang
No Jenis Pelayanan Standar ISO SMM 9001:2008
Realisasi Waktu Pelayanan
1 PKB (Daftar Ulang) 1 jam 45 menit
2 BBNKB I 8 jam 8 jam
3 BBNKB II 3,5 jam 3 jam
4 Cek Fisik 30 menit 30 menit
5 Pencetakan TNKB 1 jam 1 jam
6 Pencarian Arsip Polisi
1 jam 30 menit
7 Penerbitan STNK Hilang
1 jam 45 menit
Sumber : DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong, 2010.
4.2.2 Kebijakan Mutu Layanan
SAMSAT Kabupaten Tangerang menetapkan kebijakan mutu
layanan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan wajib pajak kendaraan
bermotor dan peningkatan sistem manajemen mutu secara
berkesinambungan. Untuk menjamin efektivitas pencapaiannya, maka
kebijakan mutu layanan, antara lain :
1. Ditetapkan secara formal.
2. Dikomunikasikan dan dipahami pada seluruh petugas pelaksana yang
terlibat sesuai ruang lingkup penerapan SMM ISO 9001:2000 melalui
sarana-sarana yang sesuai.
3. Didokumentasikan dan dikendalikan.
Di sisi lain, SAMSAT Kabupaten Tangerang juga telah memiliki ISO
9001:2008, tetapi belum dijadikan bahan bahasan dalam penelitian ini,
karena SAMSAT Kabupaten Tangerang hanya menyediakan data dan
informasi terkait SMM ISO 9001:2000. Sertifikat ISO 9001:2000 dan
sertifikat ISO 9001:2008 yang dimiliki oleh SAMSAT Kabupaten
Tangerang dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.2.3 Ruang Lingkup Penerapan SMM
SAMSAT Kabupaten Tangerang mengadopsi, merancang,
menerapkan, memelihara dan menyempurnakan secara terus menerus
SMM yang sesuai dengan persyaratan standar SMM ISO 9001:2000.
Tujuan penerapan SMM ini dalam upaya untuk memberikan pelayanan
yang sesuai dengan persyaratan wajib pajak kendaraan bermotor serta
memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku secara konsisten dalam
rangka mencapai kepuasan masyarakat wajib pajak.
SMM ISO 9001:2000 diterapkan di SAMSAT Kabupaten
Tangerang untuk proses yang masuk ke dalam kelompok kerja (POKJA),
yaitu Cek Fisik Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Pertama (BBN I),
Bea Balik Nama Kedua dan seterusnya (BBN II), Pengesahan dan
pembaharuan Roda Dua dan Roda Empat, serta Mutasi Luar Daerah.
4.2.4 Sistem Manajemen Mutu
SAMSAT Kabupaten Tangerang telah menetapkan dan
memelihara prosedur-prosedur sesuai dengan persyaratan SMM dengan
hirarki dokumen berikut :
Pedoman Mutu
Prosedur Mutu
Instruksi Kerja
Formulir (catatan)
Definisi :
1. Pedoman Mutu
Hal ini memberikan informasi umum dan memuat pokok-pokok
kebijakan berkaitan dengan penerapan SMM, termasuk penjelasan
mengenai ruang lingkup persyaratan SMM yang diterapkan.
2. Prosedur Mutu
Hal ini memberikan uraian rinci mengenai pelaksanaan suatu proses
yang harus dilakukan dalam rangka efektifitas penerapan SMM.
3. Instruksi Kerja
Hal ini memberikan penjelasan rinci bagaimana melaksanakan suatu
pekerjaan atau aktifitas tertentu.
4. Formulir
Formulir merupakan format-format isian yang digunakan dalam rangka
mendapatkan bukti obyektif pelaksanaan suatu aktifitas penerapan
SMM.
SMM di SAMSAT Kabupaten Tangerang telah menetapkan dan
memelihara prosedur yang didokumentasikan dalam rangka
mengendalikan proses-proses dalam oganisasi, serta memastikan bahwa
pelayanan disampaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat wajib pajak.
Hal-hal tersebut meliputi :
1. Identifikasi mengenai proses-proses yang relevan.
2. Penyiapan dan mendokumentasikan prosedur, instruksi kerja dan
formulir-formulir.
3. Pengendalian kegiatan berkaitan dengan mutu.
4. Melaksanakan dan memelihara prosedur-prosedur, serta instruksi kerja
yang telah didokumentasikan dan diterapkan.
4.3 Pengelolaan Sumber Daya
4.3.1 Ketersediaan Sumber Daya
Penyediaan sumber daya ditetapkan dalam rangka :
1. Menetapkan dan memelihara SMM yang secara terus menerus
diperbaiki efektivitasnya.
2. Selalu berusaha meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai
konsumen dengan memberikan pelayanan prima.
4.3.2 Sumber Daya Manusia (SDM)
Penyediaan SDM SAMSAT Kabupaten Tangerang sepenuhnya
merupakan tanggungjawab pemerintah pusat. Manajemen SAMSAT
Kabupaten Tangerang memastikan seluruh petugas pelaksana yang terlibat
dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai yang
diperintahkan pusat.
SAMSAT Kabupaten Tangerang menyadari bahwa SDM
merupakan tulang punggung kelancaran proses kerja organisasi, maka
peningkatan kompetensi SDM selalu dilakukan dengan cara
mengikutsertakan dalam setiap program peningkatan kompetensi yang
diselenggarakan pemerintah pusat. Setiap kegiatan peningkatan
kompetensi selalu dilakukan evaluasi guna menilai efektifitasnya. Semua
rekaman-rekaman yang berkaitan dengan kompetensi SDM dipelihara.
4.3.3 Infrastruktur dan Lingkungan Kerja
Organisasi harus menetapkan, menyediakan dan memelihara
infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap
persyaratan produk. Infrastruktur mencakup :
a. Gedung, ruang kerja dan peralatan penunjang
b. Peralatan yang dipakai dalam proses (perangkat keras dan perangkat
lunak)
c. Sarana pendukung (seperti transportasi/komunikasi)
Kegiatan penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur sepenuhnya
merupakan tanggungjawab pemerintah daerah Provinsi Banten. Dalam
rangka perbaikan dan peningkatan sistem layanan untuk mendukung
terciptanya kepuasan wajib pajak, manajemen SAMSAT Kabupaten
Tangerang melalui kantor UPTD DPKAD Serpong senantiasa melakukan
identifikasi kebutuhan infrastruktur dan untuk selanjutnya mengajukan ke
kantor pusat (DPKAD Provinsi Banten). Setiap aktifitas pengajuan selalu
dimonitor tingkat pencapaiannya.
Organisasi juga harus menentukan dan mengelola lingkungan kerja
yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk.
Manajemen SAMSAT Kabupaten Tangerang juga bertanggungjawab atas
terciptanya lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi.
4.4 Penilaian Kinerja Karyawan
Manajemen SAMSAT Kabupaten Tangerang dalam menilai atau
mengevaluasi kinerja pegawainya dilakukan secara rutin setiap tahunnya.
Penilaian ini sekaligus menentukan tingkat prestasi pegawai yang berdampak pada
kenaikan golongan, pangkat dan gaji. Tujuan dari penilaian kinerja pegawai
adalah untuk meningkatkan motivasi kerja, memperkuat hubungan antar pegawai,
pelatihan dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karier, kesempatan
kerja, pemberian sangsi bagi yang lalai, kemampuan mengatasi tantangan dan
juga umpan balik bagi pihak SDM.
Setiap pegawai memiliki hak banding apabila hasil dalam penilaiannya
dianggap tidak sesuai dengan menyampaikan alasan serta bukti-bukti pendukung
setelah dua minggu pengumuman hasil penilaian kinerja kepada manajemen
SAMSAT Kabupaten Tangerang.
Beberapa aspek yang dinilai dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (DP3) adalah :
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Tanggungjawab
4. Ketaatan
5. Kejujuran
6. Kerjasama
7. Prasarana
8. Kepemimpinan
Masing-masing pegawai akan dinilai oleh pejabat penilai dan atasan
pejabat yang menilai. Penilaian yang dilakukan oleh manajemen SAMSAT
Kabupaten Tangerang terhadap pegawai selain PNS adalah dengan penilaian
langsung yang diberikan oleh atasan masing-masing.
4.5 Karakteristik Responden
Responden penelitian ini adalah seluruh pegawai DPKAD Provinsi Banten
UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang yang berstatus pegawai negeri
sipil (PNS), Tenaga Kontrak Kerja (TKK) dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS)
yang telah bekerja selama minimal satu tahun, berjumlah 30 orang. Karakteristik
responden dalam penilitian ini ditinjau dari segi jenis kelamin, usia dan tingkat
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Karakteristik responden
No Karakteristik Responden Jumlah (Orang)
1 Jenis Kelamin Pria 21
Wanita 9
2 Usia (tahun) 20 – 30 5
30 – 40 15
40 – 50 7
> 50 3
3 Tingkat Pendidikan SLTP 2
SLTA 7
D3 3
S1 15
S2 3
Sumber : DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong, 2010.
4.6 Deskripsi dan Analisis Data
4.6.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji sejauhmana alat pengukur
dapat mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dari peubah
terikat yaitu kinerja dengan peubah bebas yang terdiri dari keahlian,
pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi
dan struktur organisasi, menggunakan korelasi product moment Pearson.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semua pertanyaan yang
mewakili peubah-peubah penelitian adalah sahih. Hasil dari pengujian
validitas dapat dilihat pada Lampiran 5.
4.6.2 Uji Reliabilitas
Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka dilakukan
pengujian reliabilitas kuesioner tersebut. Cara pengambilan keputusan,
adalah :
a. Jika rα positif dan lebih besar dari batas minimal (0,700), maka
dikatakan reliabel.
b. Jika rα negatif atau rα lebih kecil dari batas minimal (0,700), maka
dikatakan tidak reliabel.
Pada akhir analisis rα dapat dilihat, yaitu bernilai 0,932 sedangkan batas
minimal = 0,700. Maka dapat disimpulkan, rα > batas minimal (0,700)
sehingga kuesioner tersebut bersifat reliabel. Oleh karena telah dinyatakan
valid dan reliabel, maka kuesioner tersebut sudah layak digunakan dalam
penelitian.
4.6.3 Analisis Regresi Berganda
Untuk menggunakan analisis regresi berganda digunakan uji
asumsi klasik, yaitu :
a. Uji Normalitas
Uji ini dapat dilihat dari grafik normalitas pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik Normalitas Data
Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran
data terletak disekitar garis lurus. Dalam hal ini, terlihat bahwa sebaran
data pada Gambar 2 dikatakan tersebar di sekeliling garis lurus
tersebut, atau tidak terpencar jauh dari garis lurus. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa persyaratan Normalitas dipenuhi.
b. Uji Multikolinieritas
Pada uji multikolinieritas atau terjadinya korelasi diantara sesama
peubah bebas. Uji ini dapat dilihat pada Tabel 7 dan kolom
Collinearity Statistics di model 1 (satu) yang memperlihatkan nilai VIF
< 10, berarti pada model tidak terjadi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dapat dilihat dari grafik scatterplot (Diagram Pencar) pada
Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Pencar
Dari diagram pencar pada kinerja tampak titik-titik tidak membentuk
suatu pola tertentu, maka dapat dikatakan bahwa regresi tidak
mengalami gangguan heteroskedastisitas, sehingga model regresi
tersebut layak dipakai untuk memprediksi kinerja berdasarkan
masukan peubah bebas.
d. Uji F dan Uji t
Pengolahan uji F dilakukan dengan Microsoft SPSS versi 13.00
for windows untuk memunculkan tabel ANOVA. Hasil uji F dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. ANOVA
ANOVAb
470.910 6 78.485 29.089 .000a
62.057 23 2.698
532.967 29
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Struktur Organisasi, Keahlian, Iklim Organisasi ,Pengalaman Kerja, Pendidikan, Sumber Daya Organisasi
a.
Dependent Variable: Kinerjab.
Uji F berguna untuk menentukan apakah model penaksiran
yang digunakan tepat atau tidak. Model persamaan yang digunakan
adalah model linear, yaitu :
Ŷ= a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6 ………………... (8)
Untuk menguji apakah model linear tersebut sudah tepat atau belum,
Fhitung pada tabel Anova perlu dibandingkan dengan Ftabel, yaitu :
1) Fhitung = 29,089
2) Ftabel dilihat pada :
i. taraf nyata 5%
ii. degrees of freedom (df) atau derajat bebas (db), pembilang =
jumlah peubah – 1 = ( 7 – 1) = 6
iii. df penyebut = jumlah data – jumlah peubah = (30 – 7) = 23
3) Ftabel = 2,53.
Oleh karena Fhitung > Ftabel, maka model linear :
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6 ………………... (9)
sudah tepat dan dapat digunakan. Selain membandingkan Fhitung
dengan Ftabel, ada cara yang lebih mudah untuk menentukan ketepatan
model di atas, yaitu dengan membandingkan probabilitas (pada tabel
Anova tertulis Sig) dengan taraf nyatanya (0,05 atau 0,01).
1) Jika probabilitasnya > 0,05 maka model ditolak
2) Jika probabilitasnya < 0,05 maka model diterima
Dapat dilihat probabilitas (Sig) adalah 0,000 < 0,05, berarti model
diterima atau dapat disimpulkan bahwa bentuk persamaan linear sudah
tepat.
Pengolahan uji t berguna untuk menguji nyatanya koefisien
regresi (b), yaitu apakah peubah independent (X) berpengaruh secara
nyata atau tidak.
Hipotesis :
Ho = Keahlian, Pendidikan, Pengalaman Kerja, Sumber Daya
Organisasi, Iklim Organisasi dan Struktur Organisasi tidak
berpengaruh nyata terhadap Kinerja.
H1 = Keahlian, Pendidikan, Pengalaman Kerja, Sumber Daya
Organisasi, Iklim Organisasi dan Struktur Organisasi
berpengaruh nyata terhadap Kinerja.
Pengambilan Keputusan :
1) Jika –ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima
2) Jika thitung < -thitung < ttabel atau thitung > ttabel, maka Ho ditolak
3) ttabel dilihat dengan db = n – k
Informasi :
n = jumlah contoh (30)
k = jumlah peubah yang digunakan (7)
Oleh karena itu, db adalah 23 (30-7). Bila uji t yang dilakukan adalah
uji 2 (dua) arah, maka yang dibaca adalah t (½ x 0,05) atau t 0,025.
Informasi yang dapat diberikan, yaitu :
1) ttabel = 2,07
2) thitung (X1) = 2,122
3) thitung (X2) = 2,491
4) thitung (X3) = 2,226
5) thitung (X4) = 2,093
6) thitung (X5) = 2,141
7) thitung (X6) = 2,408
Keputusan :
1) Peubah Keahlian (X1), karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak, artinya
Keahlian berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja
2) Peubah Pendidikan (X2), karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak,
artinya Pendidikan berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja
3) Peubah Pengalaman Kerja (X3), karena thitung > ttabel, maka Ho
ditolak, artinya Pengalaman Kerja berpengaruh secara nyata
terhadap Kinerja
4) Peubah Sumber Daya Organisasi (X4), karena thitung > ttabel, maka
Ho ditolak, artinya Sumber Daya Organisasi berpengaruh secara
nyata terhadap Kinerja
5) Peubah Iklim Organisasi (X5), karena thitung > ttabel, maka Ho
ditolak, artinya Iklim Organisasi berpengaruh secara nyata
terhadap Kinerja
6) Peubah Struktur Organisasi (X6), karena thitung > ttabel, maka Ho
ditolak, artinya Struktur Organisasi berpengaruh secara nyata
terhadap Kinerja
Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6
coefficients pada kolom t.
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh peubah bebas terhadap peubah terikat. Peubah bebas pada
penelitian ini terdiri dari peubah keahlian, pendidikan, pengalaman kerja,
sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi.
Sedangkan peubah terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong di SAMSAT
Kabupaten Tangerang.
a. Variables Entered (peubah yang masuk persamaan) dapat dilihat pada
Tabel 5. Peubah prediktor yang dimasukkan berdasarkan kriteria Use
Probability of F Entry 0,05 dan Removal 0,01. Dalam hal ini peubah
Keahlian, Pendidikan, Pengalaman Kerja, Sumber Daya Organisasi,
Iklim Organisasi dan Struktur Organisasi masuk dalam persamaan,
karena memenuhi kriteria.
Tabel 5. Variables Entered/Removed
Variables Entered/Removed b
Struktur Organisasi, Keahlian, IklimOrganisasi , Pengalaman Kerja, Pendidikan,Sumber Daya Organisasi
a . Enter
Model1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kinerjab.
b. Model Summary dapat dilihat pada Tabel 6, dengan penjelasan berikut :
1) R disebut juga dengan koefisien korelasi ganda, yaitu koefisien
korelasi antara peubah Keahlian (X1), Pendidikan (X2),
Pengalaman Kerja (X3), Sumber Daya Organisasi (X4), Iklim
Organisasi (X5) dan Struktur Organisasi (X6) terhadap Kinerja (Y)
adalah 0,940, atau 94%.
2) R Square disebut koefisien determinasi. Dari tabel dapat dibaca
bahwa nilai R square (R2) adalah 0,884, artinya 88,40% variasi
yang terjadi terhadap tingggi atau rendahnya Kinerja disebabkan
oleh variasi Keahlian, Pendidikan, Pengalaman Kerja, Sumber
Daya Organisasi, Iklim Organisasi dan Struktur Organisasi, serta
sisanya (11,60 %) tidak dapat diterangkan, atau dipengaruhi oleh
peubah lain yang tidak diteliti.
3) Adjusted R square merupakan nilai R2 yang disesuaikan, sehingga
gambarannya lebih mendekati mutu penjajakan model dalam
populasi, yaitu :
Adjusted R2 = 1 – (1 – R2)
k- n1-n
.......................................... (10)
dimana:
n = jumlah contoh
k = jumlah parameter
Adjusted R2 = 1 – (1 – 0,884)
7 -30
1-30= 0,853 ……….…….. (11)
4) Std. Error of the Estimation merupakan kesalahan standar dari
penaksiran dan bernilai 1,643.
Tabel 6. Model Summary
c. Data yang digunakan untuk membuat persamaan regresi adalah dengan
melihat besaran koefisien beta (β) pada kolom Unstandardized
Coefficients (Tabel 7) yang didapat dari hasil Microsoft SPSS versi
13.00 for windows, yaitu :
Ŷ = 1,548+0,254X1+0,333X2+0,216X3+0,248X4+0,225X5+0,187X6... (12)
dimana
Ŷ = Kinerja
X1 = Keahlian
X2 = Pendidikan
X3 = Pengalaman Kerja
X4 = Sumber Daya Organisasi
X5 = Iklim Organisasi
X6 = Struktur Organisasi
Dari persamaan dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Setiap kenaikan 1 skor peubah Keahlian (X1) dapat meningkatkan
0,254 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah bebas lainnya
konstan.
2) Setiap kenaikan 1 skor peubah Pendidikan (X2) dapat
meningkatkan 0,333 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah
bebas lainnya konstan.
3) Setiap kenaikan 1 skor peubah Pengalaman Kerja (X3) dapat
meningkatkan 0,216 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah
bebas lainnya konstan
Model Summary b
.940 a .884 .853 1.643 Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Struktur Organisasi, Keahlian, Iklim Organisasi ,Pengalaman Kerja, Pendidikan, Sumber Daya Organisasi
a.
Dependent Variable: Kinerjab.
4) Setiap kenaikan 1 skor peubah Sumber Daya Organisasi (X4) dapat
meningkatkan 0,248 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah
bebas lainnya konstan
5) Setiap kenaikan 1 skor peubah Iklim Organisasi (X5) dapat
meningkatkan 0,225 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah
bebas lainnya konstan
6) Setiap kenaikan 1 skor peubah Struktur Organisasi (X6) dapat
meningkatkan 0,187 skor peubah Kinerja dengan asumsi peubah
bebas lainnya konstan
Tabel 7. Coefficients
Coefficientsa
1.548 3.004 .515 .611
.254 .119 .248 2.122 .045 .372 2.690
.333 .134 .259 2.491 .020 .468 2.139
.216 .097 .205 2.226 .036 .596 1.678
.248 .119 .237 2.093 .048 .396 2.526
.225 .105 .176 2.141 .043 .749 1.335
.187 .077 .216 2.408 .024 .627 1.594
(Constant)
Keahlian
Pendidikan
Pengalaman Kerja
Sumber Daya Organisasi
Iklim Organisasi
Struktur Organisasi
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIF
CollinearityStatistics
Dependent Variable: Kinerjaa.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7, dapat diperingkatkan peubah
bebas mulai dari faktor utama yaitu pendidikan, faktor pendukung antara lain
keahlian, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan pengalaman kerja, serta
faktor penguatnya adalah struktur organisasi. Implikasi dari penelitian ini adalah :
1) Pendidikan dengan nilai 0,333 memberikan pengaruh paling besar terhadap
peningkatan kinerja pegawai dan merupakan faktor utama, hal ini dikarenakan
semakin tinggi tingkat pendidikan seorang pegawai, maka kesempatan untuk
karir dan promosi jabatan semakin meningkat. Dengan pengetahuan yang
dimiliki seorang pegawai dalam pendidikannya, akan berdampak terhadap
sikap kerja yang dihasilkannya, terutama dalam menyelesaikan setiap masalah
dalam pekerjaan akan cenderung berpikir secara teoritis dan sistematis. Hal ini
didukung dengan adanya program beasiswa yang diberikan kepada pegawai
dan mayoritas pegawai yang ada di DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong
berpendidikan S1 sebanyak 15 orang (Tabel 3).
2) Faktor pendukung dan nilai dari masing-masing peubah diurutkan dari yang
terbesar hingga yang terkecil yaitu keahlian (0,254), sumber daya organisasi
(0,248), iklim organisasi (0,225) dan pengalaman kerja (0,216). Hal ini berarti
keahlian, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan pengalaman kerja
mempunyai hubungan positif terhadap peningkatan kinerja. Kinerja akan
meningkat, bila seorang pegawai mampu memanfaatkan keahliannya dalam
menjalankan pekerjaan mereka dengan baik. Hal ini juga harus didukung oleh
keterampilan kerja pegawai. Dengan tersedianya sumber daya organisasi,
maka setiap pegawai berhak mendapatkan pelatihan untuk pengembangan dan
fasilitas kerja yang dibutuhkan sebagai sarana pendukung penerapan SMM
ISO 9001:2000. SAMSAT Kabupaten Tangerang telah menyediakan fasilitas
dalam mendukung kegiatan operasional seperti ruang kerja, ruang arsip dan
dokumentasi, toilet serta sarana komunikasi. Dengan iklim organisasi yang
nyaman dan kondusif antar tiap pegawai, maka akan menjadikan seorang
pegawai lebih semangat dalam melaksanakan pekerjaannya. Sehingga hasil
kerja yang diberikan seorang pegawai dapat optimal. Di SAMSAT Kabupaten
Tangerang setiap proses pelayanan dituntut untuk cepat dan tepat, sehingga
dalam pelaksanaan kerjanya setiap pegawai harus dapat saling bekerjasama
dan menciptakan iklim organisasi yang saling mendukung. Dengan
pengalaman kerja yang dimiliki seorang pegawai, maka mutu pekerjaan
seorang pegawai dapat diperhitungkan untuk suatu promosi/kenaikan jabatan.
Penilaian responden akan hal tersebut diduga karena di SAMSAT Kabupaten
Tangerang membutuhkan kualitas yang baik bagi hasil kerja setiap pegawai
dalam suatu kesempatan karir atau promosi jabatan. Setiap persentasi dari
masing-masing butir pertanyaan pada tiap-tiap peubah,dapat dilihat pada
Lampiran 6.
3) Struktur organisasi dengan nilai paling kecil di antara peubah bebas lainnya
dengan nilai 0,187 dan merupakan faktor penguat. Dengan adanya struktur
organisasi, pegawai dapat mengetahui tugas dan tanggungjawab dari setiap
pelaksanaan pekerjaan terhadap kesesuaian tingkatan jabatan yang dimilikinya
serta peranan unit kerja dari masing-masing bagian. Hal ini akan membawa
suatu koordinasi yang lebih baik, sehingga dalam proses pengembangan dari
organisasi memiliki ketepatan.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Penerapan SMM ISO 9001:2000 berpengaruh nyata dan positif terhadap
peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong pada
SAMSAT Kabupaten Tangerang, sehingga dapat dibuktikan bahwa setiap
kebijakan yang dilakukan instansi telah sesuai dengan SMM ISO 9001:2000
dan memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai. Hal ini
dapat dilihat pada standar waktu pelayanan yang diberikan oleh SAMSAT
kepada Wajib Pajak.
b. Peubah terikat dan peubah bebas pada SMM ISO 9001:2000, khususnya
klausul 6 (enam) dalam penelitian ini berpengaruh nyata dan positif terhadap
peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong pada
SAMSAT Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hasil perhitungan dapat
diperingkatkan menjadi 3 (tiga) faktor, yaitu faktor utama (pendidikan), faktor
pendukung (keahlian, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan
pengalaman kerja) dan faktor penguat (struktur organisasi).
c. Secara parsial dari SMM ISO 9001:2000 yang diterapkan oleh SAMSAT
Kabupaten Tangerang terhadap DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong,
pada peubah pendidikan memberikan pengaruh dominan terhadap peningkatan
kinerja pegawai dan peubah yang memberikan pengaruh minimum terhadap
peningkatan kinerja pegawai adalah peubah struktur organisasi.
2. Saran
a. SAMSAT Kabupaten Tangerang perlu mempertahankan sertifikasi ISO
9001:2000 yang telah diperoleh dan bahkan upgrade ke level lebih tinggi
(ISO 9001:2008).
b. SAMSAT Kabupaten Tangerang perlu lebih memperhatikan kebutuhan, serta
pelatihan bagi setiap pegawai dalam upaya mendukung penerapan SMM ISO
9001:2000, sehingga kinerja pegawai senantiasa dapat terus dipelihara dan
ditingkatkan untuk ISO selanjutnya (ISO 9001:2008).
c. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti masalah terkait, disarankan
untuk meneliti aspek-aspek lain yang cukup menarik untuk dikaji, seperti
bagaimana pengaruh ISO terhadap pengembangan organisasi, efisiensi
perusahaan, kepemimpinan dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, D W. 2002. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Dessler, G. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Bahasa Indonesia).
PT. Prehallindo, Jakarta. DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong. 2010. Potret Jumlah Karyawan. Bagian
Tata Usaha, Tangerang. Gaspersz, V. 2003. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hadiwiardjo dan Sulistijarningsih. 1996. ISO 9000 Sistem Manajemen Mutu.
Ghalia Indonesia, Jakarta. Handoko T. H. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPEE,
Yogyakarta. Hasibuan, M. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta Indraswari. 2007. Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PTPN VIII Gunung Mas Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Mangkunegara, A. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung. Moenir, A.S. 2008. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara,
Jakarta. Mondy, R. W., et al. 1998. Management : Concept and Practices. Allyn and
Bacon, Boston. Nasution, M. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia, Jakarta. Prastyo, A. W. 2008. Peningkatan Kinerja Karyawan melalui Faktor-faktor
Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus PT. XYZ). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Prawirosentono, S. 2002. Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu Terpadu (Total
Quality Management) Abad 21 Studi Kasus dan Analisis Kiat Membangun Bisnis Kompetitif Bernuansa “market leader”. Bumi Aksara, Jakarta.
Rangkuti, F. 2003. Riset Pemasaran. Gramedia, Jakarta. Robbins, S. P. 1998. Perilaku Organisasi (Terjemahan, jsilid I). PT. Prehallindo,
Jakarta. Ruky, A. 2001. Sistem Manajemen Kinerja. Gramedia, Jakarta. Siagian, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Simamora, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN,
Yogyakarta. Singgih. 1999. SPSS Mengolah Data Statistik secara Profesional. PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta. Suardi, R. 2004. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 Penerapannya untuk
Mencapai TQM. Penerbit PPM, Jakarta. Sudarmanto, R. G. 2005. Analisis Regresi Ganda Linear dengan SPSS. Graha
Ilmu, Yogyakarta. Umar, H. 2004. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. Walpole. 1992. Pengantar Statistik (Terjemahan). Penerbit Gramedia, Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner penelitian
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DENGAN ADANYA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000
DI SAMSAT KABUPATEN TANGERANG (DPKAD PROVINSI BANTEN UPTD SERPONG)
Terima kasih atas kesediaan Anda menjadi salah satu responden untuk mengisi
kuesioner yang merupakan instrumen penelitian dalam rangka penulisan Skripsi
Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus yang dilakukan oleh :
Nama : Irma Yuniar
NRP : H24086023
Departemen : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Manajemen
Universitas : Institut Pertanian Bogor
Informasi yang Anda berikan bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk
kepentingan akademik. Terima kasih atas partisipasi dan kerjasama Anda.
Bagian I. Identitas Responden
Beri tanda (X) untuk pertanyaan di bawah ini :
1. Jenis kelamin Anda ?
a. Pria
b. Wanita
2. Berapa usia Anda saat ini ?
a. < 20 tahun c. 30 – 40 tahun e. > 50 tahun,
b. 20 – 30 tahun d. 40 – 50 tahun sebutkan ……
3. Apa pendidikan terakhir Anda ?
a. S3 c. S1 e. SLTA g. Lainnya, sebutkan ………
b. S2 d. D3 f. SLTP
Lanjutan Lampiran 1.
Bagian II. Atribut Peningkatan Kinerja Karyawan
Di bawah ini terdapat pertanyaan mengenai berbagai atribut peningkatan kinerja
karyawan menurut persepsi Bapak/Ibu sebagai karyawan. Pada pertanyaan
tersebut dimohon Bapak/Ibu memberi tanda ceklis (√) pada kolom yang menurut
Bapak/Ibu paling tepat. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah,
tetapi melihat angka-angka terbaik menurut persepsi Bapak/Ibu.
Keterangan : 5 = Sangat Setuju 3 = Cukup Setuju 1 = Tidak Setuju
4 = Setuju 2 = Kurang Setuju
1. Peubah terikat (dependent).
No. Kinerja (Y) Alternatif Jawaban
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Kehadiran saya dalam bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku
2 Saya selalu tepat waktu tiba di kantor
3 Saya selalu tepat waktu dalam meninggalkan kantor
4 Saya merasa puas dengan pekerjaan yang dilakukan sekarang
5 Atasan saya merasa puas dengan hasil pekerjaan yang saya lakukan
6 Saya tidak pernah mendapat keluhan dari pelanggan atas pekerjaan yang saya lakukan
7 Saya mengalami hambatan dalam pekerjaan
8 Jumlah pendapatan yang saya terima sudah mencukupi kebutuhan saya
9 Perusahaan memberikan bonus kepada saya, jika mengalami peningkatan terhadap laba perusahaan
2. Peubah bebas (independent).
a. Karakteristik SDM.
No. Keahlian (X1) Alternatif Jawaban
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
2 Saya selalu menyelesaikan tugas lebih awal dari waktu yang ditetapkan
3 Saya mampu memotivasi orang lain dalam melakukan pekerjaannya
Lanjutan Lampiran 1.
No. Keahlian (X1) Alternatif Jawaban
(5) (4) (3) (2) (1)
4 Saya selalu membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya
5 Saya selalu membina hubungan kerjasama dengan pegawai lainnya
6 Saya memiliki kemampuan dalam menuangkan gagasan untuk kemajuan pekerjaan
No. Pendidikan (X2) 1 Perusahaan memberikan diklat formal
2 Perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan informal
3 Pelatihan untuk meningkatkan mutu pekerjaan diberikan oleh perusahaan
4 Anda diberikan kesempatan untuk mengajukan usulan diklat sesuai dengan pekerjaan oleh perusahaan
5 Perusahaan kurang memberi Anda kesempatan untuk mengembangkan keahlian
6 Apakah pendidikan menengah diperlukan dalam proses jenjang pendidikan
No. Pengalaman Kerja (X3)
1 Pekerjaan yang Anda lakukan saat ini berpengaruh terhadap mutu kerja
2 Mutu dari produktivitas kerja ditentukan oleh pengalaman kerja
3 Pengalaman kerja membawa Anda pada kenaikan jabatan
4 Promosi akan jabatan didasarkan pada senioritas
5 Pengalaman kerja memberikan Anda mutu dalam pekerjaan
6 Masa bekerja berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh
a. Karakteristik Organisasi.
No. Sumber Daya Organisasi (X4) Alternatif Jawaban
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Perusahaan memberikan dana pengembangan bagi karyawannya
2 Perusahaan mampu merealisasikan keuangan untuk kebutuhan pengembangan karyawan
3 Perusahaan tidak mempunyai anggaran pelatihan
4 Anda merasa puas dengan fasilitas pekerjaan yang diberikan perusahaan
Lanjutan Lampiran 1.
No. Sumber Daya Organisasi (X4) Alternatif Jawaban
(5) (4) (3) (2) (1)
5 Perusahaan memberikan Anda fasilitas untuk pekerjaan
6 Aktivitas pekerjaan dibiayai oleh Anda sendiri No. Iklim Organisasi (X 5)
1 Pimpinan Anda memberikan dukungan kepada karyawan
2 Pimpinan Anda selalu memberikan pengarahan dalam setiap pekerjaan
3 Pimpinan Anda kurang mampu menciptakan hubungan kerja
4 Pimpinan Anda tidak suka memberi pujian atas apa yang telah dikerjakan
5 Anda merasa nyaman dengan kerjaan saat ini, sehingga membuat anda termotivasi
6 Semua tugas dikerjakan oleh Anda dengan penuh rasa humor
No. Struktur Organisasi (X 6)
1 Anda merasa bahwa pembagian kerja telah sesuai dengan minat dan bakat karyawan
2 Anda merasa cukup bosan dalam melaksanakan berbagai pekerjaan
3 Penempatan/pengelompokan pekerjaan sudah sangat cocok dengan Anda
4 Pekerjaan yang Anda laksanakan terdapat konflik antar bagian
5 Pekerjaan Anda memiliki keterkaitan dengan bagian/divisi lain di perusahaan
6 Jenjang/tingkatan jabatan Anda memiliki kesesuaian dengan tanggungjawab
7 Dalam proses pengembangan organisasi memiliki ketepatan
8 Peranan unit kerja perusahaan Anda memiliki mutu koordinasi
Lampiran 2. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Jasa Raharja Wilayah Tangerang
2. Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Serpong
3. Struktur Organisasi SUB SEKSI STNK DITLANTAS POLDA METRO JAYA SAMSAT Kabupaten Tangerang (Serpong)
Lampiran 3. Mekanisme Jenis Pelayanan yang Dilaksanakan di SAMSAT Kabupaten Tangerang
LOKET PENDAFTARAN
PENELITIAN
PERSYARATAN AWAL
ENTRY COMP
KOREKTOR
PENGECEKAN IDENT. RANMOR PD SSPD OLEH POLRI
SSPDKE WAJIB
PAJAK
KASIR - BAYAR PJK KR
- PRINT STNK &
SKPD
POKJA VAMBIL STNK, SKPD & TNKB
T.U STNK
---- MENULIS IDENTMENULIS IDENTMENULIS IDENTMENULIS IDENT
RAN. & PMLK. RAN. & PMLK. RAN. & PMLK. RAN. & PMLK.
---- CHEK IDENT.CHEK IDENT.CHEK IDENT.CHEK IDENT.
PENELITIAN BERKAS
PENELITIAN
PERSYARATAN AKHIR
KURIR
K U R I R
K O H A RTULIS IDENTITAS
RANMOR & NO. POL.
- INPUT DATA RAN.- PRINT SSPD OLEH POLRI
PENGKODEAN IDENT. RANMOR OLEH DIPENDA
KOREKTOR-1
PENGECEKAN PJK RANMOR AWAL
PD SSPD OLEH DISPENDA
KOREKTOR-2
PENGECEKAN PJK RANMOR ULANG
PD SSPD OLEH DISPENDA
KOREKTOR-3
PENGECEKAN PJK RANMOR AKHIR
PD SSPD OLEH KASI PJK
SESUAI INBERS NO : INS/03/M/X/99
PERSYARATAN PENDAFTARAN RANMOR CKD:
1. MENGISI FORMULIR PERMOHONAN2. CEK PHISIK RANMOR3. FAKTUR PEMBELIAN4. SERTIFIKAT NIK / VIN5. COPY IDENTITAS
a. UTK PERORANGAN : TANDA JATI DIRI YG SAH (KTP, SIM & PASPORT ASLI), BAGI YANG BERHALANGAN MELAMPIRKAN SURAT KUASA
b. BADAN HUKUM: SIUP & NPWP, KETERANGAN DOMISILI, SURAT KUASA BERMATERAI CUKUP & TANDATANGAN PIMPINAN SERTA CAP BADAN HUKUM
c. INSTANSI PEMERINTAH : SURAT TUGAS/SURAT KUASA BERMATERAI & DITANDA TANGANI OLEH PIMPINAN SERTA DIBUBUHI CAP BADAN HUKUM
SESUAI INBERS NO :INS/03/M/X/99
DGN PERSYARATANLENGKAP
LOKET PENDAFT
PENELITIANPERSYARATAN
T.U STNK
- CHEK IDENT- MEMATIKAN IDENT- MENGISI IDENT
ENTRY COMP
KOREKTOR SSPD
PENGECEKAN IDENTITAS RANMOR OLEH POLRI
SSPDKE WAJIB
PAJAK
BAYARPRINT STNK & SKPD
POKJA VPENGAMBILAN
STNK, SKPD
Persyaratan Proses Tukar Nama :
1. STNK Asli
2. BPKB Asli
3. Foto copy Identitas
a. Perorangan : KTP, SIM & Pasport
b. Badan Hukum : SIUP & NPWP , Ket. Domisili, Surat
Kuasa Bermaterai Cukup & Tandatangan Pimp serta
Cap Badan Hukum
c. Instansi Pemerintah : Surat tugas / surat kuasa
bermaterai & ditanda tangani oleh pimpinan serta
dibubuhi cap badan hukum
4. Kwitansi Jual Beli
5. Hasil Cek Fisik Kendaraan Bermotor
- INPUT DATA IDENT. PEMILIK KR YG BARU
- PRINT SSPD
KURIR
PENGECEKAN PAJAK RANMOR OLEH
DISPENDA
KOREKTOR SSPD
KURIR KOHAR
POK. PROSES PADA BBN II
Lanjutan Lampiran 3.
DGN PERSYARATANLENGKAP
MENGISI FORMULIR
LOKET
PENDAFTARAN
PENELITIAN PERSYARATAN
KOREKTOR SSPD
PENGECEKAN IDENTITAS RANMOR OLEH POLRI
SSPDKE WAJIB
PAJAK
BAYARPRINT STNK
& SKPD
POKJA VPENGAMBILAN
STNK, SKPD , TNKB
PENGECEKAN PAJAK RANMOR OLEH DISPENDA
KOREKTOR SSPD
ENTRY KOMP - INPUT DATA- PRINT SSPD
KOREKSI DATA DOK
& DATA KOMPUTER
PERSYARATAN PERP./PENGESAHAN R.2 & R.4.:
1. MENGISI FORMULIR2. IDENTITAS :
a. UTK PERORANGAN : TANDA JATI DIRI YG SAH (ASLI) BAGI YG BERHALANGAN, MELAMPIRKAN SRT KUASA
b. UTK BADAN HUKUM : SALINAN AKTE PENDIRIAN SURAT KUASA BERMATERAI & DITANDA TANGANI OLEH PIMPINAN SERTA DIBUBUHI CAP BADAN HUKUM YANG BERSANGKUTAN
c. UTK INSTANSI PEMERINTAH (TERMASUK BUMN & BUMD), SRT TUGAS / SRT KUASA BERMATERAI & DITANDA TANGANI OLEH PIMPINAN SERTA DIBUBUHI CAP INSTANSI TSB.
3. STNK ASLI, BPKB ASLI4. BUKTI PELUNASAN PKB/BBN-KB & SWDKLLJ TAHUN TERAKHIR.5. APABILA MASA BERLAKU STNK TELAH HABIS ( 5 TAHUN ) HARUS
MELAMPIRKAN BUKTI HASIL PEMERIKSAAN FISIK RANMOR.
SESUAI INBERS NO : INS/03/M/X/99
Lampiran 4. Sertifikat ISO 9001:2000 dan Sertifikat ISO 9001:2008 yang diperoleh oleh SAMSAT Kabupaten Tangerang
1. Sertifikat ISO 9001:2000
Lanjutan Lampiran 4.
2. Sertifikat ISO 9001:2008
Reliability Statistics
.932 9
Cronbach'sAlpha N of Items
Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Reliability Kinerja (Y)
Kriteria:
i. Valid jika Cronbach’s Alpha if Item Deleted < Cronbach’s Alpha, atau >
0,6.
ii. Tidak valid, jika Cronbach’s Alpha if Item Deleted > Cronbach’s Alpha,
atau < 0,6.
Scale Statistics
35.97 43.895 6.625 9Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item-Total Statistics
31.93 33.582 .804 .920
32.10 33.886 .800 .920
31.80 34.028 .848 .917
31.97 33.895 .826 .919
31.90 35.541 .696 .927
32.10 35.955 .698 .927
32.00 35.310 .700 .926
32.00 37.241 .608 .931
31.93 35.375 .730 .925
Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
Item6
Item7
Item8
Item9
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
b. Reliability Keahlian (X 1)
Scale Statistics
25.27 19.375 4.402 6Mean Variance Std. Deviation N of Items
Reliability Statistics
.932 6
Cronbach'sAlpha N of Items
Reliability Statistics
.825 6
Cronbach'sAlpha N of Items
Lanjutan Lampiran 5.
Item-Total Statistics
21.00 14.690 .730 .929
21.03 12.654 .836 .916
21.17 13.868 .813 .919
21.00 13.655 .823 .917
21.10 13.748 .797 .920
21.03 13.206 .822 .917
Item10
Item11
Item12
Item13
Item14
Item15
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
c. Reliability Pendidikan (X 2)
Scale Statistics
24.47 12.878 3.589 6Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item-Total Statistics
20.53 8.257 .687 .776
20.37 9.344 .546 .807
20.20 9.821 .541 .807
20.43 9.495 .593 .797
20.60 9.766 .518 .812
20.20 8.855 .678 .778
Item16
Item17
Item18
Item19
Item20
Item21
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.893 6
Cronbach'sAlpha N of Items
Lanjutan Lampiran 5.
d. Reliability Pengalaman Kerja (X3)
Scale Statistics
25.40 14.455 3.802 6Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item-Total Statistics
21.03 10.171 .822 .859
21.23 10.185 .721 .873
21.20 10.028 .741 .869
21.17 10.764 .662 .882
21.23 10.530 .642 .885
21.13 9.844 .708 .876
Item22
Item23
Item24
Item25
Item26
Item27
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
e. Reliability Sumber Daya Organisasi (X4)
Scale Statistics
24.60 18.662 4.320 6Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item-Total Statistics
20.47 13.361 .725 .863
20.63 12.861 .742 .860
20.63 13.137 .657 .874
20.57 13.495 .711 .865
20.40 13.283 .711 .865
20.30 13.390 .662 .873
Item28
Item29
Item30
Item31
Item32
Item33
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
.886 6
Cronbach'sAlpha N of Items
Reliability Statistics
.802 6
Cronbach'sAlpha N of Items
Lanjutan Lampiran 5.
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
f. Reliability Iklim Organisasi (X 5)
Scale Statistics
23.67 15.885 3.986 6Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item-Total Statistics
19.27 12.340 .594 .770
19.60 11.007 .636 .754
20.10 10.990 .479 .798
19.63 11.206 .695 .744
20.07 11.030 .498 .791
19.67 12.230 .551 .776
Item34
Item35
Item36
Item37
Item38
Item39
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
g. Reliability Struktur Organisasi (X 6)
Scale Statistics
35.00 18.414 4.291 8Mean Variance Std. Deviation N of Items
Reliability Statistics
.867 8
Cronbach'sAlpha N of Items
Lanjutan Lampiran 5.
Item-Total Statistics
30.50 14.259 .716 .841
30.73 15.099 .585 .855
30.60 14.179 .681 .844
30.47 14.257 .717 .841
30.70 13.872 .616 .852
30.80 14.372 .518 .864
30.50 14.672 .627 .850
30.70 14.217 .554 .859
Item40
Item41
Item42
Item43
Item44
Item45
Item46
Item47
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Lampiran 6. Hasil Pengolahan Data
Data mentah perhitungan regresi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8
R1 4 5 5 5 5 5 2 5 5 41 5 5 5 5 5 5 30 5 5 3 4 3 5 25 5 5 4 3 3 5 25 5 5 2 5 5 5 27 5 4 4 2 5 4 24 5 3 2 3 4 4 5 5 31
R2 4 5 5 5 5 5 3 5 4 41 5 5 4 4 5 5 28 5 5 5 3 2 5 25 3 3 3 5 5 3 22 4 5 3 4 5 5 26 5 4 3 2 5 5 24 3 3 4 2 4 5 4 5 30
R3 4 5 4 5 5 5 3 3 5 39 5 4 4 3 4 4 24 3 5 5 3 4 5 25 3 3 5 5 3 4 23 4 5 3 4 4 5 25 4 5 2 2 5 5 23 5 2 3 3 3 4 4 3 27
R4 5 4 4 4 3 4 3 3 4 34 4 4 4 4 3 4 23 4 4 2 3 3 4 20 3 5 3 3 4 3 21 3 5 3 3 3 4 21 2 3 4 3 3 5 20 2 5 3 3 5 3 5 4 30
R5 4 4 5 5 4 5 2 5 4 38 5 4 4 4 4 4 25 3 4 4 5 2 5 23 4 4 5 5 5 3 26 4 4 2 3 3 5 21 5 5 3 2 5 5 25 5 2 3 4 3 5 5 5 32
R6 5 4 4 5 5 5 2 5 5 40 5 4 5 5 5 4 28 4 4 4 4 3 5 24 5 5 5 5 5 5 30 5 4 2 5 5 5 26 4 3 2 3 4 5 21 4 2 4 2 5 5 5 5 32
R7 4 4 4 5 4 5 3 4 4 37 4 4 5 2 2 4 21 3 3 4 3 2 4 19 5 4 4 5 5 4 27 4 2 5 4 4 4 23 5 5 2 3 5 4 24 5 4 3 4 4 4 4 4 32
R8 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37 5 5 4 5 5 5 29 4 4 4 5 2 4 23 4 5 5 4 3 3 24 5 4 5 4 5 5 28 4 4 3 3 4 4 22 4 5 4 4 4 4 4 4 33
R9 5 4 4 4 4 4 3 4 4 36 5 5 5 5 5 5 30 3 3 3 2 2 3 16 5 5 5 5 4 3 27 5 5 5 4 5 4 28 4 4 3 2 5 3 21 3 4 3 3 5 3 4 4 29
R10 5 4 5 4 4 4 3 4 5 38 5 4 5 5 5 5 29 3 4 5 4 3 4 23 4 4 5 5 4 4 26 5 5 3 4 2 3 22 5 5 3 3 4 4 24 3 2 3 4 3 4 3 4 26
R11 4 5 4 4 3 4 2 4 4 34 4 4 4 4 4 2 22 4 3 3 4 3 5 22 4 4 5 4 4 5 26 4 3 2 4 4 4 21 5 3 4 4 4 2 22 3 2 5 4 3 3 3 5 28
R12 4 4 4 4 5 4 5 2 4 36 5 4 2 5 4 2 22 4 4 3 1 4 3 19 5 5 4 5 4 5 28 4 2 4 3 5 3 21 4 4 5 5 4 5 27 5 3 5 3 4 3 4 4 31
R13 4 4 5 4 4 4 3 3 4 35 4 4 4 4 4 3 23 4 4 4 4 4 2 22 4 2 2 2 4 3 17 4 4 2 4 5 5 24 5 4 3 2 4 4 22 5 4 3 5 4 3 4 4 32
R14 4 4 4 4 3 4 2 5 5 35 5 5 5 5 3 4 27 5 4 3 4 3 3 22 4 4 4 4 3 3 22 4 4 2 5 5 5 25 3 4 3 5 4 3 22 1 5 5 5 3 5 2 5 31
R15 5 5 5 5 5 5 2 5 5 42 5 4 5 5 4 4 27 4 4 5 5 2 5 25 5 5 5 4 4 5 28 5 5 2 5 5 5 27 5 5 2 2 5 5 24 5 4 3 4 5 5 5 5 36
R16 5 2 2 5 4 3 4 3 4 32 4 1 3 3 3 2 16 4 3 2 4 4 3 20 2 3 3 3 2 3 16 4 3 5 2 2 2 18 5 5 4 5 3 4 26 5 3 5 2 5 3 5 5 33
R17 4 4 3 4 4 4 3 5 5 36 4 3 5 4 4 5 25 3 5 5 3 3 4 23 4 4 5 4 4 4 25 5 4 4 5 4 4 26 5 4 3 4 4 4 24 4 4 3 4 3 3 3 5 29
R18 4 3 3 3 3 3 2 3 5 29 5 4 4 2 2 5 22 2 2 5 2 4 4 19 4 2 2 2 4 3 17 4 4 5 2 2 2 19 4 4 5 4 3 2 22 3 3 2 4 2 2 2 5 23
R19 4 3 3 4 4 4 3 4 5 34 5 5 4 5 5 5 29 3 2 3 3 3 4 18 2 3 2 5 2 4 18 5 4 2 5 5 5 26 5 4 3 3 4 4 23 5 4 3 5 2 5 5 3 32
R20 5 5 4 5 4 5 3 5 5 41 5 5 4 4 5 5 28 4 4 5 5 2 5 25 4 5 5 5 3 5 27 5 3 3 4 5 5 25 5 4 2 2 5 4 22 3 2 3 2 4 3 4 4 25
R21 5 4 4 5 2 2 3 4 5 34 4 4 4 4 4 5 25 4 5 2 2 5 4 22 4 2 2 2 5 4 19 4 5 2 5 5 5 26 4 4 2 5 2 4 21 5 5 3 5 5 2 5 2 32
R22 5 4 4 5 2 2 3 4 5 34 5 4 2 4 4 4 23 4 5 2 2 2 2 17 4 2 5 3 3 2 19 4 2 2 4 5 5 22 5 5 3 2 5 5 25 4 3 2 5 5 2 2 5 28
R23 5 5 5 5 5 5 2 5 5 42 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 2 2 5 24 5 5 5 5 5 5 30 5 3 2 3 4 5 22 5 5 2 4 3 5 24 5 2 5 2 5 5 5 5 34
R24 5 5 4 5 5 5 2 5 5 41 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 2 4 26 5 5 5 5 4 4 28 5 5 2 5 5 5 27 5 4 4 4 5 5 27 4 2 5 2 5 5 5 5 33
R25 4 3 2 4 5 5 2 5 5 35 5 5 2 5 1 1 19 5 4 5 4 3 2 23 5 4 4 3 4 4 24 5 2 4 3 4 5 23 4 4 3 3 4 2 20 5 2 5 5 2 5 5 5 34
R26 5 5 4 4 5 4 2 4 4 37 2 4 3 4 5 5 23 4 5 5 5 3 2 24 4 4 5 4 4 4 25 5 4 2 5 4 5 25 5 4 3 2 4 2 20 5 4 3 2 3 5 5 5 32
R27 5 4 4 4 2 3 3 3 2 30 4 3 3 2 2 1 15 4 4 4 5 3 5 25 3 2 4 3 2 3 17 2 4 4 4 2 3 18 4 4 4 4 2 3 21 5 2 5 2 5 5 5 5 34
R28 5 5 5 5 5 3 2 4 4 38 5 4 4 4 5 4 26 4 5 5 3 4 4 25 5 5 5 5 3 3 26 3 5 3 2 5 5 23 5 5 2 2 3 4 21 5 3 4 2 5 5 5 4 33
R29 5 5 5 5 5 5 2 5 5 42 5 5 5 5 5 5 30 4 4 5 5 2 5 25 5 5 5 5 2 2 24 5 5 2 5 5 5 27 5 4 4 4 3 4 24 5 2 5 2 5 5 5 5 34
R30 5 4 5 5 5 5 2 5 5 41 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 2 2 4 20 5 4 2 5 4 3 23 4 4 2 5 5 4 24 4 5 2 3 5 4 23 4 2 5 2 5 5 5 5 33
ΣΣΣΣ ΣΣΣΣΣΣΣΣ ΣΣΣΣ ΣΣΣΣ ΣΣΣΣ
TABULASI DATA KUESIONER
NoKinerja (Y) Keahlian (X1) Pendidikan (X2) Pengalaman Kerja (X3) Sumber Daya Organisasi (X4) Iklim Organisasi (X5) Struktur Organisasi (X6)
ΣΣΣΣ
Lanjutan Lampiran 6
Frequency Table : Kinerja (Y)
Kehadiran saya dalam bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku
14 46.7 46.7 46.7
16 53.3 53.3 100.0
30 100.0 100.0
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Saya selalu tepat waktu tiba di kantor
1 3.3 3.3 3.3
3 10.0 10.0 13.3
15 50.0 50.0 63.3
11 36.7 36.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Saya selalu tepat waktu dalam meninggalkan kantor
2 6.7 6.7 6.7
3 10.0 10.0 16.7
15 50.0 50.0 66.7
10 33.3 33.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Saya merasa puas dengan pekerjaan yang saya lakukan sekarang
1 3.3 3.3 3.3
13 43.3 43.3 46.7
16 53.3 53.3 100.0
30 100.0 100.0
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Atasan saya merasa puas dengan hasil pekerjaan yang saya lakukan
3 10.0 10.0 10.0
4 13.3 13.3 23.3
10 33.3 33.3 56.7
13 43.3 43.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Lanjutan Lampiran 6.
Saya tidak pernah mendapat keluhan dari pelanggan atas pekerjaan yang sayalakukan
2 6.7 6.7 6.7
4 13.3 13.3 20.0
11 36.7 36.7 56.7
13 43.3 43.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jumlah pendapatan yang saya terima sudah mencukupi kebutuhan saya
1 3.3 3.3 3.3
6 20.0 20.0 23.3
9 30.0 30.0 53.3
14 46.7 46.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Perusahaan memberikan bonus kepada saya jika mengalami peningkatan
terhadap laba perusahaan
1 3.3 3.3 3.3
12 40.0 40.0 43.3
17 56.7 56.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Saya mengalami hambatan dalam pekerjaan
1 3.3 3.3 3.3
2 6.7 6.7 10.0 13 43.3 43.3 53.3 14 46.7 46.7 100.0
30 100.0 100.0
Sangat Setuju Setuju
Cukup Setuju Kurang Setuju Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Lanjutan Lampiran 6.
Descriptives
Frequency Table : Keahlian (X1)
Saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas sesuai dengan standaryang telah ditetapkan
1 3.3 3.3 3.3
8 26.7 26.7 30.0
21 70.0 70.0 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Saya selalu menyelesaikan tugas lebih awal dari waktu yang ditetapkan
1 3.3 3.3 3.3
2 6.7 6.7 10.0
15 50.0 50.0 60.0
12 40.0 40.0 100.0
30 100.0 100.0
Tidak Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Descriptive Statistics
30 4.53
30 4.20
30 4.10
30 4.50
30 4.10
30 4.17
30 2.67
30 4.20
30 4.50
30
Kehadiran saya dalam bekerja sesuai dengan aturanyang berlaku
Saya selalu tepat waktu tiba di kantor
Saya selalu tepat waktu dalam meninggalkan kantor Saya merasa puas dengan pekerjaan yang sayalakukan sekarang
Atasan saya merasa puas dengan hasil pekerjaan yangsaya lakukan
Saya tidak pernah mendapat keluhan dari pelanggan atas pekerjaan yang saya lakukan
Saya mengalami hambatan dalam pekerjaan Jumlah pendapatan yang saya terima sudah mencukupikebutuhan saya
Perusahaan memberikan bonus kepada saya jikamengalami peningkatan terhadap laba perusahaan
Valid N (listwise)
N Mean
Lanjutan Lampiran 6.
Saya mampu memotivasi orang lain dalam melakukan pekerjaannya
3 10.0 10.0 10.0
3 10.0 10.0 20.0
12 40.0 40.0 60.0
12 40.0 40.0 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Saya selalu membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya
3 10.0 10.0 10.0
2 6.7 6.7 16.7
11 36.7 36.7 53.3
14 46.7 46.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Saya selalu membina hubungan kerjasama dengan pegawai lainnya
1 3.3 3.3 3.3
3 10.0 10.0 13.3
3 10.0 10.0 23.3
9 30.0 30.0 53.3
14 46.7 46.7 100.0
30 100.0 100.0
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Saya memiliki kemampuan dalam menuangkan gagasan untuk kemajuan
pekerjaan
2 6.7 6.7 6.7
3 10.0 10.0 16.7
1 3.3 3.3 20.0
9 30.0 30.0 50.0
15 50.0 50.0 100.0
30 100.0 100.0
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Lanjutan Lampiran 6.
Descriptives
Frequency Table : Pendidikan (X2)
Perusahaan memberikan diklat formal
1 3.3 3.3 3.3
7 23.3 23.3 26.7
16 53.3 53.3 80.0
6 20.0 20.0 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan informal
2 6.7 6.7 6.7
4 13.3 13.3 20.0
14 46.7 46.7 66.7
10 33.3 33.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pelatihan untuk meningkatkan mutu pekerjaan diberikan oleh perusahaan
4 13.3 13.3 13.3
6 20.0 20.0 33.3
7 23.3 23.3 56.7
13 43.3 43.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Descriptive Statistics
30 4.63
30 4.23
30 4.10
30 4.20
30 4.07
30 4.07
30
Saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugassesuai dengan standar yang telah ditetapkan
Saya selalu menyelesaikan tugas lebih awal dari waktuyang ditetapkan
Saya mampu memotivasi orang lain dalam melakukanpekerjaannya
Saya selalu membantu rekan kerja dalammenyelesaikan pekerjaannya
Saya selalu membina hubungan kerjasama dengan pegawai lainnya
Saya memiliki kemampuan dalam menuangkangagasan untuk kemajuan pekerjaan
Valid N (listwise)
N Mean
Lanjutan Lampiran 6.
Anda diberikan kesempatan untuk mengajukan usulan diklat sesuai denganpekerjaan oleh perusahaan
1 3.3 3.3 3.3
6 20.0 20.0 23.3
7 23.3 23.3 46.7
8 26.7 26.7 73.3
8 26.7 26.7 100.0
30 100.0 100.0
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Descriptives
Pendidikan menengah diperlukan dalam proses jenjang pendidikan
4 13.3 13.3 13.3 4 13.3 13.3 26.7
11 36.7 36.7 63.3 11 36.7 36.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju Cukup Setuju Setuju
Sangat Setuju Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Descriptive Statistics
30 3.90
30 4.07
30 3.97
30 3.53
30 2.87
30 3.97
30
Perusahaan memberikan diklat formal
Perusahaan memberikan pendidikan danpelatihan informal
Pelatihan untuk meningkatkan mutu pekerjaandiberikan oleh perusahaan
Anda diberikan kesempatan untuk mengajukan usulan diklat sesuai dengan pekerjaan oleh perusahaan
Perusahaan kurang memberi Andakesempatan untuk mengembangkan keahlian
Pendidikan menengah diperlukan dalam proses jenjang pendidikan
Valid N (listwise)
N Mean
Perusahaan kurang memberi Anda kesempatan untuk mengembangkan keahlian
1 3.3 3.3 3.3
6 20.0 20.0 23.3 11 36.7 36.7 60.0 12 40.0 40.0 100.0
30 100.0 100.0
Sangat Setuju
Setuju
Cukup Setuju Kurang Setuju Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Lanjutan Lampiran 6.
Frequency Table : Pengalaman Kerja (X3)
Pekerjaan yang Anda lakukan saat ini berpengaruh terhadap mutu kerja
2 6.7 6.7 6.7
4 13.3 13.3 20.0
12 40.0 40.0 60.0
12 40.0 40.0 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Mutu dari produktivitas kerja Anda ditentukan oleh pengalaman kerja
5 16.7 16.7 16.7
4 13.3 13.3 30.0
9 30.0 30.0 60.0
12 40.0 40.0 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pengalaman kerja membawa Anda pada kenaikan jabatan
5 16.7 16.7 16.7
3 10.0 10.0 26.7
6 20.0 20.0 46.7
16 53.3 53.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Promosi akan jabatan didasarkan pada senioritas
3 10.0 10.0 10.0
6 20.0 20.0 30.0
6 20.0 20.0 50.0
15 50.0 50.0 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Lanjutan Lampiran 6.
Pengalaman kerja memberikan Anda mutu dalam pekerjaan
4 13.3 13.3 13.3
7 23.3 23.3 36.7
13 43.3 43.3 80.0
6 20.0 20.0 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Masa bekerja berpengaruh pada pendapatan yang Anda peroleh
2 6.7 6.7 6.7
12 40.0 40.0 46.7
9 30.0 30.0 76.7
7 23.3 23.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Descriptives
Frequency Table : Sumber Daya Organisasi (X4)
Perusahaan memberikan dana pengembangan bagi karyawannya
1 3.3 3.3 3.3
2 6.7 6.7 10.0
13 43.3 43.3 53.3
14 46.7 46.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Descriptive Statistics
30 4.13
30 3.93
30 4.10
30 4.10
30 3.70
30 3.70
30
Pekerjaan yang Anda lakukan saat iniberpengaruh terhadap mutu kerja
Mutu dari produktivitas kerja Anda ditentukanoleh pengalaman kerja
Pengalaman kerja membawa Anda padakenaikan jabatan
Promosi akan jabatan didasarkan padasenioritas
Pengalaman kerja memberikan Anda mutu dalam pekerjaan
Masa bekerja berpengaruh pada pendapatanyang Anda peroleh
Valid N (listwise)
N Mean
Lanjutan Lampiran 6.
Perusahaan mampu merealisasikan keuangan untuk kebutuhanpengembangan karyawannya
4 13.3 13.3 13.3
4 13.3 13.3 26.7
11 36.7 36.7 63.3
11 36.7 36.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Anda merasa puas dengan fasilitas pekerjaan yang diberikan perusahaan
3 10.0 10.0 10.0
5 16.7 16.7 26.7
11 36.7 36.7 63.3
11 36.7 36.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Perusahaan memberikan Anda fasilitas untuk pekerjaan
4 13.3 13.3 13.3
2 6.7 6.7 20.0
7 23.3 23.3 43.3
17 56.7 56.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Aktivitas pekerjaan dibiayai oleh Anda sendiri
2 6.7 6.7 6.7
3 10.0 10.0 16.7
6 20.0 20.0 36.7
19 63.3 63.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Perusahaan tidak mempunyai anggaran pelatihan
5 16.7 16.7 16.7 4 13.3 13.3 30.0 6 20.0 20.0 50.0
15 50.0 50.0 100.0
30 100.0 100.0
Sangat Setuju
Setuju
Cukup Setuju Kurang Setuju Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Lanjutan Lampiran 6.
Descriptives
Frequency Table : Iklim Organisasi (X 5)
Pimpinan Anda memberikan dukungan kepada karyawannya
1 3.3 3.3 3.3
1 3.3 3.3 6.7
10 33.3 33.3 40.0
18 60.0 60.0 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pimpinan Anda selalu memberikan pengarahan dalam setiap pekerjaan
3 10.0 10.0 10.0
17 56.7 56.7 66.7
10 33.3 33.3 100.0
30 100.0 100.0
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pimpinan Anda kurang mampu menciptakan hubungan kerja
2 6.7 6.7 6.7
7 23.3 23.3 30.0 12 40.0 40.0 70.0 9 30.0 30.0 100.0
30 100.0 100.0
Sangat Setuju Setuju
Cukup Setuju Kurang Setuju Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Descriptive Statistics
30 4.33
30 3.97
30 2.97
30 4.00
30 4.23
30 4.40
30
Perusahaan memberikan dana pengembangan bagikaryawannya
Perusahaan mampu merealisasikan keuangan untukkebutuhan pengembangan karyawannya
Perusahaan tidak mempunyai anggaran pelatihan
Anda merasa puas dengan fasilitas pekerjaan yang diberikanperusahaan
Perusahaan memberikan Anda fasilitas untuk pekerjaan Aktivitas pekerjaan dibiayai oleh Anda sendiri
Valid N (listwise)
N Mean
Lanjutan Lampiran 6.
Anda merasa nyaman dengan kerjaan Anda saat ini sehingga membuat anda
termotivasi
2 6.7 6.7 6.7
6 20.0 20.0 26.7
11 36.7 36.7 63.3
11 36.7 36.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Semua tugas dikerjakan oleh Anda dengan penuh rasa humor
4 13.3 13.3 13.3
3 10.0 10.0 23.3
13 43.3 43.3 66.7
10 33.3 33.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Descriptives
Pimpinan Anda tidak suka memberi Anda pujian atas apa yang telah dikerjakan
4 13.3 13.3 13.3 7 23.3 23.3 36.7 8 26.7 26.7 63.3
11 36.7 36.7 100.0
30 100.0 100.0
Sangat Setuju Setuju
Cukup Setuju Kurang Setuju Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Descriptive Statistics
30 4.50
30 4.23
30 3.07
30 3.13
30 4.03
30 3.97
30
Pimpinan Anda memberikan dukungan kepadakaryawannya
Pimpinan Anda selalu memberikanpengarahan dalam setiap pekerjaan
Pimpinan Anda kurang mampu menciptakanhubungan kerja
Pimpinan Anda tidak suka memberi Andapujian atas apa yang telah dikerjakan Anda merasa nyaman dengan kerjaan Andasaat ini sehingga membuat anda termotivasi
Semua tugas dikerjakan oleh Anda dengan penuh rasa humor
Valid N (listwise)
N Mean
Lanjutan Lampiran 6.
Frequency Table : Struktur Organisasi (X 6)
Anda merasa bahwa pembagian kerja telah sesuai dengan minat dan bakatkaryawan
1 3.3 3.3 3.3
1 3.3 3.3 6.7
6 20.0 20.0 26.7
6 20.0 20.0 46.7
16 53.3 53.3 100.0
30 100.0 100.0
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Penempatan/pengelompokan pekerjaan sudah sangat cocok dengan Anda
3 10.0 10.0 10.0
13 43.3 43.3 53.3
4 13.3 13.3 66.7
10 33.3 33.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Anda merasa cukup bosan dalam melaksanakan berbagai pekerjaan
4 13.3 13.3 13.3 7 23.3 23.3 36.7 7 23.3 23.3 60.0
12 40.0 40.0 100.0
30 100.0 100.0
Sangat Setuju Setuju
Cukup Setuju Kurang Setuju Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Pekerjaan yang Anda laksanakan terdapat konflik antar bagian
6 20.0 20.0 20.0 8 26.7 26.7 46.7 5 16.7 16.7 63.3
11 36.7 36.7 100.0
30 100.0 100.0
Sangat Setuju
Setuju
Cukup Setuju Kurang Setuju Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Lanjutan Lampiran 6.
Pekerjaan Anda memiliki keterkaitan dengan bagian/divisi lain di perusahaan
3 10.0 10.0 10.0
7 23.3 23.3 33.3
7 23.3 23.3 56.7
13 43.3 43.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jenjang/tingkatan jabatan Anda memiliki kesesuaian dengan tanggungjawab
3 10.0 10.0 10.0
8 26.7 26.7 36.7
5 16.7 16.7 53.3
14 46.7 46.7 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Dalam proses pengembangan organisasi memiliki ketepatan
3 10.0 10.0 10.0
3 10.0 10.0 20.0
8 26.7 26.7 46.7
16 53.3 53.3 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Peranan unit kerja perusahaan Anda memiliki mutu koordinasi
1 3.3 3.3 3.3
2 6.7 6.7 10.0
9 30.0 30.0 40.0
18 60.0 60.0 100.0
30 100.0 100.0
Kurang Setuju
Cukup Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Lanjutan Lampiran 6.
Descriptives
Descriptive Statistics
30 4.17
30 3.10
30 3.70
30 3.30
30 4.00
30 4.00
30 4.23
30 4.47
30
Anda merasa bahwa pembagian kerja telah sesuaidengan minat dan bakat karyawan
Anda merasa cukup bosan dalam melaksanakanberbagai pekerjaan
Penempatan/pengelompokan pekerjaan sudahsangat cocok dengan Anda
Pekerjaan yang Anda laksanakan terdapat konflikantar bagian
Pekerjaan Anda memiliki keterkaitan dengan bagian/divisi lain di perusahaan
Jenjang/tingkatan jabatan Anda memilikikesesuaian dengan tanggungjawab
Dalam proses pengembangan organisasi memilikiketepatan
Peranan unit kerja perusahaan Anda memiliki mutukoordinasi
Valid N (listwise)
N Mean